Presentasi Pola Eksklusi Sosial Masyarak (1)
Pola Eksklusi Sosial Masyarakat Adat
dan Lokal yang terpencil Dan
Bergantung Pada Sumber Daya Alam
Disampaikan dalam Rountable Discussion Menajamkan Arah & Implementasi Program Inklusi Sosial Pada
Masyarakat Adat & Lokal Terpencil dan Bergantung Pada Sumber Daya Alam
--Kemitraan, 18 Agustus 2014--
Nurul Firmansyah
(Konsultan dan Praktisi Hukum)
Ruang Lingkup Pembahasan
• Pemaknaan Masyarakat Adat / lokal
• Masyarakat Adat / lokal sebagai bagian masyarakat yang bersifat khusus
• Pemaknaan Politik masyarakat adat / lokal
• Pemaknaan hukum masyarakat adat / lokal
• Eksklusi Sosial Masyarakat Adat / Lokal
• Gerakan Masyarakat Adat / Lokal
• Respon Negara dan Bisnis terhadap Eksklusi Sosial Masyarakat Adat /
Lokal
Masyarakat Adat/Lokal bagian dari Masyarakat yang
Lebih Luas
Definisi umum : Masyarakat adat / lokal adalah
masuk dalam tipe masyarakat Tradisional yang hidup
berdampingan dalam suatu ruang tertentu (pada
wilayah geografis tertentu) berdasarkan tradisi yang
diwariskan (Cotterrell, Soekanto dan Koentjaraningrat)
Pemaknaan Politik Masyarakat Adat / Lokal
1. Eropa – Pribumi
2. Dualisme hukum - Pluralisme hukum
3. Adat sebagai hukum adat (adatrecht) – Adat
sebagai tradisi
4. Mitos Adat : Tanah adat komunal adalah
absolut, Ekonomi Subsisten, Adat = Demokratis
PEMAKNAAN HUKUM MASYARAKAT ADAT /
LOKAL
(1) Isu Institusionalisasi Masyarakat Adat / Lokal
Pengakuan Sebagai
Subjek Hukum
• Jaminan Hak-Hak
• Perlindungan Identitas
• Relasi Negara –
Institusionalisasi
Masyarakat Adat /
Masyarakat Adat / Lokal
Lokal
Masyarakat Adat / Lokal
Sebagai Kenyataan Sosial
(2) Isu Unit Sosial Masyarakat Adat
Eksklusi Sosial Masyarakat Adat / Lokal
Pelanggaran HAM
Masyarakat Adat
Lemahnya jaminan
hukum
Kerentanan akses
dan kontrol SDA,
kemiskinan,
hilangnya identitas
Perampasan hak
(terutama SDA) dan
penghancuran unit
politik dan sosial
Gerakan Masyarakat Adat / Lokal
Gerakan
HAM
Gerakan
Pembaruan
Hukum
Gerakan Indigenous
Peoples
Karakter PSDA Negara yang berimplikasi pada PSDA Masyarakat
Adat/Lokal
Pelemahan
kelembagaan
adat
Kebijakan
sektoral PSDA
Lemahnya
prosedur
penetapan
tanah adat
PSDA
Berbasis
Negara
Respon Bisnis : Gap antara inisiatif pemecahan
masalah PSDA masyarakat adat/lokal oleh kelompok
bisnis dengan kerangka legal perlindungan masyarakat
adat/lokal atas PSDA
Forum-forum
multipihak
Lemahnya
dukungan
kebijakan
Kesimpulan
1) Ikatan masyarakat adat/lokal atas teritori/wilayah adalah kuat yang
membentuk yang membentuk identitas kelompok dan struktur
sosial, politik dan budaya
2) Eksklusi sosial masyarakat adat lahir akibat kerentanan yang
timbul dari pemberlakuan kebijakan negara yang meminggirkan
identitas (terhadap wilayah) dan hak (dalam konteks hukum)
3) Situasi ini melahirkan pengucilan masyarakat adat/lokal dari
