Kebijakan dan Penerapan Akreditasi RS di
KEBIJAKAN DAN PENERAPAN
AKREDITASI RUMAH SAKIT DI
INDONESIA
Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Disampaikan oleh :
dr. Eka Viora, Sp.KJ
Pertemuan Seminar Nasional Manajemen Rumah Sakit
“Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Indonesia Untuk Mengembalikan Devisa Yang Hilang”
Aula FKK UMJ, Banten, 13 Februari 2016
GARIS BESAR PENYAJIAN
1. PENDAHULUAN
2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
3. PETA STRATEGI DITJEN PELAYANAN
KESEHATAN
4. ISU STRATEGIS
5. REGULASI AKREDITASI RS
6. KENDALI MUTU - BIAYA
1. PENDAHULUAN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di
bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan
kualitas Hidup Manusia
Indonesia
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
RENSTRA
2015-2019
PARADIGMA
SEHAT
PENGUATAN
YANKES
KELUARGA SEHAT
JKN
KERJA
KABINET KERJA
NORMA
NORMA PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KABINET
3
3 DIMENSI
DIMENSI PEMBANGUNAN:
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN MANUSIA,
MANUSIA,
SEKTOR
SEKTOR UNGGULAN,
UNGGULAN, PEMERATAAN
PEMERATAAN DAN
DAN KEWILAYAHAN
KEWILAYAHAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019
Pilar 1.
Paradigma
ProgramSehat
• Pengarusutamaan
kesehatan dalam
pembangunan
• Promotif - Preventif
sebagai pilar utama
upaya kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat
Pilar 2.
Penguatan
ProgramYankes
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
Penerapan
• Peningkatan Mutu
Penerapan
pendekatan
pendekatan
continuum of care
continuum
of care
Intervensi berbasis
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
resiko kesehatan
(health risk)
(health risk)
KELUARGA
SEHAT
Pilar 3. JKN
Program
• Benefit
• Sistem pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda
kepesertaan
KIS
INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA
BPS, 2014
Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia: 2007 – 2013
70,5
9
2007
71,1
7
2008
71,7
6
2009
72,2
7
2010
73,2
9
73,8
1
Usia harapan
hidup:
70,07 tahun
72,7
7
2011
IPM Indonesia berada pada
peringkat 5 di ASEAN
2012
2013
Rata-rata lama
sekolah:
8,14 tahun
Rata-rata
pengeluaran
per bulan
Rp. 643.360
5
BONUS DEMOGRAFI
197
1
PROYEKSI PENDUDUK
INDONESIA 2010 – 2035
BERTAMBAH
•Mencapai 305 juta di 2035
•Proporsi remaja besar
•Proporsi lanjut usia naik
198
0
MASUK PADA ERA DIGITAL DAN
TEKNOLOGI
2010
TANTANGAN
Usia produktif
(BONUS
DEMOGRAFI)
adalah
Kelompok
‘rentan’
•Ketahanan Pangan dan
Energi
•Pelestarian Lingkungan
•Pergeseran pola penyakit
dan komposisi penduduk
•Penyediaan lapangan kerja.
6
KESESUAIAN NAWACITA DENGAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
Goal 17, 16, 10, 3
All goals
Goal 1-11
All goals
Goal 4, 2, 3, 6
Goal 1-10
Goal 1,2,3,4,5,8,9,12
Goal 3,4,11
Goal 17, 16, 10, 5
Tantangan Lingkungan Strategis:
Tuntutan Daya Saing Kesehatan
INDONESIA SAAT INI
RPJMN ke III
INDONESIA SAAT INI
ASEAN ECONOMY COMMUNITY
INDONESIA SAAT INI
MDGs 2015 dan Post MDGs
• RPJMN ke III, AEC dan Post MDGs di depan mata, menuntut daya saing SDM dan
Faskes Indonesia.
• RPJMN ke III, AEC dan Post MDGS berfokus pada Kualitas SDM dan Faskes saat ini
Indonesia masih harus mengejar peningkatan kuantitas disamping kualitas SDM & Faskes.
• AEC ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) (RS, jasa dokter, drg, perawat
dan residential health facilities services) DNI Perpres 39/2014.
• Tantangan. Siapkah SDM dan Faskes Indonesia? Akreditasi, Sertifikasi, Kualifikasi,
Standarisasi? RS JCI? HARUS DIIMBANGI KEMAMPUAN Pelayanan KESEHATAN
RUMAH SAKIT DAN TENAGA KESEHATAN.
Tantangan Kebijakan Kedepan
RPJMN KE III
SDM DAN AKSES
INFRASTRUKTUR BERKUALITAS
ERA PEMERINTAHAN BARU
JKN KARTU INDONESIA SEHAT
AGENDA PASCA MDGs
TERCAPAINYA 12 GOALS
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
MENGHADAPI PERSAINGAN SEKTOR
KESEHATAN
PERPRES 39/2014
SELU
R
MENU UH AGEN
D
N
DAYA TUT PEN A GLOBAL
INGK
S
ATAN
SIAPK AING:
AH R
MENG
U
HADA MAH SAK
IT
PI GL
OBAL
ISAS
I
2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I
2005 -2009
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015 -2019
RPJMN IV
2020 -2025
Bangkes
diarahkan
untuk
meningkatkan
akses dan
mutu yankes
Akses
masyarakat thp
yankes yang
berkualitas telah
lebih berkembang
dan meningkat
Akses
masyarakat
terhadap yankes
yang
berkualitas telah
mulai mantap
Kes
masyarakat thd
yankes yang
berkualitas
telah
menjangkau
dan merata di
seluruh wilayah
Indonesia
KURATIFREHABILITATIF
PROMOTIF - PREVENTIF
VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
BERKEADILAN
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif
10
sesuai kondisi dan kebutuhan
11
3. Peta Strategi Pelayanan Kesehatan 2015-2019
VISI YANKES 2019
Akses Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau dan Berkualitas Bagi Masyarakat
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PERMENKES NOMOR 64 TAHUN 2015
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
TANTANGAN PELAYANAN
KESEHATAN
Derajat
kesehatan
rakyat yg
setinggitingginya
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang berkualitas bagi masyarakat
Indikator
Tahun
2014
Tahun 2015
Target
Pencapaian
94
50
Tahun
2016
Target 2019
190
481
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1
(satu) RSUD yang tersertifikasi akreditasi
nasional
10
4. ISU STRATEGI
1.
2.
3.
Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum
merata
Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum
merata
Mutu pelayanan Fasyankes dasar & lanjutan belum merata
A.
