PERSEPSI NARAPIDANA PEMUSTAKA AKTIF LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB PADA BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KELILING KABUPATEN TUBAN

  PERSEPSI NARAPIDANA PEMUSTAKA AKTIF LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB PADA BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KELILING KABUPATEN TUBAN Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh: ROSITA FITRI ANDINI NIM. A2D009026 PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

  

PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rosita Fitri Andini NIM : A2D009026 Jurusan : S1 Ilmu Perpustakaan

  Fakultas Ilmu Budaya Undip Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Persepsi

  

Narapidana Pemustaka Aktif Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB pada

Bahan Pustaka di Perpustakaan Keliling Kabupaten Tuban adalah benar-

  benar karya ilmiah saya sendiri, bukanlah hasil plagiat karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan dan semua kutipan yang ada di skripsi ini telah saya sebutkan sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya ilmiah.

  Semarang, 29 Agustus 2013 Yang menyatakan, Rosita Fitri Andini

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  ! "#$ ! "#$ ! "#$ ! "#$ %& ! "'$

  ! "'$ ! "'$ ! "'$

  ( ( & ))))

  PERSEMBAHAN

  Penulis persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Bapak Djuari dan mama Cutik Wibawati yang tak pernah putus kasih sayang dan doanya demi keberhasilanku, kakakku Putri Marina Sari, serta keluarga tercinta;

  2. Calon ayah dari anak-anak ku kelak;

  3. Almamaterku Universitas Diponegoro Semarang; 4. Semua yang membaca skripsi ini.

HALAMAN PERSETUJUAN

  Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi pada:

  Hari : Kamis Tanggal : 29 Agustus 2013

  Disetujui oleh, Dosen Pembimbing Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M. Si.

  NIP. 196405061990032002

  Assalamu’alaikum W

  Alhamdulillah hidayah-Nya, penulis

  Persepsi Narapidana pada Bahan Pustaka

  Penulis meny bantuan dan partisip langsung. Oleh karena

  1. Prof. Soedarto P. H

  2. Dr. Agus Maladi Ir Diponerogo;

  3. Dra. Sri Ati, M. Si Budaya Universitas 4. Amin Taufiq K., S.

  5. Dra. Tri Wahyu H dengan sabar telah penyusunan skripsi

  

PRAKATA

Wr. Wb.

  lah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahm ulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

  ana Pemustaka Aktif Lembaga Pemasyarak ka di Perpust akaan Keliling Kabupaten Tub

  nyadari bahwa penyusunan skripsi ini tida sipasi berbagai pihak, baik secara langsung ena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepa

  . Hadi, MES, Ph. D. selaku Rektor Universitas D i Irianto, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Bud Si. selaku Ketua Jurusan S1 Ilmu Perpustakaa itas Diponegoro;

  , S.Sos selaku dosen wali dari penulis; Hari Murtiningsih, M. Si. selaku dosen pem lah memberikan arahan dan bimbingan kepada psi; ahmat, inayah dan si yang berjudul

  rakatan Klas IIB uban.

  idak terlepas dari ng maupun tidak pada: as Diponegoro; udaya Universitas aan Fakultas Ilmu pembimbing yang da penulis selama

  6. Prof. Dr. Sutejo K.W., M.Si. dan Endang Fatmawati, M. Si., M. A. selaku dosen penguji yang telah menguji skripsi ini dengan bijaksana;

  7. Dosen Pengajar S1 Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan arahan serta ilmunya kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini;

  8. Kepada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Kabupaten Tuban yang telah mengizinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di lembaga tersebut khususnya bapak Wahyudi selaku wakil kepala Lapas IIB Tuban;

  9. Kepada Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Tuban yang telah mengizinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di lembaga tersebut khususnya mas Giska dan Bu Jum yang telah banyak membantu;

  10. Seluruh informan narapidana yang telah bersedia memberikan waktunya, untuk membantu penulis dalam pengolahan data skripsi;

  11. Keluarga tercinta bapak, mama, mbak Puput, mas Lulus dan keponakan baruku Arabella yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Universitas Diponegoro;

  12. Seluruh rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Angkatan 2009 atas persahabatan, persaudaraan, kebersamaan kekompakan dan kebahagiaan khususnya kelas A, Risang, Ijal, Teddy, Ismi, Yanuar, Melati dll. yang menjadikan kenangan indah yang takkan terlupakan selama empat tahun ini;

  13. Teman-teman seperjuangan satu bimbingan bu Ayu yang saling memberikan dukungan Orie, Putri, Fadhila, mbak Arny, Lala, Dita, Esti, dll terimakasih

  14. Kepada teman-teman ‘kos kandang pitik’ yang selalu memberikan hiburan disaat penulis merasa down; Neyna, Dede, Soraedha, Ema terimakasih atas kebersamaan, keceriaan yang tiada kira dan dukungannya khususnya Ayna yang menemani tidurku;

  15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik dan pahala yang memberatkan timbangan amal kebaikan di Yaumul Hisab nanti.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para bembaca serta pengembangan Ilmu Perpustakaan. Atas segala kekurangan Skripsi ini, penulis memohon maaf. Terima kasih ….

