Permainan Tradisional Anak Indonesia docx

Permainan Tradisional Anak Indonesia
Perkembangan zaman saat ini begitu pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
membantu manusia dalam mengerjakan berbagai hal untuk mempermudah segalanya. Ternyata
teknologi juga membuat perubahan dalam bidang permainan. Permainan-permainan tradisional
kini mulai ditinggalkan. Anak-anak sekarang lebih menggemari permainan yang berbau
teknologi. Anak-anak sekarang sangat menyukai permainan seperti game console, permainan
online di internet, ataupun permainan di pusat-pusat perbelanjaan.
Sebelum permainan-permainan tersebut berkembang pesat, dahulu permainan-permainan
tradisional sangat digemari anak-anak pada zamannya. Permainan zaman dahulu banyak sekali
mengajarkan pentingnya sebuah proses dan menyisipkan nilai-nilai kebaikan. Permainan
tradisional juga akan melatih anak dalam bersosial. Selain itu permainan tradisional juga sangat
baik untuk melatih ketangkasan dan motorik anak. Jadi, meskipun zaman telah berubah, akan
lebih baik jika anak-anak sekarang diperken alkan dengan permainan tradisional karena pada
intinya baik permainan modern maupun permainan tradisional sama-sama menyenangkan dan
memiliki manfaat.
Berikut permainan-permainan tradisional anak Indonesia yang sangat mengasyikan:
1. Petak Umpet
Petak umpet adalah permainan hide and seek yang dimainkan dua orang atau lebih. Semakin
banyak yang memainkan, makan akan semakin seru permainan ini. Petak umpet diawali dengan
menentukan siapa yang jaga(kucing). Biasanya penentuan kucing ditentukan dengan
hompimpah, ciripit, atau cara lain sesuai daerah masing-masing. Kucing akan bertugas mencari

dan menemukan teman-teman yang bersembunyi.

Setelah ditentukan siapa yang menjadi kucing, kucing akan menutup mata menghadap
tembok/pohon yang dijadikan INGLO/BON/HONG, yaitu tempat yang disepakati sebagai
patokan. Ketika kucing menutup mata dan mulai menghitung sesuai waktu yang telah disepakati,
anak-anak yang lain berlari dan bersembunyi agar sebisa mungkin tidak ditemukan oleh kucing.
Setelah hitungan selesai, kucing meninggalkan INGLO/BON/HONG dan mulai mencari anakanak lain. Apabila kucing menemukan salah satu anak, maka kucing harus menyebut nama dan
berlari menuju inglo lebih dulu dari pada anak tersebut. Apabila kucing tidak/kalah dalam
menyentuh inglo maka permainan dimenangkan oleh anak-anak lain dan permainan diulang.
Begitu juga ketika ada anak yang secara tiba-tiba lebih dahulu menyentuh inglo tanpa diketahui
kucing, maka permainan diulang dan kucing jaga kembali.

2. Benteng
Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup yang berisi 4-8 anak. Masing-masing
grup memiliki markas yang harus dijaga. Tujuan permainan ini adalah menguasai markas lawan.
Markas/benteng dapat berupa tiang, tugu, batu, atau benda lain.
Untuk memenangkan permainan, siapa yang dapat menyentuh benteng terlebih dahulu atau
menawan seluruh musuh maka dia menjadi pemenang.

Tiap anggota dapat berusaha mendekati benteng lawan untuk menyentuh benteng. Akan tetapi

ada peraturan yang membuat permainan ini semakin menarik, siapa yang paling terakhir
menyentuh benteng sebelum keluar mendekati musuh memiliki kekuatan lebih untuk menawan
musuh. Maka diperlukan strategi dan kerjasama agar teman satu bentengnya tidak tertangkap.
3. Lompat Tali
Lompat tali adalah permainan tradisional yang populer dimainkan anak perempuan. tetapi
banyak juga anak laki-laki yang bisa memainkan lompat tali ini.
Permainan lompat tali di mainkan oleh minimal tiga anak. Dua anak memegang tali dan seorang
lainnya bermain terlebih dulu. Level ketinggian tali bervariasi, dimulai dari ketinggian yang
rendah kemudian semakin tinggi apabila mampu melompat melewati tali.

