Persepsi Masyarakat Terhadap Kehadiran Rental Playstation Di Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rukminto. 1994. psikologi, Pekerjaan Sosial Dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Jakarta : PT Rajawali press

Arikunto, suharsini. 1992 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : PT Rhineka Cipta

Dwidjo, Seputro, Ekologi Manusia Dan Lingkungannya, Erlangga. Jakarta, 1992

Fhadil, M. Drs, 1990, Pengantar Study Kesejahteraan Sosial. Angkasa. Bandung

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, gajah mada University Press, yogyakarta. 1993

Purwodarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesi, Balai Pustaka, Jakarta, 1984

Riyadi, Selamat. AL, 1982. SKM, Ilmu kesejahteraan Masyarakat. Usaha Nasional. Surabaya indonesia.

Singarimbun, M, dan sofyan Efendi.Metodologi penelitian survei, LP3ES, jakarta,1993

Soekamto, Soejono , sosiologi penyimpangan, Rajawali Prees, jakarta, 1992 Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial ,PT Remang Rosdakarya,

Bandung

Suparlan, Y,B. 1990. Kamus Istilah Pekerjaan Sosial. Yogyakarta. Sumber lain :

http://studia online.com/index.php?option=com_content&task=view&id=43&Ite mid=42. diakses tanggal 20 September 2007

http://id.wikipedia.org/wiki/PlayStation diakses tanggal 14 septem,ber 2007 http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=963&tbl=artikel diakses


(2)

(http://gammafunky.wordpress.com/2007/06/25/asosiasi-dokter-amerika-resah-akan-dampak-playstation) diakses tanggal 21 September 2007

http://www.harian-global.com/news.php?item.6673.32 diakses tanggal 15 September 2007

http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2006/2/12/ce3.htm diakses tanggal 15 September 2007


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitan ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan secara mendalam terhadap objek yang akan diteliti melalui pencarian data-data dan sumber informasi yang berkenaan dengan objek yang akan diteliti, menganalisa data serta menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi pada objek penelitian berdasarkan analisa data yang ada. Peneltian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena secara sistematis dan akurat mengenai fakta bagaimana sebenarnya persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental Playstation di Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan

III.2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Helvetia Tengah tepatnya Blok I. Objek penelitiannya adalah masyarakat yang berada disekitar kawasan Blok I Helvetia Tengah Kota Medan terutama mereka yang berada disekitar tempat usaha rental PlayStation. Alasan penulis mengadakan penelitian di lokasi ini dikarenakan penulis melihat banyak anak-anak dan remaja yang kecanduan PlayStation berada di daerah ini serta di daerah ini terdapat juga rental PlayStation . Hasil dari survei dari penulis terdapat sekitar kurang lebih 5 tempat rental berada di daerah tersebut. Tempatnya beraneka ragam ada yang di ruko dan juga ada


(4)

ditemukan para pelanggannya anak-anak dan remaja yang dikarena fasilitas tersebut memang banyak disukai oleh golongan tersebut. Juga ditemukan kasus perjudian yang terjadi di fasilitas ini sehingga fasilitas ini tidak hanya sebagai tempat hiburan tetapi juga bisnis. banyak anak-anak yang rela meninggalkan aktivitas sekolahnya hanya dikarenakan untuk bermain di fasilitas ini. Banyak anak-anak dan remaja yang kecanduan PlayStation berada di daerah ini. Hal ini menimbulkan keingin tahuan penulis untuk melihat persepsi masyarakat terhadap keberadaan tempat usaha rental PlayStation dan apakah masyarakat telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan usaha rental tersebut . Selain itu juga kawasan penelitian ini sangat mudah dihubungi dan dijangkau oleh penulis, yang pada akhirnya sangat mempermudah bagi terlaksanannya penelitian.

III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data dalam penelitian (Bungin, 2001:101). Menurut Nawawi,1996, populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda,hewan, tumbuhan, gejala nilai atau sumber daya yang menerima karakter tertentu dalam suatu penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Blok I Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan yang berjumlah 1.280 jiwa


(5)

III.3.2. Sampel

Menurut DR Irawan Soehartono, sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang di anggap dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 2004 : 57).

Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik proporsional random sampling yang mana teknik ini digunakan pada populasi bertingkat strata, populasi area ataupun populasi cluster. Dalam teknik ini penulis mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan perwalian yang berimbang dan diambil secara acak.

