Pengembangan Buku Kerja Eksplorasi Karir

PENGEMBANGAN BUKU KERJA EKSPLORASI KARIER PADA SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ALI MAKSUM BANTUL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MOH KHOERUL ANWAR
NIM. 14713251002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

1

PENGEMBANGAN BUKU KERJA EKSPLORASI KARIER PADA SISWA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA ALI MAKSUM BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DEVELOPING CAREER EXPLORATION WORKBOOK FOR JUNIOR HIGH SCHOOL
STUDENTS AT ALI MAKSUM IN BANTUL,SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA


Moh Khoerul Anwar, Edi Purwanta
Sukagumiwang Indramayu, Universitas Negeri Yogyakarta
khoerul29@gmail.com, edi_purwanta@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan buku kerja eksplorasi karier pada siswa
Sekolah Menengah Pertama, (2) mengetahui keefektifan buku kerja eskplorasi karier pada siswa
Sekolah Menengah Pertama.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Prosedur pengembangan penelitian ini mengacu pada prosedur Borg dan
Gall. Subjek penelitian pada ujicoba kelompok kecil berjumlah 19 siswa, dan subjek penelitian pada
uji efektivitas berjumlah 43 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner uji
ahli media, skala respon ahli materi, guru, dan siswa dan skala eksplorasi karier. Teknik analisis yang
digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kategorisasi.
Hasil penelitian ini berupa (1) buku kerja eksplorasi karier yang layak digunakan. Bukti
kelayakan buku kerja didasarkan pada hasil uji ahli materi diperoleh skor 97 (kategori sangat tinggi),
hasil uji ahli media diperoleh skor 101 (kategori sangat tinggi), hasil respon guru diperoleh skor 69
(kategori sedang), hasil respon siswa diperoleh skor 74 (kategori tinggi). (2) buku kerja eskplorasi
karier yang dihasilkan efektif untuk menggali minat, nilai suatu pekerjaan, potensi dan mengenali
beberapa jenis pekerjaan. Bukti keefektifan buku kerja didasarkan pada hasil eksplorasi karier siswa

sebelum menggunakan buku kerja diperoleh skor 169.4 (Kategori Sedang) dan sesudah menggunakan
buku kerja menjadi 198.8 (kategori tinggi).
Kata Kunci: Buku Kerja, Eksplorasi Karier, Siswa Sekolah Menengah Pertama

Abstract

This study aimed to: (1) produce a career exploration workbook for the junior high school
students, (2) find out the effectiveness of the career exploration-workbook for junior high school.
This study is a research and development. Development procedure of this research refers to
Borg and Gall model. The Trials of research subject is amount of 19 students, and the effectiveness
test of research subject is amount of 43 students. Data collection instruments are used questionnaire
for media experts; matter experts, teachers and students response scale; and the scale of career
exploration. The analysis technique is used a quantitative descriptive analysis technique using
categorization.
The results of this study are (1) an appropriate career exploration workbook. The proof of the
feasibility of the workbook is based on the test results of matter experts that obtains a score of 97 (very
high category), the media expert test obtains a score of 101 (very high category), the response of the
teacher obtains a score of 69 (medium category), and the response of the students obtains a score 74
(high category). (2) the workbook developed is effective to explore interests, the value of a work, the
potential, and to recognize some types of job. The proof of the effectiveness of the workbook is based

on the students career exploration results before using the workbook obtains a score of 169.4
(Medium Category) and after using the workbook becomes 198.8 (high category).
Keywords: Workbook, Career Exploration, Junior High School Students

2

Pendahuluan
Siswa pada jenjang Sekolah Menengah
Pertama berada pada fase atau masa remaja.
Masa remaja merupakan periode penting,
periode
peralihan,
periode
perubahan,
pencarian identitas, usia bermasalah, usia
ketakutan, masa yang tidak realistik, dan masa
ambang dewasa (Rita Eka Izzaty, Siti Partini.,
Yulia Ayriza., et al, 2008, pp.124-126).
Santrock (2003, p.31) menambahkan bahwa
masa remaja adalah masa transisi antara masa

anak dan dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif dan sosial. Berdasarkan
penjelasan Rita Eka Izzaty, Siti Partini., Yulia
Ayriza., et al dan Santrock menyatakan bahwa
siswa sekolah menengah pertama adalah masa
transisi, tidak realistik dan dapat dipengaruhi
oleh lingkungan baik teman maupun keluarga.
Oleh karena itu, masa remaja adalah masa
yang tepat dalam pembentukan minat siswa.
Salah satu cara dalam membentuk minat
adalah melalui pendidikan atau arahan dari
guru dalam jenjang pendidikan formal.
Pendidikan formal menjadi salah satu
bagian dalam membantu siswa untuk mencapai
tugas perkembangan karier. Hal ini seperti
pendapat Hitch dan Gore (2005) dalam Esters
dan
McCulloh
(2008,
p.6)

bahwa
perkembangan karier menjadi komponen
penting dari pengalaman pendidikan. Lebih
lanjut, perkembangan karier merupakan proses
psikologis, perilaku seumur hidup dan
pengaruh kontekstual sehingga membentuk
karier seseorang (Niles dan Bowlsbey, 2002
dalam Esters dan McCulloh, 2008, p.6).
Perkembangan karier juga melibatkan nilainilai kerja individu, pilihan pekerjaan,
penciptaan pola karier dan gaya pengambilan
keputusan (Herr, Cramer, dan Niles, 2004
dalam Esters dan McCulloh, 2008, p6).
Dengan demikian, perkembangan karier adalah
bagian penting dari perjalanan kehidupan dan
perkembangan karier merupakan bagian
penting dalam pendidikan karena akan
melibatkan nilai-nilai kerja individu, pilihan
pekerjaan dan pengambilan keputusan.
Super (Brown, S,. D., Brook, L., dan
Assosiasi, 1987, p. 201) menjelaskan bahwa