proses dan hasil pembangunan
Terima Kasih
dan Lokal yang terpencil Dan
Bergantung Pada Sumber Daya Alam
Disampaikan dalam Rountable Discussion Menajamkan Arah & Implementasi Program Inklusi Sosial Pada
Masyarakat Adat & Lokal Terpencil dan Bergantung Pada Sumber Daya Alam
--Kemitraan, 18 Agustus 2014--
Nurul Firmansyah
(Konsultan dan Praktisi Hukum)
Ruang Lingkup Pembahasan
• Pemaknaan Masyarakat Adat / lokal
• Masyarakat Adat / lokal sebagai bagian masyarakat yang bersifat khusus
• Pemaknaan Politik masyarakat adat / lokal
• Pemaknaan hukum masyarakat adat / lokal
• Eksklusi Sosial Masyarakat Adat / Lokal
• Gerakan Masyarakat Adat / Lokal
• Respon Negara dan Bisnis terhadap Eksklusi Sosial Masyarakat Adat /
Lokal
Masyarakat Adat/Lokal bagian dari Masyarakat yang
Lebih Luas
Definisi umum : Masyarakat adat / lokal adalah
masuk dalam tipe masyarakat Tradisional yang hidup
berdampingan dalam suatu ruang tertentu (pada
wilayah geografis tertentu) berdasarkan tradisi yang
diwariskan (Cotterrell, Soekanto dan Koentjaraningrat)
Pemaknaan Politik Masyarakat Adat / Lokal
1. Eropa – Pribumi
2. Dualisme hukum - Pluralisme hukum
3. Adat sebagai hukum adat (adatrecht) – Adat
sebagai tradisi
4. Mitos Adat : Tanah adat komunal adalah
absolut, Ekonomi Subsisten, Adat = Demokratis
PEMAKNAAN HUKUM MASYARAKAT ADAT /
LOKAL
(1) Isu Institusionalisasi Masyarakat Adat / Lokal
Pengakuan Sebagai
Subjek Hukum
• Jaminan Hak-Hak
• Perlindungan Identitas
• Relasi Negara –
Institusionalisasi
Masyarakat Adat /
Masyarakat Adat / Lokal
Lokal
Masyarakat Adat / Lokal
Sebagai Kenyataan Sosial
(2) Isu Unit Sosial Masyarakat Adat
Eksklusi Sosial Masyarakat Adat / Lokal
Pelanggaran HAM
Masyarakat Adat
Lemahnya jaminan
hukum
Kerentanan akses
dan kontrol SDA,
kemiskinan,
hilangnya identitas
Perampasan hak
(terutama SDA) dan
penghancuran unit
politik dan sosial
Gerakan Masyarakat Adat / Lokal
Gerakan
HAM
Gerakan
Pembaruan
Hukum
Gerakan Indigenous
Peoples
Karakter PSDA Negara yang berimplikasi pada PSDA Masyarakat
Adat/Lokal
Pelemahan
kelembagaan
adat
Kebijakan
sektoral PSDA
Lemahnya
prosedur
penetapan
tanah adat
PSDA
Berbasis
Negara
Respon Bisnis : Gap antara inisiatif pemecahan
masalah PSDA masyarakat adat/lokal oleh kelompok
bisnis dengan kerangka legal perlindungan masyarakat
adat/lokal atas PSDA
Forum-forum
multipihak
Lemahnya
dukungan
kebijakan
Kesimpulan
1) Ikatan masyarakat adat/lokal atas teritori/wilayah adalah kuat yang
membentuk yang membentuk identitas kelompok dan struktur
sosial, politik dan budaya
2) Eksklusi sosial masyarakat adat lahir akibat kerentanan yang
timbul dari pemberlakuan kebijakan negara yang meminggirkan
identitas (terhadap wilayah) dan hak (dalam konteks hukum)
3) Situasi ini melahirkan pengucilan masyarakat adat/lokal dari
proses dan hasil pembangunan
Terima Kasih