Pemanfaatan Sosial Media Sebagai Promosi

Pemanfaatan Sosial Media Sebagai Promosi Bahan Pustaka Dalam
Perpustakaan

Disusun oleh :
Syahrizal Fahmi Firmansyah

155030700111014

Agus Putra Sakti Priambodo

155030701111022

Herdiyana Pamungkas

155030701111023

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017


BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan semakin
berkembang untuk itu perpustakaan pada zaman seperti ini diharuskan
untuk tidak tertinggal atau GAPTEK (Gagal Pengetahuan & Teknologi). Oleh
karena itu banyak berbagai cara untuk dapat dilakukan agar suatu
perpustakaan akan lebih maju dan berkembang di era globalisasi saat ini.
Beberapa cara yang dapat dilakukan itu sendiri yaitu dapat meliputi seperti
kegiatan promosi-promosi atau pemasaran suatu bahan pustakan ke dalam
sosial media, karena seperti yang kita ketahui saat ini bahwasanya sosial
media sangatlah tingkat aktivitas yang sangat trend atau sangat frendly bagi
masyarakat atau pemustaka itu sendiri. Karena perpustakaan saat ini
berbeda jauh dengan saat pada zaman awal pertama kalinya perpustakaan
itu berdiri, yang dulunya perpustakaan hanya menyediakan buku dan bahan
rujukan untuk dijadikan suatu informasi dan pengetahuan serta belum
dijadikan digital, atau seperti saat ini yang lebih mudah untuk mendapatkan
suatu informasi yang kan dibutuhkan oleh user dengan cara hanya
mengakses melalui smartphone atau gadget (tanpa perlu datang ke

perpustakaan).
Maka dari itu kegiatan promosi perpustakaan sangatlah penting di
zaman era globalisasi saat ini, sebab jika tidak adanya kegiatan promosi
tentunya akan mengakibatkan tingkat kinerja perpustakaan itu sendiri akan
menurun. Karena kegiatan promosi juga mendongkrak (meningkatkan)
tingkat baca masyarakat untuk lebih mengenal jauh wawasan yang lebih luas
dan terintelektual. Karena pada zaman seperti ini (globalisasi) mayoritas
sebagian besar masyarakat masih lebih menggunakan atu mencari informasi
pada mesin pencari cepat (google). Memang pada cara seperti ini akan lebih
memudahkan untuk mencari sumber informasi yang akan user butuhkan,
namun di dalam pencarian informasi tersebut juga tidak semuanya memiliki
makna dan definisi yang baik dan benar, untuk itu pada saat ini
perpustakaan menyediakan pusat layanan yang lebih mudah untuk dapat
diakses oleh user untuk mendapatkan suatu informasi yang akan mereka
(user) butuhkan.

Untuk

memasarkan


perpustakaan

itu

sendiri

dengan

cara

mempromosikan di sosial media yang telah disediakan atau yang sudah
mayoritas user gunakan. Contohnya ke dalam sosial media instagram dan
situs website perpusatakaan yang telah disediakan atau sudah dibuat.
Karena dengan cara kegiatan promosi ke dalam sosial media seperti
instagram

disini

sangatlah


mampu

untuk

meningkatkan

instansi

perpustakaan itu sendiri. Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa
tingkat penggunaan gadget tertinggi di dunia negara Indonesia sangatlah
tinggi dan bahkan memasuki 10 besar penggunaan gadget. Maka dengan
adanya peluang seperti ini dapat dimanfaatkan untuk adanya kegiatan
promosi bahan pustaka yang telah disediakan perpustakaan itu sendiri untuk
itu kegiatan seperti ini sangatlah penting untuk dapat dimanfaatkan dalam
hal promosi, dan untuk proses kegiatan promosi itu sendiri cukup mudah
hanya dengan memposting cover koleksi buku-buku yang terbaru yang ada di
dperpustakaan. Kegiatan seperti ini juga tentunya dapat di manfaatkan di
situs web resmi setiap instansi perpustakaan dengan memposting cover
bahan koleksi buku-buku yang terbaru atau yang terupdate, supaya kegiatan
promosi di situs juga dapat dilihat oleh user (pemustaka). Karena survei

penelitian telah membuktikan hampir 80% hingga 90% situs perpustkaan
hanya berisikan sejarah perkembangan perpustakaan atau hal-hal yang
mengenai pendirian perpustakaan itu sendiri. Untuk itu situs web juga dapat
dimanfaatkan dalam hal kegiatan promosi bahan koleksi yang dimiliki oleh
setiap instansi tersebut.
Dalam hal membangun suatu perpustakaan yang lebih maju dan
berkembang hal yang terpenting dalam kegiatan organisasi yang ada di
dalam perpustakaan yaitu tingkat kecanggihan atau tingkat digitalisasi suatu
lembaga instansi tersebut. Sebab di zaman saat ini semua yang diperlukan
oleh masyarakat yaitu dengan cara yang instant dan tidak ingin dengan cara
yang rumit. Untuk itu sebelum adanya peningkatan era globalisasi yang
semakin