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Semarang, 29 Agustus 2013 Penulis, Rosita Fitri Andini

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

PRAKATA ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

ABSTRAK ........................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................

  5 1.3 Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................

  5 1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................

  6 1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................

  6 1.6 Kerangka Berfikir........................................................................

  7 1.7 Batasan Istilah .............................................................................

  9 BAB II TINJAUAN LITERATUR

  2.1 Pengertian Perpustakaan Umum ................................................. 10

  2.2 Perpustakaan Keliling ................................................................ 11

  2.2.2 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling .......................... 13

  2.2.3 Maksud dan tujuan Perpustakaan Keliling ........................ 14

  2.2.4 Koleksi Perpustakaan Keliling .......................................... 14

  2.2.5 Kriteria Pemilihan Koleksi ................................................ 16

  2.2.6 Waktu Layanan .................................................................. 17

  2.2.7 Tempat Layanan ................................................................ 17

  2.3 Pengertian Persepsi .................................................................... 18

  2.4 Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan ................................... 19

  2.5 Indikator dalam Menentukan Persepsi pada Bahan Pustaka ....... 21

  2.6 Penelitian Sebelumnya ................................................................ 25

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Desain dan jenis penelitian.......................................................... 27

  3.2 Subyek dan Objek ....................................................................... 28

  3.3 Informan Penelitian ..................................................................... 28

  3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 30

  3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31

  3.6 Pengolahan Data.......................................................................... 33

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KELILING LAYANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB KABUPATEN TUBAN

  4.1 Sekilas Sejarah ............................................................................ 36

  4.2 Visi dan Misi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Kabupaten Tuban ................................................. 36

  4.3 Perpustakaan Keliling Unit Layanan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Kabupaten Tuban.............................. 37

  4.3.2 Koleksi ............................................................................. 39

  4.4 Teknis Layanan Perpustakaan Keliling ...................................... 46

  4.5 Isi WBP Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB.............................. 47

  BAB V HASIL PENELITIAN

  5.1 Daftar Informan ........................................................................... 50

  5.2 Analisis Data ............................................................................... 52

  5.2.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Persepsi Narapidana Pemustaka Aktif pada Bahan Pustaka di Perpustakaan Keliling Tuban .................................................................... 52

  5.2.2 Keberadaan Koleksi Perpustakaan Keliling di Lembaga Pemasyarakatan ................................................. 53

  5.2.3 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Pustaka dan Alasan Berkunjung ke Perpustakaan ............................................. 56

  5.2.4 Jumlah Bahan pustaka secara Kualitas dan Penambahan Bahan Pustaka .............................................. 60

  5.2.5 Kesesuain Bahan Pustaka secara Kualitas .......................... 63

  5.2.6 Kepuasan pada Bahan Pustaka .......................................... 67

  5.2.7 Adanya Kebutuhan Khusus ............................................... 70

  5.2.8 Kualitas Bahan Pustaka dari segi Isi Informasi dan Fisiknya ............................................................................. 74

  5.2.9 Kemutakhiran dan Pertimbangan Pemanfaatan Bahan pustaka .............................................................................. 78

  5.2.10 Kelengkapan Bahan Pustaka dari Ragam jenis, Subjek dan Judul .............................................................. 83

  5.2.11 Kepuasan Komposisi Subjek dan Judul ........................... 86

  BAB VI PENUTUP

  6.1 Simpulan ..................................................................................... 94

  6.2 Saran ............................................................................................ 97

  DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 99

LAMPIRAN ......................................................................................................... 102

  DAFTAR TABEL Tabel

  Halaman

Tabel 4.1 Waktu dan tempat layanan Perpustakaan Keliling (sistem paket) ................................................................................................. 41Tabel 4.2 Waktu dan tempat layanan perpustakaan Keliling )sistem baca ditempat) ........................................................................................... 44Tabel 5.1 Daftar Informan ................................................................................. 50Tabel 5.2 Jumlah frekuensi pemanfaatan bahan pustaka narapidana selama tiga bulan ............................................................................... 52

