ANALISIS OPERATIONAL EFFICIENCY DAN COST EFFICIENCY RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

ANALISIS OPERATIONAL EFFICIENCY DAN COST EFFICIENCY RATIO
TERHADAP NET PROFIT MARGIN
Muliyadi Jaya
Email : muliyadi_jaya@gmail.com
STIE Palangka Raya
ABSTRACT
This research aims to examine the influence of operational efficiency
ratio (OER) and cost efficiency ratio (CER) toward net profit margin (NPM) at
Bank Rakyat Indonesia The background of this research done is due to the
bank’s low rate in obtaining NPM.
Based on the classical assumption test’s result, the two independent
variables chosen in this research are normally distributed with no disorder
found. According to the correlation test’s result, it is found that OER correlates
to the NPM as high as 95.6 % while the CER correlates to the NPM as high as
92.7 %. In addition, based on the R-square test’s result, it is found that both
independent variables are responsible as high as 91.6% for each change in the
NPM.

Based on the F test, it is found that both independent variables,
including OER & CER have significant influence toward NPM simultaneously,
in which the P-value less than 0.05 (5%).
The T test’s result, however, shows that OER has negative and effect
toward NPM partially, while the CER has the positive effect and the two
variables have no significant effect partially. Therefore, the stepwise test is
required to be done in order to get which variable that is significant partially.
And this results that OER has significant and negative effect toward NPM
partially with P-value less than 0.05 (5%) and t-calculated value [-8.030] > ttable [1.860]
Keyword : BOPO, CER, NPM
PENDAHULUAN
Sektor

dengan resiko, terutama Karena

perbankan

memang

melibatkan uang masyarakat dan


merupakan sector yang paling cepat

diputar

terpukul jika keadaan ekonomi tidak

investasi, seperti pemberian kredit,

stabil.

pembelian surat-surat berharga dan

merupakan

Industri
industry

perbankan
yang


sarat

dalam

berbagai

bentuk

penanaman dana lainnya.

90

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Perkembangan perolehan laba

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

lalu


dan

menunjukkan

pada sektor perbankan beberapa

keuangan

tahun ini tak lepas dari membaiknya

laporan

fungsi

perbankan

membutuhkan informasi yang dapat

nasional dan meningkatnya efisiensi


dipahami, relevan, handal dan dapat

pada biaya-biaya yang dikeluarkan

dibandingkan dalam mengevaluasi

oleh bank itu sendiri. Dengan kata

posisi keuangan dan kinerja bank

lain, bank yang dapat menekan

serta berguna dalam pengambilan

biaya dan mengoptimalkan kinerja

keputusan ekonomi (IAI,2004). Salah

operasionalnya


satu

intermediasi

akan

mampu

terakhir.

posisi

Pengguna

keuangan

informasi

yang


bank

diperlukan

mendapatkan perolehan laba yang

investor adalah kinerja bank dalam

besar.

menghasilkan laba.

Tujuan dari
adalah

(a)

penelitian ini


Untuk

mengetahui

Dari laporan keuangan bank
dapat

diketahui

rasio-rasio

pengaruh operational efficiency ratio

keuangan perbankan. Dan dengan

dan cost

menggunakan

efficiency ratio terhadap


netprofit margin pada

Bank Rakyat

rasio

keuangan,

investor dapat mengetahui kinerja

simultan.

suatu bank. Hal ini sesuai dengan

pengaruh

pernyataan Muljono (1999) bahwa

operational efficiency ratio dan cost


perbandingan dalam bentuk rasio

Indonesia

(BRI)

(b)Untuk

mengetahui

efficiency

ratio

secara

terhadap

netprofit


menghasilkan

angka

yang

lebih

margin pada Bank Rakyat Indonesia

obyektif, karena pengukuran kinerja

(BRI)secara parsial.

