PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN PEMBERIAN DEKOMPOSER MIKROORGANISME TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG ( Solanum tuberosum, L.) VARIETAS GRANOLA DOSAGE INFLUENCE CHICKEN STABLE MANURE AND DECOMPOSER MIKROORGANISME TOWARDS GROWTH AND RESULT OF PO
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN PEMBERIAN
DEKOMPOSER MIKROORGANISME TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL KENTANG (Solanum tuberosum, L.) VARIETAS GRANOLA
DOSAGE INFLUENCE CHICKEN STABLE MANURE AND DECOMPOSER
MIKROORGANISME TOWARDS GROWTH AND RESULT OF POTATO
(Solanum tuberosum L.) VARIETY GRANOLA
Waryanto1, Teguh Supriyadi2, Agus Budiono3
ABSTRACT
This research purpose to know dosage of chiken stable manure and effective
microorganisme (EM4) towards growth and result of potato. The hipotesis was
dosage of chiken manure 10 ton/ha with effektuive microorganisme 10 ton/ha will
take growth and yield the best.
This research was cariied out in Pandansari, Paguyangan, Brebes. The
heigent place of 1700 dpl, with latosol soil type. This resear birth was done from
Juli-September 2011.
The research meteode was factorial with Randomized Completly Block
Design (RCBD), consist of two factors, that was : 1). Dosage of chiken stables
manure (K) with 3 levels, that was : 5 ton/ha, 10 ton/ha and 15 ton/ha. 2). Dosage of
effektive microorganism with 3 levels, that was: 0 l/ha, 5 l/ha, and 10 l/ha.
The result of this research was 1) Dosage of chiken stable manure was
significant to weight of tube, sum of branchdry weight crop, height of plant, sume of
stem, sum of leaf and diameters of tube. 2) dosage of effective microorganism was
signiticant to sum of branch and sum of leaf. 3) interaction about dosage of chiken
stable manure and effektive microorganism was significant to dry weight crop. 4) the
best yield on dosage of chiken stable manure 10 ton/ha.
Key words: chiken stable manure, decomposer, potato.
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fak. Pertanian Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta
2
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
3
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
31
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Mengingat akan kebutuhan
PENDAHULUAN
kentang semakin meningkat yaitu
A. Latar Belakang
(Solanum
untuk kebutuhan kentang sayur dan
tuberosum L,) merupakan salah satu
untuk konsumsi dalam bentuk yang
tanaman hortikultura jenis sayuran
lain, maka perlu dilakukan usaha
yang banyak mengandung protein,
peningkatan produksi baik melalui
lemak, karbohidrat dan vitamin
perluasan areal penanaman maupun
yang cukup tinggi (Kusumo dan
teknik budidayanya, Salah satu cara
Adiwiyogo, 1989), Tanaman ini
peningkatan produksi dalam teknik
memegamg peran penting sebagai
budidaya
perbaikan
masyarakat,
pemupukan, yang bertujuan untuk
pendapatan petani dan sebagian
menambah persediaan unsur hara
devisa
yang dibutuhkan oleh tanaman
Kentang
gizi
negara, hal ini tercermin
adalah
dari konsumsi nasional perkapita
(Syarief, 1989).
(Wasito, 1991), Pada awal pelita II
Menurut
dengan
Setyamidjaja
hanya 1,17 kg/kapita dan pada awal
(1986),
pelita III (1979-1980) konsumsi
dipergunakan dapat berupa pupuk
nasional
1,42
alam (pupuk organik) dan pupuk
kg/kapita/tahun, Pada tahun 1990
buatan (pupuk anorganik), Adapun
ternyata konsumsi nasional umbi
pupuk
kentang kembali naik menjadi 2,46
dipergunakan
kg/kapita/tahun (Setiadi dan Fitri,
kandang, dan salah satu macamnya
1994).
adalah
naik
menjadi
bahwa
organik
pupuk
pupuk
yang
adalah
yang
biasa
pupuk
kandang
ayam,
Produksi kentang nasional
Kelebihan dari pupuk kandang
hingga tahun 1991 telah mencapai
ayam adalah dapat mempertinggi
538,058 ton, Produksi ini diarahkan
kandungan
naik sebesar kurang lebih 1,5 % per
memperbaiki struktur tanah dan
tahun, berarti pada tahun 1993, total
mendorong
produksi
mendekati
mikroorganisme tanah, selain itu
600,000 ton ( Setiadi dan Fitri,
dapat pula menambah ketersediaan
1994 ).
unsur
kentang
hara
humus
tanah,
kehidupan
bagi
tanaman
(Sutejo,1987 dan Nurhayati, 1986),
32
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Akan tetapi dalam penggunaannya
mudah
pupuk
(Anonim 1994).
kandang ayam ini ada
tersedia
bagi
tanaman
proses
Untuk itu sangatlah perlu
dekomposisinya sehingga menjadi
dilakukan suatu percobaan untuk
tersedia bagi tanaman relatif lama,
mengetahui sejauh mana pengaruh
Untuk itu perlu pemberian bahan
dari dosis pupuk kandang ayam dan
yang dapat mempercepat proses
pemberian mikroorganisme yang
dekomposisi dari pupuk kandang
effektif (EM4) dalam meningkatkan
ayam tersebut, dan salah satu
pertumbuhan dan hasil tanaman
alternatifnya
kentang (Solanum tuberosum L,),
kekurangannya,
yaitu
adalah
menggunakan
dengan
dekomposer
varietas Granola.
mikroorganisme, Bahan seperti ini
dikenal
dengan
EM4
nama
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh
(effective mikroorganisms).
EM4
(effective
pemberian mikroorganisme effektif
mikroorganisms),merupakan
campuran
dari
mikroorganisme
yang dapat memberikan respon
yang positif terhadap pertumbuhan
tanaman,
selain
itu
dosis pupuk kandang ayam dan
dapat
(EM4) terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kentang varietas
Granola,
C. Hipotesa
memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi
tanah
(Anonim,
1995),
Dengan pemberian EM4, maka
proses fermentasi bahan organik
dapat dipersingkat, yaitu dari 3-4
bulan menjadi 3-4 minggu dan
Dengan pemberian pupuk
kandang
ayam
10
ton/ha
dan
pemberian mikroorganisme effektif
(EM4)
10
menghasilkan
liter
diduga
pertumbuhan
akan
dan
hasil yang lebih baik,
tidak mengeluarkan gas atau panas,
Didalam proses fermentasi tersebut,
METODE PENELITIAN
dihasilkan
A. Tempat danWaktu
senyawa
organik
(protein, gula, asam laktat, asam
amino, alkohol dan vitamin) yang
Percobaan dilaksanakan di
Desa
Pandansari,
Kecamatan
Paguyangan, Kabupaten Brebes,
33
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Pada ketinggian tempat 1700 dpl
dengan jenis tanah Andisol, selama
C. Metode Percobaan
Metode
3 bulan dari 1 Juli 2011 – 30
menggunakan
September 2011.
percobaan
Rancangan
ini
Acak
Kelompok Lengkap (RAKL) yang
disusun secara faktorial dengan
B. Alat dan Bahan
Peralatan
yang
dipergunakan dalam percobaan ini
dua
faktor
Faktor
adalah
Pupuk
taraf yaitu: K1 = Dosis 5 ton/ha, K2
:
umbi
= Dosis 10 ton/ha, K3 = Dosis 15
ton/ha.
Urea, ZA, pupuk ayam, EM4 dan
yang
Dosis
yang
bahan
kentang varietas Granola, pupuk
Pestisida
1:
Kandang Ayam ( K ) terdiri dari 3
sprayer, timbangan,
dipergunakan
masing-
masing diulang tiga kali.
antara lain : cangkul, penggaris,
Sedangkan
perlakuan
terdiri
Faktor
II:
Pemberian
dari
dekomposer ( E ) terdiri dari 3
Insektisida yaitu : Vidi, Setoper,
taraf yaitu: E0 = Tanpa EM4, E1 =
Trisula, Fungisida yaitu : Victory
EM4 5 liter/Ha, E2 = EM4 10
Mix, Sentro, Gardena,,
liter/Ha.
