BAB 1 PENDAHULUAN - K3 : Kong Kali Kong(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi Di Kota Medan)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan

  sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran.

  Pasar selalu diidentikkan dengan kotor dan bau, sehingga golongan anak- anak muda atau golongan pembisnis eksekutif dan pekerja kantoran akan merasa kurang berminat untuk memasuki kawasan seperti ini.

  Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan

  1 pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

  Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar pesertanya terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar yaitu, peran pembeli dan peran penjual.

  Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dengan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang. Pasar terbagi atas dua klasifikasi yaitu pasar tradisional dan pasar modern.

  Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Ditempat ini biasanya juga tersedia jasa reparasi sepatu, tas dan banyak lagi. Akan banyak sekali tampak beragam penjual dari berbagai usia, mulai dari usia muda hingga tua. Ada penjual yang masih tergolong anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan nenek- nenek dan kakek-kakek yang sudah lanjut usia pun akan tampak disini.

  Gambar 1 : Pusat Pasar di Kota Medan / Pasar Sentral Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang kotor dan kumuh, sehingga banyak orang yang enggan berbelanja disana.

  Pasar tradisional secara teoritis adalah suatu institusi yang bercirikan adanya kegiatan interaksi dari pembeli dan penjual yang didalamnya terdapat kesepakatan mengenai jumlah barang dan harganya. Unsur penting dalam pasar adalah penawaran oleh para penjual dan permintaan oleh para pembeli. Namun

  

  tidak demikian dengan Onan . Ternyata Onan memiliki fungsi yang lebih luas dari sekedar fungsi ekonomi.

  Dalam bahasa Batak, pasar dikenal dengan nama Onan. Onan berasal dari kata “on” dan “an” yang artinya ini dan itu. Sadia on, sadia an, berapa ini, berapa itu merupakan suatu kalimat tanya yang sering terucap dalam berbelanja di pasar. Versi lain menyebutkan bahwa kata Onan awalnya dikonstruksikan oleh para pelaku pasar karena pasar merupakan tempat bertemu (mardomu) orang yang dari sini (na sian ON) dan orang yang dari sana (na sian AN).

  Dari beberapa sumber, ditemukan keterangan bahwa Onan sejatinya bukan sekedar tempatnya untuk berbelanja. Onan merupakan sebuah interaksi sosial yang sudah lama dan tidak bisa diciptakan secara tiba-tiba. Fungsi onan sebagai media interaksi sosial terlihat dalam penyampaian kabar huta atau kampong.

  Berita adanya tokoh yang meninggal, ataupun berita lainnya akan sangat cepat tersampaikan di pasar. Karena Onan juga merupakan tempat pertemuan orang dari huta yang bertetangga. Onan umumnya hanya sekali dalam satu minggu. Ada juga yang dua kali, tetapi Onan kedua biasanya lebih kecil dari Onan pertama.

  2 Akses 10/05/2014

  Pada jaman dahulu orang hanya punya kesempatan bertemu dengan orang lain secara teratur di Onan. Ada juga tempat pertemuan lain yaitu pesta adat, horja, tetapi itu tidak teratur hanya sesekali. Bagi orang Batak, Onan tidak hanya merupakan pusat perdagangan dan pertemuan biasa. Pada jaman dahulu juga, Onan dapat serta berfungsi sebagai tempat persiapan perang. Orang-orang yang sedang bermusuhan dengan huta lain, lebih dulu berkumpul di Onan, agar lebih mudah untuk serentak pergi perang. Walaupun perang itu terjadi antara dua huta yang mempunyai Onan yang sama, maka kelompok yang akan menyerang selalu berkumpul di Onan. Sedang yang merasa akan diserang tetap bersiap menanti di dalam benteng hutanya.

  Onan juga mempunyai kekuatan hukum untuk mendamaikan orang. Satu hari sebelum hari Onan, pada hari Onan, dan sehari setelah hari Onan adalah hari- hari damai. Pada hari itu, tidak boleh terjadi pembunuhan, perkelahian, pencopetan terhadap orang yang akan pergi ke Onan. Juga, pantang melakukan tagihan piutang pada hari Onan. Hutang-piutang harus diselesaikan di luar hari Onan.

