METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN DA (1)
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN DAN METODE KERJA
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN
a. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan lokasi dari pohonpohon/semak, sampah, sisa bangunan dan lain-lain yang sekiranya dapat
mengganggu dalam pengukuran dan pemasangan bouplank.
b. Uitzet Dan Bouplank
Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pengukuran ulang lokasi dan
dilanjutkan dengan pembuatan berita acara MC 0% dan dilanjutkan
dengan pembuatan Bouplank sebagai acuan posisi bangunan. Pembuatan
bouplank meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, cat meni,
benang
- Tenaga yang dipakai : Mandor, Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama sampai selesai
c. Papan Nama Proyek
Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pemasangan papan nama proyek
sesuai dengan kegiatan dan pekerjaan yg ada dalam kontrak , papan nama
diletakkan pada tempat yg mudah dilihat dan terbaca. Pembuatan papan
nama meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, banner
- Tenaga yang dipakai : Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama
II.
PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
Setelah melakukan pengukuran dan bouplank dilanjutkan dengan
penggalian pondasi Batu kali dan pondasi plat beton dengan
menggunakan tenaga manusia dengan memakai seperangkat alat gali.
Pekerjaan galian tanah meliputi :
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta
dorong, dan lain-lain
- Tenaga ; diperlukan pekerja dan mandor dengan jumlah disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah bouplank selesai dikerjakan
( minggu ke II dan ke III )
- Cara pelaksanaan ; peralatan harus sudah siap dilapangan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, pekerja menggali tanah sesuai dengan gambar
dan teknis penggalian berdasarkan petunjuk mandor.
2. Urugan tanah kembali
Setelah melakukan penggalian dan kerataan sudah tercapai, sambil
melajutkan proses pekerjaan pondasi, pekerjaan urugan tanah dan urugan
tanah kembali dapat dilakukan.
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta
dorong dan lain-lain
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah pekerjaan pondasi
3. Urugan Pasir
Setelah melakukan penggalian pondasi dan kedalaman pondasi sudah
sesuai dengan gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan
pasir setebal seperti dalam gambar. Urugan pasir ini meliputi : Urugan
pasir dibawah pondasi dan urugan pasir dibawah lantai.
- Alat yang digunakan ; sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata
alat pemadat
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; setelah pekerjaan galian pondasi dan peninggian
lantai.
4. Urugan Sirdas Peninggian Lantai
Setelah melakukan Pemasangan
pondasi dan pondasi sudah sesuai
dengan gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan Sirdas
untuk peninggian lantai setebal seperti dalam gambar. Urugan sirtu ini
meliputi :
- Alat yang digunakan ; sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata
alat pemadat
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; setelah pekerjaan pondasi.
III.
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH/KALI
Pasangan batu kali meliputi Pekerjaan Anstamping batu terdiri dari pasir urug
dan batu kali yang ditata sedemikian yang sisi yang kosong diisi dengan urugan
pasir dan di siram dengan air sampai mengisi sela-selabatu yang yang satu
dengan yang lain sampai padat. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasangan
pondasi batu kali dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan gambar baik ketinggian
dan lebar pondasi.
1. Syarat – syarat material semen, agreat halus ( pasir ) dan air adalah sama
dengan pada peraturan ini.
a. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar, seperti
pasangan batu atau lapisan batu, haruslah batu yang bersih dan keras,
tahan lama dan homogen menurut persetujuan direksi / pengawas dan
bersih dari campuran besi, noda – noda , lubang pasir, cacat atau ketidak
sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui
direksi.
b. Pasangan batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecah dengan palu secara
kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling
menutup. Setiap batu harus berukuran antara 6kg s/d 15 kg, akan tetapi
batu yang yang lebih kecil dapat dipakai atas yang lebih kecil dapat dipakai
atas persetujuan direksi, ukuran maksimum harus memperhatikan tebal
dinding. Tetapi juga harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum
diatas.
c. Alas dan sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dulu sebelum
dipakai dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah
tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan ( speci), semua
sambungan diisi padat dengan adukan speci pada pekerjaan berlangsung
tebal adukan speci tidak lebih dari 50 mm lebarnya. Serta tidak boleh ada
batu berhimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua
batu selesai dipasang.
d. Penyelesaian sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan dengan adukan ( speci ) semen :
pasir = 1 : 5 yang kelihatan harus disiar rata dan halus pada waktu
pekerjaan sedang berlangsung dengan menjaga supaya dijamin adanya
keserafgaman warna. Semua sambungan yang tidak kelihatan harus diiisi
rata dengan adukan.
e. Perlindungan perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai. Pemborong harus memenuhu persyaratan-persyaratan yang lazim
dipakai atau ditentukan oleh direksi. Pekerjaan pasangan tidak boleh
dilaksanakan pada hujan deras atau hujan cukup lama sehingga
mengakibatkan speci larut. Speci yang telah dipasang dan larutkarena
hujan, harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerjaan batu kosong yang belum mantap.
2.
3.
IV.
V.
Semua pekerjaan pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai gambar –
gambar dan syarat-syarat yang ditentukan. Pekerjaan pasang batu kali baru
boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa ukuiran kedalamannya
dan telah disetujui oleh direksi / pengawas. Jika pasangan batu kali terpaksa
dihentikan, maka ujung penghentian pasangan batu kali harus bergigi agar
penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, didalam
pasangan batu kali sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga atau celacela.
Adukan yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah 1 PC : 4 PS.
