Sumber daya manusia dalam (4)

Sumber daya manusia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan
kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka,
melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian
muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini
SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan
sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi
atau organisasi lebih mengemuka.[1]
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM
secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi
dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki
usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai
penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang
harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
related:https://biologiunair.files.wordpress.com/2011/10/pengelolaan-lingkungan-hidup.ppt ppt
sdm dan pengelolaan lingkungan hidup
related:staff.ui.ac.id/system/files/users/triarko/material/masterplansdmlh1.ppt ppt sdm dan
pengelolaan lingkungan hidup

Mencermati Pentingnya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup sebagai wahana berlangsungnya proses rantai kehidupan terasa masih
menjadi isu yang tak henti dibicarakan oleh kalangan peneliti, pakar, LSM, dan organisasiorganisasi yang menaruh kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Lingkungan hidup sebagai
bagian dari kehidupan sejatinya memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
Namun, ketersediaan sarana lingkungan yang memiliki keterbatasan menyebabkan perlunya
manajemen dalam pengelolaannya.

Manajemen Lingkungan Bertanggung Jawab
Seperti diungkap majalah kesehatan Healthy Times, pola pembangunan yang berorientasi pada
pelestarian fungsi lingkungan hidup telah menjadi agenda global yang harus dilaksanakan oleh
berbagai negara. Kerangka acuan untuk melaksanakan konsistensi tersebut didsasarkan salah
satunya pada KTT Bumi di Rio De Janeiro, beberapa waktu silam. Pola tersebut didasari

pemikiran bahwa semakin dibutuhkan perhatian yang serius untuk menempatkan lingkungan
pada porsi yang bisa lebih dipertanggungjawabkan, yakni sebagai bagian dari kehidupan dan
bukan semata-mata obyek yang terus menerus dieksploitir.

Aspek responsibility merupakan bagian inheren dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup
untuk menghindarkan diri dari upaya perusakan lingkungan. Rasa tanggung jawab yang besar
terhadap linkungan perlu dilandasi suatu sikap moral yang memandang lingkungan sebagai
bagian yang sangat penting dari proses kontinuitas kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.

Pengelolaan Lingkungan yang Seimbang
Pengelolaan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai upaya sadar dan berencana serta terpadu
dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan
pengembagan sumber daya alam secara bijaksana. Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
dilandaskan pada pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang, untuk
menunjang pembangunan yang berkesinambunagn bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Upaya peningkatan kesejahteraan manusia yang direalisasikan dalam bentuk pembangunan di
berbagai sektor tidak dapat dilepaskan dari faktor lingkungan yang saat ini masih diliputi oleh
berbagai persoalan. Untuk itu dirasa perlu mendorong dan mengarahkannya pada pola
pembangunan yang ramah lingkungan.

Masalah yang dihadapi adalah tak mudahnya mengimplementasikan pembangunan yang tak
mengeksploitasi dan merusak lingkungan. Jika demikian yang terjadi, maka kita tak dapat
berharap banyak akan keberlangsungan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan untuk
generasi mendatang.
Pada titik ini perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengintegrasikan antara kegiatan
pembangunan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga tercapai aspek kelestarian dan
keseimbangan. Konsep kelestarian dan keseimbangan dimaksudkan agar sistem pengelolaan
lingkungan yang sehat, aman dan terjamin, menjadi bagian yang sangat penting dalam proses
produksi industri, maupun eksploitasi sumber daya alam dalam rangkaian pembangunan
berkelanjutan. (Anton Ryadie
Sumber:
http://healthytimes.co.id/perlunya-manajemen-pengelolaan-lingkungan-hidup/