  Dikisahkan juga bahwa ketika remaja, para muda-mudi Batak juga menempatkan Onan sebagai pasar mencari jodoh. Remaja ini bisa mencari pasangan yang berasal dari satu pekan (saonan) atau mencari pasangan dari Onan yang lain. Dan di kalangan muda-mudi ini dikenal ungkapan mar-onan tombis, dimana para muda-mudi saling bersenggolan di pasar yang sangat ramai. Lewan senggolan (tombis) inilah cinta bermula dan berlanjut pada jalinan asmara

  Onan, selain berfungsi sebagai pasar, perjumpaan antara penjual dan pembeli, mempertukarkan bahan-bahan komoditi dan hasil kerajinan seperti ulos dan tikar, dulunya juga merupakan tempat pertemuan para raja-raja huta. Raja-raja duduk di bawah pohon beringin, yang dinamakan parampangan, untuk membicarakan situasi huta dan sekitarnya, situasi keamanan, pertanian, maupun pengaduan atau keluhan-keluhan.

  Bahkan dituliskan bahwa Nommensen sewaktu hendak mulai mengembangkan agama Kristen, menemui raja-raja di parampangan ini dan mempersembahkan nampuran (sirih) sebagai simbol persahabatan dari komunikasi. Onan diselenggarakan oleh huta-huta yang menjadi anggotanya. Hari Onan diselenggarakan sekali seminggu, secara tetap dan berkelanjutan. Tertib dan aturan onan dijaga dengan baik dan diawasi oleh seorang panggomgom onan (pemerintah pasar) sebagai Raja ni Onan.

  Pasar modern tidak banyak berbeda dengan pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

  Barang-barang yang dijual sangat banyak dan sangat beragam, selain bahan makanan seperti buah, sayuran, daging, dan sebagian besar barang lainnya adalah barang yang dapat bertahan lama seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan kotor, pasar modern justru kebalikkannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat berbelanja, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan,

  

  

   hypermarket , supermarket dan minimarket .

  Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala peperangan yang semakin meningkat ke arah penguasaan pasar secara luas.

  Perusahaan besar maupun kecil saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan berbagai macam cara dan usaha supaya perusahaan dapat menjual produk sebanyak-banyaknya pada konsumen yang membutuhkan. Untuk itulah perusahaan harus mendapat pasar yang luas dengan metode strategi pemasaran yang telah dikuasainya dengan baik.

  Saat ini di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang tengah

   3 bersaing ketat didalam industri ritel . Banyak pemain yang mencoba menjalankan Hipermarket adalah bentukyang sangat besar, dalam segi luas tempat dan barang- barang yang diperdagangkan. Selain tempatnya yang luas, hipermarket biasanya dan memiliki 4 lahan parkir yang luas kses 12/05/2014.

  

Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuayang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya. 5 Akses 12/05/2014.

http : //a67532.wordpress.com/2010/05/13/perbedaan-antara-pasar-modern-dan-pasar-tradisional/ 6 akses tanggal 10/03/2014. ritel secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan buka Akses 12/05/2014. bisnisnya untuk menjadi yang terbaik. Dunia bisnis ritel di Indonesia akan semakin ramai dengan semua tantangan dan peluang yang ada. Hingga saat ini sudah banyak pemain dalam bisnis ritel ini mulai dari kelas minimarket, supermarket, hingga hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing pun banyak masuk ke Indonesia dengan menawarkan sistem kewaralabaan yang belakangan ini sudah dianggap menjamur oleh kalangan masyarakat.

  Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, dapat dirasakan adanya kemajuan pesat di dalam aktivitas perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Salah satunya adalah pasar modern, pasar modern meliputi hypermarket, supermarket dan minimarket.

  Dalam hitungan tahun, minimarket telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Dulu konsumen selalu mengejar harga murah, sekarang tidak hanya itu saja tetapi kenyamanan berbelanja pun menjadi daya tarik

  

  tersendiri. Bisnis minimarket melalui jaringan waralaba ataupun franchise berkembang biak sampai pelosok kota kecamatan kecil. Khususnya minimarket

  

   7 dengan brand yang sudah terkenal hingga kini seperti Indomaret dan

Franchisee adalah orang atau badan usaha yang memperoleh hak mereproduksi konsep franchisor

di mana franchisee terikat dengan kontrak perjanjian. Franchisee berkomitmen dalam menghormati konsep, spesifikasi dan peraturannya. Franchisee membayar kewajibannya sesuai dengan yang tertulis di kontrak (bersambung). 8 Akses 12/05/2014

Brand (merek) adalah suatu unsur yang sangat berpengaruh dalam sebuah perusahaan. Keduanya

10 Alfamart . Merk ini dimiliki oleh kumpulan perusahaan yang sudah sangat kuat

  dalam bisnisnya di Indonesia. Situasi yang ada menunjukkan betapa sengitnya persaingan di bisnis ritel ini khususnya Indomaret dan Alfamart sebagai market

   leader minimarket.