Pasangan batu kali yang terletak pada tanah urug harus didasari dengan lantai
kerja, diurug pasir dan dipadatkan setebal sesuai dengan gambar rencana,
setelah tanah urug dibawahnya mengalami proses stabilisasi tanah.
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan
dinding. Untuk
pasangan bata merah/batu bata, sebelum pemasangan dimulai dipersiapkan
bata merah dalam keadaan dibasahi dengan air, untuk mendapatkan hasil yang
lurus dan rata pada pemasangan bata merah tiap baris ada tarikan benang dan
waterpas, juga diperhatikan untuk campuran pasangan bata merah seperti
yang ada dalam gambar dan RAB. Untuk pemasangan dinding dengan
campuran 1pc : 4psr, pasangan bata ini meliputi :
Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul,
keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
Bahan yang digunakan ; bata merah, pasir semen dan air.
1. Untuk pasangan batu bata adukan yang dipergunakan adalah 1PC:4PS
2. Semua bata sebelum dipasang harus direndam dalam air dan bata harus
utuh ( tidak patah ) sehingga akan diperoleh hasil pasangan yang rata, lurus
dengan siar-siar yang sama.
3. Pasangan batu bata tidak diperkenankan memakai batu bata bekas.
4. Pasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1 M untuk
tiap-tiap hari kerja dan maksimum setiap 12 m2 harus diberi kolom praktis
5. Pasangan tembok batu bata trasram adukan yang digunakan 1 PC : 4 PS
dipasamg diatas sloof setinggi 40 cm dan dipasang pada semua tembok dan
tempat – tempat lain sesuai dengan gambar atau yang dianggap perlu oleh
direksi.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dinding dilaksanakan setelah pasangan beta merah selesai
dilaksankan, pasangan dinding terbebas dari kotoran dan disiram dengan air,
ketebalan plesteran 1,5 cm rata lurus dan tidak bergelombang, campuran
adukan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran transraam dan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran
tembok/dinding atasnya . Penyelesaian akhir plesteran dinding harus diaci
dengan semen kental sedemikan rupa sehingga permukaan dinding menjadi
rata, halus dan tidak retak. Untuk mendapatkan hasil plesteran yang baik atau
rata dan siku harus dibuatkan kepala plesteran serta cara meratakan
plesterannya dengan menggunakan mistar aluminium atau kayu yang lurus dan
rata. Untuk menyelesaikan sudut-sudut, sponing ( benangan ) acian
dilaksankan dengan lurus dan tajam.
Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul,
keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
Bahan yang digunakan ; pasir semen dan air.
1. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan memakai kapur
2. Plesteran dinding bata tebalnya tidak boleh kurang 0,8 cm atau lebih dari 2
cm, kecuali ditetapkan lain. Dinding bata yang akan diplester harus dibasahi
dahulu dengan air yang bersih sesuai dengan ketentuan
3. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
4. Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah dengan adukan pasangan 1
PC : 2 PS untuk Trasram dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan ( plesteran
dinding dengan bata ).
5. Jika hasil plesteran memungkinkan hasil yang tidak memuaskan seperti
tidak rata, tidak lurus, adanya pecahan atau retak, maka bagian tersebut
harus dibongkar kembali untuk diperbaiki.
6. Pada permukaan beton yang halus / rata hendaknya dibuat kasar
permukaannya atau diberi adukan semen baru dilakukan pekerjaan
plesteran ( 1 pc : 2 ps ).
VI.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
a. Pekerjaan Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu/papan yang baik, kokoh dan kuat untuk menahan
saat
pekerjaan
pengecaoran
dilaksanakan,
bekisting
yang
baik
menghasilkan cetakan beton yang baik pula. Oleh karena itu sebelum
pengecoran dimulai diteliti dahulu bentuk hasil yang diinginkan dan
kekuatan dari pada kayu dan penyangga bekisting untuk menerima adukan
beton.
b. Pekerjaan Pembesian / Tulangan
Besi tulangan harus dengan kualitas baik dan tidak karatan, setiap ujung
sambungan dibengkokkan, sedang bentuk dan jumlah serta dimensi besi
tulangan harus sesuai dengan gambar dan bestek yang ada.
Pekerjaan beton bertulang Pada pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan Pondasi Plat beton
- Pekerjaan Sloof 15/20
- Pekerjaan kolom 30/30
- Pekerjaan Kolom 25/25
- Pekerjaan Kolom praktis
- Pekerjaan Balok latei
- Pekerjaan Balok ring
- Pekerjaan plat beton atap dan plat leuvel kanopi
- Pekerjaan Rabatan.
c. Pekerjaan Beton
Adukan Beton terdiri dari komposisi Semen ( PC ). Agregat Halus ( Pasir ) dan
Agregat Kasar ( Krikil / Koral ) serta air dengan perbandingan tertentu untuk
menentukan mutu beton yang diinginkan. Agregat halus dan Kasar
keadaanya harus bersih dari kotoran, tanah. agar menghasilkan mutu beton
yang maksimal. Dalam proses pengeringan sambil menunggu beton kering
setiap hari beton harus disiram / diseleb / dilembabkan dengan air bersih.
1. Standart-standart dan persyaratan-persyaratan yang dipakai dalam
spesifikasi teknis ini adalah PBI 71 atau SKSNI – T.15-1991.
2. Bahan-bahan beton yang terdiri dari semen, agregat halus (pasir) dan kasar
(kerikil), air dan baja tulangan harus memenuhi syarat – syarat pada pasal
30 peraturan ini .
