Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru Masehi

TRADISI PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI DI BERBAGAI
NEGARA DAN KAITANNYA DENGAN PANDANGAN ISLAM DAN
BUDAYA

Dosen Pengampu :
Dr. Muhammad Abdullah, MA

Disusun Oleh :
Khrisna Pangeran
24030115140081

1

JURUSAN KIMIA
Page

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016


I LATAR BELAKANG
Tahun baru tidak bisa dilepaskan dari hiruk-pikuk keramaian dan
petasan. Di Thailand kuno tradisi ini dilakukan dengan menembakkan
senjata api atau meriam untuk menakut-nakuti setan. Di Cina digunakan
petasan untuk mengelabui roh jahat. Sedangkan di era awal kolonial
Amerika perayaan tahun baru diperingati dengan menembakkan pistol ke
udara. Dan Italia memperdengarkan dentangan lonceng gereja selama
pergantian tahun. Tidak lama lagi kita akan meninggalkan tahun 2015 ini,
dan akan menyambut tahun baru 2016 dengan berbagai perayaan. Perayaan
malam tahun baru merupakan peristiwa besar yang dirayakan setiap
tahunnya di berbagai negara di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Setiap malam tanggal 31 Desember menjelang pergantian malam
tahun baru masehi, milyaran orang di penjuru dunia merayakan malam
pergantian tahun dengan berbagai macam perayaan seperti pesta kembang
api, meniup terompet, pertunjukkan musik, dan aneka pesta pora lainnya.
Bahkan di negeri kita ini, yang mayoritas penduduknya adalah muslim, juga
tidak kalah hebohnya pesta pora perayaan tahun baru yang terjadi setiap
tahunnya.
Pertanyaannya adalah, sebenarnya apa yang sedang kita rayakan?
Adakah dasar kuat yang menjadikan tahun baru masehi menjadi sebuah


Page

atau belum memahaminya.

2

perayaan? Pertanyaan simple, tetapi kebanyakan dari kita tidak memahami

Dalam kehidupannya manusia menjalani banyak aktifitas, mulai dari
aktifitas pribadi, keluarga, etnis/suku, kelompok dan masyarakat. Dari
aktifitas-aktifitas tersebut kegiatan yang melibatkannya etnis/sukunya yang
memiliki kekhasan tersendiri. Pada umumnya kegiatan yang terjadi dalam
kalangan suatu suku atau etnis merupakan warisan turun-temurun dari para
leluhur-lehuhur mereka. Sedangkan sifat dari kegiatan-kegiatan tersebut
umumnya sacral atau dianggap suci dan bernilai oleh kalangan masyarakat
suku atau etnis tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun-temurun dan
dianggap sakral tersebut biasa kita sebut sebagai budaya. Selain berupa
kegiatan-kegiatan budaya dapat berupa aturan-aturan, nilai-nilai, dan

kebiasaan-kebiasaan yang berlaku didalam suatu kalangan suku atau etnis.
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan etnis memiliki
berbagai macam budaya yang unik dan memiliki keistimewaan sendiri.
II RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah sejarah tahun baru masehi ?
Bagaimanakah tradisi dan budaya dalam perayaan tahun baru masehi



di berbagai negara ?
Bagaimana cara pandang kita sebagai masyarakat Indonesia yang



mayoritas beragama Islam terhadap perayaan tahun baru ?
Bagaimanakah solusi dan cara menyikapi perayaan tahun baru
Page

masehi ?


3




III TUJUAN DAN MANFAAT



Mengetahui sejarah awal tahun baru masehi dalam berbagai versi
Mengetahui tradisi dan kebudayaan di beberapa negara dalam



perayaan tahun baru masehi
Mengetahui dampak dan sudut pandang Islam terhadap perayaan



tahun baru di Indonesia

Mengetahui solusi yang efektif dalam menyikapi perayaan tahun




baru
masehi agar tidak terpengaruh dan terjerumus dalam ketidaktahuan
Diharapkan dapat menjadi rujukan yang bagus bagi pembaca dalam
mencari artikel yang bertema sosial budaya dan agama

IV TINJAUAN PUSTAKA
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti
Cipta Rasa dan Karsa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau
akal(Koentjaraningrat, 1974:80). Sedangkan dalam bahasa Inggris budaya
berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda disebut cultuur dalam
bahasa Latin berasal dari kata colera berarti mengolah , menyuburkan ,
(bertani ). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 149), disebutkan
bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat
Sedangkan “kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin

Page

4

(akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.
Definisi yang paling tua dapat diketahui dari E.B. Tylor yang
dikemukakan di dalam bukunya Primitive Culture (1871).

