ABSTRAK Membaca Memberikan Respon Untuk (1)

ABSTRAK
Membaca Memberikan Respon Untuk Memahami Teks Yang Telah
Disampaikan Oleh Penulis.
Rasmi. 2017. Membaca memberikan respon untuk memahami teks yang telah
disampaikan oleh penulis . jurusan pendidikan bahasa inggris. Fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan.sarjana program. Universitas muhammadiyah Makassar. Advisor:
Muh.Arief Muhsin, S.pd., M.pd.
Key words : memahami teks bacaan,, pengenalan bentuk huruf, dan mengolah teks
untuk membentuk sebuah makna.
Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Dengan
membaca seseorang akan mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis dimana
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala ungkapan
penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain
juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan
berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan
memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Jadi, membaca merupakan
kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan
memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang
simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu

proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang
merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas.

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar belakang masalah
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang

ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi.
Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat
membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar
dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca.
Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras.
Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi
kita sendiri.
Membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi, untuk mendapatkan
pemahaman yang baik dan menyeluruh, kita tidak melakukannya dengan berpasrah

diri. Untuk memperoleh itu, kita secara aktif bekerja mengolah teks bacaan menjadi
bahan yang bermakna. Bagaimana kita bisa memperoleh makna yang terkandung jika
hanya diam, sementara teks bacaan adalah benda mati ? jadi, kitalah yang sebenarnya
aktif.
Bahkan bukan hanya pemahaman yang di tuntut dalam membaca,
melainkan juga penggolahan bahan bacaan secara kritis dan kreatif. Membaca bukan
hanya proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan AspekAspek berpikir kritis dan kreatif seperti yang telah di singgung di atas tadi. Atau lebih
berarti bila ia mampu menerapkanya dalam kehidupan secara nyata. Tak bisa di
pungkiri saat ini bahwa pengajaran membaca itu telah berakhir bila seseorang dapat
memvokalkan simbol-simbol tulis. Jangan heran bila ada seorang murid SMA masih
terbiasa membaca buku pelajarannya dengan suara keras, Tak bisa di salahkan mereka
itu. Sebab, selama itu pula tak ada yang mengoreksi Membaca sangat berpengaruh
basar pada kehidupan sehari-hari, itulah makanya seseorang yang pengetahuannya
luas dan Aktual selalu membaca , mambaca, dan membaca terus.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja pengertian membaca?
2. Menjelaskan tentang apa saja tujuan dan manfaat dari membaca?
3. Apa saja yang termasuk dalam aspek-aspek membaca?
C. Tujuan penilitian

1. Untuk memahami pengertian dari membaca
2. Untuk mengetahui apa-apa saja tujan dan manfaaat dari membaca.
3. Menjelaskan tentang aspek-aspek yang digunakan untuk membaca.
D.

Manfaat penilitian
1. Dengan membaca dapat Meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya untuk
membaca.
2. Membaca membantu memahami maksud dari teks yang disampaikan.
3. Untuk menginformasikan lebih jelas tentang apa pengertian dari membaca
dan aspek-aspeknya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang menuntut
agar kelompokkata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu

pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik
(Hodgson dalam Tarigan, 1986:7).
Membaca merupakan kegiatan merespons lambang-lambang tertulis dengan
menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet,
2008:67). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala
ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber
yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang
dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati,
memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Secara
singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting
meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna
yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G.
Tarigan, 1986:8).
Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide,
aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses

membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata
bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut
berlangsung, maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan
penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan
kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan
referen kehidupan yang luas. Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik
simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang
tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi
produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat
membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68

membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1979:7). Membaca pada
hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik,
dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Rahim 2007:2). Membaca
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti
keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
Senada dengan pernyataan di atas, beberapa penulis beranggapan bahwa

‘membaca’ adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis
tersebut melalui fonik menjadi membaca lisan (oral reading) (Tarigan 1979:8). Dalam
kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan memahami apa yang tertuang
dalam tulisan saja, sehingga membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses
memahami sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat (tulisan). Artinya memahami
pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Hubungan antara makna yang
ingin disampaikan penulis dan interpretasi pembaca sangat menentukan ketepatan
pembaca. Makna akan berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk
menginterpretasikan kata-kata atau kalimat yang dibaca (Anderson dalam Tarigan
1979:8).
Jadi, membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan
didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan
memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan atau
informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman
terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam
pandangan sekilas.
B. Aspek-aspek membaca

Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
a)


Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini
mencakup:

b)

1)
2)

Pengenalan bentuk huruf;
Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola

3)

klausa, kalimat dan lain-lain);
Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi

(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”);
4)

Kecepatan membaca ke taraf lambat.
Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini
mencakup:
1)
Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);
2)

Memahami signifikan atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebuadayaan, dan reaksi pembaca);

3)
4)

Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk);
Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan. (Broughton (et al) 1978: 211) .Untuk mencapai tujuan yang
terkandung dalam keterampilan mekanis (mechanical skills) tersebut,
aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca
bersuara (reading aloud; oral reading). Untuk keterampilan pemahaman

(comprehension skills), yang paling erat adalah dengan membaca dalam
hati (silent reading), yang dibagi atas:
a)
Membaca ekstensif (extenssive reading);
b)
Membaca intensif (intensive reading).
Selanjutnya, membaca ekstensifmencakup pula:
1)
Membaca survey (survey reading);
2)
Membaca sekilas (skimming);
3)
Membaca dangkal (superficial reading).
Sedangkan membaca intensif dibagi atas:
1)
Membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup:
a)
Membaca teliti (close reading);
b)
Membaca pemahaman (comprehensive reading);


c)
d)
2)

Membaca kritis (critical reading);
Membaca ide (reading for ideas).
Membaca telaah bahasa (language study reading), yang

mencakup pula:
A) Membaca bahasa asing (foreign language reading);
B) Membaca sastra (literary reading).
C.