PENINGKATAN
AKSES
1. Penguatan Sistem
Rujukan
2. Pengembangan Yan
Inovasi daerah
terpencil
3. Mewujudkan Kemitraan
Yang Berdaya Guna
Tinggi
Regionalisasi Sistem
Rujukan
Telemedicine, Flying Hc
Spgdt, RS Pratama
Sister Hospital, Pihak
Swasta, Kso Alat Medis,
AHS
B. PENINGKATAN
MUTU
1. - Pemenuhan S, P, A Sesuai Standar
- Pemenuhan SDM Berkualitas
(BPPSDM)
2. Penguatan Sistem Manajemen
Kinerja Fasyankes
3.Penguatan Peran RS Vertikal
Dalam Pembinaan Ke RS
Regional
4. Mendorong RS Rujukan Regional
Terakreditasi, Bekerjasama KARS
Penguatan Tim Pendamping Akreditasi
ERA JKN
PERMENKES 56/2014
KEPMENKES 390/2014
KEPMENKES 391/2014
RS RUJUKAN
NASIONAL (14)
JCI /PARIPURNA
KLAS A & DIK
RS RUJUKAN
PROVINSI (20)
KLAS B & DIK
RS RUJUKAN
REGIONAL 1
RS RUJUKAN
REGIONAL 2
PARIPURNA
RS RUJUKAN
REGIONAL 3
RS RUJUKAN
REGIONAL 4
KLAS C& D
UTAMA
RS DIK
AHS
SISTEM SISTER HOSPITAL
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
S
U
P
P
L
Y
MADYA/DASAR
64 RSUD MDG’S
122 RS DAERAH
RS PRATAMA/PUSKESMAS/KLINIK/P.MANDIRI
TERTINGGAL
S
I
D
E
RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan Provinsi
RS
Rujukan
Nasion
al
Provinsi
RS Kelas
A
11
2
RS Kelas
B
3
14
RS Kelas
C
--
4
Jumlah **Kepmenkes
14
20
HK.02.02/MENKES/390/2014 dan
HK.02.02/MENKES/391/2014
RS Rujukan Regional
RS RUJUKAN REGIONAL
(= 110 RS)
RS KELAS A
3
RS
RS KELAS B
48 RS
RS KELAS C
52 RS
RS KELAS D
7
RS
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
AKREDITASI RS
Akreditasi RS adalah pengakuan terhadap RS
yang diberikan oleh Lembaga Independen
penyelenggaraan
akreditasi
karena
telah
memenuhi standar yang ditetapkan.
5. REGULASI AKREDITASI
RS
UU No. 44/2009: Dalam Peningkatan Mutu
Pelayanan RS wajib akreditasi 3 thn sekali
terakreditasi berkala.
PerPres No.12/2013: Jaminan Kesehatan
PerMenkes No 012/2012 : Akreditasi RS, Pasal 16
MUTU PELAYANAN
RS
ayat 1 Pemerintah dan Pemda wajib mendukung
memotivasi, mendorong dan memperlancar proses
pelaksanaan Akreditasi untuk RS. (**)
SK Menkes No 428/2012 : Penetapan Lembaga
Independen Pelaksana Akreditasi di Indonesia.
KARS untuk akreditasi Nasional dan JCI untuk
akreditasi Internasional.(**)
PerMenkes No.1438/2010: Standar Pelayanan
Kedokteran
PerMenkes No. 71/2013 : Pelayanan Kesehatan
Pada JKN Pasal 7 pont b “bahwa salah satu
persyaratan untuk bekerjasama dengan BPJS maka
RS harus memiliki sertifikat akreditasi. (**)
PerMenkes No. 59/2014 : Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program JKN
PerMenkes No. 28/2014: Pedoman Pelaksanaan
JKN
PerMenkes No. 56 /2014: Klasifikasi dan Perijinan
RS. (**)
(**) Dalam proses revisi
AKUNTABILITAS PADA
MASYARAKAT
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PASIEN
1. Akses Ke Pelayanan dan Kontinitas
Pelayanan
2. Hak Pasien dan Keluarga
KELOMPOK I:
KELOMPOK II:
Kelompok Standar Pelayanan
berfokus pada pasien
Kelompok Standar
Manajemen RS
4. Pelayanan Pasien
5.Pelayanan Anestesi dan Bedah
6. Manajemen dan Penggunaan Obat
STANDAR
AKREDITASI
RS
KELOMPOK IV :
MDGs (kematian ibu
dan bayi, kesakitan HIV
dan TB)
3. Asesmen Pasien
7. Pendidikan Pasien dan Keluarga
KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN
1.Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
KELOMPOK III:
Sasaran
Keselamatan
Pasien RS
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan
4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
5. Kualifikasi dan Pendidikan Pasien
6. Manajemen Komunikasi dan Informasi
Standar-standar Akreditasi sangat terkait dan
melibatkan
Peran Komite Medis dan Komite Keperawatan
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
SASARAN MILLENIUM DEVELOPMENT
GOALS (MDGs)
**Kriteria Kelulusan “ Perdana ” (C, D dan D Pratama): 4 Stdr (SKP, HPK,PPI, KPS)
TINGKAT KELULUSAN
AKREDITASI
Program Reguler
•4 Stdr diatas > 80%
lulus dasar (**)
AKREDITASI
AKREDITASI
•8 Stdr >80% lulus
madya (***)
REGULER
PROGRAM
15 Standar
KHUSUS
•12 Stdr > 80% lulus
utama (****)
•15 Stdr > 80% lulus
paripurna (*****)
AKREDITASI DASAR
( 4 BAB)
AKREDITASI MADYA
( 8 BAB)
AKREDITASI UTAMA
(12 BAB)
AKREDIATASI PARIPURNA
(15 BAB)
AKREDITASI PERDANA
4 BAB : SKP, HPK, TKP, KPS
SASARAN : Khusus Untuk RS
Pratama, Kelas D, Kelas C Non
Sub Spesialistik
•Hanya Pada Akreditasi Pertama
Kali Saja .
•Untuk Akreditasi berikutnya Harus
Program Reguler : Dasar, Madya,
Utama, Paripurna
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
Permenkes 12 /2012 tentang Akreditasi RS
Pasal 16
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 16
(1). Pemerintah dan Pemda wajib mendukung, memotivasi,mendorong
dan memperlancar proses pelaksanaan Akreditasi untuk semua RS.
(2). Pemerintah dan Pemda dapat memberikan bantuan
pembiayaan kepada RS untuk proses Akreditasi.
(3). Bantuan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bersumber dari APBN, APBD atau sumber lain yang sah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
HUBUNGAN
JAMINAN KESEHATAN DAN AKREDITASI
1.
RS yang ingin bekerjasama dengan BPJS harus memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam proses kredensial Permenkes No. 71/2013 Salah
satu persyaratan mutlak Kredensial oleh BPJS adalah Akreditasi RS
tetapi ada masa peralihan selama 3 tahun terhitung sejak November 2013
sampai November 2016 ( Pasal 41 ayat 3)
2.
Standar-standar Akreditasi sangat terkait dengan program-program
Kementerian Kesehatan dengan melibatkan seluruh staf dan pimpinan
RS serta stake holder terkait.