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A Biodata Penulis Lampiran B Pedoman Wawancara Lampiran C Transkrip Wawancara dengan 8 Informan Lampiran D Perjanjian Kerjasama Kepala Kantor Perpustakaan,

  Kearsipan dan Dokumentasi dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Tuban

  Lampiran E Dokumentasi Penelitian Lampiran F Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran G Surat Keterangan Penelitian

  

ABSTRAK

  Penelitian ini berjudul Persepsi Narapidana Pemustaka Aktif Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB pada Bahan Pustaka di Perpustakaan Keliling Kabupaten Tuban. Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi narapidana pemustaka aktif Lapas Klas IIB pada bahan pustaka di perpustakaan keliling Kabupaten Tuban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain deskriptif kategori studi kasus. Dalam pemilihan informan, dari 205 narapidana hampir seluruhnya selalu memanfaatkan bahan pustaka, tetapi hanya 8 narapidana yang benar-benar memenuhi kriteria sebagai informan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data yang digunakan adalah dengan cara reduksi data dengan membuat transkrip, mengklasifikasikan sekaligus membuat analisa dan membuang kalimat yang tidak diperlukan. Penyajian data dengan mendeskripsikan hasil dari reduksi data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian telah dilakukan menunjukkan bahwa persepsi narapidana pada bahan pustaka mengenai jumlah secara akumulatif dirasa sudah cukup, namun dalam jadwal rolling dan per bulannya perlu ditambah, sedangkan untuk kesesuaian dan kualitas bahan pustaka berdasar persepsi narapidana sudah cukup sesuai dan berkuliatas karena adanya penerbit ternama dan bentuk fisik bahan pustaka yang rapi. Namun untuk kemutakhiran dan kelengkapan berdasarkan persepsi narapidana dirasa seimbang dan kurang lengkap, karena masih banyak ditemukan terbitan lama dan subjek bahan pustaka yang kurang beragam yaitu subjek 000 hingga 900. Simpulan yang didapatkan adalah bahan pustaka Perpustakaan Keliling Kabupaten Tuban telah memenuhi tiga kriteria indikator tentang bahan pustaka yaitu jumlah, kesesuaian dan kualitas. Namun, terdapat dua kriteria indikator yang belum terpenuhi yaitu kemutakhiran dan kelengkapan.

  

Kata Kunci : Persepsi, Narapidana, Bahan Pustaka, Perpustakaan Keliling

Kabupaten Tuban.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam rangka memenuhi program pemerintah mengenai wajib belajar, mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, diperlukan sarana yang salah satunya harus tersedia sumber belajar dan yang dapat memberikan pelayanan informasi secara cepat dan merata di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Segala usaha untuk mencapai semua itu tidak hanya ditujukan untuk masyarakat di kota besar, masyarakat yang bebas atau merdeka tetapi juga masyarakat yang berada di desa-desa, di daerah terpencil dan masyarakat yang terisolasi tidak dapat keluar dengan bebas.

  Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang tepat untuk meningkatkan kemajuan masyarakat dalam bidang pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan menurut fungsinya juga memposisikan diri sebagai tempat yang menyediakan informasi baik yang berkaitan dengan sosial, politik maupun ekonomi dan informasi lainnya (Suwarno, 2010: 16). Perpustakaan sebagai sarana pendidikan, penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan harus memberikan manfaat kepada semua orang bukan saja mereka yang tinggal di kota, tetapi juga pedesaan, lembaga pemasyarakatan, panti sosial, rumah sakit dan di berbagai tempat yang

  2

  tentang perlunya perpustakaan keliling (Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam Sugiyanto, 2008:1).

  Perpustakaan keliling memiliki kedudukan sebagian perluasan layanan perpustakaan umum, yang sistemnya bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk melayani masyarakat yang belum terjangkau. Termasuk salah satunya adalah melayani di Lembaga Pemasyarakatan. Karena narapidana di Lapas juga membutuhkan informasi seperti orang bebas lainnya, tetapi mereka sedang menjalani masa hukuman sehingga terbatas untuk mengakses informasi, tidak dapat keluar untuk mencari dan memenuhi kebutuhan informasinya, oleh karena itu narapidana membutuhkan informasi dan bahan pustaka dari perpustakaan keliling. Dalam UU juga dijelaskan bahwa Lapas dapat bekerjasama dengan instansi terkait untuk mendukung kegiatan pemasyarakatan yaitu salah satunya dengan bekerjasama dengan perpustakaan keliling.

