Fisioterapi Kardiovaskuler Pulmonal 2 Pertemuan 10

  Oleh: Oleh: Slamet Sumarno.

  Slamet Sumarno.

  12102007, 8098743, 081382139050.

  12102007, 8098743, 081382139050.

  Pengertian.

  Pengertian.

  Resusitasi (resucitation)= Pertolongan pada Resusitasi (resucitation)= Pertolongan pada keadaan gawat. keadaan gawat.

  Resusitasi jantung paru (RJP) = Adalah suatu Resusitasi jantung paru (RJP) = Adalah suatu metode/cara untuk mengembalikan fungsi metode/cara untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi darah pada penderita pernafasan dan sirkulasi darah pada penderita yang mengalami henti nafas atau henti jantung. yang mengalami henti nafas atau henti jantung.

  Resusitasi meliputi: Resusitasi meliputi: 1.Resusitasi Pulmonal.

  1.Resusitasi Pulmonal.

  2. Resusitasi Cardiopulmonair.

  2. Resusitasi Cardiopulmonair.

  3. Resusitasi Crdio Pulmonal Cerebral.

  3. Resusitasi Crdio Pulmonal Cerebral.

  Definisi Resusitasi.

  Definisi Resusitasi.

  

Usaha mengembalikan fungsi pernafasan

Usaha mengembalikan fungsi pernafasan

dan sirkulasi dan penanganan akibat dan sirkulasi dan penanganan akibat

apnoe dan atau henti jantung pada orang

apnoe dan atau henti jantung pada orang

yang fungsi jantung paru dan cerebral yang fungsi jantung paru dan cerebral mengalami kegagalan toatal oleh suatu mengalami kegagalan toatal oleh suatu sebab yang datang tiba-tiba dengan sebab yang datang tiba-tiba dengan

keadaan tubuh yang dimungkinkan fungsi

keadaan tubuh yang dimungkinkan fungsi

jantung paru cerebral dapat bekerja jantung paru cerebral dapat bekerja kembali dan selanjutnya dapat hidup kembali dan selanjutnya dapat hidup normal . normal .

  

Kapan Resusitasi dilakukan.

  

Kapan Resusitasi dilakukan.

  Dapatkah RJP dapat menjegah kematian? Dapatkah RJP dapat menjegah kematian?

   Definisi kematian.

  Definisi kematian.

  1.

  1. Mati klinis: Suatu keadaan dimana HR dan RR

  Mati klinis: Suatu keadaan dimana HR dan RR berhenti. Kematian ini bersifat reversibel berhenti. Kematian ini bersifat reversibel (iskemia otak) 3-5 min. (iskemia otak) 3-5 min.

  2.

  2. Mati klinis dalam waktu 4-6 min tidak

  Mati klinis dalam waktu 4-6 min tidak mendapat pertolongan menjadi mati biologis. mendapat pertolongan menjadi mati biologis.

  Hal ini karena organ Vital seperti: Jantung, paru Hal ini karena organ Vital seperti: Jantung, paru dan otak tidak dapat bertahan hidup lama dan otak tidak dapat bertahan hidup lama tanpa oksigen. tanpa oksigen.

  Pertolongan yg tepat.

  Pertolongan yg tepat.

  Pertolongan yang diberikan setelah henti Pertolongan yang diberikan setelah henti

nafas dan sirkulasi sebelum 4-5 min masih

nafas dan sirkulasi sebelum 4-5 min masih

berhasil untuk menjalankan kembali berhasil untuk menjalankan kembali

pernafasan dan jantung spontan sehingga

pernafasan dan jantung spontan sehingga

dapat memberikan nutresi kepada otak dapat memberikan nutresi kepada otak dan tubuh secara umum sehingga tubuh dan tubuh secara umum sehingga tubuh dapat hidup kembali sehat seperti semula. dapat hidup kembali sehat seperti semula.

  

Mati Biologis.

  

Mati Biologis.

  Suatau keadaan dimana sel-sel tubuh Suatau keadaan dimana sel-sel tubuh terutama otak tidak bekerja lagi. terutama otak tidak bekerja lagi.

  Kematian ini bersifat irreversibel (permanen).

  Kematian ini bersifat irreversibel (permanen).

  Kematian biologis ada 3.

