Sejarah Indonesia pada Masa Akuntansi (1)

Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan menggunakan catatan.
Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara
menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka
berangkat
Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari
Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et
Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et
Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book
keepingf).

Sejarah Akuntansi dari abad ke abad
Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat perdagangan bergeser
ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang telah dikembangkan
Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi
laba mulai dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan
neraca secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.

Pada abad XIX revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya akuntansi biaya dan
konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan American Institute of
Certified Public Accountant membahas dan menetapkan prinsip-prinsip akuntansi bagi

perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham.

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat
pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi
di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini
mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di
Indonesia, Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas Paciólo.
Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk
menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan.
Tidak banyak pembahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang* Setelah
kemerdekaan pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar
akuntansi ke luar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai dirintis fiada

tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membuka jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU
No. 34 yang mengatur pemberian gelar Akuntan.
Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember
1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan
Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun 1986.
UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU Penanaman Modal Dalam

Negeri tahun 1968. Selanjutnya keduanya merangsang berdirinya perusahaan-perusahaan baru
yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya,
akuntansi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.
Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di Indonesia. Di satu pihak banyak perusahaan
menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di pihak lain* sistem akuntansi Amerika semakin banyak
digunakan akibat semakin bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta
semakin banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.
Dualisme tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama di tingkat pendidikan
menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di Indonesia” yang
diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
telah dicapai kesepakatan sistem pendidikan akuntansi untuk pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi yang menggunakan sistem Amerika.
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan
posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun
internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15.
Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting
system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita
di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting

system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang
berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu
akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia
Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Perkembangan Akuntansi
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.

Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
Tahun 1825

: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang

dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual
beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga
Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
Dan Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat.

B. Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat
pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi
di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini
mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di
Indonesia.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB
2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang

dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini
Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana
yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan
organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik
bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government
Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang
pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918.

Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada
tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).
Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang
Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan
mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang
berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda
masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi
masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang
dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 .

Manfaat Akuntansi
Infromasi akuntansi bahan dasarnya beruap data transaksi dan kejadian
suatu unit ekonomi, baik perusahaan perorangan, persekutuan, koperasi,
maupun perorangan. Menurut pengerertian yang dikemukakan AAA, bahwa
data perusahaan yang berupa transaksi dan kejadian yang dinyatakan
dengan sejumlah uang harus dicatat, digolongkan, dan diikhtisarkanlebih
dahulu sebelum disusun laporan keuangan dan dianalisis. Laporan
keuangan itu sangat dibutuhkan oleh manajemen perusahaan maupun pihka
ekstern prusahaan. Manfaat secara umum seperti yang tersebut dalam
pengertian akuntasi oleh AAA, bahwa kegunaan infromasi akuntasi adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan menyusun perencanaan kegiatan perusahaan.
2. Pengendalian perusahaan.
3. Sebagai dasar untuk membuat keputusan bagi manajemen.
4. Untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak-pihak ekstern
prusahaan (pemilik, kreditur, pemerintah, karyawan) agar mereka
dapat mengambil keputusan masing-masing.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel di atas
tentang Pengertian & Sejarah Akuntansi, semoga bisa menambah
pengetahuan sobat sekalian dan tentunya bisa bermanfaat. Jika ada dari

sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun
penjelasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk
kemajuan bersama. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Laporan akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti
bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam
mengelola keuangan.[2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah
laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu
perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan arus kas.[3]


Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan
modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis,
karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa
jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan
perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh
informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang

ada di dalam perusahaan tersebut.



Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk
periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.



Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode
tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui
sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.



Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi
perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.

Pengakuan transaksi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengakuan transaksi akuntansi

Pengakuan suatu transaksi dalam akuntansi terbagi atas dua basis, yaitu basis aktual dan basis
kas. Pengakuan transaksi berbasis akrual adalah pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya
suatu transaksi, walaupun uang belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi berbasis kas
adalah transaksi dicatat pada saat pembayaran diterima.

