S PAUD 1009388 Chapter1

(1)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki potensi untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak. Untuk menjamin perkembangan potensi-potensinya agar menjadi terarah diperlukan bimbingan atau, tuntutan, bantuan dan perhatian dari luar. Jika unsur bimbingan tidak ada, maka potensi tersebut tinggal potensi belaka yang tidak sempat diaktualisasikan.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang di alami oleh peserta didik sebagai anak didik. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka


(2)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Anak kreatif yaitu anak yang mampu memperdayakan pikirannya untuk menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah dan ide yang mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Ketika anak mengekspresikan pikirannya atau kegiatannya yang berdaya cipta, berinisiatif sendiri, dengan cara-cara yang original, maka kita dapat mengatakan bahwa mereka itu adalah anak yang kreatif. Individu kreatif dengan sendirinya memiliki motivasi dalam dirinya atau motivasi intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide atau karya dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar. Motivasi dalam diri atau intrinsik tercipta dengan sendirinya yang mendorong timbulnya kreativitas dan itu akan berlangsung dalam kondisi-kondisi mental tertentu.

Beberapa karakteristik tindakan kreatif anak adalah sebagai berikut : (1) Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang kreatif, (2) Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif, (3) Anak kreatif memiliki kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan, (4) Anak kreatif dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda, (5) Anak kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya, (6) Anak


(3)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami.

Pada usia khususnya 4-6 tahun, kemampuan anak untuk berkreasi sudah cukup tinggi dan lebih baik karena anak sudah bergaul dengan lingkungan luar rumah dan sekolah . Otomatis pengetahuan dan tahapan perkembangannya pun sudah lebih maju lagi dari anak batita. Terutama perkembangan sosialnya, di mana anak sudah mulai berinteraksi dengan teman sebayanya. Jika diceritakan mengenai sesuatu hal, ia bisa menceritakan kembali dan bahkan mengembangkannya. Selain itu , anak usia ini sudah bisa menyalurkan hasrat ingin tahunya dengan kreatifitasnya, yaitu melalui permainan pura-pura (bermain peran, seperti dokter: guru , pilot, polisi, dsb). Ia bisa melakukan permainan itu sendiri ataupun bersama teman-temannya. Bahkan anak juga sudah mampu menciptakan mainan sendiri, semisal pistol-pistolan dari koran bekas, kapal terbang/laut dan rumah-rumahan dari kertas1.

Pendidikan anak seharusnya sudah dimulai pada usia dini. Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada masa berikutnya para ahli psikologi perkembangan menyebutkan bahwa masa usia dini adalah merupakan masa emas atau golden age. Dari aspek pendidikan stimulasi dini merupakan hal yang sangat penting guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak, yang mencakup penanaman nilai-nilai dasar atau (agama dan budi pekerti), pembentukan sikap (disiplin atau kemandirian), dan pengembangan


(4)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan dasar (berbahasa, motorik, kognitif dan sosial). Untuk dapat terwujudnya seluruh aspek perkembangan anak tersebut, dan untuk menumbuhkan minat belajar anak, salah satunya diperlukan media pembelajaran (Pusat Kurikulum-Balitbang Depdiknas 2007 : 2).

Seorang guru pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Depdiknas, 2005 : 103).

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan sifat-sifat alami anak. Dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut maka diperlukan media pembelajaran yang berbentuk alat permainan karena prinsip belajar di PAUD adalah bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Dengan kegiatan bermain anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika praktek mengajar menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, jerami, dan ijuk di RA Al-Ihsan1 hasilnya kurang memuaskan. Hal Ini terlihat dari ciri-ciri anak yang kecenderungan meniru perintah dari guru sehingga kurang bisa mengembangkan kreativitasnya sendiri, membuat hasil karya meniru contoh dari guru, kurangnya


(5)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik dalam mewujudkan ide menjadi kenyataan, memilih mainan bukan

berbahan alami. Intinya peserta didik kurang tertarik untuk belajar. Kurangnya peserta didik dalam mengembangkan imajinasinya. Hal ini

dikarenakan kurangnya perhatian, sehingga kreativitas peserta didik kurang terasah. Melihat hasil tersebut peneliti memodifikasi bahan pembelajaran dengan 3 media penunjang kreativitas dari bahan alam yang lain seperti lidi, daun ilalang, dan daun pisang.

Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (action research) berkaitan dengan pemanfaatan barang bekas dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut. Penggunaan barang bekas Batok kelapa sebagai alternatif pengembangan kreativitas anak Dengan pemanfaatan barang bekas peserta didik dapat membangun dan meningkatkan kreativitasnya sendiri, Peserta didik dapat menuangkan imajinasi kreatif dalam menghias, Peserta didik bisa memanpaat bahan yang alami dan mudah didapat , Serta pemanfaatan barang bekas juga dapat melatih peserta didik untuk menjaga lingkungan sekitar. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas ini di harapkan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut. Mengacu pada inti permasalahan di atas, maka studi ini peneliti tuangkan dalam judul : Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui


(6)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?

2. Bagaimana penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?

3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.

2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.

3. Peningkatan kemampuan kereativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1. D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan mengembangkan strategi pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas untuk meningkatkan kreativitas anak. Lebih rinci lagi diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi:


(7)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan sumbangan keilmuan dalam memahami peningkatan kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

 Memberikan pengalaman dan wawasan baru pada peserta didik dalam meningkatkan kreativitas belajar melalui pemanfataan barang bekas.

 Memberikan pengalaman aktivitas motorik halus. b. Bagi Pendidik

 Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas.

 Memberikan gambaran kepada pendidik dalam menerapkan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 mulai dari pembuatan rancangan pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi dari penerapan media dasar tersebut. c. Bagi RA Al- Ihsan1

 Diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan yang lebih baik.

 Dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas melalui media dasar batok kelapa.

E. Struktur Organisasi Penulisan 1. BAB I PENDAHULUAN


(8)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Latar Belakang Penelitian

b. Rumusan Masalah Penelitian c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian

e. Struktur Organisasi Penulisan 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

a. Kreativitas Anak

1. Pengertian Kreativitas 2. Ciri-ciri Kreativitas 3. Proses Kreativitas

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas b. Media Pembelajaran

c. APE ( Alat Permainan Edukatif ) 1. Pengertian APE

2. Ciri-ciri APE 3. Fungsi APE 4. Pembuatan APE

5. Implementasi APE ( Alat Permainan Edukatif ) Dari Barang Bekas Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini

d. Penelitian Yang Relevan e. Kerangka Berpikir f. Hipotesis Tindakan


(9)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. BAB III METODE PENELITIAN

a. Lokasi dan subjek penelitian b. Desain penelitian

c. Metode Penelitian d. Devenisi Oprasional e. Instrumen Penelitian f. Teknik pengumpulan data g. Analisis data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Penelitian

1. Profil RA Al-Ihsan 1

a. Visi dan Misi RA Al-Ihsan1

b. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan c. Profil Peserta Didik RA Al-Ihsan1

d. Kurikulum Pembelajaran di RA Al-Ihsan1 e. Sarana dan Prasarana

2. Kondisi Objektif Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum tindakan 3. Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas dengan Media Dasar

Batok Kelapa Untuk Meningkatkan Kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 a. Siklus I


(10)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peningkatan Kreativitas Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa di Kelompok B RA Al-Ihsan1

a. Pembahasan

1. Kondisi Objektif Kemampuan Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum menerapkan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa

2. Penerapan kegiatan menghias untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al-Ihsan1

3. Peningkatan Kemampuan Kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1

5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI a. Simpulan


(1)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik dalam mewujudkan ide menjadi kenyataan, memilih mainan bukan

berbahan alami. Intinya peserta didik kurang tertarik untuk belajar. Kurangnya peserta didik dalam mengembangkan imajinasinya. Hal ini

dikarenakan kurangnya perhatian, sehingga kreativitas peserta didik kurang terasah. Melihat hasil tersebut peneliti memodifikasi bahan pembelajaran dengan 3 media penunjang kreativitas dari bahan alam yang lain seperti lidi, daun ilalang, dan daun pisang.

Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (action research) berkaitan dengan pemanfaatan barang bekas dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut. Penggunaan barang bekas Batok kelapa sebagai alternatif pengembangan kreativitas anak Dengan pemanfaatan barang bekas peserta didik dapat membangun dan meningkatkan kreativitasnya sendiri, Peserta didik dapat menuangkan imajinasi kreatif dalam menghias, Peserta didik bisa memanpaat bahan yang alami dan mudah didapat , Serta pemanfaatan barang bekas juga dapat melatih peserta didik untuk menjaga lingkungan sekitar. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas ini di harapkan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut. Mengacu pada inti permasalahan di atas, maka studi ini peneliti tuangkan dalam judul : Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa”.


(2)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?

2. Bagaimana penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?

3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.

2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.

3. Peningkatan kemampuan kereativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1. D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan mengembangkan strategi pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas untuk meningkatkan kreativitas anak. Lebih rinci lagi diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi:


(3)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan sumbangan keilmuan dalam memahami peningkatan kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

 Memberikan pengalaman dan wawasan baru pada peserta didik dalam meningkatkan kreativitas belajar melalui pemanfataan barang bekas.

 Memberikan pengalaman aktivitas motorik halus. b. Bagi Pendidik

 Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas.

 Memberikan gambaran kepada pendidik dalam menerapkan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 mulai dari pembuatan rancangan pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi dari penerapan media dasar tersebut. c. Bagi RA Al- Ihsan1

 Diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan yang lebih baik.

 Dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas melalui media dasar batok kelapa.

E. Struktur Organisasi Penulisan 1. BAB I PENDAHULUAN


(4)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Latar Belakang Penelitian

b. Rumusan Masalah Penelitian c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian

e. Struktur Organisasi Penulisan 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

a. Kreativitas Anak

1. Pengertian Kreativitas 2. Ciri-ciri Kreativitas 3. Proses Kreativitas

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas b. Media Pembelajaran

c. APE ( Alat Permainan Edukatif ) 1. Pengertian APE

2. Ciri-ciri APE 3. Fungsi APE 4. Pembuatan APE

5. Implementasi APE ( Alat Permainan Edukatif ) Dari Barang Bekas Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini

d. Penelitian Yang Relevan e. Kerangka Berpikir f. Hipotesis Tindakan


(5)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. BAB III METODE PENELITIAN

a. Lokasi dan subjek penelitian b. Desain penelitian

c. Metode Penelitian d. Devenisi Oprasional e. Instrumen Penelitian f. Teknik pengumpulan data g. Analisis data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Penelitian

1. Profil RA Al-Ihsan 1

a. Visi dan Misi RA Al-Ihsan1

b. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan c. Profil Peserta Didik RA Al-Ihsan1

d. Kurikulum Pembelajaran di RA Al-Ihsan1 e. Sarana dan Prasarana

2. Kondisi Objektif Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum tindakan 3. Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas dengan Media Dasar

Batok Kelapa Untuk Meningkatkan Kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 a. Siklus I


(6)

Gin Gin Nugraha, 2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peningkatan Kreativitas Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa di Kelompok B RA Al-Ihsan1

a. Pembahasan

1. Kondisi Objektif Kemampuan Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum menerapkan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa

2. Penerapan kegiatan menghias untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al-Ihsan1

3. Peningkatan Kemampuan Kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1

5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI a. Simpulan