perkembangan karier pada usia 7-14 tahun
adalah fase eksplorasi karier. Sedangkan esensi
dari eksplorasi karier adalah pembentukan
konsep diri dan orientasi program pendidikan
di sekolah menengah pertama adalah

eksplorasi karier (Bluestin David L , 1997,
p.261; Winkel dan Sri Hastuti, 2013, p.672;
Brown, S. D dan Lent, R.W, 2005, p.355;
Arrington, Kelly, 2000, p.103). Dengan
demikian, ekslporasi karier sangat penting bagi
siswa sekolah menengah pertama. hal ini
dikarenakan
fase
eksplorasi
karier
memfasilitasi siswa untuk menemukan minat
karier, potensi diri, nilai suatu pekerjaan,
memahami lingkungan (peluang-peluang)
karier,

memahami
dunia
kerja
dan
mempertimbangkan pilihan kariernya serta
memahami akan kelebihan dan kekurangan
dirinya.
Fenomena di lapangan menunjukan
bahwa tingkat pengangguran saat ini hampir 17
persen, penyebabnya adalah adanya masalah
dalam transisi sekolah ke dunia kerja (Brown,
D, 2007, p.11). Hasil survey Badan Pusat
Statistik Indonesia (2015, p.5) menunjukan
bahwa
jumlah
pengangguran
terbuka
berdasarkan tingkat pendidikan mengalami
peningkatan dari 5,81 persen pada Februari
2015 menjadi 6,18 persen pada Agustus 2015.

Berikut adalah perincian dari masing-masing
tingkat pengangguran berdasarkan jenjang
pendidikan yang ditamatkan yakni SD ke
bawah sebanyak 2,74%, SMP sebanyak 6,22%,
SMA sebanyak 10,32%, DIII/ IV sebanyak
7,54% dan Universitas sebanyak 6,40%.
Berdasarkan
data
tersebut,
penyebab
pengangguran adalah adanya masalah transisi
dari sekolah ke dunia kerja.
Hasil penelitian Hou, Zhi-jin dan
Tracey Terence J.G (2014:654) di China
menunjukan bahwa eksplorasi diri maupun
lingkungan masih rendah. Hal ini ditunjukan
dengan
minimnya
informasi
dalam

mengeksplorasi karier. Sejalan dengan
pendapat Hou dan Tracey, hasil penelitian
Yunita Fella Suffa (2015, p.ii) membagi tiga
faktor dalam minat yakni perhatian,
ketertarikan dan kebutuhan. Faktor yang paling
dominan dalam minat adalah perhatian
sebanyak 57%. Hasil penelitian Yunita
menunjukan bahwa siswa memiliki perhatian
tinggi terhadap minat, akan tetapi siswa tidak
dapat menyalurkannya karena sarana dan
prasana yang tidak memadai di sekolah.
Dengan kata lain, media untuk membantu
siswa dalam mengeksplorasi karier masih
terbatas dan atau belum memadai.
Sejalan dengan hasil tersebut, hasil

3

penelitian Moh Khoerul Anwar (2015, p.1) di
SMP Ali Maksum menemukan bahwa

keputusan siswa yang masih labil, minat siswa
terkadang berubah-ubah dan minimnya
informasi terkait media atau sarana untuk
menggali kemampuan dan potensi yang
dimiliki siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka
perlu ada media belajar dalam mengeksplorasi
karier. Salah satu media yang dikembangkan
adalah buku kerja eksplorasi karier.
Eksplorasi karier merupakan aktivitas
yang
berupaya
untuk
meningkatkan
pemahaman tentang dirinya dan dunia luar
(Blustein dalam Wall J. E, 1994, p.608).
Pendapat lain juga dikemukan oleh Greenhaus
dan Callanan (2006, pp.103-107) yang
menjelaskan bahwa eksplorasi karier adalah
salah satu cara atau upaya sebagai
pengumpulan informasi tentang diri dan

pengetahuan tentang lingkungan, dengan
tujuan membina kemajuan dan pengembangan
karier. Artinya eksplorasi karier berupa
pengumpulan informasi tentang diri dan
lingkungan.
Berbeda dengan Greenhaus dan
Callanan, Taveira dan Moreno (2003: 189-192)
mengidentifikasi bahwa terdapat empat konsep
eksplorasi karier. Pertama, eksplorasi karier
sama halnya seperti teori belajar Krumboltz’s
yaitu pilihan dan konseling karier. Kedua,
eksplorasi karier berasal dari teori keputusan
karier. Ketiga, eksplorasi berawal dari teori
pengembangan
karier
normatif
yang
mendefinisikan eksplorasi karier sebagai tahap
dalam hidup dalam masa remaja (dari usia 14
sampai 24), dan terdiri dari tugas
perkembangan
karier
yang
mengkristalisasikan,
menentukan
dan
menerapkan pilihan pekerjaan. Keempat,
eksplorasi sebagai proses rentang hidup yang
mendasari
pembelajaran
karier
dan
perkembangan karier. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dipahami bahwa eksplorasi
karier adalah perilaku (aktivitas) pencarian
informasi karier baik tentang kompentesi diri
maupun pengetahuan tentang lingkungan untuk
dapat menentukan pilihan karier dan
mengambil keputusan karier sedangkan untuk
proses eksplorasi karier berlangsung sepanjang
hayat yang berupaya pada pengkristalan dan
penspesifikan pilihan untuk memahami
perkembangan dan pembelajaran karier.
Eksplorasi karier merupakan salah satu
cara untuk menstimulasi perkembangan karier