Kelurahan Helvetia Tengah terdiri dari 22 lingkungan.menurut informasi yang penulis dapatkan bahwa banyak penggemar atau pecandu PlayStation berasal dari Blok I yaitu lingkungan 7 dan 8. Adapun perincian jumlah jiwa di dua lingkungan tersebut adalah sebagai berikut :

(Unit 1) Lingkungan 7 berjumlah 648 jiwa (Unit 2 ) Lingkungan 8 berjumlah 632 jiwa

Jumlah keseluruhan penduduk di Blok I adalah 1.280 jiwa yang terdiri dari :

 Usia 1-5 Tahun : 2 %  Usia 6-10 Tahun : 4 %  Usia 11-20 Tahun : 20 %  Usia 21-30 Tahun : 12 %  Usia 31-40 Tahun : 25 %  Usia 41-50 Tahun : 20 %


(6)

 61 keatas : 10 %

Maka dalam hal ini penulis menggunakan prosentasi untuk menakar pembagian yang berimbang. Penulis menetapkan masing-masing unit diwakili oleh 10% jumlah seluruh unit, maka unit 1 diwakili oleh 64 jiwa, unit 2 diwakili masing-masing 63 jiwa. Maka total keseluruhan adalah 127 jiwa.

III.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah atau surat kabar dan bentuk tulisan lainnya yang ada reverensi dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data langsung pada objek yang diteliti sebagai data primer

Pengumpulan data ini ditempuh dengan cara :

a. Kuisioner melalui wawancara langsung yakni peneliti langsung bertatap muka dengan responden.kuisioner tetap dipegang oleh pewawancara, lalu membacakan pertanyaan kepada responden, baik dengan atau tanpa option jawaban secara lengkap. Alasan penulis menggunakan wawancara langsung adalah agar peneliti


(7)

mendapat jawaban yang akurat, bahkan jawaban bohong pun dapat segera terdeteksi.

III.5. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang dilakukan teknik deskriptif yaitu dengan memeriksa data yang diperoleh dari responden, kemudian dicari frekuensinya dan presentasenya untuk disusun dalam bentuk tabel serta selanjutnya dijelaskan secara kualitatif.


(8)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Secara administratif, kelurahan Helvetia Tengah termasuk salah satu dari kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kotamadya Medan dengan luas areal yang tercatat sampai tahun 2006 adalah seluas 150 Ha.

Sebagaimana halnya dengan Kotamadya Medan, maka keadaan geografisnya tidak jauh berbeda. Kelurahan ini terletak di dataran rendah dengan ketinggian antara 6-12 M diatas permukaan laut dengan tofografis yang agak bergelombang dan beriklim tropis dan dipengaruhi oleh kemarau dan musim hujan. Suhu maksimum 33 derajat celcius dan suhu minimum 26 derajat celcius dengan curah hujan 2.000 mm/tahun. Luas kelurahan Helvetia Tengah yaitu 1.50 KM dengan kepadatan penduduk 18.656 per Km yang terdiri dari 22 lingkungan.

Secara administratif pemerintahan, maka kelurahan ini memiliki batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Helvetia kecamatan Medan Helvetia.


(9)

Sebagaimana halnya dengan kelurahan lainnya, maka kelurahan ini juga memiliki data-data tata guna tanah yang diuraikan dalam tabel berikut :

TABEL 1

TATA GUNA TANAH

N0 Jenis bangunan Luas (Km) Persentase 1

2 3

Pemukiman Perkantoran Taman

14,4 Km 0,5 Km 0,1 Km

96 % 3,3 % 0,7 %

JUMLAH 150 Km 100%

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Data tabel di atas menunjukkan bahwa tata guna tanah yang paling banyak penggunannya digunakan untuk pemukiman yang luasnya 14,4 Km. itu dikarenakan Helvetia Tengah merupakan tempat pemukiman masyrakat.

IV.2. Komposisi Penduduk Di Masing-Masing Lingkungan

Berdasarkan data demografis (kependudukan) di Kelurahan ini, diperoleh jumlah penduduk sebesar 27.700 jiwa yang terdiri atas 8.003 KK. Penduduk tersebut tersebar di dua puluh dua lingkungan yang ada di Kelurahan ini. Berikut adalah tabel yang menyajikan jumlah penduduk di ke 22 lingkungan tersebut :


(10)

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK DI MASING-MASING LINGKUNGAN