tersebut lebih dapat dibandingkan

TINJAUAN PUSTAKA

dengan

1. Laporan Keuangan Bank

ataupun

Laporan

keuangan

bank

melaporkan kinerja keuangan masa

bank-bank
dengan

yang

lain

periode

sebelumnya.
Sebagai lembaga intermediasi
antara pihak-pihak yang memiliki
91

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

kelebihan dana dengan pihak-pihak

Rentabilitas suatu perusahaan

yang memerlukan dana, diperlukan

menunjukkan perbandingan antara

bank dengan kinerja keuangan yang

laba dengan modal atau biaya yang

sehat sehingga fungsi intermediasi

digunakan untuk menghasilkan laba

dapat berjalan lacar. Hal tersebut

tersebut.

tampak dalam kegiatan pokok bank

rentabilitas merupakan kemampuan

yang

suatu

menerima

simpanan

dari

Dengan

kata

lain,

perusahaan

untuk

masyarakat dalam bentuk tabungan,

menghasilkan laba selama periode

giro,

tertentu (Riyanto,2001).

deposito

berjangka

dan

Menurut

memberikan kredit kepada pihak
yang memerlukan dana (IAI,2004).
Laporan
umumnya
berbagai

keuangan

bank

dipublikasikan dalam
bentuk

sesuai

dengan

rentabilitas

Silvina(2009)
mempunyai

sinonim

dengan rate of retum, earning power,
dan profitability. Yang
rentabilitas

yaitu

dimaksud
kemampuan

waktu terbitnya, laporan keuangan

perusahaan untuk memperoleh laba.

bank berisi empat laporan utama (a)

Kalau

Neraca (Balance sheet) (b) Laporan

jumlahnya,

laba-rugi

adalah

(Income

statement)

(c)

laba

atau

profit

maka

adalah

rentabilitas

kemampuan

untuk

jumlah

tersebut.

Laporan perubahan Ekuitas (Change

memperoleh

of equity statement) (d) Laporan arus

Sedangkan bagi sector perbankan,

kas(Cash flow statement). Penelitian

rentabilitas adalah kemampuan bank

ini berfokus terhadap efisiensi biaya

dalam menghasilkan profit (laba) dari

operasional terhadap perolehan net

operasi bank (Abdullah,2003).

profit margin, maka jenis laporan

Rasio

rentabilitas

mampu

keuangan yang digunakan dalam

mengukur keberhasilan menajemen

penelitian ini adalah laporan laba

sebagaimana ditunjukkan oleh laba

rugi atau income statement.

yang

dihasilkan

dari

penjualan.

2. Rentabilitas/Profitabilitas

92

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Pertumbuhan

ini

besaran perbandingan antara beban

perubahan profit

atau biaya operasional terhadap

rentabilitas

ditandai dengan

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

margin on sales. Dengan tingkat

pendapatan

profitabilitas yang

tinggi berarti

perusahaan pada periode tertentu

perusahaan akan beroperasi pada

(Riyadi,2004). Operational efficiency

tingkat biaya rendah yang akhirnya

ratio telah menjadi salah satu rasio

akan menghasilkan laba yang tinggi

yang perubahan nilainya sangat

(Ningsih,2008).

diperhatikan terutama bagi sector

Salah satu bagian dari analisis
rasio

suatu

perbankan mengingat salah satu

analisis

rasio

kriteria penentuan tingkat kesehatan

(profitabilitas)

juga

bank oleh Bank Indonesia adalah

keuangan,

rentabilitas

operasional

didasarkan pada

besaran rasio ini.

data

keuangan

tujuan

utamanya

Bank yang nilai Rasio BOPO

indikasi

tinggi menunjukkan bahwa bank

kinerja perusahaan di masa yang

tersebut tidak beroperasi dengan

akan datang. Informasi hasil kinerja

efisien karena tingginya nilai dari

perusahaan diperlukan agar investor

rasio ini memperlihatkan besarnya

sebagai pihak yang berkepentingan

jumlah biaya operasional yang harus

serta

dikeluarkan oleh pihak bank untuk

histroris
adalah

yang

memberi

suatu

masyarakat

umum

dapat

mengetahui tingkat kesehatan suatu

memperoleh

perusahaan.