pada siswa sekolah menengah pertama. Hal ini
sesuai dengan pendapat Taveira, M.D.C.,
Silva., Rodriguez, et al (1998, p.90) bahwa
fase eksplorasi karier perlu distimulasi.
Aktivitas eksplorasi karier dapat dilakukan
dengan berbagai hal baik melalui buku kerja,
modul, lembar kerja siswa atau lainnya. Salah
satu cara yang dapat digunakan adalah dengan
pembuatan buku kerja eksplorasi karier.
Pengembangan buku kerja eksplorasi karier
dilakukan pada sekolah menengah pertama.
Usia siswa SMP merupakan usia yang tepat
dalam mengeksplorasi karier. Hal ini
dikarenakan fase siswa SMP adalah fase
pembentukan minat dan fase untuk memahami
diri secara lebih mendalam baik tentang
potensi diri, minat maupun nilai suatu
pekerjaan. Dengan demikian pengembangan
buku kerja eksplorasi karier dibutuhkan untuk
membantu siswa dalam memenuhi tugas
perkembangan dan pembentukan minat karier.
Campbell dan Parson, 1972 (Brown,
S,. D., Brook, L., dan Assosiasi, 1987, p.60)
menganggap bahwa siswa SMP disukai, dan
direncanakan untuk pembentukan minat atau
perencanaan ke dunia kerja. Tarigan, Guntur
dan Tarigan, Djago (2009, p.46) menjelaskan
bahwa prinsip buku kerja terdiri dari tiga hal
yakni
mengenai
latihan,
bahan
dan
pemahaman. Sejalan dengan Guntur dan
Djago,
Barhart,
ed
(1960:
1406)
mengidentifikasi tiga penjelasan tentang buku
kerja. Pertama, buku pedoman bagi instruksiinstruksi pembelajaran. Kedua, buku yang
dirancang untuk mengarahkan siswa yang
dilengkapi dengan pertanyaan, tugas dan
pelatihan. Ketiga, buku yang berisi rekaman
hasil tugas yang telah diselesaikan. Artinya
bahwa buku kerja eksplorasi karier mencakup
latihan, bahan dan pemahaman yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan tentang
potensi diri, minat, nilai suatu pekerjaan dan
mengenali jenis-jenis pekerjaan.
Selanjutnya, permendikbud (2014: 15)
menegaskan bahwa tujuan bimbingan dan
konseling
karier
adalah
menfasilitasi
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karier sepanjang
rentang hidup peserta didik/konseli. Salah satu
bagian dari bimbingan dan konseling karier
adalah memfasilitasi eksplorasi karier. Studer
(2005, p.17) menjelaskan bahwa tujuan
eksplorasi karier adalah mengembangkan
secara luas terhadap kompetensi diri dan
pengetahuan lingkungan karier yang tersedia,

4

variasi karakteristik pekerja, relevansi mata
pelajaran dengan dunia kerja dan evaluasi diri.
Farley, R dan Johnson, V.A (1999, p.43)
mengatakan bahwa tujuan dan manfaat
eksplorasi karier adalah menumbuhkan
kesadaran diri tentang kejuruan, percaya diri
dalam mengambil keputusan kejuruan, dan
ketegasan karier. Hal tersebut dipertegas oleh
Brown, S. D dan Lent, R.W (2005, p.354)
bahwa manfaat eksplorasi karier adalah
menumbuhkan
keyakinan
efikasi
diri,
kematangan karier, dan informasi pekerjaan.
Adapun fondasi atau dasar eksplorasi karier
adalah kesadaran karier (Perry, N dan Zandt,
V. Z, 2006, p.79; Arington, K, 2000, p.103).
Dengan demikian tujuan eksplorasi adalah
memfasilitasi siswa untuk menumbuhkan
kesadaran tentang pemahaman tentang diri dan
pengetahuan tentang lingkungan.
Model eksplorasi yang peneliti
gunakan adalah model Cornell University.
Model ini (2000, p.5) membagi eksplorasi
karier menjadi tiga tahap. Pertama adalah
penggalian tentang pemahaman kompetensi
diri. Mengetahui tentang diri adalah dasar
dalam mengambil keputusan. Konten yang
digali adalah minat karier, nilai suatu
pekerjaan dan potensi diri. Kedua adalah
penggalian tentang pemahaman lingkungan.
Konten yang digali adalah mengenal jenisjenis pekerjaan, informasi tingkat pendidikan
yang diperlukan dan lapangan pekerjaan atau
lingkungan pekerjaan yang tersedia. Ketiga
adalah integrasi. Integrasi berarti menyatukan
antara pemahaman tentang diri dan
pengetahuan tentang lingkungan untuk
mengambil keputusan, dan merencanakan
tindakan selanjutnya.
Dengan demikian peneliti berupaya
mengembangkan buku kerja eksplorasi karier
sebagai upaya untuk menstimulasi karier siswa
sekolah menengah pertama Ali Maksum
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

memenuhi kriteria tertentu dari efektivitas,
kualitas, atau standar. Dengan demikian,
penelitian dan pengembangan merupakan
penelitian
yang
beriorientasi
pada
pengembangan produk baru dan terstandar
sesuai kriteria yang ditentukan.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Maret sampai dengan Mei 2016. Penelitian
dilaksanakan di SMP Ali Maksum yang
terletak di Jalan. Cuwiri 230, Jogokaryan,
Mantrijeron, Yogyakarta.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian pengujian produk
dilakukan pada kelas VIII D sebanyak 19
siswa, kelas VII A sebanyak 24 siswa dan
Kelas VIII A sebanyak 19 siswa.
Prosedur
Penelitian ini menggunakan prosedur
pengembangan menurut Borg dan Gall (1983,
p.775). Prosedur yang digunakan meliputi
studi pendahuluan, desain produk, uji, revisi,
prduk akhir, uji efektivitas dan diseminasi
(tidak dilakukan).
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
Pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah dengan kuesioner ahli
media, skala respon ahli materi, guru dan siswa
serta skala eksplorasi karier. Instrumen skala
eksplorasi karier dikembangkan sendiri oleh
peneliti, dari 85 item eksplorasi karier terdapat
51 aitem sahih, 15 aitem guru dan 19 aitem
penyempurnaan redaksional.
Teknik Analisis Data

Metode Penelitian

Pada penelitian ini, data yang berupa
hasil observasi dianalisis secara deskriptif
kualitatif sedangkan data yang dihasilkan dari
skala selanjutnya dianalisis secara deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan kategorisasi.

