Service Level Management, IT Governance

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5144

  [email protected]

  Perancangan IT Governance yang baik mampu meningkatkan

  operasional bisnisnya. Terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh divisi IT PT. XYZ yang berupa tidak berjalannya sistem dengan sebagaimana mestinya, terjadinya penurunan kinerja, ketidaksesuaian data, gangguan operasional sistem dan lain

  business support karena IT hanya sebagai pendukung dalam kegiatan

  Pada PT. XYZ terdapat unit kerja yang bertugas menangani layanan terkait dengan IT, unit kerja tersebut dinamakan divisi IT. Divisi IT PT. XYZ melayani tiga layanan utama yaitu jaringan, sistem informasi dan internet. Posisi IT di PT. XYZ saat ini masih sebagai

  sumber daya air. Saat ini PT. XYZ telah mengimplementasikan teknologi informasi pada kegiatan operasionalnya. PT. XYZ mencanangkan dalam visinya ingin menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian teknologi untuk mendukung tersedianya infrasruktur sumber daya air yang handal. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan IT Governance yang baik agar keberlangsungan teknologi informasi selaras dengan kebutuhan bisnis PT. XYZ.

  IT Governance yang baik agar keberlangsungan teknologi informasi selaras dengan kebutuhan bisnis PT. XYZ. IT Governance telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tahun 2010 yaitu UU N0.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. PT. XYZ menerapkan IT Governance menggunakan framework ITIL Versi 3 dalam hal perancangan service design. Perancangan service design yang dilakukan yakni pada domain service catalogue management dan service level management. Hasil perancangan service design pada layanan IT PT. XYZ ini menghasilkan

  Abstrak —Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PT. XYZ) merupakan Puslitbang yang berada di bawah Kementrian Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. PT. XYZ merupakan instansi pemerintahan non profit yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan sumber daya air. Saat ini PT. XYZ telah mengimplementasikan teknologi informasi pada kegiatan operasionalnya. Penyampaian layanan teknologi informasi PT. XYZ masih belum memiliki standar yang jelas mengenai penanggung jawab layanan dan penanganan masalah yang terjadi. PT. XYZ mencanangkan dalam visinya ingin menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian teknologi untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

  3

  

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA

LAYANAN IT PT. XYZ DENGAN

MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

  [email protected],

  2

  [email protected],

  1

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

  3 Wildan Herwindo

  2 Murahartawaty,

  1 Diana Meiriana Selvianti,

  • – lain. Dengan demikian harus segera ditemukan solusi untuk menangani kendala – kendala tersebut sehingga layanan IT dapat berjalan dengan baik untuk mendukung kegiatan operasional PT. XYZ [2].
Renstra Bisnis Blueprint IT Informasi Bisnis S er v ic e Op er at ion S er vi ce T ra n si tio n S er vi ce D es ig n

  persoalan yang terjadi serta ditunjang dengan pengembangan sarana dan prasarana litbang (laboratorium) [3]. Namun, kondisi saat ini belum adanya pengelolaan layanan teknologi informasi yang menunjang untuk memenuhi rencana strategis tersebut di PT. XYZ. Oleh karena itu, dibutuhkannya perancangan service design dalam IT

  Catalogue Management (SCM) dan Service Level Management

  proses selanjutnya. Dokumen service catalogue yang dihasilkan akan digunakan untuk analisis risiko pada proses

  catalogue dan service portofolio yang akan digunakan untuk

  Masukan untuk domain Service Catalogue Management yaitu berupa rencana strategis PT. XYZ dan blueprint IT untuk divisi IT PT. XYZ yang akan diolah menjadi informasi bisnis dan akan menghasilkan analisis risiko bisnis. Daftar layanan IT dan hasil dari analisis risiko bisnis akan menghasilkan service

  Domain Service Transition Gambar 1 Model Konseptual

  layanan yang ada pada divisi IT PT. XYZ?

