SEMINAR KEJANG DEMAM Repaired Anak
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
DIRUANG PERAWATAN HIGH CARE UNIT
RS. MULYA SUDIMARA, PINANG TANGERANG
Oleh :
DISUSUN OLEH:
NAMA : KARNADI
KEPERAWATAN ANAK
RS. MULYA SUDIMARA, PINANG
TANGERANG
2014
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan diruang perawatan umum lantai 3 pada
tanggal 15-11-2013 di Rs. Mulya sudimara,pinang
1. Identitas Pasien
a. Nama
: An. D
b. Umur
: 10 Bulan
c. Jenis kelamin
: Laki-laki
d. Anak ke-
: Pertama
e. Tanggal masuk
: 15 november 2013
f. No. RM
: 079380
g. Diagnose medis
: Kejang Demam Sederhana (KDS)
2. Identitas penanggungjawab
a. Nama
: Tn. S
b. Alamat
: kayu gede RT 9/10 paku jaya serpong utara
c. Jenis kelamin
: Laki-laki
d. Umur
: 29 Tahun
e. Agama
: Islam
f. Pekerjaan
: Wiraswasta
g. Pendidikan terakhir
: D III
h. Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
3. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan anaknya demam
4. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan ±2 hari sebelum anaknya dibawa ke RS anaknya
panas tinggi, disertai kejang 1 kali, Keluarga merasa ketakutan dan panik.
Kemudian keluarga datang ke IGD Rs. Mulya Sudimara, Pinang tgl 15-112013, Setelah berada di IGD klien mendapatkan therapi cairan infuse: Futrolit
12 tpm, phental 2x 25, sancorbin 2x100, sanmol drip 100 mg keadaan klien
saat itu adalah KU baik, CM, pasien tampak lemas, demam (+), batuk(+),
muntah (-), diare (-). Klien di diagnosa kejang demam sederhana(KDS) klien
dianjurkan untuk rawat inap di ruang perawatan umum lamtai 3 kamar 301.
Saat pengkajian diruang perawatan umum lantai 3. tgl 15-11-2013 keadaan
pasien adalah KU baik, CM, demam(+) diare (-), ma/mi (-/-) muntah (-), batuk
(+), tidak ada riak, S=39,3°C, RR=28x/m, N=120 x/m.
5. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan selama mengandung An. D sering memeriksakan
kandungannya ke bidan sebulan sekali dengan hasil tidak ada
kelainan‚ pernah mendapatkan imunsasi TT‚ dan tidak pernah terjatuh.
b. Natal
Ibu klien mengatakan saat An. D lahir di klinik bersalin dengan normal
atau tidak ada kelainan‚ BBL 3200 gram‚ PB : 48 cm‚ menangis kuat
c. Post natal
Ibu klien mengatakan An. D setelah lahir mendapatkan ASI eksklusif dan
susu formula karena ASI yang keluar baru sedikit. Ibu klien juga
mengatakan pernah memeriksakan dirinya 1 kali serta Ibu klien
mengatakan anaknya pernah mengalami kejang yang sama sejak umur ±
40 hari dan sempat dirawat di RS
6. Riwayat penyakit keluarga
Nenek klien mengatakan dulu semasa ibu klien masih kecil, umur ± 4 tahun,
ibu klien mengalami kejang dan sempat di rawat di RS. Ibu klien mengatakan
tidak memiliki riwayat penyakit DM‚ HT‚ TBC.
7. Genogram
Keterangan :
: Hubungan / status
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal bersama
: Klien
8. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami demam namun tidak pernah
sampai timbul kejang yang sama seperti yang dialami sekarang.
9. Riwayat alergi
Ibu M mengatakan An. D tidak memiliki alergi terhadap makanan‚ obatobatan dan lingkungan.
10. Riwayat immunisasi
Ibu M mengatakan An. D mendapatkan imunisasi lengkap seperti BCG‚ DPT‚
Polio‚ dan Hepatitis B
11. Riwayat pengobatan
Ibu d mengatakan sebelum pasien dibawa ke RS klien sempat membeli obat
penurun panas di apotek yaitu sanmol syr, karena An. D tidak ada perubahan
dan ibu klien merasa tidak tenang dengan keadaan anaknya kemudian ibu
klien membawa An. D ke Rs. Mulya
12. Riwayat tumbuh kembang
a. Pertumbuhan
1) BB
: 8,7 kg
2) TB
: 76 cm
3) LILA
: 12 cm
4) LIDA
: 48 cm
5) LIKA
: 47 cm
b. Perkembangan
1) Sebelum sakit
a. Personal sosial : klien bisa makan sendiri tetapi dengan sedikit
bantuan, bisa mengambil mainan sendiri, sering mengamati
tanganya.
b. Motorik halus : klien bisa mengmbil 7 kubus, bisa memindahkan
kubus, bisa menggaruk manik-manik
c. Bahasa : sering mengoceh, bisa memanggil ibu tetapi dengan suara
yang tdak terlalu jelas
d. Motorik kasar : bisa duduk tanpa bantuan,bisa mengangkat
kepalanya dengan tegak, bisa balik dengan sendiri
2) Selama sakit
Selama sakit klien tampak terlihat lemas di tempat tidur, klien jarang
duduk
13. Pola Fungsional Gordon
a. Pola istirahat-tidur
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit tidak pernah gangguan
tidur‚ tidur biasanya ± 8 jam dan tidur malam dimulai dari pukul
19.00-06.00.
2) Selama sakit
Ibu M mengatakan selama di RS An. D hanya bisa tidur ± 4 jam, klien
sering terbangun karena keramian, dan klien langsung menangis, ibu
klien tampak kecapean mengurus anaknya kalau sudah menangis.
b. Pola aktivitas-latihan
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit sudah bisa duduk namun
belum bisa berjalan‚ mengambil sesuatu dan memasukan kedalam
mulutnya.
2) Selama sakit
Ibu D mengatakan An. D tampak hanya bias menangis jika sekali-kali
kesakitan, klien tanpak terlihat lemas di tempat tidur dan jika An. D
menangis selalu digendong oleh ibunya.
c. Pola nutrisi-metabolik
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit makan 3-4 x/hari‚ makanan
berupa bubur, serta masih diberi ASI.
2) Selama sakit
Ibu klien mengatakan An. D napsu makan anaknya kurang, tidak
seperti biasanya sebelum sakit, bisa makan seperti biasanya. An. D
mendapatkan diit bubur, klien tampak hanya menghabiskan 2-3
sendok, dan minum air putih 290 cc.
d. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit tidak mengalami gangguan
dalam BAK dan BAB. BAB 1 x/hari‚ dan BAK ± 3-6 x/hari.