Jenis Penelitian

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan penelitian dan pengembangan.
Borg, Gall dan Gall (2003, p.569) menjelaskan
bahwa pendekatan pengembangan adalah
temuan penelitian yang digunakan untuk
merancang prosedur dan produk baru yang
kemudian secara sistematis diuji di lapangan,
evaluasi dan disempurnakan sampai mereka

Prosedur pengembangan meliputi
beberapa hal yakni studi pendahuluan, desain
produk, uji, revisi produk, produk akhir, uji
efektivitas dan diseminasi (tidak dilakukan).
Pada
tahap
studi
pendahuluan
penelitian mengumpulkan beberapa kajian
tentang eksplorasi karier. Selanjutnya peneliti
menyusun desain produk yang dikembangkan

5

sesuai dengan kajian tentang eksplorasi karier.
Pada tahap uji, uji dilakukan oleh ahli
media, ahli materi, guru, dan siswa. Ahli
materi produk ini adalah Dr. Suwarjo, M. Si.
Hasil penilaian ahli materi terkait kelayakan
produk buku kerja eksplorasi karier sebelum
direvisi adalah 69 (sedang) kemudian setelah
direvisi menjadi 97 (sangat tinggi). Adapun
aspek masing-masing meliputi aspek kegunaan
dengan skor 44, aspek kelayakan dengan skor
33, aspek ketepatan dengan skor 12 dan aspek
kepatutan dengan skor 8. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa produk buku kerja
ini layak digunakan untuk siswa.
Ahli media produk ini adalah Dr. Ali
Muhtadi, M. Pd. Hasil penilaian ahli ahli
media terkait kelayakan produk buku kerja
eksplorasi karier sebelum direvisi adalah 75
(Tinggi) kemudian setelah direvisi menjadi
101 (sangat tinggi). Adapun penjabaran dari
skor tersebut adalah aspek fisik/tampilan
dengan skor 47, aspek pendahuluan dengan
skor 20, aspek isi dengan skor 19, aspek tugas
dan evaluasi dengan skor 12 dan aspek
rangkuman dengan skor 3. Berdasarkan hasil
tersebut menunjukan bahwa produk ini sesuai
dengan standar media dalam pembelajaran dan
layak untuk digunakan pada siswa sekolah
menengah pertama.
Berdasarkan kedua ahli tersebut, maka
secara kajian materi dan media produk yang
dikembangkan layak digunakan untuk siswa
sekolah menengah pertama. Setelah melalui uji
ahli, selanjutnya adalah meminta respon guru
dan siswa.
Respon yang telah diberikan guru
adalah
sebagai
bukti
empiris
untuk
mengidentifikasi keleman-kelemahan produk
yang digunakan. Guru yang memberikan
respon terhadap produk buku kerja eksplorasi
karier terdiri dari dua guru yakni guru
matematika, Mita Pujiarsih, S. Pd (wakil
kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru
bimbingan dan konseling, Muhammad Naim.
Hasil respon tersebut menunjukan hasil yang
baik, hal ini tampak dari hasil skor yang
menunjukan skor 69 (sedang). Berdasarkan hal
tersebut, maka buku ini layak untuk digunakan
pada siswa sekolah menengah pertama.
Respon siswa diberikan pada 19 siswa.
Hal ini digunakan untuk mengukur kelayakan
buku kerja eksplorasi karier secara empiris.
Hasil respon siswa menunjukan bahwa ratarata skor 73.57 (tinggi). Selain itu, menurut
siswa bahwa latihan-latihan yang ada dalam