JUMLAH RS TERAKREDITASI 2012
STATUS AKREDITASI 2012
PEMERINTAH
SWASTA
JUMLAH
DASAR
4 RS
10 RS
14 RS
MADYA
6 RS
13 RS
19 RS
UTAMA
12 RS
20 RS
32 RS
PARIPURNA
66 RS
13 RS
101 RS
98 RS
39 RS
180 RS
164 RS
52 RS
281 RS
LULUS PERDANA
TOTAL
Sumber : web.kars.or.id
Update data KARS tanggal 09 Februari 2016
JUMLAH RS TERAKREDITASI DI MASING-MASING PROVINSI
NO
NAMA PROVINSI
JUMLAH
RS
NO
20
Kalimantan Utara
0 RS
21
Kalimantan Barat
2 RS
22
Kalimantan Timur
2 RS
NAMA PROVINSI
JUMLAH
RS
1
Aceh
3 RS
2
Sumatera Utara
5 RS
3
Sumatera Barat
2 RS
4
Riau
5 RS
5
Kepulauan Riau
3 RS
23
Kalimantan Selatan
2 RS
6
Jambi
3 RS
24
Kalimantan Tengah
1 RS
7
Sumatera Selatan
4 RS
25
Sulawesi Barat
0
8
Bangka Belitung
0
9
Bengkulu
0
26
Sulawesi Tengah
0
10
Lampung
3 RS
27
Sulawesi Tenggara
1
11
DKI Jakarta
39 RS
28
Sulawesi selatan
7 RS
12
Jawa Barat
30 RS
29
Sulawesi Utara
1 RS
13
Banten
15 RS
14
Jawa Tengah
28 RS
30
Gorontalo
15
D.I. Yogjakarta
16 RS
31
Maluku
16
Jawa Timur
RS
32
Maluku Utara
0
17
Bali
16 RS
33
Papua
0
18
NTB
1 RS
19
NTT
1 RS
34
Papua Sumber
Barat : web.kars.or.id
0
1 RS
1 RS
Update data KARS tanggal 01 Februari 2016
PENCAPAIAN AKREDITASI RS
(Update Februari 2016)
JUMLA
H
STATUS
AKREDITASI
NASIONA
L
JCI
BELUM
TERAKREDITA
SI NASIONAL
5
1
RS RUJUKAN
NASIONAL
14
13
RS RUJUKAN
PROVINSI
20
3
17
RS RUJUKAN
REGIONAL
110
16
94
KABUPATEN/KOTA
481
50
431
No
DATA AKREDITASI RS RUJUKAN
NASIONAL
NAMA RS
KELAS
AKREDITASI
AKREDITASI
KETERANGAN
RS
NASIONAL
INTERNASIONAL
A
PARIPURNA
-
Persiapan Mock survey JCI
A
PARIPURNA
JCI 4
Persiapan Re Akreditasi JCI
A
PARIPURNA
-
Persiapan Final survey JCI
A
PARIPURNA
JCI 5
1.
RSUP H ADAM MALIK MEDAN
2.
RSUP M HOESIN PALEMBANG
3.
RSUD SUTOMO SURABAYA
4.
RSUP DR. KANDOUW MANADO
5.
RSUP CIPTO MANGUNKUSUMO
6.
RSUP SANGLAH BALI
7.
RSUP HASAN SADIKIN
BANDUNG
8.
RSUP KARIADI SEMARANG
9.
RSUP DR SARDJITO
JOGJAKARTA
10.
RSUP WAHIDIN
SOEDIROHUSODO
11
RSUD WAHAB SYAHRANIE
SAMARINDA
A
UTAMA
-
Perbaikan menuju paripurna
12.
RSUD SOEDARSO PONTIANAK
B
MADYA
-
Persiapan akreditasi Nasional
13.
RSUP M DJAMIL PADANG
B
MADYA
-
Perbaikan menuju paripurna
14.
RSUD DOK II JAYAPURA
B
-
-
Persiapan akreditasi Nasional
Note :
Tanda (-) artinya belum
DATA AKREDITASI RS PROVINSI
No
PROPINSI
NAMA RS
KELAS RS
AKREDITASI
NASIONAL
1.
ACEH
RSUD ZAINOEL ABIDIN
A
PARIPURNA
2.
RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
B
-
3.
KEPULAUAN RIAU
RSUD PROP KEPRI
B
-
4.
JAMBI
RSUD RADEN MATAHER
B
-
5.
BENGKULU
RSUD M YUNUS
B
-
6.
BABEL
RSUD PROP BABEL
C
-
7.
LAMPUNG
RSUD DR ABDOEL MULUK
B
-
8.
BANTEN
RSUD KAB TANGGERANG
B
-
9.
NUSA TENGGARA BARAT
RSUD PROP NTB
B
-
10.
NUSA TENGGARA TIMUR
RSUD PROF W.Z YOHANES
B
-
11.
KALIMANTAN TENGAH
RSUD DORIS SYLVANUS
B
-
12.
KALIMANTAN SELATAN
RSUD ULIN BANJARMASIN
B
UTAMA
13.
KALIMANTAN UTARA
RSUD TARAKAN
B
-
14.
SULAWESI BARAT
RSUD PROP SULBAR
C
-
15.
SULAWESI TENGAH
RSUD UNDATTA
B
-
16.
SULAWESI TENGGARA
RSUD BAHTERA MAS
B
-
17.
GORONTALO
RSUD PROF ALOI SABOE
B
-
18.
MALUKU
RSUD HAULUSSY
B
UTAMA
19.
MALUKU BARAT DAYA
RSUD DR HJ. CHASAN BOESOERI
B
-
20.
PAPUA BARAT
RSUD KAB SORONG
C
Note :
DATA AKREDITASI RS
REGIONAL
NO PROVINSI
NAMA RS
KELAS
RS
AKREDITASI NASIONAL
1
ACEH
RSUD DATU BERU TAKENGON
B
PARIPURNA
2
JAMBI
RSUD KOTA JAMBI
B
MADYA
3
SUMATERA SELATAN RSUD BARI KOTA PALEMBANG
B
PARIPURNA
4
KEPULAUAN RIAU
RSUD EMBUNG FATIMAH
B
PARIPURNA
5
JAWA BARAT
RSUD GUNUNG JATI
B
PARIPURNA
6
JAWA TENGAH
RSUD MOEWARDI SURAKARTA
B
PARIPURNA
RSUD TUGUREJO SEMARANG
B
PARIPURNA
RSUD KARDINAH
B
UTAMA
7
YOGJAKARTA
RSUD KOTA YOGJA
B
UTAMA
8
JAWA TIMUR
RSUD DR SAIFUL ANWAR
RSUD HAJI SURABAYA
A
B
PARIPURNA
PARIPURNA
RSUD SOEDONO MADIUN
B
PARIPURNA
RSUD JOMBANG
B
UTAMA
RSUD TABANAN
B
PARIPURNA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
B
MADYA
RSUD M. ANSYARI SALEH
B
16 RS
9
BALI
10
KALIMANTAN
SELATAN
JUMLAH
Jumlah RS Rujukan Regional yang
terakreditasi berjumlah 16 RS, sebagai
berikut :
Paripurna = 11 RSUD
PARIPURNA
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO
PROVINSI
1
Aceh
KABUPATEN
STATUS
RSU Dr. Zainoel Abidin
RSUD Idi Rayeuk (dr. Zubir
Mahmud)
Paripurna
Kab Aceh Tengah
RSUD Datu Beru Takengon
Paripurna
1
Kota Banda Aceh
2
Kab Aceh Timur
3
2
NAMA RS
Dasar
Sumatera Barat
4
Kab Sijunjung
RSUD Kab Sijunjung
Perdana
Jambi
5
Kota Jambi
RSUD Abdul Manaf
Madya
4
Sumatera
Selatan
6
Kota Palembang
RSUD Palembang Bari
Paripurna
5
Jakarta
7
8
Kota DKI Jakarta
RSU Haji Jakarta
Paripurna
9
Kab Badung
Kab Tabanan
RSUD Badung
RSU Tabanan
Paripurna
Paripurna
10
Kota Denpasar
RSUD Wangaya
Paripurna
RS Khusus Mata Bali Mandara
Paripurna
RSUD Negara
Madya
RSUD Sanjiwana
Madya
RSUD Buleleng
Madya
3
6
Bali
11
Kab. Jembrana
12
Kab. Gianyar
13
Kab. Buleleng
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO PROVINSI
7
Banten
KABUPATEN
Kab Serang
RSUD Dr. Dradjat
Prawiranegara
Utama
15
Kab Tangerang
RSUD Balaraja
Perdana
Kota Cirebon
RSUD Gunung Jati
Paripurna
Kab Bandung Barat
RS Jiwa Propinsi Jawa Barat
Paripurna
Kab Sumedang
RSUD Sumedang
Paripurna
Kab Bogor
RSUD Ciawi
Madya
Kota Bandung
RSUD Ujung Berung
Utama
Kab Rembang
RSUD dr. R. Soetrasno
Rembang
Paripurna
RSU Dr. Moewardi Surakarta