3. Kualitas beton
a. Syarat kualitas
beton yang dipakai untuk konstruksi harus memenuhi standart mutu 25
Mpa
( kubus ) dengan mengingat syarat-syarat lain dalam PBI
1971 atau SKSNI –T.15-1991. untuk itu pemborong harus membuat
campuran-campuran percobaan
( mix design ) yang kemudian harus
diperiksa di laboratorium yang disetujui direksi / pengawas dengan b iaya
pemborong, sesuai mutu beton 25 Mpa ( kubus )
b. Kontrol kualitas
kontrol kualitas harus dilaksanakan terus menerus selam pekerjaan
berlangsung dimana pemgomtrolan tersebut harus memenuhi PBI-71
atau SKNI-T.15-1991
c. Untuk beton praktis dipergunakan campuran 1PC : 2 PS : 3KR
4. Acuan ( bekisting )
a. Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk,
garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar rencana serta uraian dan syarat – syarat teknis pelaksanaan.
Acuan harus cukup kokoh sehingga mampu mencegah kebocoran
adukan.
b. Kayu acuan ( bekisting ) digunakan kayu meranti, berkwalitas baik
dengan ukuran tebal 2 cm ( papan ) dan untuk penguatnya dipakai kayu
5/7 atau 4/6
c. Semua sambungan-sambungan dalam pekerjaan acuan antara papanpapan dan tidak boleh bocor.
d. Bekisting harus sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan gaya
tekan ke arah luar yang diakibatkan oleh bertambahan bahan adukan
yang dituangkan kedalamnya
e. Sebelum pengecoran dimulai akan diadakan pengecekan bekisting
f. Lantai kerja harus bersih dari kotoran, sisa –n sisa kerja dan sebagainya,
dibasahi permukaannya sebelu, beton dicor.
VII.
PEKERJAAN RANGKAP ATAP DAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan Konstruksi Atap
Untuk pekerjaan konstruksi atap, menggunakan konstruksi atap baja ringan
yaitu jenis , galvalum UK 100 tbl 0,55 mm dengan reng 36, dan konstruksi
pendukung lainnya, sedang untuk pemasangan konstruksi Rangka atap
Galvalum memakai sub kontraktor khusus konstruksi baja ringan/galvalum
yang bersertifikat, pemasangan semua sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
2. Pekerjaan Penutup Atap
Atap untuk Bangunan ini menggunakan genteng bambe model karangpilang
model kodok sedangkan untuk bubungan memakai bubungan bambe Model
Karangpilang. Untuk genteng harus mengajukan contoh kepada pengawas /
direksi untuk mendapatkan persetujuan.
1.
2.
VIII.
1.
IX.
Pekerjaan Kalsiplank
Untuk Bangunan ini menggunakan listplank kalsiplank dengan rangka hollo
pekerjaan listplank harus mendapat persetujuan dari pengawas / direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
PEKERJAAN RANGKA PLAFOND
Pekerjaan rangka Plafon dan penutup plafond
Untuk pekerjaan plafond menggunakan rangka plafond galvalum hollo dengan
penutup plafond memakai gypsumboard
tebal
9 mm dan list plafond
menggunakan list gypsum, motif menyesuaikan dengan gambar kerja dan
penutup plafond yang dipakai.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, perakitan/pembuatan dan pemasangan
kusen pintu dan jendela dimana menggunakan Aluminium coklat 4” dengan
kualitas baik. Pekerjaan kusen pintu dan jendela dibuat sesuai dengan gambar
rencana, baik bentuk, ukuran maupun jumlahnya. Sedang untuk daun pintu
menggunakan rangka daun pintu aluminium warna coklat denga isian kaca 8
mm, dan daun jendela memakai daun jendela rangka aluminium dengan isian
kaca. Dan daun pintu Aluminium untuk KM .
Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Penggantung dan Kunci meliputi :
- Kusen aluminium
- Pintu template 12 mm kaca ryben
- Daun pintu rangka alauminium warna coklat isian kaca ryben 8 mm
- Daun jendela kaca ranka aluminium
- Daun pintu Aluminium u/Kamar Mandi
- Kunci tanam, kunci silinder KM
- Engsel pintu, engsel jendela ,Grendel pintu dan grendel jendela, hag angin
- Kaca polos 5 mm
- Kaca polos 8 mm
- Door closer
Pekerjaan kusen maupun daun-daun jendela harus dilaksanakan dengan halus,
rapi, siku-siku dan baik, sehingga dapat dipasang secara waterpas dan tegak
lurus
Semua pekerjaan pintu dan jendela dibuat dalam beberapa tipe yang
semuannya terlihat pada gambar rencana (ukuran) sesuai gambar/ keadaan
terpasang
X.
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN DINDING KERAMIK
Pekerjaan lantai dalam pekerjaan ini terdiri dari Keramik lantai. Dimana sesudah
urugan pasir lantai dilakukan pekerjaan keramik yang terpasang kuat dan tidak
amblas ataupun pecah. Serta rabatan lantai setebal 5 cm
Keramik direndam dalam air bersih selanjutnya dilakukan pemasangan keramik
dengan spesi 1 pc dan 2 pasir, tenaga yang dipakai Tukang batu/keramik, mandor
dan pekerja, bahan keramik yang digunakan adalah keramik Granit non solid KW I
ukuran 60x60 motif dan untuk dinding menggunakan granit cutting untuk dinding
dan portal , sedang untuk KM untuk dinding memakai keramik 20x25 dan lantai
20x20 warna.