Kombinasi perlakuan antara dosis pupuk kandang dengan pemberian EM4
Perlakuan
K1
K2
K3
E0
K1E0
K2E0
K3E0
E1
K1E1
K2E1
K3E1
E2
K1E2
K2E2
K3E2
Keterangan :
K1E0 = Dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha, tanpa EM4
K1E1 = Dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha, diberi EM4 5 liter/Ha
K1E2 = Dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha, diberi EM4 10 liter/Ha
K2E0 = Dosis pupuk kandang ayam 10 ton/ha, tanpa EM4
K2E1 = Dosis pupuk kandang ayam 10 ton/ha, diberi EM4 5 liter/Ha
K2E2 = Dosis pupuk kandang ayam 10 ton/ha, diberi EM4 10 liter/Ha
K3E0 = Dosis pupuk kandang ayam 15 ton/ha, tanpa EM4
K3E1 = Dosis pupuk kandang ayam 15 ton/ha, diberi EM4 5 liter/Ha
K3E2 = Dosis pupuk kandang ayam 15 ton/ha, diberi EM4 10 liter/Ha
34
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Jumlah
D. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini, lahan
dengan
dicangkul
sedalam 20 cm sampai 40 cm,
untuk
yang
hidup setip petak
1. Persiapan lahan
diolah
tanaman
kemudian
x
Jumlah tanaman yang ada
pada setiap petak
b. Tinggi tanaman,
diukur
tanah
mulai
dari
didiamkan selama satu minggu
tanah
sampai
pucuk
untuk memperbaiki aerasi,
tertinggi
batang,
dihitung
2. Penanaman
c. Jumlah
Penanaman
dilakukan
dengan cara meletakan bibit
permukaan
jumlah batang yang ada
d. Jumlah
daun,
dihitung
yang telah dipilih didalam
tangkai daun yang telah
lubang tanam sedalam 5 cm,
membuka sempurna
3. Pemupukan
e. Bobot
Pupuk yang diberikan
kering
dihitung dengan terlebih
meliputi pupuk kandang ayam
dahulu
yang diberikan satu minggu
tanaman
sebelum tanam serta pemberian
sampai
EM4,
kering konstan,
Urea,
ZA
diberikan
sekaligus pada saat penanaman
serta pemberian EM4,
kedalam
oven
diperoleh
berat
diameter umbi
per tanaman,
dengan menghitung jumlah
Pemeliharaan
dan
f. Rata-rata
memasukan
g. Jumlah umbi per tanaman,
4. Pemeliharaan
penyiangan,
tanaman,
meliputi
pembumbunan
pengendalian
hama
umbi yang ada pada setiap
tanaman
h. Bobot umbi per tanaman,
penyakit,
dengan menimbang bobot
5. Pengamatan
umbi yang ada per tanaman
Variabel yang diamati :
a. Persentase tanaman yang
hidup
cara :
dihitung
dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui Pengaruh Dosis
Pupuk Kandang Ayam Dan Pemberian
35
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
dekomposer Mikroorganisme Terhadap
Granola dilakukan analisis sidik ragam
Pertumbuhan
yang hasilnya disajikan pada Tabel 1,
(Solanum
Dan
Hasil
Tuberosum
L,)
Kentang
Varietas
Tabel 1, Rangkuman Hasil Penelitian
Parameter
Sumber Keragaman
(SV)
K
E
KXE
1, Bobot Umbi per Tanaman (g)
**
ns
ns
2, Jumlah Umbi per Tanaman
**
ns
ns
3, Bobot Kering Tanaman (g)
**
ns
*
4, Tinggi Tanaman Umur 72 HST
(cm)
**
ns
ns
5, Jumlah Batang Umur 72 HST
**
*
ns
6, Jumlah Daun Umur 72 HST
**
**
ns
7, Prosentase Tanaman Hidup (%)
ns
ns
ns
8, Diameter Umbi per Tanaman
(cm)
**
ns
ns
Keterangan :
Nilai
Tertinggi
395,74
(K2E2)
6,40
(K2E0)
83,47
(K2E1)
44,73
(K2E2)
3,40
(K2E1)
41,29
(K2E0)
100
(KE)
3,08
(K2E1)
Terendah
349,36
(K1E0)
5,55
(K1E2)
75,10
(K1E1)
41,40
(K3E1)
2,55
(K1E0/K3E2)
34,88
(K3E0)
100
(KE)
2,34
(K1E2)
*
: Berbeda nyata
** : Sangat berbeda nyata
ns : Tidak Berbeda nyata
K : Perlakuan dosis pupuk kandang ayam
E : Pemakaian dekomposer
KxE : Interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang ayam dan
pemakaian dekomposer
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa
perlakuan dosis pupuk kandang ayam
nyata terhadap parameter Prosentase
Tanaman Hidup,
memberikan pengaruh sangat berbeda
Untuk pemakaian dekomposer
nyata terhadap parameter Bobot Umbi,
hampir tidak berbeda nyata pada semua
Jumlah Umbi, Bobot Kering Tanaman,
parameter paubah namun berbeda nyata
Tinggi Tanaman, Jumlah Batang, Jumlah
terhadap parameter Jumlah Batang dan
Daun,dan Diameter Umbi, tidak berbeda
36
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
berbeda sangat nyata terhadap parameter
Jumlah Daun,
Kombinasi
dosis
pupuk
kandang
pemakaian
berinteraksi
antara
pemberian
ayam
serta
dekomposer
nyata
B. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang
Ayam Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Kentang,
tidak
terhadap
semua
parameter namun berpengaruh nyata
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa perlakuan pemberian dosis
pupuk kandang ayam memberikan
pengaruh yang sangat nyata terhadap
bobot umbi per tanaman, jumlah umbi
pada Bobot Kering Tanaman,
per tanaman, bobot kering tanaman,
tinggi
A. Kondisi Umum Tanaman dan
tanaman,
jumlah
batang,
Lingkungan Tumbuh Selama
jumlah daun, dan diameter umbi per
Penelitian
tanaman
tetapi
tidak
memberi
pengaruh
yang
nyata
terhadap
Selama
penelitian,
berlangsungnya
dilakukan
pengamatan
terhadap pertumbuhan tanaman serta
lingkungan
tumbuh
di
sekitar
prosentase tanaman hidup,
Dari
hasil
menunjukan
yang
bahwa
demikian
perlakuan
kentang
pemberian pupuk kandang ayam 10
tumbuh dengan baik, tanaman terlihat
ton / ha memberikan pengaruh yang
subur daun-daunnya terlihat hijau
nyata khususnya terhadap peubah
segar serta tidak terlihatnya serangan
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
hama dan juga tidak terlihat adanya
batang,
gejala serangan penyakit,
memcerminkan
pertanaman,
Tanaman
Pada saat tanaman berumur 30
Pertambahan
tersebut
bertambahnya
protoplasma didalam sel baik jumlah
serta
maupun ukurannya, yang kemudian
pembumbunan yang bertujuan untuk
membentuk jaringan, dan akhirnya
menggemburkan
disekitar
menjadi organ tanaman, Pertambahan
tanaman dan pembersihan gulma di
sel-sel tanaman mencakup peristiwa
sekitar lingkungan tanaman dan juga
pembentukan
dilakukan
Pestisida
fotosintesis ), penghisapan air dan
guna mencegah tanaman terserang
unsur hara (absorbsi dan translokasi)
hama penyakit,
