TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS LAUNDRY

TUGAS STUDI KELAYAKAN
MENDIRIKAN USAHA LAUNDRY
DI YOGYAKARTA
DOSEN :
KELAS :

DISUSUN OLEH:

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PENDAHULUAN
BAB 1. RINGKASAN
1.1 LATAR BELAKANG PROYEK DAN PEMRAKARSA
Dengan kondisi sekarang ini dimana persaingan dalam dunia usaha
semakin ketat, maka untuk menghadapi situasi dan keadaan yang demikian
pengusaha harus mampu dan cepat dan tepat mengambil keputusan agar
perusahaan yang didirikan dapat berkembang dengan baik.
Mendirikan suatu perusahaan bukanlah merupakan hal yang mudah, namun
memelihara dan mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan tersebut
merupakan suatu pekerjaan yang jauh lebih banyak tantangannya. Masalah-masalah

akan selalu muncul baik dari dalam perusahaan maupun dariluar perusahaan.
Sebagai salah satu bentuk usaha, Laundry dikatakan cukup terkenal oleh
masyarakat. Selain itu, usaha laundry memiliki pesaing-pesaing yang cukup banyak
pelanggannya.
Adanya kecenderungan gaya hidup praktis dan menyerahkan urusan cucian ke
jasa laundry.
Selain karena perubahan gaya hidup juga karena tuntutan kesibukan yang
memakan waktu dan tenaga, karyawan, mahasiswa, dan bahkan ibu rumah tangga,
yang merasa tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian, dan energi mereka sudah
digunakan untuk aktifitas mereka yang padat, sehingga lebih memilih
menyerahkannya pada usaha laundry.
Kondisi cuaca yang berubah saat ini, lebih sering hujan mengakibatkan pakaian
cepat menjadi kotor, menjemur pakaian menjadi lama proses pengeringannya. Trend
menggunakan jasa laundry juga sudah menjadi gaya hidup masyarakat.

1.2 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN PRODUK
Pemasaran adalah studi mengenai bagaimana berbagai pihak memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran. Konsep inti dalam
studi pemasaran adalah kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, pertukaran,
transaksi, dan pasar.


Sasaran pasar untuk usaha coffee shop ini adalah kalangan anak muda
menengah keatas dan eksekutif muda, dan dilakukan analisis untuk lokasi usaha yang
tepat yakni dekat dengan aktifitas pendidikan dan perkantoran.
Untuk memproyeksi jumlah permintaan dilakukan survey coffee shop yang
sudah ada dan juga melihat faktor persaingan usaha sejenis yang sudah berdiri, dalam
studi kelayakan ini survey dilakukan pada coffee shop Soda Lounge, Frappio, dan
Circi. Survey tersebut juga dapat menjadi gambaran kisaran harga produk yang akan
dijual.
Pada aspek pasar dan pemasaran ini juga dibahas bagaimana cara yang paling
tepat untuk melakukan promosi sesuai dangan sasaran pasar, lalu melakukan
perhitungan biaya promosi yang dikeluarkan per hari dan per bulan terutama pada
bulan pertama.

1.3 ASPEK PRODUKSI, TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
Pada aspek produksi, teknis, dan teknologis berisi tentang bahan-bahan baku
yang dipakai berikut dengan penjelasan

kualitas bahan, kemudahan untuk


mendapatkan bahan, asal dari bahan tersebut apakah bahan itu impor atau lokal, dan
menjelaskan alat-alat apa saja yang dipakai serta diberi penjelasan tentang fungsi alat,
kualitas alat dan harga alat tersebut.

1.4 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Aspek sumber daya manusia membahas tentang peranan tenaga kerja yakni
menentukan berapa orang yang dibutuhkan dalam usaha coffee shop ini, keahlian apa
saja yang harus dimiliki, bagaimana cara mendapatkan pekerja, dan menentukan gaji
yang sesuai untuk pekerja.

1.5 ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI
Aspek dimana faktor finansial menjadi faktor utama. Dalam aspek keuangan ini
sangat berpengaruh pada kesanggupan suatu usaha untuk memperoleh dana.

1.6 KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa proyek ini layak atau tidak untuk dijadikan usaha.
Sehingga dalam perencanaan dan pelaksanaannya harus mempertimbangkan
masalah kualitas dan kuantitas baik aspek pemasaran, lokasi, teknilogi ataupun

sumber daya manusia.

BAB 2. LATAR BELAKANG PROYEK DAN PEMRAKARSA
2.1.LATAR BELAKANG DAN TUJUAN DIADAKAN STUDI KELAYAKAN
Adapun tujuan dari diadakannya studi kelayakan proyek adalah sebagai
berikut :
1. Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan ide/gagasan secara lebih
mendalam sebelum dilaksanakan.
2. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Manajemen dan Kelayakan Proyek.
3. Untuk mengetahui apakah proyek COFFEE SHOP

ini layak untuk

dibangun.
4. Secara ekonomi apakah proyek ini akan mendatangkan keuntungan bagi
investor, yang dapat dikaji menurut analisis ekonomi.
2.2 URAIAN TENTANG PROYEK YANG DIRENCANAKAN

Dewasa ini perkembangan moderenisasi dan globalisasi telah sampai pada
perubahan pemikiran hingga perilaku masyarakat. Gaya hidup menjadi poin penting

bagi perubahan sosial yang terjadi dan perubahan ini tidak terlepas dari perbedaan
cara pandang masyarakat terhadap realitas yang ada di hadapannya. yang tidak lagi
mempertimbangkan sisi hakikat dan fungsi, melainkan kepuasan gaya hidup semata.
Coffee shop yang ada di kota-kota besar merupakan salah satu dari fenomena dari
trend gaya hidup masa kini.
Bukan hanya sebagai pelengkap gaya hidup di jaman moderen saja,
banyaknya bermunculan coffee shop juga sebagai penyaluran dari terus meningkatnya
produksi kopi di Indonesia. Indonesia sebagai produsen kopi dunia yakni peringkat 4
setelah Brazil, Kolumbia, dan Vietnam.
2.3 Studi Pendukung
Di dalam studi kelayakan ini lingkup pekerjaan dari sebuah proyek pembuatan
usaha, mengacu pada permasalahan yang timbul seputar keberadaan dan
keberlangsungan dari kondisi pasar itu sendiri.
Adapun pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.