Pekerjaan pasangan lantai keramik dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut
dan dikerjakan sesuai urutan – urutan sebagai berikut :
1. Lingkup Pekerjaan
Pasang lantai
a. Pemasangan keramik Lantai granit non solid 60x60 untuk seluruh
bangunan
a. Lantai Keramik
1) Sebagai dasar dari lantai keramik adalah beton rabat tebal
5cm
2) Pemasangan bata merah dibawah keramik dilaksanakan
setelah pengurugan dengan pasir urug beton telah rata dan
padat.
3) Setelah rabat cukup kuat, maka pelaksanaan pemasangan
lantai keramik dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan.
XI. PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
listrik, Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama masa
pemeliharaan. Petugas/pekerja untuk memasang dan menyambung instalasi
listrik harus mempunyai sertifikat dari PLN setempat dan memperoleh
persetujuan dahulu dari direksi. Pekerjaan listrik ini meliputi :
a. Pasang Instalasi penerangan /titik lampu dan stop kontak
b. Pemasangan lampu SL 18 watt
c. Pemasangan saklar ganda dan saklar tunggal
d. Pemasangan stop kontak,
XII. PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
sanitair, antara lain pemasangan Closet jongkok porselint, pemasangan closet
duduk , pemasangan westafel, bak mandi batu bata, pemasangan avour bak,
floor drain, kran air, pemasangan pipa PVC 1/2” untuk instalasi air bersih, 3”
untuk instalasi air kotor, dan 4” untuk instalasi air kotoran serta pemasangan
kran air ¾”. Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama
masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.
XIII. PEKERJAAN PAGAR TEMBOK DAN BESI HOLLO
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
Las, Pemasangan, Penyambungan dan pengecatan serta perbaikan selama masa
pemeliharaan. Pekerjaan pagar keliling bangunan ini meliputi :
a. Pasang pintu pagar besi hollo
b. Pasang pagar besi hollo
XIV. PEKERJAAN SALURAN DAN PAVING
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
Saaluran dan Paving, antara lain pemasangan Saluran Buis beton U-20 dan U-30
dengan tutup plat beton, pembuatan bak kontrol dengan tutup plat beton serta
perbaikan selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.
XV.
PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan Tembok/dinding/Kolom dan plafond
Tembok / dinding/ yang sudah di plester dan di Aci siap untuk diplamir begitu
juga dengan plafond eternit, terlebih dahulu dilakukan penghalusan dengan
kertas gosok pada permukaan yang terlihat kasar. Bahan Plamur tembok yang
dipakai untuk bagian luar tembok yaitu, alkasit ditambah semen putih,
sedang untuk tembok bagian dalam, 1 kg cat emulsin ditambah 2 kg semen
putih dan air secukupnya. Yang termasuk pekerjaan pengecatan ini adalah
semua dinding tembok yang tampak dari luar ataupun dalam bangunan dan
juga permukaan plafond. Kualitas cat tembok yang dipergunakan harus baik
dan harus mendapat persetujuan dari direksi/pengawas. Untuk cat tembok
luar memakai cat tembok weathersield.
b. Pengecatan Kayu dan besi
Dalam pelaksanaan pekerjaan cat Kayu / besi sebelum dimulai mengecat
semua bagian harus dibersihkan dan dimeni terlebih dahulu, kemudian
diplamir atau dicat dasar hingga rata dan bilamana perlu didempul dan
digosok dengan kertas gosok. Untuk warna dan kualitas cat menyesuaikan
dengan rencana dan lokasi, apabila ada perubahan harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas/direksi. Pekerjaan pengecatan kayu dan besi
terdiri atas ; Pengecatan listplank kayu dan pengecatan teralis besi.
Untuk ketentuan pengecatan meliputi :
1. Ketentuan-ketentuan umum
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta penyelesaian pada
semua permukaan baik permukaan kayu dari permukaan yang paling sempit
sampai permukaan yang paling luas.
Semua cat harus dipergunakan dan dipualskan betul-betul sesuai dengan
intruksi dari pabriknya, termasuk dempul, plamir dan cat dasarnya harus
dikeluarkan dari pabrik yang sama. Dalam pelaksanaanya dilarang
mencampurkan bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat
atau insruksi dari direksi / pengawas untuk cat dinding ex Decolith dan cat kayu
ex Emco
2. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandangani, pemborong harus secepatnya bekerja, tapi
kurang dari 1 ( satu ) bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai pemborong
harus mengajukan daftar dari semua bahan yang akan dpakai untuk pekerjaan
pengecatan dan dekorasi kepada direksi, semua bahan harus disetujuio oleh
direksi / pengawas.
3. Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan pegecatan dan plituran, lanai harus dibersihkan
dari kotoran dan diusahakan sedemikian rupa seupaya debu tidak
berterbangan, semua pekerjaan yang akan dicat harus dengan cara yang telah
disetujui dan diuraikan dalam ayat terdahulu.
Pengecetan harus diberi waktu secukupnya untuk mengeringkan dan jangan
dipuas ( cat ) sampai permukaan betul-betul kering. Semua pekerjaan plesteran
atau semen yang cacat harus diratakan dan diperbaiki dengan plesteran yang
sama jenisnya, retak-retak sedikit harus ditambal denganpenambal kres. Retakretak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya sebelum dilakukan
pengecetan.
