LAPORAN HASIL PENELITIAN TERKAIT PROGRAM

LAPORAN
HASIL PENELITIAN TERKAIT PROGRAM
PEMBERANTASAN KUSTA DI KAB. BANGKALAN
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
KOMUNIKASI KESEHATAN

OLEH :
WAHYU HIDAYATUR RAHMAN
AHMAD ZAINUL ABIDIN
ANSORI
FANY ASFARA
RESITA EMILDA PUTRI
IMAS NUR ROHMAH
ARINDA YANUARTI
RIZKY WIJAYA

14.05.311.00075
14.05.311.00061
14.05.311.00042
14.05.311.00050
14.05.311.00052

14.05.311.00051
14.05.311.00047
10.05.311.00073

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2016

1.1. LAPORAN HASIL TEMUAN DI LAPANGAN (DINAS KESEHATAN
BANGKALAN)
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan
masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi
medis, tetapi meluas sampai pada masalah sosial,ekonomi, budayakeamanan dan
ketahanan nasional.Penyakit kuta ini adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh
masyarakat. Karena, masyarakat menganggap penyakit kusta ini adalah penyakit
kutukan danada juga yang beranggapan bahwakustaadalah penyakit karena
disantet. Padahal semua itu hanya mitos belaka. Bahkan di Madura sendiri kusta
sering disebut “Deging Jhubek” yang artinya daging jelek. Maka dari itu,

masyarakat yang menderita penyakit kusta merasa malu dan tidak pernah melapor
kepada puskesmas setempat untuk mendapatkan pengobatan. Padahal, penyakit
kusta ini muncul karena kurangnya kesadaran dari diri masyarakat akan
pentingyakebersihan lingkungan,dan juga kebersihan diri sendiri.
Hal-hal seperti itu yang membuat Dinas Kesehatan setempat sulit untuk
menemukan orang penderita kusta. Dan tak heran jika Kabupaten Bangkalan
merupakan kota tertinggi jumlah penderita kusta no2 di Jawa Timur. Desa-desa
yang banyak terjangkit penyakit kusta diantaranya, Desa Konang, Kokop,
Blega,Tanjung Bumi, Sepuluh,dan lain-lain. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
kesadaran tentang pentingnya kebersihan diri, apalagi hal tersebut diperparah lagi
dengan sulitnya mencari air bersih.
Salah satu program yang digunakan saat ini adalah Case Finding yaitu
upaya untuk mencari dan mengamati daerah rawan kusta sehingga indikasi
terjangkitnya kusta di daerah tersebut dapat diketahui sedini mungkin dan
diupayakan untuk dilakukan pemberantasan dari pangkal masalahnya. Dan
program lainnya adalah penyuluhan atau sosialisasi ke berbagai tempat yang
banyak menderitaa kusta seperti, Desa Sepuluh, Konang, Kokop, dll. Selain ke
berbagai tempat tersebut Dinas Kesehatan juga mengunjungi Pondok Pesantren
dan sekolah-sekolah yang ada di Bangkalan.


2 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Dalam sosialisasi tersebut masyarakat sangat antusias untuk mengikutinya.
Karena, dalam sosialisasi ini Dinas Kesehatan banyak memberikan informasi
tentang apa itu kusta, bagaimana kusta bisa muncul,

apa gejala-gejala dari

timbulnya kusta, dan bagaimana cara menangani dan mengobati kusta tersebut.
Dijelaskan dalam sosialisasinya bahwa kusta tidak mudah menular karena kusta
hanya menular kepada orang yang tinggal bersama selama bertahun-tahun. Kusta
muncul bukan karena kutukan atau adanya santet yang pada umumnya ada di
benak masyarakat. Karena sebenarnya kusta muncul karena lingkungan yang
kurang bersih dan kurang menjaga kebersihan diri sendiri. Dinas kesehatan dalam
sosialisasinya juga menggunakan media seperti poster yang bergambar ciri-ciri
penyakit kusta, macam-macam penyakit kusta, dll. Selain itu media yang
digunakan juga brosur yang disebarkan kepada para peserta sosialisasi agar dapat
dibaca dan diingat agar pengetahuannya tentang kusta lebih dalam. Dan Dinas
Kesehatan juga memberikan obat gratis bagi setiap penderita kusta yang berobat
mau di puskesmas.Upaya tersebut menghasilkan feedback yang sangat baik dari