  Narapidana juga berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran seperti tercantum pada pasal 1 ayat 3 PP RI No.32 Th 1999. Dalam Lembaga Pemasyarakatan pendidikan dan pengajaran merupakan upaya pemasyarakatan dan bagian yang sangat penting dari proses pembinaan narapidana. Hak yang sama tersebut juga berlaku untuk narapidana yang sedang menjalani masa pemasyarakatan di Lapas Klas IIB Kabupaten Tuban.

  Dalam upaya pemasyarakatan yaitu memenuhi hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran tersebut dibutuhkan bahan pustaka dan sumber-

  3

  Lapas harus mempunyai perpustakaan untuk digunakan oleh semua kategori narapidana, bukan saja dengan buku-buku rekreasi tetapi juga buku pelajaran.

  Narapidana tidak hanya membutuhkan pendidikan dan pengajaran tetapi juga bahan pustaka yang bersifat rekreatif. Hal ini sangatlah sesuai dengan peran perpustakaan yang juga memiliki fungsi rekreatif yaitu dengan memberikan bacaan fiksi, cerita, majalah, surat kabar dan terbitan lainnya kepada narapidana.

  Perpustakaan keliling berperan sebagai penyedia bahan pustaka dan sumber informasi yang dibutuhkan oleh narapidana. Karena perpustakaan keliling dapat mendatangi area yang tidak terjangkau, terpencil dan memberikan layanan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Seperti yang diungkapkan oleh (Murtiningsih dalam Putranto, 2007: 3) bahwa “mereka yang tinggal di daerah terpencil atau pedesaan, mereka yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah dan anggota masyarakat tertentu seperti lansia usia lanjut, dan lain-lain”. Demikian juga halnya dengan narapidana yang kurang beruntung karena hilangnya kebebasan mereka untuk sementara waktu.

  Peran perpustakaan keliling sangat penting dalam menyediakan bahan pustaka sebagai upaya kegiatan pemasyarakatan yaitu pembinaan, pendidikan dan pengajaran bahkan juga rekreasi. Adanya bahan pustaka yang lengkap dan beragam, maka akan menjadi faktor pendorong bagi narapidana untuk berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik apabila mampu

  4

  sebaliknya akan dinilai buruk apabila layanan yang diberikan buruk dan kurang memuaskan sesuai harapan narapidana. Selama ini perpustakaan keliling Kabupaten Tuban telah memberikan sarana untuk membantu mewujudkan upaya tersebut dengan memberikan bahan pustaka kepada narapidana seperti bahan pustaka yang bersifat umum dengan subjek mulai kelas 000 hingga 900. Tetapi apakah selama ini bahan pustaka perpustakaan keliling yang diberikan telah sesuai dan cocok dengan kebutuhan narapidana? ataukah narapida ternyata mempunyai kebutuhan khusus yang tidak seperti masyarakat bebas lainnya?

  Dalam upaya mengetahui hal tersebut maka dibutuhkanlah persepsi atau harapan narapidana mengenai bahan pustaka yang t ersedia pada perpustakaan keliling. Dengan mengetahui persepsi tersebut, akan diketahui kekurangan dan keberhasilan yang telah di capai untuk meningkatkan mutu bahan pustaka, apakah perpustakaan keliling sudah mampu memberikan bahan pustaka yang sesuai harapan narapidana ataukah sebaliknya.

  Persepsi merupakan proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di lapangan penginderaaan seseorang (Suwarno, 2009:52). Berbagai bahan pustaka yang diterima narapidana diterjemahkan dalam bentuk rangsangan-rangsangan tertentu.

  Rangsangan tersebut akan memberikan kesan tersendiri bagi masing-masing narapidana. Selanjutnya kesan akan berubah menjadi pandangan terhadap apa yang diterimanya. Dengan mengetahui persepsi narapidana ini, diharapkan

  5

  itu dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk penyeleksian bahan pustaka di perpustakaan keliling Kabupaten Tuban, sehingga pendayagunaan bahan pustaka dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh narapidana dan diharapkan akhirnya narapidana dapat berpersepsi positif pada bahan pustaka.

  Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui persepsi narapidana pada bahan pustaka di perpustakaan keliling Kabupaten Tuban, sehingga penulis mengambil penelitian dengan judul

  Persepsi Narapidana Pemustaka Aktif Lembaga Pemasyarakatan Klas

IIB pada Bahan Pustaka di Perpustakaan Keliling Kabupaten Tuban.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana persepsi narapidana pemustaka aktif Lembaga

  Pemasyarakatan Klas IIB pada bahan pustaka di perpustakaan keliling Kabupaten Tuban?