Pasuruan, 18 September 2014
Dibuat Oleh :
MANUNGGAL KONSTRUKSI, CV
IR. HM. BAMBANG PARIKESIT
Direktur
METODE PELAKSANAAN DAN METODE KERJA
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN
a. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan lokasi dari pohonpohon/semak, sampah, sisa bangunan dan lain-lain yang sekiranya dapat
mengganggu dalam pengukuran dan pemasangan bouplank.
b. Uitzet Dan Bouplank
Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pengukuran ulang lokasi dan
dilanjutkan dengan pembuatan berita acara MC 0% dan dilanjutkan
dengan pembuatan Bouplank sebagai acuan posisi bangunan. Pembuatan
bouplank meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, cat meni,
benang
- Tenaga yang dipakai : Mandor, Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama sampai selesai
c. Papan Nama Proyek
Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pemasangan papan nama proyek
sesuai dengan kegiatan dan pekerjaan yg ada dalam kontrak , papan nama
diletakkan pada tempat yg mudah dilihat dan terbaca. Pembuatan papan
nama meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, banner
- Tenaga yang dipakai : Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama
II.
PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
Setelah melakukan pengukuran dan bouplank dilanjutkan dengan
penggalian pondasi Batu kali dan pondasi plat beton dengan
menggunakan tenaga manusia dengan memakai seperangkat alat gali.
Pekerjaan galian tanah meliputi :
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta
dorong, dan lain-lain
- Tenaga ; diperlukan pekerja dan mandor dengan jumlah disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah bouplank selesai dikerjakan
( minggu ke II dan ke III )
- Cara pelaksanaan ; peralatan harus sudah siap dilapangan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, pekerja menggali tanah sesuai dengan gambar
dan teknis penggalian berdasarkan petunjuk mandor.
2. Urugan tanah kembali
Setelah melakukan penggalian dan kerataan sudah tercapai, sambil
melajutkan proses pekerjaan pondasi, pekerjaan urugan tanah dan urugan
tanah kembali dapat dilakukan.
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta
dorong dan lain-lain
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah pekerjaan pondasi
3. Urugan Pasir
Setelah melakukan penggalian pondasi dan kedalaman pondasi sudah
sesuai dengan gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan
pasir setebal seperti dalam gambar. Urugan pasir ini meliputi : Urugan
pasir dibawah pondasi dan urugan pasir dibawah lantai.
- Alat yang digunakan ; sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata
alat pemadat
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; setelah pekerjaan galian pondasi dan peninggian
lantai.
4. Urugan Sirdas Peninggian Lantai
Setelah melakukan Pemasangan
pondasi dan pondasi sudah sesuai
dengan gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan Sirdas
untuk peninggian lantai setebal seperti dalam gambar. Urugan sirtu ini
meliputi :
- Alat yang digunakan ; sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata
alat pemadat
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; setelah pekerjaan pondasi.
III.
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH/KALI
Pasangan batu kali meliputi Pekerjaan Anstamping batu terdiri dari pasir urug
dan batu kali yang ditata sedemikian yang sisi yang kosong diisi dengan urugan
pasir dan di siram dengan air sampai mengisi sela-selabatu yang yang satu
dengan yang lain sampai padat. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasangan
pondasi batu kali dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan gambar baik ketinggian
dan lebar pondasi.
1. Syarat – syarat material semen, agreat halus ( pasir ) dan air adalah sama
dengan pada peraturan ini.
a. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar, seperti
pasangan batu atau lapisan batu, haruslah batu yang bersih dan keras,
tahan lama dan homogen menurut persetujuan direksi / pengawas dan
bersih dari campuran besi, noda – noda , lubang pasir, cacat atau ketidak
sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui
direksi.
b. Pasangan batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecah dengan palu secara
kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling
menutup. Setiap batu harus berukuran antara 6kg s/d 15 kg, akan tetapi
batu yang yang lebih kecil dapat dipakai atas yang lebih kecil dapat dipakai
atas persetujuan direksi, ukuran maksimum harus memperhatikan tebal
dinding. Tetapi juga harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum
diatas.
c. Alas dan sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dulu sebelum
dipakai dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah
tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan ( speci), semua
sambungan diisi padat dengan adukan speci pada pekerjaan berlangsung
tebal adukan speci tidak lebih dari 50 mm lebarnya. Serta tidak boleh ada
batu berhimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua
batu selesai dipasang.
d. Penyelesaian sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan dengan adukan ( speci ) semen :
pasir = 1 : 5 yang kelihatan harus disiar rata dan halus pada waktu
pekerjaan sedang berlangsung dengan menjaga supaya dijamin adanya
keserafgaman warna. Semua sambungan yang tidak kelihatan harus diiisi
rata dengan adukan.
e. Perlindungan perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai. Pemborong harus memenuhu persyaratan-persyaratan yang lazim
dipakai atau ditentukan oleh direksi. Pekerjaan pasangan tidak boleh
dilaksanakan pada hujan deras atau hujan cukup lama sehingga
mengakibatkan speci larut. Speci yang telah dipasang dan larutkarena
hujan, harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerjaan batu kosong yang belum mantap.
2.
3.
IV.
V.
Semua pekerjaan pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai gambar –
gambar dan syarat-syarat yang ditentukan. Pekerjaan pasang batu kali baru
boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa ukuiran kedalamannya
dan telah disetujui oleh direksi / pengawas. Jika pasangan batu kali terpaksa
dihentikan, maka ujung penghentian pasangan batu kali harus bergigi agar
penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, didalam
pasangan batu kali sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga atau celacela.
Adukan yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah 1 PC : 4 PS.