operasional. Di samping itu, jumlah

3. Operational Efficiency

biaya operasional yang besar akan

Ratio(OER)

memperkecil jumlah laba yang akan

Operational efficiency ratio atau,

pendapatan

diperoleh karena biaya atau beban

lebih

operasional bertindak sebagai faktor

BOPO

pengurang dalam laporan laba rugi.

merupakan rasio yang menunjukkan

Nilai rasio BOPO yang ideal berada

dalam
dikenal

bahasa
sebagai

Indonesia,
rasio

93

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

antara

50-75%

sesuai

dengan

Bank

Surat

Indonesia

tanggal

31

Mei

Edaran

No.6/23/DPNP
2004,

peringkat yang akan diperoleh bank
dari

ketentuan Bank Indonesia.
Berdasarkan

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

besaran

nilai

operational

efficiency ratio yang dimiliki adalah
sebagai berikut:

kategori
Tabel1

Peringkat bank berdasarkan operational efficiency ratio
(BOPO)
Peringka
Predikat
Besaran nilai OER/BOPO
t 1
Sangat Sehat 50-75%
2
Sehat
76-93%
3
Cukup Sehat 94-96%
4
Kurang Sehat 96-100%
5
Tidak Sehat
>100%
Sumber : SEBINo.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004.
tenaga kerja, tunjangan karyawan

4. Cost Efficiency Ratio(CER)
Cost efficiency ratio merupakan

serta biaya administrasi & umum

untuk

(biaya

biaya

gedung, kendaraan, pemeliiharaan

non-bunga yang dikeluarkan suatu

dsb), sedangkan pendapatan non-

bank

bunga

rasio

yang

mengukur

digunakan

seberapa

demi

besar

menghasilkan

listrik,

terdiri

telepon, sewa

dari

pendapatan

dan

komisi dan provisi non- kredit;

selain

pendapatan transfer, penolakan cek

pendapatan bunga (Timothy&Scott,

dan intercity; keuntungan transaksi

2000).

valuta asing dan pendapatan jasa

pendapatan
pendapatan

bunga

bersih

lainnya

Biaya non bunga atau non-

bank lainnya di luar pendapatan

interest expense yang biasa disebut

yang

sebagai overhead cost terdiri dari

pemberian kredit. Pendapatan non

penyisihan

bunga sering disebut sebagai feebased

kerugian

atas

aktiva

produktif dan non-produktif, biaya

berhubungan

dengan

income.

94

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Alasan

suatu

bank

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

kemampuan

bank

yang

menggunakan rasio CER sebagai

bersangkutan dalam menghasilkan

indikator efisiensi karena biaya yang

laba bersih (net income) ditinjau dari

digunakan dalam menghitung CER

sudut

sebagian besar terdiri dari biaya

mengacu

variabel (variable cost) yang tak lain

operasional bank yang terutama

merupakan jenis biaya yang dapat

berasal dari kegiatan pemberian

ditekan,

kredit

seperti

biaya

umum,

total

penjualannya.
kepada

yang

NPM

pendapatan

dalam

prakteknya

administrasi dan tenaga kerja. Dan

memiliki berbagai

jika suatu bank mampu memperoleh

(kredit

pendapatan dalam jumlah besar

macet), bunga (spread), kurs valas

dengan biaya yang relatif kecil,

(jika kredit diberikan dalam valas).

maka dapat dikatakan bahwa bank
tersebut

mampu

mengoptimalkan

segala

untuk
sumber

risiko kredit

bermasalah

dan

kredit

Semakin tinggi tingkat rasio
net

profit

margin

bersangkutan

bank

menunjukkan

yang
hasil

daya yang dimilikinya (Riyadi,2004).

yang

Besaran nilai rasio ini menurut

sebaliknya (Muljono, 1999). Selain

Timothy

itu,

&Scott

(2000)

untuk

semakin

rasio

baik,

NPM

juga

demikian

memiliki

predikat sangat baik adalah 50-55%

hubungan

dan semakin besar nilainya, semakin

bersih, dimana semakin meningkat

tidak efisien.

