Istilah yang Berkaitan dengan Hukum
Istilah yang Berkaitan dengan Hukum
1. Pengetahuan : segala sesuatu yang kita ketahui.
2. Ilmu : pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan
menggunakan metode tertentu.
3. Norma atau kaidah : patokan berperilaku.
4. Hukum : keseluruhan kaidah atau norma yang mengatur pergaulan
manusia dalam masyarakat yang terhadap pelanggarannya dapat
dikenai sanksi.
5. Sanksi hukum : hukuman yang dijatuhkan pada seseorang yang
melanggar hukum.
6. Teori hukum : ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian dasar
dan sistem hukum.
7. Sejarah hukum : ilmu yang mendekati hukum sebagai gejala sejarah.
8. Hukum
positif : hukum yang berlaku di masa sekarang.
9. Ilmu hukum positif : kegiatan ilmu karena menyangkut ketentuanketentuan hukum yang berlaku atau kaidah-kaidah hukum positif.
10.
Ilmu
perbandingan
hukum
:
ilmu
yang
mempelajari
perbandingan antara hokum positif yang satu dengan hokum positif
lainnya.
11.
Hukum
kebiasaan
:
kebiasaan
yang
diulang-ulang
yang
mengikat pihak-pihak.
12.
Hukum adat : adat istiadat yang mendapat pengukuhan dari
penguasa adat.
13.
Hukum materiil : hukum yang mengatur tentang subjek dan
perbuatan.
14.
Hukum formal / hukum acara : hukum yang menjalankan /
mempertahankan hukum materiil.
15.
Hukum publik : hukum yang mengatur kepentingan umum dan
menyangkut Negara dan penyelenggaraan pemerintahan.
16.
Hukum perdata : hukum yang mengatur hubungan diantara
orang perorangan.
17.
Hukum tata Negara : hukum yang mengatur tentang negara,
yaitu
antara
lain
dasar
pendirian,
struktur
kelembagaan,
pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak dan
kewajiban) antar lembaga negara, wilayah dan warga negara.
18.
Hukum tata usaha (administrasi) negara : hukum
yang
mengatur kegiatan administrasi negara.
1
19.
Hukum acara perdata Indonesia : hukum yang mengatur
tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.
20.
Hukum acara perdata Indonesia : hukum yang mengatur
tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.
21.
Hukum acara perdata Indonesia : hukum yang mengatur
tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.
22.
Hukum internasional : bagian hukum yang mengatur aktivitas
entitas berskala internasional.
23.
Hukum Perdata Internasional : keseluruhan kaedah dan asas
hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi batas
negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum perdata antara
para
pelaku
hukum
yang
masing-masing
tunduk
pada
hukum
perdata (nasional) yang berlainan.
24.
Hukum Internasional Regional
: Hukum Internasional yang
berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya.
25.
Hukum Internasional Khusus : Hukum Internasional dalam
bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-negara tertentu.
26.
Hukum dunia : hukum yang berlaku bagi semua negara di
dunia ini.
27.
Undang-undang : hukum tertulis produk suatu badan legislatif
yang melibatkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat.
28.
Traktat : sumber hukum yang berasal dari perjanjian antar
beberapa Negara.
29.
Doktrin : sumber hukum yang berasal dari pendapat ahli yang
terkemuka.
30.
Dogmatik hukum : apa yang seharusnya menurut hukum.
31.
Sosiologi hukum : suatu ilmu pengetahuan yang secara teoritis
analistis dan empiris menyoroti pengaruh gejala social lain terhadap
hukum, dan sebaliknya.
32.
Masyarakat : suatu kumpulan manusia yang hidup bersama
dengan tujuan bersama.
33.
Mahluk sosial : manusia tidak bisa hidup sendiri.
34.
Kelompok sosial : himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama.
2
35.
Negara : suatu kesatuan yang mempunyai wilayah, rakyat dan
mendapat pengakuan dari Negara lain.
36.
Ilmu Negara : ilmu yang memenuhi syarat keilmuan dengan
mempelajari sendi-sendi pokok dan pengertian pokok dari Negara.