Pasangan batu kali yang terletak pada tanah urug harus didasari dengan lantai
kerja, diurug pasir dan dipadatkan setebal sesuai dengan gambar rencana,
setelah tanah urug dibawahnya mengalami proses stabilisasi tanah.
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan
dinding. Untuk
pasangan bata merah/batu bata, sebelum pemasangan dimulai dipersiapkan
bata merah dalam keadaan dibasahi dengan air, untuk mendapatkan hasil yang
lurus dan rata pada pemasangan bata merah tiap baris ada tarikan benang dan
waterpas, juga diperhatikan untuk campuran pasangan bata merah seperti
yang ada dalam gambar dan RAB. Untuk pemasangan dinding dengan
campuran 1pc : 4psr, pasangan bata ini meliputi :
Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul,
keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
Bahan yang digunakan ; bata merah, pasir semen dan air.
1. Untuk pasangan batu bata adukan yang dipergunakan adalah 1PC:4PS
2. Semua bata sebelum dipasang harus direndam dalam air dan bata harus
utuh ( tidak patah ) sehingga akan diperoleh hasil pasangan yang rata, lurus
dengan siar-siar yang sama.
3. Pasangan batu bata tidak diperkenankan memakai batu bata bekas.
4. Pasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1 M untuk
tiap-tiap hari kerja dan maksimum setiap 12 m2 harus diberi kolom praktis
5. Pasangan tembok batu bata trasram adukan yang digunakan 1 PC : 4 PS
dipasamg diatas sloof setinggi 40 cm dan dipasang pada semua tembok dan
tempat – tempat lain sesuai dengan gambar atau yang dianggap perlu oleh
direksi.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dinding dilaksanakan setelah pasangan beta merah selesai
dilaksankan, pasangan dinding terbebas dari kotoran dan disiram dengan air,
ketebalan plesteran 1,5 cm rata lurus dan tidak bergelombang, campuran
adukan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran transraam dan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran
tembok/dinding atasnya . Penyelesaian akhir plesteran dinding harus diaci
dengan semen kental sedemikan rupa sehingga permukaan dinding menjadi
rata, halus dan tidak retak. Untuk mendapatkan hasil plesteran yang baik atau
rata dan siku harus dibuatkan kepala plesteran serta cara meratakan
plesterannya dengan menggunakan mistar aluminium atau kayu yang lurus dan
rata. Untuk menyelesaikan sudut-sudut, sponing ( benangan ) acian
dilaksankan dengan lurus dan tajam.
Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul,
keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
Bahan yang digunakan ; pasir semen dan air.
1. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan memakai kapur
2. Plesteran dinding bata tebalnya tidak boleh kurang 0,8 cm atau lebih dari 2
cm, kecuali ditetapkan lain. Dinding bata yang akan diplester harus dibasahi
dahulu dengan air yang bersih sesuai dengan ketentuan
3. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
4. Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah dengan adukan pasangan 1
PC : 2 PS untuk Trasram dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan ( plesteran
dinding dengan bata ).
5. Jika hasil plesteran memungkinkan hasil yang tidak memuaskan seperti
tidak rata, tidak lurus, adanya pecahan atau retak, maka bagian tersebut
harus dibongkar kembali untuk diperbaiki.
6. Pada permukaan beton yang halus / rata hendaknya dibuat kasar
permukaannya atau diberi adukan semen baru dilakukan pekerjaan
plesteran ( 1 pc : 2 ps ).
VI.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
a. Pekerjaan Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu/papan yang baik, kokoh dan kuat untuk menahan
saat
pekerjaan
pengecaoran
dilaksanakan,
bekisting
yang
baik
menghasilkan cetakan beton yang baik pula. Oleh karena itu sebelum
pengecoran dimulai diteliti dahulu bentuk hasil yang diinginkan dan
kekuatan dari pada kayu dan penyangga bekisting untuk menerima adukan
beton.
b. Pekerjaan Pembesian / Tulangan
Besi tulangan harus dengan kualitas baik dan tidak karatan, setiap ujung
sambungan dibengkokkan, sedang bentuk dan jumlah serta dimensi besi
tulangan harus sesuai dengan gambar dan bestek yang ada.
Pekerjaan beton bertulang Pada pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan Pondasi Plat beton
- Pekerjaan Sloof 15/20
- Pekerjaan kolom 30/30
- Pekerjaan Kolom 25/25
- Pekerjaan Kolom praktis
- Pekerjaan Balok latei
- Pekerjaan Balok ring
- Pekerjaan plat beton atap dan plat leuvel kanopi
- Pekerjaan Rabatan.
c. Pekerjaan Beton
Adukan Beton terdiri dari komposisi Semen ( PC ). Agregat Halus ( Pasir ) dan
Agregat Kasar ( Krikil / Koral ) serta air dengan perbandingan tertentu untuk
menentukan mutu beton yang diinginkan. Agregat halus dan Kasar
keadaanya harus bersih dari kotoran, tanah. agar menghasilkan mutu beton
yang maksimal. Dalam proses pengeringan sambil menunggu beton kering
setiap hari beton harus disiram / diseleb / dilembabkan dengan air bersih.
1. Standart-standart dan persyaratan-persyaratan yang dipakai dalam
spesifikasi teknis ini adalah PBI 71 atau SKSNI – T.15-1991.
2. Bahan-bahan beton yang terdiri dari semen, agregat halus (pasir) dan kasar
(kerikil), air dan baja tulangan harus memenuhi syarat – syarat pada pasal
30 peraturan ini .