  1.3 Waktu dan Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Jalan Veteran No. 1 Kabupaten Tuban. Penelitian dimulai dari 1 Mei sampai dengan 31 Juli 2013.

  6

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi narapidana pemustaka aktif Lapas Klas IIB pada bahan pustaka di Perpustakaan Keliling Kabupaten Tuban.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Bagi kepentingan Ilmu Perpustakaan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan mengenai penyeleksian Bahan Pustaka perpustakaan keliling di Lembaga Pemasyarakatan.

  b. Bagi kepentingan Perpustakaan Keliling Kabupaten Tuban, penelitian ini dapat memberikan informasi serta sumbang saran atau sebagai bahan evaluasi dalam seleksi bahan pustaka perpustakaan keliling bagi narapidana di lembaga pemasyarakatan Klas IIB Kabupaten Tuban, berpartisipasi dalam mendukung kegiatan sistem pemasyarakatan serta melakukan tugasnya dalam mewujudkan Long Life Education.

  c. Bagi kepentingan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Kabupaten Tuban, dapat digunakan sebagai rujukan untuk upaya pengoptimalan kegiatan Pemasyarakatan, pemenuhan hak bagi narapidana dan kelancaran aktivitas yang sedang berlangsung di Lapas Klas IIB Kabupaten Tuban.

  d. Bagi kepentingan penulis, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

  7

  kebutuhan dan ketepatan bahan pustaka bagi narapidana terutama narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Kabupaten Tuban.

1.6 Kerangka Berpikir

  • Jumlah

  • Kesesuaian
  • Kualitas •
  • Kelengkapan

  (Sumber : Data olahan penulis, 2013) Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat yang berfungsi untuk menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat

  Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Kab. Tuban UU No. 12 Th. 1995 tentang Sistem

  Pemasyarakatan

NARAPIDANA

  

Indikator:

  Kemutakhiran

  Tujuan:

Untuk mengetahui persepsi

Narapidana pemustaka aktif

pada Bahan Pustaka

  Koleksi

  

(Bahan Pustaka)

Perpustakaan Umum Kab.

  Tuban

  Perpustakaan Keliling

  8

  sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab (UUD RI No.12 Th. 1995 pasal 2). Sesuai dengan UU yang ada bahwa salah satu bagian penting dari proses pembinaan narapidana adalah dengan memberikan pendidikan dan pengajaran serta beberapa informasi yang dibutuhkan. Tetapi narapidana tidak dapat memenuhi kebutuhan informasinya sendiri dikarenakan dalam masa hukuman dan tidak dapat keluar dengan bebas.

  Dari perpustakaan Lapas itu sendiri bahan pustaka untuk bahan pendidikan dan pengajarannya pun sangat terbatas. Oleh karena itu, perpustakaan keliling yang merupakan perluasan layanan perpustakaan umum bekerjasama dengan Lapas untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Dengan adanya kerjasama tersebut, sehingga narapidana walaupun dalam masa hukuman tetapi tetap dapat mengakses informasi melalui perpustakaan keliling. Narapidana berhak memberikan persepsi mereka pada bahan pustaka yang telah disediakan perpustakaan keliling. Apakah memang bahan pustaka yang tersedia telah sesuai dan cocok dengan kebutuhan informasi narapidana. Dalam menyusun pertanyaan, penulis melihat bahan pustaka dari jumlah, kesesuaian, kemutakhiran dan kelengkapan. Indikator-indikator tersebut akan digunakan penulis sebagai kerangka berfikir yang diharapkan dapat memberikan evaluasi seleksi bahan pustaka perpustakaan keliling Kabupaten Tuban dan pendayagunaan bahan pustaka dapat dimanfaatkan secara maksimal.

  9

1.7 Batasan Istilah

  Agar bahasan di dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan serta penafsiran judul, maka peneliti membatasi istilah dari variable yang diteliti dan objek penelitian sebagai berikut:

  1. Persepsi yang dimaksud adalah suatu proses seorang narapidana untuk mengetahui dan memahami beberapa hal atau peristiwa melalui panca indera sehingga dapat menciptakan suatu penilaian dan kesan mengenai bahan pustaka.

  2. Narapidana yang dimaksud adalah orang yang menjalani masa hukuman atau pidana dalam lembaga pemasyarakatan untuk diproses berdasarkan tujuan, metode dan sistem pemasyarakatan yang sering memanfaatkan bahan pustaka perpustakaan keliling di Lapas Klas IIB Kabupaten Tuban dan masuk dalam kriteria penulis sebagai informan.