No Lingkungan Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Lingkungan I Lingkungan II Lingkungan III Lingkungan IV Lingkungan V Lingkungan VI Lingkungan VII LingkunganVIII Lingkungan IX Lingkungan X Lingkungan XI Lingkungan XII Lingkungan XIII Lingkungan XIV Lingkungan XV Lingkungan XVI Lingkungan XVII Lingkungan XVIII Lingkungan XIX Lingkungan XX Lingkungan XXI 1.637 1.940 1.538 1.053 1.760 1.456 648 432 1.576 825 726 1.925 825 1.293 1.094 1.430 1.865 1.850 1.080 1.865 1,850 5,91 % 7,00 % 5,55 % 3,80 % 6,35 % 5,27 % 2,34 % 1,56 % 5,68 % 2,97 % 2,62 % 6,95 % 2,98 % 4,67 % 3,95 % 5,16 % 6,73 % 6,78 % 3,90 % 6,73 % 6,78 %


(11)

22 Lingkungan XXII 968 3,49 % JUMLAH 27.700 jiwa 100,00 % Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Jumlah masyarakat di kelurahan ini yang banyak berada di lingkungan II.

IV.3. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa

Data kependudukan lain yang diuraikan pada Bab ini adalah komposisi penduduk menurut suku bangsa, sebagai berikut :

TABEL 3

DATA KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT SUKU BANGSA No Suku bangsa Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7 Jawa Batak Minang Aceh Mandailing Karo Dan lain-lain 17.412 8.309 312 216 241 185 1.025 62,86 % 29,99 % 1,13 % 0,78 % 0,87 % 0,67 % 3,7 % JUMLAH 27.700 jiwa 100 % Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Gambaran kesukuan dapat diketahui berdasarkan tabel di atas, dimana kelurahan ini jumlah penduduk yang paling besar adalah yang berasal dari etnis Jawa dan yang kedua adalah Batak.


(12)

Dari beraneka ragam etnis penduduk yang hidup berdampingan di Kelurahan ini namun dalam tatanan kehidupannya tidak mendatangkan banyak masalah. Perbedaan masing-masing suku ini mencakup dialek bahasa, tata cara budaya penyelenggaraan upacara budaya tertentu

IV.4 Komposisi Penduduk Menurut Kewarganegaraan TABEL 4

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KEWARGANEGARAAN No Warga negara Jumlah (jiwa) Persentase % 1

2

Warga negara Indonesia Warga Negara Indonesia keturunan cina

27.666 34

99,87 0,13

JUMLAH 27.700 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Berdasarkan data pada tabel di atas menyimpulkan bahwa penduduk kelurahan Helvetia Tengah hampir mayoritas berwarga Negara Indonesia. Kondisi ini disebabkan daerah kelurahan Helvetia Tengah sangat cocok bagi masyarakat pribumi untuk mengembangkan usahanya seperti dibidang jasa ataupun perdagangan.


(13)

IV.5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin TABEL 5

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN No Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentase % 1

2

Laki –laki Perempuan

13.725 13.975

49,5 50,5

JUMLAH 27.700 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Berdasarkan pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa komposisi penduduk kelurahan helvetia tengah berdasarkan jenis kelamin cukup merata yaitu laki-laki dan perempuan hampir berimbang. Hal ini juga sangat memungkinkan peran antara laki-laki dan perempuan menjadi sama dalam kehidupan baik antar keluarga maupun antar penduduk yang ada disekitarnya.

IV.6. Komposisi penduduk menurut umur

Berdasarkan komposisi umur penduduk kelurahan Helvetia Tengah terklarifikasi atas beberapa bagian yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :


(14)

TABEL 6

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT UMUR

No Umur Jumlah (jiwa) Persentase % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0-12 bulan 1- 5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun 51-55 tahun

Lebih dari 56 tahun

182 893 1.082 1.473 1.610 1.613 1.738 1.815 1.784 1.760 1.769 2.365 9.619 0,66 3,22 3,92 5,31 5,81 5,82 6,27 6,55 6,44 6,35 6,39 8,54 34,73

JUMLAH 27.700 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata penduduk kelurahan Helvetia Tengah mayoritas berusia tua itu dikarenakan 34,73 % merupakan penduduk berusia di atas 56 tahun.


(15)

IV.7. Komposisi Penduduk Menurut Agama TABEL 7

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA

No Agama Jumlah (jiwa) persentase 1

2 3 4 5

Islam Protestan Katolik Budha Hindu

14.823 12.635 216 18 8

53,51 45,61 0,78 0,06 0,04

JUMLAH 27.700 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Data pada tabel 7 menunjukkan penduduk kelurahan Helvetia Tengah mayoritas beragama Islam yang mana menunjukkan angka yang paling besar yaitu 14.213 jiwa yang diikuti oleh penduduk beragama protestan sekitar 12.635 jiwa. Selebihnya agama lainnya sekitar 242 jiwa.