buku kerja eksplorasi karier sangat membantu
dalam mengenali dan memahami diri siswa
baik diri, nilai, minat maupun kemampuan
yang dimiliki. Dengan demikian, buku kerja
eksplorasi karier layak digunakan oleh siswa
sekolah menengah pertama.
Setiap tahap uji kelayakan produk,
selanjutnya peneliti melakukan revisi sesuai
dengan masukan dan saran yang diberikan.
Dari hasil masukan dan saran, selanjutnya
peneliti melakukan revisi sehingga menjadi
produk akhir dari buku kerja eksplorasi karier.
Produk akhir yang sudah layak,
selanjutnya peneliti melakukan uji efektivitas.
Subjek uji efektivitas berjumlah 43 siswa.
Hasil uji efektivitas menunjukan bahwa ada
perubahan skor eksplorasi karier sebelum dan
sesudah menggunakan buku kerja. Hasil skor
sebelum menggunakan buku kerja adalah
169,4
(Sedang)
kemudian
setelah
menggunakan buku kerja menjadi 198.8
(Tinggi). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut
menunjukan bahwa penggunaan buku kerja
eksplorasi karier efektif untuk meningkatkan
eksplorasi karier siswa sekolah menengah
pertama.
Berdasarkan hasil penilaian ahli
materi, ahli medi, respon guru dan siswa
menunjukan
bahwa
produk
yang
dikembangkan layak digunakan untuk siswa
sekolah menengah pertama sedangkan
berdasarkan dari hasil uji efektivitas
menunjukan bahwa ada perubahan antara
sebelum dan sesusah menggunakan buku kerja
eksplorasi karier. Hal tersebut menunjukan
bahwa produk yang dikembangkan efektif
untuk meningkatkan eksplorasi karier pada
siswa sekolah menengah pertama.
Hasil penelitian Hou, Zhi-jin dan
Tracey Terence J.G (2014, p.654) di China
menunjukan bahwa eksplorasi diri maupun
lingkungan rendah. Hal tersebut diperkirakan
karena
kurangnya
informasi
dalam
mengeksplorasi karier dan minimnya upaya
(fasilitas) dalam proses eksplorasi karier. Hasil
penelitian lain menunjukan bahwa perbedaan
individu dalam memilih karier sangat erat
kaitannya dalam eksplorasi karier. Di antara
faktor lain yang mempengaruhi eksplorasi diri
adalah kepribadian, indigenous culture, potensi
sosial, role model dan pengaruh karier
orangtua (Nauta, Margaret. M, 2007, p.173;
Fan. W, Cheung. F. M, Leong. F. T dan
Cheung. S. F, 2012, p.105; Edi Purwanta,
2012, p.228; Edi Purwanta, 2014, p.15; Reed.

6

M. B, Bruch. M. A dan Haase. R. F, 2004,
pp.228-229). Berdasarkan pendapat Hou, hal
yang perlu diutamakan dalam eksplorasi karier
adalah memberikan informasi agar siswa
semakin mengenali minat, kemampuan, bakat
dan nilai yang dimilikinya. Salah satu upaya
yang dilakukan untuk membantu siswa dalam
mengeksplorasi karier adalah menggunakan
buku kerja eksplorasi karier yang telah
dikembangkan.
Alasan lain yang menjadi pendukung
peneliti dalam mengembangkan buku kerja
adalah prinsip buku kerja itu sendiri. Prinsip
buku kerja adalah untuk menentukan apa yang
ingin diselesaikan kemudian merencanakan
pengajarannya, memilih secara cermat dan
menilai secara teliti, setiap tes harus diperiksa
secepat mungkin, memilih tugas dan latihan
yang menunjang keterampilan, merancang
pelatihan sesuai dengan pribadi siswa,
mengadakan
pelatihan
sesuai
dengan
kemampuan siswa, menggunakan buku kerja
bukan berarti melepaskan tanggung jawab,
menimbulkan minat siswa pada buku kerja
dengan penjelasan, diskusi dan demonstrasi
dan menambah tugas-tugas (Tarigan, Henry
Guntur dan Tarigan, Djago, 2009, p.62). Hal
ini
yang
menjadi
dasar
peneliti
mengembangkan media berupa buku kerja
eksplorasi karier. Hal tersebut dikarenakan
untuk menyelesaikan masalah ketidaktahuan
siswa atau minimnya informasi terkait
wawasan karir seperti dari hasil penelitian di
China. Selanjutnya, adanya buku kerja
eksplorasi karier agar siswa semakin
mengenal, mengetahui dan memahami karier
yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
agar mampu bersaing di era MEA dan
globalisasi.
Maldino, Lowther dan Rousell (2014,
pp.110-150) juga menjelaskan bahwa dalam
mengembangkan
media
layanan
atau
pembelajaran perlu menciptakan pengalaman
belajar. Salah satu model yang telah
dikembangkan adalah ASSURE. Media
tersebut mampu menganalisis pembelajar,
memiliki standar dan tujuan, memiliki stategi,
teknologi, media dan material, menggunakan
teknologi, media dan materi, mewajibkan
partisipasi siswa, dan mengevaluasi dan
merevisi. Sejalan dengan model tersebut, buku
kerja eksplorasi karier disusun berdasarkan
kerangkan ASSURE. Buku tersebut mampu a)
menganalisa terkait kemampuan, minat dan
nilai yang dimiliki pembelajar; b) memiliki

standar dan tujuan yang jelas; c) memilih dan
menggunakan buku kerja sebagai media yang
digunakan; d) memberikan latihan-latihan
sehingga siswa secara aktif mengerjakan
latihan secara mandiri; e) mengevaluasi hasil
belajar siswa terkait eksplorasi karier dan f)
merevisi produk buku kerja sesuai dengan
masukan dan saran yang diperlukan.
Buku kerja eskplorasi karier telah
tervalidasi oleh ahli materi layak digunakan
untuk siswa SMP. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Stufflebeam (1981, p.xv) bahwa
komponen buku yang dikembangkan harus
memenuhi beberapa standar yakni standar
kegunaan, kalayakan, ketepatan dan kepatutan.
Berikut adalah beberapa penjelasan dari
masing-masing, a) standar kegunaan dalam
buku kerja eksplorasi karier telah terpenuhi
diantaranya siswa dapat merasakan manfaat
dan dampak setelah menggunakan buku kerja
eksplorasi karier; b) standar kelayakan dalam
buku kerja eksplorasi karier juga terpenuhi,
buku ini sangat praktis dan dapat digunakan di
rumah atau di sekolah sehingga siswa lebih
leluasa dalam menggunakan buku tersebut; c)
standar ketepatan dalam buku kerja eksplorasi
karier telah terpenuhi, tujuan buku eksplorasi
karier dalam membantu siswa untuk mengenali
minat, bakat, nilai dan jenis pekerjaan telah
diketahui, dimengerti dan dipahami oleh siswa;
d) standar kepatutan dalam buku ini juga telah
terpenuhi.
Berdasarkan Hal tersebut, buku kerja
eksplorasi
mudah
diaplikasikan
dan
memberikan
pemahaman
baru
terkait
kemampuan diri, minat diri dan jenis pekerjaan
bagi siswa. Sejalan dengan pendapat
Stufflebeam, bahwa buku kerja eksplorasi
karier telah memenuhi standar dari produk
yang dikembangkan. Selain itu, alasan
pemilihan buku kerja untuk siswa SMP karena
buku kerja sejalan dengan tujuan eksplorasi
karier, buku kerja sesuai dengan materi
bimbingan, buku kerja sesuai dengan
karakteristik siswa, buku kerja sesuai dengan
kajian teori dan sejalan dengan gaya belajar
siswa (Mochamad Nursalim, 2015, pp.47-50).
Buku kerja eksplorasi karier yang
telah tervalidasi oleh ahli media dapat menarik
minat siswa dan pesan isi buku kerja dapat
tersampaikan dengan baik. Hal tersebut
didasarkan atas beberapa pertimbangan,
diantaranya adalah literasi visual, peran visual
dalam instruksi, unsur-unsur teks, perataan,
kedekatan,
kontrak
sosok-latar,
warna

