Kualitatif Peran Orang Tua Terhadap Anak

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.

Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Kebumen, Kabupaten Kebumen yang terdiri atas 66 SD. Dalam penelitian ini
melibatkan beberapa sekolah yang ada di wilayah kerja UPT dikpora Unit
Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen.
2.

Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Agustus
2011 sampai dengan bulan Maret 2012 yang dimulai dengan pengajuan judul
sampai dengan penyelesaian penulisan laporan penelitian pada bulan Maret 2012.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No


Kegiatan

1

.
1.
2.
3.

Penyusunan Proposal
Penyusunan instrumen
Seminar proposal dan

4.

instrumen penelitian
Pengujian validitas dan

5.
6.

7.
8.
9.
10.

reliabilitas instrumen
Penentuan sampel
Pengumpulan data
Analisis data
Pembuatan draf laporan
Seminar proposal
Penyempurnaan

11.

laporan
Penggandaan

2


3

Bulan Ke4
5

laporan

penelitian
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1.

Bentuk Penelitian

1

6

7

8


Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Lexy Moleong
(2005: 6) “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.”
2.

Strategi Penelitian

Strategi penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu
menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau
sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti
mengumpulkan informasi secara lengkap.
Adapun studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap
ilmiah siswa sebagai upaya pembentukan karakter bangsa siswa SD kelas 5 se
kecamatan Kebumen.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat diambil dari informan,

tempat dan peristiwa, serta arsip atau dokumen yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian.
Berdasarkan pertimbangan jenis data yang dibutuhkan, maka sumber data
penelitian dikelompokkan berikut:
1. Kepala sekolah, selaku pemimpin dalam penyelenggaraan satuan
pendidikan di SD Negeri se Kecamatan Kebumen;
2. Guru kelas 5, selaku tenaga pengajar dengan jabatan professional di SD
Negeri se Kecamatan Kebumen;
3. Arsip atau dokumen yang berhubungan dengan profesionalisme guru di
SD Negeri se Kecamatan Kebumen.
D. Teknik Sampling (cuplikan)
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah area (cluster)
sampling/sampling menurut daerah. Cluster sampling
2

diperoleh dengan cara

membagi populasi menjadi beberapa kelompok berdasarkan area atau cluster.
Cluster sampling digunakan dipilih karena SD di Kecamatan Kebumen memiliki
karakteristik yang bervariasi, perkotaan, pinggiran, wilayah tengah dan pedesaan.

Anggota subpopulasi tiap cluster tidak perlu homogeny, beberapa cluster dipilih
dulu sebagai sampel. Kemudian dipilih lagi anggota unit dari sampel cluster di
atas. Dalam memilih unit ini, bisa saja diambil seluruh elementary unit dari cluster
atau sebagian dari unit elementer dari cluster. Biasanya randomisasi penarikan
sampel hanya dilaksanakan di kala memilih cluster, dan tidak di kala memilih
anggota unit elementer.
E. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Dalam penelitiaan ini, peneliti menggunakan 2 teknik pengumpulan data,
yaitu :
1.

Kuesioner

Sugiyono (2009: 142) mengemukakan bahwa “Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.”
Teknik kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien dan cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar dalam wilayah yang
luas.
2.


Check List

Padmono (2002, 114) mengemukakan bahwa “Chek list merupakan daftar
cek yang digunakan untuk menyatakan ada tidak adanya unsur, komponen, atau
karakteristik tertentu pada murud pada suatu kejadia, tugas, atau satu kesatuan
komplekks.”
3.

Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan yang berisi tentang coretan penting
dan singkat tentang keadaan atau hal pentinga yang ditemukan di dalam lapangan
penelitian. Catatan ini berguna untuk alat perantara yaitu antara yang dilihat,
didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatn yang sebenarnya dalam
bentuk catatan lapangan (Moleong, 2005: 208).
3

4. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber

dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar
sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 132) “Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya.”
F.