(16)

IV.8. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan TABEL 8

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN No Tingkat Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 8

Usia 7-45 tahun yang tidak pernah sekolah Belum sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA

Tamat Akademi ( D!-D3) Sarjana ( S1,S2 dan S3 )

12 2.160 61 18.094 2.314 4.638 100 321 0,04 7,79 0,22 65,32 8,35 16,74 0,36 1,12

JUMLAH 27.700 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa kebanyakan penduduk Kelurahan Helvetia Tengah tingkat pendidikannya mayoritas lulusan SD sebanyak 18.094 atau sebesar 65,32 % yang dikuti penduduk yang lulusan SLTA sebesar 4.638 jiwa atau sebesar 16,74 % yang lulusan SLTP 2.314 atau sebesar 8,35 % yang tidak SD sebanyak 61 jiwa atau sebesar 0,22 % dan yang tamatan akademi (D1-D3) sebanyak 100 atau sebesar 0,36 dan yang tamat Sarjana S1.S2 dan S3.sebanyak 321 jiwa atau sebesar 1,12 %.


(17)

IV.9. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian TABEL 9

No Mata pencaharian Jumlah(jiwa) Persentase (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Buruh/swasta PNS Pedagang Penjahit Tukang batu Tukang kayu Montir Dokter Sopir TNI/POLRI Pengusaha 1.244 431 346 12 85 1 12 8 21 216 49 51,3 17,77 14,27 0,49 3,50 0,04 0,49 0.33 0,86 8,91 2,02

JUMLAH 2.425 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Dari data tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata penduduk Helvetia Tengah merupakan buruh swasta yang mana berjumlah 1.244 jiwa, yang diikuti oleh sebanyak 431 jiwa. TNI/POLRI sebanyak 216 jiwa, dokter 8 jiwa dan wiraswasta sekitar 426 jiwa.

IV.10. Sarana Pendidikan


(18)

ibadah. Sarana pendidikan terdiri atas sekolah dan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas yang terurai pada tabel berikut ini :

TABEL 10

SARANA PENDIDIKAN KELURAHAN HELVETIA TENGAH

No Jenis sekolah Jumlah

1 2 3 4 5 6

TK

Sekolah Dasar SLTP

SLTA TPA

Jumlah Pendidikan Keagaaman

5 Unit 9 Unit 1 Unit 2 Unit 10 Unit

1 unit JUMLAH 28 unit Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Dari data di atas mengenai sarana pendidikan di kelurahan ini sudah dikatakan memadai. Masyarakat yang tinggal di kelurahan tersebut dapat memanfaatkan atau menyekolahkan anak-anak mereka di sekitar lingkungan kelurahan. Atau dapat juga menyekolahkan anak-anak mereka di kelurahan lain yang berdekatan dengan kelurahan Helvetia Tengah karena sesuatu atau lain hal

Prasarana lain yang dapat dinikmati oleh penduduk adalah prasarana jalan raya yang cukup memadai. Seperti kita ketahui bahwa sarana transportasi kendaraan dari kelurahan ini tidak mengalami kesulitan. Dengan menumpang


(19)

angkutan umum, setiap orang bisa bepergian ke berbagai tempat di Kota Medan tanpa kendala yang berarti.

IV.11. Sarana Peribadatan

Selanjutnya prasarana yang juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adalah prasarana rumah ibadah yang telah dibangun di Kelurahan ini antara lain bangun mesjid 13 unit, gereja protestan 6 unit.

TABEL 11

No Sarana Peribadatan Jumlah unit 1

2

MESJID

GEREJA PROTESTAN

13 6

JUMLAH 19

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

IV.12. Sarana Kesehatan

Kebutuhan sarana kesehatan oleh penduduk Kelurahan Helvetia Tengah juga dirasakan sangat penting. Oleh karena itu pemerintah maupun pihak swasta telah membangun beberapa sarana kesehatan guna memenuhi kebutuhan penduduk di bidang kesehatan. Untuk mengetahui sarana-sarana apa saja yang terdapat di kelurahan ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(20)

TABEL 12

No Sarana Kesehatan Jumlah unit 1

2 3 4

Poliklinik/balai pengobatan Apotik

Posyadu

Tempat prakter dokter

1 3 12

8

JUMLAH 24

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Berdasarkan data pada tabel 12 dapat dilihat bahwa poliklinik kesehatan tersedia hanya 1 unit, apotik 3 unit, posyandu 12 unit dan tempat dokter praktek dokter 8 unit. Data menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang paling banyak tersedia adalah posyandu dengan jumlah unit yang tersebar di 22 lingkungan.oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sarana kesehatan di Kelurahan ini cukup memadai.