  Untuk perkembangan industri ritel seperti Indomaret dan Alfamart sudah dapat dilihat dari data – data secara pasti. Indomaret pada tahun 2009 sudah

  

  memiliki 3892 total gerai di Indonesia . Sedangkan Alfamart memiliki kurang

  

  lebih 3000 gerai yang berkembang di Jawa dan Sumatera . Hal inilah yang menunjukkan perkembangan industri ritel yang sudah sangat meningkat dari tahun sebelum-sebelumnya. Kehadiran hypermarket juga merupakan salah satu pasar modern yang semakin eksis di belantara perbelanjaan Indonesia, berawal sejak Indonesia di timpa krisis moneter, situasi kacau di dalam negeri ini ternyata membuahkan bagi investor asing.

   Akses 12/05/2014 9 Indomaret merupakan jaringa 10 Akses 12/05/2014

Alfamart adalah salah satu minimarket retail terkenal di Indonesia. Waralaba yang berdiri sejak

tahun 1989 ini menjual berbagai macam produk harian. 11 Akses 12/05/2014 Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 12 akses 12/05/2014 13 , akses 12/05/2014

  Bila dikatakan krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan 1997, memang bukan isapan jempol belaka. Tidak hanya fundamental ekonomi bangsa Indonesia yang hancur-hancuran, pasar Indonesia pun semakin terbuka dari serbuan asing. Krisis moneter membuat Indonesia terpaksa menandatangani Letter Of Intent (Lol) dan tergantung pada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pemulihan dan pengawasan ekonomi. Alhasil sebagai imbalannya, Indonesia harus membuka pasar di sektor bisnis untuk asing, termasuk sektor ritel. Salah satu ritel terbesar yang kiprahnya semakin menjadi adalah hypermarket (pasar serba ada) yang dikemas dalam format modern. Pada saat ini ada 2 (dua) perusahaan asing yang bermain disektor ini yaitu Makro dan Carefour dan satu perusahaan negeri yaitu Giant.

  Berdasarkan data dari Gabungan Perusahaan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), dari total pasar yang ada, jumlah pasar tradisional 73 % (persen) atau sekitar 1,7 juta unit, sedangkan jumlah pasar modern yang meliputi hypermarket, supermarket dan minimarket sebesar 27 %

  

  (persen) atau sekitar 500.000 unit , sedangkan pertumbuhan hypermarket pada tahun 2001-2005 mencapai 34 % (persen), sementara ritel yang lebih kecil, seperti

   supermarket tumbuh 9 % (persen) .

  Ada beberapa faktor yang mendorong tumbuh pesatnya pasar modern, 14 yaitu : perilaku masyarakat (rumah tangga) di Indonesia. Berdasarkan penelitian 15 Suara Karya-Online. Com/news. Akses tanggal 10/03/2014. perilaku konsumen rumah tangga di Indonesia sangat tinggi ditujukan bahwa bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang paling sering berbelanja. Faktor lain adalah kenyamanan dan kelengkapan serta harga yang bersaing. Ada stigma dimasyarakat bahwa pasar tradisional itu kumuh, kotor, terkesan tidak nyaman dan aman, sehingga lebih nyaman berbelanja dipasar modern.

  Pasar modern belum memiliki peraturan yang mengatur kegiatannya secara jelas, baru dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), akan tetapi dalam mendirikan usahanya atau izin usahanya (IUPM) diatur oleh pemerintah pusat atau daerah. Misalkan Izin Usaha Pasar Modern (IUPM) diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal departemen perdagangan yang dimana bila luas

  

2

  bangunan usahanya lebih dari 20.000m , sedangkan kalau pemerintah daerah

  2

  memberikan izin usaha bila luas bangunan usahanya dibawah 20.000m . sebagai contoh pemerintah DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 2

  

  tahun 2002 tentang perpasaran swasta . Peraturan ini yang menjadi dasar berdirinya pasar modern di DKI Jakarta.

