Tugas Proposal Pengabdian Masyarakat Indonesia
PROPOSAL PENELITIAN KAJIAN KEBIJAKAN
MENUMBUHKAN KEPEDULIAN TERHADAP KEBERSIHAN
LINGKUNGAN DENGAN MENGGERAKKAN KEMBALI TRADISI
GOTONG ROYONG
Oleh
Nesya Marthaningrum (3714100016)
Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Sipil dan Pernecanaan
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
ITS merupakan Insitut terbaik di Indonesia. Sehingga, banyak calon mahasiswa atau mahasiswa
memilih ITS sebagai tempat mereka menuntut illmu. Dengan banyaknya mahasiswa di ITS, maka
lingkungan disekitar ITS pun menjadi sangat padat. Banyak tempat penyewaan rumah (kos-kosan)
disekitar ITS. Harga rata-rata kos-kosan berkisar 600rb-750rb. Harga tersebut bukanlah harga yang
murah. Tetapi, tingginya harga tidak sebanding dengan lingkungan dari kos-kosan tersebut. Salah satunya
adalah ketersediaan tempat sampah disetiap kos-kosan. Hal ini menjadi gangguan tersendiri bagi para
Mahasiswa yang tinggal di kos-kosan sekitar ITS terutama pada kawasan Keputih gang 3.
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, sampah-sampah rumah tangga tersebut ditimbun
dipinggir jalan lalu, diangkut oleh petugas yang bertugas untuk mengambil sampah tersebut. Sampah
yang tertimbun dipinggir jalan memunculkan bau yang tidak sedap, tidak nyaman dipandang. Terlebih
lagi apabila musim hujan datang. Karena sampah yang menumpuk dipinggir jalan tersebut, sedikit banyak
menutupi saluran air yang ada sehigga terjadilah banjir.
Kejadian seperti itu sangatlah ironis, melihat kawasan keputih gang 3 merupakan tempat tinggal
Mahasiswa ITS yang merupakan bagian dari kalangan akademisi dan seharusnya lingkungan disekitaran
ITS juga harus dirubah menjadi lebih baik dan nyaman.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang didapatkan dari pengamatan di Keputih gang 3 adalah
1. Banyaknya sampah yang tertimbun dipinggiran jalan akibat kurangnya perhatian dan
pengetahuan masyarakat asli setempat tentang lingkungan bersih dan nyaman
2. Lingkungan merupakan factor pendukung Mahasiswa dalam kenyamanan untuk bergiatan
sehingga masyarakat perlu diberikan pengertian supaya Mahasiswa merasa nyaman dengan
lingkungan yang mereka tinggali.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat Keputih gang 3 terhadap lingkungan yang bersih dan
nyaman
2. Meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat setempat dan mahasiswa dalam berkegiatan
3. Menumbuhkan kembali tradisi gotong royong antar masyarakat.
1.4 Luaran yang diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah lingkungan menjadi besih, nyaman dan
indah. Sehingga mendukung Mahasiswa untuk berkegiatan dan mendukung citra positive bagi ITS
sebagai Institut terbaik di Indonesia. Serta menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya
lingkungan yang bersih terhadap nilai jual bisnis mereka dan kesehatan keluarga. Serta mengurangi
banjir ketika musim hujan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Masyarakat Keputih gang 3 umumnya memiliki bisnis kos-kosan, laundry dan warung
makan. Dengan terdapatnya bisnis yang berkembang pada daerah tersebut, menunjukan bahwa
masyarakat setempat merupakan masyarakat yang produktif dan tentu saja dari hasil kegiatan seharihari mereka menghasilkan sampah rumah tangga yang tidak sedikit.
Perhatian masyarakat Keputih gang 3 tentang kebersihan lingkungan sangatlah rendah.
Dibuktikan dengan tidak tersedianya tempat sampah disetiap rumah. Sampah yang akan dibuang,
ditimbun di pinggir jalan sehingga membuat lingkungan yang tidak nyaman dan mengakibatkan
banjir.