  Kematian biologis ada 3.

  1.

  1. Kematian Cerebral : Ada nekrose jaringan

  Kematian Cerebral : Ada nekrose jaringan otak. Hal ini terjadi 4-6 menit setelah otak tidak otak. Hal ini terjadi 4-6 menit setelah otak tidak mendapat sirkulasi dan oksigen. mendapat sirkulasi dan oksigen.

  2.

  2. Kematian otak Total meliputi nekrosis serebral

  Kematian otak Total meliputi nekrosis serebral termasuk otak kecil dan batang otak. Terjadi termasuk otak kecil dan batang otak. Terjadi bila otak tidak mendapat sirkulasi dan oksigen bila otak tidak mendapat sirkulasi dan oksigen dalam waktu 20-30 menit. dalam waktu 20-30 menit.

  3.

  3. Kematian Biologis. Nekrosis semua organ

  Kematian Biologis. Nekrosis semua organ vital: Otak, Jantung, paru, hati, ginjal dan

  Mati Sosial.

  Mati Sosial.

  Waktu mengembalikan fungsi Vital sangat Waktu mengembalikan fungsi Vital sangat sempit 4-5 min, sehingga untuk mendapatkan sempit 4-5 min, sehingga untuk mendapatkan keberhasilan juga sangat cepat. keberhasilan juga sangat cepat.

  Bila resusitasi dapat dilakukan pada saat kritis Bila resusitasi dapat dilakukan pada saat kritis ini kemungkinan berhasil mengembalikan fungsi ini kemungkinan berhasil mengembalikan fungsi kearah normal akan didapat. kearah normal akan didapat.

  Tetapi bila Waktu yang dicapai melewati waktu Tetapi bila Waktu yang dicapai melewati waktu kritis atau lebih dari 6 min berhasil kritis atau lebih dari 6 min berhasil mengembalikan fungsi jantung paru tetapi fungsi mengembalikan fungsi jantung paru tetapi fungsi otak sering mengalami gangguan dan bahkan otak sering mengalami gangguan dan bahkan koma dan tidak pernah sadar atau disebut mati koma dan tidak pernah sadar atau disebut mati sosial (Hidup Vegetatif) Ketergantungan. sosial (Hidup Vegetatif) Ketergantungan.

  

Tahap dan langkah Resusitasi

Tahap dan langkah Resusitasi

Jantung paru Otak.

  

Jantung paru Otak.

  Untuk memudahkan mengingat dan melakukan Untuk memudahkan mengingat dan melakukan tahapan dalam memberikan bantuan resusitasi, tahapan dalam memberikan bantuan resusitasi, resusitasijantung paru otak dibagi dalam 3 resusitasijantung paru otak dibagi dalam 3 tahap dan 9 langkah. tahap dan 9 langkah.

  Tahap I. Basic Live Support (Bantuan Hidup Tahap I. Basic Live Support (Bantuan Hidup dasar). dasar).

  Tujuan: Oksigenesasi darurat, memberikan Tujuan: Oksigenesasi darurat, memberikan oksigen pada otak supaya tidak terjadi oksigen pada otak supaya tidak terjadi gangguan irreversibel. gangguan irreversibel.

  Langkah-langkahnya : Langkah-langkahnya :

  Penguasaan jalan nafas agar bebas dan Penguasaan jalan nafas agar bebas dan bersih dari hambatan. bersih dari hambatan.

  Tehnik: Tehnik: 1.

  1. Bebasakan penghambat ventilasi dng

  Bebasakan penghambat ventilasi dng membebaskan dada dan perut dari hambatan membebaskan dada dan perut dari hambatan gerak ( BH, Gesper, jelana) gerak ( BH, Gesper, jelana) 2.

  2. Buka jalan nafas dng memposisikan kepala

  Buka jalan nafas dng memposisikan kepala semi ekstensi dan rotasi. semi ekstensi dan rotasi.

  3.

  3. Buka jalan nafas dengan sedikit membuka

  Buka jalan nafas dengan sedikit membuka mulut dan membersihkan isi mulut bila ada mulut dan membersihkan isi mulut bila ada benda asing. benda asing. Bantuan pernafasan.

  Bantuan pernafasan.