2) Selama sakit
Ibu klien mengatakan An. D tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB
baru 1 x dengan konsistensi normal berwarna kuning ± 10 cc, bau khas
feses dan BAK 3-6 x/hari dengan konsistensi normal berwarna kuning
jernih ± 350 cc, klien memakai pampers.
e. Pola kognitif
Ibu klien mengatakan jarang membawa anaknya untuk kontrol karena
sibuk dengan pekerjaanya di rumah, selama anaknya panas di rumah usaha
yang dilakukan keluarga hanya membeli obat penurun panas di apotek,
dan melakukan kompres. namun panas anaknya tetap saja tidak turun.
sedangkan untuk mengatasi kejang anaknya ibu mengatakan tidak tahu
tentang penanganan yang harus dilakukan
f. Persepsi klien
Ibu klien mengatakan tidak tahu penyebab kejang timbul pada anaknya.
g. Pola konsep diri
Tidak terkaji karena An. D masih berusia 10 bulan.
h. Susana hati
Tidak terkaji karena An. D masih berusia 10 bulan.
i. Pola koping
Ibu mengatakan selalu memikirkan anaknya yang kesakitan, sering
menangis, dan ketakutan. Saat anaknya menangis itu pertanda An. d
ketakutan atau kesakitan.
j. Pola seksual/ reproduksi
An. D berjenis kelamin laki-laki tidak ada kelainan pada organ
reproduksinya.
k. Pola peran-hubungan
An. D belum bisa berbicara, klien hanya bisa menangis, setiap kali
didekatin orang lain maupun perawat.
l. Pola nilai dan kepercayaan
Ibu d mengatakan semua anggota keluarganya beragama islam termasuk
An. D juga termasuk beragama islam.
14. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran
: Composmentis
b. TTV
1) Nadi
: 110 x/menit
2) Suhu
: 38,5 OC
3) RR
: 28 x/menit
c. Kulit
Warna kulit sawo matang‚ turgor kulit baik‚ lemak subkutan tebal‚ akral
hangat‚ tampak tidak ada lesi‚ dan tidak ada jejas‚muka tampak pucat.
d. Kepala
Kepala bentuk mesochepal‚ rambut hitam‚ distribusi rambut merata‚ kulit
kepala tidak ada lesi‚ dan tidak ada jejas.
e. Mata
Bentuk simetris‚ konjungtiva anemis‚ sclera tidak ikhterik‚ reflek cahaya
+/+‚ reflek berkedip +/+‚ reflek pupil +/+‚ gerakan bola mata normal.
f. Telinga
Letak telinga simetris‚ tidak ada serumen‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas.
g. Hidung
Lubang hidung simetris‚ tidak ada polip‚ tidak ada lesi‚ tidak ada
perdarahan.
h. Mulut
Bentuk simetris‚ tidak ada lesi‚tidak ada sekret‚ membrane mukosa
lembab‚ dan tidak ada karies.
i. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid‚ tidak ada jejas‚ dan tidak ada lesi.
j. Dada
1) Paru-paru
I
: pengembangan dada simetris
Pa : taktil fremitus kanan dan kiri sama
Pe : sonor
A : vesikuler
2) Jantung
I
: IC tidak tampak
Pa : IC teraba ICS ke-5 mid clavikulasinistra
Pe : tidak ada pembesaran jantung
A : S1–S2 reguler
k. Abdomen
I
: cembung
A : peristaltic usus (+) 16x/menit
Pe : hipertympani
Pa : tidak ada pembesaran hati‚ ginjal‚ dan lien
l. Ekstremitas
1) Superior : tidak ada fraktur‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas‚ akral hangat
2) Inferior : tidak ada fraktur‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas‚ akral hangat
Ekstremitas kanan terpasang futrolit 12 tpm, CRT < 3detik
m. Genetalia dan anus
Jenis kelamin laki-laki‚ tidak ada kelainan pada alat genetalia dan anus.
15. Pemeriksaan Penunjang
a. Program therapy
1. Infuse : Futrolit 12 tpm
2. Obat–obatan
a) Injeksi per IV
1) Sancorbin 2x100 mg
2) Phental 2x25 mg
3) Sanmol drip 100 mg jika demam >38,5
b) Per Oral
1) Sanmol 4x 1 cth
b. Pemeriksaan laboratorium tgl 15-11-2013
No
.
1
Nilai
Satuan
Hemoglobin
10‚10
g/dl
11–13
Hematokrit
30,90
%
30.00-44.00
Leukosit
8.700
/ul
5000–10000
219.000
/ul
150.000–400.000
Hematologi
Trombosit
c. Diit
ML
Hasil
Nilai normal
(laki-laki)
Pemeriksaan
ANALISA DATA
No
Hari/
.
tanggal
Jum’at‚ 15
DS :
/11/2013
Ibu
1
Data Fokus
klien
mengatakan
Etiologi
Problem
Proses penyakit
Hipetermi
anaknya
demam
DO :
o Akral hangat
o Suhu 38,5 OC sebelum minum
obat penurun panas
o Suhu 37,6 OC sesudah minum
obat penurun panas
o Klien tampak panasnya turun
naik
o Tampak panasnya turun jika
dikasih obat penurun panas
o Nadi 120x/menit
o Klien tampak menangis terus
2
Jum’at‚ 15
/11/2013
DS :
Kejang berulang
Ibu klien mengatakan anaknya
sering mengalami demam namun
tidak
pernah
sampai
timbul
kejang yang sama seperti yang
dialami sekarang.
DO :
Resiko
cidera
Ttd
o Keadaan umum : lemah
o Pada saat sebelum masuk RS
klien sempat kejang 1 kali
o Kesadaran : composmentis
o Nadi
: 120 x/menit
o Suhu
: 38‚5 OC
o RR
: 28 x/menit
o Temperatur suhu naik turun
3
Jum’at‚ 15
/11/2013
DS :
Kurangnya
Ibu klien mengatakan tidak tahu informasi
Defisiensi
tentang pengetahua
penyebab penyakit yang diderita proses penyakit dan n
tentang
anaknya dan merasa takut jika perawatannya
penyakit
anaknya kejang kembali karena
dan
tidak tahu tindakan yang harus
perawatan
dilakukannya dirumah
kejang
demam
DO :
o Ibu
klien
mengetahui
tampak
tidak
penyakit
dan
perawatan anaknya.