berkembang,

maka

dari

itu


sebaiknya

perpustakaan

mengembangkan tingkat digitalisasi dalam hal pelayanan, dalam hal
mempromosikan bahan koleksi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
hal perpustakaan, sebab jika adanya perkembangan teknologi yang semakin
baik akan tidak terlalu mengkhawatirkan jika adanya era globalisasi yang
lebih semakin maju dan lebih semakin berkembang pesat lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memanfaatkan sosial media untuk dijadikan suatu
sumber promosi bagi perpustakaan.
2. Mengapa perlu adanya kegiatan promosi perpustakaan.
3. Manfaat apa saja yang terkandung dalam hal kegiatan promosi
melalui sosial media.
C. Tujuan Penulisan Laporan
1. Untuk dapat dijadikan suatu informasi yang lebih terupdate bagi
pemustaka

2. Untuk dapat dijadikan suatu pemanfaatan teknologi dalam bidang
sosial media
3. Untuk menigkatkan tingkat baca masyarakat dalam hal mengelolah
suatu pengetahuan dan informasi.
D. Manfaat penulisan
1. Agar pemustaka mengetahui bahwa perpustakaan lebih berkmebang
dengan pesat dan mampu memberikan informasi yang terbaru.
2. Agar pemustaka dan masyarakat mampu memanfaatkan sosial media
yang telah mereka miliki.
3. Agar pemustaka dan masyarakat dapat mengenal dan mampu
mengelolah informasi yang baik dan jelas pendefinisiannya. Bukan
hanya sekedar mengutip dari mesin pencari (google).

BAB II
Pembahasan
A. Memanfaatkan Sosial Media Dalam Hal Kegiatan Promosi
1. Informasi
Informasi menjadi hal yang penting, hal ini seperti yang dikemukan
oleh Rowley dan Farrow (2000) bahwa tujuan utama dari informasi adalah
untuk pembuatan keputusan (decision making), pemecahan masalah

(problem solving), komunikasi dan hubungan antarpribadi (communication
and interpersonal relationship), pembelajaran (learning), hiburan dan
waktu luang (entertainment and leisure), kependudukan (citizenship), serta
bisnis dan efektivitas profesional (business and professional).
Rubin (2004) menjabarkan tentang salah satu ciri dari informasi yaitu
dikomunikasikan atau disampaikan dari satu orang ke orang lain, seperti
yang ia sebutkan dalam bukunya “some definitions suggest that the
information must be true or accurate, or that its must be conveyed (that is
communicated) from one person to another” (Rubin, 2004: 55). Sejalan
dengan hal tersebut, Taylor (2004) juga mengemukakan bahwa informasi
merupakan proses komunikasi dari pengetahuan sehingga dapat dikatakan
bahwa informasi merupakan bentuk baru dari pengetahuan. Terdapat aspek
penting dalam informasi, yaitu “direkam” dan “dikomunikasikan”.
Maksudnya terekam di sini adalah telah dinyatakan, dibuatkan kode dan
disimpan dalam media tertentu.Setelah informasi tersebut direkam,
kemudian dikomunikasikan. Proses ini disebut juga dengan proses
penyebaran informasi.
Dalam penyebaran informasi terdapat penyedia dan penerima
informasi di mana masing-masing memiliki faktor internal dan eksternal
yang saling terkait dan mempengaruhi dalam menyebarkan informasi. Dalam

metode penyebaran informasi, penyedia harus menyesuaikan dengan target
penerima. Untuk itu, perlu adanya strategi penyebaran untuk menggunakan
sarana
yang
efektif,
salah
satunya
melalui
media
sosial.
2. Sosial Media
Sosial media atau media sosial adalah media yang didesain untuk
memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media
sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran
informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens menjadi
banyak audiens ke banyak audiens (Paramitha, 2011:42). Unsur-unsur utama
yang dimiliki media sosial yaitu: media sosial melibatkan saluran sosial yang
berbeda dan online menjadi saluran utama; media sosial berubah dari waktu
ke waktu, artinya media sosial terus berkembang; media sosial adalah
partisipatif. “Penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan

komentar (Evan, 2008 : 34).