Mencari informasi berupa observasi lapangan, literature, dan
pengetahuan lainnya (browsing internet).

2.


Mengadakan studi – studi perbandingan dengan usaha lain yang sejenis
yang terletak di Indonesia.

3.

Melakukan studi literature, sebagai acuan dalam pengerjaan studi
kelayakan.

BAB 3. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
3.1 TREND PERKEMBANGAN PERMINTAAN PRODUK
3.1.1 Minat penduduk Jogja terhadap Coffee Shop
Survey tentang minat penduduk Jogja terhadap coffee shop yang sudah ada.
Minat penduduk Jogja cukup tinggi. Tebukti dari beberapa coffee shop yang sudah
ada terus ramai pada sore hingga malam hari terutama pada akhir pekan.
Tabel minat penduduk jogja terhadap coffee shop
Jumlah coffee shop di
Jogja
20 buah


Rata-rata jumlah

Rata-rata jumlah

pengunjung per coffee

pengunjung per coffee

shop dihari biasa
80 orang

shop di akhir pekan
180 orang

3.1.2 Segmen pasar
Beberapa coffee shop memiliki sasaran konsumen yang berbeda, untuk usaha
coffee shop ini sasaran konsumennya adalah anak muda kelas menengah keatas dan

eksekutif muda, dikarenakan harga minuman dan makanan yang ditawarkan relatif
lebih mahal daripada sekedar cafe biasa.

3.1.3 Penempatan lokasi yang strategis
Lokasi coffee shop yang strategis adalah lokasi yang harus memenuhi kriteria
yang tentu saja sesuai dengan sasaran konsumen, yaitu aksesibel. Aksesibel berarti
mudah dicapai, antara lain dekat dengan jalan raya, dekat dengan tempat aktifitas
pendidikan dan perkantoran.
Dari hasil survey data yang telah di peroleh dapat diambil besimpulan bahwa :
- Segmen pasar berorientasi pada konsumen anak muda kelas menengah ke atas dan
eksekutif muda maka harga makanan dan minuman relatif lebih mahal daripada
hanya sekedar cafe biasa, karena penyajiannya lebih eksklusif dan biasanya
memiliki fasilitas pendukung untuk lebih memuaskan konsumen.
- Lokasi coffee shop sebaiknya dekat dengan tempat aktifitas pendidikan dan
perkantoran, dan mudah untuk dijangkau. Memiliki lahan parkir yang cukup luas.
Misalnya dalam study kelayakan ini mengambil lokasi yang lebih spesifik yaitu di
JL.Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
3.2 PROYEKSI JUMLAH PERMINTAAN PRODUK
Untuk menentukan proyeksi jumlah permintaan produk dilakukan survey di
lokasi yang sudah di rencanakan yaitu di sekitar Babarsari. Dari hasil survey dapat
diketahui bahwa :
Jumlah anak muda dari gol
menengah keatas di daerah

Babarsari
>5.000 orang

Jumlah coffee shop di

Rata-rata pengunjung tiap

sekitar Babarsari

coffee shop per hari

5

< 200 orang

Dari data yang ada di atas maka dapat dilihat proyeksi peminatan dari coffee
shop yang akan dibuat ada kemungkinan bahwa :
Hari keJumlah

1


2

3

4

5

6

7

8

pengunjun

30

25


40

60

85

70

75

65

g
Dari data di atas, rata-rata konsumen yang akan mengunjungi coffee shop adalah 57
orang setiap hari.

3.3 FAKTOR PERSAINGAN
Untuk dapat menciptakan nilai tambah suatu usaha komersial baru, diperlukan
data-data mengenai kondisi usaha sejenis yang sudah ada. Sehingga dengan demikian
akan dapat dipikirkan cara yang paling tepat untuk menarik pengunjung untuk datang.
Kondisi yang diperlukan antara lain :
- lokasi
- harga produk yang ditawarkan
- tampilan bangunan
- faktor kenyamanan konsumen
- kemudahan untuk di capai (aksesabel)
Berikut ini data survey beberapa coffee shop sejenis yang sudah ada di Jogjakarta.
1. SODA LOUNGE
- Lokasi di Jl Adi Sucipto, dekat Safir Square cukup strategis, namun karena
letaknya cukup dekat dengan Safir Square lahan parkir yang ada sering di pakai
oleh pengunjung Safir Square, dan pengunjung Soda Lounge terkadang tidak
mendapat tempat parkir.
- harga makanan dan minuman yang ditawarkan relatif mahal
- tampilan bangunan cukup menarik dengan dominan warna merah dan biru.
- konsumen diberikan kenyamanan dengan menggunakan sofa yang cukup empuk
dan pelayanan yang ramah
- mudah untuk dicapai karena berada di tepi jalan raya.
2. FRAPPIO
- Lokasi di Jl. Babarsari cukup strategis , namun lahan parkirnya cukup sempit
karena berbagi dengan usaha game center di sebelahnya.
- harga makanan dan minuman yang ditawarkan relatif terjangkau terlebih masih
dalam masa promosi
- tampilan bangunan kurang menarik karena warna catnya terlalu kusam
- mungkin karena masih baru pelayanan yang ditawarkan belum terlalu memuaskan
- mudah dicapai dekat dengan beberapa kampus
3. CIRCI