3. Kualitas beton
a. Syarat kualitas
beton yang dipakai untuk konstruksi harus memenuhi standart mutu 25
Mpa
( kubus ) dengan mengingat syarat-syarat lain dalam PBI
1971 atau SKSNI –T.15-1991. untuk itu pemborong harus membuat
campuran-campuran percobaan
( mix design ) yang kemudian harus
diperiksa di laboratorium yang disetujui direksi / pengawas dengan b iaya
pemborong, sesuai mutu beton 25 Mpa ( kubus )
b. Kontrol kualitas
kontrol kualitas harus dilaksanakan terus menerus selam pekerjaan
berlangsung dimana pemgomtrolan tersebut harus memenuhi PBI-71
atau SKNI-T.15-1991
c. Untuk beton praktis dipergunakan campuran 1PC : 2 PS : 3KR
4. Acuan ( bekisting )
a. Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk,
garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar rencana serta uraian dan syarat – syarat teknis pelaksanaan.
Acuan harus cukup kokoh sehingga mampu mencegah kebocoran
adukan.
b. Kayu acuan ( bekisting ) digunakan kayu meranti, berkwalitas baik
dengan ukuran tebal 2 cm ( papan ) dan untuk penguatnya dipakai kayu
5/7 atau 4/6
c. Semua sambungan-sambungan dalam pekerjaan acuan antara papanpapan dan tidak boleh bocor.
d. Bekisting harus sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan gaya
tekan ke arah luar yang diakibatkan oleh bertambahan bahan adukan
yang dituangkan kedalamnya
e. Sebelum pengecoran dimulai akan diadakan pengecekan bekisting
f. Lantai kerja harus bersih dari kotoran, sisa –n sisa kerja dan sebagainya,
dibasahi permukaannya sebelu, beton dicor.
VII.
PEKERJAAN RANGKAP ATAP DAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan Konstruksi Atap
Untuk pekerjaan konstruksi atap, menggunakan konstruksi atap baja ringan
yaitu jenis , galvalum UK 100 tbl 0,55 mm dengan reng 36, dan konstruksi
pendukung lainnya, sedang untuk pemasangan konstruksi Rangka atap
Galvalum memakai sub kontraktor khusus konstruksi baja ringan/galvalum
yang bersertifikat, pemasangan semua sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
2. Pekerjaan Penutup Atap
Atap untuk Bangunan ini menggunakan genteng bambe model karangpilang
model kodok sedangkan untuk bubungan memakai bubungan bambe Model
Karangpilang. Untuk genteng harus mengajukan contoh kepada pengawas /
direksi untuk mendapatkan persetujuan.
1.
2.
VIII.
1.
IX.
Pekerjaan Kalsiplank
Untuk Bangunan ini menggunakan listplank kalsiplank dengan rangka hollo
pekerjaan listplank harus mendapat persetujuan dari pengawas / direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
PEKERJAAN RANGKA PLAFOND
Pekerjaan rangka Plafon dan penutup plafond
Untuk pekerjaan plafond menggunakan rangka plafond galvalum hollo dengan
penutup plafond memakai gypsumboard
tebal
9 mm dan list plafond
menggunakan list gypsum, motif menyesuaikan dengan gambar kerja dan
penutup plafond yang dipakai.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, perakitan/pembuatan dan pemasangan
kusen pintu dan jendela dimana menggunakan Aluminium coklat 4” dengan
kualitas baik. Pekerjaan kusen pintu dan jendela dibuat sesuai dengan gambar
rencana, baik bentuk, ukuran maupun jumlahnya. Sedang untuk daun pintu
menggunakan rangka daun pintu aluminium warna coklat denga isian kaca 8
mm, dan daun jendela memakai daun jendela rangka aluminium dengan isian
kaca. Dan daun pintu Aluminium untuk KM .
Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Penggantung dan Kunci meliputi :
- Kusen aluminium
- Pintu template 12 mm kaca ryben
- Daun pintu rangka alauminium warna coklat isian kaca ryben 8 mm
- Daun jendela kaca ranka aluminium
- Daun pintu Aluminium u/Kamar Mandi
- Kunci tanam, kunci silinder KM
- Engsel pintu, engsel jendela ,Grendel pintu dan grendel jendela, hag angin
- Kaca polos 5 mm
- Kaca polos 8 mm
- Door closer
Pekerjaan kusen maupun daun-daun jendela harus dilaksanakan dengan halus,
rapi, siku-siku dan baik, sehingga dapat dipasang secara waterpas dan tegak
lurus
Semua pekerjaan pintu dan jendela dibuat dalam beberapa tipe yang
semuannya terlihat pada gambar rencana (ukuran) sesuai gambar/ keadaan
terpasang
X.
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN DINDING KERAMIK
Pekerjaan lantai dalam pekerjaan ini terdiri dari Keramik lantai. Dimana sesudah
urugan pasir lantai dilakukan pekerjaan keramik yang terpasang kuat dan tidak
amblas ataupun pecah. Serta rabatan lantai setebal 5 cm
Keramik direndam dalam air bersih selanjutnya dilakukan pemasangan keramik
dengan spesi 1 pc dan 2 pasir, tenaga yang dipakai Tukang batu/keramik, mandor
dan pekerja, bahan keramik yang digunakan adalah keramik Granit non solid KW I
ukuran 60x60 motif dan untuk dinding menggunakan granit cutting untuk dinding
dan portal , sedang untuk KM untuk dinding memakai keramik 20x25 dan lantai
20x20 warna.