Paripurna
RS Jiwa Surakarta
Paripurna
RSUD Tugurejo Semarang
Paripurna
RSUD Telogorejo
Paripurna
RS Jiwa Amino Gondohutomo
Paripurna
Kab Klaten
RS Jiwa Dr.R.M.Soedjarwadi
Klaten
Paripurna
Kota Tegal
RSU Kardinah
Utama
Purworejo
RSUD dr. Tjitrowardojo
Utama
17
Jawa Barat
18
19
20
21
22
9
Jawa
Tengah
STATUS
14
16
8
NAMA RS
23
Kota Surakarta
Kota Semarang
24
25
26
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO
PROVINSI
KABUPATEN
27
28
29
10
11
12
Jawa Timur
Yogyakarta
NTB
NAMA RS
STATUS
RSUD dr. Soetomo
Paripurna
RSU Haji Surabaya
Paripurna
RS Jiwa Menur
RSUD Mohammad
Soewandi
Paripurna
Kab Sidoarjo
RSUD Sidoarjo
Paripurna
Kota Malang
RSU Dr. Saiful Anwar
Paripurna
Perdana
Kota Surabaya
Utama
31
Kab Tulungagung
32
Kota Madiun
RSUD Lawang
RSUD Kanjuruhan
Kepanjen
RSUD dr. Iskak
Tulungagung
RSUD Dr. Soedono
Madiun
33
Kab Ponorogo
RSUD Dr. Hardjono S
Paripurna
34
Kota Mojokerto
RSU Dr. Wahidin
Soedirohusodo
Paripurna
35
Kab Jombang
36
Kab Bantul
37
Kota Sleman
30
Kab Malang
Utama
Paripurna
Paripurna
RSUD Kab Jombang
RSUD Penembahan
Senopati
Utama
Paripurna
RS Jiwa Ghrasia
Paripurna
RSUD Prambanan
Paripurna
38
Kota Yogjakarta
RSUD Kota Yogjakarta
Utama
39
Kab. Sleman
RSUD Sleman
Paripurna
40
Kab Lombok Barat
RSUD Patut Patuh Patju
Perdana
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO
PROVINSI
KABUPATEN
NAMA RS
STATUS
14
Kalimantan Tengah
42
Kota Palangkaraya
RS Jiwa Kalawa Atei
Perdana
15
Kalimantan Barat
43
Kota Pontianak
RSUD Soedarso
Madya
16
Kalimantan Timur
44
Kab. Kutai Timur
RSUD Kudunga
Utama
Kalimantan Selatan
45
46
Kota Banjarmasin
RSUD Anhari Saleh
Paripurna
Kab Sinjai
RSU Sinjai
Dasar
Kab Luwu Timur
RSUD I Lagaligo
Perdana
Kab Wajo
RSUD Siwa
Perdana
17
18
Sulawesi Selatan
47
48
19
Maluku
49
Kota Ambon
RSU Dr. M. Hauylussy
Ambon
Utama
20
Papua Barat
50
Kab Sorong Selatan
RS Scholoo Keyen
Perdana
6. KENDALI MUTU – BIAYA DALAM
PENYELENGGARAAN JKN
Peran Kementerian Kesehatan dalam Kendali Mutu dan Biaya
Perpres 12/2013 ttg Jaminan Kesehatan
Strategi Kendali Mutu - Biaya
1.
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
memahami JKN secara utuh.
2.
3.
Memahami sistem pembayaran prospektif INA CBG’s.
4.
5.
a.
Pengawasan implementasi panduan dan clinical pathway.
Nasional
di
RS
harus
Menyiapkan semua panduan dan clinical pathway serta
mengimplementasikannya.
Efisiensi :
Penggunaan obat, alat dan bahan serta tindakan medis - tanpa
mengorbankan kepentingan pasien,
b. Pemanfaatan sarana penunjang air, listrik, atau telepon
c. Pemeliharaan Sarpras lainnya, gedung dan kendaraan.
6. Membentuk sistem pengawasan internal untuk mengawasi
kepatuhan tenaga kesehatan/non kesehatan terhadap
kebijakan yang sudah dibuat.
PERMASALAHAN
1.
Untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan RS dibutuhkan
Komitmen dari Pimpinan (Pemilik RS, Direktur RS dan Komite
Medik RS) dalam pelaksanaan persiapan Akreditasi RS.
2.
Pemenuhan stdr membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik dalam melakukan
perbaikan terutama sarana dan prasarana.
3.
Dibutuhkan pertemuan lintas sektor dengan Kemendagri dan
Kementerian lain sebagai pemilik RS agar dapat menjadikan
akreditasi sebagai indikator kinerja kepala daerah masingmasing kab/kota dan provinsi, dan kepala institusi yang
membawahi RS
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Percepatan dengan sosialisasi ke seluruh Provinsi untuk memperkuat
pimpinan (pemilik, direktur dan komite medik RS) dan diharapkan
membuat perencanaan yang baik dan sesuai standar dengan melibatkan
konsultan perumahsakitan terkait pengembangan RS ke depan.
2. Koordinasi dengan Kementerian terkait kepemilikan RS agar dapat
memperkuat dan menjadikan akreditasi sebagai indikator kinerja pemilik
RS.
3. Dana DAK Non fisik dan Dekonsentrasi tahun 2016 diharapkan dapat
membantu RS melaksanakan proses akreditasi dengan melaksanakan
workshop, bimbingan dan survey bagi RS Rujukan Regional dan RS target
kab/kota.
4. Melatih tim pendamping Akreditasi RS yang berasal dari RS Rujukan
Nasional dan Propinsi yang sudah terakreditasi Paripurna.
5. Melaksanakan pelatihan bagi Dinkes Provinsi sebagai surveyor verifikator
di daerah masing masing.
KESIMPULAN
1.RS wajib melaksanakan akreditasi setiap tiga tahun sekali sesuai
amanah UU no. 44/2009 ttg RS.
2.Akreditasi merupakan upaya untuk melakukan kendali mutu dalam
implementasi
Program
JKN
persyaratan
kredensial
bekerjasama dengan BPJS sesuai Permenkes 71/2013.
untuk
3.Diperlukan perubahan paradigma baru dan komitmen yang kuat
dari Pimpinan dan Staf Rumah Sakit dalam menerapkan standar
akreditasi baru (versi 2012).
4.Peningkatan peran serta Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota
secara optimal.
5.Jumlah RS yang terakreditasi Nasional masih sangat sedikit (281
RS) diperlukan upaya bersama untuk mendukung pencapaian
akreditasi RS di Indonesia.
6.Akreditasi merupakan salah 1 kriteria Penetapan RS Rujukan
Nasional, Provinsi dan Regional (Kepmenkes 390 dan 391/2014)
sebagai pendukung Prioritas Kebijakan Alokasi Anggaran dan sasaran
pencapaian target-target kinerja Kemenkes dalam Renstra 2015-2019.