Kurangnya perhatian masyarakat Keputih gang 3 tersebut karena minimnya pengetahuan tentang
dampak yang terjadi akibat menimbun sampah dan masyarakat masih mengedepankan ego mereka
untuk mendapatkan untung yang besar tanpa memperdulikan lingkungan yang dinilai bukan bagian
dari tanggung jawab mereka.
Selain kurangnya perhatian masyarakat tentang kebersihan lingkungan, tidak adanya system yang
berjalan untuk menggerakan masyarakat untuk saling bergotong royong membersihkan lingkungan
sekitar.
3.2 Teori Penunjang
Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah kebersihan lingkungan adalah
kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. Padahal sudah seharusnya
masyarakat menyadari dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya karena keadaan lingkungan itu
juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Contohnya kalau di sekitar lingkungan itu ada
banyak sampah pasti akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat di sana. Tempat yang kotor akan
menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan
pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. Selain itu
jika hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di
sana yaitu bencana banjir. Terkadang masyarakat seringkali melimpahkan tugasnya ke orang lain dan
tukang sampah padahal sudah menjadi kewajiban mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di
sekitarnya karena mereka juga adalah bagian dari masyarakat tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pandangan masyarakat tentang sadar lingkungan sangatlah
minim/kurang. Dari hal tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat masih belum
peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan dari mereka berfikir secaraparsial dan
hanya ingin menguntungkan diri sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada
tempatnya,pembungan limbah pabrik, polusi udara, pencemaran air, dan lain-lain.
Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat. Dan
mengakibtakan keadaan yang merugikan seperti banyaknya sampah yang menumpuk di parit-parit
rumah dan kanal air yang bisa menyebabkan banjir karena meluapnya air yang tidak tertampung.
Untuk itu kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan tidak hanya pemerintah setempat yang harus
menanggungnya.
Kesadaran adalah proses yang diawali dari adanya rasa memiliki atau sense of belonging. Rasa
memiliki lingkungan sekitar akan memicu rasa tanggung jawab atau sense of responsibility. Rasa
tanggung jawab ini akan menghasilkan kesadaran warga bahwa tugas untuk menjaga lingkungan
bukan hanya kewajiban pemerintah saja tapi juga warganya.
Tanpa adanya lingkungan yang bersih pada tiap individu atau pun masyarakat itu sendiri akan
dapat menderita sebab salah satu faktor yang merugikan seperti halnya kesehatan. Kesehatan
tersebut begitu mahal harganya. Sehingga baiknya kebersihan tersebut semuanya harus di olah
dengan baik . Lingkungan yang kotor tersebut berarti ialah penganggu kesehatan yang juga ialah
berarti menanamkan bibit penyakit.
Tetapi segala sesuatu terdapat suatu perubahan hanya saja didalam segala persoalan dalam
menjaga kebersihan lingkungan, semua itu tidak dapat dijalankan dengan tanpa sebuah kesadaran dari
setiap individu ataupun masyarakat untuk menjaga kebersihan, Oleh karena itu Kebersihan
tersebut akan berguna dan juga akan menimbulkan keuntungan jika tiap individu ataupun juga
masyarakat dapat menjaga lingkungan di sekitarnya.
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Diskusi
Kegiatan ini, diawali dengan pemberian materi penyuluhan tentang pentingnya
kebersihan lingkungan. Masyarakat dikumpulkan pada suatu tempat lalu, pemateri menjelaskan
materi yang akan disampaikan. Materi tersebut memuat sebab akibat serta dampak dari lingkungan
yang tidak bersih. Lalu, dilakukan sesi Tanya jawab dan diskusi untuk mengetahui seberapa jauh
masyarakat mengerti tentang kebersihan lingkungan dan dampak yang terjadi.
3.2 Praktek
Kegiatan praktek merupakan kegiatan yang berkelanjutan dari kegiatan diskusi yang
sudah dilaksanakan sebelumnya. Dalam praktek ini, akan dilakukan pembuatan tempat sampah
besama-sama sehingga menimbulkan budaya gotong royong yang sudah lama memudar.