  Bila masih aktif bernafas berikan bantuan Bila masih aktif bernafas berikan bantuan oksigen bila tidak ada berikan bantuan pasif oksigen bila tidak ada berikan bantuan pasif untuk meningkatkan ventilasi. untuk meningkatkan ventilasi.

  Tehnik: Tehnik: Pasif soulder fleksi dan ekstensi.

  Pasif soulder fleksi dan ekstensi.

  Pasif hip fleksi ekstensi.

  Pasif hip fleksi ekstensi.

  Pasif Trunk fleksi ekstensi.

  Pasif Trunk fleksi ekstensi.

  Terapi oksigen tetap diberikan bila ada.

  Terapi oksigen tetap diberikan bila ada.

  Bila terjadi henti nafas. Lihat bantuan nafas satu Bila terjadi henti nafas. Lihat bantuan nafas satu

  Langkah pertama menentukan ada Langkah pertama menentukan ada

tidaknya denyut nadi dan mengadakan

tidaknya denyut nadi dan mengadakan

bantuan sirkulasi. bantuan sirkulasi.

  

Langkah usaha: usahakan sirkulasi ke

Langkah usaha: usahakan sirkulasi ke

otak lebih tinggi. otak lebih tinggi.

  Mengatasi perdarahan.

  Mengatasi perdarahan.

  Kompresi jantung.

  Kompresi jantung.

  Posisikan pada posisi syok .

  Posisikan pada posisi syok .

  Tahap II. ( Bantuan hidup lanjut) Tahap II. ( Bantuan hidup lanjut) Advanced Life Support.

  Advanced Life Support.

  Tujuan: Untuk mengembalikan sirkulasi Tujuan: Untuk mengembalikan sirkulasi

spontan dan stabilisasi sistem jantung paru.

spontan dan stabilisasi sistem jantung paru.

  Langkah: Langkah:

  Setelah berhasil melakukan Setelah berhasil melakukan bantuan dasar hidup dengan bantuan dasar hidup dengan tanda-tanda vital yg nyata maka tanda-tanda vital yg nyata maka dilakukan Pemberian obat dan dilakukan Pemberian obat dan

cairan fisiologis melalui infus intra

cairan fisiologis melalui infus intra

venus venus .

  .

  

Melakukan pemeriksaan dengan EKG

Melakukan pemeriksaan dengan EKG

untuk mengetahui gambaran kerja untuk mengetahui gambaran kerja jantung sehingga dapat dilanjutkan jantung sehingga dapat dilanjutkan tindakan selanjutnya untuk tindakan selanjutnya untuk mempertahankan kerja jantung yang mempertahankan kerja jantung yang baik. baik.

  Pengobatan fibrilasi untuk memperbaiki Pengobatan fibrilasi untuk memperbaiki

  Tahap : III.

  Tahap : III.

  Menentukan keadaan untuk tindakan terapi penyebab Kematian dan bagaimana kemungkinan selanjutnya

  Memulihkan fungsi otak dengan perbaikan sirkulasi otak yang cukup dan menekan nikrose otak.. Sebab-sebab sumbatan jalan nafas: Sebab-sebab sumbatan jalan nafas: 1.

  1. Bila pasien tidak sadar lidah jatuh kebelakang.

  Bila pasien tidak sadar lidah jatuh kebelakang.

  2.

  2. Benda asing: benda vomitus, darah atau ludah

  Benda asing: benda vomitus, darah atau ludah yang tidak bisa ditelan. yang tidak bisa ditelan.

  3.

  3. Spasme laryng dan bronkus pada pasien

  Spasme laryng dan bronkus pada pasien tenggelam. tenggelam.

  4.

  4. Gangguan saraf pusat akibat trauma

  Gangguan saraf pusat akibat trauma 5.

  5. Terjekik benda asing: makanan atau benda

  Terjekik benda asing: makanan atau benda lain. lain.

  6.

  6. Serangan jantung akut.

  Serangan jantung akut.

  Tindakan.

  Tindakan.

  Periksa : apakah ada gerakan dada atau Periksa : apakah ada gerakan dada atau perut (pernafasan) dan nyakini bukan perut (pernafasan) dan nyakini bukan paradosal breathing. paradosal breathing.