  Management dengan menggunakan framework ITIL versi 3 untuk

  Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancangan Service Catalogue Management dan Service Level

  (SLM) untuk memastikan apakah layanan tersampaikan dengan baik kepada user dan memastikan sejauh mana tingkat layanan teknologi informasi yang ada di PT. XYZ, dalam hal ini akan menggunakan framework ITIL versi 3.

  Saat ini PT. XYZ membutuhkan perancangan Service

  Governance untuk membuat standar – standar layanan yang disampaikan oleh divisi IT PT. XYZ kepada user. Daftar Layanan IT Service Risiko Bisnis Service Service Level Customer & User Feedback Dokumen Keluhan User Operational Service Level Level Catalogue Portofolio Requirement Agreement Agreement

  menggunakan ITIL versi 3 sebagai framework untuk membuat dan merancang IT Governance.

  Service Management . Oleh karena itu, PT. XYZ sangat cocok

  framework yang digunakan untuk mengimplementasikan IT Analisis Risiko Domain Service Operation Analisis Risiko Procedure (SOP) Incident Management Standard Operational Procedure (SOP) Problem Management

  yang paling banyak digunakan oleh seluruh organisasi di dunia. Selain itu, ITIL versi 3 merupakan

  framework

  yang akan menjadi acuan dalam melaksanakan perancangan. Ada beberapa framework yang dapat digunakan SCM SLM Standard Operational untuk membuat perancangan IT Governance diantaranya: ITIL versi 3, COBIT dan ISO 38500. Menurut survey yang dilakukan oleh ISACA pada tahun 2011, ITIL versi 3 merupakan

  framework

  Dalam pelaksanaan IT Governance dibutuhkan sebuah

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5145

ASIL DAN

  P

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5146

  Setelah dilakukannya assessment maka akan didapatkan gap atau kesenjangan persentase keberhasilan dari tercapainya

  Gambar 2 Sistematika Penelitian

  dari masing

  management . Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan hasil assessment

  PT. XYZ. Pada tahapan ini dilakukan assessment terhadap proses service catalogue management dan service level

  A. Analisis Kondisi Saat Ini Dokumen Service Catalogue Dokumen Service Portofolio dan Validas i Ya Dokumen Service Level Agreement Dokumen Operational Level Agreement Dokumen Service Level Requirement Analisis kondisi saat ini merupakan proses analisa yang dilakukan guna mengetahui konsisi eksisting pada layanan IT

  EMBAHASAN Perancangan Service Catalogue Management Verifikas i Perancangan Service Level Management

  III. H

  Kesim pulan dan Saran P ere n c an aan A n al is is P er an c an gan P e la p o ra n K es im p u lan St ud i Lap an gan : - Blueprint IT Perum us an Mas alah Penentuan Tujuan Penelitian Batas an Penelitian Stu di Pu staka : - IT Gover nance Service Design

  Tahapan terakhir merupakan tahapan kesimpulan yaitu menghasilkan kesimpulan dan saran. Pada tahapan ini, dilakukan penarikan kesimpulan dan penyampaian saran terhadap keseluruhan dari hasil yang telah didapatkan sampai penelitian ini selesai dilaksanakan.

  dan Service Level Requirement untuk layanan IT yang ada pada divisi IT PT. XYZ.

  Portofolio, Service Level Agreement, Operational Level Agreement Mapping Proses Service Design pada ITIL Versi 3 Terhadap COBIT 4.1 Pem buatan Diagram RACI pada Layanan IT domain Service Des ign Analisis Kondis i Eks isting Layanan IT Gap Analys is Analisis Risiko Layanan IT Analisis Kondis i Ideal Layanan IT Tidak

  Tahap pelaporan atau pelaporan merupakan tahapan untuk menyampaikan hasil dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini akan menghasilkan dokumen berupa Service Catalogue, Service

  Wawancara Kondisi Eksisting Layanan IT - Service Catalogue Management - Service Level Management Observas i Terhadap Kondisi Layanan TI

  Management dan Service Level Management berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan pada proses sebelumnya.