  Pada skripsi ini hanya akan membahas tentang strategi pemasaran minimarket saja. Yang dimaksud minimarket adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai

  

16 usahanya paling besar (maksimal) 1.000m 17 PERDA No. 2 Tahun 2002.

  Pada umumnya, minimarket adalah sebuah toko yang menjual barang dan makanan untuk kebutuhan sehari-hari. Minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja kasir. Minimarket berbeda dengan supermarket, dimana supermarket disini adalah sebuah toko yang mengarah kepada toserba atau dikenal dengan istilah toko serba ada yang mana supermarket itu berukuran

  2

  2

  1.000m – 4.999m . barang yang dijual di supermarket pun beraneka ragam, mulai

  

  dari furniture , baju, sayur-sayuran, minuman, dan lain-lain. Sedangkan

  2

  2

  minimarket biasanya hanya berukuran 100m - 999m dan menjual barang tidak

  

  Dalam perkembangannya pada saat ini, ada minimarket yang tidak hanya mencari keuntungan saja dengan cara menjual produknya, tetapi ada juga yang menyajikan sarana tempat untuk nongkrong atau bersantai sambil makan dan minum, serta menikmati sarana minimarket misalnya makanan cepat saji, televisi, wifi, music dan lain-lain. Salah satunya adalah minimarket K3 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kong Kali Kong. Minimarket Kong Kali Kong baru berdiri kurang lebih 2 (dua) tahun ini, sehingga perlu strategi pemasaran yang baik guna mampu bersaing dengan pesaingnya yang telah eksis lebuh dahulu.

  18 furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti dan 19 Akses 12/05/2014

  Dalam menjalankan strategi pemasarannya guna meningkatkan volume penjualannya, maka pelaksanaan bisnis yang dijalankan hatus tetap berpegang pada ketentuan yang sudah dibuat oleh minimarket itu sendiri.

  Dengan demikian, bisnis mempunyai tujuan untuk mencapai hal utama, yaitu :

  • Target hasil (profit materi dan benefit non materi)

  Tujuan perusahaan harus tidak hanya mencari profit setinggi-tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau manfaat) kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal (lingkungan) seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.

  • Pertumbuhan, artinya terus meningkat
  • Keberlangsungan dalam kurun waktu selama-lamanya

  Jika profit materi dan benefit non materi telah diraih sesuai target, maka perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus-menerus dari setiap profit dan bebefitnya. Hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat tiap tahunnya. Belum bisa dikatakan sempurna orientasi manajemen suatu perusahaan bila hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Karena itu, perlu diupayakan terus agar pertumbuhan target hasil yang telah diraih dapat dijaga kelangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama.

  Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk dan jasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang

  

  dagangan . Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak

   lain .

  Bagi dunia usaha yang bergerak dibidang perpasaran swasta yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran adalah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan.

  Dalam kegiatan pemasaran, minimarket harus menetapkan konsep pemasarannya, karena konsep pemasaran yang digunakan dalam pemasaran menentukan tujuan-tujuan dari pemasaran itu sendiri. Bagi suatu minimarket, konsep pemasaran yang cocok adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan, karen kondisi pasar sekarang adalah pasar pembeli, maka pelanggan adalah segala-galanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan harus benar-benar diperhatikan, sedangkan tujuan konsep ini adalah agar pelanggan tetap setia berbelanja ditempat tersebut.

  Mengingat pentingnya aktivitas pemasaran serta keingintahuan mengenai 20 seberapa efektif pemasaran yang dilakukan oleh Minimarket K3 : Kong Kali 21 http ://Kamusbahasaindonesia.org/pemasaran/mirip. Akses tanggal 10/03/2014.

  Kottler Philip, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta : Kong dalam menarik masyarakat untuk berbelanja ditempat tersebut dan untuk meningkatkan penjualan, kiranya cukup beralasan jika penulis merasa tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul “K3 : Kong Kali Kong (Studi

  

Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota

Medan)”.

1.2.Tinjauan Pustaka

  Penelitian yang dilakukan ini melihat bahwa kebanyakan pengunjung yang datang untuk meramaikan minimarket adalah golongan anak-anak muda. Anak- anak muda khususnya para remaja, memiliki sifat suka mencari tempat yang nyaman untuk dapat berkumpul dengan teman-temannya.

