Analisis Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Sandal (Studi Kasus pada Industri Rumah Tangga Sandal Fauzan di Pusat Industri Kecil Medan)

BAB II
KERANGKA TEORI

2.1.

Industri Kecil

2.1.1. Pengertian Industri
A.

Pengertian Industri
Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1984, pengertian industri adalah

kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku industri, bahan
setengah jadi, barang jadi, kegiatan rancang bangun, dan perekayasaan industri.
B.

Jenis dan Klasifikasi Industri
Jenis industri berbeda-beda untuk tiap daerah atau negara, tergantung

padasumberdaya yang tersedia, tingkat teknologi, serta perkembangan daerah atau

negara tersebut. Pada umumnya semakin maju tingkat perindustrian disuatu
daerah, makin banyak jumlah dan jenis industri serta makin kompleks pula sifat
kegiatan dan usaha tersebut.
Adapunklasifikasi industri sesuai dengan berdasarkan kriteria masingmasing, adalah sebagai berikut :

1.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
4 orang dan memiliki modal yang kecil. Misalnya industri kerajinan
dan industri makanan ringan.

Universitas Sumatera Utara

b. Industri Kecil, yang industri yang menggunakan tenaga kerja 5
sampai 19 orang dan memiliki modal yang relatif kecil Misalnya
industri genteng dan industri batubata.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 20
sampai 99 orang dan memiliki modal cukup besar. Misalnya industri
bordir dan industri keramik.

d. Industri besar, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja lebih
dari 100 orang dan memiliki modal besar yang dihimpun secara
kolektif dalam bentuk saham. Misalnya industri tekstil, industri mobil
dan industri besi/baja.
2.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Produk yang Dihasilkan
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda
yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut dan dapat dinikmati secara
langsung. Misalnya industri makanan dan minuman, industri konveksi,
dan industri anyaman.
b. Industri sekunder, yaitu industri yangmenghasilkan barang atau benda
yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati.
Misalnya industri pemintalan benang, industri baja, industri ban dan
industri tekstil.
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau
benda yang dapat dinikmati melainkan berupa jasa yang dapat
mempermudah atau membantu kebutuhan masayarakat. Misalnya
industri angkutan dan industri perbankan.


Universitas Sumatera Utara

3.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha

a. Industri berorientasi pada pasar, yaitu industri yang didirikan didekat
daerah persebaran pasar.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja, yaitu industri yang didirikan
didekat daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki
banyak angkatan kerja tapi pendidikannya kurang.
c. Industri berorientasi pada pengolahan, yaitu industri yang didirikan
didekat tempat pengolahan.
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan
ditempat tersedianya bahan baku.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan orang lain, yaitu industri
yangdidirikan dimana saja dan tidak terikat oleh syarat-syarat diatas.
4.

Klasifikasi Industri berdasarkan Subjek Pengelola


a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakanmilik
rakyat.Misalnya, industri kerajinan dan industri makanan ringan.
b. Industri negara (BUMN), yaitu industri yang dikelola dan
merupakan milik negara. Misalnya industri kertas, industri pupuk,
industri perminyakan dan industri baja.
5.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian

a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki modal relatif kecil,
teknologisederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang, produknya
masih sederhana dan lokasi pemasarannya pun masih terbatas.
Misalnya industri kerajinan dan industri makanan ringan.

Universitas Sumatera Utara

b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki modal relatif besar,
teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerjanya antara 10-200
orang,tenaga kerja tidak tetap dan lokasi pemasarannya relatif lebih

luas. Misalnya industri bordir dan industri sepatu.
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki modal sangat besar,
teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam
jumlah banayak dan terampil dan lokasi pemasarannya berskala
nasional dan internasional. Misalnya industri otomotif,industri
barang-barang elektronik dan industri transportasi.