- Lolasi JL. Palagan Tentara Pelajar, cukup jauh dari tempat aktifitas pendidikan
dan perkantoran, lahan parkir cukup sempit
- harga makanan dan minuman yang ditawarkan cukup terjangkau
- tampilan bangunan cukup menarik dengan dominan warna merah menyala
- pelayanannya cukup bagus ditambah dengan fasititas hot spot yang ada
- cukup mudah dicapai karena letaknya tidak terlalu jauh dari ring road
Berdasarkan data survey yang diperoleh, diolah dan dapt diambil kesimpulan bahwa
sebaiknya usaha coffee shop yang akan dibuat dapat memunuhi kriteria
1. tempatnya strategis, dekat dari temapt aktifitas pendidikan dan perkantoran
serta memiliki tempat parkir yang cukup
2. harga makanan dan minuman yang ditawarkan sesuai dengan kualitas kepuasan
yang diberikan
3. memiliki tampilan bangunan yang menarik
4. pelayanan yang diberikan cukup memuaskan baik dari segi sumber daya
manusianya maupun fasilitas pendukung yang lain, misalnya seperti hot spot
yang dapat memudahkan kalangan pelajar mencari data di internet.
5. aksesibel atau mudah untuk dijangkau.
3.4 TREND PERKEMBANGAN HARGA
Menurut sruvey yang dilakukan dilapangan maka didapat perkembangan harga
beberapa coffee shop di Jogja yaitu
- SODA LOUNGE harga makanan dan minuman yang ditawarkan berkisar
Rp.15.000 sampai Rp.30.000
- FRAPIO harga makanan dan minuman yang ditawarkan berkisar Rp.6.000
sampai Rp. 15.000
- CIRCI harga makanan dan minuman yang ditawarkan berkisar Rp. 8.000 sampai
Rp.20.000
Dari perkembangan harga-harga yang ada di beberapa coffee shop maka dapat
diperoleh gambaran harga produk yang akan dijual.

Tabel Harga Produk yang Akan Dijual

Jenis produk yang dijual

Harga per

Keuntung

Pajak

item

an (20%)

(10%)

Harga pokok
Bahan

Tenaga

baku
Coffee
 Moccacino

Rp.

Rp. 2.000

Rp.

Rp. 6.000

Rp.

10.000

Rp. 2.000

1.000

Rp. 6.000

1000

Rp.

Rp. 2.000

Rp.

Rp. 6.000

Rp.

 Hot coffee

10.000

Rp. 1.600

1.000

Rp. 5.000

1000

 Vanila late

Rp.

Rp. 2.000

Rp.

Rp. 6.000

Rp.

 Capucino
 Espreso

10.000

1.000

1000

Rp. 8.000

Rp.

Rp.

Rp.

800

600

10.000

Rp.

Rp.

1.000

1000

Minuman
 Ice lemon tea

Rp. 7.000

Rp. 1.400

Rp.

Rp. 4.500

Rp. 400

 Ice lime squash

Rp. 7.000

Rp. 1.400

700

Rp. 4.500

Rp. 400

 Jus jeruk

Rp. 7.000

Rp. 1.400

Rp.

Rp. 4.500

Rp. 400

 Jus melon

Rp. 7.000

Rp. 1.400

700

Rp. 4.500

Rp. 400

 Jus alpukat

Rp. 8.000

Rp. 1.600

Rp.

Rp. 5.000

Rp. 600

Rp. 8.000

Rp. 1.600

700

Rp. 5.000

Rp. 600

 Jus strawberry

Rp.
700
Rp.
800
Rp.
800

Makanan
 Kentang goreng

Rp. 8.000

Rp. 1.600

Rp.

Rp. 5.000 Rp.

 Roti bakar

Rp.

Rp. 2.000

800

Rp. 6.000 600

 Sandwich

10.000

Rp. 2.000

Rp.

Rp. 6.000

Rp.

 Tiramisu

Rp.

Rp. 2.400

1.000

Rp. 7.200

1.000

10.000

Rp.

Rp.

Rp.

1.000

1.000

12.000

Rp.

Rp.

1.200
1.200
Jadi, kisaran harga yang ditawarkan dalam usaha coffee shop yang direncanakan
adalah Rp. 7.000 sampai Rp. 12.000.
3.5 RENCANA PEMASARAN PRODUK
Dari survey yang telah dilakukan, maka promosi pemasaran produk yang efisien
dan efektif yaitu :
1. pemasangan iklan di media elektronik dan media cetak, seperti koran dan radio
2. menjadi sponsor untuk acara-acara di kampus atau sekolah
3. membuka stand pada bazar
4. menyebar brosur di kampus-kampus dan traffic light
5. mengadakan pertunjukan band
6. memberi diskon pada masa promosi
Tabel Rencana Promosi Pemasaran
Kegiatan promosi

Kapasitas

pemasaran
 Pemasangan iklan
di radio
 Menjadi sponsor

10mnt/hari
1 kali/ bulan

Biaya yang

Biaya yang

dikelurkan

dikeluarkan

per hari
Rp. 50.000

dalam 30 hari
Rp. 1.500.000

Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

Keterangan

Hanya pada bln
pertama
Tergantung jenis
acara

 Stand bazar

1 kali/ bulan

Rp.3.000.000

Rp. 3.000.000

 Menyebar brosur

1000lbr

Rp. 100.000

Rp. 100.000

Hanya pada bln
pertama

 Mengadakan

1 kali/

pertunjukan band
 Memberikan

minggu
10% tiap item

Rp. 500.000
Rp. 100.000

Rp. 2.000.000

Setiap akhir

Rp. 3.000.000

pekan
Hanya pada bln
pertama

diskon
Jumlah pengeluaran

Rp. 5.750.000 Rp. 11.600.000

BAB 4. ASPEK PRODUKSI, TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
4.1

ASPEK PRODUKSI

4.1.1

PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI

a) Rencana penjualan dengan kebutuhan permintaan pasar.
Kapasitas desain :
Setiap dalam 1/jam ada konsumen 10/orang, jadi selama operasional
16/jam terdapat 160/orang. Dengan gencarnya promosi diharapkan
dapat memperkenalkan produk kepada konsumen, memberikan masa
promosi 4 minggu kedepan.