BABIV
Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
N
O
1
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
Peralatan Penunjang (20%)
Sewa Kamera Digital
Sewa LCD dan Layar
Sewa Ruang Pelatihan
Dana Internet+Listrik
Total (1)
2
Bahan Habis Pakai (20%)
ATK
Konsumsi untuk 67 orang
Total (2)
3
Bahan Praktek (50%)
Semen 40 sak
Pasir 3 pick up
Air
Alat-alat penunjang lain
Total (3)
4
Lain-lain (10%)
Administrasi
Biaya Komunikasi (pulsa)
Pembuatan Laporan
Pengiriman Laporan Akhir
Biaya tak terduga
Total (4)
Jumlah
300.000
400.000
1.000.000
300.000
2.000.000
300.000
2.700.000
3.000.000
4.000.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
8.500.000
300.000
200.000
200.000
300.000
300.000
1.300.000
14.800.000
tabel 4. 1 Anggaran Biaya Kegiatan
4.2 Jadwal Kegiatan
No
Jenis Kegiatan
1
1
2
3
4
5
6
7
Waktu Kegiatan (Bulan)
2
3
Observasi dan Penentuan
Lokasi
Pengajuan Proposal
Persiapan Alat dan
Bahan
Pelaksanaan Diskusi
Pelaksanaan Praktek
Penulisan Draft Laporan
Akhir
Pengiriman Laporan
tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan
4
Daftar Pustaka
Admin. (n.d.). Kesadaran Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan. Retrieved Oktober 25,
2016, from http://www.garutkab.go.id/download_files/article/Kesadaran%20Masyarakat
%20Dalam%20Menjaga%20Kebersihan%20Lingkungan.pdf
Lavinia. (2016, Febuari 24). Kurangnya Kepedulian Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan. Retrieved Oktober 25, 2016, from Kompasiana.com:
http://www.kompasiana.com/lavinia/kurangnya-kepedulian-masyarakat-dalam-menjagakebersihan-lingkungan_56cdb465379773071ed7673b
Setiaawan, P. (2015). Kebersiahan Lingkungan. Retrieved Oktober 25, 2016, from
http://www.gurupendidikan.com/contoh-proposal-karya-ilmiah-kebersihan-lingkungan-terbaru2015/
MENUMBUHKAN KEPEDULIAN TERHADAP KEBERSIHAN
LINGKUNGAN DENGAN MENGGERAKKAN KEMBALI TRADISI
GOTONG ROYONG
Oleh
Nesya Marthaningrum (3714100016)
Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Sipil dan Pernecanaan
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
ITS merupakan Insitut terbaik di Indonesia. Sehingga, banyak calon mahasiswa atau mahasiswa
memilih ITS sebagai tempat mereka menuntut illmu. Dengan banyaknya mahasiswa di ITS, maka
lingkungan disekitar ITS pun menjadi sangat padat. Banyak tempat penyewaan rumah (kos-kosan)
disekitar ITS. Harga rata-rata kos-kosan berkisar 600rb-750rb. Harga tersebut bukanlah harga yang
murah. Tetapi, tingginya harga tidak sebanding dengan lingkungan dari kos-kosan tersebut. Salah satunya
adalah ketersediaan tempat sampah disetiap kos-kosan. Hal ini menjadi gangguan tersendiri bagi para
Mahasiswa yang tinggal di kos-kosan sekitar ITS terutama pada kawasan Keputih gang 3.
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, sampah-sampah rumah tangga tersebut ditimbun
dipinggir jalan lalu, diangkut oleh petugas yang bertugas untuk mengambil sampah tersebut. Sampah
yang tertimbun dipinggir jalan memunculkan bau yang tidak sedap, tidak nyaman dipandang. Terlebih
lagi apabila musim hujan datang. Karena sampah yang menumpuk dipinggir jalan tersebut, sedikit banyak
menutupi saluran air yang ada sehigga terjadilah banjir.