AKREDITASI RUMAH SAKIT DI
INDONESIA
Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Disampaikan oleh :
dr. Eka Viora, Sp.KJ
Pertemuan Seminar Nasional Manajemen Rumah Sakit
“Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Indonesia Untuk Mengembalikan Devisa Yang Hilang”
Aula FKK UMJ, Banten, 13 Februari 2016
GARIS BESAR PENYAJIAN
1. PENDAHULUAN
2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
3. PETA STRATEGI DITJEN PELAYANAN
KESEHATAN
4. ISU STRATEGIS
5. REGULASI AKREDITASI RS
6. KENDALI MUTU - BIAYA
1. PENDAHULUAN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di
bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan
kualitas Hidup Manusia
Indonesia
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
RENSTRA
2015-2019
PARADIGMA
SEHAT
PENGUATAN
YANKES
KELUARGA SEHAT
JKN
KERJA
KABINET KERJA
NORMA
NORMA PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KABINET
3
3 DIMENSI
DIMENSI PEMBANGUNAN:
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN MANUSIA,
MANUSIA,
SEKTOR
SEKTOR UNGGULAN,
UNGGULAN, PEMERATAAN
PEMERATAAN DAN
DAN KEWILAYAHAN
KEWILAYAHAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019
Pilar 1.
Paradigma
ProgramSehat
• Pengarusutamaan
kesehatan dalam
pembangunan
• Promotif - Preventif
sebagai pilar utama
upaya kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat
Pilar 2.
Penguatan
ProgramYankes
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
Penerapan
• Peningkatan Mutu
Penerapan
pendekatan
pendekatan
continuum of care
continuum
of care
Intervensi berbasis
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
resiko kesehatan
(health risk)
(health risk)
KELUARGA
SEHAT
Pilar 3. JKN
Program
• Benefit
• Sistem pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda
kepesertaan
KIS
INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA
BPS, 2014
Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia: 2007 – 2013
70,5
9
2007
71,1
7
2008
71,7
6
2009
72,2
7
2010
73,2
9
73,8
1
Usia harapan
hidup:
70,07 tahun
72,7
7
2011
IPM Indonesia berada pada
peringkat 5 di ASEAN
2012
2013
Rata-rata lama
sekolah:
8,14 tahun
Rata-rata
pengeluaran
per bulan
Rp. 643.360
5
BONUS DEMOGRAFI
197
1
PROYEKSI PENDUDUK
INDONESIA 2010 – 2035
BERTAMBAH
•Mencapai 305 juta di 2035
•Proporsi remaja besar
•Proporsi lanjut usia naik
198
0
MASUK PADA ERA DIGITAL DAN
TEKNOLOGI
2010
TANTANGAN
Usia produktif
(BONUS
DEMOGRAFI)
adalah
Kelompok
‘rentan’
•Ketahanan Pangan dan
Energi
•Pelestarian Lingkungan
•Pergeseran pola penyakit
dan komposisi penduduk
•Penyediaan lapangan kerja.
6
KESESUAIAN NAWACITA DENGAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
Goal 17, 16, 10, 3
All goals
Goal 1-11
All goals
Goal 4, 2, 3, 6
Goal 1-10
Goal 1,2,3,4,5,8,9,12
Goal 3,4,11
Goal 17, 16, 10, 5
Tantangan Lingkungan Strategis:
Tuntutan Daya Saing Kesehatan
INDONESIA SAAT INI
RPJMN ke III
INDONESIA SAAT INI
ASEAN ECONOMY COMMUNITY
INDONESIA SAAT INI
MDGs 2015 dan Post MDGs
• RPJMN ke III, AEC dan Post MDGs di depan mata, menuntut daya saing SDM dan
Faskes Indonesia.
• RPJMN ke III, AEC dan Post MDGS berfokus pada Kualitas SDM dan Faskes saat ini
Indonesia masih harus mengejar peningkatan kuantitas disamping kualitas SDM & Faskes.
• AEC ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) (RS, jasa dokter, drg, perawat
dan residential health facilities services) DNI Perpres 39/2014.
• Tantangan. Siapkah SDM dan Faskes Indonesia? Akreditasi, Sertifikasi, Kualifikasi,
Standarisasi? RS JCI? HARUS DIIMBANGI KEMAMPUAN Pelayanan KESEHATAN
RUMAH SAKIT DAN TENAGA KESEHATAN.
Tantangan Kebijakan Kedepan
RPJMN KE III
SDM DAN AKSES
INFRASTRUKTUR BERKUALITAS
ERA PEMERINTAHAN BARU
JKN KARTU INDONESIA SEHAT
AGENDA PASCA MDGs
TERCAPAINYA 12 GOALS
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
MENGHADAPI PERSAINGAN SEKTOR
KESEHATAN
PERPRES 39/2014
SELU
R
MENU UH AGEN
D
N
DAYA TUT PEN A GLOBAL
INGK
S
ATAN
SIAPK AING:
AH R
MENG
U
HADA MAH SAK
IT
PI GL
OBAL
ISAS
I
2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I
2005 -2009
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015 -2019
RPJMN IV
2020 -2025
Bangkes
diarahkan
untuk
meningkatkan
akses dan
mutu yankes
Akses
masyarakat thp
yankes yang
berkualitas telah
lebih berkembang
dan meningkat
Akses
masyarakat
terhadap yankes
yang
berkualitas telah
mulai mantap
Kes
masyarakat thd
yankes yang
berkualitas
telah
menjangkau
dan merata di
seluruh wilayah
Indonesia
KURATIFREHABILITATIF
PROMOTIF - PREVENTIF
VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
BERKEADILAN
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif
10
sesuai kondisi dan kebutuhan
11
3. Peta Strategi Pelayanan Kesehatan 2015-2019
VISI YANKES 2019
Akses Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau dan Berkualitas Bagi Masyarakat
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PERMENKES NOMOR 64 TAHUN 2015
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
TANTANGAN PELAYANAN
KESEHATAN
Derajat
kesehatan
rakyat yg
setinggitingginya
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang berkualitas bagi masyarakat
Indikator
Tahun
2014
Tahun 2015
Target
Pencapaian
94
50
Tahun
2016
Target 2019
190
481
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1
(satu) RSUD yang tersertifikasi akreditasi
nasional
10
4. ISU STRATEGI
1.
2.
3.
Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum
merata
Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum
merata
Mutu pelayanan Fasyankes dasar & lanjutan belum merata
A.
