Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perus

Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Perusahaan

Keselamatan dan Kesehatan di Tempat
Kerja
 Untuk keselamatan dan kesehatan kerja, ditempat kerja
terdapat komponen penting yaitu tanggung jawab pimpinan,
pendelegasian wewenang, kegiatan panitia keselamatan dan
peranan ahli keselamatan.
 Peningkatan materi adalah dengan cara perencanaan yang
baik oleh pimpinan, penerapan cara kerja oleh tenaga kerja.
 Kebiasaan bekerja secara benar harus ditimbulkan oleh latihan
kerja yang tepat dan selanjutnya diteruskan dalam praktek
ditempat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan di Tempat
Kerja
Peranan Pimpinan
Perusahaan
Program keselamatan dan kesehatan kerja
tidak pernah berhasil banyak apabila

pimpinan perusahaan tidak mengambil
tugas kepemimpinan dalam meningkatkan
dan mempertahankan standar
keselamatan dan kesehatan kerja yang
tinggi. Pengaruh pimpinan perusahaan
harus menjadi kenyataan pada segenap
kegiatan yang bertalian dengan lingkungan
kerja dan pengelolaan tenaga kerja di
perusahaan

Peranan Pimpinan
Regu dan Kelompok
Bagi tenaga kerja, pimpinan kelompok
merupakan wakil dari perusahaan yang
harus sadar bahwa sasaran pekerjaan dan
perintah pemimpin perusahaan
dilaksanakan dengan menggunakan
kewenangan dari pengaruh pribadinya.
Peranan pimpinan kelompok untuk
mengarahkan perhatian mereka terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah
penting.

Peran Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau Personil
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ahli keselamatan dan kesehatan kerja
atau personil keselamatan dan
kesehatan kerja, jika ada biasanya
menyusun rencana dan pelaksanaannya
dilakukan oleh seluruh komponen dalam
perusahaan

Fungsi seorang ahli
keselamatan dan kesehatan
kerja ialah:

 Merumuskan dan melakukan supervisi tentang pelaksanaan kebijaksanaan
pencegahan kecelakaan pada umumnya.
 Membuat laporan dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja
 Memberikan bimbingan kepada staf yang melakukan supervisi
 Mengadakan penelitian tentang kecelakaan
 Menyelenggarakan pencatatan kecelakaan dan statistik
 Melakukan pengawasan tentang latihan keselamatan dan kesehatan kerja
 Mengambil peran dan membantu peran P2K3
 Menagadakan pemeriksaan di perusahaan , pada peralatan ,proses dan cara kerja
 Membuat petunjuk, bimbingan dan bahan lain dalam keselamatan dan kesehatan
kerja
 Mengarahkan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja seperti: perlombaan,
pameran.

Panitia Pembina
Keselamatan
Tujuan panitia dan
pembinaKesehatan
keselamatan dan
kesehatan kerja melalui kerjasama
Kerja
bipartit, yaitu pengusaha dan buruh,

pimpinan perusahaan harus
menggunakan panitia pembina
keselamtan dan kesehatan kerja untuk
menjelaskan kepada buruh tentang
kebijaksanaan tersebutdan anggota dari
Anggota
pembina keselamtanitu
dan
panitia panitia
akan meneruskanpejelasan
kesehatan kerja
di perusahaan
kepada
mereka mempunyai
tugas umum untuk membina kerjasama
segenap tenaga kerja dalam usuha
keselamatan dan kesehatan kerja dan
pencegahan kecelakaan

Pedoman Keselamatan dan

Kesehatan Kerja
• Suatu tindakan dalam keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan adalah dikeluarkannya pedoman
dan petunjuk tersebut yang bertalian dengan
pengolahan material, menjalankan mesin atau
pekerjaan lainnya
• Cara terbaik agar pedoman tersebut ditaati adalah
dengan mengikutsertakan para pelaku dalam
perumusan dan pedoman
• Pedoman tidak boleh sebagai alat pengusaha untuk
melepaskan tanggung jawabnya dalam keselamatan
dan kesehatan kerja

Tenaga Kerja Baru
• Cara menperkenakan tenaga kerja baru dilakukan di
bagan personil atau di tempat kerja.
• Kepadanya diberikan peraturan perusahaan, pedman
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Dengan
supervisi, dapat diketahui apakah tenaga baru akan
mempraktekannya atau tidak

• Tujuan perkenalan ialah untuk menjalin silaturahmi
kepada tenaga kerja baru

Alat-alat Tangan
Persyaratan yang harus dimiliki oleh alat-alat tangan:
Terbuat dari bahan berkualitas baik yang memenuhi
keperluan pekerjaan yang memerlukannya
Alat hanya dapat dipakai sesuai ddengan maksud
pembuatannya
Bentuk dan ukurannya tepat
Alat kerja tangan harus dibuat, dibentuk dan diperbaiki oleh
orang yang memiliki keahlian
Jika ada alat yang tajam atau runcing maka bagian ini harus
dilengkapi dengan alat pelindung

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24