  Auskultasi: dekatkan telinga anda dekat Auskultasi: dekatkan telinga anda dekat

hidung atau mulut apakah ada suara nafas

hidung atau mulut apakah ada suara nafas

  Rasakan aliran udara dari hidung atau mulut dengan punggung tangan anda. mulut dengan punggung tangan anda.

Rasakan aliran udara dari hidung atau

  

Jenis sumbatan jalan nafas.

  

Jenis sumbatan jalan nafas.

  Sumbatan total: Sumbatan total:

  Pasien sadar : tanda adanya retraksi Pasien sadar : tanda adanya retraksi clavikula, Tidak ada suara nafas dan tidak clavikula, Tidak ada suara nafas dan tidak terasa udara keluar masuk paru. terasa udara keluar masuk paru.

  Pasien tidak bisa nafas (apnoe) Pasien tidak bisa nafas (apnoe) Gerakan dada tidak ada.

  Gerakan dada tidak ada.

  Suara nafas tidak ada.

  Suara nafas tidak ada.

  Tidak terasa ada udara keluar masuk paru

  Gejala Sumbatan parsial Gejala Sumbatan parsial Pasien nafas spontan.

  Pasien nafas spontan.

  Lihat : ada retraksi dada.

  Lihat : ada retraksi dada.

  Dengar : ada ngorok (ada obstruksi) Dengar : ada ngorok (ada obstruksi)

  Kumur ada cairan dalam mulut, Kumur ada cairan dalam mulut, crowing (lenking) ada penyempitan crowing (lenking) ada penyempitan

  (spasm) (spasm) rasakan : ada aliran udara ringan. rasakan : ada aliran udara ringan.

  Pasien apnoe.

  Pasien apnoe.

  Dengan = - Dengan = -

  Lihat = - Lihat = - Rasakan = (-) imflasi ada hambatan.

  Rasakan = (-) imflasi ada hambatan. Tindakan penguasaan jalan nafas.

  Tindakan penguasaan jalan nafas.

  Bila kita mendapatkan pasien tak sadar.

  Bila kita mendapatkan pasien tak sadar.

  Yakini pasien tak sadar dengan memegang bahu Yakini pasien tak sadar dengan memegang bahu pasien dan memanggilnya bila memang tak pasien dan memanggilnya bila memang tak sadar kuasai jalan nafas untuk bebas dan bersih sadar kuasai jalan nafas untuk bebas dan bersih

  Tehnik posisikan tidur terlentang dan buka Tehnik posisikan tidur terlentang dan buka mulut, buat kepala semi ekstensi dan rotasi. mulut, buat kepala semi ekstensi dan rotasi.

  Periksa pernafasan: lihat dengar dan rasakan Periksa pernafasan: lihat dengar dan rasakan ada tidak nafasnya. ada tidak nafasnya.

  Dilakukan bila tidak kontra indikasi (patah leher Dilakukan bila tidak kontra indikasi (patah leher atau tulang belakang, trauma kepala). atau tulang belakang, trauma kepala).

  

Posisi mantap.

  

Posisi mantap.

  1.

  1. Penolong jongkok disamping pasien.

  Penolong jongkok disamping pasien.

  2.

  2. Fleksikan tungkai yang dekat dengan kita

  Fleksikan tungkai yang dekat dengan kita 3.

  3. Letakkan tangan pasien: yang dekat dengan

  Letakkan tangan pasien: yang dekat dengan kita dibawah bokong dan yang jauh kita diatas kita dibawah bokong dan yang jauh kita diatas dada pasien. dada pasien.

  4.

  4. Dengan lembut gulingkan pasien kearah kita.

  Dengan lembut gulingkan pasien kearah kita.

  5.

  5. Ekstensikan kepala dan pertahankan kepala

  Ekstensikan kepala dan pertahankan kepala lebih rendah, letakkan tangan sebelah atas ke lebih rendah, letakkan tangan sebelah atas ke bawah pipi untuk mempertahankan ekstensi bawah pipi untuk mempertahankan ekstensi kepala dan menjegah pasien berguling kepala dan menjegah pasien berguling kedepan, tangan bawah bebas. kedepan, tangan bawah bebas.

  

Cara membuka jalan nafas dengan

Cara membuka jalan nafas dengan

tehnik Tripel air way maneuver.

tehnik Tripel air way maneuver.