dan perombakan protein dan lemak-
HST dilakukan
penyiangan
tanah
penyemprotan
karbohidrat
(
lemak dalam proses metabolisme
(Harjadi, 1989), yang diduga karena
37
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
adanya pemberian pupuk kandang
dan perpanjangan sel berjalan dengan
ayam,
cepat maka pertumbuhan batang dan
Didalam
pupuk kandang ayam
daun akan berjalan cepat pula, Hal ini
terkandung unsur N,P dan K yang
sesuai
cukup tinggi, sehingga mendukung
(1989), bahwa sel-sel yang baru
pertumbuhan
jumlah
terbentuk memerlukan karbohidrat
organ-organ
dalam jumlah yang besar, karena
dan
(peningkatan
ukuran)
dari
dengan
pendapat
Harjadi
tanaman, seperti peningkatan tinggi
dinding-dindingnya
tanaman, jumlah daun dan jumlah
selulosa
batang, Laju pembelahan sel tersebut
kebanyakan terbuat dari gula, Untuk
tergantung
lebih jelasnya dapat di lihat pada
pada
persediaan
dari
karbohidrat, Apabila laju pembelahan
dan
terbuat
dari
protoplasmanya
tabel-tabel berikut :
Tabel 2a : Uji jarak berganda Duncan’s 5 % pada parameter pertumbuhan/hasil
Perlakuan
(Treatment)
K1
K2
K3
E0
E1
E2
Parameter Pertumbuhan / Hasil
Bobot Umbi
per Tanaman
(g)
349,540c
395,430a
357,626b
367,356a
367,429a
367,811a
Jumlah Umbi
per Tanaman
Bobot Kering
Tanaman (g)
Tinggi Tanaman
Umur 72 HST
(cm)
5,784b
6,330a
5,933b
6,131a
6,044ab
5,872b
75,1456c
83,2811a
81,2322b
79,8256a
79,8978a
79,9356a
42,2333b
44,5756a
41,2311c
42,5789a
42,7611a
42,7000a
349,367c
K1E0
5,920bc
75,110e
42,150b
349,517c
K1E1
5,883bc
75,107e
42,330b
349,737c
K1E2
5,550c
75,220e
42,220b
K2E0
395,183a
6,403a
83,183b
44,440a
K2E1
395,367a
6,367a
83,477a
44,550a
K2E2
395,740a
6,220ab
83,183b
44,737a
K3E0
357,517b
6,070ab
81,183cd
41,147c
K3E1
357,403b
5,883bc
81,110d
41,403c
K3E2
357,957b
5,847bc
81,403c
41,143c
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Dun’an pada taraf 5 %
38
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Tabel 2b : Uji jarak berganda Duncan’s 5 % pada parameter pertumbuhan/hasil
Perlakuan
Parameter Pertumbuhan / Hasil
, Jumlah Daun
Umur 72 HST
(Treatment)
37,983b
41,514a
35,096c
38,047b
38,168ab
38,379a
K1
K2
K3
E0
E1
E2
Prosentase
Tanaman
Hidup (%)
100,0a
100,0a
100,0a
100,0a
100,0a
100,0a
Diameter
, Jumlah Batang
Umbi per
Umur 72 HST
Tanaman (cm)
2,7367b
2,48b
3,1689a
3,01a
2,6500b
2,49b
2,64a
2,8356ab
2,75a
2,9967a
2,59a
2,7233b
K1E0
37,960b
2,550c
100,0a
2,35c
K1E1
37,883b
2,923bc
2,75ab
100,0a
K1E2
2,737c
38,107b
2,34c
100,0a
K2E0
3,220ab
41,293a
3,00a
100,0a
K2E1
3,403a
41,550a
3,08a
100,0a
K2E2
2,883bc
41,700a
2,95a
100,0a
K3E0
2,737c
2,58bc
34,887c
100,0a
2,663c
K3E1
2,41bc
35,070c
100,0a
2,550c
K3E2
2,48bc
35,330c
100,0a
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Dun’an pada taraf 5 %
1. Pengaruh
Perlakuan
Terhadap Tinggi Tanaman
Laju bertambah tinggi
tanaman
terlihat
mulai
yang
didukung
penyediaan
dengan
karbohidrat
yang
cukup hasil dari fotosintesis,
Pada umur 58 hst sampai dengan
pengamatan pertama (30 hst)
umur
yang berjalan cepat sampai pada
vegetatif mulai menurun karena
pengamatan ketiga (58 hst),
hasil
kemudian lambat sampai pada
ditranslokasikan
pengamatan keempat (72 hst),
bembentukan dan pembesaran
Hal
bahwa
umbi (generatif), dan hanya
batang
sebagian yang ditranslokasikan
mulai umur 30 hst sampai
ke organ-organ vegetatif yaitu
dengan umur 58 hst berjalan
untuk perawatan organ, Hal ini
cepat (pertumbuhan vegetatif),
dipertegas pula oleh Agustina
ini
aktifitas
dikarenakan
sel
didalam
72
hst
pertumbuhan
fotosintesis
untuk
39
ISSN: 0854-2813
(1989)
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
bahwa
pertumbuhan
terbentuknya daun maka proses
tinggi dan panjang meningkat
fotosintesis
sampai dicapai nilai maksimum
efektif, karena daun merupakan
kemudian
organ utama fotosintesis, Maka
konstan
dan
menjadi
lebih
selanjutnya ada kemungkinan
dapatlah
turun secara berlahan-lahan,
dengan semakin bertambahnya
tinggi
2. Pengaruh
Perlakuan
dikatakan
tanaman
bahwa
maka
akan
bertambah pula jumlah daun,
Terhadap Jumlah Daun
Jumlah
daun
selalu
3. Pengaruh
mengalami pertambahan sejalan
Terhadap
dengan pertambahan tinggi dari
Tanaman
Perlakuan
Bobot
Kering
daun
Berat kering tanaman
berupa sebuah tonjolan jaringan
pada perlakuan pupuk kandang
kecil yaitu Primordium daun,
ayam
pada sisi meristem ujung suatu
memberikan
kuncup, Pada waktu ujung pucuk
tanaman yang lebih tinggi, Hal
tumbuh maka primordium daun
ini disebabkan laju fotosintesis
mulai
mengalami
tanaman,
Mula-mula
terbentuk,
dapatlah
dikatakan
sehingga
bahwa
10
ton/ha
cenderung
berat
kering
penurunan
pada
masa generatif ( masa berbuah ),
Batang yang terbentuk adalah
sehingga
sebagai tempat tumbuhnya daun,
mencukupi kebutuhan akan hasil
Hal ini dipertegas oleh Lovelles
fotosintesis
(1987), bahwa selama batang
pemanfaatan,
muda
cadangan
ada
dalam
proses
fotosintesis
tidak
kedaerah
maka
senyawa
makanan
pemanjangan maka primordium
diremobilisasi dan dipindahkan
daun
ketempat-tempat
berkembang,
Proses
yang
aktif,
juga
Menurut Jumin (1992), bahwa
memerlukan karbohidrat seperti
produksi berat kering tanaman
halnya tinggi tanaman, yang
merupakan resultante dari tiga
didapat
proses
yaitu,
asimilat
melalui
pembentukan
fotosintesis,
daun
melalui
proses
Dengan
penumpukan
fotosintesis,
40
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
penurunan asimilat akibat dari
sangat
respirasi
perkembangan umbi,
dan
akumulasi
ke
berpengaruh
terhadap
bagian sink,
6. Pengaruh
4. Pengaruh
Perlakuan
Terhadap Jumlah Batang
Dari tabel diatas didapat
Terhadap Bobot Umbi per
bahwa
Tanaman
Untuk
pertanaman
bobot
pada
umbi
perlakuan
Perlakuan
perlakuan
pemberian
pupuk kandang ayam 10 ton/ha
serta
pemberian
dekomposer
pupuk kandang ayam 10 ton/ha
EM4 menberikan pengaruh yang
cenderung
nyata terhadap jumlah batang.