37.
Empiris : harus sesuai dengan kenyataan.
38.
Dialektis : memiliki sifat yang dialogis atau tanya jawab untuk
menggali pengertian dan solusi baru.
39.
Demokrasi : pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
40.
Keadilan : sesuatu yang tidak bisa didefinisikan tetapi bisa
dirasakan dan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
hukum.
41.
Legislatif : pembuat undang-undang.
42.
Eksekutif : pelaksana undang-undang.
43.
Yudikatif : pengawas undang-undang.
44.
Kejaksaan : lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan
negara, khususnya di bidang penuntutan.
45.
Jaksa : pelaksana kewenangan yang diberi wewenang sebagai
Penuntut
Umum
serta
melaksanakan
putusan
pengadilan,
wewenang lain berdasarkan Undang-Undang.
46.
Konsultan hukum : orang yang berprofesi
dan
memberikan
pelayanan jasa hukum dalam bentuk konsultasi, dalam sistem
hukum yang berlaku di negara masing-masing.
47.
Pengadilan : sebuah forum publik, resmi, di mana kekuasaan
publik ditetapkan
perselisihan
oleh
dan
otoritas
hukum
untuk
pencarian keadilan dalam
menyelesaikan
hal sipil,
buruh,
administratif, dan kriminal di bawah hukum.
48.
Kepolisian atau polisi : badan hukum yang berperan untuk
menerima, menyelidiki, menyidik suatu tindak pidana yang terjadi
dalam ruang lingkup wilayahnya.
49.
Saksi : seseorang yang mempunyai informasi tangan pertama
mengenai
suatu kejahatan atau
kejadian
dramatis
melalui indera mereka (mis. penglihatan, pendengaran, penciuman,
sentuhan)
dan
dapat
menolong
memastikan
pertimbangan-
pertimbangan penting dalam suatu kejahatan atau kejadian.
50.
Hak
asasi
manusia : hak-hak
yang
dipunyai seseorang sejak
ia
dalam
kandungan
dan
telah
merupakan
pemberian dari Tuhan.
3
4
1. Pengetahuan : segala sesuatu yang kita ketahui.
2. Ilmu : pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan
menggunakan metode tertentu.
3. Norma atau kaidah : patokan berperilaku.
4. Hukum : keseluruhan kaidah atau norma yang mengatur pergaulan
manusia dalam masyarakat yang terhadap pelanggarannya dapat
dikenai sanksi.
5. Sanksi hukum : hukuman yang dijatuhkan pada seseorang yang
melanggar hukum.
6. Teori hukum : ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian dasar
dan sistem hukum.
7. Sejarah hukum : ilmu yang mendekati hukum sebagai gejala sejarah.
8. Hukum
positif : hukum yang berlaku di masa sekarang.
9. Ilmu hukum positif : kegiatan ilmu karena menyangkut ketentuanketentuan hukum yang berlaku atau kaidah-kaidah hukum positif.
10.
Ilmu
perbandingan
hukum
:
ilmu
yang
mempelajari
perbandingan antara hokum positif yang satu dengan hokum positif
lainnya.
11.
Hukum
kebiasaan
:
kebiasaan
yang
diulang-ulang
yang
mengikat pihak-pihak.
12.
Hukum adat : adat istiadat yang mendapat pengukuhan dari
penguasa adat.
13.
Hukum materiil : hukum yang mengatur tentang subjek dan
perbuatan.
14.
Hukum formal / hukum acara : hukum yang menjalankan /
mempertahankan hukum materiil.
15.
Hukum publik : hukum yang mengatur kepentingan umum dan
menyangkut Negara dan penyelenggaraan pemerintahan.
16.
Hukum perdata : hukum yang mengatur hubungan diantara
orang perorangan.
17.
Hukum tata Negara : hukum yang mengatur tentang negara,
yaitu
antara
lain
dasar
pendirian,
struktur
kelembagaan,
pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak dan
kewajiban) antar lembaga negara, wilayah dan warga negara.
18.