o Ibu klien tampak tidak akurat
dalam mengikuti perintah yang
dianjurkan
o Keluarga
tampak
bertanya
kepada perawat tentang penyakit
klien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit
2. Resiko cidera berhubungan dengan kejang berulang
3. Defisiensi pengetahuan tentang penyakit dan perawatan kejang demam
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan
perawatannya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
1
Hari/
No
tanggal
Dx
Jum’at‚
1
Tujuan
Setelah
dilakukan
Intervensi
tindakan 1 Observasi suhu tubuh tiap 2 jam
15/11/201
keperawatan selama 3x24 jam tidak
3
mengalami
hipertermi
2 Berikan
kompres
air
hangat -
didaerah kedua axila dan kedua
36 OC -37,5 OC
lipatan paha
Tidak demam
-
Anak tanpak tenang
Suhu
tubuh
meningkat
menandakan adanya proses infeksi
Suhu dalam batas normal :
-
-
Ttd
dengan
kriteria hasil :
-
Rasionalisasi
3 Anjurkan keluarga klien untuk selalu mengkompres klien dengan
air
hangat
dan
Menurunkan suhu tubuh secara
bertahap
Mengurangi
peningkatan
suhu
tubuh yang berlebih
memakaikan
pakaian yang tipis jika demam
4 Berikan Antipeuretik pamol syr 4x 1cth
Antipeuretik adalah obat penurun
panas
No
2
Hari/
tanggal
Jum’at‚
No
Dx
2
15/11/203
Tujuan
Setelah
dilakukan
keperawatan
selama
diharapkan
serangan
berulang
Intervensi
tidak
Rasionalisasi
tindakan 1 Observasi keadaan umum klien
3x24
terjadi
-
jam
yang
teratur
menentukan tindakan yang akan
kejang
dilakukan
dengan 2 Observasi
kriteria hasil :
Pemantauan
Ttd
adanya
tanda-tanda
-
kejang
Untuk menetukan tindakan yang
akan dilakukan
- Tidak ada kejang
- Suhu dalam batas normal :
36 OC -37 OC
3 Beritahukan keluarga klien tanda-
-
tanda kejang
keluarga tidak panik saat kejang
muncul
- Kejang berulang tidak muncul
kembali
- Tidak terjadi kejang
4 Anjurkan keluarga untuk melapor
-
ke perawat jika tanda-tanda kejang
untuk
mendapatkan
tindakan
intensif dari tim medis
muncul kembali
5 Berikan injeksi diazepam 4 mg
-
Diazepam adalah obat penenang
-
Mengetahui
bila kejang
3
Jum’at‚
3
Setelah
dilakukan
tindakan 1 Kaji tingkat pengetahuan keluarga
sejauh
mana
15/11/201
keperawatan
selama
3x24
jam
pengetahuan yang dimiliki keluarga
3
keluarga
mengetahui
tentang
dan
penyakit
dan perawatan
kejang
didapat
kebenaran
informasi
yang
demam dengan criteria hasil :
-
Keluarga sudah tidak bertanya 2 Beri penjelasan kepada keluarga
lagi tentang penyakit kejang
-
sebab dan akibat kejang demam
dialami dapat membantu menambah
demam
-
Penjelasan tentang kondisi yang
wawasan keluarga
Keluarga mampu diikutsertakan
dan
menaati
keperawatan
dalam
proses 3 Jelaskan setiap tindakan perawatan
-
yang akan dilakukan
4 Berikan
penkes
Agar keluarga mengetahui tujuan
setiap tindakan perawatan
tentang
cara
-
Sebagai upaya alih informasi dan
menolong anak kejang demam
mendidik keluarga agar mandiri
dengan selalu sedia obat penurun
dalam mengatasi masalah kesehatan
panas, bila anak panas
dan mencegah peningkatan suhu
lebih tinggi dan serangan kejang
ulang.
CATATAN KEPERAWATAN
Hari‚
tanggal
Jum’at‚
No.
Dx.
1
15/11/201
Implementasi
Mengobservasi
Respon
Ttd
suhu S : Ibu klien mengatakan
badan anaknya masih
tubuh tiap 2 jam
3
demam
15.30 wib
O : Suhu : 38,5
Nadi : 120x/menit
1,2
15.325 wib
Memberikan injeksi : S : -
sanmol drip 100 mg
O:
obat sanmol drip 100
mg
masuk
lewat
infuse
Klien
tampak
menangis
1
15.30 wib
Menganjurkan keluarga S : kelurga mengatakan akan
klien untuk memeberikan
meminumkan An. D obat
sanmol drop syr 1 cth
penurun panas
O : ibu klien tampak langsung
mengambil obat penurun
panas syr dan
meminumkan kepada
klien
1,2,3
Memberikan
3
Meminta
15.35
wib
15.35 wib
kompres S: air hangat didaerah kedua O: klien tampak
memperhatikan
axila dan kedua lipatan paha
untuk
kembali
1
keluarga S : memperagakan O : ibu tampak
memperagakan
S:-
18.00 wib
O:
therapy
obat injeksi sancorbin
injeksi sancorbin 100 mg
100 mg dan phental
dan phental 25 mg
25 mg masuk lewat
Memberikan
infuse
Klien
tampak
menangis
1,2
19.30
S :-
wib
vital
Memonitor tanda-tanda O :
o Nadi
3
19.35 wib
Menganjurkan
keluarga
kepada
ntuk
mengkompres
selalu
anak
jika
demam
20.25
Wib
Mengkaji
pengetahuan
: 37‚8 OC
o RR
: 30 x/menit
O : Ibu tampak mempergakan
kembali yang sudah
diajarkan oleh perawat
S : kelurga mengatakan akan
tingkat
keluarga
tentang kejang demam
selalu mengkompres jika
demam anak tinggi
O : keluarga tampak
menganggukan kepalanya
1
S :-
23.05 wib
Mengobservasi
tanda vital
1
o Suhu
S:
3
: 118 x/menit
tanda-
O : nadi : 120x/m
Suhu : 37,6 OC
RR
S :-
: 28x/m
Sabtu, 16-
11-2013
Mengontrol
cairan O : sisa infuse 250 cc
infuse 12 tpm
04.05 wib
1
04.05 wib
S :
Mengobservasi
tanda- O :
tanda vital
1
04.10 wib
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 37‚9 OC
o RR
: 28 x/menit
S :
Membrikan
obat O : kleuarga tanpak
penurun panas sanmol drop
memberikan sanmol drop
1 cth
1 cth
1,2
S ;-
06.05 wib
O:
therapy
obat injeksi sancorbin
injeksi sancorbin 100 mg
100 mg dan phental
dan phental 25 mg
25 mg masuk lewat
Memberikan
infuse
1
S :-
O6.45 wib
O : infuse kolf ke 2
1
Mengganti
cairan
infuse futrolit 12 tpm
08.05 wib