Kapasitas efektif :
Kapasitas sesungguhnya belum stabilnya permintaan minggu petama
sampai ke 4/minggu, rata-rata 1/hari kosumen 15 orang jadi selama 4
minggu mendapatkan

450/orang. Terhitung masa promosi dan

dikurangi masa maintence.
b) Prospek bahan baku ( persediaan, musiman, jalur distribusi ).
Bahan baku utama :
Bahan baku kopi didapatkan dari impor dan produk lokal, untuk daerah
yogyakarta suplai kopi berasal dari daerah jawa tengah.
kopi
Menggunakan produk lokal Sumatra Utara,
Kabupaten Tana toraja, Provinsi Jawa
Tengah, Provinsi Lampung Barat dan Bali.
Bentuk : butiran halus, butiran kasar dan
biji kopi untuk stock.
Jalur distribusi menggunakan transport darat dan udara.
Sistem pemesanan melalui pasar besar.
Berdasarkan klasifikasi Tanaman kopi dibagi 5 jenis ;
a.

Kopi arabika ( Coffea Arabica )

b.

Kopi liberika ( Coffea Liberica )

c.

Kopi robusta ( Coffea Robusta )

d.

Golongan ekselsa

e.

Golongan hibrida

biji-

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Coffee Organization
(ICO), menunjukkan bahwa produksi kopi dunia selama tahun 1998 s/d
2001mengalami peningkatan cukup signifikan dan melampaui tingkat konsumsi
dunia. Kondisi seperti ini menyebabkan kelebihan pasokan (over supply) lebih dari
40% dari kebutuhan pasar. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah
produksi kopi Brazil stabil pada tingkat yang tinggi; terjadinya peningkatan produksi
kopi yang tajam di Vietnam; peningkatan produksi pada beberapa produsen utama
seperti Meksiko, India, Guatemala, Pantai Gading dan Ethiopia, serta stabilnya tingkat
produksi kopi di Indonesia dan Kolumbia.
Brazil sebagai produsen utama kopi dunia, produksinya stabil diatas 31 juta karung
per tahun selama 3 (tiga) tahun terakhir, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya
produksinya selalu berfluktuasi dan terendah mencapai sekitar 16 juta karung.
Kondisi yang serupa juga terjadi di Indonesia (berkisar antara 5,8 juta – 8,5 juta
karung) dan Kolumbia relatif stabil pada tingkat yang cukup tinggi pada kisaran 9,3 –
12,9 juta karung. Vietnam sebagai negara produsen kopi baru menunjukkan
perkembangan produksi kopi hampir 3 kali lipat selama 5 tahun terakhir

Tabel . Perkembangan Produksi Kopi Dunia, 1996-2001 (dalam ribu karung)

Negara

Tahun
1996

1997

1998

1999

2000

2001

1. Brazil

15.784

27.664

22.756

34.547

32.353

31.100

2. Kolumbia

12.878

10.876

12.211

11.088

9.336

12.000

3. Vietnam

3.938

5.705

6.915

6.947

11.264

11.350

4. Indonesia

5.865

8.299

7.756

8.463

6.014

7.300

5. Meksiko

5.527

5.324

5.045

5.051

6.442

6.338

6. India

3.727

3.469

4.735

4.372

5.407

4.917

7. Lainnya

37.928

41.158

36.551

36.040

43.402

39.896

8. Dunia

85.647

102.495

95.969

106.50

114.218

112.901

8
Sumber: International Coffee Organization, Maret 2002

Daerah lokal penghasil kopi.
Kopi – kopi lokal dapat digunakan terkenal dengan keharumannya dan rasa yang
mantab dan sensasional. Kopi lokal kita sudah terkenal sejak zaman kolonial yang
dipromosikan oleh belanda kepada dunia dengan nama Java coffee dan sekarang
menjadi warisan peninggalan yang tersebar diberbagai provinsi dan kabupaten.
a. Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.
Tabel . Ekspor Kopi Sumatra Utara Januari 2007.
Jenis kopi
Kopi robusta
Kopi arabica
Kopi instan

Volume/Ton
10.22 ribu ton
9.28 ribu ton
178.53 ton

Pendapatan
USD 29.62 JUTA
USD 26.68 JUTA
USD 1.63 JUTA

b. Kabupaten Tana Toraja.
Jenis Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Tana Toraja
Keadaan Tahun 2002-2005

Tanaman

Jenis Tanaman Perkebunan, Areal dan Tahun Produksi
2002
2003
2004
2005
Areal Produksi Areal Produksi Areal Produksi Areal Produksi

Kopi

(ha)
9.024

(ton)
2.517

(ha)
15.980

(ton)
3.310

(ha)
16.023,00

Arabika

7.529

2.327

5.074

3.301

5.134,00 3.586,00 5.196,00 3.837,00
1.455,00
1.493,1

Jenis

(ton)

(ha)
11.317,00

(ton)