Menurut Tylor, kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia,
termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat,

dan kebiasaan-kebiasaan lain (Nyoman Kutha Ratna, 2005: 5).
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat secara selektif oleh para individu, golongan dalam masyarakat
(Koentjoroningrat, 1980). Nilai-nilai tersebut meliputi cita-cita, kebajikan,
dan sikap hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Pandangan hidup biasanya berasal dari agama, berupa idiologi, atau
mungkin hasil renungan dari pengalaman atau kejadian di sekitarnya.
Jika kita buka The World Book Encyclopedia tahun 1984, volume
14, halaman 237 tentang Tahun Baru, dikatakan: “Penguasa Romawi Julius

Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru semenjak
abad ke 46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari)
kepada
Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu).
Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki
dua wajah – sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya
lagi menghadap ke (masa) lalu.
V PEMBAHASAN
v.i Sejarah
Tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia
diciptakan sejak abad ketujuh SM.

Page

5

memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah

Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh

Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskkitariyah, yang menyarankan agar

penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari,
sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam
penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar
menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai
pada 1 Januari
Di jaman Romawi, pesta ulang tahun baru adalah untuk
menghormati Dewa janus (Dewa yang digambarkan bermuka dua). muka
menghadap ke depan sebagai simbol masa depan dan muka yang satu lagi
menghadap ke belakang sebagai simbol masa lalu. Dewa Janus adalah dewa
penjaga gerbang Olympus yang diartikan sebagai gerbang menuju tahun
yang baru.
Dewa Janus merupakan sesembahan kaum Pagan Romawi. Kaum
Pagan, atau dalam bahasa kita disebut kaum kafir penyembah berhala.
Ternyata hingga saat ini budaya, ritual, dan upacara keagamaan kaum
pagan ini telah merasuk dan mewarnai kehidupan kita tanpa kita sadari.
Termasuk salah satunya adalah perayaan pada malam tahun baru.
Kaum Pagan juga merayakan tahun baru mereka dengan menyalakan
kembang api, membuat api unggun dan mengitarinya, memukul lonceng,

dan meniup terompet.
Kemudian perayaan ini terus dilestarikan dan menyebar ke Eropa
Page

6

pada abad permulaan Masehi. Seiring muncul dan berkembangnya agama
Kristen, akhirnya perayaan ini diwajibkan oleh para pemimpin gereja
sebagai suatu perayaan “suci” satu paket dengan hari Natal. Itulah mengapa
ucapan Natal dan Tahun baru dijadikan satu (Merry Christmas and Happy
New Year).
v.ii Tradisi dan Budaya Unik Perayaan tahun baru masehi di berbagai
negara

Memperingati pergantian tahun dalam tradisi masyarakat dunia telah
lama dilakukan. Walaupun dalam sejarahnya tidak semua bangsa di dunia
mengenal penanggalan masehi sebagai pergantian tahun baru seperti yang
saat ini kita kenal. Namun tradisi menyambut tahun baru telah memiliki
tradisi unik di berbagai peradaban masyarakat dunia. Ini di antara beberapa
tradisi unik menyambut tahun baru dari berbagai bangsa dilansir dari

Almanac.com (2015: ).
1.Membuat Kebisingan
Tahun baru tidak bisa dilepaskan dari hiruk-pikuk keramaian dan
petasan. Di Thailand kuno tradisi ini dilakukan dengan menembakkan
senjata api atau meriam untuk menakut-nakuti setan. Di Cina digunakan
petasan untuk mengelabui roh jahat. Sedangkan di era awal kolonial
Amerika perayaan tahun baru diperingati dengan menembakkan pistol ke
udara. Dan Italia memperdengarkan dentangan lonceng gereja selama
pergantian tahun.
2.Menikmati Makanan yang Dipercaya Membawa Peruntungan
Beberapa bangsa juga mengenal jenis makanan membawa
peruntungan yang wajib dimakan saat tahun baru. Di Amerika selatan
kacang polong dan daging babi meramalkan nasib baik. Di Belanda
mempercayai makanan berbentuk cincin seperti donat melambangkan
Page

7

keberuntungan, makanan goreng ini disebut Olie Bollen. Di Irlandia ada
yang namanya kue Bannocks. Di Spanyol dikenal dengan tradisi memakan

12 jenis buah anggot pada pergantian tahun. Dan konsumsi beras mentah di
Pakistan dan India.

3. Minum Minuman Tradisional

Walaupun beberapa negara saat ini populer menikmati
champagne dan jenis minuman soda bermerk sebagai peringatan tahun baru,
namun ada beberap bangsa yang tetap mempertahankan minuman
tradisionalnya. Seperti di Inggris yang mengenal Wassail, minuman sehat
yang dipercaya baik untuk kesehatan. Di Skotland memiliki versi lain
Wassail namun dengan cara minum yang berbeda dan Di Belanda dikenal
wine dengan citarasa pedas.
4. Merayakan dengan Makanan Terbaik
Di Skotlandia menikmati makanan terbaik pada tahun baru adalah
makanan yang diinjak pertama ata dikenal dengan pada perayaan
Hogmanay. Tradisi ini mempercayai kaki pertama setelah menginjak
malanan lewat tengah malam akan memprediksi keberuntungan di tahun
depan. Meskipun biasanya yang menentukan kaki siapa yang berhak
menginjak biasanya ditentukan karena Pengantin Baru, Wanita yang baru
memiliki anak atau orang-orang yang dianggap paling cantik dan tampan di
lingkungan sekitar.
v.iii Pandangan Islam, sosial, dan budaya tentang perayaan tahun baru
masehi
’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam.
Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi
perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah
Page