Pekerjaan pasangan lantai keramik dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut
dan dikerjakan sesuai urutan – urutan sebagai berikut :
1. Lingkup Pekerjaan
Pasang lantai
a. Pemasangan keramik Lantai granit non solid 60x60 untuk seluruh
bangunan
a. Lantai Keramik
1) Sebagai dasar dari lantai keramik adalah beton rabat tebal
5cm
2) Pemasangan bata merah dibawah keramik dilaksanakan
setelah pengurugan dengan pasir urug beton telah rata dan
padat.
3) Setelah rabat cukup kuat, maka pelaksanaan pemasangan
lantai keramik dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan.
XI. PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
listrik, Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama masa
pemeliharaan. Petugas/pekerja untuk memasang dan menyambung instalasi
listrik harus mempunyai sertifikat dari PLN setempat dan memperoleh
persetujuan dahulu dari direksi. Pekerjaan listrik ini meliputi :
a. Pasang Instalasi penerangan /titik lampu dan stop kontak
b. Pemasangan lampu SL 18 watt
c. Pemasangan saklar ganda dan saklar tunggal
d. Pemasangan stop kontak,
XII. PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
sanitair, antara lain pemasangan Closet jongkok porselint, pemasangan closet
duduk , pemasangan westafel, bak mandi batu bata, pemasangan avour bak,
floor drain, kran air, pemasangan pipa PVC 1/2” untuk instalasi air bersih, 3”
untuk instalasi air kotor, dan 4” untuk instalasi air kotoran serta pemasangan
kran air ¾”. Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama
masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.
XIII. PEKERJAAN PAGAR TEMBOK DAN BESI HOLLO
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
Las, Pemasangan, Penyambungan dan pengecatan serta perbaikan selama masa
pemeliharaan. Pekerjaan pagar keliling bangunan ini meliputi :
a. Pasang pintu pagar besi hollo
b. Pasang pagar besi hollo
XIV. PEKERJAAN SALURAN DAN PAVING
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan
Saaluran dan Paving, antara lain pemasangan Saluran Buis beton U-20 dan U-30
dengan tutup plat beton, pembuatan bak kontrol dengan tutup plat beton serta
perbaikan selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.
XV.
PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan Tembok/dinding/Kolom dan plafond
Tembok / dinding/ yang sudah di plester dan di Aci siap untuk diplamir begitu
juga dengan plafond eternit, terlebih dahulu dilakukan penghalusan dengan
kertas gosok pada permukaan yang terlihat kasar. Bahan Plamur tembok yang
dipakai untuk bagian luar tembok yaitu, alkasit ditambah semen putih,
sedang untuk tembok bagian dalam, 1 kg cat emulsin ditambah 2 kg semen
putih dan air secukupnya. Yang termasuk pekerjaan pengecatan ini adalah
semua dinding tembok yang tampak dari luar ataupun dalam bangunan dan
juga permukaan plafond. Kualitas cat tembok yang dipergunakan harus baik
dan harus mendapat persetujuan dari direksi/pengawas. Untuk cat tembok
luar memakai cat tembok weathersield.
b. Pengecatan Kayu dan besi
Dalam pelaksanaan pekerjaan cat Kayu / besi sebelum dimulai mengecat
semua bagian harus dibersihkan dan dimeni terlebih dahulu, kemudian
diplamir atau dicat dasar hingga rata dan bilamana perlu didempul dan
digosok dengan kertas gosok. Untuk warna dan kualitas cat menyesuaikan
dengan rencana dan lokasi, apabila ada perubahan harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas/direksi. Pekerjaan pengecatan kayu dan besi
terdiri atas ; Pengecatan listplank kayu dan pengecatan teralis besi.
Untuk ketentuan pengecatan meliputi :
1. Ketentuan-ketentuan umum
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta penyelesaian pada
semua permukaan baik permukaan kayu dari permukaan yang paling sempit
sampai permukaan yang paling luas.
Semua cat harus dipergunakan dan dipualskan betul-betul sesuai dengan
intruksi dari pabriknya, termasuk dempul, plamir dan cat dasarnya harus
dikeluarkan dari pabrik yang sama. Dalam pelaksanaanya dilarang
mencampurkan bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat
atau insruksi dari direksi / pengawas untuk cat dinding ex Decolith dan cat kayu
ex Emco
2. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandangani, pemborong harus secepatnya bekerja, tapi
kurang dari 1 ( satu ) bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai pemborong
harus mengajukan daftar dari semua bahan yang akan dpakai untuk pekerjaan
pengecatan dan dekorasi kepada direksi, semua bahan harus disetujuio oleh
direksi / pengawas.
3. Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan pegecatan dan plituran, lanai harus dibersihkan
dari kotoran dan diusahakan sedemikian rupa seupaya debu tidak
berterbangan, semua pekerjaan yang akan dicat harus dengan cara yang telah
disetujui dan diuraikan dalam ayat terdahulu.
Pengecetan harus diberi waktu secukupnya untuk mengeringkan dan jangan
dipuas ( cat ) sampai permukaan betul-betul kering. Semua pekerjaan plesteran
atau semen yang cacat harus diratakan dan diperbaiki dengan plesteran yang
sama jenisnya, retak-retak sedikit harus ditambal denganpenambal kres. Retakretak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya sebelum dilakukan
pengecetan.
Pasuruan, 18 September 2014
Dibuat Oleh :
MANUNGGAL KONSTRUKSI, CV
IR. HM. BAMBANG PARIKESIT
Direktur