  • - Rens tra PUS AIR - ITIL Versi 3 (2011) Domain - Daftar L ayanan IT - Dokumen Keluhan User

  Pada tahap ini dilakukan perancangan Service Catague

  risiko sampai dengan solusi yang disarankan dan kemudian akan dilakukan analisis terhadap kondisi ideal pada layanan IT PT. XYZ.

  • – masing proses yang terdapat pada Lampiran A dan Lampiran B.

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5147

TABEL 2 PEMETAAN DIAGRAM RACI PADA DOMAIN SERVICE LEVEL

  Manajemen Puncak MANAGEMENT (Kepala PT. XYZ)

  Service Level Analyst U CIO (Chief

  C s

  Information

  I Langkah Tim e Tim

  Officer) O r Kegiatan Evaluasi

  Tim Menentukan service level A I R, I C requirement ( SLR) Membuat struktur service level A I R, I C

  Tim Tim agreement (SLA) Kegiatan Evaluasi Membuat Struktur operational level A I R, I C agreement (OLA)

  Gambar 3Struktur Kerja IT

  R Negosiasi SLA dan OLA R I,C C

  Pada proses service catalogue management, Manajemen Puncak A atau Kepala PT. XYZ berfungsi sebagai leadership, CIO (Chief

  Mengkaji Ulang SLA, OLA, dan SLR A I

  C, I R Information Officer

  ) sebagai service owner dan tim kegiatan sebagai Input SLA dan OLA pada Aplikasi

  A I R, I C iTop project team . Pada proses service level management, CIO (Chief Information Officer

  ) berfungsi sebagai service level manager, tim Memantau kualitas layanan A I

  C, I R

  kegiatan dan tim evaluasi yang dikoordinasi oleh seorang ketua tim

  A Melaporkan layanan

  I R, I C sebagai service level analyst. C

  RACI terhadap peran dan aktivitas yang terdapat pada ITIL Versi 3 Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pemetaan diagram

  3. Tools

  yang kemudian akan dibuat perancangan service design. Pemetaan Pada bagian ini akan digambarkan hubungan antara aplikasi tata diagram RACI ini dilakukan guna menjelaskan peran dan tanggung kelola IT atau IT service management yang diusulkan yaitu iTop jawab antar bagian di dalam suatu proses atau aktivitas. Tabel 8 dan dengan arsitektur teknologi yang ada di PT. XYZ.

  Tabel 9 menggambarkan diagram RACI yang digunakan. Arsitektur teknologi merupakan rancangan arsitektur teknologi

  yang digambarkan secara terperinci sampai dengan komponen

  • – TABEL 1

PEMETAAN DIAGRAM RACI PADA DOMAIN SERVICE CATALOGUE

  aplikasi, memungkinkan identifikasi hardware dan menggambarkan

  M

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5148

  DAFTAR PUSTAKA [1] Pedeli, H. (n.d.). Support for Good Governance. 1. [2] INTEGRASI, PT. ADHIYASA REKAMANDIRI

  SISTEM. (2013). Laporan Assesment Sistem

  Networking dan Infrastruktur PUASIR. Bandung:

  ARSI [3] Dr. Ir. F. Mulyantari, M., Yusuf, ST, A., Yuniarti, ST,

  T., Nuryanti, ST, G., Dewi, SE, R. N., & Pratama, ST,

  B. (2014). Review Rencana Strategi Pusat Litbang Sumber Daya Air 2010 - 2014. Bandung. [4] Nurhikma. (2013). MANAJEMEN TEKNIK

  INFORMASI “IT ARCHITECTURE”. Ujung Pandang. [5] Mardiansyah, C. R. (2012). ANALISIS DAN

  PENGEMBANGAN ENTERPRISE ARSITEKTUR MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF PADA PENGADILAN AGAMA BANDUNG. Bandung.