masyarakat. Hasilnya, banyak sekali laporan dari puskesmas-puskesmas setempat
bahwa masyarakat mulai mempunyai inisiatif diri pergi ke puskesmas untuk
berobat.
Adapun hambatan yang dialami oleh Dinas Kesehatan antara lain:
1. Kurangnya dana sehingga tidakbisa mencakup semua wilayah di
Bangkalan.
2. SDM (Sumber Daya Manusia) nya kurang baik. Karena perawat yang
sudah di trainning dan mempunyai sertifikat kelulusan tiap tahun banyak
yang dimutasi atau dipindah bertugas di tempat lain. Sehingga Dinas
Kesehatan harus mentrainnig perawat-perawat baru yang minim
pengalaman.
3. Dari masyarakat sendiri kurangnya pengetahuan tentang gejala penyakit
kusta.

3 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

4. Lingkungan yang kurang mendukung dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat (seperti pondok pesntren)
5. Mitos bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan sehingga masyarakat
cenderung malu untuk ke pukesmas.

Kemudian berdasarkan informasi yang kami dapat, kiiat untuk
memaksimalkan sosialisasi pemberantasan kusta di Kabupaten Bangkalan oleh
Dinas Kesehatan yaitu:
1. Mengadakan kelompok penderita kusta yang isinya membahas kiat-kiat
penyembuhan (sempat aktif di tahun 2011)
2. Mengoptimalkan

penggunaan

media

yang

sesuai

dengan

kapasitasmasyarakat yang dituju.
3. Mengadakan sosialisasi untuk remaja, sehingga dapat mengenali gejala
kusta dan mengetahui tindakan yang sebaiknya diambil (Presentasi Dinas

Kesehatan di STIKIP Bangkalan)
4. Mulai menggunkan media yang terbaru (facebook) sebagai sarana
sosialisasi.
1.2. LAPORAN HASIL TEMUAN DI LAPANGAN (PENDERITA KUSTA)
Salah satu pasien penderita kusta di kabupaten Bangkalan sudah cukup
memahami apa itu kusta. Penyakit yang sedang merajalela di daerahnya. Pasiem
sudah mulai melakukan ap yang di informasikan oleh pihak Dinas Kesehatan
dalam sosialisasinya di Kecamatan Sepuluh. Pasien ini sudah melakukan
pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan dan hasilnya positif
terkena penyakit kusta. Setelah mengetahui bahwa dirinya mengalami penyakit
kusta pasien mulai mengikuti langkah-langkah yang telah di beritahukan oleh
DinasKesehatan seperti halnya mendatangi puskesmas untuk mendapatkan
pengobatan secara rutin, mulai menerapkan hidup yang sehat agar anggota
keluarga yang lainnya tidak terkena penyakit kusta juga.

4 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Disebutkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan sangat
memberikan hal positif bagi dirinya, keluarga, dan para tetangga lainnya.
Sosialisasi tersebut yang disampaikan oleh satu petugas Dinas Kesehatan yang