IV.13. Komposisi Penduduk Menurut Sampel Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam pemilihan sampel penelitian di kelurahan Helvetia Tengah tidak semua jumlah penduduk yang dijadikan sampel penelitian dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(21)

TABEL 13

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT SAMPEL PENELITIAN No Penduduk Jumlah (jiwa) Persentase % 1

2

Lingkungan VII Lingkungan VIII

64 63

49,5 50,5

JUMLAH 27.700 100,00

Sumber : Data Profil Kelurahan Helvetia Tengah 2006

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sampel yang diambil dalam penelitian ini terdapat di dua lingkungan yang ada di kelurahan Helvetia Tengah, masing-masing lingkungan VII sebanyak 64 responden, lingkungan VIII 63 responden dan ini yang diambil yaitu kepala keluarga. Hal ini dikarenakan kedua lingkungan ini terdapat para pecandu PlayStation dan di daerah ini juga terdapat rental PlayStation.


(22)

BAB V ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan sesuai dengan metode yang digunakan terutama melalui kuesioner dan wawancara secara langsung.

Adapun hasil penelitian yang diperoleh beserta pembahasannya meliputi : 1. Karakteristik responden

2. Analisa persepsi masyarakat terhadap keberadaan rental PlayStation yang meliputi :

2.1. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap usaha rental PlayStation .

2.2. Sikap dan tanggapan masyarakat terhadap keberadaan usaha rental PlayStation.

V.1. Karakteristik Responden

TABEL 14

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase % 1

2

Laki-laki Perempuan

80 47

62,99 37,01

Jumlah 127 100.00

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki yaitu sebesar 62,99 % dan perempuan sebanyak 37,01 %. Itu dikarenakan peneliti melakukan wawancara kepada kepala keluarga selaku sampel penelitian. terdapat


(23)

juga perempuan, itu dikarenakan suami mereka yang menjadi kepala keluarga sebahagian bekerja, dan sebahagian lagi statusnya sudah janda. Oleh karena itu peneliti mewawancarai mereka untuk menggantikannya sebagai responden.

Kajian identitas responden berdasarkan status perkawinan telah disajikan pada tabel 15 berikut.

TABEL 15

Karakteristik Responden Menurut Status Perkawinan

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase % 1

2 3

Menikah Duda Janda

109 3

15

85,83 2.36 11,81

Jumlah 127 100.00

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Data yang terlihat pada tabel di atas menunjukkan status perkawinan responden mayoritas berstatus menikah dengan persentase 85,83 %. Dan selebihnya berstatus janda dan duda itu karenakan banyak kepala keluarga yang sudah berusia tua

Kajian karakteristik responden menurut status penduduk dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.


(24)

TABEL 16

Karakteristik responden menurut status penduduk

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Asli

Pendatang

87 40

68,50 31,50

Jumlah 127 100.00

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan data yang tercantum pada tabel di atas dapat diketahui bahwa bahwa mayoritas responden merupakan penduduk asli yang mana mereka telah sejak lahir tinggal di daerah tersebut serta daerah yang ditempati merupakan daerah yang strategis dan hampir di tengah-tengah kota yang sangat cocok untuk usaha berdagang sehingga penduduk asli enggan untuk pindah dan diikuti oleh responden yang berstatus pendatang, itu dikarenakan daerah tersebut merupakan perumahan yang mana biasa dikontrakkan.

Responden juga terbagi-bagi atas beberapa suku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(25)

TABEL 17

Karakteristik Responden Menurut Suku Bangsa

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2 3 4 5 6

Mandailing Jawa Aceh Melayu Karo Toba

40 35 15 15 13 9

31,50 27,56 11,81 11,81 11,24 7,09

Jumlah 127 100.00

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Data pada tabel 18 menunjukkan bahwa responden terdiri atas beraneka suku bangsa yang mendiami kelurahan Helvetia Tengah yang tersebar di 22 lingkungan. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa responden lebih banyak berasal dari Batak Mandailing dengan jumlah 40 kk (31,50%), diikuti suku Jawa dengan jumlah 35 kk (27,56%), suku Aceh 15 kk (11,81%), suku Melayu 15 kk (11,81%), Karo 13 kk (11,24%), dan Batak Toba 9 kk (7,09%).