  Dalam dunia perdagangan saat ini, minimarket bukan lagi menjadi istilah yang asing bagi masyarakat umum, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Minimarket merupakan perantara anatar produsen dan konsumen akhir yang dimana aktivitasnya adalah melaksanakan penjualan eceran.

  Minimarket adalah toko yang mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga dapat

   mengungguli toko ataupun warung sekalipun .

  Sebagai minimarket yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari, suasana dan keseluruhan minimarket sangat memerlukan suatu penanganan yang profesional dan khusus, agar dapat menciptakan daya tarik tersendiri di mata 22 masyarakat. Tata letak minimarket dapat mempengaruhi sirkulasi kembali untuk berbelanja. Terkadang, suasana yang nyaman dan bersih lebih diutamakan daripada hanya sekedar harga miring / rendah, yang belum tentu dapat menjamin kelangsungan hidup dari minimarket tersebut.

  Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap barang yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh harga, kualitas produk, pelayanan, lokasi perusahaan/toko. Untuk itu perusahaan harus tanggap terhadap apa yang harus dilakukan terkait dengan keberlangsungan usahanya, karena konsumen akan semakin selektif dalam melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya.

  Salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha minimarket ini untuk menarik perhatian konsumen agar melakukan pembelian yaitu melalui strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.

  Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta, yang mengatakan strategi adalah suatu rangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah

  

  persahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya . Sehingga dalam hal ini, untuk menjalankan usaha kecil diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasaran. Karena pada saat kondisi kritis, justru usaha kecil lah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

  Strategi pemasaran adalah suatu rencana yang mengindikasikan 23 bagaimana manajer mengaplikasikan sumber daya produk individu atau lini

  Basu, Swsata, D.H. Politik Harga Dalam Pemasaran, Yogyakarta: Cetakan Pertama, Penerbit produk untuk mencapai tujuan produk tertentu. Seperti pertumbuhan pangsa pasar

  

  Bahwasanya strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan

   program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut .

  Anak-anak muda dalam kehidupannya sehari-hari cenderung mencari inovasi yang terbaik demi menemukan siapa jati dirinya yang sebenarnya.

  Kalangan anak-anak muda senantiasa membuka diri terhadap hal-hal yang baru, termasuk dalam hal gaya hidup yang membawa mereka kepada tuntutan inovasi pemasaran dan tekhnologi di lingkungan sekitarnya.

  Sebagai individu, anak-anak muda dengan cepat menerima unsur kebudayaan asing melalui proses akulturasi dan sebaliknya, generasi tua selalu dianggap lemah dalam menerima unsur-unsur baru. Pernyataan inilah yang sepertinya sudah mendarah daging, sehingga sulit untuk dirubah. Hal ini dapat terjadi karena belum melekatnya unsur ataupun norma-norma yang bersifat tradisional pada diri anak-anak muda. Itulah yang menyebabkan mereka dengan mudahnya menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat merubah pola kehidupan yang sudah ada dalam diri mereka sendiri.

  Pasar adalah tempat berkumpulnnya pembeli dan penjual, pasar juga 24 menjadi tempat dimana adanya suatu kebudayaan yaitu budaya yang menawarkan 25 Paul, dan Guiltian. Manajemen Penjualan, Yogyakarta: Penerbit BPFE, 1988.

  adanya sistem tawar menawar. antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan budaya, jadi hubungan pasar dan budaya adalah dimana objek yang dikenakan dalam sistem tawar menawar ini adalah manusia, dan adanya pasar itu terlahir dari ide atau pemikiran manusia, pemikiran manusia itulah yang disebut budaya, jadi lahirnya pasar dan adanya jual beli adalah hasil dari produk budaya.