nilai

5.Net Profit Margin (NPM)

peningkatan perolehan laba bersih

NPM

menunjukkan

perbandingan antara laba

untuk

rasio

bank,

ini,

dengan

semakin

demikian

laba

baik

juga

sebaliknya.

dan

6. Hubungan antara Operational

Rasio ini digunakan

Efficiency Ratio (OER) & Cost

dengan penjualan (Hanafi
Halim,2005).

bersih

suatu

positif

menghitung

sejauh mana

95

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

Efficiency Ratio (CER) dengan

memperlihatkan sejauh mana pihak

Net Profit Margin (NPM)

bank mampu menekan biaya yang

Baik

variabel

dependen

berkaitan

dengan

fungsi

utama

(NPM) maupun variable independen

bank, yakni seluruh biaya yang

(OER&CER) dalam penelitian ini

timbul

merupakan

menghimpun

laba-rugi.

bagian

dari

NPM

laporan
dihitung

dana,

akibat

dari
dan

sedangkan

kegiatan

menyalurkan
CER

hanya

berdasarkan hasil bagi antara laba

menunjukkan biaya

bersih dan total penjualan, artinya

akibat

semakin besar laba suatu bank,

daya dan alat pendukung bagi

semakin tinggi nilai NPM bank

kegiatan operasional.

variable

yang

dari penggunaan sumber

Menyangkut masalah biaya,

tersebut. Di lain pihak, OER & CER
merupakan

yang timbul

OER dan CER memiliki pengaruh

mencerminkan seberapa besar biaya-

negative terhadap NPM

biaya yang dikeluarkan oleh pihak

dalam laporan laba

bank dalam melaksanakan kegiatan

merupakan faktor pengurang. Oleh

operasional.

karena itu, semakin tinggi biaya-

Jika

OER

menunjukkan

karena

rugi, biaya

biaya operasional bank, semakin

seberapa efektif pihak bank dalam

besar

menekan seluruh biaya operasional,

laporan laba rugi. Hal ini akan

maka CER menunjukkan seberapa

mengurangi jumlah laba bersih yang

efektif pihak bank dalam menekan

selanjutnya

biaya overhead. Bedanya, nilai OER

perolehan NPM. Dengan kata lain,

telah

semakin besar OER & CER, semakin

memasukkan

biaya

bunga

factor

pengurang

berakibat

dalam

terhadap

dalam perhitungan sedangkan CER

rendah NPM yang akan diperoleh.

tidak

7. Hipotesis

memasukkan biaya

bunga

dalam perhitungan. Dengan kata
lain,

OER

bertujuan

untuk
96

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Hipotesis

dapat

diartikan

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

laporan keuangan Bank Mandiri.

sebagai suatu jawaban yang bersifat

Sedangkan

sementara terhadap permasalahan

digunakan

dalam

penelitian, sampai terbukti melalui

semuanya

berasal

data

keuangan baik yang dipublikasikan

yang

terkumpul

(Santoso,

Sumber

data

yang

penelitian
dari

ini

laporan

2010). Berdasarkan tinjauan pustaka

oleh Bank

dan kerangka di atas, maka hipotesis

maupun yang dipublikasikan lewat

adalah (a)Diduga OER&CER secara

Bursa Efek Indonesia.

simultan

2. Teknik Pengumpulan Data

berpengaruh

signifikan

terhadap NPM (b)Diduga OER &
CER

secara

parsial

berpengaruh

Rakyat Indonesia (BRI)

Teknik
yang

pengumpulan

data

digunakan dalam penelitian

negative dan signifikan terhadap

ini adalah metode pengumpulan

NPM.

data historis(documentary-historical).