Kejadian seperti itu sangatlah ironis, melihat kawasan keputih gang 3 merupakan tempat tinggal
Mahasiswa ITS yang merupakan bagian dari kalangan akademisi dan seharusnya lingkungan disekitaran
ITS juga harus dirubah menjadi lebih baik dan nyaman.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang didapatkan dari pengamatan di Keputih gang 3 adalah
1. Banyaknya sampah yang tertimbun dipinggiran jalan akibat kurangnya perhatian dan
pengetahuan masyarakat asli setempat tentang lingkungan bersih dan nyaman
2. Lingkungan merupakan factor pendukung Mahasiswa dalam kenyamanan untuk bergiatan
sehingga masyarakat perlu diberikan pengertian supaya Mahasiswa merasa nyaman dengan
lingkungan yang mereka tinggali.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat Keputih gang 3 terhadap lingkungan yang bersih dan
nyaman
2. Meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat setempat dan mahasiswa dalam berkegiatan
3. Menumbuhkan kembali tradisi gotong royong antar masyarakat.
1.4 Luaran yang diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah lingkungan menjadi besih, nyaman dan
indah. Sehingga mendukung Mahasiswa untuk berkegiatan dan mendukung citra positive bagi ITS
sebagai Institut terbaik di Indonesia. Serta menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya
lingkungan yang bersih terhadap nilai jual bisnis mereka dan kesehatan keluarga. Serta mengurangi
banjir ketika musim hujan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Masyarakat Keputih gang 3 umumnya memiliki bisnis kos-kosan, laundry dan warung
makan. Dengan terdapatnya bisnis yang berkembang pada daerah tersebut, menunjukan bahwa
masyarakat setempat merupakan masyarakat yang produktif dan tentu saja dari hasil kegiatan seharihari mereka menghasilkan sampah rumah tangga yang tidak sedikit.
Perhatian masyarakat Keputih gang 3 tentang kebersihan lingkungan sangatlah rendah.
Dibuktikan dengan tidak tersedianya tempat sampah disetiap rumah. Sampah yang akan dibuang,
ditimbun di pinggir jalan sehingga membuat lingkungan yang tidak nyaman dan mengakibatkan
banjir.
Kurangnya perhatian masyarakat Keputih gang 3 tersebut karena minimnya pengetahuan tentang
dampak yang terjadi akibat menimbun sampah dan masyarakat masih mengedepankan ego mereka
untuk mendapatkan untung yang besar tanpa memperdulikan lingkungan yang dinilai bukan bagian
dari tanggung jawab mereka.
Selain kurangnya perhatian masyarakat tentang kebersihan lingkungan, tidak adanya system yang
berjalan untuk menggerakan masyarakat untuk saling bergotong royong membersihkan lingkungan
sekitar.
3.2 Teori Penunjang
Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah kebersihan lingkungan adalah
kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. Padahal sudah seharusnya
masyarakat menyadari dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya karena keadaan lingkungan itu
juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Contohnya kalau di sekitar lingkungan itu ada
banyak sampah pasti akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat di sana. Tempat yang kotor akan
menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan
pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. Selain itu
jika hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di
sana yaitu bencana banjir. Terkadang masyarakat seringkali melimpahkan tugasnya ke orang lain dan
tukang sampah padahal sudah menjadi kewajiban mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di
sekitarnya karena mereka juga adalah bagian dari masyarakat tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pandangan masyarakat tentang sadar lingkungan sangatlah
minim/kurang. Dari hal tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat masih belum
peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan dari mereka berfikir secaraparsial dan
hanya ingin menguntungkan diri sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada
tempatnya,pembungan limbah pabrik, polusi udara, pencemaran air, dan lain-lain.
Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat. Dan
mengakibtakan keadaan yang merugikan seperti banyaknya sampah yang menumpuk di parit-parit
rumah dan kanal air yang bisa menyebabkan banjir karena meluapnya air yang tidak tertampung.
Untuk itu kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan tidak hanya pemerintah setempat yang harus
menanggungnya.
Kesadaran adalah proses yang diawali dari adanya rasa memiliki atau sense of belonging. Rasa
memiliki lingkungan sekitar akan memicu rasa tanggung jawab atau sense of responsibility. Rasa
tanggung jawab ini akan menghasilkan kesadaran warga bahwa tugas untuk menjaga lingkungan
bukan hanya kewajiban pemerintah saja tapi juga warganya.