S :o O : Nadi : 118 x/menit
Mengobservasi TTV
1
o Suhu
: 37‚4 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
08.15 wib
Mengganti laken dan
merapikan tempat tidur klien
O : tempat tidur tampak
bersih dan rapi
S :-
10.00 wib
O:
Mengob servasi TTV
3
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 36,9 OC
o RR
: 26 x/menit
S : keluarga mengatkan
11.05 wib
kejang timbul karena
Mereviwe
pengetahuan
kembali
demam yang tinggi
keluarga O : keluarga tampak sudah
tentang kejang demam
mengerti
1
S : keluarga mengatakan
13.15 wib
demam anaknya naik
Mengobservasi KU dan
TTV klien
turun
O:
1
o Nadi
: 110 x/menit
o Suhu
: 36,7 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
16.15 wib
O:
Mengobservasi
TTV
klien
o Nadi
: 116 x/menit
o Suhu
: 38,2 OC
o RR
: 26 x/menit
1
S :-
16.18 wib
O:keluarga
Memberikan
drop 1 cth
sanmol
tampak
meminumkan sanmol drop
kepada klien
1,3
S :-
16.30 wib
O : keluarga tampak sudah
bisa cara mengkompres
Menganjurkan
kepada
dengan benar
keluarga untuk kompres air
1,2
18.05 wib
hangat didaerah kedua axila S ;O:
dan kedua lipatan paha
obat injeksi sancorbin
therapy
100 mg dan phental
injeksi sancorbin 100 mg
25 mg masuk lewat
dan phental 25 mg
infuse
Memberikan
1
20.15 wib
S :O:
Mengobservasi KU dan
TTV klien
1
o Nadi
: 116 x/menit
o Suhu
: 36,5 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
23.10 wib
O:
Mengobservasi
TTV
klien
1
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 36,7 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
23.10 wib
O:
infuse kolf ke 2 sisa
Mengontrol
300 cc
cairan
infuse futrolit 12 tpm
1
S :-
Minggu,
o Nadi
: 118 x/menit
17-11-
o Suhu
: 36,4 OC
o RR
: 26 x/menit
2013
04. 00 wib
Mengobservasi
TTV
klien
1,2
S :-
06.05 wib
O:
obat injeksi sancorbin
100 mg dan phental
Memberikan
therapy
25 mg masuk lewat
injeksi sancorbin 100 mg
infuse
dan phental 25 mg
Klien
tampak
menangis
1
S :-
08.05
O : tempat tidur tampak
Wib
bersih dan rapi
1
10.15 wib
Mengganti laken dan S : keluarga mengatakan
merapikan tempat tidur klien
anaknya sudah tidak
demam lagi
O:
Mengobservasi KU dan
TTV klien
3
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 36,2 OC
o RR
: 26 x/menit
S:
11.15
O:
Wib
keluarga tampak
memeperhatiakan
Menjelaskan
tindakan
perawatan
setiap
yang
akan dilakukan selama di
rumah
penjelasan yang di
jelaskan perawat
Klien tampak
mengganggukan kepala
11.20 wib
S :O : Keluarga tampak bisa
menjelaskan tentang
Mereviwe
pengetahuan
kembali
keluarga
tentang kejang demam
penyakit kejang demam
dan penganan selama di
rumah
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari‚ tanggal
Jum’at, 15-11-
No.Dx
.
1
Evaluasi
S : Ibu klien mengatakan An. D masih demam
2013
20.45 wib
O:
-
Suhu : 38,5
-
Nadi : 120x/ menit
-
Tampak sudah diberikan sanmol drop syr 4x1 cth
dan sanmol drip 100 mg
-
Klien tampak menangis
A : Masalah belum teratasi
P : degelasikan ke perawat yang shif selanjutnya untuk :
-
Memonitor suhu tiap 2 jam
-
Kompres air hangat bila panas
-
Memberi obat sanmol drop 4x1 cth jika demam
38,5 sanmol drip 100 mg sesuai
advice dokter
2
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak kejang lagi
O:
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 37,2°C
o Klien tidak mengalami cidera
A : Resiko cidera tidak terjadi
Ttd
P : lanjutkan intervensi 1,2
3
S : keluarga mengatakan belum paham dengan penyakit dan
penanganan kejang demam yang diderita anaknya
O:
-
Ibu klien tampak masih bingung
-
Ibu klien tampak belum mengerti penjelasan tentang
kejang demam yang diberikan
-
Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses
keperawatan
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Memberikan
saran
kepada
keluarga
untuk
melaporkan ke perawat atau tim medis lainya jika
kejang timbul kembali
Sabtu‚
1
S : Ibu klien mengatakan anaknya demamnya masih turun
16/11/2013
naik
20.50 wib
O:
-
Suhu : 36,5
-
Nadi : 116x/ menit
-
RR
-
Tampak sudah diberikan sanmol drop syr 4x1 cth
-
Klien tampak tenang
: 26
A : Masalah teratasi sebagian
P : degelasikan ke perawat yang shif selanjutnya untuk :
-
Memonitor suhu tiap 2 jam
-
Kompres air hangat bila panas
-
Memberi obat sanmol drop 4x1 cth jika demam
38,5 sanmol drip 100 mg sesuai
advice dokter
2
Jika demam >38,5 sanmol drip 100 mg
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak kejang
O:
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 36,5°C
o Klien tidak mengalami cidera
o Observasi adanya tanda-tanda kejang
A : maslah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2
3
S : keluarga mengatakan sudah paham dengan penyakit dan
penanganan kejang demam yang diderita anaknya
O:
-
Ibu klien tampak masih bingung
-
Ibu klien tampak belum mengerti penjelasan tentang
kejang demam yang diberikan
-
Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses
keperawatan
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Memberikan
saran
kepada
ibu
klien
agar
menerapkan ilmu/ informasi yang telah diberikan
oleh perawat
Memberikan
saran kepada keluarga untuk tidak
panik jika kejang timbul
Segera munkin melaporkan kepada perawat atau tim
medis lainnya.