lebih
tinggi
dari
Perlakuan
perlakuan yang lainnya,
kandang
5. Pengaruh
Perlakuan
Terhadap Jumlah Umbi per
Tanaman
pertanaman
jumlah
umbi
perlakuan
pupuk
ayam
memberikan
10
ton/ha
jumlah
umbi
pertanaman yang sangat baik,
Hal ini dikarenakan perlakuan
ini dapat menciptakan kondisi
fisik tanah yang lebih baik, yaitu
struktur tanah, daya mengikat air
dan porositas tanah, Dengan
kondisi fisik tanah yang optimal
tersebut
akan
merangsang
munculnya stolon dalam jumlah
yang banyak, Hal ini dijelaskan
oleh
10
ton/ha
memberikan pertumbuhan yang
terbaik dan hasil yang cenderung
lebih baik dibanding dengan
Untuk
kandang
ayam
pupuk
Sudjijo
(1994),
bahwa
struktur dan sifat fisik tanah
perlakuan yang lainnya, Hal ini
dikarenakan
kandang
bahwa
ayam
10
pupuk
ton/ha
memberikan kondisi yang lebih
optimal
selama
pertumbuhan
reproduksi
masa
sampai
dari
masa
tanaman
kentang, Kondisi optimal yang
diciptakan ini ditinjau dari segi
sifat fisik tanah (struktur, daya
mengikat
air
tanah)
yang
dan
porositas
mendukung
perkembangan akar dan umbi,
segi
sifat
kimia
tanah
(kandungan unsur hara) dan sifat
biologis
tanah
(kehidupan
mikroorganisme tanah), Dengan
41
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
kondisi optimal tersebut maka
semakin kedalam dari permukaan
selain
pada
tanah
yang
jumlah
dari
berhubungan erat juga dengan
tersebut
(
fase
itu
Actinomycetes, alga dan protozoa),
berdasarkan data analisa bahwa
sehingga sangat dipengaruhi oleh
kandungan unsur hara dalam
faktor lingkungan yaitu pH, udara
tanah dan pupuk kandang yang
dan air, Dari sini kemungkinan
digunakan
pertama
mendukung
pertumbuhan
vegetatif
reproduktif,
untuk
Selain
percobaan
sangat tinggi, sehingga dengan
maka
semakin
berkurang
mikroorganisme
bakteri,
tidak
fungi,
berpengaruhnya
perlakuan EM4 dapat terjadi,
perlakuan pupuk kandang ayam
Kemungkinan
dari
pupuk
digunakan
telah
10 ton/ha sudah optimal untuk
kandang
pertumbuhan dan perkembangan
mengalami proses dekomposisinya
tanaman, Menurut Hardjowigeno
yang lanjut yang mengakibatkan
(1989),
bahwa
tanaman
C/N rasionya rendah, sehingga ada
dikatakan
kandungan
unsur
kecenderungan unsur-unsur yang
yaitu
terkandung dalam pupuk kandang
apabila mengandung unsur N >
ayam tersebut telah menjadi tersedia
5%, P2O5 > 60% dan K2O >
bagi
60%, selain unsur-unsur yang
mengalami
lain,
mikroorganisme yang terkandung
haranya
sangat
tinggi
yang
tanaman,
karena
telah
dekomposisi
oleh
dalam pupuk kandang tersebut,
C. Pengaruh
EM4
Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kentang
Hasil penelitian manunjukan
bahwa pemberian EM4 menunjukan
tidak adanya perbedaan yang nyata
terhadap semua peubah tumbuh dan
hasil dari tanaman kentang,
Seperti diketahui bahwa dialam
mikroorganisme banyak dijumpai
Kemungkinan yang selanjutnya
adalah terlalu tingginya frekuensi
penyemprotan
pestisida
selama
percobaan, Hal ini dikarenakan
lingkungan
tempat
percobaan
frekuensi penyemprotan pestisida
cukup tinggi sehingga hama dan
penyakit menjadi resisten, Yang
akibatnya
tingkat
tanaman
maupun
residu
bagi
lingkungan
pada lapisan tanah bagian atas, Jadi
42
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
akan
Schroth dan Weinhald (1986) dalam
berpengaruh pula pada kehidupan
Isro (1993) dan Suherlan (1986),
miroorganisme, Meskipun dilakukan
bahwa
penambahan mikroorganisme (EM4)
mikroorganisme
tetapi akan terkena pula oleh residu
menguntungkan
pestisida
stabil
sangatlah
tinggi,
bahkan
yang
akhirnya
menyebabkan
akan
kehidupan
mikroorganisme
tidak
(1993), bahwa akibat penyemprotan
bahan kimia yang berlebihan akan
pencemaran
atau
keracunan, maka kondisi ekologis
menjadi tidak seimbang, padahal
didalam tanah terdapat berjuta-juta
mikroorganisme
tanah
mempengaruhi
sehingga
kesuburan
proses
yang
tanah
dekomposisi
menjadi tersendat,
Kemungkinan lain yang terjadi
adalah kurang stabilnya kemampuan
kerja dari mikroorganisme didalam
melakukan
aktifitasnya
sebagai
dekomposer, Sebab mikroorganisme
adalah
mahluk
hidup
dimana
kemampuan kerjanya dipengaruhi
pula
oleh
umur
sel
dari
mikroorganisme itu sendiri, apalagi
mikroorganisme
tersebut
adalah
EM4 yang merupakan inokulah
(meskipun
masih
dari
yang
biasanya
dan
umur
tidak
sel
dari
mikroorganisme itu sendiri terbatas.
normal
bahkan mati, Menurut Sastradilaga
menimbulkan
dekomposer
dalam
masa
berlalu), Hal ini diperjelas oleh
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan
perlakuan dosis pupuk kandang
ayam dan pemberian dekomposer
mikroorganisme
diatas,
seperti
tersebut
dapat
ditarik
maka
kesimpulan bahwa :
1. Perlakuan
kandang
pemberian
ayam
pupuk
memberikan
pengaruh yang nyata terhadap
semua parameter pengamatan
2. Perlakuan pemberian EM4 tidak
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap hampir semua parameter
pengamatan, hanya berpengaruh
nyata pada parameter jumlah
batang dan berpengaruh sangat
nyata pada parameter jumlah
daun,
3. Interaksi
perlakuan
pupuk
kandang ayam dan EM4 hanya
berpengaruh terhadap parameter
bobot kering tanaman,
43
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
4. Perlakuan pupuk kandang ayam
dosis 10
ton/ha
memberikan
pertumbuhan yang terbaik dan
cenderung
memberikan
hasil
yang lebih baik,
5. Perlakuan
penggunaan
pupuk
kandang
ayam
dapat
memaksimalkan
hasil
panen
mencapai 22 ton/Ha,
B. Saran
Hendaknya dalam pemakaian
pupuk kandang (khususnya pupuk
kandang ayam) untuk budidaya
Penanggulangan
Dampak
Negatif Penurunan Kesuburan
Tanah
Dalam
Upaya
Meningkatkan
Produksi
Partanian,
Anonim,
1995
a,
Effektif
Mikroorganisme
4
(EM4)
Bakteri Fermentasi Bahan
Organik
Tanah,
Indonesia
Kyusei
Nature
Farming
Societies,
Songgolangit
Persada, Jakarta,
Anonim,
1995
Laboratoris
I,K,N,F, VII,
c,
of
Analitical
EM, Bul,
Dwidjoseputro, D, 1990, Dasa-dasar
Mikrobiologi,
Djambatan,
Jakarta,
tanaman kentang varietas Granola
Gardner, F, 1991, Fisiologi Tanaman
Budidaya, UI Press, Jakarta,
menggunakan dosis 10 ton/ha,
Dalam pemakaian EM4, agar
diperoleh hasil yang optimal maka
pemakaiannya
harus
secara
kontinue, dan perlu penelitian lebih
lanjut mengenai konsentrasi EM4,
Hardjowigeno, S, 1987, Ilmu Tanah,
Mediyatama Sarana Perkasa,
Jakarta,
Hardjadi, S, S, 1989, Pengantar
Agronomi, Gramedia, Jakarta,
Anonim, 1992, Petunjuk Praktis
Bertanam
Sayuran,
Kanisius,
Yogyakarta, 175h,
Higa, T, F, P, James, 1994, Benefical
And Effectif Mikroorganisme
For a Sustainable Agriculture
And Environment, International
Nature
Farming
Reseach
Centre Atami, Japan,
Anonim, 1993, Hasil-hasil Pengujian
EM4 Pada Tanaman Bawang
Putih, Bawang Merah, Tomat
dan Semangka, Direktorat
Jendral Tanaman Pangan dan
Hortikultura Direktorat Bina
Produksi Hortikultura,
Higa, T, 1994, Role Of Effective
Mikroorganisme 4 (EM4) In
Improving Soil Fertility an
Produktivity, Jakarta, Bul,
KNF,
Anonim, 1994, Pokok-pokok Pikiran
Penerapan
EM4
Dalam
Hilman, Y dan Suwandi, 1989,
Pengaruh Macam dan Dosis
DAFTAR PUSTAKA
44
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Pupuk
Kandang Terhadap
TomatmVarietas Gondol, Balai
Penelitian
Hortikultura
Lembang, Bul, Hort,
Isro, I, 1993, Peranan Mikroorganisme
Tanah Dalam Meningkatkan
Ketersediaan Hara, Bul, K,N,F,
Priyadi, R, M, Iskandar dan S, Tjetjep,
1995, Pengaruh Inokulasi EM4
Dan Pupuk Kandang Ayam
Terhadap Hasil Kubis Bunga
(Brassica oleraceae), Bul,
K,N,F,
Penelitian
Segunung,
Hortikultura
Wididana, G, D dan S, Denny, 1993,
Filosofi Pertanian Mokichi
Okada, Bul, K,N,F,
Wigonawantana dan T, Higa, 1994,
Aplication
Of
Effective
Mikroorganisme (EM) And
Bokashi On Nature Farming,
Bul, KFN,
Santoso, M, A, M, Prabowo dan D,
Kustiono, 1993, Uji Tiga
Kultivar
Kentang
Pada
Perlakuan Pupuk Kandang Dan
Mulsa Di Dataran Medium,
Unibraw, Agrovita 2(17),
Sudjijo, 1994, Pengaruh Beberapa
Jenis Pupuk Organik Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Wortel,
Jur, Penelt,
Sutejo, M, M, 1987, Pupuk Dan Cara
Pemupukan, Rineka Cipta,
Jakarta,
Syarief, S, E, 1985, Konservasi Tanah
Dan Air, Pustaka Buana,
Bandung,
Syarief, S, E, 1989, Kesuburan Dan
Pemupukan Tanah Pertanian,
Pustaka Buana, Bandung,
Wahyono, P, 1993, Biokimia, UMM,
Malang,
Wasito, A, 1991, Pengaruh Macam
Mulsa Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Tanaman Kentang Di
Dataran Menengah, Sub Balai
45
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN PEMBERIAN
DEKOMPOSER MIKROORGANISME TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL KENTANG (Solanum tuberosum, L.) VARIETAS GRANOLA
DOSAGE INFLUENCE CHICKEN STABLE MANURE AND DECOMPOSER
MIKROORGANISME TOWARDS GROWTH AND RESULT OF POTATO
(Solanum tuberosum L.) VARIETY GRANOLA
Waryanto1, Teguh Supriyadi2, Agus Budiono3
ABSTRACT
This research purpose to know dosage of chiken stable manure and effective
microorganisme (EM4) towards growth and result of potato. The hipotesis was
dosage of chiken manure 10 ton/ha with effektuive microorganisme 10 ton/ha will
take growth and yield the best.