  Ekstensi kepala Ekstensi kepala

  Dorong madibula Dorong madibula kedepan kedepan

  Buka mulut sedikit Buka mulut sedikit

  

Cara membersihkan jalan nafas

Cara membersihkan jalan nafas

secara manual.

secara manual.

  Bila dengan cara Bila dengan cara maneuver ada maneuver ada sumbatan dan sumbatan dan dicurigai benda asing dicurigai benda asing di jalan nafas atas , di jalan nafas atas , buka mulut dengan buka mulut dengan paksa dan bersihkan. paksa dan bersihkan.

  

Benda asing di jln nafas pada anak

Benda asing di jln nafas pada anak

Seperti makan atau uang logam.

  Seperti makan atau uang logam.

  Langkah-langkah Langkah-langkah 1.

  1. Bila sdara diminta batuk kuat.

  Bila sdara diminta batuk kuat.

  2.

  2. Bila tidak mampu batuk lakukan pemukulan pada

Bila tidak mampu batuk lakukan pemukulan pada

punggung 3-5 kali dengan telapak tangan. punggung 3-5 kali dengan telapak tangan.

  3.

  3. Bila tidak berhasil dudukkan pasien atau berdiri Bila tidak berhasil dudukkan pasien atau berdiri

dengan kepala lebih rendah dari leher dan ulangi

dengan kepala lebih rendah dari leher dan ulangi

pemukulan spt diatas disertai penekanan pada perut. pemukulan spt diatas disertai penekanan pada perut.

  4.

  4. Ulangi beberapa kali bila belum berhasil.

  Ulangi beberapa kali bila belum berhasil.

  5.

  5. Bila tetap gagal buka mulut dng pakas dan usahakan Bila tetap gagal buka mulut dng pakas dan usahakan mengeluarkan dengan jari masuk mulut. mengeluarkan dengan jari masuk mulut.

  Mengeluarkan benda asing pada Mengeluarkan benda asing pada bayi. bayi.

  Bayi diletakkan diatas tangan kanan pada dada Bayi diletakkan diatas tangan kanan pada dada dan usahakan kepala lebih rendah dari badan dan usahakan kepala lebih rendah dari badan topang rangan dengan jari-jari tangan. topang rangan dengan jari-jari tangan.

  Letakkan taangan kakan anda diatas paha anda.

  Letakkan taangan kakan anda diatas paha anda.

  Pukul dengan tangan yang satu sampai diulang Pukul dengan tangan yang satu sampai diulang

  4 kali dengan telapak tangan pada antara 4 kali dengan telapak tangan pada antara scapula. scapula.

  Setelah pemukulan letakkan tangan yg habis Setelah pemukulan letakkan tangan yg habis memukul untuk mengkompresi dada dan memukul untuk mengkompresi dada dan balikkan bayi diantara pangkuan dan lakukan balikkan bayi diantara pangkuan dan lakukan kompresi pada leher dan rahang dengan lebih kompresi pada leher dan rahang dengan lebih lambat. lambat.

  Breathing (Ventilasi buatan) Breathing (Ventilasi buatan) Bantuan nafas (breathing).

  Bantuan nafas (breathing).

  Tehnik: Tehnik:

  Mulut ke hidung. (lebih banyak dipakai) sebab: sebab:

  a. Pada mulut tertutup hidung terbuka

  a. Pada mulut tertutup hidung terbuka

  b. Lebih mudah dan aman, mulut sudah

  b. Lebih mudah dan aman, mulut sudah tertutup. tertutup.

  c. Tekanan kemungkinan masuk gaster lebih

  c. Tekanan kemungkinan masuk gaster lebih kecil. kecil.

  2. Mulut ke Mulut. Lebih sukar.

  2. Mulut ke Mulut. Lebih sukar.

  

Ventilasi mulut ke hidung

Ventilasi mulut ke hidung

Posisi pasien.

  Posisi pasien.

  Supine lying dengan semi ekstensi diatas dasar keras.

  Supine lying dengan semi ekstensi diatas dasar keras.

  Posisi penolong.

  Posisi penolong.