4. Galah Asin
Galah Asin atau gobak sodor adalah salah satu permainan tradisional yang dimainkan secara
beregu. Setiap regu bisa terdiri dari 3-5 orang tergantung luas lapangan yang tersedia. Galah Asin
biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis atau lepangan lain yang serupa. Satu regu akan
menjadi penjaga dan regu lainnya akan menjadi penerobos. Inti permainnyannya setiap anggota
regu penerobos harus berusaha melewati hadangan seluruh penjaga gerbang hingga seluruh

anggota berhasil melewati gerbang. Permainan akan selesai ketika semua anggota regu
penerobos berhasil kembali dengan selamat.
5. Kasti

Kasti adalah permainan olahraga yang mirip dengan softball. Permainan ini dimainkan oleh dua
regu yang menjadi regu pemukul dan regu penjaga. Regu yang bermain akan menjadi pemukul
bola yang di lempar oleh lawan. Bola tenis yang dilempar dipukul dengan tongkat kayu
kemudian pemukul berlari menuju pos-pos yang ditentukan. Game berlanjut apabila tidak ada
anggota yang terkena bola yang dilempar regu penjaga ketika berlari menuju pos-pos.

6.
Layang-layang
Layang-layang masih banyak dimainkan anak-anak hingga sekarang. Permainan layang-layang
banyak dimainkan anak-anak ketika musim kemarau datang. Akan semakin seru apabila banyak
jenis layang-layang yang diterbangkan.

7. Balap Karung
Balap karung merupakan salah satu permainan tradisional yang paling lama dan mudah untuk
dimainkan. Peralan yang dibutuhkan hanyalah karung beras/gandung. Cara bermain balap karung
sangat mudah. Anak-anak yang akan bermain masuk kedalam karung yang telah disiapkan
kemudian berbaris pada garis start. Ketika aba-aba dimulai dibunyikan anak-anak berlompatan

sambil memegang karung dilintasan yang disiapkan menuju garis finis. Anak yang paling cepat
sampai ke garis finis, dialah yang menjadi pemenang. Kadang banyak hal-hal lucu yang terjadi

seperti anak yang jatuh terguling karena bergesekan dengan anak lain atau karena kehilangan
keseimbangan. Permainan ini cukup menguras tenaga namun sangat menyenangkan.

8. Kelereng
Permainan kelereng banyak sekali variasinya antara lain pot-potan, A-H, dan lain-lain.
Permainan ini membutuhkan ketangkasan dalam membidik kelereng lain.
Untuk bermain pot-potan, gambarlah sebuah lingkaran di atas tanah. Kemudian letakan kelerang
sejumlah yang dipertaruhkan. Dari jarak tertentu yang sebagai awalan, anak-anak mengincar isi
pot tersebut dengan kelereng yang dijadikan sebagai "gacoan". Ketika gaco mengenai kelereng
yang berada di dalam pot dan sebagian kelereng terpental keluar, maka kelereng tersebut dapat
diambil.

9. Egrang
Egrang adalah tongkat yang terbuat dari kayu/bambu yang digunakan untuk berjalan. Tongkat ini
diberi tangga pada jarak tertentu dari ujung bawah tongkat untuk tempat berpijak kaki.
Permainan egrang biasanya dimainkan ketika peringatan kemerdekaan Indonesia.

10. Engklek
Engklek adalah permainan tradisional ketangkasan lompat. Pertama kali, siapkan gambar kotakkotak diatas tanah/semen/ lantai. Selanjutnya permainan siap dimainkan. Engklek biasanya
dimainkan oleh dua hingga lima orang secara bergantian. Engklek dimulai dengan

melempar"gaco"(potongan keramik/genteng/batu/kayu) mulai dari kotak pertama, kemudian kita
melompat ke kotak-kotak secara berurutan kemudian kembali dan mengambil gaco kita hingga

ke garis awal. Permainan terus berlanjut hingga kita melakukan kesalahan seperti melempar gaco
diluar kotak atau engklek menyentuh garis.