PENINGKATAN
AKSES
1. Penguatan Sistem
Rujukan
2. Pengembangan Yan
Inovasi daerah
terpencil
3. Mewujudkan Kemitraan
Yang Berdaya Guna
Tinggi
Regionalisasi Sistem
Rujukan
Telemedicine, Flying Hc
Spgdt, RS Pratama
Sister Hospital, Pihak
Swasta, Kso Alat Medis,
AHS
B. PENINGKATAN
MUTU
1. - Pemenuhan S, P, A Sesuai Standar
- Pemenuhan SDM Berkualitas
(BPPSDM)
2. Penguatan Sistem Manajemen
Kinerja Fasyankes
3.Penguatan Peran RS Vertikal
Dalam Pembinaan Ke RS
Regional
4. Mendorong RS Rujukan Regional
Terakreditasi, Bekerjasama KARS
Penguatan Tim Pendamping Akreditasi
ERA JKN
PERMENKES 56/2014
KEPMENKES 390/2014
KEPMENKES 391/2014
RS RUJUKAN
NASIONAL (14)
JCI /PARIPURNA
KLAS A & DIK
RS RUJUKAN
PROVINSI (20)
KLAS B & DIK
RS RUJUKAN
REGIONAL 1
RS RUJUKAN
REGIONAL 2
PARIPURNA
RS RUJUKAN
REGIONAL 3
RS RUJUKAN
REGIONAL 4
KLAS C& D
UTAMA
RS DIK
AHS
SISTEM SISTER HOSPITAL
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
RSUD
KAB/KOTA
S
U
P
P
L
Y
MADYA/DASAR
64 RSUD MDG’S
122 RS DAERAH
RS PRATAMA/PUSKESMAS/KLINIK/P.MANDIRI
TERTINGGAL
S
I
D
E
RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan Provinsi
RS
Rujukan
Nasion
al
Provinsi
RS Kelas
A
11
2
RS Kelas
B
3
14
RS Kelas
C
--
4
Jumlah **Kepmenkes
14
20
HK.02.02/MENKES/390/2014 dan
HK.02.02/MENKES/391/2014
RS Rujukan Regional
RS RUJUKAN REGIONAL
(= 110 RS)
RS KELAS A
3
RS
RS KELAS B
48 RS
RS KELAS C
52 RS
RS KELAS D
7
RS
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
AKREDITASI RS
Akreditasi RS adalah pengakuan terhadap RS
yang diberikan oleh Lembaga Independen
penyelenggaraan
akreditasi
karena
telah
memenuhi standar yang ditetapkan.
5. REGULASI AKREDITASI
RS
UU No. 44/2009: Dalam Peningkatan Mutu
Pelayanan RS wajib akreditasi 3 thn sekali
terakreditasi berkala.
PerPres No.12/2013: Jaminan Kesehatan
PerMenkes No 012/2012 : Akreditasi RS, Pasal 16
MUTU PELAYANAN
RS
ayat 1 Pemerintah dan Pemda wajib mendukung
memotivasi, mendorong dan memperlancar proses
pelaksanaan Akreditasi untuk RS. (**)
SK Menkes No 428/2012 : Penetapan Lembaga
Independen Pelaksana Akreditasi di Indonesia.
KARS untuk akreditasi Nasional dan JCI untuk
akreditasi Internasional.(**)
PerMenkes No.1438/2010: Standar Pelayanan
Kedokteran
PerMenkes No. 71/2013 : Pelayanan Kesehatan
Pada JKN Pasal 7 pont b “bahwa salah satu
persyaratan untuk bekerjasama dengan BPJS maka
RS harus memiliki sertifikat akreditasi. (**)
PerMenkes No. 59/2014 : Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program JKN
PerMenkes No. 28/2014: Pedoman Pelaksanaan
JKN
PerMenkes No. 56 /2014: Klasifikasi dan Perijinan
RS. (**)
(**) Dalam proses revisi
AKUNTABILITAS PADA
MASYARAKAT
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PASIEN
1. Akses Ke Pelayanan dan Kontinitas
Pelayanan
2. Hak Pasien dan Keluarga
KELOMPOK I:
KELOMPOK II:
Kelompok Standar Pelayanan
berfokus pada pasien
Kelompok Standar
Manajemen RS
4. Pelayanan Pasien
5.Pelayanan Anestesi dan Bedah
6. Manajemen dan Penggunaan Obat
STANDAR
AKREDITASI
RS
KELOMPOK IV :
MDGs (kematian ibu
dan bayi, kesakitan HIV
dan TB)
3. Asesmen Pasien
7. Pendidikan Pasien dan Keluarga
KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN
1.Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
KELOMPOK III:
Sasaran
Keselamatan
Pasien RS
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan
4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
5. Kualifikasi dan Pendidikan Pasien
6. Manajemen Komunikasi dan Informasi
Standar-standar Akreditasi sangat terkait dan
melibatkan
Peran Komite Medis dan Komite Keperawatan
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
SASARAN MILLENIUM DEVELOPMENT
GOALS (MDGs)
**Kriteria Kelulusan “ Perdana ” (C, D dan D Pratama): 4 Stdr (SKP, HPK,PPI, KPS)
TINGKAT KELULUSAN
AKREDITASI
Program Reguler
•4 Stdr diatas > 80%
lulus dasar (**)
AKREDITASI
AKREDITASI
•8 Stdr >80% lulus
madya (***)
REGULER
PROGRAM
15 Standar
KHUSUS
•12 Stdr > 80% lulus
utama (****)
•15 Stdr > 80% lulus
paripurna (*****)
AKREDITASI DASAR
( 4 BAB)
AKREDITASI MADYA
( 8 BAB)
AKREDITASI UTAMA
(12 BAB)
AKREDIATASI PARIPURNA
(15 BAB)
AKREDITASI PERDANA
4 BAB : SKP, HPK, TKP, KPS
SASARAN : Khusus Untuk RS
Pratama, Kelas D, Kelas C Non
Sub Spesialistik
•Hanya Pada Akreditasi Pertama
Kali Saja .
•Untuk Akreditasi berikutnya Harus
Program Reguler : Dasar, Madya,
Utama, Paripurna
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
Permenkes 12 /2012 tentang Akreditasi RS
Pasal 16
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 16
(1). Pemerintah dan Pemda wajib mendukung, memotivasi,mendorong
dan memperlancar proses pelaksanaan Akreditasi untuk semua RS.
(2). Pemerintah dan Pemda dapat memberikan bantuan
pembiayaan kepada RS untuk proses Akreditasi.
(3). Bantuan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bersumber dari APBN, APBD atau sumber lain yang sah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
HUBUNGAN
JAMINAN KESEHATAN DAN AKREDITASI
1.
RS yang ingin bekerjasama dengan BPJS harus memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam proses kredensial Permenkes No. 71/2013 Salah
satu persyaratan mutlak Kredensial oleh BPJS adalah Akreditasi RS
tetapi ada masa peralihan selama 3 tahun terhitung sejak November 2013
sampai November 2016 ( Pasal 41 ayat 3)
2.
Standar-standar Akreditasi sangat terkait dengan program-program
Kementerian Kesehatan dengan melibatkan seluruh staf dan pimpinan
RS serta stake holder terkait.
