DEPRESI PADA REMAJA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT KELUARGA DIABETES MELLITUS DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR MOJOKERTO

  

DEPRESI PADA REMAJA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT KELUARGA

DIABETES MELLITUS DI DESA GAYAMAN

KECAMATAN MOJOANYAR

MOJOKERTO

METRI BUDI S

11001030

Subject : Remaja, Depresi, Keluarga, Diabetes Mellitus

  

DESCRIPTION

  Remaja sering dikaitkan dengan kondisi labil secara psikologis. Remaja yang mempunyaikeluarga dengan riwyat diabetes mellitus akan menganggap bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit dengan potensi mengganggu kesehatan dan masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui depresi pada remaja dengan riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan tanggal 16-24 Mei 2014. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang sekaligus digunakan sebagai sampel dengan teknik pengambilan total sampling. Data yang terkumpul diolah melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating. Kemudian disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

  Hasil penelitian menunjukkan depresi pada remaja yang mempunyai riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar mengalami gejala depresi ringan sedang yaitu sebanyak 18 responden (60%).

  Sebagian besar repsonden mengalami gejala depresi ringan sedang diprediksi dengan tanda-tanda konsentrasi dan perhatian kurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, suasana hati sedih dan rasa bersalah, rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, kehilangan minat melakukan kegiatan yang biasa dilakukan, ide atau percobaan bunuh diri, gangguan pola tidur (susah tidur atau tidur berlebih), dan nafsu makan berkurang.

  Hasil penelitian depresi pada remaja dengan riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto menunjukkan sebagian besar mengalami gejala depresi ringan sedang. Dair hasil penelitian ini diharapkan agar remaja mau menerima kondisi keluarga yang mempunyai riwayat diabetes mellitus.

  

ABSTRACT

  Teenagers often associated with psychologically unstable condition. Teens who mempunyaikeluarga with diabetes mellitus riwyat will assume that diabetes mellitus is a disease with the potential damage the health and future. The purpose of this study was to determine depression in adolescents with a family history of diabetes mellitus in the Village District of Mojoanyar Gayaman Mojokerto.

  This research is descriptive. The population in this study were 30 respondents who once used as a sample by taking the total sampling technique. The collected data is processed through the stages of editing, coding, scoring and

  Results showed depression in adolescents who have a family history of diabetes mellitus in the Village District of Mojoanyar Mojokerto Gayaman showed that most of the 30 respondents experiencing mild depressive symptoms were as many as 18 respondents (60%).

  Most of repsonden experiencing mild depressive symptoms were predicted by signs of lack of concentration and attention, self-esteem and self-confidence diminished, sad mood and guilt, guilt and useless, the future outlook is bleak and pessimistic, loss of interest in activities are wont to do, ideas or suicide attempts, sleep disorders (insomnia or excessive sleeping), and decreased appetite.

  The results of the study of depression in adolescents with a family history of diabetes mellitus in the Village District of Mojoanyar Mojokerto Gayaman shows most experienced moderate symptoms of mild depression. Dair is expected that the results of this study adolescents willing to accept the conditions of families with a history of diabetes mellitus.

  Keywords: Depression, Teens, Families, Diabetes Mellitus Contributor : 1. Rifa’atul L.M, M.Farm-Klin

  2. Tri Peni, S.ST.,M.Kes

  Date : 28 Mei 2014 Type Material : Laporan Penelitian Permanen Link : Right : Open Dokument Summary :

LATAR BELAKANG

  Diabetes Mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada ama, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer, dkk, 2001). Remaja sering dikaitkan dengan kondisi labil secara psikologis. Remaja yang mempunyai keluarga dengan riwayat diabetes mellitus akan menganggap bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit dengan potensi mengganggu kesehtan dan masa depan. Beban seperti ini menyebabkan tekanan pada diri remaja yang bisa memicu terjadinya depresi. (Candra, 2014). Depresi adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan adanya perasaan sedih yang berkepanjangan dan terus-menerus yang dapat mengganggu kehidupan sosial dan kondisi fisik yang menurun (Pieter, 2010).