This research was cariied out in Pandansari, Paguyangan, Brebes. The
heigent place of 1700 dpl, with latosol soil type. This resear birth was done from
Juli-September 2011.
The research meteode was factorial with Randomized Completly Block
Design (RCBD), consist of two factors, that was : 1). Dosage of chiken stables
manure (K) with 3 levels, that was : 5 ton/ha, 10 ton/ha and 15 ton/ha. 2). Dosage of
effektive microorganism with 3 levels, that was: 0 l/ha, 5 l/ha, and 10 l/ha.
The result of this research was 1) Dosage of chiken stable manure was
significant to weight of tube, sum of branchdry weight crop, height of plant, sume of
stem, sum of leaf and diameters of tube. 2) dosage of effective microorganism was
signiticant to sum of branch and sum of leaf. 3) interaction about dosage of chiken
stable manure and effektive microorganism was significant to dry weight crop. 4) the
best yield on dosage of chiken stable manure 10 ton/ha.
Key words: chiken stable manure, decomposer, potato.
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fak. Pertanian Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta
2
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
3
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
31
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Mengingat akan kebutuhan
PENDAHULUAN
kentang semakin meningkat yaitu
A. Latar Belakang
(Solanum
untuk kebutuhan kentang sayur dan
tuberosum L,) merupakan salah satu
untuk konsumsi dalam bentuk yang
tanaman hortikultura jenis sayuran
lain, maka perlu dilakukan usaha
yang banyak mengandung protein,
peningkatan produksi baik melalui
lemak, karbohidrat dan vitamin
perluasan areal penanaman maupun
yang cukup tinggi (Kusumo dan
teknik budidayanya, Salah satu cara
Adiwiyogo, 1989), Tanaman ini
peningkatan produksi dalam teknik
memegamg peran penting sebagai
budidaya
perbaikan
masyarakat,
pemupukan, yang bertujuan untuk
pendapatan petani dan sebagian
menambah persediaan unsur hara
devisa
yang dibutuhkan oleh tanaman
Kentang
gizi
negara, hal ini tercermin
adalah
dari konsumsi nasional perkapita
(Syarief, 1989).
(Wasito, 1991), Pada awal pelita II
Menurut
dengan
Setyamidjaja
hanya 1,17 kg/kapita dan pada awal
(1986),
pelita III (1979-1980) konsumsi
dipergunakan dapat berupa pupuk
nasional
1,42
alam (pupuk organik) dan pupuk
kg/kapita/tahun, Pada tahun 1990
buatan (pupuk anorganik), Adapun
ternyata konsumsi nasional umbi
pupuk
kentang kembali naik menjadi 2,46
dipergunakan
kg/kapita/tahun (Setiadi dan Fitri,
kandang, dan salah satu macamnya
1994).
adalah
naik
menjadi
bahwa
organik
pupuk
pupuk
yang
adalah
yang
biasa
pupuk
kandang
ayam,
Produksi kentang nasional
Kelebihan dari pupuk kandang
hingga tahun 1991 telah mencapai
ayam adalah dapat mempertinggi
538,058 ton, Produksi ini diarahkan
kandungan
naik sebesar kurang lebih 1,5 % per
memperbaiki struktur tanah dan
tahun, berarti pada tahun 1993, total
mendorong
produksi
mendekati
mikroorganisme tanah, selain itu
600,000 ton ( Setiadi dan Fitri,
dapat pula menambah ketersediaan
1994 ).
unsur
kentang
hara
humus
tanah,
kehidupan
bagi
tanaman
(Sutejo,1987 dan Nurhayati, 1986),
32
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Akan tetapi dalam penggunaannya
mudah
pupuk
(Anonim 1994).
kandang ayam ini ada
tersedia
bagi
tanaman
proses
Untuk itu sangatlah perlu
dekomposisinya sehingga menjadi
dilakukan suatu percobaan untuk
tersedia bagi tanaman relatif lama,
mengetahui sejauh mana pengaruh
Untuk itu perlu pemberian bahan
dari dosis pupuk kandang ayam dan
yang dapat mempercepat proses
pemberian mikroorganisme yang
dekomposisi dari pupuk kandang
effektif (EM4) dalam meningkatkan
ayam tersebut, dan salah satu
pertumbuhan dan hasil tanaman
alternatifnya
kentang (Solanum tuberosum L,),
kekurangannya,
yaitu
adalah
menggunakan
dengan
dekomposer
varietas Granola.
mikroorganisme, Bahan seperti ini
dikenal
dengan
EM4
nama
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh
(effective mikroorganisms).
EM4
(effective
pemberian mikroorganisme effektif
mikroorganisms),merupakan
campuran
dari
mikroorganisme
yang dapat memberikan respon
yang positif terhadap pertumbuhan
tanaman,
selain
itu
dosis pupuk kandang ayam dan
dapat
(EM4) terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kentang varietas
Granola,
C. Hipotesa
memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi
tanah
(Anonim,
1995),
Dengan pemberian EM4, maka
proses fermentasi bahan organik
dapat dipersingkat, yaitu dari 3-4
bulan menjadi 3-4 minggu dan
Dengan pemberian pupuk
kandang
ayam
10
ton/ha
dan
pemberian mikroorganisme effektif
(EM4)
10
menghasilkan
liter
diduga
pertumbuhan
akan
dan
hasil yang lebih baik,
tidak mengeluarkan gas atau panas,
Didalam proses fermentasi tersebut,
METODE PENELITIAN
dihasilkan
A. Tempat danWaktu
senyawa
organik
(protein, gula, asam laktat, asam
amino, alkohol dan vitamin) yang
Percobaan dilaksanakan di
Desa
Pandansari,
Kecamatan
Paguyangan, Kabupaten Brebes,
33
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Pada ketinggian tempat 1700 dpl
dengan jenis tanah Andisol, selama
C. Metode Percobaan
Metode
3 bulan dari 1 Juli 2011 – 30
menggunakan
September 2011.
percobaan
Rancangan
ini
Acak
Kelompok Lengkap (RAKL) yang
disusun secara faktorial dengan
B. Alat dan Bahan
Peralatan
yang
dipergunakan dalam percobaan ini
dua
faktor
Faktor
adalah
Pupuk
taraf yaitu: K1 = Dosis 5 ton/ha, K2
:
umbi
= Dosis 10 ton/ha, K3 = Dosis 15
ton/ha.
Urea, ZA, pupuk ayam, EM4 dan
yang
Dosis
yang
bahan
kentang varietas Granola, pupuk
Pestisida
1:
Kandang Ayam ( K ) terdiri dari 3
sprayer, timbangan,
dipergunakan
masing-
masing diulang tiga kali.
antara lain : cangkul, penggaris,
Sedangkan
perlakuan
terdiri
Faktor
II:
Pemberian
dari
dekomposer ( E ) terdiri dari 3
Insektisida yaitu : Vidi, Setoper,
taraf yaitu: E0 = Tanpa EM4, E1 =
Trisula, Fungisida yaitu : Victory
EM4 5 liter/Ha, E2 = EM4 10
Mix, Sentro, Gardena,,
liter/Ha.