C. Industri Kecil
1. Pengertian Industri Kecil
Berdasarkan Badan Pusat Statistik, industri kecil adalah suatu industri
dapat dikatakan kecil jika jumlah pekerjanya berkisar antara 5-19 orang, dimana
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perorangan atau rumahtangga maupun
suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang maupun jasa untuk
diperniagakan secara komersial dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang
relatif kecil
2. Ciri Ciri Industri Kecil
Industri kecil umumnya berskala kecil, kurang maju dalam teknologi,
sangat bergantung pada sumber daya lokal, jauh lebih padat tenaga kerja, tenaga
kerja berasal dari pekerja yang masih mimiliki hubungan kekeluargaan, memiliki
akses dana sendiri atau lokal, merupakan fenomena/industri pedesaan.


Universitas Sumatera Utara

3. Klasifikasi Industri Kecil
Badan Pusat Statistik (BPS) mengklasifikasikan Industri Kecil dalam
tiga kategori, yaitu:
1. Industri yang berskala besar dengan jumlah pekerja paling sedikit
50 orang.
2. Industri yang berskala sedang dengan jumlah pekerja 20 sampai 49
orang.
3. Industri yang berskala kecil dengan jumlah pekerja 5 sampai 19
orang.
Jenis-jenis industri ada 3, yaitu : industri lokal, industri sentra,
industrimandiri.
2.1.2.

Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perekonomian suatu negara

memiliki peran sangat penting. Bukan saja di Indonesia, tetapi kenyataan

menunjukkan bahwa posisi usaha kecil dan menengah mempunyai peranan
strategis di negara-negara lain juga. Indikasi yang menunjukkan peranan usaha
kecil dan menengah itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB, Eksport
non migas, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang cukup berarti.
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud adalah usaha produktif yang
berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau usahanya tersebut memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit

Universitas Sumatera Utara

dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).Beberapa ciri keunggulan
pengusaha kecil diantaranya adalah:
1.

Umumnya mencapai motivasi yang tinggi.


2.

Lebih mudah mencari jaminan dibanding dengan pengusaha besar.

3.

Fleksibel terhadap perkembangan dan perubahan teknologi.
Yang

dimaksud

dengan

Usaha

Menengah

adalah

kegiatan


ekonomiyang mempunyai kriteria :
1.

Asset Rp. 10 milyar,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau

2.

Omzet tahunan Rp. 50 milyar,Sedangkan Konsep UKM, yang dimaksud dengan UKM adalah

kegiatan ekonomi dengan kriteria :
1.

Asset Rp.50 milyar,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau

2.

2.1.3.


Omzet Rp.250 milyar,-

Industri Rumah Tangga
Menurut Badan Pusat Statistik, industri rumah tangga yaitu industri

yang menggunakan tenagakerja 4 orangdan memiliki modal yang kecil. Misalnya
industri kerajinandan industri makanan ringan. Kemudian industri kecil memiliki
industri yang lebih spesifik berdasarkantenaga kerja merupakan industri rumah

Universitas Sumatera Utara

tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 4 orang dan memiliki
modal yang kecil. Misalnya industri kerajinan dan industri makanan ringan.
Dimana industri rumah tangga ini merupakan industri primer yang menghasilkan
barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut dan dapat dinikmati
secara langsung, misalnya industri kerajinan atau industri anyaman. Industri
rumah tangga merupakan industri rakyat yang dikelola dan merupakan milik
rakyat.
Biasanya industri rumah tangga dikelola langsung oleh pemiliknya

dankaryawan dari usaha tersebut merupakan sanak saudara pemilik industri rumah
tangga. Produksi, pemasaran dan lapora keuangan belum memakai sistem yang
pasti dikarenakan sistem yang digunakan masih bersifat tradisional atau
melaksanakan seluruh kegiatannya berdasarkan pemahaman pemilik industri
rumah tangga tersebut.

2.2. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untukmerumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian, perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi.