8

suatu keharaman di dalam Islam. Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan
tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam
menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang
senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pluralisme

Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan
sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran,

perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan
perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada
diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin
khususnya para pemuda.
Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang
dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum
muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora,
berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan
pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonismepermisivisme dan konsumerisme.
”Sungguh kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat
sebelum kamu bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak
panah lainnya, sampai kalaupun mereka masuk liang biawak niscaya kamu
akan masuk ke dalamnya pula”. Sebagian sahabat bertanya: “Ya Rasulullah,
orang-orang Yahudi dan Nasrani-kah?” Beliau menjawab: ”Siapa lagi (kalau
bukan mereka)?” (HR Bukhari dan Muslim)
Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim
tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang
menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada
barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang

Page

9

terjadi pada mereka.

v.iv Dampak yang ditimbulkan dan solusinya

1) Pemborosan
Perayaan tahun baru seringkali dibarengi dengan
diselenggarakannya aneka pesta pora yang membutuhkan banyak uang.
Misalnya berbagai macam konser dan pesta kembang api. Hal ini termasuk
bentuk pemborosan yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
membenci tiga hal pada kalian; kabar burung, membuang-buang harta, dan
banyak bertanya.” (HR. Bukhari).
2) Menyia-nyiakan Waktu
Merayakan aktivitas tahun baru dengan berhura-hura merupakan
perbuatan sia-sia tanpa manfaat. Padahal, dalam Islam, waktu sangatlah
berharga sehingga Allah bersumpah demi waktu. Imam Syafi’i membuat
kesimpulan yang sangat tepat terkait dengan waktu: “Jika dirimu tidak
tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan
hal-hal yang sia-sia (batil)”
Waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga, keberadaannya
tidak bisa ditukar dengan harta benda, dan tidak bisa pula diulangi
datangnya. Semoga kita menjadiorang-orang yang pandai mengatur dan

Page

10

memanfaatkan waktu.

3) Terjerumus Zina
Merupakah hal yang paling parah dalam perayaan tahun baru. Bagi

para orang tua, harus sangat mewaspadai putra-putrinya yang sudah remaja
di malam tahun baru. Fenomena ini bukan hanya cerita belaka, tetapi fakta
yang banyak terjadi di lapangan. Menjelang tahun baru penjualan kondom
laris manis di berbagai minimarket dan toko.
Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu
yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan
merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan
melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah. Itulah hakekat syukur yang
sebenarnya.
VI SIMPULAN
Sejarah tahun baru masehi berasal dari kerajaan romawi dan bukan
dari kebudayaan Islam
Terdapat berbagai tradisi dan busaya dalam merayakan tahun baru di
berbagai negara misalnya di Brazil, Argentina, dan lain lain. Setiap Negara
mepunyai tradisi dan budaya yang berbeda dan unik serta memiliki arti
Pandangan Islam terhadap perayaan tahun baru masehi adalah
menghimbau seluruh umat islam agar tidak terpengaruh dengan budaya
perayaan tahun baru maehi karena tidak sesuai dengan keyakinan kita dan
tidak menimmbulkan mudarat bagi kita sendiri
Solusi yang ditawarkan adalah dengan memanfaatkan waktu dengan

11

sebaikmungkin apapun dan dalam keadaan apapun, serta bersyukur dengan
Page

nik at yang diberikan oleh Allah SWT. Karena dengan bersyukur kita bisa
mendapatakan kenikmatan yang sesungguhnya

VII DAFTAR PUSTAKA

. 2016. “Tradisi Perayaan Tahun Baru“. Dalam
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/15/12/25/nzw
q58330-ini-beragam-tradisi-perayaan-tahun-baru-di-seluruh-dunia-siapsiapberpesta-part5
. 2016. “10 Kerusakan Dalam Perayaan Tahun Baru”. Dalam
https://rumaysho.com/740-10-kerusakan-dalam-perayaan-tahun-baru.html
Handono, Irena. 2016. “Perayaan Tahun Baru Adalah Budaya Paganisme”.
Dalam http://www.harianaceh.co.id/2015/12/31/tahun-baru-adalah-budayapaganisme/
Felixsiauw. 2016. “Pandangan Islam Terhadap Perayaan Tahun Baru”.
Dalam http://www.harianaceh.co.id/2015/12/31/tahun-baru-adalah-budayapaganisme/
. 2015, “ Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi”. Dalam
http://www.masfrandy.com/2015/01/sejarah-perayaan-tahun-baru-

Page

12

masehi.html

Page

13

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98