  International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa lebih dari 371 juta orang di dunia yang berumur 20-79 tahun memiliki diabetes. Sedangkan Indonesia merupakan negara urutan ke-7 dengan prevalensi diabetes tertinggi, di bawah China, India, USA, Brazil, Rusia dan Mexico, tutur Dirjen P2PL. Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di duniaadalah karena PTM. DM menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun. Pada Tahun 2030 diperkirakan DM menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, 2014). Diabetes memrupakan penyakit yang menyebabkan keluarga mengalami depresi. Setidaknya dari sekitar 8,2 juta penderita diabetes mellitus 35% keluarganya dipresdiksi mengalami depresi sebab diabetes (Triani, 2013).

  Angka penderita DM di Jatim peringkat 7 dari 10 penyakit terbanyak atau hanya sekitar 69.018 kasus dari 37 juta jumlah penduduk Jatim. Daerah yang mempunyai angka DM tinggi yaitu Surabaya yang berada di peringkat pertama dengan 14.377 kasus per tahun, disusul Bangkalan 5.388 kasus, Malang 7.534 kasus, dan Lamongan 4.138 kasus (masadmin, 2014). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto pada 10 remaja didapatkan data 6 diantaranya (60%) yang mengalami gejala depresi seperti perasaan muram, murung, sedih, memikirkan hal yang sedih mempunyai orang tua dengan riwayat dibetes mellitus. Sedangkan 4 remaja (40%) yang tidak mengalami gejala depresi mengaku mempunyai orang tua yang tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus.

  Depresi adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan adanya perasaan sedih yang berkepanjangan dan terus-menerus yang dapat mengganggu kehidupan sosial dan kondisi fisik yang menurun (Pieter, 2010). Selama tahap depresi seseorang akan mengalami defisiensi dalam neurotransmiter dasar yang memengaruhi enzim yang mengatur dan memproduksi bahan-bahan kimia ini. Selain itu, juga hipotalamus hipofisis adrenalin yang mengatur pelepasan kortisol tidak berfungsi dengan baik (Pieter, 2010). Remaja yang mempunyai keluarga dengan riwayat diabetes mellitus menyebabkan tekanan pada diri remaja yang bisa memicu terjadinya depresi. (Candra, 2014). Depresi dapat juga berupa sindrom (perubahan kognitif, psikomotor dan vegetatif) atau kesatuan penyakit (dengan gambaran klinis yang khas, dasar riwayatnya dan hubungan dengan keadaan biologisnya) (Soetjiningsih, dkk, 2004).

  Secara umum penatalaksanaan depresi adalah dengan menggunakan konsep elektik-holistik, yaitu penananganan lingkungan, psikoterapi dan medikamentosa. Prognosis tergantung penyebab, bentuk klinis, pikiran bunuh diri, kepribadian pramorbid dan keluarga dengan gangguan jiwa (Soetjiningsih, dkk, 2004). Perawat sebagai tenaga kesehatan hendaknya memberikan motivasi kepada keluarga dengan riwayat diabetes mellitus untuk selalu tabah dan, sabar dan mau menerima keadaan keluarga dengan riwayat diabetes mellitus. Disamping itu hendaknya keluarga juga selalu memnghindari perilaku atau kebiasaan yang bisa memicu terjadinya diabetes mellitus.

METODOLOGI PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah depresi pada remaja dengan riwayat keluarga diabetes mellitus. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja dengan riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto sebanyak 30 responden. Sampel yang digunakan adalah remaja dengan riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto sebanyak 30 responden. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah probobility sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama dari setiap anggota populasi, yang bertujuan Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner depresi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah responden berusia 14-16 tahun yaitu sebanyak 13 responden (43,3%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 13 responden (43,3%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 17 responden (56.7%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar mengalami gejala depresi ringan sedang yaitu sebanyak 18 responden (60%).