bertugas di bagian penanganan masalah kusta sangat lugasdan jelas. Informasinya
yang berisi dari mulai pengenalan penyakit kusta kepada masyarakat, gejalagejala dari penyakit kusta, apa saja penyebabdari penyakit kusta tersebut, hingga
bagaimana cara pengobatannya beserta langkah-langkah untuk mendapatkan
pengobatan khusus. Disana Dinas Kesehatan juga mengadakan pemeriksaan gratis
dan membagikan obat gratis kepada masyarakat yang dinyatakan positif terkena
penyakit kusta. Dan media yang digunakan dalam sosialisasinya tidak lain adalah
elektronik dan cetak. Media elektronik tersebut seperti proyektor sehingga
masyarakat dapat mengetahui dengan jelas apa itu kusta dan juga ciri-cirinya.
Sedangkan media cetaknya seperti selembar brosur yang bisa dibawa pulang
untuk diberitahukan kepada anggota keluarga dan orang-orang terdekat lainnya
tentang penyakit kusta. Dan pada akhirnya, tetangga saya yang lain juga ikut
datang ke puskesmas untuk memeriksakan diri.
Hanya saja hambatan yang saya rasakan ketika berlangsungnya sosialisasi
tersebut diantaranya:
1. Tempat yang kurang mendukung, terlalu kecil sehingga peserta yang dapat
ikut hanya terbatas.
2. Minimnya petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan gratis di tempat
sosialisasi sehingga membuat pelayanan semakin lama.
3. Pihak Dinas Kesehatan hanya melakukan sosialisasi 3 bulan sekali.
4. Selain yang dijelaskan tadi di atas efek dari sosialisasi ini membuat

masyarakat menerapkan hidup sehat mulai dari menguras bak mandi 2 minggu
sekali, memisahkan pakaian antara anggota keluarga yang terkena kusta
dengan anggota keluarga lainya, mengganti pakaian 2 kali sehari, dan mandi
dengan bersih 3 kali sehari

5 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

4.1. LAPORAN HASIL TEMUAN DI LAPANGAN (PUSKESMAS KAMAL)
Dari hasil pendataan tahun 2016 kemarin penderita kusta di Kecamatan
Kamal tercatat 3 orang yang ikut pengobatan di Puskesmas Kamal. Pihak
puskesmas selalu memberikan laporan kepada Dinas Kesehatan perbulan, pertiga
bulan, dan juga pertahun. Meskipun ada atau tidak ada yang tercatat penderita
penyakit kusta pihak puskesmas Kamal tetap melaporkan kepada pihak
pemerintah.
Respon masyarakat sendiri terhadap penyakit kusta sangat kurang. Karena,
biasanya kalau ada anggota keluarganya yang sakit warga tersebut tertuutup tidak
melaporkan kepada pihak kesehatan karena masih adanya rasa malu dengan
penyakit yang dideritanya dan masyarakat setempat masih percaya kepada orang
pintar untuk mengobatinya. Jadi, mengubah mindside masyarakat tidak mudah
hanya dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan lainnya. Jadi, harus

dilakukan sosialisasi terus menerus oleh pihak pemerintah dan puskesmas Kamal
sendiri. Sehingga masyarakat mulai terbiasa mendengar tentang penyakit kusta
dan memberanikan diri untuk melapor kapada puskesmas.
Cara lain yang dilakukan oleh pihak puskesmas Kamal adalah memeriksa
contact. Pihak puskesmas akan memeriksa anggota keluargan pasien yang
sebelumnya sudah terkena penyakit kusta. Karena penyakit kusta ini akan menular
kepada orang yang mempunyai contact langsung dengan penderita kusta. Dan
tidak lupa juga memeriksa lingkungannya yang memungkinkan untuk terjangkit
penyakit kusta juga. Biasanya daerah-daerah yang banyak terjangkit penyakit
kusta adalah bagian pesisir seperti Panpebeh Kamal.
Sebenarnya, pemerintah tidak tanggung-tanggung memberikan pengobatan
gratis kepada penderita kusta mulai dari memberikan obat gratis, pemeriksaan
gratis, hingga uang transport untuk mengantar ke rumah sakit Mojekerto apabila
terjadi kecacatan, dan mendapatkan fasilitas lengkap secara gratis. Hanya saja
masyarakat yang belum bisa terbuka kepada pihak kesehatan dan karena rasa
malunya karena menderita penyakit kusta yang dianggap penyakit kutukan oleh