  LAMPIRAN Lampiran A : Assessment Service Catalogue

  Management

  Lampiran B : Assessment Service Level

  Management

  Lampiran C : Gap Analysis dan Analisis Risiko Service Catalogue

  Management

  Lampiran D : Gap Analysis dan Analisis Risiko Service Catalogue

  Management (lanjutan)

  Lampiran E : Gap Analysis dan Analisis Risiko Service Level

  Management

  LAMPIRAN A TABEL 1

  ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5149

ASSESSMENT SERVICE CATALOGUE MANAGEMENT

  1. Mengelola informasi yang terkandung dalam service catalogue

  Jumlah dari penyampaian layanan yang tidak tercantum di dalam service catalogue 10 100% 80%

  Service Catalogue Management

  20 100% 88%

  3. Secara adil dan merata mengalokasikan Frekuensi review model alokasi biaya

  15 100% 75% Persentase dari biaya yang dialokasikan secara otomatis atau manual 20 70% 35%

  2. Mengakuratkan biaya layanan IT Persentase dari varian antara anggaran, prakiraan dan biaya sebenernya

  10 5% 3%

  25 100% 65% Persentase dari biaya IT yang tidak disetujui oleh manajemen bisnis

  Persentase dari biaya IT secara keseluruhan yang dialokasikan sesuai dengan yang telah disepakati dalam model biaya

  1. Mengembangkan definisi adil dan merata terhadap biaya dan layanan IT

  Process Goals DS6 KGI ( Lag Indicator) KPI ( Lead Indicator) Bobot Target Realisasi

  4. Membuat service catalogue yang up-to- date yang selaras dengan tujuan bisnis

  2. Memastikan bahwa service catalogue akurat dan mencerminkan dengan detail, status, interface dan hubungan dari semua layanan yang sedang dijalankan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

  

Domain Sub-Domain Tujuan Process Goals DS1 KGI (Lag Indicator) KPI (Lead Indicator) Bobot Target Realisasi

Service Design

  Jumlah dari lewatnya hari kerja untuk menyesuaikan SLA setelah adanya kesepakatan dengan user

  3. Menyelaraskan antara pelayanan yang disampaikan dan SLA yang telah disepakati

  Persentase dari laporan SLA 25 100% 85%

  20 100% 75% Persentase dari SLA yang terukur 20 100% 65%

  2. Memantau SLA dan kriteria kinerja layanan Persentase dari layanan yang sesuai dengan SLA

  Jumlah dari rapat peninjauan SLA dengan bisnis per tahun 10 100% 75%

  1. Membangun persepsi umum mengenai tingkat layanan yang diperlukan

  4. Memastikan bahwa service catalogue mendukung kebutuhan yang berkembang dari semua proses manajemen layanan lainnya untuk informasi dalam service catalogue, termasuk di dalamnya interface dan informasi terkait

  3. Memastikan bahwa service catalogue yang tersedia digunakan oleh user yang memiliki akses yang telah disetujui untuk mendukung penggunaan layanan yang efektif dan efisien

  15 70% 50%

  ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5150

  LAMPIRAN B TABEL 2

ASSESSMENT SERVICE LEVEL MANAGEMENT

  KGI ( Lag

Domain Sub-Domain Tujuan Process Goals DS1 KPI ( Lead Indicator) Bobot Target Realisasi

Indicator)

  1. Membangun persepsi Jumlah dari rapat peninjauan umum mengenai tingkat

  10 100% 75% SLA dengan bisnis per tahun layanan yang diperlukan

  1. Mendefinisikan, Persentase dari mendokumentasikan, memantau, dan layanan yang 20 100% 75% mengukur laporan dan meninjau sesuai dengan tingkatan layanan IT yang disediakan

  SLA dan mengusulkan perbaikan yang sesuai bila diperlukan

  Persentase dari

  2. Menyediakan dan meningkatkan

  2. Memantau SLA dan SLA yang 20 100% 65% hubungan dan komunikasi dengan kriteria kinerja layanan terukur bisnis dan user yang menggunakan layanan IT

  3. Memastikan spesifikasi dan target untuk semua layanan IT terukur

  Service Service Level

  4. Memantau dan meningkatkan Persentase dari laporan SLA 25 100% 85%

  Design Management

  kepuasan user dengan kualitas layanan yang disampaikan

  5. Memastikan bahwa IT dan user

  3. Menyelaraskan antara Jumlah dari lewatnya hari memiliki harapan yang jelas dari pelayanan yang kerja untuk menyesuaikan tingkat layanan yang akan