Hukum tata usaha (administrasi) negara : hukum
yang
mengatur kegiatan administrasi negara.
1
19.
Hukum acara perdata Indonesia : hukum yang mengatur
tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.
20.
Hukum acara perdata Indonesia : hukum yang mengatur
tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.
21.
Hukum acara perdata Indonesia : hukum yang mengatur
tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.
22.
Hukum internasional : bagian hukum yang mengatur aktivitas
entitas berskala internasional.
23.
Hukum Perdata Internasional : keseluruhan kaedah dan asas
hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi batas
negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum perdata antara
para
pelaku
hukum
yang
masing-masing
tunduk
pada
hukum
perdata (nasional) yang berlainan.
24.
Hukum Internasional Regional
: Hukum Internasional yang
berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya.
25.
Hukum Internasional Khusus : Hukum Internasional dalam
bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-negara tertentu.
26.
Hukum dunia : hukum yang berlaku bagi semua negara di
dunia ini.
27.
Undang-undang : hukum tertulis produk suatu badan legislatif
yang melibatkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat.
28.
Traktat : sumber hukum yang berasal dari perjanjian antar
beberapa Negara.
29.
Doktrin : sumber hukum yang berasal dari pendapat ahli yang
terkemuka.
30.
Dogmatik hukum : apa yang seharusnya menurut hukum.
31.
Sosiologi hukum : suatu ilmu pengetahuan yang secara teoritis
analistis dan empiris menyoroti pengaruh gejala social lain terhadap
hukum, dan sebaliknya.
32.
Masyarakat : suatu kumpulan manusia yang hidup bersama
dengan tujuan bersama.
33.
Mahluk sosial : manusia tidak bisa hidup sendiri.
34.
Kelompok sosial : himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama.
2
35.
Negara : suatu kesatuan yang mempunyai wilayah, rakyat dan
mendapat pengakuan dari Negara lain.
36.
Ilmu Negara : ilmu yang memenuhi syarat keilmuan dengan
mempelajari sendi-sendi pokok dan pengertian pokok dari Negara.
37.
Empiris : harus sesuai dengan kenyataan.
38.
Dialektis : memiliki sifat yang dialogis atau tanya jawab untuk
menggali pengertian dan solusi baru.
39.
Demokrasi : pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
40.
Keadilan : sesuatu yang tidak bisa didefinisikan tetapi bisa
dirasakan dan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
hukum.
41.
Legislatif : pembuat undang-undang.
42.
Eksekutif : pelaksana undang-undang.
43.
Yudikatif : pengawas undang-undang.
44.
Kejaksaan : lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan
negara, khususnya di bidang penuntutan.
45.
Jaksa : pelaksana kewenangan yang diberi wewenang sebagai
Penuntut
Umum
serta
melaksanakan
putusan
pengadilan,
wewenang lain berdasarkan Undang-Undang.
46.
Konsultan hukum : orang yang berprofesi
dan
memberikan
pelayanan jasa hukum dalam bentuk konsultasi, dalam sistem
hukum yang berlaku di negara masing-masing.
47.
Pengadilan : sebuah forum publik, resmi, di mana kekuasaan
publik ditetapkan
perselisihan
oleh
dan
otoritas
hukum
untuk
pencarian keadilan dalam
menyelesaikan
hal sipil,
buruh,
administratif, dan kriminal di bawah hukum.
48.
Kepolisian atau polisi : badan hukum yang berperan untuk
menerima, menyelidiki, menyidik suatu tindak pidana yang terjadi
dalam ruang lingkup wilayahnya.
49.
Saksi : seseorang yang mempunyai informasi tangan pertama
mengenai
suatu kejahatan atau
kejadian
dramatis
melalui indera mereka (mis. penglihatan, pendengaran, penciuman,
sentuhan)
dan
dapat
menolong
memastikan
pertimbangan-
pertimbangan penting dalam suatu kejahatan atau kejadian.
50.
Hak
asasi
manusia : hak-hak
yang
dipunyai seseorang sejak
ia
dalam
kandungan
dan
telah
merupakan
pemberian dari Tuhan.
3
4