Universitas Sumatera Utara

Dari hasil analisis SWOT akan diperoleh strategi alternatif usaha
untukmembantu pemilik memutuskan ke arah mana perusahaan dapat tumbuh
berkembang. Setiap usaha harus melakukan analisis SWOT agar mampu
memenangkan persaingan bisnis. Tanpa memiliki strategi yang baik, maka usaha
tersebut akan mengalami kemunduran.
Yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategisperusahaan
adalahmatriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis.
Untuk menciptakan suatu analisa SWOT yang baik dan tepat kiranya
perludibuat suatu model analisis SWOT yang reprensentative yakni bagiamana
suatu kasus yang akan dikaji dilihat berdasarkan ruang lingkup dari aktivitas
kegiatannya dengan kata lain melakukan penyesuaian analisa berdasarkan kondisi
yang ada.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Matriks SWOT
IFAS
EFAS

Strength(S)
Menentukan faktor
kelemahan internal

Opportunies(O)
Menentukan
faktor
peluang eksternal

Threaths(T)
Menentukan
faktor
ancaman eksternal

Weakness(W)
Menentukankekuatan
internal

Strategi SO

Strategi WO

Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang

Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang

Strategi ST

Strategi WT

Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekukatan untuk
mengatasi ancaman

Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti (2013:83)

a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah srategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perushaan untuk
mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Srategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif danberusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Universitas Sumatera Utara

2.2.1. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan adalahberbagai faktor yang berada
diluar organisasi yang harus diperhitungkan organisasi perusahaan pada saat
membuat keputusan dan menyususn strategi (Solihin 2012:15). Perusahaan harus
memperhitungkan lingkungan eksternal karena lingkungan ini dapat menjadi
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Peluang merupakan kekuatan yang berada
di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang ini dimanfaatkan oleh
perusahaan maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan dan membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitifnya.
Adapun yang dimaksud ancaman adalah berbagai kondisi yang terdapat di
lingkungan eksternal perusahaan yang apabila tidak diantisipasi dengan baik oleh
perusahaan maka ancaman tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi
perusahaan (Solihin 2012:128).
Lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah lingkungan eksternal perusahaan yang tidak
memeberi pengaruh terhadap implementasi perusahaan jangka pendek,
tetapi akan mempengaruhi keberhasilan implementasi jangka panjang. Di
dalamnya

mencakup

analisis

terhadap

varabel-variabel

ekonomi,

teknologi, politik dan hukum serta sosial-budaya. Adapun variabel
lingkungan sosial diperlihatkan pada tabel 2.2

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2
Variabel Penting dalam Lingkungan Sosial
Ekonomi

Teknologi

Politik-Hukum

Sosiokultural

Tren GNP

Total
pengeluarannegara
R&D
Total pengeluaran
industri utuk R&D
Fokus pada usaha
yang berhubungan
dengan teknologi
Perlindungan paten

Regulasi antitrust

Perubahan gaya
hidup

UU perlindungan
lingkungan
UU perpajakan

Harapan karir

Insentif khusus

Tingkat
pengangguran

Produk baru

Pengendalian
upah / harga

Pengembaagan baru
dalam transfer
teknologi dari lab ke
pasar
Perbaikan
produktivitas melalui
otomatisasi

Regulasi
perdagangan luar
negeri
Sikap terhadap
perusahaan asing

Tingkat formasi
keluarga
Pertumbuhan
tingkat populasi

Tingkat bunga
Persediaan uang

Tingkat inflasi

Devaluasi/
Revaluasi
Ketersediaan
energi dan biaya
Pendapatan
disposable dan
discreatonary

UU mengenai gaji
dan promosi
Stabilitas
pemerintahan

Aktivisme
konsumen

Distribusi umur
populasi

Pergeseran
wilayah regional
dalam populasi
Tingkat harapan
hidup
Tingkat
kelahiran

Sumber: Hunger & Wheelen (2003:188)