Kombinasi perlakuan antara dosis pupuk kandang dengan pemberian EM4
Perlakuan
K1
K2
K3
E0
K1E0
K2E0
K3E0
E1
K1E1
K2E1
K3E1
E2
K1E2
K2E2
K3E2
Keterangan :
K1E0 = Dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha, tanpa EM4
K1E1 = Dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha, diberi EM4 5 liter/Ha
K1E2 = Dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha, diberi EM4 10 liter/Ha
K2E0 = Dosis pupuk kandang ayam 10 ton/ha, tanpa EM4
K2E1 = Dosis pupuk kandang ayam 10 ton/ha, diberi EM4 5 liter/Ha
K2E2 = Dosis pupuk kandang ayam 10 ton/ha, diberi EM4 10 liter/Ha
K3E0 = Dosis pupuk kandang ayam 15 ton/ha, tanpa EM4
K3E1 = Dosis pupuk kandang ayam 15 ton/ha, diberi EM4 5 liter/Ha
K3E2 = Dosis pupuk kandang ayam 15 ton/ha, diberi EM4 10 liter/Ha
34
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Jumlah
D. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini, lahan
dengan
dicangkul
sedalam 20 cm sampai 40 cm,
untuk
yang
hidup setip petak
1. Persiapan lahan
diolah
tanaman
kemudian
x
Jumlah tanaman yang ada
pada setiap petak
b. Tinggi tanaman,
diukur
tanah
mulai
dari
didiamkan selama satu minggu
tanah
sampai
pucuk
untuk memperbaiki aerasi,
tertinggi
batang,
dihitung
2. Penanaman
c. Jumlah
Penanaman
dilakukan
dengan cara meletakan bibit
permukaan
jumlah batang yang ada
d. Jumlah
daun,
dihitung
yang telah dipilih didalam
tangkai daun yang telah
lubang tanam sedalam 5 cm,
membuka sempurna
3. Pemupukan
e. Bobot
Pupuk yang diberikan
kering
dihitung dengan terlebih
meliputi pupuk kandang ayam
dahulu
yang diberikan satu minggu
tanaman
sebelum tanam serta pemberian
sampai
EM4,
kering konstan,
Urea,
ZA
diberikan
sekaligus pada saat penanaman
serta pemberian EM4,
kedalam
oven
diperoleh
berat
diameter umbi
per tanaman,
dengan menghitung jumlah
Pemeliharaan
dan
f. Rata-rata
memasukan
g. Jumlah umbi per tanaman,
4. Pemeliharaan
penyiangan,
tanaman,
meliputi
pembumbunan
pengendalian
hama
umbi yang ada pada setiap
tanaman
h. Bobot umbi per tanaman,
penyakit,
dengan menimbang bobot
5. Pengamatan
umbi yang ada per tanaman
Variabel yang diamati :
a. Persentase tanaman yang
hidup
cara :
dihitung
dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui Pengaruh Dosis
Pupuk Kandang Ayam Dan Pemberian
35
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
dekomposer Mikroorganisme Terhadap
Granola dilakukan analisis sidik ragam
Pertumbuhan
yang hasilnya disajikan pada Tabel 1,
(Solanum
Dan
Hasil
Tuberosum
L,)
Kentang
Varietas
Tabel 1, Rangkuman Hasil Penelitian
Parameter
Sumber Keragaman
(SV)
K
E
KXE
1, Bobot Umbi per Tanaman (g)
**
ns
ns
2, Jumlah Umbi per Tanaman
**
ns
ns
3, Bobot Kering Tanaman (g)
**
ns
*
4, Tinggi Tanaman Umur 72 HST
(cm)
**
ns
ns
5, Jumlah Batang Umur 72 HST
**
*
ns
6, Jumlah Daun Umur 72 HST
**
**
ns
7, Prosentase Tanaman Hidup (%)
ns
ns
ns
8, Diameter Umbi per Tanaman
(cm)
**
ns
ns
Keterangan :
Nilai
Tertinggi
395,74
(K2E2)
6,40
(K2E0)
83,47
(K2E1)
44,73
(K2E2)
3,40
(K2E1)
41,29
(K2E0)
100
(KE)
3,08
(K2E1)
Terendah
349,36
(K1E0)
5,55
(K1E2)
75,10
(K1E1)
41,40
(K3E1)
2,55
(K1E0/K3E2)
34,88
(K3E0)
100
(KE)
2,34
(K1E2)
*
: Berbeda nyata
** : Sangat berbeda nyata
ns : Tidak Berbeda nyata
K : Perlakuan dosis pupuk kandang ayam
E : Pemakaian dekomposer
KxE : Interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang ayam dan
pemakaian dekomposer
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa
perlakuan dosis pupuk kandang ayam
nyata terhadap parameter Prosentase
Tanaman Hidup,
memberikan pengaruh sangat berbeda
Untuk pemakaian dekomposer
nyata terhadap parameter Bobot Umbi,
hampir tidak berbeda nyata pada semua
Jumlah Umbi, Bobot Kering Tanaman,
parameter paubah namun berbeda nyata
Tinggi Tanaman, Jumlah Batang, Jumlah
terhadap parameter Jumlah Batang dan
Daun,dan Diameter Umbi, tidak berbeda
36
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
berbeda sangat nyata terhadap parameter
Jumlah Daun,
Kombinasi
dosis
pupuk
kandang
pemakaian
berinteraksi
antara
pemberian
ayam
serta
dekomposer
nyata
B. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang
Ayam Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Kentang,
tidak
terhadap
semua
parameter namun berpengaruh nyata
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa perlakuan pemberian dosis
pupuk kandang ayam memberikan
pengaruh yang sangat nyata terhadap
bobot umbi per tanaman, jumlah umbi
pada Bobot Kering Tanaman,
per tanaman, bobot kering tanaman,
tinggi
A. Kondisi Umum Tanaman dan
tanaman,
jumlah
batang,
Lingkungan Tumbuh Selama
jumlah daun, dan diameter umbi per
Penelitian
tanaman
tetapi
tidak
memberi
pengaruh
yang
nyata
terhadap
Selama
penelitian,
berlangsungnya
dilakukan
pengamatan
terhadap pertumbuhan tanaman serta
lingkungan
tumbuh
di
sekitar
prosentase tanaman hidup,
Dari
hasil
menunjukan
yang
bahwa
demikian
perlakuan
kentang
pemberian pupuk kandang ayam 10
tumbuh dengan baik, tanaman terlihat
ton / ha memberikan pengaruh yang
subur daun-daunnya terlihat hijau
nyata khususnya terhadap peubah
segar serta tidak terlihatnya serangan
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
hama dan juga tidak terlihat adanya
batang,
gejala serangan penyakit,
memcerminkan
pertanaman,
Tanaman
Pada saat tanaman berumur 30
Pertambahan
tersebut
bertambahnya
protoplasma didalam sel baik jumlah
serta
maupun ukurannya, yang kemudian
pembumbunan yang bertujuan untuk
membentuk jaringan, dan akhirnya
menggemburkan
disekitar
menjadi organ tanaman, Pertambahan
tanaman dan pembersihan gulma di
sel-sel tanaman mencakup peristiwa
sekitar lingkungan tanaman dan juga
pembentukan
dilakukan
Pestisida
fotosintesis ), penghisapan air dan
guna mencegah tanaman terserang
unsur hara (absorbsi dan translokasi)
hama penyakit,
