u dan Nakhoda Kapal yang Tabrakan di Pul
u dan Nakhoda Kapal yang Tabrakan di
Pulau Seribu
Jabbar Ramdhani detikNews
Share 0
Tweet
Share 0
0 komentar
MT Elizabeth yang tertabrak KM Bhaita Jaya Samudera di perairan Kepulauan Seribu/Foto: Istimewa
Jakarta Polisi mendalami penyebab tabrakan dua kapal di perairan Kepulauan
Seribu. Polisi masih memeriksa seluruh kru dan kedua nakhoda KM Bhaita Jaya
Samudera dan MT Elizabeth.
"Untuk dugaan penyebab kecelakaan, sementara belum dapat kita simpulkan.
Karena kita sedang pemeriksaan maraton di kantor," kata Kasie Tindak Ditpolair
Polda Metro Jaya Kompol Pandji Santoso di Dermaga Pelabuhan Kali Adem Muara
Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (7/4/2017).
Pandji mengatakan, kru dan nakhoda sempat mengalami shock karena mereka
terpaksa mengapung di air selama sekitar 2 jam setelah terjadinya kecelakaan.
Ketika itu, mereka menyelamatkan diri menggunakan sekoci, pelampung dan ada
yang berpegangan dengan muatan kapal yang tumpah dan terapung di laut.
Kompol Pandji Santoso
Dari pemeriksaan yang dilakukan, keterangan para kru dan nakhoda masih terus
didalami.
"Hasil pemeriksaan sementara, kedua pihak dari kedua kapal juga mengaku tidak
sadar dengan apa yang terjadi. Kecelakaanya, katanya tibatiba. Tapi masih kita
dalami lagi," ujarnya.
Polisi juga memproses kecelakaan ini masuk ke dalam perkara pidana. Hal ini tetap
dilakukan meskipun tidak ada korban jiwa dari peristiwa yang terjadi di pertengahan
Pulau Damar di perairan Kepulauan Seribu, dini hari tadi.
"Ada pun bagi perkara, semua kru sudah kita mintai keterangan di kantor. Kita
dalami semuanya, apakah kelalaian nakhoda, apakah pengawas ataukah ada unsur
lainnya dari kecelakaan ini," ucap Pandji.
"Jangan berpikir bahwa tidak ada korban. Dua orang yang sedang dirawat di rumah
sakit kan juga korban. Di undangundang pelayaran kan juga disebut kalau ada
kecelakaan menyebabkan luka, juga sebuah pelanggaran pidana," sambung dia.
Menurutnya, dalam sebuah pelayaran, nakhoda menjadi pihak yang paling
bertanggung jawab. Meski demikian, hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran pihak
kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP).
Guna melengkapi keterangan yang sudah ada, menurutnya tidak menutup
kemungkinan bila pihak syahbandar juga akan diperiksa.
"Nakhoda kan jadi yang paling bertanggung jawab dari sebuah kapal. Pihak
syahbandar juga tidak menutup kemungkinan akan kita periksa," tuturnya.
Pandji turut menyesalkan kembali terjadinya kecelakaan kapal di perairan Teluk
Jakarta. Pasalnya, kecelakaan ini menjadi peristiwa kedua setelah pada Januari lalu
terjadi kecelakaan dari KM Zahro Express.
Kementerian Perhubungan sendiri, pascatragedi terbakarnya KM Zahro Express
sempat menggalakkan adanya pengawasan secara ketat kepada kapal yang akan
berlayar. Namun, nyatanya empat bulan berselang, kecelakaan di laut kembali
terjadi. Beruntung tidak ada korban jiwa dari kecelakaan ini.
KM Bhaita Jaya Samudera mengalami tabrakan dengan MT Elizabeth. Peristiwa ini
mengakibatkan KM Bhaita Jaya Samudera yang di membawa bahan peledak
menjadi tenggelam. Sementara MT Elizabeth masih di perairan menunggu evakuasi.
Total ada sebanyak 32 orang dari seluruh kru dan dua orang nakhoda. Sebanyak 30
orang dari mereka kini berada di Direktorat Polisi Perairan Polda Metro Jaya di
Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakut. Sementara dua orang lainnya tengah dirawat
di RS Pluit.
(jbr/fdn)
Kapal Bermuatan 135 Ton
Minyak Goreng Tenggelam,
Nahkoda dan ABK Selamat
Senin, 21 Agustus 2017 – 13:00 WIB
jpnn.com, BABEL - Kapal Layar Motor (KLM) Pantai Indah bermuatan 135 ton minyak
goreng merk Fortune, tenggelam di perairan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan
(Basel), Babel, Minggu (20/8) dinihari kemarin.