Minggu‚
1
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi
17/11/2013
13.00 wib
O:
-
Suhu : 36,2
-
Nadi : 114x/ menit
-
RR
-
Klien tampak tenang
-
Klien tampak tersenyum saat di ajak bercanda
: 26
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
2
S : Ibu klien mengatakan selama di rumah sakit tidak kejang
O:
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 36,2°C
o Klien tampak tersenyum saat di ajak bercanda ria
A : maslah teratasi
P : hentikan intervensi
3
S : keluarga mengatakan sudah paham tentang kejang
demam
penyebab dan cara penangannya selama di
rumah sewaktu-waktu timbul kejang
O:
-
Ibu klien tampak sudah mengerti
-
Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses
keperawatan
-
Keluarga klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Memberikan
saran
kepada
ibu
klien
agar
menerapkan ilmu dan berbagi informasi ke tetangga
maupun keluarga yang lain.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
DIRUANG PERAWATAN HIGH CARE UNIT
RS. MULYA SUDIMARA, PINANG TANGERANG
Oleh :
DISUSUN OLEH:
NAMA : KARNADI
KEPERAWATAN ANAK
RS. MULYA SUDIMARA, PINANG
TANGERANG
2014
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan diruang perawatan umum lantai 3 pada
tanggal 15-11-2013 di Rs. Mulya sudimara,pinang
1. Identitas Pasien
a. Nama
: An. D
b. Umur
: 10 Bulan
c. Jenis kelamin
: Laki-laki
d. Anak ke-
: Pertama
e. Tanggal masuk
: 15 november 2013
f. No. RM
: 079380
g. Diagnose medis
: Kejang Demam Sederhana (KDS)
2. Identitas penanggungjawab
a. Nama
: Tn. S
b. Alamat
: kayu gede RT 9/10 paku jaya serpong utara
c. Jenis kelamin
: Laki-laki
d. Umur
: 29 Tahun
e. Agama
: Islam
f. Pekerjaan
: Wiraswasta
g. Pendidikan terakhir
: D III
h. Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
3. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan anaknya demam
4. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan ±2 hari sebelum anaknya dibawa ke RS anaknya
panas tinggi, disertai kejang 1 kali, Keluarga merasa ketakutan dan panik.
Kemudian keluarga datang ke IGD Rs. Mulya Sudimara, Pinang tgl 15-112013, Setelah berada di IGD klien mendapatkan therapi cairan infuse: Futrolit
12 tpm, phental 2x 25, sancorbin 2x100, sanmol drip 100 mg keadaan klien
saat itu adalah KU baik, CM, pasien tampak lemas, demam (+), batuk(+),
muntah (-), diare (-). Klien di diagnosa kejang demam sederhana(KDS) klien
dianjurkan untuk rawat inap di ruang perawatan umum lamtai 3 kamar 301.
Saat pengkajian diruang perawatan umum lantai 3. tgl 15-11-2013 keadaan
pasien adalah KU baik, CM, demam(+) diare (-), ma/mi (-/-) muntah (-), batuk
(+), tidak ada riak, S=39,3°C, RR=28x/m, N=120 x/m.
5. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan selama mengandung An. D sering memeriksakan
kandungannya ke bidan sebulan sekali dengan hasil tidak ada
kelainan‚ pernah mendapatkan imunsasi TT‚ dan tidak pernah terjatuh.
b. Natal
Ibu klien mengatakan saat An. D lahir di klinik bersalin dengan normal
atau tidak ada kelainan‚ BBL 3200 gram‚ PB : 48 cm‚ menangis kuat
c. Post natal
Ibu klien mengatakan An. D setelah lahir mendapatkan ASI eksklusif dan
susu formula karena ASI yang keluar baru sedikit. Ibu klien juga
mengatakan pernah memeriksakan dirinya 1 kali serta Ibu klien
mengatakan anaknya pernah mengalami kejang yang sama sejak umur ±
40 hari dan sempat dirawat di RS
6. Riwayat penyakit keluarga
Nenek klien mengatakan dulu semasa ibu klien masih kecil, umur ± 4 tahun,
ibu klien mengalami kejang dan sempat di rawat di RS. Ibu klien mengatakan
tidak memiliki riwayat penyakit DM‚ HT‚ TBC.
7. Genogram
Keterangan :
: Hubungan / status
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal bersama
: Klien
8. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami demam namun tidak pernah
sampai timbul kejang yang sama seperti yang dialami sekarang.
9. Riwayat alergi
Ibu M mengatakan An. D tidak memiliki alergi terhadap makanan‚ obatobatan dan lingkungan.
10. Riwayat immunisasi
Ibu M mengatakan An. D mendapatkan imunisasi lengkap seperti BCG‚ DPT‚
Polio‚ dan Hepatitis B
11. Riwayat pengobatan
Ibu d mengatakan sebelum pasien dibawa ke RS klien sempat membeli obat
penurun panas di apotek yaitu sanmol syr, karena An. D tidak ada perubahan
dan ibu klien merasa tidak tenang dengan keadaan anaknya kemudian ibu
klien membawa An. D ke Rs. Mulya
12. Riwayat tumbuh kembang
a. Pertumbuhan
1) BB
: 8,7 kg
2) TB
: 76 cm
3) LILA
: 12 cm
4) LIDA
: 48 cm
5) LIKA
: 47 cm
b. Perkembangan
1) Sebelum sakit
a. Personal sosial : klien bisa makan sendiri tetapi dengan sedikit
bantuan, bisa mengambil mainan sendiri, sering mengamati
tanganya.
b. Motorik halus : klien bisa mengmbil 7 kubus, bisa memindahkan
kubus, bisa menggaruk manik-manik
c. Bahasa : sering mengoceh, bisa memanggil ibu tetapi dengan suara
yang tdak terlalu jelas
d. Motorik kasar : bisa duduk tanpa bantuan,bisa mengangkat
kepalanya dengan tegak, bisa balik dengan sendiri
2) Selama sakit
Selama sakit klien tampak terlihat lemas di tempat tidur, klien jarang
duduk
13. Pola Fungsional Gordon
a. Pola istirahat-tidur
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit tidak pernah gangguan
tidur‚ tidur biasanya ± 8 jam dan tidur malam dimulai dari pukul
19.00-06.00.
2) Selama sakit
Ibu M mengatakan selama di RS An. D hanya bisa tidur ± 4 jam, klien
sering terbangun karena keramian, dan klien langsung menangis, ibu
klien tampak kecapean mengurus anaknya kalau sudah menangis.
b. Pola aktivitas-latihan
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit sudah bisa duduk namun
belum bisa berjalan‚ mengambil sesuatu dan memasukan kedalam
mulutnya.
2) Selama sakit
Ibu D mengatakan An. D tampak hanya bias menangis jika sekali-kali
kesakitan, klien tanpak terlihat lemas di tempat tidur dan jika An. D
menangis selalu digendong oleh ibunya.
c. Pola nutrisi-metabolik
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit makan 3-4 x/hari‚ makanan
berupa bubur, serta masih diberi ASI.
2) Selama sakit
Ibu klien mengatakan An. D napsu makan anaknya kurang, tidak
seperti biasanya sebelum sakit, bisa makan seperti biasanya. An. D
mendapatkan diit bubur, klien tampak hanya menghabiskan 2-3
sendok, dan minum air putih 290 cc.
d. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit tidak mengalami gangguan
dalam BAK dan BAB. BAB 1 x/hari‚ dan BAK ± 3-6 x/hari.