dan perombakan protein dan lemak-
HST dilakukan
penyiangan
tanah
penyemprotan
karbohidrat
(
lemak dalam proses metabolisme
(Harjadi, 1989), yang diduga karena
37
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
adanya pemberian pupuk kandang
dan perpanjangan sel berjalan dengan
ayam,
cepat maka pertumbuhan batang dan
Didalam
pupuk kandang ayam
daun akan berjalan cepat pula, Hal ini
terkandung unsur N,P dan K yang
sesuai
cukup tinggi, sehingga mendukung
(1989), bahwa sel-sel yang baru
pertumbuhan
jumlah
terbentuk memerlukan karbohidrat
organ-organ
dalam jumlah yang besar, karena
dan
(peningkatan
ukuran)
dari
dengan
pendapat
Harjadi
tanaman, seperti peningkatan tinggi
dinding-dindingnya
tanaman, jumlah daun dan jumlah
selulosa
batang, Laju pembelahan sel tersebut
kebanyakan terbuat dari gula, Untuk
tergantung
lebih jelasnya dapat di lihat pada
pada
persediaan
dari
karbohidrat, Apabila laju pembelahan
dan
terbuat
dari
protoplasmanya
tabel-tabel berikut :
Tabel 2a : Uji jarak berganda Duncan’s 5 % pada parameter pertumbuhan/hasil
Perlakuan
(Treatment)
K1
K2
K3
E0
E1
E2
Parameter Pertumbuhan / Hasil
Bobot Umbi
per Tanaman
(g)
349,540c
395,430a
357,626b
367,356a
367,429a
367,811a
Jumlah Umbi
per Tanaman
Bobot Kering
Tanaman (g)
Tinggi Tanaman
Umur 72 HST
(cm)
5,784b
6,330a
5,933b
6,131a
6,044ab
5,872b
75,1456c
83,2811a
81,2322b
79,8256a
79,8978a
79,9356a
42,2333b
44,5756a
41,2311c
42,5789a
42,7611a
42,7000a
349,367c
K1E0
5,920bc
75,110e
42,150b
349,517c
K1E1
5,883bc
75,107e
42,330b
349,737c
K1E2
5,550c
75,220e
42,220b
K2E0
395,183a
6,403a
83,183b
44,440a
K2E1
395,367a
6,367a
83,477a
44,550a
K2E2
395,740a
6,220ab
83,183b
44,737a
K3E0
357,517b
6,070ab
81,183cd
41,147c
K3E1
357,403b
5,883bc
81,110d
41,403c
K3E2
357,957b
5,847bc
81,403c
41,143c
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Dun’an pada taraf 5 %
38
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Tabel 2b : Uji jarak berganda Duncan’s 5 % pada parameter pertumbuhan/hasil
Perlakuan
Parameter Pertumbuhan / Hasil
, Jumlah Daun
Umur 72 HST
(Treatment)
37,983b
41,514a
35,096c
38,047b
38,168ab
38,379a
K1
K2
K3
E0
E1
E2
Prosentase
Tanaman
Hidup (%)
100,0a
100,0a
100,0a
100,0a
100,0a
100,0a
Diameter
, Jumlah Batang
Umbi per
Umur 72 HST
Tanaman (cm)
2,7367b
2,48b
3,1689a
3,01a
2,6500b
2,49b
2,64a
2,8356ab
2,75a
2,9967a
2,59a
2,7233b
K1E0
37,960b
2,550c
100,0a
2,35c
K1E1
37,883b
2,923bc
2,75ab
100,0a
K1E2
2,737c
38,107b
2,34c
100,0a
K2E0
3,220ab
41,293a
3,00a
100,0a
K2E1
3,403a
41,550a
3,08a
100,0a
K2E2
2,883bc
41,700a
2,95a
100,0a
K3E0
2,737c
2,58bc
34,887c
100,0a
2,663c
K3E1
2,41bc
35,070c
100,0a
2,550c
K3E2
2,48bc
35,330c
100,0a
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Dun’an pada taraf 5 %
1. Pengaruh
Perlakuan
Terhadap Tinggi Tanaman
Laju bertambah tinggi
tanaman
terlihat
mulai
yang
didukung
penyediaan
dengan
karbohidrat
yang
cukup hasil dari fotosintesis,
Pada umur 58 hst sampai dengan
pengamatan pertama (30 hst)
umur
yang berjalan cepat sampai pada
vegetatif mulai menurun karena
pengamatan ketiga (58 hst),
hasil
kemudian lambat sampai pada
ditranslokasikan
pengamatan keempat (72 hst),
bembentukan dan pembesaran
Hal
bahwa
umbi (generatif), dan hanya
batang
sebagian yang ditranslokasikan
mulai umur 30 hst sampai
ke organ-organ vegetatif yaitu
dengan umur 58 hst berjalan
untuk perawatan organ, Hal ini
cepat (pertumbuhan vegetatif),
dipertegas pula oleh Agustina
ini
aktifitas
dikarenakan
sel
didalam
72
hst
pertumbuhan
fotosintesis
untuk
39
ISSN: 0854-2813
(1989)
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
bahwa
pertumbuhan
terbentuknya daun maka proses
tinggi dan panjang meningkat
fotosintesis
sampai dicapai nilai maksimum
efektif, karena daun merupakan
kemudian
organ utama fotosintesis, Maka
konstan
dan
menjadi
lebih
selanjutnya ada kemungkinan
dapatlah
turun secara berlahan-lahan,
dengan semakin bertambahnya
tinggi
2. Pengaruh
Perlakuan
dikatakan
tanaman
bahwa
maka
akan
bertambah pula jumlah daun,
Terhadap Jumlah Daun
Jumlah
daun
selalu
3. Pengaruh
mengalami pertambahan sejalan
Terhadap
dengan pertambahan tinggi dari
Tanaman
Perlakuan
Bobot
Kering
daun
Berat kering tanaman
berupa sebuah tonjolan jaringan
pada perlakuan pupuk kandang
kecil yaitu Primordium daun,
ayam
pada sisi meristem ujung suatu
memberikan
kuncup, Pada waktu ujung pucuk
tanaman yang lebih tinggi, Hal
tumbuh maka primordium daun
ini disebabkan laju fotosintesis
mulai
mengalami
tanaman,
Mula-mula
terbentuk,
dapatlah
dikatakan
sehingga
bahwa
10
ton/ha
cenderung
berat
kering
penurunan
pada
masa generatif ( masa berbuah ),
Batang yang terbentuk adalah
sehingga
sebagai tempat tumbuhnya daun,
mencukupi kebutuhan akan hasil
Hal ini dipertegas oleh Lovelles
fotosintesis
(1987), bahwa selama batang
pemanfaatan,
muda
cadangan
ada
dalam
proses
fotosintesis
tidak
kedaerah
maka
senyawa
makanan
pemanjangan maka primordium
diremobilisasi dan dipindahkan
daun
ketempat-tempat
berkembang,
Proses
yang
aktif,
juga
Menurut Jumin (1992), bahwa
memerlukan karbohidrat seperti
produksi berat kering tanaman
halnya tinggi tanaman, yang
merupakan resultante dari tiga
didapat
proses
yaitu,
asimilat
melalui
pembentukan
fotosintesis,
daun
melalui
proses
Dengan
penumpukan
fotosintesis,
40
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
penurunan asimilat akibat dari
sangat
respirasi
perkembangan umbi,
dan
akumulasi
ke
berpengaruh
terhadap
bagian sink,
6. Pengaruh
4. Pengaruh
Perlakuan
Terhadap Jumlah Batang
Dari tabel diatas didapat
Terhadap Bobot Umbi per
bahwa
Tanaman
Untuk
pertanaman
bobot
pada
umbi
perlakuan
Perlakuan
perlakuan
pemberian
pupuk kandang ayam 10 ton/ha
serta
pemberian
dekomposer
pupuk kandang ayam 10 ton/ha
EM4 menberikan pengaruh yang
cenderung
nyata terhadap jumlah batang.
