LUPA CARA BERINTERAKSI dengan guru (1)

MARSYA YASMINA
PR 17 -4C
2013170395

LUPA CARA ‘NGOBROL’
Saya rasa hampir semua orang pernah mengalami hal ini, ketika sedang reuni,
berkumpul keluarga maupun berkumpul dengan teman, orang – orang disekitar anda atau
mungkin anda sendiri sibuk dengan smart phone dan media sosial masing – masing dan
tidak berinteraksi ataupun ngobrol secara langsung.
Fenomena ini sudah berlangsung sejak lama, saya sendiri pun baru menyadarinya
ketika sedang duduk berdua dengan teman saya di salah satu coffee shop kenamaan di
jakarta, saya sedang terhanyut dengan media sosial saya ketika kemudian merasa jenuh dan
menaruh smart phone saya untuk mulai memandangi keadaan sekitar, saya melihat banyak
sekali orang yang sedang duduk tidak sendirian namun tetap memilih untuk sibuk dengan
smart phone masing – masing dibandingkan berbicara secara langsung, kalaupun mengobrol
sesekali mereka sambil mengecek smart phonenya walaupun tidak ada notifikasi apapun.
Hal ini membuat saya berpikir jauh lebih dalam dan menimbulkan pertanyaan yang
mengganggu pikiran saya, sebetulnya apa sih yang membuat kami sebagai generasi yang
sudah sangat melek teknologi ini sangat bergantung dengan smartphone dan media sosial?
Apakah hal ini berarti generasi kami sudah maju, karena melek teknologi? Ataukah malah
berdampak buruk?

Saya meminta teman saya meletakkan smartphonenya dan betul – betul
mengajaknya mengobrol, saya bahkan memintanya untuk mengatur smartphonenya dalam
aturan airplane mode. Saya pun bertanya kepadanya mengapa saat ini orang sangat sibuk
mengintip smartphone mereka ketika sedang mengobrol, padahal tidak ada telfon ataupun
notifikasi chat dan sms. Menurut analisa dan hasil pengalaman kami banyak alasan mereka
untuk sibuk dengan smartphone, beberapa mungkin sedang sibuk dngan pekerjaan mereka
masing – masing atau hanya sekedar mengecek media sosial mereka, saya pun mulai
bertanya lebih banyak dan obrolan kami menjadi semakin dalam, dari hasil obrolan kami
tersebut ada beberapa alasan yang saya tangkap mengapa smart phone dan media sosial
menjadi sangat adiktif di kalangan remaja pada masa kini. Salah satu diantaranya adalah
bahwa perhatian yang diberikan oleh kerabat maupun teman – teman melalu media sosial

itu jauh lebih tinggi dibandingkan perhatian yang diberikan di dunia nyata, penyebabnya?
Mungkin karena jarak dan juga waktu yang tidak cocok sehingga sulit untuk bertemu dan
bertatap muka bercerita bercengkrama, dan sekalipun mereka bertatap muka seperti
biasanya akan tetap sibuk dengan smart phone mereka.
Alasan yang lain adalah ketika berada di dunia maya, orang cenderung untuk tidak
menunjukkan kepribadian asli mereka dan hanya menunjukkan apa yang mereka ingin orang
lain lihat, penyebabnya bisa bermacam – macam, contohnya bisa saja mereka tidak percaya
diri atau hanya karena gengsi. Berdasarkan apa yang sering kami lihat beberapa orang yang

sangat bawel di media sosial cenderung pendiam dan introvert di dunia nyata, mereka
merasa tidak percaya diri namun ketika berda di dunia maya mereka seolah – olah
membentuk kepribadian yang baru. Perihal gengsi, saya pribadi sangat geram ketika melihat
segerombolan remaja, entah SMA maupun kuliah mendatangi suatu cafe dengan harga yang
tidak murah kemudian duduk disana dan hanya memesan es teh manis dengan calamari,
lantas apa gunanya mereka datang ke cafe mahal jika tidak memesan menu andalan/menu
utama? Cafe biasa saja sudah cukup bukan? Mengapa update status di suatu tempat yang
dinilai ‘fancy’ begitu penting? Mereka tidak ingat, meskipun mereka pesan makanan utama
di cafe tersebut tidak pantas bagi mereka untuk memamerkannya karena itu merupakan
uang hasil kerja keras orang tuanya dan bukan uang mereka sendiri, lain halnya ketika
mereka sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, mereka bebas melakukan apa saja.
Salah satu alasan yang masih saya perdebatkan perihal positif negatifnya adalah
media sosial mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Sekarang orang merasa
tidak penting berbicara secara langsung dikarenakan ada teknologi yang namanya media
sosial, semua bisa dilakukan melalui media sosial, mereka dapat bertukar cerita, foto, pesan
suara, bahkan video melalui media sosial dan itu membantu mereka mengatasi rasa kangen
kepada orang – orang yang jauh jaraknya. Kemudian juga pada masa yang sudah sangat
global ini pekerjaan pun bisa dilakukan melalui media sosial seperti bertukar informasi tanpa
bertemu tatap muka, hal yang membuat saya merasa tidak nyaman dalah ketika sedang
berkumpul dengan kerabat mereka cenderung masih memprioritaskan urusan pekerjaan

dibandingkan dengan berinteraksi langsung padahal orang terdekat mereka sudah
meluangkan waktunya susah payah.

Biarpun media sosial dan smart phone itu penting, namun interaksi secara langsung
juga penting karena tidak semua orang yang berada di dunia maya dapat membantu anda
dan betul – betul peduli kepada anda, jangan sia – siakan orang terdekat yang ada di sekitar
anda. Hargai waktu mereka, sempatkan untuk meletakkan smart phone anda sejenak dan
berinteraksi lah dengan mereka, anda tidak tahu kapan terakhir kali anda akan bertemu
mereka dan anda tentu tidak ingin menyesal ketika anda tidak dpat bertemu dan melihat
wajah mereka untuk yang terakhir kalinya.