  Pasar dalam artian sempit juga dapat dikatakan sebagai arena dimana pembeli dan penjual bertemu (marketplace), menjadi tempat interaksi sosial secara nyata dan terbuka, yang diwujudkan dengan bertemunya mereka di dalam pasar tersebut. Pasar dapat dilihat sebagai tempat berkumpulnya manusia untuk memperbaharui persahabatan, bertemu dengan sanak saudara, mendengar gossip, dan mencari pengetahuan tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Hal ini juga tercantum sebagaimana mengacu kepada pengertian konsep pasar sebagai tempat pertemuan untuk tujuan barter atau pembelian serta penjualan/market place (Stuart Plattner, 1989: 171). Platnner sendiri mengatakan bahwasanya pasar dapat diartikan dalam dua makna, yaitu sebagai sebuah institusi sosial dari pertukaran yang mana harga atau pertukaran tersebut bertemu secara equivalen ataupun seimbang dan pasar sebagai tempat dan waktu dimana interaksi pertukaran itu terjadi. Pasar tradisional selalu selalu hidup dalam arena ataupun tempat interaksi sosial suatu masyarakat. Pasar selalu diartikan sebagai tempat pasar (market place), tempat khusus dimana barang yang nyata diperlukan.

  Dasar dari pendekatan Ilmu Antropologi Sosial dalam ranah perilaku konsumen sebenarnya meletakkan pondasi kajian pemasaran dalam konteks yang selalu melihat manusia dalam ruang lingkup mahkluk sosial sebagai objek kajian yang paling mewakili ekspresi diri dan gaya hidup.

  Menurut pandangan substantive (Schneider, 1974: 160), uang dilihat sebagai sebuah “medium of exchange” atau alat pertukaran. Terlepas apakah itu terjadi di era barter atau perekonomian modern, karena barter adalah bentuk awal dari aktifitas perekonomian, sehingga kemudian muncul istilah “primitive money” yang lebih mempunyai tujuan khusus dan terbatas pada kalangan mereka sendiri. Sedangkan uang sebagai “unit of account”, dari pandangan formalis yang mempunyai tujuan yang multiguna dan bisa digunakan dimana saja.

  Secara lebih spesifik, (Polanyi 1944: 46) telah menjelaskan mengenai perilaku ekonomi. Ia berpendapat bahwa perilaku ekonomi sesungguhnya melekat didalam hubungan – hubungan sosial yang berlangsung tiap hari:

  “The outstanding discovery of recent historical and anthropological

research is that man’s economy, as a rule, is submerged in his social

relationships. He does not act so as to safeguard his individual interest in the

possession of material goods; he acts so as to safeguard his social standing, his

social claims, his social assets.” ( Polanyi 1944:46 ) (Penemuan luar biasa dari penelitian sejarah dan antropologi saat ini

adalah, bahwa ekonomi umat manusia, sebagai suatu aturan, melekat dalam

hubungan-hubungan sosial. Orang tidak melakukan tindakan ekonomi dalam

rangka melindungi kepentingan individualnya untuk memiliki barang-barang

material, melainkan bertindak untuk melindungi status sosialnya, tuntutan

sosialnya, serta aset sosialnya).

  Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengalami proses dialegtika karakter bawaan genetis mereka masing-masing, yang menghasilkan satu sintesa karakter dan perilaku baru yang berdasarkan pada ekspresi diri dan

   gaya hidup konsumen ketika memasuki ranah pemasaran .

1.3.Rumusan Masalah

  Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas beberapa pokok permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain :

1. Apa yang menjadi dasar berdirinya K3 : Kong Kali Kong ? 2.

  Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan K3 : Kong Kali Kong dalam menarik perhatian pelanggan ?

1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Setiap penelitian tentunya memliki tujuan dan manfaat yang sangat penting, karena melalui tujuan dan manfaat itulah suatu penelitian menjadi dapat lebih dimengerti oleh di penulis.

  Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan kuliah S1 pada Departemen Antropologi FISIP USU.

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan

  26 minimarket K3 : Kong Kali Kong sebagai minimarket multifungsi,

  

http://www.esaunggul.ac.id/epaper/pendekatan-antropologi-budaya-dalam-memahami-perilaku- terutama dalam menarik perhatian pelanggan khususnya golongan anak- anak muda.

  Sebenarnya manfaat penelitian ini tidak hanya dirasakan oleh si penulis saja, tetapi juga bermanfaat bagi para pembaca. Karena dalam penelitian yang telah dilakukan ini, kita jadi mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh pihak minimarket untuk menarik pelanggan.