  3. Bahan pustaka yang dimaksud adalah bahan pustaka yang disediakan oleh perpustakaan keliling yaitu berupa bahan pustaka buku yang mempunyai nilai pendidikan dan rekreasi, yang dihimpun diolah atau diproses kemudian disimpan untuk disajikan kepada narapidana.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Perpustakaan Umum

  Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum (Sulistyo-Basuki, 1992: 46). Sedangkan menurut Soeatminah (1992:34), perpustakaan umum adalah perpustakaan yang mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat sosial, tingkat pendidikan dan lain-lain.

  Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan umum bersifat terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan usia, tingkat pendidikan dan lain-lain dibiayai dengan dana dari masyarakat dan memberikan jasa pelayanan yang bersifat cuma-cuma.

  Ciri-ciri perpustakaan umum menurut Sulityo-Basuki (1992:46) yang pertama adalah terbuka untuk umum, artinya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan dalam segi apa pun, yang kedua yaitu dibiayai oleh umum dan yang ketiga adalah jasa yang diberikan pada hakekatnya bersifat cuma-cuma.

  Salah satu layanan yang diberikan oleh perpustakaan umum kepada seluruh lapisan masyarakat ialah layanan ekstensi. Layanan ekstensi merupakan perluasan layanan yang diberikan oleh perpustakaan umum. salah satunya yaitu mengadakan perpustakaan keliling. Berikut ini adalah beberapa kelebihan perpustakaan keliling yang menjadikan sebagai salah satu bentuk layanan ekstensi.

  a) Sifatnya yang fleksibel karena dapat berpindah-pindah

  b) Menyediakan layanan perpustakaan secara lebih formal

  c) Menyediakan pergantian koleksi secara tetap

  d) Menghubungkan pengguna dengan layanan perpustakaan menetap secara terus menerus e) Memungkinkan pengguna menerima layanan professional dari perpustakaan wilyahnya f) Secara aktif mempromosikan layanan perpustakaan karena selalu kelihatan berkeliling di masyarakat (The Australian Librarian’s

  manual dalam Fetty: 2009)

2.2 Perpustakaan Keliling

2.2.1 Pengertian

  Perpustakaan keliling merupakan salah satu bagian layanan yang ada di perpustakaan umum. Perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan (ekstensi) dari perpustakaan umum Kabupaten atau Kota yang memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat, dengan jadwal tertentu dan bekerjasama dengan masyarakat dan swasta (Sutarno, 2006:43). Sedangkan menurut Perpustakaan Nasional RI dalam Putranto (2007: 3), Perpustakaan keliling adalah :

  “Perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka untuk melayani masyarakat dari suatu tempat yang bergerak dengan membawa bahan pustaka untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lainnya yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum. Jadi kedudukan perpustakaan keliling adalah

  Walaupun demikian, pada setiap kunjungan perpustakaan keliling dapat mengkhususkan pada pemakai tertentu, misalnya anak prasekolah, anak sekolah, ibu rumah tangga atau kelompok tertentu (misalnya panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, lokalisasi, dan lain-lain), tergantung pada jadwal pos dan system layanan yang diberikan (Mudjito dalam Fetty: 2009).

  Masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan keliling adalah masyarakat yang bertempat tinggal didaerah terpencil atau lokasinya tidak terjangkau oleh perpustakaan umum yang statis, seperti orang tahanan, orang cacat dan kelompok sejenis lainnya. Sekolah atau instansi yang belum mempunyai perpustakaan yang menetap bisa memperoleh jasa layanan dari perpustakaan keliling.

  Pengertian Perpustakaan keliling yang lain diungkapkan oleh (Sutarno, 2006: 41) merupakan bagian dari perpustakaan umum dan layanannya dilakukan dengan kotak-kotak yang berisi sejumlah buku yang dititipkan kepada kelompok masyarakat tertentu (misalnya satu hingga dua bulan) dapat ditukar dengan yang baru, dan selanjutnya dipindahkan ke pos-pos atau tempat lain.

  Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum yang mendatangi dan melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau dengan membawa buku dan informasi lain atau dapat dititipkan pada kelompok masyarakat tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat secara teratur.

2.2.2 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling

  Perpustakaan keliling dapat dikatakan sebagai pengembangan layanan yang dilakukan oleh perpustakaan umum. Perpustakaan keliling mempunyai tugas dan fungsi untuk melayani dan menyebarkan informasi secara cepat, tepat dan murah bagi masyarakat.