  

Berlutut/ berdiri disamping atas pasien, letakkan tangan

Berlutut/ berdiri disamping atas pasien, letakkan tangan

diatas garis batas rambut dan dibawah dagu, kepala diatas garis batas rambut dan dibawah dagu, kepala hiperekstensi dan menarik rahang bawah ke depan, hiperekstensi dan menarik rahang bawah ke depan, mulut tertutup. mulut tertutup.

  

Penolong tarik nafas mulut ditutupkan kedua lubang hidung

Penolong tarik nafas mulut ditutupkan kedua lubang hidung

dan menghembuskan dengan kuat ke hidung pasien, dan menghembuskan dengan kuat ke hidung pasien, kemudian ulangi tarik nafas dan hembuskan lagi sampai kemudian ulangi tarik nafas dan hembuskan lagi sampai

2 kali untuk satu penolong dan sekali untuk 2 penolong.

  

2 kali untuk satu penolong dan sekali untuk 2 penolong.

  

Kompresi jantung.

  

Kompresi jantung.

  

Henti jantung ditandai dengan hilangnya

Henti jantung ditandai dengan hilangnya

denyut nadi. denyut nadi.

  Aliran darah ke seluruh tubuh akibat Aliran darah ke seluruh tubuh akibat pompa jantung bila jantung henti pompa jantung bila jantung henti

memompa maka aliran darah ke seluruh

memompa maka aliran darah ke seluruh

tubuh tidak berfungsi. tubuh tidak berfungsi.

  Untuk mengembalikan fungsi atau Untuk mengembalikan fungsi atau

membantu kerja jantung dapat dilakukan

membantu kerja jantung dapat dilakukan

massage jantung (kompresi jantung). massage jantung (kompresi jantung).

  Penyelidikan terbaru.

  Penyelidikan terbaru.

  Perubahan tekanan intrathorak secara Perubahan tekanan intrathorak secara global dapat mempengaruhi sirkulasi global dapat mempengaruhi sirkulasi darah. Pada orang dewasa aliran darah darah. Pada orang dewasa aliran darah selama kompresi jantung luar (massage selama kompresi jantung luar (massage

jantung) yang efektif hanya terjadi bila titik

jantung) yang efektif hanya terjadi bila titik

penekanan pada: antara sternum dan penekanan pada: antara sternum dan tulang belakang. tulang belakang.

  Volume curah jantung selama kompresi luar 20-40% dari saat rest. luar 20-40% dari saat rest.

Volume curah jantung selama kompresi

  

Langkah-langkah kompresi jantung.

  

Langkah-langkah kompresi jantung.

  Posisi pasien supine lying dialas Posisi pasien supine lying dialas keras tidak membal. keras tidak membal.

  Penolong berlutut atau berdiri Penolong berlutut atau berdiri disamping pasien. disamping pasien.

  Titik kompresi: pertengahan Titik kompresi: pertengahan sternum (3 jari diatas xypoid)(15) sternum (3 jari diatas xypoid)(15)

  Kompresi dilakukan dengan Kompresi dilakukan dengan menekan sternum dengan siku menekan sternum dengan siku lurus (180 lurus (180

  ) tangan ditindih yang ) tangan ditindih yang lain sehingga menekan sternum lain sehingga menekan sternum sampai 4 cm (16) sampai 4 cm (16)

  Lama kompresi sama lama Lama kompresi sama lama relaksasi (60/min) relaksasi (60/min)

  

Tahapan RJP.

  

Tahapan RJP.

  1.Posisi pasien terlentang diatas alas keras.

  1.Posisi pasien terlentang diatas alas keras.

  2.Bersihkan jalan nafas.

  2.Bersihkan jalan nafas.

  3. Posisikan kepala membuka jalan nafas semi

  3. Posisikan kepala membuka jalan nafas semi ekstensi rotasi. ekstensi rotasi.

  4.Bila henti jantung dan henti nafas lakukan

  4.Bila henti jantung dan henti nafas lakukan pukulan jantung 1-2 kali seberat menekan 4 cm pukulan jantung 1-2 kali seberat menekan 4 cm rongga dada. rongga dada.

  5. Lakukan bantuan nafas tergantung penolong

  5. Lakukan bantuan nafas tergantung penolong satu : 2 kali bantuan nafas 15 kompresi jantung. satu : 2 kali bantuan nafas 15 kompresi jantung.

