RINGKASAN MATERI KULIAH PENYULUHAN docx

RINGKASAN MATERI KULIAH
PENYULUHAN DAN SISTEM INFORMASI
PERTANIAN

Oleh :
Yusup Setiawan Hasibuan
124110089
Agroteknologi C

Komunikasi, Adopsi dan Difusi Inovasi Dalam
Penyuluhan Pertanian
A. Pengertian Komunikasi
Secara

umum,

komunikasi

sering

diartikan


sebagai

“suatu

proses

penyampaian pesan dari sumber kepenerima (Berlo, 1960)”. Dengan demikian
proses komunikasi oleh Schramm (1997) diartikan sebagai “proses penggunaan
pesan oleh dua orang atau lebih, dimana semua pihak sering berganti peran
sebagai pengirim dan penerima pesan, sampai ada saling pemahaman atas pesan
yang disampaikan oleh semua pihak”.
a. Tujuan komunikasi
1. Informatif atau memberikan informasi/berita
2. Persuasive atau membujuk
3. Intertainment atau memberikan hiburan
b. Proses perubahan dalam komunikasi
1. Secara persuasive atau bujukan, yaitu perubahan prilaku yang dilakukan
dengan cara menggugah perasaan sasaran secara bertahap sampai dia mau
mengikuti apa yang dikehendaki oleh komunikator.

2. Secara pervasion atau pengulangan, yaitu penyampaian pesan yang sama
secara

berulang-ulang

sampai

sasarannya

mau

mengikuti

kehendak

komunikator.
3. Secara compulsion, yaitu teknik pemaksaan tidak langsung dengan cara
menciptakan kondisi yang membuat sasaran harus mengikuti kehendak
komunikator.
4. Secara coersion, yaitu teknik pemaksaan secara langsung, dengan cara

memberikan sanksi kepada mereka yang menurut anjuran yang diberikan.
c. Kejelasan komunikasi
1. Unsur pesan yaitu persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas
oleh sasaran.

2. Unsur media/saluran komunikasi yaitu agar pesan dapat diterima dengan jelas
maka saluran yang diberikan harus bebas dari gangguan.
3. Unsur penyuluhan dan sasarannya yaitu kekurang trampilan penyuluh untuk
berkomunikasi, kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh, sikap yang kurang
menerima dengan baik dan perbedaan latar belakang sosial budaya yang
dimiliki oleh penyuluh dengan sasarannya.
Oleh karena itu penyuluh sangat dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya, sehingga materi yang disampaikan kepada
sasaran dapat diterima dan diserap dengan baik.
B. Inovasi sebagai pesan penyuluhan
Rogers dan Shoemaker (1971) mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru,
praktek-praktek baru atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang
baru oleh individu masyarakat sasaran penyuluhan. Sedangka Lionberger dan
Gwin (1982) mengartikan inovasi sebagai suatu yang baru, tetapi lebih luas dari
itu, yakni sesuatu yang nilai baru yang dapat mendorong terjadinya pembaharuan

dalam masyarakat atau pada lokalitas tertentu.

C. Adopsi inovasi dalam penyuluhan pertanian
Adopsi dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku baik yang berupa
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan pada diri seseorang setelah menerima
inovasi yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya.

1. Adopsi mempunyai beberapa tahap, yaitu :
a. Awarenes atau kesadaran yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi
yang ditawarkan oleh penyuluh.
b. Interest atau tumbuhnya yang seringkali ditandai oleh keinginanya untuk
bertanya atau mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
c. Evaluasion atau penilaian terhadap baik/buruk inovasi yang telah diketahui
informasinya secara lebih lengkap.
d. Trial atau mencoba dalam sekala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya,
sebelum menerapkan untuk sekala yang lebih luas lagi.
e. Adoption atau menerima dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan
uji coba yang telah dilakukan diamatinya sendiri.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsi

a. Sifat inovasinya sendiri yaitu sifat interinsik maupun sifat ekterinsiknya.
b. Sifat sasarannya yaitu setiap kelompok masyarakat terbagi menjadi 5
keklompok individu berdasarkan tingkat kecepatannya mengadopsi inovasi
tersebut.

D. Difusi inovasi dalam penyuluhan pertanian
Difusi adalah perembesan adopsi inovasi dari suatu individu yang telah
mengadopsi keindividu yang lain dalam sistem sosial masyarakat sasaran yang
sama. Setiap penyuluh diharapkan dapat mempercepat proses adopsi/difusi
inovasi, melalu beberapa tahap, yaitu :
1. Melakukan

diagnosa

terhadap

masalah-masalah

masyarakatnya,


kebutuhan-kebutuhan nyata yang belum dirasakan masyarakat.

serta

2. Membuat masyarakat sasaran menjadi tidak puas dengan kondisi yang
dialaminya.
3. Menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sasaran dan bersamaan
dengan itu semakin menunjukan kesiapan untuk mereka serta membuat
masyarakat yakin dan mampu memecahkan masalah serta terpenuhinya
kebutuhannya.
4. Membantu dan mendukung masyarakat sasaran agar keingannya dapat menjadi
tindakan yang nyata untuk melakukan perubahan.
5. Memantabkan hubungan dengan masyarakat agar mereka dapat dilepaskan

untuk berswakarsa dan berswadaya melakukan perubahan tanpa tergantung
pada penyuluh.

Dokumen yang terkait

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60