Empat awak kapal yang terdiri dari Bapen (nahkoda), Teguh, Aman, dan Aman Cik (46),
M Teguh (59) dan Hanafi (42) (ABK) berhasil dievakuasi setelah sebelumnya berjuang
menyelamatkan diri ke pulau terdekat.
Kapal yang bertolak dari pelabuhan Marina Palembang menuju Belitung diduga diterjang
ombak.
Pejabat sementara (Pjs) Danposmat TNI AL Toboali, Pelda Lis Paul Prisko S seizin
Danlanal Bangka Belitung (Babel) membenarkan kejadian tersebut. Namun menurutnya,
dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa lantaran berhasil diselamatkan oleh nelayan
Toboali, Ridwan.
"Tidak ada korban jiwa, nakhoda dan ABK (Anak Buah Kapal) diselamatkan oleh Ridwan
nelayan jaring warga Tanjung Ketapang Toboali. Kejadiannya sekira pukul 04.00 Wib,
KLM Pantai Indah tenggelam di perairan laut Toboali di koordinat 03°11' 019''S - 106°
33' 441'' T perairan Toboali KL 25 mil dari pantai, kemudian nahkoda dan ABK berusaha
menyelamatkan diri mengapung di laut dengan pelampung dan peralatan seadanya,"
jelas Paul seperti dilansir Babel Pos (Jaa Pos Group) hari ini.
Berdasarkan data yang diperoleh, sekira pukul 02.00 Wib KLM Pantai Indah melintas di
perairan Toboali sekitar 25 mil dari Pulau Dapur.
Kapal tersebut tiba-tiba mengalami kebocoran dibagian lunas kapal, sehingga mereka
berusaha memompa air yang masuk ke kapal sambil berusaha merubah haluan kapal
menuju daratan terdekatan. Tetapi, karena bocornya terlalu besar sehingga akhirnya
kapal tersebut tenggelam.
Kata Paul bahwa pukul 10.30 Wib Minggu (20/8), nahkoda dan ABK KLM Pantai Indah
datang ke kantor Posmat TNI AL Toboali didampingi Ridwan nelayan jaring warga
Tanjung Ketapang Toboali melaporkan terkait kejadian tersebut.
Dua kapal bertabrukan di perairan dekat Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Kecelakaan antara KM Baita Jaya Samudera dan MT Elisabet itu terjadi Jumat (7/4/2017)
dinihari.
Kapal MT Elisabet GT 833 mengalami robek pada lambungnya. Kapal berbendera Indonesia itu
berlayar dari Pelabuhan Bengkulu menuju Pelabuhan Marunda, Jakarta.
BACA JUGA
Kapal KM Fungka Permata Hilang, Diduga Tenggelam Diterjang Ombak
VIDEO: Kapal Pertamina Meledak dan Terbakar di Batam, 5 Orang Tewas
Penyebab Ledakan Kapal Pertamina di Batam
Kepala Subbagian Hubungan Pers, Media, dan Publikasi Basarnas, M Yusuf Latif, mengatakan
tim SAR gabungan telah mengevakuasi kru kapal.
"Seluruh korban telah terselamatkan semua sejumlah 32 orang dan di evakuasi di dermaga
Kaliadem, Muara Angke," tulis Yusuf dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat.
Belum diketahui kronologi dari tabrakan kapal bermuatan minyak dan cargo ini. Sementara,
kondisi kapal MT Elisabet saat ini miring dan mengalami kebocoran tanki muatan di lambung
kanan.
Kapal Muatan Minyak Bocor
Lambung Tabrakan di Laut
Jakarta
April 7, 2017
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Foto Ilustrasi: keywordsking.com
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dua kapal bertabrakan di perairan dekat
Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Kecelakaan antara KM Baita
Jaya Samudera dan MT Elisabet itu terjadi Jumat (7/4/2017) dinihari.
Kapal MT Elisabet GT 833 mengalami robek pada lambungnya. Kapal
berbendera Indonesia tersebut berlayar dari Pelabuhan Bengkulu menuju
Pelabuhan Marunda, Jakarta.
Kepala Subbagian Hubungan Pers, Media, dan Publikasi Basarnas, M Yusuf
Latif, menjelaskan bahwa tim SAR gabungan telah mengevakuasi kru kapal.
“Seluruh korban telah terselamatkan semua sejumlah 32 orang dan di
evakuasi di dermaga Kaliadem, Muara Angke,” tulis Yusuf dalam keterangam
resminya.
Sampai saat ini, kronologi tabrakan kapal bermuatan minyak dan cargo ini
masih diselidiki. Sementara, kondisi kapal MT Elisabet saat ini miring dan
mengalami kebocoran tanki muatan di lambung kanan.