Tujuan membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi

dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap
bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih khusus membaca sebagai suatu
ketrampilan bertujuan untuk mengenali aksara dan tanda-tanda baca, mengenali

hubungan antara aksara dan tanda baca dengan unsur linguistik yang formal, serta
mengenali hubungan antara bentuk dengan makna atau meaning (Broughton et al
dalam Sue 2004:15). Dengan demikian, kegiatan membaca tidak hanya berhenti pada
pengenalan bentuk, melainkan harus sampai pada tahap pengenalan makna dari
bentuk-bentuk yang dibaca. Makna atau arti bacaan berhubungan erat dengan
maksud, tujuan atau keintensifan dalam membaca (Tarigan 1979:9).
Berdasarkan maksud, tujuan atau keintensifan serta cara dalam membaca di
bawah ini, Anderson dalam Tarigan (1979:9-10) mengemukakan beberapa tujuan
membaca antara lain:
a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for
details or facts). Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui
penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan
masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). pokok
bacaan dengan membaca halamn demi halaman.
c. Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequenceor organization). Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagianbagian cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.

d.

Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference).

e.

Pembaca diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan penulis.
Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for
classify). Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar

f.

mengenai sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). Jenis
membaca tersebut bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan ukuranukuran tertentu. Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan
membandingkan dan mengujinya kembali.

D. Manfaat membaca
Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki segudang manfaat. Berikut
ada beberapa manfaat yang dapat diuraikan:
1. Melatih kemampuan berpikir.
Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam.
Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul.Apakah alat yang efektif
untuk mengasah otak?jawabannya adalah membaca. Menurut Astri Novia
(2010) pilihlah satu jenis buku yang Anda sukai, apakah literature klasik, fiksi
ilmiah, atau buku pengembangan diri. Dengan cara ini otak akan bertambah
kuat. Bacalah buku sebanyak mungkin. Menurut para ahli, keuntungan dari
membaca buku dapat memberikan dampak yang menyenangkan bagi otak
kita. Membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan
meningkatkan perbendaharaan kosakata.
2.

Meningkatkan pemahaman.
Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa maupun
mahasiswa. Di mana membaca dapat meningkatkan pemahaman dan

memori, yang semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setalah
membaca. Logika sederhana saja, tidak mungkin siswa atau mahasiswa
memahami materi pelajaran/kuliah kalau mereka tidak membaca. Dari sini
jelas bahwa membaca sangat berperan dalam membantu seseorang untuk
meningkatkan pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Manfaat yang satu ini mungkin sudah sering kita dengar semenjak kita
masih kecil. Kita pasti ingat berapa kali guru-guru kita mengingatkan bahwa
membaca adalah satu sarana untuk membuka cakrawala dunia. Dengan
memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih percaya
diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai
pergaulan dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
4. Mengasah kemampuan menulis.
Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, memebaca juga
bisa mengasah kemampuan menulis Anda. Selain karena wawasan Anda
untuk bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa mempelajari gaya-gaya
menulis orang lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda bisa
mendapatkan kekayaan ide yang melimpah untuk menulis.
5. Mendukung

kemampuan

berbicara

di

depan

umum

Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengatahuan
anda terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap peristiwaperistiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain
mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu

meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena
membaca akan memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
6.

Meningkatnya pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal akan sangat
mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.

7.

Lebih berkonsentrasi.
Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi
dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk
memiliki

perhatian

penuh

dan

praktis

dalam

kehidupan.

Ini

juga

mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
8. Refleksi dari pengembangan diri.

Kita dapat mengetahui pemikiran seorang pengusaha atau seorang
trainer tanpa kita harus menjadi pengusaha atau trainer. Artinya kita bisa
mempelajari bagaimana cara orang lain dalam mengembangkan diri. Ini
penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita
melakukan suatu hal.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Kegiatan membaca merupakan
penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan
jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang
bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba
bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka nalar dan
institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu
aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola
kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen
kehidupan yang luas. Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik
simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan

baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian,
pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca,
bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah
pemahaman.
B. Saran
1. Dengan membaca seseorang akan mendapatkan pesan informasi dan
pemahami lebih luas tentang apa saja materi dan bahan yang telah dibaca.
2. Dengan banyak membaca seseorang akan mendapatkan hiburan,
khususnya saat membaca seperti cerita fiksi atau humor.
3. Sebelum membaca diharapkan untuk mengetahui terlebih dahulu judul
bacaan untuk mengetahui apakah buku tersebut dapat memberikan
dampak yang menyenangkan bagi otak kita atau yang bermanfaat untuk
kita.

DAFTAR PUSTAKA

A Kuswari, 2012. Membaca Entensif.file.upi.edu.
R Wulan, jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan.2013.journal.uny.ac.id.
Y Abiding, 2012. Membaca Memahami Karakter. Journal.uny.ac.id.