  6. Dua penolong : 2 bantuan nafas 5 kali kompresi

  6. Dua penolong : 2 bantuan nafas 5 kali kompresi jantung kecepatan kompresi jantung 60-80/min. jantung kecepatan kompresi jantung 60-80/min.

  Satu penolong.

  Satu penolong.

  Satu penolong dilakukan 15 kali kompresi Satu penolong dilakukan 15 kali kompresi

jantung diikuti 2 kali ventilasi, setiap tiupan

jantung diikuti 2 kali ventilasi, setiap tiupan

berlangsung 1-1,5 detik atau dengan : berlangsung 1-1,5 detik atau dengan : Frekuensi jantung 60 -80 x perdetik.

  Frekuensi jantung 60 -80 x perdetik.

  RR : 12-16/min (2x4-3x4) RR : 12-16/min (2x4-3x4)

  Untuk dua penolong.

  Untuk dua penolong.

  

Dilakukan tiap 2 tiupan dan kompresi

Dilakukan tiap 2 tiupan dan kompresi

jantung tiap 5 kali. jantung tiap 5 kali.

  HR dibuat antara 80-100/min RR = 12- 16 / min. RR = 12- 16 / min.

HR dibuat antara 80-100/min

  

Evaluasi keberhasilan.

  

Evaluasi keberhasilan.

  Cek penyempitan pupil dan cacat.

  Cek penyempitan pupil dan cacat.

  Perbaikan sirkulasi kulit dan selaput lendir.

  Perbaikan sirkulasi kulit dan selaput lendir.

  Pulsasi karotiskomunis teraba setiap kompresi yang Pulsasi karotiskomunis teraba setiap kompresi yang efektif. efektif.

  Bila tidak berhasil, evaluasi titik kompresi dada dan Bila tidak berhasil, evaluasi titik kompresi dada dan tingkatkan kompresinya. tingkatkan kompresinya.

  

Bila kompresi lebih rendah dari resistance maka aliran

Bila kompresi lebih rendah dari resistance maka aliran

tidak jalan, sebaliknya tekanan lebih besar tidak lebih

tidak jalan, sebaliknya tekanan lebih besar tidak lebih baik. baik.

  Bila masih gagal elevasikan tungkai 30 Bila masih gagal elevasikan tungkai 30 dan lakukan dan lakukan

berganian kompresi betis untuk membantu curah balik.

berganian kompresi betis untuk membantu curah balik.

  RJK dilakukan 30 menit. atau sampai ada respon RJK dilakukan 30 menit. atau sampai ada respon jantung dan nafas. jantung dan nafas.

  Resusitasi batuk.

  Resusitasi batuk.

  Henti jantung hanya mampu mempertahan kan Henti jantung hanya mampu mempertahan kan sirkulasi cerebral selama 90 detik dan inipun sirkulasi cerebral selama 90 detik dan inipun sudah iskemia. bila lebih dari 2 menit cerebral sudah iskemia. bila lebih dari 2 menit cerebral sudah injury dan akan nikrose bila lebih 4 menit. sudah injury dan akan nikrose bila lebih 4 menit.

  Batuk memungkinkan tekanan intrathorak Batuk memungkinkan tekanan intrathorak meningkat dan memungkinkan aliran cerebral meningkat dan memungkinkan aliran cerebral dan bila terjadi secara intermeten dan bila terjadi secara intermeten memungkinkan pompaan sirkulasi memungkinkan pompaan sirkulasi Hal ini terjadi bila pasien tidak hilang kesadaran.

  Hal ini terjadi bila pasien tidak hilang kesadaran.

  

Komplikasi RJPC.

  

Komplikasi RJPC.

  Tersering fraktur sternum dan iga 30 %.

  Tersering fraktur sternum dan iga 30 %.

  Trauma limfa, hati, jantung, paru atau Trauma limfa, hati, jantung, paru atau pneumotoraks jarang terjadi bila tehnik pneumotoraks jarang terjadi bila tehnik benar. benar.

  

Trauma terjadi bila kompresi tidak benar

dan kekuatan berlebihan. dan kekuatan berlebihan.

Trauma terjadi bila kompresi tidak benar

  

Gambar.

  

Gambar.

  

Trima kasih.

  

Trima kasih.