  Tugas dan fungsi perpustakaan keliling menurut Ali dalam Supriyanto (2006:108) adalah sebagai berikut:

  a) Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan.

  b) Melayani masyarakat yang oleh karena situasi atau kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang dirawat dirumah sakit, menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, berada dipanti asuhan atau rumah jompo dan lain sebagainya.

  c) Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan.

  d) Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai perpustakaan menetap didirikan.

  e) Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, yang akan direncanakan untuk dibangun dan lain-lain. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas dan fungsi perpustakaan keliling yaitu mempromosikan layanan kepada masyarakat, memberikan layanan kepada masyarakat serta menggantikan fungsi perpustakaan menetap di kelurahan, desa, sekolah yang jauh dari perpustakaan umum menetap sehingga masyarakat dapat membaca dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

  2.2.3 Maksud dan Tujuan Perpustakaan Keliling

  Sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh perpustakaan keliling, tujuan diselenggarakan perpustakaan keliling menurut Perpustakaan Nasional RI dalam Putranto (2007: 15-16) adalah:

  a) Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan didirikan perpustakaan menetap.

  b) Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat.

  c) Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya pada masyarakat.

  d) Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan.

  e) Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat.

  f) Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat sosial, pedidikan dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan cultural masyarakat. Berdasarkan pendapat diatasi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perpustakaan keliling, dapat menyebarluaskan informasi dan bacaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang sarana belajar mulai dari daerah terpencil seperti kelurahan, desa, sekolah dan sebagainya.

  2.2.4 Koleksi Perpustakaan Keliling

  Martoatmodjo (1993: 50) koleksi merupakan faktor penting dalam sebuah perpustakaan yang merupakan unsur pokok tercapainya layanan, yang sewaktu-waktu harus tersedia bagi mereka yang memerlukan. yang sangat penting atas layanan yang diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Selain itu koleksi perpustakaan “haruslah selalu mencerminkan kemajuan manusia di berbagai bidang ilmu pengetahuan” (Perpustakaan Nasional RI dalam Putranto 2007:16).

  Hendaknya koleksi Perpustakaan Keliling mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan bermacam latar pendidikan, pengetahuan dan masalah-masalah sosial. Oleh karena itu dalam menyeleksi koleksi perpustakaan keliling diharapkan mempertimbangkan hal sebagai berikut:

  1. Bahan pustaka yang tersedia hendaknya sesuai dengan tingkat kecerdasan masyarakat,

  2. Ratio koleksi sesuai dengan kebijaksanaan Dirjen Kebudayaan (60% nonfiksi dan 40% fiksi),

  3. Koleksi sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan hidup masyarakat,

  4. Koleksi haruslah mencerminkan dukungan terhadap program pemerintah terutama dalam pendidikan dan penerangan,

  5. Jumlah koleksi pertama sebuah perpustakaan Keliling harus berjumlah minimal 2500 eksemplar dan minimal 1000 judul Buku. Menurut Ali dalam Supriyanto (2006:109-110) koleksi

  Perpustakaan keliling dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam sebagai berikut:

  1. Bahan pustaka tercetak Yang termasuk kelompok ini antara lain: buku, surat kabar, majalah, bulletin, selebaran pamphlet dan sejenisnya.

  2. Bahan pustaka terekam Yang termasuk kelompok ini anatara lain : slide, kaset audio, kaset video, film strip, Compact Disc, VideoCompact Disc, film dan sejenisnya.

  3. Bahan pustaka yang tidak tercetak maupun terekam Yang termasuk koleksi ini antara lain kumpulan mainan anak, berbagai jenis batu-batuan dan lain-lain.

2.2.5 Kriteria Pemilihan Koleksi

  Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengunjung atau pemakai jasa perpustakaan keliling. Untuk memilih bahan pustaka bagi perpustakaan keliling, perlu diperhatikan kriteria pemilihan koleksi sebagai berikut: a. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial. Kebutuhan pengunjung dapat dideteksi dari kuesioner.

  b. Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir dan berupayakan edisi terbaru.

  c. Usahakanlah agar pengarang buku cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung jasa perpustakaan keliling.

  d. Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang, memberi tafsiran yang salah dan melanggar norma-norma moral dan agama, sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.

  e. Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan penghibur sehingga setelah pengunjung membaca dan pulang dia merasa nyaman dan mendapat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya (Ali dalam Supriyanto, 2006:110-111).