6 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

masyarakat. Padahal itu semua tidak benar. Mereka terlalu percaya kepada mitos

yang muncul di masyarakat.
Kemudian jalan terakhir yang dilakukan oleh puskesmas Kamal dengan
cara bekerja sama dengan bidan-bidan wilayah. Karena bidan wilayah sudah
familiar dengan masyarakat setempat sehingga lebih mudah untuk menyampaikan
sosialisasinya dan juga pendataannya. Sosialisasi ini dilakukan dengan langsung
mengunjungi rumah warga yang terkena penyakit kusta dengan syarat petugas
kesehatan tidak boleh menggunakan pakaian kerja dan tidak boleh membawa
anggota banyak. Karena, takutnya masyarakat merasa malu sehingga warga tidak
akan terbuka dan sosialisasi pun tidak berjalan dengan yang diharapkan. Media
yang digunakan saat menyampaikan kepada masyarakat ini adalah power point,
liflet, poster-poster. Tapi yang sering digunakan adalah poster karena di poster
terdapat contoh-contoh pasien yang sebelum berobat dan setelah berobat. Dan
dijelaskan juga reaksi-reaksinya seperti apa sehingga masyarakat lebih paham.
Dalam sosialisasi tersebut bidan banyak memberikan pengetahuan tentang
penyakit kusta itu sendiri dan bagaimana cara menanganinya. Bidan juga
membujuk pasien agar mau menjalani perawatan secara khusus. Dengan
memberikan contoh-contoh pasien lain yang telah sembuh karena

sudah


mengikuti pengobatan dari pemerintah.
Dari strategi ini lah yang akhirnya membuat masyarakat mulai ingin pergi
ke puskesmas atau bidan wilayah setempat untuk menjalani pengobatan. Dan
hasilnya tercatat 3 pasien yang sedang mengalami penyakit kusta basah. Dalam
sosialisasi ini juga terdapat bbeberapa hambatan, diantaranya seperti:
1. Perasaan malu yang berlebihan membuat petugas kesehatan setempat
kmengalami kesulitan mencari dan mendata masyarakat yang terkena penyakit
kusta.
2. Kurangnya respon masyarakat untuk mengikuti sosialisasi secara terbuka
membuat masyarakat itu sendiri minim pengetahuan tentang kusta.

7 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Lampiran 1
DATA INFORMAN DAN TRANSKRIP WAWANCARA
Informan 1
Nama

: Ibu Mariyamah

Usia

: 44 Tahun

Tempat tinggal : Burneh Bangkalan
Pekerjaan

: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab.Bangkalan

Ibu di dinas kesehatan menjabat sebagai apa ?
Saya di seksi pemberantasan penyakit, program kita di sini DBD, TB, Kusta, HIV,
Ispa dan diare. Kadang – kadang kita juga menangani kalau ada kasus kaki gajah.
Bagaimana kondisi penyakit kusta saat ini, khususnya di bangkalan?
Kusta ini memang, kita ranking dua di jawa timur, setelah sampan. Kasusnya
memang banyak disini terutama di daerah yang wilayahnya sulit air. Dimasyarakat
sendiri, penyakit kusta ini menimbulkan stigma, jadi sulit untuk menangani
penyakit kusta ini karena stigma disini. Kebanyakan pasien yang ditemukan ini
sudah terlambat. Karena masyarakat masing mengucilkan dan pasiennya itu masih
malu, karena dia punya pikiran kalau kusta itu terkena kutukan, karena disantet
orang, akhirnya mereka malu, malu untuk berobat. Makanya sekarang kita
program kita kedepan dibantu oleh pusat, kita melakukan case finding secara
intensif. Jadi kita mencari sekarang, menjemput bola, dulu kita masih menunggu,
kalau ada pasien datang kita obati, sekarang ndak, kita mencari sebanyak
mungkin, mencari di plosok – plosok. Karena kita punya keinginan tahun 2017 itu
ingin eliminasi kusta yaitu kasus penemuan kusta ingin diperkecil. Sekarang ini
untuk menuju ketargen tersebut, dicari sebanyak mungkin, kita obati sehingga
kalau kita temukan sedini mungkin, sehingga tidak timbul kecacatan, memutus
rantai penularan secara cepat, sehingga tidak ada penularan lebih banyak lagi.