2) Selama sakit
Ibu klien mengatakan An. D tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB
baru 1 x dengan konsistensi normal berwarna kuning ± 10 cc, bau khas
feses dan BAK 3-6 x/hari dengan konsistensi normal berwarna kuning
jernih ± 350 cc, klien memakai pampers.
e. Pola kognitif
Ibu klien mengatakan jarang membawa anaknya untuk kontrol karena
sibuk dengan pekerjaanya di rumah, selama anaknya panas di rumah usaha
yang dilakukan keluarga hanya membeli obat penurun panas di apotek,
dan melakukan kompres. namun panas anaknya tetap saja tidak turun.
sedangkan untuk mengatasi kejang anaknya ibu mengatakan tidak tahu
tentang penanganan yang harus dilakukan
f. Persepsi klien
Ibu klien mengatakan tidak tahu penyebab kejang timbul pada anaknya.
g. Pola konsep diri
Tidak terkaji karena An. D masih berusia 10 bulan.
h. Susana hati
Tidak terkaji karena An. D masih berusia 10 bulan.
i. Pola koping
Ibu mengatakan selalu memikirkan anaknya yang kesakitan, sering
menangis, dan ketakutan. Saat anaknya menangis itu pertanda An. d
ketakutan atau kesakitan.
j. Pola seksual/ reproduksi
An. D berjenis kelamin laki-laki tidak ada kelainan pada organ
reproduksinya.
k. Pola peran-hubungan
An. D belum bisa berbicara, klien hanya bisa menangis, setiap kali
didekatin orang lain maupun perawat.
l. Pola nilai dan kepercayaan
Ibu d mengatakan semua anggota keluarganya beragama islam termasuk
An. D juga termasuk beragama islam.
14. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran
: Composmentis
b. TTV
1) Nadi
: 110 x/menit
2) Suhu
: 38,5 OC
3) RR
: 28 x/menit
c. Kulit
Warna kulit sawo matang‚ turgor kulit baik‚ lemak subkutan tebal‚ akral
hangat‚ tampak tidak ada lesi‚ dan tidak ada jejas‚muka tampak pucat.
d. Kepala
Kepala bentuk mesochepal‚ rambut hitam‚ distribusi rambut merata‚ kulit
kepala tidak ada lesi‚ dan tidak ada jejas.
e. Mata
Bentuk simetris‚ konjungtiva anemis‚ sclera tidak ikhterik‚ reflek cahaya
+/+‚ reflek berkedip +/+‚ reflek pupil +/+‚ gerakan bola mata normal.
f. Telinga
Letak telinga simetris‚ tidak ada serumen‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas.
g. Hidung
Lubang hidung simetris‚ tidak ada polip‚ tidak ada lesi‚ tidak ada
perdarahan.
h. Mulut
Bentuk simetris‚ tidak ada lesi‚tidak ada sekret‚ membrane mukosa
lembab‚ dan tidak ada karies.
i. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid‚ tidak ada jejas‚ dan tidak ada lesi.
j. Dada
1) Paru-paru
I
: pengembangan dada simetris
Pa : taktil fremitus kanan dan kiri sama
Pe : sonor
A : vesikuler
2) Jantung
I
: IC tidak tampak
Pa : IC teraba ICS ke-5 mid clavikulasinistra
Pe : tidak ada pembesaran jantung
A : S1–S2 reguler
k. Abdomen
I
: cembung
A : peristaltic usus (+) 16x/menit
Pe : hipertympani
Pa : tidak ada pembesaran hati‚ ginjal‚ dan lien
l. Ekstremitas
1) Superior : tidak ada fraktur‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas‚ akral hangat
2) Inferior : tidak ada fraktur‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas‚ akral hangat
Ekstremitas kanan terpasang futrolit 12 tpm, CRT < 3detik
m. Genetalia dan anus
Jenis kelamin laki-laki‚ tidak ada kelainan pada alat genetalia dan anus.
15. Pemeriksaan Penunjang
a. Program therapy
1. Infuse : Futrolit 12 tpm
2. Obat–obatan
a) Injeksi per IV
1) Sancorbin 2x100 mg
2) Phental 2x25 mg
3) Sanmol drip 100 mg jika demam >38,5
b) Per Oral
1) Sanmol 4x 1 cth
b. Pemeriksaan laboratorium tgl 15-11-2013
No
.
1
Nilai
Satuan
Hemoglobin
10‚10
g/dl
11–13
Hematokrit
30,90
%
30.00-44.00
Leukosit
8.700
/ul
5000–10000
219.000
/ul
150.000–400.000
Hematologi
Trombosit
c. Diit
ML
Hasil
Nilai normal
(laki-laki)
Pemeriksaan
ANALISA DATA
No
Hari/
.
tanggal
Jum’at‚ 15
DS :
/11/2013
Ibu
1
Data Fokus
klien
mengatakan
Etiologi
Problem
Proses penyakit
Hipetermi
anaknya
demam
DO :
o Akral hangat
o Suhu 38,5 OC sebelum minum
obat penurun panas
o Suhu 37,6 OC sesudah minum
obat penurun panas
o Klien tampak panasnya turun
naik
o Tampak panasnya turun jika
dikasih obat penurun panas
o Nadi 120x/menit
o Klien tampak menangis terus
2
Jum’at‚ 15
/11/2013
DS :
Kejang berulang
Ibu klien mengatakan anaknya
sering mengalami demam namun
tidak
pernah
sampai
timbul
kejang yang sama seperti yang
dialami sekarang.
DO :
Resiko
cidera
Ttd
o Keadaan umum : lemah
o Pada saat sebelum masuk RS
klien sempat kejang 1 kali
o Kesadaran : composmentis
o Nadi
: 120 x/menit
o Suhu
: 38‚5 OC
o RR
: 28 x/menit
o Temperatur suhu naik turun
3
Jum’at‚ 15
/11/2013
DS :
Kurangnya
Ibu klien mengatakan tidak tahu informasi
Defisiensi
tentang pengetahua
penyebab penyakit yang diderita proses penyakit dan n
tentang
anaknya dan merasa takut jika perawatannya
penyakit
anaknya kejang kembali karena
dan
tidak tahu tindakan yang harus
perawatan
dilakukannya dirumah
kejang
demam
DO :
o Ibu
klien
mengetahui
tampak
tidak
penyakit
dan
perawatan anaknya.