1. Ekonomi
Ketika tingkat suku bunga naik, pendapatan diskresioner
menururn dan permintaan akan barang diskresioner pun turun.
Ketika harga saham naik, permintaan akan ekuitas sebagai sumber
modal bagi pengembangan pasar meningkat. Selain itu ketika pasar
bertumbuh kekayaan konsumen dan bisnis meluas.
2. Tekonologi

Universitas Sumatera Utara

Kekuatan teknologi merepresentasikan peluang dan ancaman
besar yang harus dipertimbangkan dala perumusan strategi.
Kemajuan teknologi bisa secara dramatis memengaruhi produk, jasa,
pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi,
praktik pemasaran, dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan
teknologi

dapat

mnenciptakan

pasar

baru,

menghasilkan

pengembangan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi
biaya kompetitif relatif dalam suatu industri, serta mengakibatkan
produk dan jasa yang ada saat ini usang.
3. Politik-Hukum
Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat
regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama
organisasi.

Faktor-faktor

politik,

pemerintahan,

dan

hukum,

karenanya dapat mereprenstasikan peluang atau ancaman utama bagi
organisasi kecil maupun besar. Untuk industri dan perusahaan yang
sangat bergantung pada kontrak atau subsidi pemerintah, ramalan
politik bisa menjadi pont penting dalam audit eksternal. Perubahanperubahan dalam hukum paten, undang-undang antitrust , tarif pajak,
dan aktifitas lobi dapat memberi pengaruh signifikan pada
perusahaan.

4. Sosialkultural

Universitas Sumatera Utara

Perubahan sosial, budaya, demografis dan lingkungan memiliki
dampak yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar dan
konsumen. Organisasi kecil, besar, laba, dan nirlaba di semua
industri dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang
muncul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografis
dan lingkungan.

b. Lingkungan Tugas
Lingkungan tugas merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh
langsung terhadap perusahaan karena perusahaan memiliki interaksi
langsung dengan faktor di lngkungan Tugas. Yang termasuk ke dalam
lingkungan tugas antara lain para pemasok, para pelanggan, para
pesaing, komunitas lokal, kelompok kepentingan khusus, asosiasi
perdagangan dan pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Sosial
Faktor-faktor Ekonomi, Sosiokultural, Teknologi, Politik-Hukum

Analisis
pasar
Analisis
komunitas

Analisis
Pesaing

Analisis

Pemasok

Analisis
Kelompok
Berkepentingan

Memilih
Faktor-faktor
StrategisPelu
ang

Ancaman

Analisis
Pemerintahan

Sumber : Hunger & Whellen (2003:121)

Faktor-faktor strategis peluang dan ancaman yaitu:
1. Kelompok Berkepentingan
Kelompok ini mengkhususkan pada pembuat kebijakan yang bervariasi
dalam membuat keuntungan sendiri yang memiliki pengaruh terhadap
suatu usaha.

Universitas Sumatera Utara

2. Komunitas
Merupakan kumpulan beberapa orang yang memiliki visi misi yang sama
dan terlibat dalam perubahan yang dapat mempengaruhi usaha baik secara
peluang maupun ancaman
3. Pasar
Pasar merupakan wadah dalam menentukan permintaan dan penawaran
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Tempat penentuan
karateristik produk dan jasa serta dalam memasarkan.
4. Pesaing
Dalam sebagian besar industri, perusahaan saling tergantung. Persaingan
yang digerakkan oleh satu perusahaan dapat dipastikan mempengaruhi
para pesaingnya dan mungkin menyebabkan pembalasan. Bertambahnya
jumlah pesaing dan tingkat pertumbuhan industri.
5. Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri denga kemampuan mereka
menaikkan harga atau menurunkan kualtias barang atau jasa yang dibeli.
Pemasok kuat jika mempunyai biaya pengganti, unik, yang disominasi
oleh sedikit perusahaan dan bersaing secara langsung dengan pelanggan.
6. Pemerintahan
Pembuat kebijakan yang mendukung dan terkadang dapat bertolak
belakang terhadap usaha yang mampu mempengaruhi situasi dan kondisi
ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

2.2.2.

Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal mencakup kekuatan (Strength) dan kelemahan

(Weakness)

perusahaan.

Sebuah

variabel

merupakan

kekuatan

apabila

menyediakan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah sesuatu yang
dilakukan perusahaan atau yang berpotensi dilakukan dengan baik secara relatif
terhadap kecakapan pesaing lain yang sudah ada. Sebuah variabel merupakan
kelemahan apabila berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh
perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas untuk melakukannya
sementara para pesaingnya memiliki kapabiltas tersebut. Lingkungan internal
mencakup sumber daya dan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Adapun
lingkungan internal yang harus diperhatikan perusahaan menurut (Solihin
2012:107), yaitu :
a. Sumber daya finansial
Sumber daya finansial mencakup ruang dari berbagai sumber
yangdigunakan oleh berbagai perusahaan untuk menjalankan strategi.
Bidang keuangan harus dianalisis untuk melihat sebaik apa dana
ditangani.
b. Sumber daya fisik
Sumber daya fisik mencakup berbagai sumber daya fisik seperti
bangunan dan lokasi fasilitas usaha serta teknologi yang dikuasai oleh
perusahaan.
c. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia mencakup berbagai kemampuan seperti keahlian,
intelegensi, wawasan dan hubungan baik dengan berbagai pihak.

Universitas Sumatera Utara

d. Sumber daya organisasional
Sumber daya organisasional mencakup struktur organisasi perusahaan,
sistem perencanaan dan pengendalian organisasi, budaya serta reputasi
perusahaan.
e. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mengkoordinasikan sumber
daya yang dimiliki secara produktif melalui pembagian tugas dalam
struktur organisasi.

2.3. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari
pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas (Rangkuti
2013:101). Berdasarkan faktor lingkungan, pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai
satu sama lain (Kotler 1995:15).

2.3.1. Unsur-unsur Utama Pemasaran
Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga
unsur utama, (Rangkuti2013:102) yaitu:
1. Unsur Strategi Persaingan
Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga,yaitu:

Universitas Sumatera Utara

a.

Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentukkelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.

b.

Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasaryang akan dimasuki.

c.

Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning
iniadalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua taktik pemasaran, yaitu:
a.

Diferensiasi,

yang

berkaitan

dengan

cara

membangun

strategipemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan
membangun pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang
dilakukan

suatu

perusahaan

dengan

yang

dilakukan

oleh

perusahaan lain.
b.

Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
mengenaiproduk, harga, promosi, dan tempat.
Bauran pemasaran, menurut Kotler (2000:15) definisi bauran
pemasaran/marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang
dapat

digunakan

oleh

perusahaan

untuk

mencapai

tujuan

Universitas Sumatera Utara

pemasarannya dalam pasar sasaran. Menurut Tjiptono (2005:30)
bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakan
pemasar untuk membentuk karakteristik layanan yang ditawarkan
kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk
menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik
jangka pendek.
3. Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.

Merk atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau
nilaiyang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya
perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya.
Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang
bersangkutan, akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen
akan menerima nilai produknya. Mereka dapat merasakan semua
manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa
puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua,
perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalaui loyalitas
pelanggan terhadap merk, yaitu peningkatan margin keuntungan,
keunggulan bersaing, dan efisiensi dan efektifitas kerja khususnya
pada program pemasarannya.

b.

Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan
pemberianjasa pelayan kepada konsumen. Kualitas pelayanan
kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.

Universitas Sumatera Utara

c.

Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan
untukmembuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa
tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.