JUMLAH RS TERAKREDITASI 2012
STATUS AKREDITASI 2012
PEMERINTAH
SWASTA
JUMLAH
DASAR
4 RS
10 RS
14 RS
MADYA
6 RS
13 RS
19 RS
UTAMA
12 RS
20 RS
32 RS
PARIPURNA
66 RS
13 RS
101 RS
98 RS
39 RS
180 RS
164 RS
52 RS
281 RS
LULUS PERDANA
TOTAL
Sumber : web.kars.or.id
Update data KARS tanggal 09 Februari 2016
JUMLAH RS TERAKREDITASI DI MASING-MASING PROVINSI
NO
NAMA PROVINSI
JUMLAH
RS
NO
20
Kalimantan Utara
0 RS
21
Kalimantan Barat
2 RS
22
Kalimantan Timur
2 RS
NAMA PROVINSI
JUMLAH
RS
1
Aceh
3 RS
2
Sumatera Utara
5 RS
3
Sumatera Barat
2 RS
4
Riau
5 RS
5
Kepulauan Riau
3 RS
23
Kalimantan Selatan
2 RS
6
Jambi
3 RS
24
Kalimantan Tengah
1 RS
7
Sumatera Selatan
4 RS
25
Sulawesi Barat
0
8
Bangka Belitung
0
9
Bengkulu
0
26
Sulawesi Tengah
0
10
Lampung
3 RS
27
Sulawesi Tenggara
1
11
DKI Jakarta
39 RS
28
Sulawesi selatan
7 RS
12
Jawa Barat
30 RS
29
Sulawesi Utara
1 RS
13
Banten
15 RS
14
Jawa Tengah
28 RS
30
Gorontalo
15
D.I. Yogjakarta
16 RS
31
Maluku
16
Jawa Timur
RS
32
Maluku Utara
0
17
Bali
16 RS
33
Papua
0
18
NTB
1 RS
19
NTT
1 RS
34
Papua Sumber
Barat : web.kars.or.id
0
1 RS
1 RS
Update data KARS tanggal 01 Februari 2016
PENCAPAIAN AKREDITASI RS
(Update Februari 2016)
JUMLA
H
STATUS
AKREDITASI
NASIONA
L
JCI
BELUM
TERAKREDITA
SI NASIONAL
5
1
RS RUJUKAN
NASIONAL
14
13
RS RUJUKAN
PROVINSI
20
3
17
RS RUJUKAN
REGIONAL
110
16
94
KABUPATEN/KOTA
481
50
431
No
DATA AKREDITASI RS RUJUKAN
NASIONAL
NAMA RS
KELAS
AKREDITASI
AKREDITASI
KETERANGAN
RS
NASIONAL
INTERNASIONAL
A
PARIPURNA
-
Persiapan Mock survey JCI
A
PARIPURNA
JCI 4
Persiapan Re Akreditasi JCI
A
PARIPURNA
-
Persiapan Final survey JCI
A
PARIPURNA
JCI 5
1.
RSUP H ADAM MALIK MEDAN
2.
RSUP M HOESIN PALEMBANG
3.
RSUD SUTOMO SURABAYA
4.
RSUP DR. KANDOUW MANADO
5.
RSUP CIPTO MANGUNKUSUMO
6.
RSUP SANGLAH BALI
7.
RSUP HASAN SADIKIN
BANDUNG
8.
RSUP KARIADI SEMARANG
9.
RSUP DR SARDJITO
JOGJAKARTA
10.
RSUP WAHIDIN
SOEDIROHUSODO
11
RSUD WAHAB SYAHRANIE
SAMARINDA
A
UTAMA
-
Perbaikan menuju paripurna
12.
RSUD SOEDARSO PONTIANAK
B
MADYA
-
Persiapan akreditasi Nasional
13.
RSUP M DJAMIL PADANG
B
MADYA
-
Perbaikan menuju paripurna
14.
RSUD DOK II JAYAPURA
B
-
-
Persiapan akreditasi Nasional
Note :
Tanda (-) artinya belum
DATA AKREDITASI RS PROVINSI
No
PROPINSI
NAMA RS
KELAS RS
AKREDITASI
NASIONAL
1.
ACEH
RSUD ZAINOEL ABIDIN
A
PARIPURNA
2.
RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
B
-
3.
KEPULAUAN RIAU
RSUD PROP KEPRI
B
-
4.
JAMBI
RSUD RADEN MATAHER
B
-
5.
BENGKULU
RSUD M YUNUS
B
-
6.
BABEL
RSUD PROP BABEL
C
-
7.
LAMPUNG
RSUD DR ABDOEL MULUK
B
-
8.
BANTEN
RSUD KAB TANGGERANG
B
-
9.
NUSA TENGGARA BARAT
RSUD PROP NTB
B
-
10.
NUSA TENGGARA TIMUR
RSUD PROF W.Z YOHANES
B
-
11.
KALIMANTAN TENGAH
RSUD DORIS SYLVANUS
B
-
12.
KALIMANTAN SELATAN
RSUD ULIN BANJARMASIN
B
UTAMA
13.
KALIMANTAN UTARA
RSUD TARAKAN
B
-
14.
SULAWESI BARAT
RSUD PROP SULBAR
C
-
15.
SULAWESI TENGAH
RSUD UNDATTA
B
-
16.
SULAWESI TENGGARA
RSUD BAHTERA MAS
B
-
17.
GORONTALO
RSUD PROF ALOI SABOE
B
-
18.
MALUKU
RSUD HAULUSSY
B
UTAMA
19.
MALUKU BARAT DAYA
RSUD DR HJ. CHASAN BOESOERI
B
-
20.
PAPUA BARAT
RSUD KAB SORONG
C
Note :
DATA AKREDITASI RS
REGIONAL
NO PROVINSI
NAMA RS
KELAS
RS
AKREDITASI NASIONAL
1
ACEH
RSUD DATU BERU TAKENGON
B
PARIPURNA
2
JAMBI
RSUD KOTA JAMBI
B
MADYA
3
SUMATERA SELATAN RSUD BARI KOTA PALEMBANG
B
PARIPURNA
4
KEPULAUAN RIAU
RSUD EMBUNG FATIMAH
B
PARIPURNA
5
JAWA BARAT
RSUD GUNUNG JATI
B
PARIPURNA
6
JAWA TENGAH
RSUD MOEWARDI SURAKARTA
B
PARIPURNA
RSUD TUGUREJO SEMARANG
B
PARIPURNA
RSUD KARDINAH
B
UTAMA
7
YOGJAKARTA
RSUD KOTA YOGJA
B
UTAMA
8
JAWA TIMUR
RSUD DR SAIFUL ANWAR
RSUD HAJI SURABAYA
A
B
PARIPURNA
PARIPURNA
RSUD SOEDONO MADIUN
B
PARIPURNA
RSUD JOMBANG
B
UTAMA
RSUD TABANAN
B
PARIPURNA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
B
MADYA
RSUD M. ANSYARI SALEH
B
16 RS
9
BALI
10
KALIMANTAN
SELATAN
JUMLAH
Jumlah RS Rujukan Regional yang
terakreditasi berjumlah 16 RS, sebagai
berikut :
Paripurna = 11 RSUD
PARIPURNA
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO
PROVINSI
1
Aceh
KABUPATEN
STATUS
RSU Dr. Zainoel Abidin
RSUD Idi Rayeuk (dr. Zubir
Mahmud)
Paripurna
Kab Aceh Tengah
RSUD Datu Beru Takengon
Paripurna
1
Kota Banda Aceh
2
Kab Aceh Timur
3
2
NAMA RS
Dasar
Sumatera Barat
4
Kab Sijunjung
RSUD Kab Sijunjung
Perdana
Jambi
5
Kota Jambi
RSUD Abdul Manaf
Madya
4
Sumatera
Selatan
6
Kota Palembang
RSUD Palembang Bari
Paripurna
5
Jakarta
7
8
Kota DKI Jakarta
RSU Haji Jakarta
Paripurna
9
Kab Badung
Kab Tabanan
RSUD Badung
RSU Tabanan
Paripurna
Paripurna
10
Kota Denpasar
RSUD Wangaya
Paripurna
RS Khusus Mata Bali Mandara
Paripurna
RSUD Negara
Madya
RSUD Sanjiwana
Madya
RSUD Buleleng
Madya
3
6
Bali
11
Kab. Jembrana
12
Kab. Gianyar
13
Kab. Buleleng
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO PROVINSI
7
Banten
KABUPATEN
Kab Serang
RSUD Dr. Dradjat
Prawiranegara
Utama
15
Kab Tangerang
RSUD Balaraja
Perdana
Kota Cirebon
RSUD Gunung Jati
Paripurna
Kab Bandung Barat
RS Jiwa Propinsi Jawa Barat
Paripurna
Kab Sumedang
RSUD Sumedang
Paripurna
Kab Bogor
RSUD Ciawi
Madya
Kota Bandung
RSUD Ujung Berung
Utama
Kab Rembang
RSUD dr. R. Soetrasno
Rembang
Paripurna