Pulau Seribu
Jabbar Ramdhani detikNews
Share 0
Tweet
Share 0
0 komentar
MT Elizabeth yang tertabrak KM Bhaita Jaya Samudera di perairan Kepulauan Seribu/Foto: Istimewa
Jakarta Polisi mendalami penyebab tabrakan dua kapal di perairan Kepulauan
Seribu. Polisi masih memeriksa seluruh kru dan kedua nakhoda KM Bhaita Jaya
Samudera dan MT Elizabeth.
"Untuk dugaan penyebab kecelakaan, sementara belum dapat kita simpulkan.
Karena kita sedang pemeriksaan maraton di kantor," kata Kasie Tindak Ditpolair
Polda Metro Jaya Kompol Pandji Santoso di Dermaga Pelabuhan Kali Adem Muara
Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (7/4/2017).
Pandji mengatakan, kru dan nakhoda sempat mengalami shock karena mereka
terpaksa mengapung di air selama sekitar 2 jam setelah terjadinya kecelakaan.
Ketika itu, mereka menyelamatkan diri menggunakan sekoci, pelampung dan ada
yang berpegangan dengan muatan kapal yang tumpah dan terapung di laut.
Kompol Pandji Santoso
Dari pemeriksaan yang dilakukan, keterangan para kru dan nakhoda masih terus
didalami.
"Hasil pemeriksaan sementara, kedua pihak dari kedua kapal juga mengaku tidak
sadar dengan apa yang terjadi. Kecelakaanya, katanya tibatiba. Tapi masih kita
dalami lagi," ujarnya.
Polisi juga memproses kecelakaan ini masuk ke dalam perkara pidana. Hal ini tetap
dilakukan meskipun tidak ada korban jiwa dari peristiwa yang terjadi di pertengahan
Pulau Damar di perairan Kepulauan Seribu, dini hari tadi.
"Ada pun bagi perkara, semua kru sudah kita mintai keterangan di kantor. Kita
dalami semuanya, apakah kelalaian nakhoda, apakah pengawas ataukah ada unsur
lainnya dari kecelakaan ini," ucap Pandji.
"Jangan berpikir bahwa tidak ada korban. Dua orang yang sedang dirawat di rumah
sakit kan juga korban. Di undangundang pelayaran kan juga disebut kalau ada
kecelakaan menyebabkan luka, juga sebuah pelanggaran pidana," sambung dia.
Menurutnya, dalam sebuah pelayaran, nakhoda menjadi pihak yang paling
bertanggung jawab. Meski demikian, hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran pihak
kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP).
Guna melengkapi keterangan yang sudah ada, menurutnya tidak menutup
kemungkinan bila pihak syahbandar juga akan diperiksa.
"Nakhoda kan jadi yang paling bertanggung jawab dari sebuah kapal. Pihak
syahbandar juga tidak menutup kemungkinan akan kita periksa," tuturnya.
Pandji turut menyesalkan kembali terjadinya kecelakaan kapal di perairan Teluk
Jakarta. Pasalnya, kecelakaan ini menjadi peristiwa kedua setelah pada Januari lalu
terjadi kecelakaan dari KM Zahro Express.
Kementerian Perhubungan sendiri, pascatragedi terbakarnya KM Zahro Express
sempat menggalakkan adanya pengawasan secara ketat kepada kapal yang akan
berlayar. Namun, nyatanya empat bulan berselang, kecelakaan di laut kembali
terjadi. Beruntung tidak ada korban jiwa dari kecelakaan ini.
KM Bhaita Jaya Samudera mengalami tabrakan dengan MT Elizabeth. Peristiwa ini
mengakibatkan KM Bhaita Jaya Samudera yang di membawa bahan peledak
menjadi tenggelam. Sementara MT Elizabeth masih di perairan menunggu evakuasi.
Total ada sebanyak 32 orang dari seluruh kru dan dua orang nakhoda. Sebanyak 30
orang dari mereka kini berada di Direktorat Polisi Perairan Polda Metro Jaya di
Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakut. Sementara dua orang lainnya tengah dirawat
di RS Pluit.
(jbr/fdn)
Kapal Bermuatan 135 Ton
Minyak Goreng Tenggelam,
Nahkoda dan ABK Selamat
Senin, 21 Agustus 2017 – 13:00 WIB
jpnn.com, BABEL - Kapal Layar Motor (KLM) Pantai Indah bermuatan 135 ton minyak
goreng merk Fortune, tenggelam di perairan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan
(Basel), Babel, Minggu (20/8) dinihari kemarin.