METODOLOGI PENELITIAN

Langkah

1. Metodedan Sumber Data

pengumpulan data yang berkaitan

Penelitian

penelitian

Penelitian

ini

berbentuk

kepustakaan

penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

memperoleh

penelitian yang mengungkap besar

untuk

atau kecilnya suatu pengaruh atau

indikator dari

hubungan

diukur.

antar

ini

yang

variable

yang

dinyatakan dalam angka-angka.
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data

diambil

dalam

adalah

penelitian

yaitu

untuk

data

sekunder

mengetahui

dan

indikator-

variabel

yang

3. Variabel Penelitian
a. Variabel Penelitian
Variabel

terikat

dalam

sekunder, yakni data yang telah

penelitian ini adalah ne tprofit margin

disediakan dan telah dipublikasikan

(NPM) yang diberi simbo lY, dengan

oleh beberapa instansi terkait. Data

indicator net income dan net sales.

sekunder yang dimaksud adalah
97

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

b. Definisi Operasional

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

variabel

Berdasarkan

variable

penelitian

seperti

yang

terlihat pada table di bawah ini.

penelitian di atas, penulis dapat
memaparkan

operasionalisasi
Tabel 2
Operasionalisasi Variabel Penelitian

No

NamaVariabel

StatusVariabel

1.

Operational
Efficiency Ratio
(OER)

2.

Cost Efficiency
Ratio(CER)

Independen

3.

Net Profit
Margin(NPM)

Dependen

Konsep

Cara
Pengukuran

Menunjukkan seberapa
Efektif suatu bank dalam
menekan seluruh biaya
selama menjalankan
kegiatan operasional.
Riyadi(2004)
Menunjukkan seberapa
Efisien bank dalam
mengelola biaya overhead
untuk memperoleh
pendapatan bunga bersih
dan pend. Non bunga.
Riyadi(2004)
Menunjukkan seberapa
Optimum suatu bank
dalam memeperoleh laba
bersih dari kegiatan
operasional utama
(penyaluran kredit).
Hanafi & Halim (2005)

Independen

Skala

Total Operatiing
Expenses/Total
Operating
Revenue

Rasio
(%)

Overheadcost/
Net Interest
Income+Fee
Based Income

Rasio
(%)

Net Income/Net
Sales

Rasio
(%)

4.Teknik Analisis Data

Penelitian

ini

bertujuan

regresilinear

berganda.

Statistik

melihat pengaruh hubungan antara

untuk menguji hipotesis dalam

variabel-variabel

penelitian

terhadap
dengan

independen

variabel
menggunakan

dependen
analisis

metode

ini

menggunakan

regresilinier

berganda

dengan rumus:

Y = a + b1, b2x1x2Xi
Dimana :
Y

=

Net Profit Margin (dalam persentase)

a

=

Konstanta persamaan regresi

b1,b2, =

Koefisien regresi

x1

=

Operational efficiency Ratio (dalam persentase)

x2

=

Cost Efficiency Ratio (dalam persentase)

98

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

e

=

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

Standar error

5. Pengujian Hipotesis
a. Uji Korelasi Parsial
Uji

korelasi

merupakan

menafsirkan angka korelasi antar

sebuah analisis yang digunakan

variabel

untuk

menyelidiki

digunakan kriteria sebagai berikut:

antara

dua

hubungan

variabel.

menurut

Pratisto(2009)

Untuk

0-0.25

atau 0–25%

>0,25– 0,5

atau 25 –50%

:

korelasi
sangatlemah
Korelasi cukup

>0,5– 0,75

atau 50 –75%

:

Korelasi kuat

>0,75– 1

atau 75 –100%

:

:

korelasi
sangatkuat
Probabilitas untuk Uji Korelasi ini adalah 0,025.
b. Uji Koefesien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2)
digunakan

untuk

variabel

menerangkan

Koefisien

determinasi ini dapat dicari dengan

mengukur

rumus (Gujarati,1999):

seberapa jauh kemampuan model
dalam

terikat.