lebih
tinggi
dari
Perlakuan
perlakuan yang lainnya,
kandang
5. Pengaruh
Perlakuan
Terhadap Jumlah Umbi per
Tanaman
pertanaman
jumlah
umbi
perlakuan
pupuk
ayam
memberikan
10
ton/ha
jumlah
umbi
pertanaman yang sangat baik,
Hal ini dikarenakan perlakuan
ini dapat menciptakan kondisi
fisik tanah yang lebih baik, yaitu
struktur tanah, daya mengikat air
dan porositas tanah, Dengan
kondisi fisik tanah yang optimal
tersebut
akan
merangsang
munculnya stolon dalam jumlah
yang banyak, Hal ini dijelaskan
oleh
10
ton/ha
memberikan pertumbuhan yang
terbaik dan hasil yang cenderung
lebih baik dibanding dengan
Untuk
kandang
ayam
pupuk
Sudjijo
(1994),
bahwa
struktur dan sifat fisik tanah
perlakuan yang lainnya, Hal ini
dikarenakan
kandang
bahwa
ayam
10
pupuk
ton/ha
memberikan kondisi yang lebih
optimal
selama
pertumbuhan
reproduksi
masa
sampai
dari
masa
tanaman
kentang, Kondisi optimal yang
diciptakan ini ditinjau dari segi
sifat fisik tanah (struktur, daya
mengikat
air
tanah)
yang
dan
porositas
mendukung
perkembangan akar dan umbi,
segi
sifat
kimia
tanah
(kandungan unsur hara) dan sifat
biologis
tanah
(kehidupan
mikroorganisme tanah), Dengan
41
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
kondisi optimal tersebut maka
semakin kedalam dari permukaan
selain
pada
tanah
yang
jumlah
dari
berhubungan erat juga dengan
tersebut
(
fase
itu
Actinomycetes, alga dan protozoa),
berdasarkan data analisa bahwa
sehingga sangat dipengaruhi oleh
kandungan unsur hara dalam
faktor lingkungan yaitu pH, udara
tanah dan pupuk kandang yang
dan air, Dari sini kemungkinan
digunakan
pertama
mendukung
pertumbuhan
vegetatif
reproduktif,
untuk
Selain
percobaan
sangat tinggi, sehingga dengan
maka
semakin
berkurang
mikroorganisme
bakteri,
tidak
fungi,
berpengaruhnya
perlakuan EM4 dapat terjadi,
perlakuan pupuk kandang ayam
Kemungkinan
dari
pupuk
digunakan
telah
10 ton/ha sudah optimal untuk
kandang
pertumbuhan dan perkembangan
mengalami proses dekomposisinya
tanaman, Menurut Hardjowigeno
yang lanjut yang mengakibatkan
(1989),
bahwa
tanaman
C/N rasionya rendah, sehingga ada
dikatakan
kandungan
unsur
kecenderungan unsur-unsur yang
yaitu
terkandung dalam pupuk kandang
apabila mengandung unsur N >
ayam tersebut telah menjadi tersedia
5%, P2O5 > 60% dan K2O >
bagi
60%, selain unsur-unsur yang
mengalami
lain,
mikroorganisme yang terkandung
haranya
sangat
tinggi
yang
tanaman,
karena
telah
dekomposisi
oleh
dalam pupuk kandang tersebut,
C. Pengaruh
EM4
Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kentang
Hasil penelitian manunjukan
bahwa pemberian EM4 menunjukan
tidak adanya perbedaan yang nyata
terhadap semua peubah tumbuh dan
hasil dari tanaman kentang,
Seperti diketahui bahwa dialam
mikroorganisme banyak dijumpai
Kemungkinan yang selanjutnya
adalah terlalu tingginya frekuensi
penyemprotan
pestisida
selama
percobaan, Hal ini dikarenakan
lingkungan
tempat
percobaan
frekuensi penyemprotan pestisida
cukup tinggi sehingga hama dan
penyakit menjadi resisten, Yang
akibatnya
tingkat
tanaman
maupun
residu
bagi
lingkungan
pada lapisan tanah bagian atas, Jadi
42
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
akan
Schroth dan Weinhald (1986) dalam
berpengaruh pula pada kehidupan
Isro (1993) dan Suherlan (1986),
miroorganisme, Meskipun dilakukan
bahwa
penambahan mikroorganisme (EM4)
mikroorganisme
tetapi akan terkena pula oleh residu
menguntungkan
pestisida
stabil
sangatlah
tinggi,
bahkan
yang
akhirnya
menyebabkan
akan
kehidupan
mikroorganisme
tidak
(1993), bahwa akibat penyemprotan
bahan kimia yang berlebihan akan
pencemaran
atau
keracunan, maka kondisi ekologis
menjadi tidak seimbang, padahal
didalam tanah terdapat berjuta-juta
mikroorganisme
tanah
mempengaruhi
sehingga
kesuburan
proses
yang
tanah
dekomposisi
menjadi tersendat,
Kemungkinan lain yang terjadi
adalah kurang stabilnya kemampuan
kerja dari mikroorganisme didalam
melakukan
aktifitasnya
sebagai
dekomposer, Sebab mikroorganisme
adalah
mahluk
hidup
dimana
kemampuan kerjanya dipengaruhi
pula
oleh
umur
sel
dari
mikroorganisme itu sendiri, apalagi
mikroorganisme
tersebut
adalah
EM4 yang merupakan inokulah
(meskipun
masih
dari
yang
biasanya
dan
umur
tidak
sel
dari
mikroorganisme itu sendiri terbatas.
normal
bahkan mati, Menurut Sastradilaga
menimbulkan
dekomposer
dalam
masa
berlalu), Hal ini diperjelas oleh
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan
perlakuan dosis pupuk kandang
ayam dan pemberian dekomposer
mikroorganisme
diatas,
seperti
tersebut
dapat
ditarik
maka
kesimpulan bahwa :
1. Perlakuan
kandang
pemberian
ayam
pupuk
memberikan
pengaruh yang nyata terhadap
semua parameter pengamatan
2. Perlakuan pemberian EM4 tidak
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap hampir semua parameter
pengamatan, hanya berpengaruh
nyata pada parameter jumlah
batang dan berpengaruh sangat
nyata pada parameter jumlah
daun,
3. Interaksi
perlakuan
pupuk
kandang ayam dan EM4 hanya
berpengaruh terhadap parameter
bobot kering tanaman,
43
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
4. Perlakuan pupuk kandang ayam
dosis 10
ton/ha
memberikan
pertumbuhan yang terbaik dan
cenderung
memberikan
hasil
yang lebih baik,
5. Perlakuan
penggunaan
pupuk
kandang
ayam
dapat
memaksimalkan
hasil
panen
mencapai 22 ton/Ha,
B. Saran
Hendaknya dalam pemakaian
pupuk kandang (khususnya pupuk
kandang ayam) untuk budidaya
Penanggulangan
Dampak
Negatif Penurunan Kesuburan
Tanah
Dalam
Upaya
Meningkatkan
Produksi
Partanian,
Anonim,
1995
a,
Effektif
Mikroorganisme
4
(EM4)
Bakteri Fermentasi Bahan
Organik
Tanah,
Indonesia
Kyusei
Nature
Farming
Societies,
Songgolangit
Persada, Jakarta,
Anonim,
1995
Laboratoris
I,K,N,F, VII,
c,
of
Analitical
EM, Bul,
Dwidjoseputro, D, 1990, Dasa-dasar
Mikrobiologi,
Djambatan,
Jakarta,
tanaman kentang varietas Granola
Gardner, F, 1991, Fisiologi Tanaman
Budidaya, UI Press, Jakarta,
menggunakan dosis 10 ton/ha,
Dalam pemakaian EM4, agar
diperoleh hasil yang optimal maka
pemakaiannya
harus
secara
kontinue, dan perlu penelitian lebih
lanjut mengenai konsentrasi EM4,
Hardjowigeno, S, 1987, Ilmu Tanah,
Mediyatama Sarana Perkasa,
Jakarta,
Hardjadi, S, S, 1989, Pengantar
Agronomi, Gramedia, Jakarta,
Anonim, 1992, Petunjuk Praktis
Bertanam
Sayuran,
Kanisius,
Yogyakarta, 175h,
Higa, T, F, P, James, 1994, Benefical
And Effectif Mikroorganisme
For a Sustainable Agriculture
And Environment, International
Nature
Farming
Reseach
Centre Atami, Japan,
Anonim, 1993, Hasil-hasil Pengujian
EM4 Pada Tanaman Bawang
Putih, Bawang Merah, Tomat
dan Semangka, Direktorat
Jendral Tanaman Pangan dan
Hortikultura Direktorat Bina
Produksi Hortikultura,
Higa, T, 1994, Role Of Effective
Mikroorganisme 4 (EM4) In
Improving Soil Fertility an
Produktivity, Jakarta, Bul,
KNF,
Anonim, 1994, Pokok-pokok Pikiran
Penerapan
EM4
Dalam
Hilman, Y dan Suwandi, 1989,
Pengaruh Macam dan Dosis
DAFTAR PUSTAKA
44
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
Pupuk
Kandang Terhadap
TomatmVarietas Gondol, Balai
Penelitian
Hortikultura
Lembang, Bul, Hort,
Isro, I, 1993, Peranan Mikroorganisme
Tanah Dalam Meningkatkan
Ketersediaan Hara, Bul, K,N,F,
Priyadi, R, M, Iskandar dan S, Tjetjep,
1995, Pengaruh Inokulasi EM4
Dan Pupuk Kandang Ayam
Terhadap Hasil Kubis Bunga
(Brassica oleraceae), Bul,
K,N,F,
Penelitian
Segunung,
Hortikultura
Wididana, G, D dan S, Denny, 1993,
Filosofi Pertanian Mokichi
Okada, Bul, K,N,F,
Wigonawantana dan T, Higa, 1994,
Aplication
Of
Effective
Mikroorganisme (EM) And
Bokashi On Nature Farming,
Bul, KFN,
Santoso, M, A, M, Prabowo dan D,
Kustiono, 1993, Uji Tiga
Kultivar
Kentang
Pada
Perlakuan Pupuk Kandang Dan
Mulsa Di Dataran Medium,
Unibraw, Agrovita 2(17),
Sudjijo, 1994, Pengaruh Beberapa
Jenis Pupuk Organik Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Wortel,
Jur, Penelt,
Sutejo, M, M, 1987, Pupuk Dan Cara
Pemupukan, Rineka Cipta,
Jakarta,
Syarief, S, E, 1985, Konservasi Tanah
Dan Air, Pustaka Buana,
Bandung,
Syarief, S, E, 1989, Kesuburan Dan
Pemupukan Tanah Pertanian,
Pustaka Buana, Bandung,
Wahyono, P, 1993, Biokimia, UMM,
Malang,
Wasito, A, 1991, Pengaruh Macam
Mulsa Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Tanaman Kentang Di
Dataran Menengah, Sub Balai
45