Validitas Data

1. Keabsahan Konstruk (Construct validity)
Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang
berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga
dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya
adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
Sebagai pembanding terhadap data itu. Ada 4 macam triangulasi Sebagai teknik
pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :
a. Triangulasi data
Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu

subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.
b. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan
data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai
pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil
pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori
telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya
data tersebut.
4

d. Triangulasi metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat
wawancra dilakukan.
2. Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh

kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat.
Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif akan selalu berubah dan tentunya
akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut. Walaupun telah dilakukan uji
keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang
berbeda.
3. Keabsahan Eksternal (Eksternal validity)
Keabsahan ekternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memeiliki
sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan
memiliki keabsahan ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut
memiliki konteks yang sama.
4. Keajegan (Reabilitas)
Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian
berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang
sama, sekali lagi.
Dalam penelitian ini, keajegan mengacu pada kemungkinan peneliti
selanjutnya memeperoleh hasil yang sama apabila penelitian dilakukan sekali lagi
dengan subjek yang sama. Hal ini menujukan bahwa konsep keajegan penelitian
kualitatif selain menekankan pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan

data dan pengolahan data.
G. Analisis Data
5

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Pekerjaan analisis data adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan
dan memberikan suatu kode tertentu dan mengkategorikannya, pengelolaan data
tersebut bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori substantive (Moleong, 2005: 246).
Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan
yang perlu dilakukan, diantaranya:
1. Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara
mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape recorder
dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil
wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data
yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau
hasil yang telah di dapatkan.
2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data,
perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa
yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti
menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam
mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca
transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang
relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan
singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka
analisis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.
Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti
dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata
6

kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap penagalaman, permasalahan, dan
dinamika yang terjadi pada subjek.
3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan
landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan
apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai.
Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan
teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan
faktor-faktor yang ada.
4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
peneliti masuk ke dalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang
telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu alternative
penjelasan lain tetnag kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian
kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain. Dari hasil analisis,
ada kemungkinan terdpat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir
sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternative lain melalui
referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian
pembahasan, kesimpulan dan saran.
5. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu
hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang
dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakaiadalah presentase
data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan
wawancara mendalam dan observasi dengan subjek dan significant other. Proses
dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significant other, dibaca
berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian
dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari

7

subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di
dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahap penjajagan,
eksplorasi dan tahap member check. Tahap Penjajagan, dilakukan untuk mengenal
permasalahan dan menentukan fokus penelitian; Tahap Eksplorasi, merupakan
tahap penelitian sebenarnya, dan sudah melibatkan alat-alat pengumpul data
melalui proses observasi; Tahap Member Check, setiap perolehan data baik
melalui hasil wawancara maupun hasil pengamatan, ditriangulasi kepada sumber
datanya.
1. Tahap Penjajagan
Tahap penjajagan ialah tahap orientasi, menyajikan berbagai persiapan
sebagai langkah awal menuju tahapan berikutnya. Dalam tahap ini dilakukan pula
pengurusan surat ijin penelitian kepada instansi berwenang. Selain itu, dilakukan
pula studi penjajagan ke lokasi penelitian untuk memperoleh data awal dan
menentukan subjek penelitian yang sesuai dengan permasalahan penelitian serta
menentukan jumlah responden yang diperlukan.
2. Tahap Eksplorasi
Tahap ini menyajikan pelaksanaan pengumpulan data secara terarah dan
spesifik yang pada tahap ini digali data sebanyak mungkin secara lebih berstruktur
dengan harapan memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai
permasalahan penelitian, sehingga menjamin keabsahan data yang diperoleh.

3. Tahap “Member Check”
Tahap ini merupakan tahap akhir yang dilakukan untuk menguji keabsahan
dan keakuratan data yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Selain itu, tahap ini
juga bertujuan untuk melengkapi data yang masih kurang serta memberikan
penjelasan baru kepada responden agar hasil penelitian dapat lebih dipercaya dan

8

dipertanggungjawabkan. Tahap ini dilakukan dengan mengadakan konfirmasi
kepada responden tentang data yang telah diperoleh sebelumnya dalam bentuk
laporan hasil wawancara dan eksplorasi untuk memastikan kebenaran hasil
laporan tersebut.

9