7

pelengkap, warna analog dan penentuan spasi,
jenis dan ukuran font, spasi dan rata paragraf,
penggunaan ruang kosong (white space), poinpoin dan penekanan, warna kertas dan proporsi
gambar serta teks (Butcher, Davies dan
Highton, 2006, p.142; Maldino, Lowther dan
Rousell, 2014, pp.66-67).
Beberapa
pertimbangan tersebut menjadi landasan
peneliti
dalam
mengembangkan
dan
menuangkan kreativitas pada buku kerja
eksplorasi karier sehingga produk akhir buku
kerja eksplorasi karier sesuai dengan
pertimbangan pendapat Butcher, Davies dan
Highton dan Maldino, Lowther dan Rousell.
Selanjutnya,
alasan
peneliti
mengembangkan produk buku kerja eksplorasi
karier untuk siswa SMP adalah agar siswa
mampu lebih cepat mengenali kemampuan,
minat dan nilai yang dimiliki. Hal tersebut
sejalan dengan Taveira, MDC, Silva, M. C,
Rodriguez M. L dan Maia Jose (1998, p.90)
bahwa eksplorasi karier sangat penting
dilakukan lebih cepat karena sangat
dibutuhkan bagi siswa. Taveira, MDC dan
Moreno, M, L. (2003, p.189) juga menjelaskan
bahwa eksplorasi karier sangat penting bagi
konselor karier sekolah (guru BK). Hal ini
dikarenakan untuk mengembangkan potensipotensi yang dimiliki oleh setiap siswa. Selain
itu, esensi dari eksplorasi karier adalah
pembentukan konsep diri dan orientasi
program pendidikan di sekolah menengah
pertama diarahkan pada eksplorasi karier
(Bluestin David L , 1997. P.261; Winkel dan
Sri Hastuti, 2013, p.672; Brown, S. D dan
Lent, R.W, 2005, p.355; Arrington, Kelly,
2000, p.103).
Eksplorasi karier adalah perilaku
(aktivitas) pada pengumpulan informasi dan
peningkatan pemahaman tentang diri dan
lingkungan. Upaya yang berkaitan diri meliputi
penggalian
nilai,
minat,
pengalaman
sebelumnya, bakat dan tujuan dari karier.
Sedangkan upaya yang berkaitan dengan
lingkungan meliputi mengeksplorasi jabatan,
pekerjaan, organisasi, dan lingkungan keluarga
(Wall Janet E, 1994, p.608: Bluestin David L,
1997, p.261; Harvey, dkk, 2009, p.181;
Greenhaus dan Callanan, 2006, pp.103-107).
Sejalan dengan pengertian eksplorasi karier,
buku kerja eksplorasi karier berorientasi pada
menyediakan informasi untuk mengenali
kemampuan, bakat, nilai dan minat siswa
kemudian disesuaikan dengan karakteristik
pekerjaan yang ada. Wall Janet E (1994, p.608)

juga menegaskan bahwa kemampuan, minat
dan nilai adalah komponen yang paling penting
untuk mengetahui diri dalam mengembangkan
karier. Lebih lanjut Taveira, MDC, Silva, M.
C, Rodriguez M. L dan Maia Jose (1998, p.90)
menambahkan bahwa faktor pengalaman
sebelumnya, faktor keluarga dan ekonomi
menjadi salah satu penentu dalam proses
eksplorasi karier.
Penjelasan Wall Janet E; Taveira,
MDC, Silva, M. C, Rodriguez M. L dan Maia
Jose dan Bluestin David L sejalan dengan isi
dalam buku kerja eksplorasi karier yang telah
peneliti kembangkan. Isi dalam buku kerja
eksplorasi karier tersebut meliputi tiga proses
yakni proses memahami diri, memahami karier
dan mengintegrasikan keduanya. Dengan
demikian, konsep buku kerja eksplorasi karier
sejalan dengan pendapat Wall Janet E; Taveira,
MDC, Silva, M. C, Rodriguez M. L dan Maia
Jose dan Bluestin David L. Beberapa
komponen yang telah dijelaskan beberapa
pendapat juga sejalan dengan komponen yang
ada pada buku kerja eksplorasi karier yakni
penggalian minat, nilai, kemampuan, bakat,
pengalaman sebelumnya, lingkungan keluarga
dan jenis pekerjaan berdasar teori Holland.
Wall Janet E (1994, p.610)
menyampaikan bahwa dengan adanya buku
kerja eksplorasi karier memberikan manfaat
dalam a) merepresentasikan jarak perbedaan
dalam dunia kerja; b) fokus pada minat sesuai
dengan kesanggupan siswa dalam pekerjaan; c)
menggambarkan beberapa jenis pekerjaan yang
ada; d) memberikan informasi mengenai
tuntutan pekerjaan disetiap waktu. Selanjutnya,
Bluestin David L (1997, p.271) menjelaskan
bahwa outcome eksplorasi adalah pengetahuan
tentang kemampuan, bakat, sumber daya atau
nilai baru yang potensial untuk dikembangkan
selanjutnya. Beberapa hal yang disampaikan
Wall dan Bluestin sejalan dengan konsep buku
kerja yang telah dikembangkan yakni buku
tersebut memberikan wawasan mengenai nilai
kerja yang dimiliki siswa seperti nilai jiwa
penolong, jiwa memimpin, jiwa dipimpin, jiwa
mempengaruhi dan lain sebagainya. Konten
dalam buku kerja eksplorasi karier juga
mengungkap beberapa minat siswa yang
didasarkan pada teori Holland yakni RIASEC.
Konten yang berkaitan dengan lingkungan
dalam eksplorasi karier didasarkan pada
informasi karier menurut pendapat Goldie R.
Kaback. Informasi karier tersebut meliputi
jenis pekerjaan, perbedaan jenis pekerjaan,