variasi

TSS
____________
R2=
ESS
R2 = Koefisien determinasi majemuk (multiple coefficient of determinant), yaitu
proporsi variable terikat yang dapat dijelaskan oleh variable bebas
secara bersama-sama.
ESS = Explainedsum of squares, atau jumlah kuadrat yang dijelaskan atau
variabel nilai variable terikat yang ditaksirdi sekitar rata-ratanya.
TSS = Total sum of squares, atau total variable nilai variable terikat sebenarnya di
sekitar rata-rata sampelnya.
Nilai

koefisien

determinasi

berada antara 0 – 1. Nilai R2yang

kecil (mendekati nol) menunjukkan
kurangnya kemampuan

variabel-

99

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

variabel bebas dalam menjelaskan

variabel bebas memiliki

variasi

terikat.

semua informasi yang dibutuhkan

Namun, nilai R2 yang mendekati 1

untuk memprediksi variasi pada

menunjukkan

variable terikat (Ghozali,2005).

pada

variable

bahwa

variabel-

hampir

c. Uji Simultan (Uji F)
Uji
melihat

F

digunakan

signifikansi

perubahan

pengaruh

variabel

(Operational

untuk

H1:b1≥b2≥0,
perubahan

terdapat

pengaruh

proporsi

Operational

bebas

efficiency Ratio dan Cost Efficiency

Efficiency Ratio & Cost

Ratio terhadap Net Profit Margin

Eefficiency Ratio) secara bersama-

(2)Menentukan tingkat

sama

(α), yaitu sebesar 0,05 (5%)

atau

simultan

terhadap

signifikasi
dan

variable terikat (Net Profit Margin).

degree of freedom (df) dengan rumus

Langkah-langkah yang dilakukan

n–k–1

adalah (Gujarati,1999) :

menentukan

(1)Merumuskan

hipotesis

H0:b1=b2=0,

tidak

ada

perubahan

proporsi

pengaruh

dengan

tujuan
Ftabel

Membandingkan
dengan

Ftable

untuk
(3).

hasil

Fhitung

dengan

kriteria

Operational

sebagai berikut : Jika Fhitung > Ftabel

Efficiency Ratio dan Cost Efficiency

berarti H1 diterima. Jika Fhitung ≤

Ratio terhadap Net Profit Margin.

Ftabel berarti H0 ditolak.

HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Korelasi
Untuk mengetahui hubungan

merupakan sebuah analisis yang

antara operational efficiency ratio (rasio

digunakan

BOPO) dan cost efficiency ratio (CER)

hubungan antar dua variabel. Hasil

terhadap net profit margin (NPM)

uji korelasi dapat dilihat pada table

pada

berikut ini:

Bank

pengujian

Mandiri

korelasi.

digunakan

Uji

untuk

menyelidiki

korelasi

100

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 2, Juli 2017

Tabel 3
Hasil Uji Korelasi
Correlatio
ns

Pearson Correlation

NPM
OER(BOPO)
CER

Sig.(1-tailed)

NPM
OER(BOPO)
CER

N

NPM
OER(BOPO)
CER

NPM

OER(BOPO)

CER

1.000

-.956

-.927

-.956

1.000

.576

-.927

.576

1.000

.

.000

.000

.000

.

.060

.000

.060

.

8

8

8

8

8

8

8

8

8

Sumber : Data Olahan (2017)
Untuk menafsirkan angka
korelasi antar variabel menurut

Pratisto (2009) digunakan kriteria
sebagai berikut:

0- 25%

: korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

26–50%

: korelasi cukup

51–75%

: korelasi kuat

76–100%

: korelasi sangat kuat

Berdasarkan
diperoleh
ditafsirkan

data

yang

signifikan

karena

memiliki

nilai

SPSS

25dapat

probabilitas sebesar 0,000 (0,05) dengan nilai thitung

persamaan regresi di atas dapat

0,228 < ttabel 2,015. Oleh karena itu,

dinterpretasikan beberapa sebagai

CER sebagai variable X2 dalam

berikut (1) Operational efficiency ratio

penelitian ini, secara parsial tidak

(Rasio

nilai

memiliki pengaruh yang signifikan

signifikansi sebesar 0,125 (>0,05)

terhadap net profit margin (NPM).

dengan nilai thitung (-1.842)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26