8 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Informan 2
Nama

: Abdul Ghani

Alamat

: Bangkalan

Usia

: 54 tahun

Pekerjaan

: Petani

Pendidikan

: SMA

Apakah anda termasuk penderita penyakit kusta ?
Jawab : iya
Apa yang anda ketahui tentang penyakit kusta ?
Jawab : penyakit kulit yang disebabkan karena kurangnya kebersihan lingkungan serta
diri sendiri
Apakah menurut anda kusta adalah penyakit yang berbahaya ?
Jawab : iya berbahaya karena bisa menular
Dari mana anda mengetahui jika anda terkena penyakit kusta ?
Jawab : saat pemeriksaan oleh dinkes bangkalan
Apakah ada pemeriksaan kusus yang menyatakan anda terkena penyakit kusta ?
Jawab : tidak ada pemeriksaan yang khusus hanya saja semua pasien diharuskan melepas
baju.
Apakah ada dari puskesmas, atau dari rumah sakit yang mengatakan anda terkena
penyakit kusta ?
Jawab : iya
Jika ada apakah ada tindakan dari puskesmas atau rumah sakit yang mengahruskan ada
perawatan khusus ?
Jawab : iya, saya diharuskan melakukan pemeriksaan secara berkala ke puskesmas
Jika ada apa upaya yang dilakukan oleh pihak rumah sakit atau puskesmas ?

9 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Jawab : mereka memberikan informasi mengenai penyakit kusta, cara penularan sampai
dengan bagaimana cara pencegahannya
Tolong jelaskan jika ada ciri khusus tentang penyakit kusta ?
Jawab : bercak warna putih yang seperti kadas, namun tidak terasa gatal
Ada berapa macam penyakit kusta ?
Jawab : dua yakni kusta basah dan kering
Termasuk manakah penyakit kusta yang anda derita ?
Jawab : penyakit kusta kering
Apakah ada tanggapan dari pihak puskesmas atau rumah sakit terhadap penderita kusta ?
Jawab : iya ada, mereka melakukan sosialisasi setiap 3 bulan sekali
Apakah sudah ada langkah langkah ataupun penanggulangan kusta pada penderita ?
Jawab : sudah, yakni para dokter memberikan obat serta suntikan untuk para penderita
Apahkah anda sudah pernah di berikan info tentang penyakit kusta ?
Jawab : sudah ketika dari dikes melakukan sosialisasi serta pemeriksaan
Jika sudah, informasi apa yang di dapatkan ?
Jawab : bagaimana ciri, bentuk penularan serta pencegahan terhadap penyakit kusta
Siapakah yang menyampaikan informasi tentang bahaya kusta ?
Jawab : dari dinkes (lupa nama)
Bagaimana cara menyampaikan informasinya ?
Jawab : cukup lugas dan jelas
Penyampaian pesan yang dikaukan Sudah jelas atau masih kurang ?
Jawab : sudah jelas
Media yang di gunakan seperti apa ?
Jawab : menggunakan media elektronik dan cetak

10 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Apa yang di gunakan pihak dinas kesehatan ataupun puskesmas untuk memberikan
informasi mengenai penyakit kusta ?
Jawab : memberikan obat gratis
Bagaimana renspon anda setelah mengetetahui informasi tentang kusta ?
Jawab : lebih memperhatiakan tentang kesehatan lingkungan
Adakah dampak yang anda rasakan setelah mengetahui informasi kusta ?
Jawab : lebih berhati – hati sertalebih memperhatikan tentang kesehatan lingkungan yang
ada dirumah serta sekitarnya
Apakah ada dampak positif ?
Jawab : ada
Adakah dampak negetif ?
Jawab : ada
Setelah adanya sosialisasi apakah anda dan masyarakat sekitar sudah menerapkan apa
yang di lakukan dinas kesehatan ?
Jawab : sudah sebagian
Jika ada apa saja hal-hal yang di lakukan ?
Jawab : menguras bak mandi 2 minggu sekali, memisahkan baju antara saya dengan
keluarga yang lain, mengganti baju 2 kali sehari, serta mandi dengan air bersih.