RSU Dr. Moewardi Surakarta
Paripurna
RS Jiwa Surakarta
Paripurna
RSUD Tugurejo Semarang
Paripurna
RSUD Telogorejo
Paripurna
RS Jiwa Amino Gondohutomo
Paripurna
Kab Klaten
RS Jiwa Dr.R.M.Soedjarwadi
Klaten
Paripurna
Kota Tegal
RSU Kardinah
Utama
Purworejo
RSUD dr. Tjitrowardojo
Utama
17
Jawa Barat
18
19
20
21
22
9
Jawa
Tengah
STATUS
14
16
8
NAMA RS
23
Kota Surakarta
Kota Semarang
24
25
26
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO
PROVINSI
KABUPATEN
27
28
29
10
11
12
Jawa Timur
Yogyakarta
NTB
NAMA RS
STATUS
RSUD dr. Soetomo
Paripurna
RSU Haji Surabaya
Paripurna
RS Jiwa Menur
RSUD Mohammad
Soewandi
Paripurna
Kab Sidoarjo
RSUD Sidoarjo
Paripurna
Kota Malang
RSU Dr. Saiful Anwar
Paripurna
Perdana
Kota Surabaya
Utama
31
Kab Tulungagung
32
Kota Madiun
RSUD Lawang
RSUD Kanjuruhan
Kepanjen
RSUD dr. Iskak
Tulungagung
RSUD Dr. Soedono
Madiun
33
Kab Ponorogo
RSUD Dr. Hardjono S
Paripurna
34
Kota Mojokerto
RSU Dr. Wahidin
Soedirohusodo
Paripurna
35
Kab Jombang
36
Kab Bantul
37
Kota Sleman
30
Kab Malang
Utama
Paripurna
Paripurna
RSUD Kab Jombang
RSUD Penembahan
Senopati
Utama
Paripurna
RS Jiwa Ghrasia
Paripurna
RSUD Prambanan
Paripurna
38
Kota Yogjakarta
RSUD Kota Yogjakarta
Utama
39
Kab. Sleman
RSUD Sleman
Paripurna
40
Kab Lombok Barat
RSUD Patut Patuh Patju
Perdana
KAB/KOTA DENGAN RSUD TERAKREDITASI
NO
PROVINSI
KABUPATEN
NAMA RS
STATUS
14
Kalimantan Tengah
42
Kota Palangkaraya
RS Jiwa Kalawa Atei
Perdana
15
Kalimantan Barat
43
Kota Pontianak
RSUD Soedarso
Madya
16
Kalimantan Timur
44
Kab. Kutai Timur
RSUD Kudunga
Utama
Kalimantan Selatan
45
46
Kota Banjarmasin
RSUD Anhari Saleh
Paripurna
Kab Sinjai
RSU Sinjai
Dasar
Kab Luwu Timur
RSUD I Lagaligo
Perdana
Kab Wajo
RSUD Siwa
Perdana
17
18
Sulawesi Selatan
47
48
19
Maluku
49
Kota Ambon
RSU Dr. M. Hauylussy
Ambon
Utama
20
Papua Barat
50
Kab Sorong Selatan
RS Scholoo Keyen
Perdana
6. KENDALI MUTU – BIAYA DALAM
PENYELENGGARAAN JKN
Peran Kementerian Kesehatan dalam Kendali Mutu dan Biaya
Perpres 12/2013 ttg Jaminan Kesehatan
Strategi Kendali Mutu - Biaya
1.
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
memahami JKN secara utuh.
2.
3.
Memahami sistem pembayaran prospektif INA CBG’s.
4.
5.
a.
Pengawasan implementasi panduan dan clinical pathway.
Nasional
di
RS
harus
Menyiapkan semua panduan dan clinical pathway serta
mengimplementasikannya.
Efisiensi :
Penggunaan obat, alat dan bahan serta tindakan medis - tanpa
mengorbankan kepentingan pasien,
b. Pemanfaatan sarana penunjang air, listrik, atau telepon
c. Pemeliharaan Sarpras lainnya, gedung dan kendaraan.
6. Membentuk sistem pengawasan internal untuk mengawasi
kepatuhan tenaga kesehatan/non kesehatan terhadap
kebijakan yang sudah dibuat.
PERMASALAHAN
1.
Untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan RS dibutuhkan
Komitmen dari Pimpinan (Pemilik RS, Direktur RS dan Komite
Medik RS) dalam pelaksanaan persiapan Akreditasi RS.
2.
Pemenuhan stdr membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik dalam melakukan
perbaikan terutama sarana dan prasarana.
3.
Dibutuhkan pertemuan lintas sektor dengan Kemendagri dan
Kementerian lain sebagai pemilik RS agar dapat menjadikan
akreditasi sebagai indikator kinerja kepala daerah masingmasing kab/kota dan provinsi, dan kepala institusi yang
membawahi RS
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Percepatan dengan sosialisasi ke seluruh Provinsi untuk memperkuat
pimpinan (pemilik, direktur dan komite medik RS) dan diharapkan
membuat perencanaan yang baik dan sesuai standar dengan melibatkan
konsultan perumahsakitan terkait pengembangan RS ke depan.
2. Koordinasi dengan Kementerian terkait kepemilikan RS agar dapat
memperkuat dan menjadikan akreditasi sebagai indikator kinerja pemilik
RS.
3. Dana DAK Non fisik dan Dekonsentrasi tahun 2016 diharapkan dapat
membantu RS melaksanakan proses akreditasi dengan melaksanakan
workshop, bimbingan dan survey bagi RS Rujukan Regional dan RS target
kab/kota.
4. Melatih tim pendamping Akreditasi RS yang berasal dari RS Rujukan
Nasional dan Propinsi yang sudah terakreditasi Paripurna.
5. Melaksanakan pelatihan bagi Dinkes Provinsi sebagai surveyor verifikator
di daerah masing masing.
KESIMPULAN
1.RS wajib melaksanakan akreditasi setiap tiga tahun sekali sesuai
amanah UU no. 44/2009 ttg RS.
2.Akreditasi merupakan upaya untuk melakukan kendali mutu dalam
implementasi
Program
JKN
persyaratan
kredensial
bekerjasama dengan BPJS sesuai Permenkes 71/2013.
untuk
3.Diperlukan perubahan paradigma baru dan komitmen yang kuat
dari Pimpinan dan Staf Rumah Sakit dalam menerapkan standar
akreditasi baru (versi 2012).
4.Peningkatan peran serta Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota
secara optimal.
5.Jumlah RS yang terakreditasi Nasional masih sangat sedikit (281
RS) diperlukan upaya bersama untuk mendukung pencapaian
akreditasi RS di Indonesia.
6.Akreditasi merupakan salah 1 kriteria Penetapan RS Rujukan
Nasional, Provinsi dan Regional (Kepmenkes 390 dan 391/2014)
sebagai pendukung Prioritas Kebijakan Alokasi Anggaran dan sasaran
pencapaian target-target kinerja Kemenkes dalam Renstra 2015-2019.