5. Baterai Li-Ion Lithium-Ion Baterai jenis Li-Ion Lithium-Ion merupakan jenis baterai yang paling
banyak digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital Kamera, Handphone, Video Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion
memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar 30 serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30 jika
dibandingkan dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah sekitar 20 per bulan. Baterai Li-Ion lebih ramah lingkungan karena
tidak mengandung zat berbahaya Cadmium. Sama seperti Baterai Ni- MH Nickel- Metal Hydride, Meskipun tidak memiliki zat berbahaya
Cadmium, Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan hidup, sehingga perlu
dilakukan daur ulang recycle dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
2.1.2 Prinsip Kerja Baterai
Ada dua prinsip kerja baterai yaitu : -
Proses Discharging Pengosongan Bila sel dihubungkan dengan beban maka elektron mengalir dari
anoda melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda.
Universitas Sumatera Utara
- Proses Charging Pengisian
Bila sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda positif menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia
yang terjadi adalah sebagai berikut : - Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui
power supply ke katoda. - Ion-ion negatif mengalir dari katoda ke anoda
Ion-ion positif mengalir dari anoda ke katoda.
2.1.3 Prinsip Kerja Baterai Asam
Bila sel baterai tidak dibebani, maka setiap molekul cairan elektrolit Asam Sulfat H
2
SO
4
dalam sel tersebut pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif 2H
+
dan ion sulfat yang bermuatan negatif SO
4
H
2
SO
4
2H
+
+ SO
4 -
Proses Pengosongan Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat SO
4
akan bereaksi dengan pelat timah murni Pb sebagai katoda menjadi timah sulfat
Pb SO4 sambil melepaskan dua elektron. Sedangkan sepasang ion hydrogen 2H+ akan bereaksi dengan pelat timah peroksida Pb O2
sebagai anoda menjadi timah sulfat Pb SO4 sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan satu atom oksigen untuk membentuk
air H2O. Pengambilan dan pemberian elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan timbulnya beda potesial listrik antara kutub-
kutub sel baterai.
Universitas Sumatera Utara
Proses Pengisian Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan di mana arus
listrik dialirkan yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi pada saat pengosongan. Pada proses ini setiap molekul air terurai dan
tiap pasang ion hydrogen 2H
+
yang dekat pelat negatif bersatu dengan ion negatif sulfat SO
4 -
pada pelat negatif untuk membentuk asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap
atom Pb pada pelat positif membentuk timah peroxide PbO2.
2.2 Alat Pengisi Baterai