Informan 2
Nama

: Ibu Yani

Usia

: 47 Tahun

Alamat

: Perumnas Kamal Bangkalan

Pekerjaan

: Perawat Puskesmas Kamal

11 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

warga disini yang memderita kenak penyakit berapa banyak??
Eee…..Kalo tahun kemaren 2016 kita temui 3 orang yang kenak penyakit
kusta,tiga orang tersebut sudah terdaftar dan ikut pengobatan di puskesmas kamal.
Terus disini kordinasi di sini dengan dinas kesehatan itu seperti apa bu??
Kalo disini kordinasinya dengan dinas kesehatan ini,kan tiap bulan kan ada
laporan dari tiap bulanan,triwulanan dan tiap tahunan jadi setiap ada pasien gak
ada pasien kita laporan ke dinas kesahatan kan ada tiap bulan ada pasien kita tetap
laporan kalo bulan berikutnya tidak ada pasien seperti itu.
Terus respon dari masyarakat sendiri soal penyakit itu seperi apa, kan ada tu
penyuluhan seperti puskesmas itu kayak apa??
Kalo respon dari masyarakat soal penyakit kusta itu kurang sebenarnya karna gini
mereka itu kalo ada warga yang sakit itu biasanya tertutup jadi diiii anu itu di
tutup tidak di sampaikan ndak mau di bawak di periksa ke puskesmas itu gak mau
kenapa? Kalo disinikan kalo sakit kan ke dukun eeeeee masih percaya kea pa
ituuu eeeee ke dukun eeee iya kemaren sih sama di dinas kesahatan itu sama dinas
kesehatan itu bilang sendiri eeee pertama itu susah untuk periksa mau penyuluhan
atau sosialisasi mereka itu menganggap mereka itu kayak bukan penyakit dan
mereka menganggap itu dari santet dll eee itu penyakit yang memalukan
sehinggga mereka itu kurang terbuka padahal mereka kan itu penyakit menular
yang bisa di obati dengan obat tapi yoo berubah itu tidak semudah yang kita
ingikan tidak merunah menset masyarakat itu jadii harus dilakukan sosialisasi
terus menerus jadi kalo ada ada adaa pertemuan kita sampaikan adaaa pertemuan
kita sampaikan kita berikan lama kelamaan kan sudah ooooo hal itu sudah biasa
seperti ituu.
Strateginya ee apa hanya penyuluhan eee atau ada cara lain??
Eeeee kalo pasien kitaa yaaa biasanya itu pemeriksaan kontak kan kenbanyakan
pemeriksaan kontak jadi pasien sebelumnya itu sudah kenak penyakit kusta itu
kan ada pemeriksaan kontak kan di prgramnya emang ada pemeriksaan kontak,
pemeriksaan kontak itu kita lakukan itu pun tidak maksimal.