8

pekerjaan dalam dan luar kantor dan jabatan
dalam pekerjaan. Dengan demikian, outcome
buku kerja eksplorasi karier yang telah peneliti
kembangkan sejalan dengan konsep Wall Janet
E dan Bluestin, outcome setelah menggunakan
buku kerja eksplorasi karier adalah siswa
memiliki wawasan informasi karier, mengenal
diri, memahami minat diri dan mampu
menentukan langkah selanjutnya untuk
mencapai impian karier yang diinginkan.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis peneliti,
maka dapat disimpulkan bahwa (1) buku kerja
eksplorasi karier untuk siswa sekolah
menengah pertama layak digunakan. Hal ini
didasarkan dari hasil hasil uji ahli materi
sebelum direvisi dengan skor 69 (sedang) dan
sesudah direvisi menjadi skor 97 (tinggi), hasil
uji ahli media sebelum direvisi dengan skor 75
(Tinggi) dan sesudah direvisi menjadi skor 101
(sangat tinggi), hasil respon dua guru diperoleh
skor 69 (sedang), dan hasil respon 19 siswa
diperoleh skor 74 (kategori tinggi). (2) Buku
kerja eksplorasi karier yang dihasilkan efektif
untuk menggali minat, nilai suatu pekerjaan,
potensi dan mengenali beberapa jenis
pekerjaan. Hal ini didasarkan dari hasil
evaluasi antara pretest dan posttest. Hasil
pretest sebelum menggunakan buku kerja
eksplorasi karier dengan skor 169.4 (sedang)
dan sesudah menggunakan buku kerja
eksplorasi karier menjadi skor 198.8 (tinggi).

3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan bagi peneliti selanjutnya
perlu mempertimbangkan waktu penelitian
dengan mengacu pada kalender akademik
sekolah sehingga semua jenjang perwakilan
sekolah (VII, VIII dan IX) dapat mengikuti
kegiatan penelitian secara optimal.
Daftar Pustaka

Arrington, Kelly. (2000). Middle Grades
Career Planning Program. Journal
of Career Development. Volume
27. (2): 103-109.
Barnhart, C. L. (1960). The American
College Dictionary. New York:
Random House.
Badan Pusat Statistik. (2015). Keadaaan
Ketenagakerjaan Agustus 2015 . No
103/11/Th XVIII. 5 November
2015.
Bluestin, David L. (1997). A Context-Rich
Perspective of Career Exploration
Across the Life Roles. The Career
Development Quarterly. Maret
1997; 45, 3; Proquest pg 260.
Borg, W. R, & Gall, M. D. (1983).
Educational
Research
An
Introduction.
New
York:
Longman.

Saran
Berdasarkan
kesimpulan
hasil
penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut;
1. Bagi Siswa
Disarankan bagi siswa yang telah
menggunakan buku kerja eksplorasi karier
mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
serta mampu memilih pilihan karier
selanjutnya sesuai dengan minat karier, potensi
diri dan nilai suatu pekerjaan.
2. Bagi Guru
Disarankan, guru bimbingan dan
konseling SMP memfasilitasi siswa dalam
proses eksplorasi karier sehingga siswa mampu
mengenali dan memahami minat karier,
potensi dan nilai suatu pekerjaan.

Borg, Gall, & Gall. (2003). Educational
Research: An Introduction. United
State America: Pearson.
Brown,S,. D. (2007). Career Information,
Career Counseling, and Career
Development. United States of
America: Pearson.
Brown, S,. D., Brook, L., & Assosiasi.
(1987). Career
Choice
and
Development. London: Jossey Bass
Publisher.
Brown, S. D, & Lent, R.W. (2005). Career
Development and Counseling:
Putting Theory and Research to

9

Work. Canada: John Wiley and
Sons.

Butcher., Christopher, Davies., Clara, &
Highton.,
Melissa.
(2006).
Designing learning from module
outline to effective teaching. New
York: Routledge.
Cornell Uninersity. (2000). Career
Exploration Guide: Understanding
the World and Your Place in it.
New York: Career Exploration
Center.
Edi

Purwanta. (2012). Faktor yang
Mempengaruhi Eksplorasi Karier
Siswa
SLTP.
Cakrawala
Pendidikan. XXXI. No 2.

Edi

Purwanta. (2014). Peningkatan
Eksplorasi
karier
melalui
Ekperiental Learning Siswa SLB- B
Wiyata Dharma 1 Sleman. Jurnal
Penelitian Teknologi pendidikan.
Vol 12 No 1: 6-7.