Tanpa adanya lingkungan yang bersih pada tiap individu atau pun masyarakat itu sendiri akan
dapat menderita sebab salah satu faktor yang merugikan seperti halnya kesehatan. Kesehatan
tersebut begitu mahal harganya. Sehingga baiknya kebersihan tersebut semuanya harus di olah
dengan baik . Lingkungan yang kotor tersebut berarti ialah penganggu kesehatan yang juga ialah
berarti menanamkan bibit penyakit.
Tetapi segala sesuatu terdapat suatu perubahan hanya saja didalam segala persoalan dalam
menjaga kebersihan lingkungan, semua itu tidak dapat dijalankan dengan tanpa sebuah kesadaran dari
setiap individu ataupun masyarakat untuk menjaga kebersihan, Oleh karena itu Kebersihan
tersebut akan berguna dan juga akan menimbulkan keuntungan jika tiap individu ataupun juga
masyarakat dapat menjaga lingkungan di sekitarnya.
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Diskusi
Kegiatan ini, diawali dengan pemberian materi penyuluhan tentang pentingnya
kebersihan lingkungan. Masyarakat dikumpulkan pada suatu tempat lalu, pemateri menjelaskan
materi yang akan disampaikan. Materi tersebut memuat sebab akibat serta dampak dari lingkungan
yang tidak bersih. Lalu, dilakukan sesi Tanya jawab dan diskusi untuk mengetahui seberapa jauh
masyarakat mengerti tentang kebersihan lingkungan dan dampak yang terjadi.
3.2 Praktek
Kegiatan praktek merupakan kegiatan yang berkelanjutan dari kegiatan diskusi yang
sudah dilaksanakan sebelumnya. Dalam praktek ini, akan dilakukan pembuatan tempat sampah
besama-sama sehingga menimbulkan budaya gotong royong yang sudah lama memudar.
BABIV
Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
N
O
1
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
Peralatan Penunjang (20%)
Sewa Kamera Digital
Sewa LCD dan Layar
Sewa Ruang Pelatihan
Dana Internet+Listrik
Total (1)
2
Bahan Habis Pakai (20%)
ATK
Konsumsi untuk 67 orang
Total (2)
3
Bahan Praktek (50%)
Semen 40 sak
Pasir 3 pick up
Air
Alat-alat penunjang lain
Total (3)
4
Lain-lain (10%)
Administrasi
Biaya Komunikasi (pulsa)
Pembuatan Laporan
Pengiriman Laporan Akhir
Biaya tak terduga
Total (4)
Jumlah
300.000
400.000
1.000.000
300.000
2.000.000
300.000
2.700.000
3.000.000
4.000.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
8.500.000
300.000
200.000
200.000
300.000
300.000
1.300.000
14.800.000
tabel 4. 1 Anggaran Biaya Kegiatan
4.2 Jadwal Kegiatan
No
Jenis Kegiatan
1
1
2
3
4
5
6
7
Waktu Kegiatan (Bulan)
2
3
Observasi dan Penentuan
Lokasi
Pengajuan Proposal
Persiapan Alat dan
Bahan
Pelaksanaan Diskusi
Pelaksanaan Praktek
Penulisan Draft Laporan
Akhir
Pengiriman Laporan
tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan
4
Daftar Pustaka
Admin. (n.d.). Kesadaran Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan. Retrieved Oktober 25,
2016, from http://www.garutkab.go.id/download_files/article/Kesadaran%20Masyarakat
%20Dalam%20Menjaga%20Kebersihan%20Lingkungan.pdf
Lavinia. (2016, Febuari 24). Kurangnya Kepedulian Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan. Retrieved Oktober 25, 2016, from Kompasiana.com:
http://www.kompasiana.com/lavinia/kurangnya-kepedulian-masyarakat-dalam-menjagakebersihan-lingkungan_56cdb465379773071ed7673b
Setiaawan, P. (2015). Kebersiahan Lingkungan. Retrieved Oktober 25, 2016, from
http://www.gurupendidikan.com/contoh-proposal-karya-ilmiah-kebersihan-lingkungan-terbaru2015/