  15 70% 50% disampaikan dan SLA SLA setelah adanya disampaikan yang telah disepakati kesepakatan dengan user

  6. Memastikan bahwa ketika semua target yang disepakati terpenuhi, tingkat layanan yang disampaikan tergantung pada dukungan,

  Jumlah dari peningkatan efektifitas biaya yang

  4. Membuat service penyampaian terus - menerus catalogue yang up-to-date layanan yang 10 100% 80% yang selaras dengan tujuan tidak tercantum bisnis di dalam service

  LAMPIRAN C TABEL 3

  ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5151

GAP ANALYSIS DAN ANALISIS RISIKO SERVICE CATALOGUE MANAGEMENT

  1 Membangun persepsi umum mengenai tingkat layanan yang diperlukan

  penanganan gangguan dilakukan tidak sesuai kesepakatan

  Tingkat Risiko Rekomendasi L M H C Service Catalogue Management

  dengan tujuan bisnis yang akan diajukan ke pihak manajemen

  catalogue dan service portofolio sesuai

  √ Membuat rancangan dokumen service

  dapat dilaksanakan jika model biaya tidak disetujui oleh manajemen

  catalogue Service catalogue tidak

  Dibutuhkan satu tahun anggaran untuk merencanakan service

  tujuan bisnis 100% 80% 20%

  catalogue yang up-to- date yang selaras dengan

  4 Membuat service

  √ Membuat dokumen service portofolio yang memberikan sejauh mana informasi mengenai perjanjian tingkat layanan yang disampaikan dan yang telah disepakati terpenuhi

  output dikarenakan

  100% 75% 25% Tidak adanya negosiasi untuk kesepakatan tingkat layanan antara penyedia layanan dan user

  No Process Goals Target Realisasi Gap (Target - Realisasi) Keterangan Dampak IT pada Institusi dan Stakeholder

  Mutu Pelaksanaan) tidak sesuai jadwal karena banyaknya usulan

  Update RMP (Rencana

  70% 50% 20%

  3 Menyelaraskan antara pelayanan yang disampaikan dan tingkat layanan yang telah disepakati

  √ Menambah jumlah anggota tim IT sesuai dengan kebutuhan untuk menangani setiap gangguan yang terjadi pada layanan IT

  Kepercayaan manajemen terhadap kualitas tingkat layanan yang dipenuhi menurun

  100% 75% 25% Kurangnya SDM yang dibutuhkan untuk menyelesaikan layanan sesuai dengan kesepakatan

  2 Memantau tingkat layanan dan kriteria kinerja layanan

  √ Membuat dokumen kesepakatan terhadap tingkat layanan dari layanan IT. Dokumen yang dimaksud yakni SLA, OLA, dan SLR yang berisi mengenai perjanjian ketersediaan, performansi, kapasitas, dan kontinuitas terhadap layanan IT

  Kepercayaan manajemen terhadap penggunaan anggaran menurun

  Berkurangnya waktu pelaksanaan pencapaian LAMPIRAN D TABEL 4

GAP ANALYSIS DAN ANALISIS RISIKO SERVICE CATALOGUE MANAGEMENT (LANJUTAN)

  Kurangnya kepercayaan manajemen terhadap penggunaan anggaran

  ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5152

  √ Membuat dokumen service portofolio yang mendefinisikan standar biaya untuk operasional suatu layanan

  Kurangnya kepercayaan manajemen terhadap penggunaan anggaran tahunan menyangkut layanan IT

  63% 54% 9% Banyaknya review model alokasi biaya

  7 Secara adil dan merata mengalokasikan biaya IT kepada user layanan IT

  √ Membuat dokumen service catalogue yang menyediakan informasi mengenai layanan IT dan service portofolio yang berisi mengenai standar biaya suatu layanan.