  Sedangkan menurut Lasa (2008: 122-123) kriteria dalam merencanakan koleksi adalah sebagai berikut: a. Relevansi

  Kesesuaian koleksi dengan keperluan pemakai merupakan syarat dalam perencanaan koleksi. Perpustakaan diharapkan yang tepat (to provide the right book to the right reader at the time).

  b. Kemutakhiran Perencanaan koleksi seharusnya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ilmu pengetahuan terus berkembang sesuai dengna kemajuan zaman.

  c. Rasio, judul, pemakai dan spesialisasi bidang Jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan hendaknya sesuai dengan jumlah pemakai, banyaknya judul, spesialisasi bidang dan anggaran.

  d. Tidak bertentangan dengan politik, ideologi, agama/keyakinan, ras maupun golongan e. Kualitas

  Koleksi yang direncanakan hendaknya memenuhi syarat-syarat kualitas misalnya berkaitan dengan subjek, reputasi pengarang dan reputasi penerbit. Perlu juga diperhatikan keadaan fisik bahan pustaka seperti kertas, sampul dan kualitas jilidan.

  f. Objek keilmuan Koleksi diharapkan dapat menunjang keilmuan anggota potensial dan sesuai dengan visi dan misi lembaga induknya.

2.2.6 Waktu Layanan

  Mengingat layanan Perpustakaan Keliling bersifat demokratis yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan perpustakaan keliling perlu dilakukan didalam dua shift perhari, yaitu shift pagi antara pukul 9.00 - 11.30 dan shift siang antara pukul 11.30-14.30, dengan demikian shift pagi dapat melayani satu pos layanan dan shift siang dapat melayani satu pos layanan sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca.

2.2.7 Tempat Layanan

  Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling yang telah dijadwalkan saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan. Jenis layanan perpustakaan keliling biasanya terdiri dari layanan sirkulasi, layanan membaca di tempat layanan (service point), layanan bercerita (story

  telling) , pemutaran film dan layanan jasa informasi. Tempat layanan

  dapat saja dilakukan diruangan khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah atau pos RT/RW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang penting layanan tersebut diatur dan ditata rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling serta sebaiknya pada tempat layanan membaca diberi papan nama yang bertuliskan hari dan waktu kunjungan perpustakaan keliling.

2.3 Pengertian Persepsi

  Persepsi didefinisikan sebagai proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di lapangan penginderaan seseorang (Nursalam dalam Daryono, 1996:48). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) definisi persepsi adalah suatu proses seseorang mengetahui hal melalui panca inderanya.

  Banyak para ahli yang memberikan pengertian untuk persepsi, diantaranya adalah sebagai berikut: “Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat didalam lapangan penginderaan seseorang. Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera” (Suwarno, 2009: 52). “Persepsi adalah karena adanya objek/ stimulus yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indera (objek tersebut menjadi perhatian panca indera), kemudian stimulus/ objek perhatian tadi dibawa ke otak. Dari otak terjadi adanya “Kesan” atau jawaban (Respon) adanya “Kesan” atau jawaban (Respon) adanya stimulus, berupa kesan atau respon dibalikkan ke indera kembali berupa “Tanggapan” atau persepsi atau hasil kerja indera berupa pengalaman hasil pengolahan otak” (Widayatun, 1999: 111). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses pengenalan seseorang untuk mengetahui dan memahami objek baik itu benda, manusia dan peristiwa melalui panca indera sehingga memberikan masukan-masukan informasi dan menciptakan suatu penilaian dan kesan terhadap sesuatu yang dirasakannya berdasarkan penilaian individu. Jadi hasil dari persepsi berupa tanggapan ataupun penilaian antar individu dapat berbeda.

2.4 Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan

  Berdasarkan UU No. 12 Th. 1995: Sistem pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP) berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan terpadu antara pembina, yang dibina dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas WBP agar pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat berperan aktif dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

  Poernomo (1986: 186) mengatakan upaya pembinaan atau bimbingan menjadi inti dari kegiatan sistem pemasyarakatan yang merupakan suatu sarana perlakuan cara baru terhadap narapidana untuk mendukung upaya pelaksanaan pidana penjara agar mencapai keberhasilan peranan Negara mengeluarkan narapidana untuk kembali menjadi anggota masyarakat.

  Dalam pembinaannya menurut Harsono dalam Simon R (2011: 12) telah dirumuskan dalam sepuluh prinsip pembinaan dan bimbingan bagi narapidana poin ke tujuh “bimbingan dan pendidikan harus berdasarkan asas Pancasila”. Kemudian dalam pembinaan ada beberapa komponen yang salah satunya adalah materi pembinaan.