o Ibu klien tampak tidak akurat
dalam mengikuti perintah yang
dianjurkan
o Keluarga
tampak
bertanya
kepada perawat tentang penyakit
klien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit
2. Resiko cidera berhubungan dengan kejang berulang
3. Defisiensi pengetahuan tentang penyakit dan perawatan kejang demam
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan
perawatannya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
1
Hari/
No
tanggal
Dx
Jum’at‚
1
Tujuan
Setelah
dilakukan
Intervensi
tindakan 1 Observasi suhu tubuh tiap 2 jam
15/11/201
keperawatan selama 3x24 jam tidak
3
mengalami
hipertermi
2 Berikan
kompres
air
hangat -
didaerah kedua axila dan kedua
36 OC -37,5 OC
lipatan paha
Tidak demam
-
Anak tanpak tenang
Suhu
tubuh
meningkat
menandakan adanya proses infeksi
Suhu dalam batas normal :
-
-
Ttd
dengan
kriteria hasil :
-
Rasionalisasi
3 Anjurkan keluarga klien untuk selalu mengkompres klien dengan
air
hangat
dan
Menurunkan suhu tubuh secara
bertahap
Mengurangi
peningkatan
suhu
tubuh yang berlebih
memakaikan
pakaian yang tipis jika demam
4 Berikan Antipeuretik pamol syr 4x 1cth
Antipeuretik adalah obat penurun
panas
No
2
Hari/
tanggal
Jum’at‚
No
Dx
2
15/11/203
Tujuan
Setelah
dilakukan
keperawatan
selama
diharapkan
serangan
berulang
Intervensi
tidak
Rasionalisasi
tindakan 1 Observasi keadaan umum klien
3x24
terjadi
-
jam
yang
teratur
menentukan tindakan yang akan
kejang
dilakukan
dengan 2 Observasi
kriteria hasil :
Pemantauan
Ttd
adanya
tanda-tanda
-
kejang
Untuk menetukan tindakan yang
akan dilakukan
- Tidak ada kejang
- Suhu dalam batas normal :
36 OC -37 OC
3 Beritahukan keluarga klien tanda-
-
tanda kejang
keluarga tidak panik saat kejang
muncul
- Kejang berulang tidak muncul
kembali
- Tidak terjadi kejang
4 Anjurkan keluarga untuk melapor
-
ke perawat jika tanda-tanda kejang
untuk
mendapatkan
tindakan
intensif dari tim medis
muncul kembali
5 Berikan injeksi diazepam 4 mg
-
Diazepam adalah obat penenang
-
Mengetahui
bila kejang
3
Jum’at‚
3
Setelah
dilakukan
tindakan 1 Kaji tingkat pengetahuan keluarga
sejauh
mana
15/11/201
keperawatan
selama
3x24
jam
pengetahuan yang dimiliki keluarga
3
keluarga
mengetahui
tentang
dan
penyakit
dan perawatan
kejang
didapat
kebenaran
informasi
yang
demam dengan criteria hasil :
-
Keluarga sudah tidak bertanya 2 Beri penjelasan kepada keluarga
lagi tentang penyakit kejang
-
sebab dan akibat kejang demam
dialami dapat membantu menambah
demam
-
Penjelasan tentang kondisi yang
wawasan keluarga
Keluarga mampu diikutsertakan
dan
menaati
keperawatan
dalam
proses 3 Jelaskan setiap tindakan perawatan
-
yang akan dilakukan
4 Berikan
penkes
Agar keluarga mengetahui tujuan
setiap tindakan perawatan
tentang
cara
-
Sebagai upaya alih informasi dan
menolong anak kejang demam
mendidik keluarga agar mandiri
dengan selalu sedia obat penurun
dalam mengatasi masalah kesehatan
panas, bila anak panas
dan mencegah peningkatan suhu
lebih tinggi dan serangan kejang
ulang.
CATATAN KEPERAWATAN
Hari‚
tanggal
Jum’at‚
No.
Dx.
1
15/11/201
Implementasi
Mengobservasi
Respon
Ttd
suhu S : Ibu klien mengatakan
badan anaknya masih
tubuh tiap 2 jam
3
demam
15.30 wib
O : Suhu : 38,5
Nadi : 120x/menit
1,2
15.325 wib
Memberikan injeksi : S : -
sanmol drip 100 mg
O:
obat sanmol drip 100
mg
masuk
lewat
infuse
Klien
tampak
menangis
1
15.30 wib
Menganjurkan keluarga S : kelurga mengatakan akan
klien untuk memeberikan
meminumkan An. D obat
sanmol drop syr 1 cth
penurun panas
O : ibu klien tampak langsung
mengambil obat penurun
panas syr dan
meminumkan kepada
klien
1,2,3
Memberikan
3
Meminta
15.35
wib
15.35 wib
kompres S: air hangat didaerah kedua O: klien tampak
memperhatikan
axila dan kedua lipatan paha
untuk
kembali
1
keluarga S : memperagakan O : ibu tampak
memperagakan
S:-
18.00 wib
O:
therapy
obat injeksi sancorbin
injeksi sancorbin 100 mg
100 mg dan phental
dan phental 25 mg
25 mg masuk lewat
Memberikan
infuse
Klien
tampak
menangis
1,2
19.30
S :-
wib
vital
Memonitor tanda-tanda O :
o Nadi
3
19.35 wib
Menganjurkan
keluarga
kepada
ntuk
mengkompres
selalu
anak
jika
demam
20.25
Wib
Mengkaji
pengetahuan
: 37‚8 OC
o RR
: 30 x/menit
O : Ibu tampak mempergakan
kembali yang sudah
diajarkan oleh perawat
S : kelurga mengatakan akan
tingkat
keluarga
tentang kejang demam
selalu mengkompres jika
demam anak tinggi
O : keluarga tampak
menganggukan kepalanya
1
S :-
23.05 wib
Mengobservasi
tanda vital
1
o Suhu
S:
3
: 118 x/menit
tanda-
O : nadi : 120x/m
Suhu : 37,6 OC
RR
S :-
: 28x/m
Sabtu, 16-
11-2013
Mengontrol
cairan O : sisa infuse 250 cc
infuse 12 tpm
04.05 wib
1
04.05 wib
S :
Mengobservasi
tanda- O :
tanda vital
1
04.10 wib
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 37‚9 OC
o RR
: 28 x/menit
S :
Membrikan
obat O : kleuarga tanpak
penurun panas sanmol drop
memberikan sanmol drop
1 cth
1 cth
1,2
S ;-
06.05 wib
O:
therapy
obat injeksi sancorbin
injeksi sancorbin 100 mg
100 mg dan phental
dan phental 25 mg
25 mg masuk lewat
Memberikan
infuse
1
S :-
O6.45 wib
O : infuse kolf ke 2
1
Mengganti
cairan
infuse futrolit 12 tpm
08.05 wib
S :o O : Nadi : 118 x/menit
Mengobservasi TTV
1
o Suhu
: 37‚4 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
08.15 wib
Mengganti laken dan
merapikan tempat tidur klien
O : tempat tidur tampak
bersih dan rapi
S :-
10.00 wib
O:
Mengob servasi TTV
3
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 36,9 OC
o RR
: 26 x/menit
S : keluarga mengatkan
11.05 wib
kejang timbul karena
Mereviwe
pengetahuan
kembali
demam yang tinggi