11. Ular Naga
Permainan ular naga biasanya dimainkan dikala sore hari oleh banyak anak disuatu tempat yang
luas.
Dua orang akan berperan sebagai penjaga gerbang dengan cara berhadapan dan mennyatukan
kedua tangan mereka. Anak-anak yang lain akan berbaris berurutan dari yang tinggi ke yang
rendah berperan sebagai ular naga yang panjang. Anak yang berada dibelakang temannya
berpegangan pada pinggang teman di depannya.
Ular naga ini kemudian berjalan sesuai arahan anak yang paling depan dan menerobos gerbang
sambil menyanyikan sebuah lagu:

Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang

Dan suatu ketika gerbang akan menutup dan menjerat salah satu anak. Kedua anak yang
berperan sebagai gerbang akan berdebat untuk memengaruhi anak yang terjerat agar memilih
salah satu dari mereka dan berdiri dibelakang mereka. Begitu seterusnya hingga seluruh anak
terjerat.
Permainan ular naga ini sangat baik untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak. Ular
naga juga dapat menjadi sarana untuk melatih anak dalam bekerja sama melalui interaksi yang
terjadi. Selain itu anak akan lebih mengerti tentang bagaimana cara menghargai orang lain,
merasakan kekalahan dan kemenangan.

12. Gasing
Gasing adalah mainan yang dimainkan dengan cara diputar agar berputar pada suatu titik poros.
Pada umumnya gasing terbuat dari kayu/plastik. Gasing diputar dengan menggunakan tali yang
terbuat dari nilon atau kulit kayu. Terdapat dua jenis gasing yang populer dimainkan yaitu gasing
adu bunyi dan gasing adu pukul.

Gasing memang populer di Indonesia sejak zaman dahulu kala. Terbukti dengan banyak sebutan
lain untuk menamai permainan ini antara lain: di jawa(Gasing, gasingan, pathon, kekehan, dan
panggal), di lampung orang biasa menyebut pukang, di Kalimantan biasa disebut Begasing, di
Maluku disebut Apion, di Nusa Tenggara disebut Maggasing, dan masih banyak sebutan lainnya.
Gasing dimainkan dengan cara melilitkan tali pada gasing kemudian melempar gasing sambil

menarik
tali.
Ini
akan
menyebabkan
gasing
berputar
dengan
kencang.
13.Gatrik
Gatrik merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu. Permainan ini membutuhkan dua
buah bambu, yang satu berukuran panjang(30-50 cm) dan satunya berukuran lebih pendek.

Permainan gatrik dimulai dengan cara mengangkat bambu pendek dengan tongkat panjang
kemudian memukul sejauh mungkin. Permainan terus dilanjutkan hingga pemukul gagal
memukul bambu pendek tersebut. Permainan dilanjutkan oleh anggota kelompok selanjutnya
hingga seluruh anggota bermain. Ketika seluruh anak telah memukul, mereka diberi hadiah
berupa digendong oleh regu lawan sejauh jarak pukulan tadi.
14. Congklak


Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang paling populer dimainkan anak zaman
dahulu. Permainan ini dimainkan diatas papan yang memiliki lubang-lubang tempat meletakkan
biji permainan. Biji ini dapat berupa batu/kelereng/biji-bijian/atau yang lain.

Cara memainkan congklak dimulai dengan membagi biji ke seluruh lubang dengan jumlah sama
kecuali lubang yang dijadikan lumbung penyimpanan(lubang ujung kanan dan ujung kiri). Tiap
anak menguasai biji-biji yang terdapat pada satu baris di dekatnya.
Selanjutnya secara bergantian anak yang bermain mengambil seluruh biji dalam sebuah lubang
kemudian membaginya satu-persatu secara berurutan berlawanan arah jarum jam. Seterusnya
hingga pada suatu ketika, biji yang terakhir di letakkan pada lubang kosong milik kita di depan
lubang lawan yang berisi biji-biji maka biji-biji lawan pada lubang tersebut menjadi milik kita.
Permainan berakhir ketika seluruh biji telah masuk ke lumbung. Anak yang menang adalah yang
mengumpulkan biji lebih banyak.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111