  Remaja yang mempunyai keluarga dengan riwayat diabetes mellitus menyebabkan tekanan pada diri remaja yang biasa memicu terjadinya depresi (Candra, 2014). Depresi adalah gangguan mood , kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, perasaan, aktifitas) seseorang yang ditandai dengan pikiran negative pada diri sendiri, suasana hati menurun, kehilangan minat atau motivasi, pikiran lambat serta aktivitas menurun (Keliat, 2011). Depresi pada ang terjadi pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor biologis meliputi genetik, neurotransniter, endokrin, faktor lingkungan meliputi kehilangan orang yang dicintai, rasa bermusuhan, kemarahan, kekecewaan, sumber koping yang adekuat, individu dengan kepribadian dependen, obesif-kompulsif dan histeris, adanya masalah kesulitan hidup, belajar berperilaku dan lingkungan yang tidak berdaya dan bergantung, pengalaman negatif masa lalu (Keliat, 2011)

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami gejala depresi ringan sedang. Depresi diprediksi dengan tanda-tanda konsentrasi dan perhatian kurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, suasana hati sedih dan rasa bersalah, rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, kehilangan minat melakukan kegiatan yang biasa dilakukan, ide atau percobaan bunuh diri, gangguan pola tidur (susah tidur atau tidur berlebih), dan nafsu makan berkurang.

  Hasil penelitian dipengaruhi oleh usia responden yaitu bahwa dari 30 responen sebagian besar berusia 14-16 tahun yaitu sebanyak 13 responden (43,3%).

  Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa (Wawan, dkk, 2010).

  Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia muda. Responden yang berusia muda mempunyai lebih sedikit pengalaman dalam berinteraksi daripada responden yang berusia lebih tua. Keadaan ini membuat usia muda relatif mempunyai tingkat kedewasaan yang lebih rendah yang menyebabkan kemampuan untuk menanggulangi dan besar mengalami depresi sebab mempunyai keluarga dengan riwayat diabetes mellitus.

  Hasil penelitian diatas disebabkan pendidikan responden bahwa dari 30 responden sebagian besar responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 13 responden (43,3%).

  Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Wawan, dkk, 2010).

  Hasil penelitian diatas juga dipengaruhi oleh jenis kelamin responden yaitu bahwa dari 30 responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 17 responden (56,7%), sedangkan sebagian kecil berjenis kelamin laki- laki yaitu sebanyak 13 responden (43,3%).

  Jenis kelamin merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual (perbedaan sistemati tampakan luar antara individu yang mempunyai perbedaan jenis kelamin dalam spesies asma) (Pshycologymania, 2014).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai jenis kelamin perempuan. Perempuan cenderung mengedepankan sisi sensitifitas dan emosi dari pada laki-laki. Penolakan dari lingkungan sebab mempunyai riwayat keluarga yang menderita diabetes mellitus membuat perempuan cenderung memberikan reaksi berlebih yang menyebabkan munculnya gangguan depresi pada diri remaja tersebut.

  SIMPULAN

  Hasil penelitian depresi pada remaja dengan riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami gejala depresi sedang yaitu sebanyak 18 responden (60%).

  REKOMENDASI

  1. Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan data dan sumbangan pemikiran perkembangan ilmu keperawatan terutama di bidang kesehatan khususnya dalam hubungnnya dengan tingkat depresi keluarga dengan riwayat keluarga diabetes mellitus.

  2. Bagi Klien dan Keluarga Hasil penelitian ini supaya dijadikan sebagai tambahan informasi tentang perlunya mencegah terjadinya depresi keluarga dengan riwayat keluarga diabetes mellitus sekaligus konseling dan motivasi tentang diabetes mellitus dan cara penganggulangannya.

  3. Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan Agar hasil penelitian ini digunakan sebagai tambahan informasi tentang tingkat depresi keluarga dengan riwayat keluarga diabetes mellitus sehingga pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan.

  4. Bagi Profesi Keperawatan Supaya hasil penelitian ini digunakan untuk tambahan informasi tentang tingkat depresi keluarga dengan riwayat keluarga diabetes mellitus sehingga mampu memberikan tindakan pencegahan dan penanguangan untuk memberikan perawatan dan mencegah diabetes mellitus.

  5. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi depresi pada remaja yang mempunyai riwayat DM dengan wilayah dan jumlah responden yang lebih banyak.

  Correspondensi : E-Mail : Gadieszcomel@yahoo.co.id No. Hp : 087755543889

Alamat : Dusun Kesilir RT 03/RW 01,Desa Silirsari Kecamatan

Siliragung Kabupaten Banyuwangi