Esters, Levon T., dan McCulloh, Rachel E.
(2008).
Career
Exploratory
Behaviors
Of
Postsectondary
Agriculture Students. Journal of
Agricultural Education. Volume
49, Number 1, 2008.
Fan. W, Cheung. F. M, Leong. F. T &
Cheung. S. F. (2012). Personality
Traits, Vocational Interest and
Career Exploration: A croos
Cultural Comparison Between
American and Hongkong Student.
Journal of Career Assesment. 20
(1) 105-119.
Farley., R, & Johnson, V.A. (1999).
Enhancing the Career Exploration
and Job- Seeking Skills of
Secondary
Students
with
Disabilities. Hammil Institute on
Disabilities.
Diunduh
pada

online.sagepub.com
september 2015.

pada

29

Greenhaus,
&
Callanan.
(2006).
Encyclopedia Career Development.
London: Sage.
Harvey., Novicevic, & Breland. (2009).
Global dual career exploration and
the role of hope and curiosity
during
process.
Journal
of
Managerial
Psychology.
UK:
Emerlan Group.
Hou, Zhi-jin, & Tracey Terence J.G.
(2014). Relation of Enviromental
and Self Career Exploration
Decision Making Difficulties in
Chinese Student. Journal of Career
Assesment. Vol 22 (4) 654-665.
Maldino, Sharon E., Lowther Deborah L.
& Roussell. James D. (2014).
Instruksional
Teknolodi
dan
Media Pembelajaran. United
States of America: Pearson
Education, Inc.
Moh

Khoerul Anwar. (2015). Profil
Eksplorasi Karier Siswa SMP Ali
Maksum Bantul. Tidak diterbitkan.

Mochammad
Nursalim.
(2015).
Pengembangan Media Bimbingan
dan Konseling. Jakarta: Indexs.
Nauta,

Margaret. M. (2007). Career
Interest,
Self
Efficacy,
and
Personality As Antecedent of
Career Exploration. Journal of
Career Assesment. Vol 15 No 2,
162-180.

Mendikbud. (2014). Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2014 No 111 tentang Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.

10

Perry., N, & Zandt, V. Z. (2006).
Exploring Future Options: A
Career Development Curriculum
for Middle School Student. New
York: Idea Press.
Rita Eka Izzaty, Siti Partini., Yulia Ayriza.,
et al. (2008). Perkembangan
Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Reed. M. B, Bruch. M. A, & Haase. R. F.
(2004). Five Factor Model of
Personality and Career Exploration.
Journal of Career Assesment. Vol
12 No 3. 223-238.
Santrock, J W. (2003). Adolescence:
Perkembangan Remaja. Jakarta:
Erlangga.
Stufflebeam.
(1981).
Standard
for
Evaluation
of
Educational
Programs, Projects, and Materials.
USA: Comitte on standard for
Education Evaluation.
Studer, J.R. (2005). The Profesional
School Counselor: An Advocate for
Student. Belmont: Brooks/ Cole.
Tarigan., Henry Guntur, & Tarigan.,
Djago. (2009). Telaah Buku Teks
Bahasa
Indonesia.
Bandung:
Angkasa.
Taveira, M.D.C., Silva., Rodriguez, et al.
(1998). Individual Characteristics
and
Career
Exploration
in
Adolescence. British Journal of
Guidance & Counseling , Vol. 26,
No. I, 1998.
Taveira, MDC & Moreno, M, L. (2003).
Guidance Theory and Practice: The
Status of Career Exploration.
British Journal of Guidance adn
Counseling. Vol. 31. (2): 1892007.

Wall J. E. (1994). AN example of
Assessment’s role in Career
Exploration Jurnal of Counseling
and development. Journal Career
Development. July 1994.
Winkel & Sri Hastuti .(2013). Bimbingan
dan
Konseling
di
Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media
Abadi.
Yunita Fella Suffa. (2015). Survei Minat
Siswa SMP dan sederajat terhadap
Ekstrakurikuler
Olahraga
Sekecamatan Wiradesa Kabupaten
Pekalongan Tahun 2015. Skripsi.
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi FIP. UNNES.
Profil Singkat
Moh Khoerul Anwar, S. Pd. Adalah
mahasiswa S2 Bimbingan dan konseling
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta (2014-2016). Lahir di Indramayu
pada
tanggal
01
November
1991.
Menyelesaikan jenjang S1 Bimbingan dan
Konseling Universitas Negeri Yogyakarta
dengan dosen pembimbing Dr. Suwarjo, M. Si.
pada tahun 2014.
Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd. Lahir
di Klaten, 5 November 1960. Saat ini tercatat
sebagai dosen tetap di Program Studi
Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu
Pendidikan
dan
Pascasarjana
UNY.
Menyelesaikan jenjang S1 Bimbingan dan
Konseling di IKIP Yogyakarta, S2 Bimbingan
dan Konseling di IKIP Malang, dan S3
Bimbingan dan Konseling di Universitas
Negeri Malang. Beberapa mata kuliah yang di
ampu adalah Bimbingan dan Konseling
Berkebutuhan Khusus, BK Karier, Psikologi
Umum,
Psikologi
Pendidikan,
Ilmu
Pendidikan, BK SD, Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan Media dan Instrumen BK.
Beberapa jabatan yang pernah diemban adalah
sebagai Sekretaris Jurusan PDPS FIP IKIP
Yogyakarta, Sekretaris Prodi PGSD FIP IKIP
Yogyakarta, Pembantu Dekan II FIP IKIP
Yogyakarta, Kepala P4TKN-LPPMP UNY,
Kepala BBPU UNY dan Wakil Rektor II
UNY.