  No Process Goals Target Realisasi Gap (Target - Realisasi) Keterangan Dampak IT pada Institusi dan Stakeholder

  Tingkat Risiko Rekomendasi L M H C

  IT 85% 50% 35%

  6 Mengakuratkan biaya layanan

  √ Membuat dokumen service portofolio yang mendefinisikan standar biaya untuk operasional suatu layanan

  output layanan IT

  Kurangnya kepercayaan manajemen terhadap kualitas

  52.5% 34% 19% Terdapat banyak penyesuaian langkah kerja berdasarkan perubahan model biaya

  5 Mengembangkan definisi adil dan merata terhadap biaya dan layanan IT

  Banyaknya perubahan langkah kerja menimbulkan perencanaan pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan anggaran di awal

  LAMPIRAN E TABEL 5

  ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5153

GAP ANALYSIS DAN ANALISIS RISIKO SERVICE LEVEL MANAGEMENT

  1 Membangun persepsi umum mengenai tingkat layanan yang diperlukan

  penanganan gangguan dilakukan tidak sesuai kesepakatan

  Tingkat Risiko Rekomendasi L M H C Service Level Management

  dengan tujuan bisnis yang akan diajukan ke pihak manajemen

  catalogue dan service portofolio sesuai

  √ Membuat rancangan dokumen service

  dapat dilaksanakan jika model biaya tidak disetujui oleh manajemen

  catalogue Service catalogue tidak

  Dibutuhkan satu tahun anggaran untuk merencanakan service

  tujuan bisnis 100% 80% 20%

  catalogue yang up-to- date yang selaras dengan

  4 Membuat service

  √ Membuat dokumen service portofolio yang memberikan sejauh mana informasi mengenai perjanjian tingkat layanan yang disampaikan dan yang telah disepakati terpenuhi

  output dikarenakan

  100% 75% 25% Tidak adanya negosiasi untuk kesepakatan tingkat layanan antara penyedia layanan dan user

  No Process Goals Target Realisasi Gap (Target - Realisasi) Keterangan Dampak IT pada Institusi dan Stakeholder

  Mutu Pelaksanaan) tidak sesuai jadwal karena banyaknya usulan

  Update RMP (Rencana

  70% 50% 20%

  3 Menyelaraskan antara pelayanan yang disampaikan dan tingkat layanan yang telah disepakati

  √ Menambah jumlah anggota tim IT sesuai dengan kebutuhan untuk menangani setiap gangguan yang terjadi pada layanan IT

  Kepercayaan manajemen terhadap kualitas tingkat layanan yang dipenuhi menurun

  100% 75% 25% Kurangnya SDM yang dibutuhkan untuk menyelesaikan layanan sesuai dengan kesepakatan

  2 Memantau tingkat layanan dan kriteria kinerja layanan

  √ Membuat dokumen kesepakatan terhadap tingkat layanan dari layanan IT. Dokumen yang dimaksud yakni SLA, OLA, dan SLR yang berisi mengenai perjanjian ketersediaan, performansi, kapasitas, dan kontinuitas terhadap layanan IT

  Kepercayaan manajemen terhadap penggunaan anggaran menurun

  Berkurangnya waktu pelaksanaan pencapaian LAMPIRAN F TABEL 6 KEBIJAKAN SERVICE CATALOGUE MANAGEMENT

  No Keterangan Gap Analysis Rekomendasi Kebijakan Service Catalogue Management

  service catalogue dan service portofolio.

  IT.

  Setiap layanan yang berada dalam service portofolio harus ditetapkan standar biaya yang akan menjadi acuan dalam penyediaan layanan

  7 Banyaknya review model alokasi biaya Membuat dokumen service portofolio yang mendefinisikan standar biaya untuk operasional suatu layanan

  tingkat manajemen mengenai layanan IT dan di dalam service portofolio harus didefinisikan standar biaya.

  service catalogue untuk menjadi dasar pengambilan keputusan

  Setiap layanan IT harus didefinisikan semua informasinya di dalam

  Membuat dokumen service catalogue yang menyediakan informasi mengenai layanan IT dan service portofolio yang berisi mengenai standar biaya suatu layanan.

