Rangkaian Catu Daya Mikrokontroler Rangkaian Penggerak Relay

tegangan diperoleh, sesuai dengan perhitungan diatas maka dapat dirangkai suatu alat pengisi baterai seperti terlihat pada Gambar 3.7 : Gambar 3.7 Rangkaian alat pengisi baterai lead acid

3.3 Rangkaian Catu Daya Mikrokontroler

Power supply atau catu daya adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian yang ada. Khususnya pada rangkaian mikrokontroler. Rangkaian catu daya yang akan dibuat untuk Mikrokontroler ini adalah rangkaian yang memiliki tegangan keluaran 5 Volt, karena mikrokontroler hanya dapat membaca tegangan 5 V. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan agar tegangan keluaran tetap pada satu nilai meskipun masukannya lebih besar dari nilai yang diinginkan. Pada rancangan ini digunakan IC LM7805 sebagai penstabil tegangan, LM7805 merupakan regulator tegangan tetap untuk mendapat tegangan +5 Volt yang dapat memberikan arus sampai 1A sehingga kebutuhan komponen yang digunakan dapat terpenuhi. LM7805 memiliki tiga terminal, yaitu terminal Vin, GND dan Vout. LED hanya sebagai indikator apabila regulator tegangan dinyalakan. Dari penjelasan diatas maka Universitas Sumatera Utara dibuat sebuah rangkaian catu daya mikrokontroler dengan regulator tegangan IC LM7805, seperti terlihat pada Gambar 3.8 : Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya Mikrokontroler

3.4 Rangkaian Penggerak Relay

Rangkaian penggerak driver ini berfungsi untuk mengaktifkan relay pada saat pengisian baterai dan memutuskan relay pada saat proses pengisian selesai atau baterai penuh. Rangkaian penggerak driver ini menggunakan transistor, transistor disini berfungsi untuk menguatkan arus basis sehingga dapat menggerakkan atau menghidupkan relay, dengan kata lain transistor bekerja sebagai saklar. Relay berfungsi sebagai saklar elektronik yaitu yang menghubungkan dua titik penghantar dengan menggunakan saklar sehingga arus akan mengalir dari sumber ke beban. Pada rangkaian transistor dirangkai sebagai rangkaian common-emitor. Dengan demikian, pemberian arus pada basis transistor akan menjenuhkan saturasi transistor tersebut. Gambar 3.9 Rangkaian Penggerak Relay Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.9 diperlihatkan rangkaian penggerak driver relay. Berikut penjabaran perhitungan arus, tegangan dan hambatan yang dibutuhkan pada perancangan rangkaian penggerak driver : Diketahui nilai V CC Relay = +12 Volt, hambatan relay Relay = 400Ω, V CEsaturasi = 0 Volt, V BE = 0,7 Volt, sehingga arus yang mengalir adalah V = I.R I C = I relay I C = Vcc- V CEsat R relay = 12V- 0V400Ω I C = 12V 400Ω = 0,03 A atau 30mA Berikutnya untuk menghitung nilai I B adalah h FE min =100 0,3mA 100 30mA I B    FE C h I dengan demikian untuk menentukan nilai R B yang harus digunakan adalah : Ω 11.666 0,3mA V 0,7 V 4.2 I V V R B BE OH B K      Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai R B 13 sebesar 11K Ω. Karena nilai resistor 11 K Ω jarang ada di pasaran, maka resistor yang dipilih untuk rangkaian driver ini adalah resistor 10K Ω. Dan untuk transistor yang digunakan adalah transistor tipe NPN C945. Dioda D1 berfungsi untuk meredam ggl gaya gerak listrik balik dari kumparan relay yang biasanya muncul di saat transistor menjadi off sehingga dapat menghindarkan kerusakan pada transistor. Dari perhitungan rangkaian penggerak driver relay tersebut kapasitas arus yang diperlukan ±1 Ampere maka dioda yang digunakan jenis 1N4004. Dari penjelasan Universitas Sumatera Utara diatas diperoleh nilai dan jenis komponen yang digunakan pada rangkaian Driver seperti terlihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.10 Rangkaian Penggerak relay Keseluruhan

3.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535