Empat awak kapal yang terdiri dari Bapen (nahkoda), Teguh, Aman, dan Aman Cik (46),
M Teguh (59) dan Hanafi (42) (ABK) berhasil dievakuasi setelah sebelumnya berjuang
menyelamatkan diri ke pulau terdekat.
Kapal yang bertolak dari pelabuhan Marina Palembang menuju Belitung diduga diterjang
ombak.
Pejabat sementara (Pjs) Danposmat TNI AL Toboali, Pelda Lis Paul Prisko S seizin
Danlanal Bangka Belitung (Babel) membenarkan kejadian tersebut. Namun menurutnya,
dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa lantaran berhasil diselamatkan oleh nelayan
Toboali, Ridwan.
"Tidak ada korban jiwa, nakhoda dan ABK (Anak Buah Kapal) diselamatkan oleh Ridwan
nelayan jaring warga Tanjung Ketapang Toboali. Kejadiannya sekira pukul 04.00 Wib,
KLM Pantai Indah tenggelam di perairan laut Toboali di koordinat 03°11' 019''S - 106°
33' 441'' T perairan Toboali KL 25 mil dari pantai, kemudian nahkoda dan ABK berusaha
menyelamatkan diri mengapung di laut dengan pelampung dan peralatan seadanya,"
jelas Paul seperti dilansir Babel Pos (Jaa Pos Group) hari ini.
Berdasarkan data yang diperoleh, sekira pukul 02.00 Wib KLM Pantai Indah melintas di
perairan Toboali sekitar 25 mil dari Pulau Dapur.
Kapal tersebut tiba-tiba mengalami kebocoran dibagian lunas kapal, sehingga mereka
berusaha memompa air yang masuk ke kapal sambil berusaha merubah haluan kapal
menuju daratan terdekatan. Tetapi, karena bocornya terlalu besar sehingga akhirnya
kapal tersebut tenggelam.
Kata Paul bahwa pukul 10.30 Wib Minggu (20/8), nahkoda dan ABK KLM Pantai Indah
datang ke kantor Posmat TNI AL Toboali didampingi Ridwan nelayan jaring warga
Tanjung Ketapang Toboali melaporkan terkait kejadian tersebut.
Dua kapal bertabrukan di perairan dekat Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Kecelakaan antara KM Baita Jaya Samudera dan MT Elisabet itu terjadi Jumat (7/4/2017)
dinihari.
Kapal MT Elisabet GT 833 mengalami robek pada lambungnya. Kapal berbendera Indonesia itu
berlayar dari Pelabuhan Bengkulu menuju Pelabuhan Marunda, Jakarta.
BACA JUGA
Kapal KM Fungka Permata Hilang, Diduga Tenggelam Diterjang Ombak
VIDEO: Kapal Pertamina Meledak dan Terbakar di Batam, 5 Orang Tewas
Penyebab Ledakan Kapal Pertamina di Batam
Kepala Subbagian Hubungan Pers, Media, dan Publikasi Basarnas, M Yusuf Latif, mengatakan
tim SAR gabungan telah mengevakuasi kru kapal.
"Seluruh korban telah terselamatkan semua sejumlah 32 orang dan di evakuasi di dermaga
Kaliadem, Muara Angke," tulis Yusuf dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat.
Belum diketahui kronologi dari tabrakan kapal bermuatan minyak dan cargo ini. Sementara,
kondisi kapal MT Elisabet saat ini miring dan mengalami kebocoran tanki muatan di lambung
kanan.
Kapal Muatan Minyak Bocor
Lambung Tabrakan di Laut
Jakarta
April 7, 2017
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Foto Ilustrasi: keywordsking.com
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dua kapal bertabrakan di perairan dekat
Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Kecelakaan antara KM Baita
Jaya Samudera dan MT Elisabet itu terjadi Jumat (7/4/2017) dinihari.
Kapal MT Elisabet GT 833 mengalami robek pada lambungnya. Kapal
berbendera Indonesia tersebut berlayar dari Pelabuhan Bengkulu menuju
Pelabuhan Marunda, Jakarta.
Kepala Subbagian Hubungan Pers, Media, dan Publikasi Basarnas, M Yusuf
Latif, menjelaskan bahwa tim SAR gabungan telah mengevakuasi kru kapal.
“Seluruh korban telah terselamatkan semua sejumlah 32 orang dan di
evakuasi di dermaga Kaliadem, Muara Angke,” tulis Yusuf dalam keterangam
resminya.
Sampai saat ini, kronologi tabrakan kapal bermuatan minyak dan cargo ini
masih diselidiki. Sementara, kondisi kapal MT Elisabet saat ini miring dan
mengalami kebocoran tanki muatan di lambung kanan.