Kopi

613

394

1.730

1.382

1.885,00

Robusta

6.059

7.000

4.761

1.532

4.861,00

Vanili

1.258

880

2.016

3.162

Coklat

46

4,63

155

232,5

1.227,61 2.808,20 2.390,00 2.918,00
160,50
249,3
172,00

Cengkeh

262

65

330

5,3

330,00

5,66

Lada

3,2

2

6.50

27,15

6,50

27,65

Kelapa

165

27

525

0,5

521,00

0,89

Pala

66

27

109,5

16,87

111,00

17,26

321,4

66,5

527

35,3

541,00

9,70

Kapuk

1.882,00
106,77

5.020,00

108,96

43,60

Kayu
Manis
Kemiri

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tana Toraja

c. Provinsi Jawa Tengah
Produksi kopi tahun 2000 sebesar 3.108,92 ton dengan lahan tanaman panen seluas
3,322,91 hektar. Perkebunan kopi di Jawa Tengah terletak di Kabupaten Semarang,
Temanggung, Kendal, Batang dan Perkebunan kopi Salib Putih Agromulyo Salatiga.
d. Provinsi Lampung Barat
Lampung Barat terdapat 59.766 ha kebun kopi dengan produksi 30.964 ton per tahun.
Artinya produktivitas rata-rata kopi petani hanya 397 kg/tahun/ha. Dalam kondisi
harga rendah seperti sekarang kehidupan petani kopi sangat memprihatinkan. Menurut
data Diskoperindag Lampung, volume ekspor kopi dari daerah ini tahun 2001
sebanyak 240.990 ton dan 40.697 ton di antaranya berupa grade VI, tahun 2000 dari
209.851 ton kopi yang diekspor 75.206 di antaranya grade VI; tahun 1999 dari
166.018 ton yang diekspor terdapat 41.220 grade VI, dan tahun 1998 dari 244.016 ton
grade VI-nya 47.275 ton.
Bahan baku pendukung :
 Gula
Menggunakan produk lokal, daerah-daerah penghasil gula.
Bentuk : produk klas 1.
Jalur distribusi menggunakan transport darat.
Sistem pemesanan melalui pasar besar.

 Susu
Pengadaan bahan baku impor.
Bentuk : susu cair dan bubuk.
Jalur distribusi menggunakan transport udara.
Sistem pemesanan melalui pasar besar.
 Creamer
Pengadaan bahan baku impor.
Bentuk : bubuk klas 1 dan 2.
Jalur distribusi menggunakan transport udara.
Sistem pemesanan melalui suplier.
 Coklat
Pengadaan bahan baku hasil produk lokal, daerah perkebunan sumatra utara
dan sulawesi.
Bentuk : sudah dalam pengolahan butiran-butiran halus dan masih
kondisi biji untuk menjaga stock bahan.
Jalur distribusi menggunakan transport udara.
Sistem pemesanan melalui pasar besar.
 Moca
Pengadaan bahan baku impor.
Bentuk : bubuk halus
Jalur distribusi menggunakan transport udara.
Sistem pemesanan melalui suplaier.
 Bubuk kayu manis
Pengadaan bahan baku hasil produk lokal.
Bentuk : bubuk dan belahan-belahan kayu untuk stock.
Jalur distribusi menggunakan transport laut.
Sistem pemesanan melalui pasar besar.
c) Standar kapasitas produksi alat yang tersedia dipasar.

dalam

Skema dari kapasitas desain 160 orang/hari, 1jam = 10 orang konsumen selama
masa promosi. Di butuhkan peralatan yang mendukung kapasitas produksi,
mampu berproduksi 6 menit dalam mengolah, begitu juga dengan kemampuan
tenaga kerja.
Teknologi tradisional, penggunaan tidak menggunakan listrik. Nilai positif dari
alat penggiling ini kuat dan tahan lama mampu menghancurkan biji kopi
walaupun butiran masih kasar, dari penggilingan kasar diolah lagi kepenggilingan
yang mampu menghasilkan butiran halus, semuanya sesuai selera konsumen yang
mengingikan

butiran

kasar

dan

halus.

Gbr. Penggilangan dengan hasil kasar dan penggilingan dengan hasil halus.
Alat penggiling elektrik
 Tipe : CP15
 Kemampuan : 8 /kg jam, kecepatan 1000 rpm
 Dimensi : 390x200mm
 Listrik : 300 watt
 Voltase : 220 V/ 50 Hz / 1P
 Berat : 10Kg
 Origin : RRC
 Harga : Rp 1.755.000,00
 Fungsi : kemampuan mengolah butiran kasar
gilingan menjadi butiran halus.

dari

Alat Pemanas kopi
 Tipe : CM-3521
 Dimensi : 390x200x85 mm
 Listrik : 300 watt
 Voltase : 220 V / 50 Hz / 1P
 Berat : 4,5 Kg
 Origin : RRC
 Harga : Rp 550.000,00
 Fungsi : Menjaga agar kopi tetap hangat

Decanter (tempat minuman)


Dimensi : diameter 160 mm x 170



Berat : 0,25 kg



Origin : RRC



Harga : 130.000



Fungsi : wadah kopi, tahan panas pasangan
pemanas kopi.

dari

Turbo Blower Steamer
Keunggulan dan fasilitas
 Fungsi : untuk mengukus makanan dan
mampu menjaga suhu makanan.
 Lampu interior mudah dibersihkan
 Thermostat
 Sensor timer, level air
 Kapasitas steam handal untuk
mempertahankan cita rasa produk
Spesifikasi :


Tipe 3DGFS-9082



Dimensi : 900x820x1850 mm



Power Consumtion : Listrik 550 Watt, LPG 150.000 BTU



Berat : 420 kg



Origin RRC



Harga : Rp. 14.500.000,00

Peralatan lainnya sebagai pendukung coffee shop :

Gelas
cantik
untuk

takaran kopi doubel untuk sajian expreso dan shake (kiri), dan (kanan) untuk sajian
coffee formal, origin sumatra lintong, dan mix.
Peralatan Moka pot.
Terdiri dari empat bagian, masing-masing memiliki fungsi, bagian bawah tempat air
penyeduh, bagian tengah corong tempat bubuk kopi, filter plus gasket diantara bagian
tengah dan atas, dan bagian atas sekali tempat kopi jadi yang sudah diseduh yang
akan keluar melalui pancuran kecil ditengah2 atas bagian ini. Kegunaan alat ini untuk
membuat kopi Mix, Espreso dengan penggunaan manual.