  6 Banyaknya perubahan langkah kerja menimbulkan perencanaan pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan anggaran di awal

  IT.

  Setiap layanan yang berada dalam service portofolio harus ditetapkan standar biaya yang akan menjadi acuan dalam penyediaan layanan

  5 Terdapat banyak penyesuaian langkah kerja berdasarkan perubahan model biaya Membuat dokumen service portofolio yang mendefinisikan standar biaya untuk operasional suatu layanan

  ke pihak manajemen Setiap layanan harus didefinisikan sesuai dengan kriteria informasi yakni ketersediaan, performansi, kapasitas, dan kontinuitas di dalam

  1 Tidak adanya negosiasi untuk kesepakatan tingkat layanan antara penyedia layanan dan user

  portofolio sesuai dengan tujuan bisnis yang akan diajukan

  4 Dibutuhkan satu tahun anggaran untuk merencanakan service catalogue Membuat rancangan dokumen service catalogue dan service

  catalogue .

  Lingkup layanan IT didokumentasikan dalam service portofolio yang di dalamnya mencakup informasi layanan IT berdasarkan service

  Membuat dokumen service portofolio yang memberikan sejauh mana informasi mengenai perjanjian tingkat layanan yang disampaikan dan yang telah disepakati terpenuhi

  3 Update RMP (Rencana Mutu Pelaksanaan) tidak sesuai jadwal karena banyaknya usulan

  Penambahan tersebut sesuai dengan analisa kebutuhan sumber daya manusia dan strategi pemenuhannya

  IT Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dipenuhi melalui penambahan pegawai maupun kontrak dengan pihak ketiga.

  Menambah jumlah anggota tim IT sesuai dengan kebutuhan untuk menangani setiap gangguan yang terjadi pada layanan

  2 Kurangnya SDM yang dibutuhkan untuk menyelesaikan layanan sesuai dengan kesepakatan

  Setiap layanan yang berada dalam service catalogue harus ditetapkan tingkat layanan (Service Level) yang akan menjadi dasar penilaian kinerja layanan IT

  Membuat dokumen kesepakatan terhadap tingkat layanan dari layanan IT. Dokumen yang dimaksud yakni SLA, OLA, dan SLR yang berisi mengenai perjanjian ketersediaan, performansi, kapasitas, dan kontinuitas terhadap layanan IT

  ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 | Page 5154

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pengimplementasian Sales Mobile Application Menggunakan Teknologi Location Based Service dan Google Cloud Messaging (Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor, Magelang)

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Location Based Service Rumah Makan berbasis Augmented Reality

0 0 27

How does Religious Organizations interpret Public Service Ethics?

0 0 33

Innovation Process in Public Service: Studying Innovation Process in Yogyakarta City Licensing Service Clinic Unit (KLIPPER)

0 0 19

Efek Metode Service Learning Terhadap Kemandirian Anak

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Negara

0 0 13

1. Bahasa Indonesia SMKMAK Level Kognitif Lingkup Materi Membaca Nonsastra Membaca Sastra Menulis Terbatas Menyunting KataIstilah, Frasa, Kalimat, dan Paragraf Menyunting Ejaan dan Tanda Baca Pengetahuan dan Pemahaman - Silahkan DISINI Satu File Untuk Sem

0 0 10

Level Kognitif Lingkup Materi Membaca Nonsastra Membaca satra Menulis terbatas Menyunting Kata, Kalimat, dan Paragraf Menyunting Ejaan dan Tanda Baca

0 10 64

Evaluasi Tingkat Kesiapan Service Design menggunakan IT Infrastructure Library (ITIL) Versi 3 pada PT Fajar Mas Murni Bekasi (Studi kasus : Aplikasi AS400)

1 8 14

DESIGN OF IT GOVERNANCE AT PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (INTI) USING COBIT 5 FRAMEWORK ON DELIVER, SERVICE, AND SUPPORT DOMAIN

0 0 6