Siklus Akuntansi
Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang
dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:[butuh rujukan]
1. Transaksi keuangan

2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode
akuntansi
3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4. Membuat Buku Besar
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7. Membuat Jurnal Penutup

8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan

Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkahlangkah tersebut adalah:


Tahap Pencatatan

1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
2. Pengumpulan Bukti Transaksi
3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
5. Posting ke Buku Besar


Tahap Pengikhtisaran

1. Membentuk Neraca Saldo
2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur



Tahap Pelaporan Keuangan

1. Menyusun Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Perubahan Modal

3. Laporan Neraca
4. Laporan Arus Kas
1. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
2. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
3. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik

Kualifikasi dan regulasi di bidang akuntansi
Persyaratan untuk dapat masuk dalam profesi akuntansi berbeda di setiap negara.
Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA),
Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis
sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang
memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan
oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan
bersertifikat.
Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa izin
untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga
menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya.
Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian, namun ujian
Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian ini dibuat dan
diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants.
Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang diberikan kepada
kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada
pemberi kerja langsung bukan kepada publik.
Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management Accountants (IMA), yang diberikan
kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian dan memenuhi pengalaman
praktik tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan jasanya kepada
pemberi kerja langsung bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada
publik, namun dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.
Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga Kerja Amerika
Serikat (United States Department of Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta[4] orang yang
bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat.

Persemakmuran Inggris
Di Inggris, Kanada, Australia beberapa negara persemakmuran Inggris, ekuivalen Certified
Public Accountant (CPA) di antaranya Chartered Accountant (CA - di Inggris, Persemakmuran
Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris lainnya), Chartered Certified Accountant
(ACCA - Inggris), International Accountant (AIA - Inggris), Certified Public Accountant (CPA Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA - Kanada), dan Certified
Practising Accountant (CPA - Australia).
Kanada

Di Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of Chartered
Accountants (CA), the Certified General Accountants Association of Canada (CGA), dan the
Society of Management Accountants of Canada (CMA). CA dan CGA dibentuk berdasarkan
Undang-undang Parlemen berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913 sedangkan CMA didirikan
dalam tahun 1920.
Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat harus memiliki pengalaman
auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan kebebasan bagi kandidatnya
untuk memilih karier di bidanga keuangan; program CMA memfokuskan diri pada akuntansi
manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap kandidat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dan
pengalaman praktik sebelum memperoleh sertifikasi.

Kantor akuntan the Big Four
Kantor akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di dunia yang
terdiri dari:


PricewaterhouseCoopers



Deloitte



Ernst & Young



KPMG

Kalau ditelusuri, sejarah keempat kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari Eropa, yang
sampai saat ini terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha.
PricewaterhouseCoopers dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh seorang
akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar dari Belgia
dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang sangat dominan, kantorkantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika Serikat selalu berhasil memperoleh
penghasilan yang lebih besar dibanding dengan gabungan kantor-kantor cabangnya seluruh
dunia.

Sebelum terjadinya skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi lainnya, ada lima kantor
akuntan terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi Arthur
Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan KPMG sedangkan di luar
Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur Andersen keluar dari kelompok itu.
Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan terbesar ini juga dikenal sebagai the Big Six dan
the Big Eight.

Topik mengenai akuntansi
Selengkapnya, lihat daftar topik akuntansi.
Auditing


Jasa atestasi



Audit



Audit berbantuan komputer

Jenis-jenis akuntansi


Akuntansi biaya



Akrual basis dan kas basis



Akuntansi keuangan



Akuntan internal dan Akuntan eksternal



Akuntansi manajemen



Akuntansi proyek

Penggunaan komputer dalam akuntansi


Perangkat lunak akuntansi



Basisdata



spreadsheet programs

Standar akuntansi


Indonesia: Prinsip akuntansi yang berlaku umum



Amerika Serikat: Prinsip Akuntansi Berterima Umum



Inggris: Prinsip Akuntansi Berterima Umum



Internasional: Standar Akuntansi Internasional/Standar Pelaporan Keuangan Internasional

Agensi




Amerika Serikat
o

Cadangan Pemerintah Pusat AS (untuk bank)

o

Komisi Bursa dan Sekuritas (untuk perusahaan publik)