Teknologi Web 2.0., merupakan teknologi generasi kedua layanan
internet. Teknologi ini memungkinkan partisipasi lebih dari pengguna
internet. Seperti Wikipedia maupun Blog yang memungkinkan pengguna
internet untuk aktif berpartisipasi. Situs jejaring sosial juga masuk dalam
kategori ini. Facebook, Friendster, Flickr dan Twitter mengadopsi teknologi
ini. Jack M. Mannes (2006) mendefinisikan Library 2.0 sebagai aplikasi
teknologi berbasis web yang interaktif, kolaboratif serta multi media dalam
koleksi dan layanan perpustakaan berbasis web. Menurut Michael E. Casey
fokus utamanya berpusat kepada pengguna dan memerlukan partisipasi aktif
dari dan antar penggunanya dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Penggunaan sistem OPAC dan layanan yang memungkinan timbal balik dari
pengunanya merupakan aplikasi Library 2.0.
Media sosial adalah tempat, alat bantu, layanan yang memungkinkan
individu untuk mengekspresikan diri mereka untuk bertemu dan berbagi
dengan rekan lainnya melalui teknologi internet. Sosial media adalah fase
perubahan bagaimana orang menemukan, membaca, berbicara dan
membagi-bagikan informasi, berita dan data kepada orang lain. Sosial media
menjadi sangat populer karena kemudahan dan memberikan kesempatan

kepada orang-orang untuk dapat terhubung secara online dalam bentuk
hubungan personal, politik serta kegiatan bisnis. Selain itu juga merupakan
alat promosi paling murah dan berdampak signifikan terhadap bisnis karena
memiliki banyak pengguna serta tidak memerlukan biaya untuk membuat
sebuah akun.
Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar,
diantaranya:
a. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk
melakukan obrolan dan diskusi diantaranya: google talk,
yahoo!Mesengger, skype dan phorum.
b. Share, media sosial yang memfasilitasi untuk saling berbagi file,
video, music dan lain-lain. Yang termasuk kategori ini diantaranya:
youtube, slideshare, feedback, flickr dan crowdstorm.
c. Publish, diantaranya: wordpredss, wikipedia, blog, wikia dan digg.
d. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau
dimainkan bersama-sama diantaranya: koongregate, doof, pogo dan
cafe.com.
e. MMO (kartrider, warcraft, neopets dan conan).
f. Virtual worlds (habbo, imvu dan starday).
g. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv dan livecastr).
h. Livestream (socializr, froendsfreed dan socialthings!).
i. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes dan tweetpeek).
j. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi
diantaranya: Facebook, myspace, hi5, Linked in dan bebo.

B. Kelebihan & Kekurangan Kegiatan Promosi Dengan Memanfaatkan Sosial
Media
1. Kelebihan :

➢ Dengan menggunakan sosial media akan dapat memudahkan
pemustaka mengerti buku-buku yang lebih terupdate atau edisi
yang terbaru.

➢ Perpustakaan

akan

jauh

lebih

dikenal

dengan

kalangan

suatu

informasi

tentang

masyarakat.

➢ Akan

lebih

cepat

mendapatkan

perpustakaan.

➢ Bersifat fleksibel.

➢ Memiliki jaringan yang luas bagi pemustaka.
2. Kekurangan :

➢ Akan lebih sulit bagi orang awam untuk menggunakan sosial
media.

➢ Menimbulkan kekecewaan bagi pemustaka atas adanya produk

atau jasa yang tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan pada
penawaran yang ada.
C. Manfaat dan Tujuan Promosi Dengan Menggunakan Sosial Media
-

Sosial media merupakan cara yang mudah untuk mencari tahu lebih
banyak mengenai pelanggan anda.

-

Sosial media membantu pencarian target konsumen lebih lebih efektif.

-

Sosial

media

membantu

anda

menemukan

konsumen

baru

dan

memperluas target pasar.
-

Bagikan informasi lebih cepat dengan sosial media.

-

Sosial media meningkatkan brand awareness dan promosi dengan biaya
yang minim.

BAB III
Penutup
Kesimpulan :
Dalam hal membangun suatu perpustakaan yang lebih maju dan
berkembang hal yang terpenting dalam kegiatan organisasi yang ada di
dalam perpustakaan yaitu tingkat kecanggihan atau tingkat digitalisasi suatu
lembaga instansi tersebut. Sebab di zaman saat ini semua yang diperlukan
oleh masyarakat yaitu dengan cara yang instant dan tidak ingin dengan cara
yang rumit. Untuk itu sebelum adanya peningkatan era globalisasi yang
semakin

berkembang,

maka

dari

itu

sebaiknya

perpustakaan

mengembangkan tingkat digitalisasi dalam hal pelayanan, dalam hal
mempromosikan bahan koleksi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
hal perpustakaan, sebab jika adanya perkembangan teknologi yang semakin
baik akan tidak terlalu mengkhawatirkan jika adanya era globalisasi yang
lebih semakin maju dan lebih semakin berkembang pesat lagi.