12 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Pemeriksaan kontak berarti??
Pemeriksaan yang serumah atau orang yang terdekat dengan orang yang kenak
penyakit kusta, penyakit ini menular terutama yang serumah nah kita kontak yang
serumah dia tuhh ada berapa,berapa orang,kita periksa karna yang kumpul yang
kenak kan menular di situ kan dari lingkungan sekitar.
Disini yang kenak rata-rata di wilayah atau daerah bagian mana ??
Biasanya di daerah pandepeh kemaren pasien 2 itu dari sana.
Untuk obatnya itu susah apa enggak bu,kemaren itu kan di dinkes itu ada 2
penyakit kusta basah ama penyakit kusta kering eee itu susah di peroleh apa gak
bu??
Gak enggak susah kok, gak susah kemaren kok stok masih ada kalo masih 1 atau
2 kita masih minta ke dinas.
Cara pendataan itu seperti apa bu, biasanya pendataan itu di presentasikan tiap
tahunya seperti apa nantikan lansung di laporkan ke dinas??
Ke dinas biasanya kan presentase itu kan langsung misalkan ada variable
pencapaian kan setiap tahun kita punya target misalkan target kita berapa,nah kita
punya target 4 nah itu kan nanti bulan ini kita berapa itu kan presentase itu
langsung kirim ke dinas, biasanya perbulan kita kirim datanya ke dinas walaupun
di pasien,tribulan,tahunan kita kirim datanya.
Ada gak bu sosialisasi yang menarik masyarakat gitu biasanya sangat susah gitu
ngomong ke masyarakat dengan bahasa formal gitu mungkin ada cara lain biar
enak diterima masyarakat lain gitu bu??
Untuk cara menarik itu kita bekerjasama dengan bidan wilayah, bidan wilayah itu
yang familiyar dengan masyarakat lain,misalkan kita dari nah itu biasanyaaa kita
bekerjasama biasanya deket bidan itu kitaa bicara langsung apa lagi pakek kostum
pengawai jadi kalo kita kerumah mereka kita itu yang pertama tidak boleh
banyak-banyak dan kedua kita tidak pakek kostum pengawai gitu karna kalo

13 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

kayak gini mereka tidak mau,malu apalagi kita pakek kayak gitu aduhhhh ambur
adul jadi kita pastinya pas hari jum’at pokoknya kita tidak pakek kostum.
Media yang buat sosialisi itu kayak apa bu??
Biasanya saya punya ini power point,limflet,poster itu yang sering tak pakek itu
poster itu kan ada contoh-contoh yang apa itu, gambar pasien yang jadi gini dan
stelah minum obat dan reaksi bagaimana jadi lebih paham dan biasanya aku
gandeng bidan wilayah ini kalo ada pasien gitu kita langsung kontak ke bidan
wilayah kalo ada pasien kita pasrahkan ke bidan wilayah gini-gini tolong lek gini
dan obat biasanya biar dia tidak datang-datang kesini karna malu tak titipkan ke
bidan wilayah,bidan wilayah tak kasih tau disuruh minumini,minum itu tak
terangno dan dia memantau dan setiap bulan saya memantau dia terus saya pantau
terus apa putus gimana ini atau bagaimana gitu, kalo gak kayak gitu susah dek dan
dia datang kesini dia malu apalagi kenak 1 bulan atau 2 bulan reaksi sudah
muncul dulunya muncul putih-merah benjolan besar nah itukan orang sudah
percayanya sudah berkurang walaupun kita banyak yang penyuluhan ini lohhh
akuloh wesss bidan wilayahhh trus dia lebih kenal aku wess tau orangnya.
Terus yang kenak 3 warga tadi yang kenak penyakit kustas yang basah apa yang
kering??
Yang basah.tapi tidak sampek cacat.
Itu boleh mandi apa gak sih bu??
Oooooooo boleh mandiiiiiiii ndak papa harus bersih,kalo disini tidak sama dengan
puskesmas yang lain kalo pelosok-pelosok itu banyak.
Terus kalo bantuan dari pemerintah itu??
Ooooooooo banyakkkkk bantuan itu banyak kalo sampai kecatatan itu di
tanggung atau di rujuk kerumah sakit rumah sakit kusta itu kan ada di mojokerto
sana itu gratis dapat transport,bisa kasih tangan palsu kalo disana ada fasilitasnya.

14 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Lampiran 2
(Data penderita kusta Kab. Bangkalan Tahun 2015)

15 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

16 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016

Lampiran 3
(Data Dokumentasi)

17 | KOMUNIKASI KESEHATAN 2016