Uni Eropa
o

Bank Sentral Eropa

Badan standar akuntansi






Indonesia
o

Ikatan Akuntan Indonesia

o

Institut Akuntan Publik Indonesia

o

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Amerika Serikat
o

American Institute of Certified Public Accountants

o

Financial Accounting Standards Board

o

Governmental Accounting Standards Board

o

Federal Accounting Standards Advisory Board

o

Securities and Exchange Commission

Inggris
o

Institute of Chartered Accountants in England & Wales (ICAEW)

o

Institute of Chartered Accountants of Scotland (ICAS)

o

Association of Chartered Certified Accountants (ACCA)



o

Chartered Institute of Management Accountants (CIMA)

o

Chartered Institute of Public Finance Accountants (CIPFA)

o

Association of International Accountants (AIA), a UK Registered Auditor is being
consulted for Standard setting.

o

Association of Accounting Technicians (AAT)

Republik Irlandia
o



Kanada
o



Institute of Chartered Accountants in Ireland

Accounting Standards Board "AcSB"

Internasional
o

International Accounting Standards Board

Badan standar auditing


Indonesia
o



Institut Akuntan Publik Indonesia

Amerika Serikat
o

Public Company Accounting Oversight Board - perusahaan publik

o

American Institute of Certified Public Accountants - umum

o

Government Accountability Office - penerima anggaran federal

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Internasional

Sejarah Akuntansi
Akuntansi pertama kali diperkenalkan di negara Italia pada abad 14 dan 15. Ketika itu akuntansi
dijalankan dengan melakukan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping). Akuntansi
modern dimulai ketika double entry accounting ditemukan dan dipergunakan dalam aktivitas bisnis yang
pertama kali diperkenalkan oleh Luca Pacioli (pada tahun 1447).
Luca Pacioli lahir pada tahun 1447 di Italia, dia bukanlah seorang akuntan, namun seorang pendeta yang
mahir matematika, dan juga seorang pengajar di beberapa universitas di Italia. Luca Pacioli adalah orang
yang pertama kali mempublikasikan pada tahun 1494 tentang prinsip dasar dari double accounting
system yang diterbitkan didalam bukunya:
"Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita"

Beberapa Ahli mengutarakan pendapatnya bahwa prinsip yang dipublikasikan tersebut bukan
merupakan ide murni dari Luca Pacioli, tetapi Luca Pacioli hanya merangkum praktik akuntansi yang
sedang berlangsung pada waktu itu lalu kemudian mempublikasikannya. kenyataan ini diakui sendiri oleh
Luca Pacioli. Praktik bisnis yang menggunakan metode venetian yang menjadi acuan utama Luca Pacioli
dalam menulis buku yang dipublisnya menjadi metode yang diadopsi bukan hanya di Italia, tapi hampir
diseluruh negara eropa.
Pembukuan ala Luca Pacioli ini lalu beralih ke jerman untuk menolong pedagang zaman Fugger dan
kelompok Hanseatik. Pada waktu yang besamaan, para filsuf bisnis Belanda memepertajam cara
perhitungan pendapatan periodik dan pemerintahan Perancis menerapkan seluruh sistem didalam
perencanaan serta akuntabilitas pemerintahan.
Kemudian pada 1850, prinsip akuntansi ini menjangkau kepulauan Inggris yang mengakibatkan
tumbuhnya masyarakata akuntansi serta profesi akuntan publik yang telah terorganisir di Skotlandia dan
Inggris pada 1870. Praktik ini kemudian menyebar dengan cepat kewilayah Amerika Utara dan semua
wilayah persemakmuran Inggris. Juga dengan model akuntansi belanda mencapai daerah Indonesia,
Perancis membawanya hingga di Polinesia serta wilayah afrika yang berada dibawah jajahan Perancis.
Sedangkan Sistem akuntansi dari Jerman memiliki pengaruh hingga ke wilayah Jepang, Sweden, hingga
Kekaisaran Rusia.

Pada Paruh pertama di abad 20, dengan bertumbuhnya kekuatan ekonomi USA, kerumitan
permasalahan akuntansi muncul secara bersamaan, hingga kemudian Akuntansi diakui menjadi suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri, setelah usainya perang dunia ke dua, pengaruh akuntansi makin terasa
dibelahan dunia khususnya dunia barat.
Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai Sejarah Akuntansi, perkembangan akuntansi di indonesia
dan dunia. semoga tulisan ini bermanfaat. terima kasih.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5