1.5.Metode Penelitian

27 Penelitian adalah suatu tindakan seseorang yang dilakukan sistematis

  dan mengikuti aturan-aturan metodologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. pendekatan ini langsung menunjukan setting dan individu-individu dalam setting itu secara keseluruhan, subjek penyelidikan baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi

  

  hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan . Penelitian juga sebagai tindakan yang dilakukan secara sistematik yang bertujuan untuk mengungkapkan atau membuktikan sesuatu, yang dilakukan dengan berdasarkan

   27 atas konsep-konsep dan teori-teori yang sesuai dengan tujuan dan dengan cara- 28 http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-defenisi-penelitian-adalah/ Arief Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 29 cetakan Pertama, halaman 21.

  Konsep adalah suatu pendapat yang terwujud dari suatu abstraksi mengenai suatu hal atau

masalah yang dibuat untuk mendapatkan suatu pengertian mengenai hal atau masalah tersebut. Sedangkan teori adalah suatu pendapat yang berisikan suatu prinsip-prinsip umum yang terorganisasi secara sistematik yang dapat digunakan untuk menganalisa, membuat asumsi, cara ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan menurut disiplin ilmu

   pengetahuan masing-masing .

  Setiap penelitian tentunya memiliki metode dalam mengulas inti permasalahan yang diteliti. Metode penelitian adalah cara-cara dan prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data secara bertanggung jawab sesuai dengan masalah yang diteliti dan disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Penulis sebagai mahasiswa Departemen Antropologi Sosial FISIP USU menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penulis mempelajari metode ini dalam studi perkuliahannya, dan juga metode penelitian kualitatif ini sangat efisien digunakan dalam disiplin ilmu Antropologi khususnya.

  Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala hubungan tertentu antar suatu

   gejala dengan gejala lain dalam masyarakat .

  Penelitian ini juga bersifat etnografis, karena untuk mendeskripsikan fenomena di lapangan, pastinya banyak hal yang dapat harus dipahami dalam proses mendeskripsikannya. Dalam penelitian etnografi, penulis harus mempelajari perilaku, kebiasaan, dan pola hidup. Etnografi juga melibatkan penelitian yang biasanya juga diikuti dengan wawancara terhadap masing-masing 30 individu ataupun kelompok tersebut. Etnografi adalah suatu kebudayaan yang

  Pengertian ini diambil penulis dari sebuah bahan copyan kuliah, yang dikompilasi oleh Bapak Zulkifli Lubis, selaku dosen Departemen Antropologi Sosial FISIP USU. Tanggal penerbitan bahan 31 copyan ini 26 April 2008. mempelajari kebudayaan lain. Etnografi merupakan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi

   kebudayaan .

  Di dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan oleh penulis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan melalui observasi dan juga melalui wawancara. Serta ada pula data sekunder dan data ini diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari buku ilmiah ataupun dokumen yang berasal dari media internet.

  Teknik pengumpulan data utama di dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan juga teknik wawancara.

  1. Observasi Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.

  2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari objek penelitian, wawancara yang dilakukan di penelitian ini adalah wawancara yang diperoleh melalui proses keterangan untuk tujuan penelitian yang dihasilkan dari proses Tanya jawab antara peneliti dan informan dengan cara bertatap muka.

  32

1.6.Pengalaman Penulis Selama di Lapangan

  Minimarket Kong Kali Kong atau yang sering disebut dengan minimarket K3 adalah salah satu convenience store pertama di Kota Medan. Hal ini tampak dari tulisan pada saat kita hendak menuju ke pintu masuk minimarket ini. Letak bangunan berupa ruko tiga lantai yang disulap sedemikian rupa sehingga begitu menarik banyak pelanggan lah yang menjadikan salah satu daya tarik penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai minimarket ini.

  Letaknya yang terlihat jelas dari pinggir jalan raya karena berada di simpang antara Jalan Setiabudi – Dr Mansyur, serta tak jauh dari Universitas Sumatera utara dan bersebelahan dengan sekolah Safiyatul Amaliyah inilah yang membuat pengunjung tidak susah untuk mencari lokasi minimarket ini.

  Saya berdomisili di Jl. Kapten Sumarsono, Helvetia Medan. Tak begitu jauh jarak antara minimarket Kong Kali Kong dengan tempat tinggal saya. Cukup dengan sekali naik angkutan umum (angkot) yang menuju arah terminal Amplas. Setelah itu, sebelum lampu merah simpang Jalan Setia Budi yang mengarah ke Jalan Dr.Mansyur, akan terlihat bangunan ruko minimarket Kong Kali Kong yang terletak di bahu jalan sebelah kiri.