BAB 5. PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI
5.1 TINJAUAN UMUM
Yogyakarta merupakan Ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mana strategis dengan banyaknya penduduk yang sebagian besar adalah mahasiswa.
Yogyakarta juga merupakan kota yang mempunyai potensi tinggi, dimana
penduduknya tanggap terhadap hal-hal baru yang dirasa saat itu menjadi trend dan
sedang menjadi gaya hidup.Hal inilah yang mendasari kami untuk membuka usaha
warung kopi.
5.2 PEMILIHAN LOKASI
Kami memilih lokasi di bagian utaraYogyakarta tepatnya di kawasan
Babarsari sebagai tempat untuk membuka usaha warung kopi kami. Dilihat dari
lokasi, Babarsari sangatlah strategis karena berada di sekitar kampus beberapa
Universitas, sehingga memudahkan kami menjangkau sasaran pasar yang rata-rata
mahasiswa. Kami memilih Ruko Babarsari sebagai tempat usaha kami karena
letaknya strategis dan banyak dilewati kendaraan. Dengan berlokasi di Ruko
Babarsari no 45 letaknya tidak jauh dari muka jalan.sehingga mudah dijangkau.
Selain itu, kawasan parkirnya pun luas, bangunan warung kami sisi depannya
menghadap ke lapangan tengah ruko, dimana dilapangan tersebut sering diadakan
pentas musik atau festifal sebagai ajang promosi dan bazaar.
5.3 URAIAN PEMILIHAN LOKASI
Dalam memenuhi kriteria pemilihan lokasi yang tepat, perlu di pertimbangkan
beberapa hal yang sangat berperan penting, antara lain:
5.3.1 Bentuk dan Tatanan Massa Bangunannya
Penggunaan lokasi di Babarsari meliputi beberapa fungsi, yaitu: jasa, rumah
makan, kantor,dan pertokoan.
Namun di ruko tersebut belum terlihat ada yang membuka usaha warung kopi.
Alasan tersebut yang lebih memperkuat mengapa dipilih lokasi di daerah tersebut.
Kondisi bangunan kios dapat diperinci berdasarkan kondisi struktur bangunannya,
jaringan mekanika elektrikal, kenyamanan ruang yang meliputi aspek penghawaan
dan peneranagn, arsitektur dan lingkungan.

Bangunan satu lantai yang disewakan dengan luas 8x12m dan biaya sewa
Rp1,5juta/bulan sudah dilengkapi dengan listrik dan air, namun pembiayaannya di
tanggung oleh penyewa.
5.3.2 Struktur Bangunan
Bangunan Ruko yang terletak di kawasan Babarsari yang telah didirikan sekirtar
lima tahun ini, jika di tinjau dari struktur bangunannya dapat dikatakan bahwa ruko
tersebut dalam keadaan masih dapat dipakai atau dengan kata lain masih layak huni.
5.3.3 Sirkulasi dan Parkir
Kriteria selanjutnya adalah sirkulasi, yang membahas tentang pencapaian
sirkulasi dan parker. Pencapaian ke lokasi warung kopi itu sendiri mengingat
lokasinya yang terletak di hug, sehingga dapat dilalui dari berbagai arah, baik melalui
jalan depan ataupun jalan belakang dari ruko Babarsari.
Untuk menuju ke lokasinyapun dapat di capai baik dengan kendaraan roda dua
ataupun roda empat.
Ruko Babarsari menyediakan lokasi tempat parkir yang cukup luas.
5.3.4 Ruang Terbuka
Ruang terbuka keseluruhan ruko berbentuk persegi, yang mana dikelilingi
dengan pertokoan. Ada juga panggung kecil di tengah lapangan ruko Babarsari
dimana sering digunakan sebagai tempat pementasan musik.
Warung kopi kitapun memiliki fasilitas outdoor yang mana memungkinkan bagi
mereka yang ingin memperoleh suasana yang berbeda, namun dengan pelayanan yang
sama, dengan dilengkapi musik yang mendukung
5.3.5 Pendekatan Ruang
Pembagian fungsi ruang merupakan faktor yang sangat menentukan kelancaran
kegiatan dalam suatu bangunan yang mana secara tidak langsung dapat menciptakan
suatu kenyamana . Selain itu tata ruang juga merupakan factor penentu mengenai
kebutuhan- kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruangruang yang timbul karena aktivitasnya untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis
dan efisien, serta faktor- faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kegiatan
kerja warung kopi yang dengan didukung dengan biaya yang layak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan tata ruang warung
kopi yang sesuai baik dari segi estetik maupun dari fungsi ruangnya dapat dilakukan
pendekatan sebagai berikut :
-

Kebutuhan jenis ruang

-

Sifat dan hubungan kelompok ruang

-

Standar besaran ruang

-

Jenis besaran ruang

-

Penyusunan ruang- ruang

5.3.6 Kebutuhan Jenis Ruang
Untuk mendapatkan jenis ruang yang dibutuhkan, kita dapat melihat terlebih
dahulu berdasarkan tugas ataupun kegiatan apa yang nantinya akan dilakukan sebagai
aktivitas rutinnya.
Dari data mengenai aktivitas dalam warung kopi ini, kita dapat melihat kelompok
ruang berdasarkan kegiatan pokoknya, antara lain:
 Ruang Manager
 Ruang Pengunjung
 Dapur
 WC
Ruang- Ruang dapat dibagi lagi sesuai dengan sifat ruangnya, yaitu:
1. Public Space adalah: Ruang- ruang yang berhubungan dengan kepentingan
Umum ( ruang yang menampung kegiatan administrasi dan staf warung untuk
melakukan pelayanan terhadap masyarakat )
Contoh:Ruang Pengunjung, WC
2. Semi Public Space adalah: Ruang- ruang yang tidak langsung berhubungan
dengan kepentingan umum.
Contoh: Dapur.
3. Private Space adalah: Ruang- ruang yang tertutup untuk umum.
Contoh: Ruang Manager.

