Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Yang Membebaskan Terpidana Kasus Penyerobotan Tanah (Studi Putusan Nomor 564 K PID 2013

i

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.
564/K/PID/2013 YANG MEMBEBASKAN TERPIDANA KASUS
PENYEROBOTAN TANAH
Alek Saputra Pinem*
Syafruddin SH. MH. DFM**
Dr. Marlina SH. MH***
ABSTRAK
Permasalahan tanah terkait penyerobotan tanah bukan merupakan suatu
hal yang baru di berbagai daerah di Indonesia. Secara umum istilah penyerobotan
tanah dapat diartikan sebagai perbuatan menguasai, menduduki, atau mengambil
alih tanah milik orang lain secara melawan hukum, melawan hak, atau melanggar
peraturan hukum yang berlaku, sedangkan tujuan putusan bebas didalam sistem
peradilan pemeriksaan perkara pidana penyerobotan tanah, tidak terlepas dari
tujuan hukum itu sendiri sebagai alat yang dipakai untuk memeriksa, mengadili
dan memutuskan. Putusan sebagai produk pengadilan sejatinya lahir dari proses
yang penuh kecermatan dan kehati-hatian. Hakim dalam memutus suatu perkara
senantiasa dituntut untuk mendayahgunakan segenap potensi yang dimilikinya
untuk menemukan fakta-fakta hukum, menemukan dan mengklasifikan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pokok perkara, serta menetapkan

hukum dari perkara tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hukum tindak pidana
penyerobotan tanah, untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam Putusan
Mahkamah Agung No. 564/K/Pid/2013 terhadap perkara terpidana kasus
penyerobotan tanah, serta untuk mengetahui penerapan hukum terhadap putusan
bebas terpidana tindak pidana penyerobotan tanah dalam Putusan Mahkamah
Agung No. 564/K/Pid/2013. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan dengan
cara analisis kualitatif, menguraikan gambaran dari data yang diperoleh dan
menghubungkan satu sama lain untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum. Dari
hasil analisis tersebut dapat diketahui serta diperoleh kesimpulan induktif, yaitu
cara berpikir dalam mengambil kesimpulan secara umum yang didasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus.
Pengaturan hukum tindak pidana penyerobotan tanah di atur dalam beberapa
ketentuan peraturan perundang-undangan, diantaranya Undang-Undang Nomor 51
Prp. Tahun 1960 (Pasal 2 dan Pasal 6) serta diatur dalam KUHP pada beberapa
pasal yaitu Pasal 167, Pasal 242, Pasal 263, Pasal 264, Pasal 266, Pasal 274, serta
Pasal 385 KUHP. Hakim memiliki pertimbangan yang tidak terlepas dari adanya
faktor yang diatur secara umum, terkait putusan bebas yang dijatuhkan oleh hakim
dalam perkara tindak pidana penyerobotan tanah, sebagaimana pada Perkara No.
564/K/Pid/2013 yang amar putusannya membebaskan terpidana kasus

penyerobotan tanah merupakan salah satu wewenang dari hakim untuk
menjatuhkan putusan bebas berdasarkan keyakinan hakim di persidangan.
Penerapan hukum terhadap putusan bebas terpidana tindak pidana penyerobotan
tanah dalam putusan Mahkamah Agung No. 564/k/pid/2015 dengan berpedoman
pada Pasal 191 ayat (3) KUHAP.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25