2.3.2. Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran adalah mengalokasikan dan mengkordinasi
sumberdaya dalam kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan di
dalam produk-produk spesifik (Sumiharti2000:30). Ada beberapa langkah dalam
merencanakan

pemasaran

bagi

usaha

langkah

pertama

yakni,penentuan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan, dimana untuk mengetahui kebutuhan dan
keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset
pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumendimaksudkan
untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
Langkah kedua yakni memilih pasar sasarankhusus. Setelah mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar
sasaran khusus. Langkah ketiga yaitu, Menempatkan strategi pemasaran dalam
Persaingan, dimana untuk penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada
keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan
dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan
permintaan dari lingkungan persaingan. Langkah keempat yaitu Pemilihan strategi
pemasaran sebagai panduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan
penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Universitas Sumatera Utara

pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikatorindikator yang terdapat dalam bauran pemasaran.

Unsur-unsur bauran pemasaran terrsebut adalah sebagai berikut:
1. Product (produk)
Pengertian produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler
2000:428). Untuk itu produk adalah penawaran berwujud perusahaan
kepada pasar yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,dan
kemasan produk (Kotler 1997:82). Dijelaskan bahwa konsumen akan
menyukai produk yang menawarkan mutu/kualitas, kinerja dan perlengkap
inovatif yang terbaik. Oleh karena itu manajer dalam organisasi yang
berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk
menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakan (Kotler
1997:16).
2. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang/jasa atau jumlah
nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari
memiliki atau menggunakan barang/jasa (Kotler 1997:82) Jadi harga disini
dapat diartikan sebagai pertemuan dari transaksi barang dan jasa yang
dilakukan oleh permintaan dan penawaran dipasar. Penetapan harga akan
menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin
tajam dan perkembangan yang terbatas.

Universitas Sumatera Utara

3. Place (Tempat)
Dalam membangun suatu bisnis salah satu hal penting yang juga harus
diperhatikan adalah masalah lokasi perusahaan. Masalah lokasi dianggap
penting karena menyangkut kinerja perusahaan tersebut. Dalam upaya
pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana namun
komplek dan rumit untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara
lebih baik.lokasi adalah suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan
berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat
diperoleh dan bersedia bagi konsumen (Kotler 1997:82). Istilah Place dalam
konsep bauran pemasaran berarti pendistribusian barang ke berbagai tempat.
Berbagai jenis perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang pasarnya
tersebar ke berbagai pelosok kota, berbagai daerah, dan bahkan berbagai
negara (Sadono Sukirno 2006:210). Adapun operasi pendistribusian barang
yang digunakan, menurut Sadono Sukirno dinyatakan bahwa masalah
pendisitribusian barang pada konsumen dapat dibedakan pada dua aspek :
1. Menentukan saluran pendistribusian yang akan digunakan
2. Menentukan aspek penggudangan dan pengangkutan barang yang akan
dilakukan

Gambar 2.2 Proses Distribusi Barang
v
PRODUSEN

AGEN

GROSIR

KONSUMEN

Sumber : Sadono Sukirno ( 2006:231)

Universitas Sumatera Utara

4. Promotion(Promosi)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapa baikpun kualitas suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya (Hurryanti
2008:57). Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan menginformasikan produknya kepada pasar
sasaran yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat
serta alat pemasaran langsung dan online Kotler (1997:83). Tujuan utama
dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta
mengingatkan

konsumen

sasaran

tentang

perusahaan

dan

bauran

pemasarannya (Hurryanti 2008:58).

Sehingga bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat (saluran
distribusi dan promosi. Produk adalah segala sesuatu yang diproduksi oleh
produsen baik barang maupun jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
Sedangkan harga adalah penentuan imbalan atas barang dan jasa yang ditawarkan
oleh produsen dan diterima oleh konsumen. Tempat (saluran distribusi) adalah
lokasi ataupun wilayah dalam melakukan pemasaran baik barang maupun jasa
untuk mencapai kepuasan konsumen. Promosi adalah menginformasikan dan
mempengaruhi calon pembeli terhadap barang dan jasa yang di produksinya
dalam pasar.

Universitas Sumatera Utara