  Sesampai di minimarket Kong Kali Kong ini, saya disambut dengan hangat oleh seorang kasir perempuan yang mengenakan seragam K3. Lantas kemudian tanpa basa – basi pun, saya langsung mengajukan surat penelitian yang dikeluarkan oleh Universitas Sumatera Utara untuk kepentingan skripsi saya kepada dia. Lalu saya pun diajak ke ruko yg letaknya tepat di sebelah minimarket K3 itu. Saya pun diarahkan untuk berbicara dengan wanita Chinese bertubuh yang tubuhnya agak sedikit gemuk. Awalnya saya meminta untuk dipertemukan langsung dengan manajer minimarket Kong Kali Kong itu, tetapi pada saat itu karena manajer tidak ada di tempat, maka dari itu saya dipertemukan dengan wanita Chinese itu yang belakangan saya ketahui dia sebagai kepala toko disana. Kemudian dia bertanya kepada saya “ada keperluan apa ya, bang? Ada yang saya bantu?”. Langsung saja saya menyatakan tujuan saya datang kesana dan memperlihatkan surat yang dikeluarkan oleh universitas sebagai langkah awal untuk meneliti tempat tersebut. Kemudian surat itu pun dibaca oleh dia, dan dia mengatakan kepada saya untuk datang kembali dua hari lagi mengenai kepastian jawaban dari surat itu. Dia tidak bisa langsung mengiyakan isi surat itu jika surat itu belum diketahui oleh pemilik dari minimarket Kong Kali Kong ini.

  Singkat cerita, dua hari kemudian saya kembali menanyakan perihal kepastian dari surat izin penelitian yang saya berikan. Tetapi hasil yang saya dapatkan tidaklah sebanding dengan apa yang saya harapkan. Dia langsung mengatakan maaf karena penelitian yang hendak saya lakukan ini tidak diberi izin oleh pemilik dari Kong Kali Kong yang tidak dapat diberikan alasan secara pasti.

  Tidak kehabisan akal sampai disitu saja, saya sengaja mendekati pramuniaga disana selama beberapa hari untuk mendapatkan data yang saya butuhkan. Pelan pelan selama beberapa hari saya bisa mendapatkan sedikit demi sedikit data – data yang saya butuhkan mengenai minimarket Kong Kali Kong tersebut.

Dokumen yang terkait

1 BAB I PENDAHULUAN - Revitalisasi Permainan Rakyat Melayu Deli : Kajian Folklor

0 3 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oleokimia - Sintesis Metil Ester Asam Lemak Dari Minyak Inti Sawit Menggunakan Katalis Kalsium Oksida (Cao)

0 0 17

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan (Forceasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan - Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil Oleh Pt. Istana Deli Kejayaan (Idk2) Berdasarkan Ramalan Permintaan Di Banda Aceh

0 0 14

Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil Oleh Pt. Istana Deli Kejayaan (Idk2) Berdasarkan Ramalan Permintaan Di Banda Aceh

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Dan Tanggung Jawab Negara Malaysia Terhadap Penumpang Pesawat Mh 370 Ditinjau Dari Hukum Internasional

0 0 21

BAB II PERTIMBANGAN PERLUNYA PENGATURAN DIVESTASI SAHAM ASING DALAM KEGIATAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA A. Sejarah Pengaturan Penanaman Modal Asing di Bidang Pertambangan Minerba 1. Istilah dan Pengertian Kontrak Karya - Perimbangan Kepentingan Pe

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang - Perimbangan Kepentingan Pemerintah Pusat Dengan Daerah Dalam Divestasi Saham Di Perusahaan Pertambangan Mineral Dan Batubara Menurut Uu No 25 Tahun 2007

0 0 27

Perimbangan Kepentingan Pemerintah Pusat Dengan Daerah Dalam Divestasi Saham Di Perusahaan Pertambangan Mineral Dan Batubara Menurut Uu No 25 Tahun 2007

0 0 10

PENDAHULUAN Latar Belakang - Respon Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Beberapa Klon Tanaman Karet Terhadap Pemberian Berbagai Sumber Hormon Etilen

0 0 7

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong - K3 : Kong Kali Kong(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi Di Kota Medan)

0 0 21