GAMBAR LOKASI

BAB 6. SUMBER DAYA MANUSIA
6.1.PERANAN TENAGA KERJA

Struktur organisasi perkerja adalah

Manager

Pegawai

Barista

Pelayan

Kasir

Ketrampilan dari pekerja (pegawai) yang dibutuhkan adalah
 Keahlihan meracik kopi (khusus Barista)
 Kemampuan berinteraksi dengan pengunjung.
Sedangkan sifat perkerja yang dibutuhkan adalah
 Sifat ramah, kooperatif, supel, jujur. ( keempat hal di atas sangat dibutuhkan
karena usaha yang buka berkaitan erat dengan suasana santai yang tentu saja

membutuhkan perkerja yang mampu membangun suasana tersebut dengan
pengunjung di samping aspek lainnya).
6. 2 KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Persyaratan minimum tenaga kerja yang di butuhkan:
Perkerjaan
Manager
Kasir
Barista

Pendidikan
D3
SMK/ sederajat
SMK/ sederajat

Pengalaman
2 thn
1 thn
2 thn

Jenis kelamin ( L/P)
L/P
L/P
L/P

Usia
25 thn keatas
20 thn keatas
20 thn keatas

Pelayan

SMK/ sederajat

1 thn

L/P

19 thn keatas

Jumlah kebutuhan pekerja yang di perlukan :
 Usaha tersebut dibuka 16 Jam (buka pukul 10:00- 02:00 dinihari), 6 hari
dalam seminggu dan ditutup pada hari kamis.
 Jam kerja Maksimal setiap perkerja : 8 Jam.
 Shift kerja ada 2. ( pukul 10:00 - 18:00 dan pukul 18:00-02:00 )
 Satu shift membutuhkan 4 orang pegawai yang terdiri dari
Barista (1 orang), Kasir (1 orang), Pelayan (2 orang).
 Sehingga jumlah total pegawai yang di butuhkan adalah 4x2 = 8 orang.
 Sedangkan manager hanya 1 orang.
System upah / gaji menggunakan system menurut satuan waktu ( Time Wage
System)
 Upah per hari untuk pegawai dan upah per bulan untuk manager.( cuti di
berikan satu hari setiap bulan)
 Gaji pokok pegawai dihitung per hari dan dibayar pada akhir bulan.
Pekerjaan

Gaji perhari

Barista
Kasir
Pelayan

Rp. 25.000
Rp. 18.000
Rp. 18.000

Pekerjaan

Biaya makan
perhari

Gaji pokok perbulan
(Jumlah hari masuk x gaji perhari)
27 x Rp. 25.000 = Rp. 675.000
27 x Rp. 18.000 = Rp. 486.000
27 x Rp. 18.000 = Rp. 486.000
Biaya transportasi

Total biaya makan
perbulan

Total biaya transp
perbulan

Barista

Rp. 5000

Rp. 5000

Kasir

Rp. 5000

Rp. 5000

Pelayan

Rp. 5000

Rp. 5000

27 x Rp. 5000 =

27 x Rp. 5000=

Rp. 135.000
27 x Rp. 5000=

Rp.135.000
27 x Rp. 5000=

Rp. 135.000
27 x Rp. 5000=

Rp.135.000
27 x Rp. 5000=

Rp. 135.000
 Pajak pengahasilan dipotong dari gaji pokok perbulan ( sebesar : 10 %) dari

Rp.135.000

gaji pokok.
 Biaya makan dan transportasi di hitung perhari masuk dan ditotalkan pada
akhir bulan.
 Total gaji pegawai
Pajak

Makanan dlm

Rp. 675.000
Rp. 486.000
Rp. 486.000

penghasilan
Rp. 67.500
Rp. 48.600
Rp. 48.600

jam kerja
Rp. 135.000
Rp. 135.000
Rp. 135.000

Rp. 1.647.000

Rp. 164.700

Rp. 405.000

Pekerjaan

Gaji pokok

Barista
Kasir
Pelayan
Total

Transportasi

Total

Rp. 135.000
Rp. 135.000
Rp. 135.000

Rp. 877.500
Rp. 707.400
Rp. 707.400

Rp. 405.000

Rp.2.292.300

6. 3 SUMBER PENGADAAN DAN PELATIHAN
Sumber tenaga kerja bisa di peroleh melalui seleksi wawancara beradasarkan
surat lamaran yang diajukan calon pekerja. Informasi tentang lowongan perkerjaan
tersebut bisa di ketahui dari iklan di media massa yang dibuat.
Training khusus hanya diberikan kepada barista karena harus memiliki keahlihan
khusus, sedangkan untuk kasir dan pelayan, training bisa dilakukan langsung dalam
ruang usaha selama satu hari.