keluarga O : keluarga tampak sudah
tentang kejang demam
mengerti
1
S : keluarga mengatakan
13.15 wib
demam anaknya naik
Mengobservasi KU dan
TTV klien
turun
O:
1
o Nadi
: 110 x/menit
o Suhu
: 36,7 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
16.15 wib
O:
Mengobservasi
TTV
klien
o Nadi
: 116 x/menit
o Suhu
: 38,2 OC
o RR
: 26 x/menit
1
S :-
16.18 wib
O:keluarga
Memberikan
drop 1 cth
sanmol
tampak
meminumkan sanmol drop
kepada klien
1,3
S :-
16.30 wib
O : keluarga tampak sudah
bisa cara mengkompres
Menganjurkan
kepada
dengan benar
keluarga untuk kompres air
1,2
18.05 wib
hangat didaerah kedua axila S ;O:
dan kedua lipatan paha
obat injeksi sancorbin
therapy
100 mg dan phental
injeksi sancorbin 100 mg
25 mg masuk lewat
dan phental 25 mg
infuse
Memberikan
1
20.15 wib
S :O:
Mengobservasi KU dan
TTV klien
1
o Nadi
: 116 x/menit
o Suhu
: 36,5 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
23.10 wib
O:
Mengobservasi
TTV
klien
1
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 36,7 OC
o RR
: 26 x/menit
S :-
23.10 wib
O:
infuse kolf ke 2 sisa
Mengontrol
300 cc
cairan
infuse futrolit 12 tpm
1
S :-
Minggu,
o Nadi
: 118 x/menit
17-11-
o Suhu
: 36,4 OC
o RR
: 26 x/menit
2013
04. 00 wib
Mengobservasi
TTV
klien
1,2
S :-
06.05 wib
O:
obat injeksi sancorbin
100 mg dan phental
Memberikan
therapy
25 mg masuk lewat
injeksi sancorbin 100 mg
infuse
dan phental 25 mg
Klien
tampak
menangis
1
S :-
08.05
O : tempat tidur tampak
Wib
bersih dan rapi
1
10.15 wib
Mengganti laken dan S : keluarga mengatakan
merapikan tempat tidur klien
anaknya sudah tidak
demam lagi
O:
Mengobservasi KU dan
TTV klien
3
o Nadi
: 118 x/menit
o Suhu
: 36,2 OC
o RR
: 26 x/menit
S:
11.15
O:
Wib
keluarga tampak
memeperhatiakan
Menjelaskan
tindakan
perawatan
setiap
yang
akan dilakukan selama di
rumah
penjelasan yang di
jelaskan perawat
Klien tampak
mengganggukan kepala
11.20 wib
S :O : Keluarga tampak bisa
menjelaskan tentang
Mereviwe
pengetahuan
kembali
keluarga
tentang kejang demam
penyakit kejang demam
dan penganan selama di
rumah
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari‚ tanggal
Jum’at, 15-11-
No.Dx
.
1
Evaluasi
S : Ibu klien mengatakan An. D masih demam
2013
20.45 wib
O:
-
Suhu : 38,5
-
Nadi : 120x/ menit
-
Tampak sudah diberikan sanmol drop syr 4x1 cth
dan sanmol drip 100 mg
-
Klien tampak menangis
A : Masalah belum teratasi
P : degelasikan ke perawat yang shif selanjutnya untuk :
-
Memonitor suhu tiap 2 jam
-
Kompres air hangat bila panas
-
Memberi obat sanmol drop 4x1 cth jika demam
38,5 sanmol drip 100 mg sesuai
advice dokter
2
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak kejang lagi
O:
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 37,2°C
o Klien tidak mengalami cidera
A : Resiko cidera tidak terjadi
Ttd
P : lanjutkan intervensi 1,2
3
S : keluarga mengatakan belum paham dengan penyakit dan
penanganan kejang demam yang diderita anaknya
O:
-
Ibu klien tampak masih bingung
-
Ibu klien tampak belum mengerti penjelasan tentang
kejang demam yang diberikan
-
Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses
keperawatan
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Memberikan
saran
kepada
keluarga
untuk
melaporkan ke perawat atau tim medis lainya jika
kejang timbul kembali
Sabtu‚
1
S : Ibu klien mengatakan anaknya demamnya masih turun
16/11/2013
naik
20.50 wib
O:
-
Suhu : 36,5
-
Nadi : 116x/ menit
-
RR
-
Tampak sudah diberikan sanmol drop syr 4x1 cth
-
Klien tampak tenang
: 26
A : Masalah teratasi sebagian
P : degelasikan ke perawat yang shif selanjutnya untuk :
-
Memonitor suhu tiap 2 jam
-
Kompres air hangat bila panas
-
Memberi obat sanmol drop 4x1 cth jika demam
38,5 sanmol drip 100 mg sesuai
advice dokter
2
Jika demam >38,5 sanmol drip 100 mg
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak kejang
O:
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 36,5°C
o Klien tidak mengalami cidera
o Observasi adanya tanda-tanda kejang
A : maslah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2
3
S : keluarga mengatakan sudah paham dengan penyakit dan
penanganan kejang demam yang diderita anaknya
O:
-
Ibu klien tampak masih bingung
-
Ibu klien tampak belum mengerti penjelasan tentang
kejang demam yang diberikan
-
Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses
keperawatan
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Memberikan
saran
kepada
ibu
klien
agar
menerapkan ilmu/ informasi yang telah diberikan
oleh perawat
Memberikan
saran kepada keluarga untuk tidak
panik jika kejang timbul
Segera munkin melaporkan kepada perawat atau tim
medis lainnya.
Minggu‚
1
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi
17/11/2013
13.00 wib
O:
-
Suhu : 36,2
-
Nadi : 114x/ menit
-
RR
-
Klien tampak tenang
-
Klien tampak tersenyum saat di ajak bercanda
: 26
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
2
S : Ibu klien mengatakan selama di rumah sakit tidak kejang
O:
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 36,2°C
o Klien tampak tersenyum saat di ajak bercanda ria
A : maslah teratasi
P : hentikan intervensi
3
S : keluarga mengatakan sudah paham tentang kejang
demam
penyebab dan cara penangannya selama di
rumah sewaktu-waktu timbul kejang
O:
-
Ibu klien tampak sudah mengerti
-
Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses
keperawatan
-
Keluarga klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Memberikan
saran
kepada
ibu
klien
agar
menerapkan ilmu dan berbagi informasi ke tetangga
maupun keluarga yang lain.