BAB 7. ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI
7.1 Jumlah Anggaran Investasi
Tabel perhitungan biaya pengadaan barang modal

MODAL KERJA

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Nama Barang
Desain ruangan
Meja kasir
Meja pengunjung (4 kursi)
Meja pengunjung (2 kursi)
Meja Bar (5 kursi)
Alat penggiling elektrik
Alat pemanas kopi
Decanter
Turbo blower streamer
Cangkir
Gelas
Sendok
Garpu
Piring
Kompor + tabung gas
Blender
Peralatan memasak
Mesin kasir
Total

Jumlah
1
1 set
6 set
4 set
1 set
1
1
5
1
3 lusin
2 lusin
3 lusin
2 lusin
2 lusin
1
2
1

Harga (@)
Rp. 5.000.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 800.000
Rp. 5.000.000
Rp.1.755.000
Rp. 550.000
Rp. 130.000
Rp. 14.500.000
Rp. 100.000
Rp. 80.000
Rp. 25.000
Rp. 25.000
Rp. 100.000
Rp. 600.000
Rp. 250.000
Rp. 150.000
Rp. 1.700.000

Total
Rp. 5.000.000
Rp. 500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 5.000.000
Rp. 1.755.000
Rp. 550.000
Rp. 650.000
Rp. 14.500.000
Rp. 300.000
Rp. 180.000
Rp. 75.000
Rp. 50.000
Rp. 200.000
Rp. 600.000
Rp. 500.000
Rp. 150.000
Rp. 1.700.000
171410000

KEBUTUHAN BAHAN BAKU
Per Hari Selama Masa Promosi
NO

BAHAN BAKU

1
2
3
4
5
6
7
8
9

KOPI ROBUSTA
KOPI ARABIKA
KOPI KOMBINASI
GULA
CREAMER
SUSU
COKLAT
MOKA
BUBUK KAYU MANIS

VOLUME
4
6
12
1.5
2
2
12
2
0.25

Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari
Kg/Hari

HARGA SATUAN
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

15,000.00
10,000.00
15,000.00
6,500.00
35,000.00
40,000.00
8,500.00
32,500.00
12,500.00
TOTAL

TOTAL
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

60,000.00
60,000.00
180,000.00
9,750.00
70,000.00
80,000.00
102,000.00
65,000.00
3,125.00
629,875.00

Berdasarkan Analisa Kebutuhan 57 Konsumen per Hari/16jam Masa kerja
Didapatkan 4 konsumen per 1Jam, dengan biaya
kebutuhan bahan Rp 629,875,00 per hari selama masa promosi
Gaji karyawan
NO
1
2
3

BAHAN BAKU
Barista
Pelayan
Kasir

VOLUME
2 Org
4 Org
2 Org

HARGA SATUAN
Rp
Rp
Rp

877,500.00
707,400.00
707,400.00

TOTAL
Rp1,755,000.00
Rp2,829,600.00
Rp1,414,800.00

TOTAL

Rp5,999,400.00

MODAL KERJA

NO

KETERANGAN

1
2
3
4
5
6

Biaya Produk yg ada
Biaya tenaga kerja
Biaya listrik dan air
Biaya sewa gedung
Hot spot
Dll

VOLUME
1
1
1
1
1
1

bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan

HARGA SATUAN

TOTAL

Rp 629,875.00
Rp 5,999,400.00
Rp 600,000.00
Rp 1,500,000.00
Rp 300,000.00
Rp 300,000.00

Rp 629,875.00
Rp 5,999,400.00
Rp 600,000.00
Rp 1,500,000.00
Rp 300,000.00
Rp 300,000.00

TOTAL

Rp9,329,275.00

Total Kebutuhan Dana
 Modal Kerja

Rp.

9.329.275

 Modal Tetap

Rp. 171.410.000

 TOTAL

Rp. 180.739.275

Sumber dana berasal dari modal sendiri yaitu sebesar Rp 181.000.000,Adapun rencana pendapatan yang akan diperoleh dari penjualan berbagai macam
produk, totalnya
In diperoleh dari harga rata-rata per Unit Rp. 10.000,- rata-rata pengunjung tiap hari
57 orang, di mana aktifitas tetap ini mempunyai umur ekonomis 15 tahun dengan nilai
residu Rp. 10.000.000
 Pendapatan perbulan :
Rp. 10.000 x 57org x 30hr = Rp. 17.000.000
 Biaya Penyusutan setiap bulan :
(Rp. 171.410.000 – Rp. 10.000.000) :180 bulan = Rp. 897.000

 Laporan Rugi/Laba pada Bulan Pertama

Pendapatan dalam satu bulan:

Rp. 17.000.000

Modal Kerja

Rp. 9.329.275

Biaya Penyusutan

Rp.

897.000 +

Rp.10.226.275

Rp. 10.226.275 Jumlah

Rp.

6.775.000

Laba Usaha

Rp.

6.775.000

Prediksi Kenaikan Harga (10%) x. Rp. 9.329.275

Rp.

Laba Sebelum Pajak

Rp.

6.682.000

Pajak Penghasilan (25%)

Rp.

1.670.000 -

Laba Setelah Pajak (EAT)

Rp.

5.012.000

93.000 -

 Analisa Kelayakan Proyek
Metode Payback = Total Investasi x 1 tahun
Proses
Aliran Kas Masuk

=

EAT + Penyusutan

=

(Rp. 5.012.000 x 12) + (Rp. 897.000 x 12)

=

Rp. 60.144.000 + Rp. 10.764.000

=

Rp. 70.908.000

Payback Periode(PBP)

=

Rp. 180.739.275 x 1 tahun
Rp. 70.908.000

=

2,5 tahun

BAB 7. KESIMPULAN
Usaha Coffee Shop yang memiliki sasaran pasar kaum pelajar, menengah ke
atas dan eksekutif muda yang berlokasi di kawasan padat aktifitas pendidikan dan
perkantoran dengan didukung dengan teknologi yang memadahi dan pelayanan yang
memuaskan.
Berdasarkan hasil Studi Kelayakan yang telah dilakukan dengan menggunakan
metode perhitungan konvensional, didapat nilai Break Even Point (BEP) dalam
jangka waktu 2,5 tahun dengan nilai Rp. 180.739.275 .
Sehingga kami menyimpulkan bahwa usaha Cofee Shop ini dinyatakan LAYAK.