Selanjutnya pada tabel 18 akan meyajikan tentang pekerjaan yang dilakukan oleh responden sehari-hari dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(26)

TABEL 18

Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

no Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2 3 4 5

Wiraswasta PNS

TNI/POLRI Pengusaha Pegawai swasta

70 20 3 4 30

55,12 15,75 2,36 3,15 23,62

Jumlah 127 100.00

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai pekerjaaan sebagai wiraswasta yang berjumlah 70 kk (55,12%) yang dikarenakan daerah tersebut dekat dengan pasar sehingga banyak dari responden yang berjualan dan membuka lapangan kerja sendiri atau usaha sendiri. Diikuti oleh pegawai swasta sebanyak 30 kk (23,62), PNS 20 kk (15,75%), Pengusaha 4 KK (3,15%) dan TNI/POLRI 3 KK (2,36%).

Selanjutnya, pada tabel 19 di bawah ini telah disajikan data responden mengenai latar belakang pendidikannya. Untuk mengetahui frekuensi persentasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(27)

Tabel 19

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2 3 4

SD SLTP SLTA Sarjana

14 12 74 27

11,02 9,45 58,27 21,26

Jumlah 127 100.00

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa tingkat pendidikan responden sudah dikatakan baik itu dikarenakan daerah tersebut fasilitas pendidikannya cukup memadai karena banyaknya sekolah didirikan di daerah ini dan untuk melanjutkan ke jenjang sarjana juga mudah dikarenakan kelurahan ini berada ditengah kota.dan dapat kita lihat disini bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden tamatan SLTA sebanyak 74 kk (58,27%) yang diikuti oleh Sarjana sebanyak 27 kk (21,26%), SLTP 12 kk (9,45) dan SD 14 kk (11,02%)

V.2. Analisa Persepsi Masyarakat Keberadaan Rental Playstation

Data yang dikumpul melalui kuesioner dan wawancara dapat diketahui persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental playstation. Persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental PlayStation tersebut dibagi menjadi :


(28)

2. Usaha Rental PlayStation Manfaat usaha rental PlayStation bagi masyarakat.

3. Sikap dan tanggapan masyarakat terhadap kehadiran rental PlayStation.

Berikut ini masing-masing kategori utama akan dianalisis melalui pengukuran masing-masing.

V.3. Pengetahuan Dan Pemahaman Masyarakat Tentang PlayStation Dan Usaha Rental PlayStation

TABEL 20

Pernah Tidaknya Responden Bermain Game Fantasi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Pernah

Tidak Pernah

97 30

76,38 23,62

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden pernah bermain game fantasi itu dikarenakan bahwa kebanyakan responden pernah bermain bersama anak mereka atau menemani anaknya bermain game di pusat hiburan seperti TIMEZONE atau permainan game fantasi hiburan yang berada di Mal-mal ataupun Plaza-plaza di kota Medan. Juga tingkat pengetahuan yang tinggi juga mempengaruhi mereka dengan mengartikan persepsi game fantasi tersebut.


(29)

Sedangkan mereka yang menjawab tidak pernah karena menurut mereka permainan game fantasi merupakan perbuatan yang sia-sia ataupun membuang-buang waktu dan juga ada yang menjawab bahwa tidak suka atau hobi akan permainan demikian. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan responden yaitu Ibu Dona Br. Hutagalung yang mengatakan bahwa dia tidak sempat melakukan hal demikian dikarenakan sibuk mengurus rumah tangga dan tidak terlintas dipikirannya untuk bermain game fantasi. Ibu tersebut hanya pernah melihat ataupun menemani putranya bermain game.

Pernah tidaknya responden bermain game fantasi mempengaruhi responden akan tempat bermain game fantasi itu sendiri yang akan dijelaskan pada tabel berikut ini :

TABEL 21

Tempat Bermain Game Fantasi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2 3 4

Rumah Kantor Rental game Lainnya

42 20 20 15

42,30 20,62 20,62 15,46

Jumlah 97 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Data pada tabel 21 di atas memperlihatkan bahwa mayoritas responden bermain di rumah itu dikarenakan bahwa di rumah responden ada komputer yang mana menyediakan game-game seperti Star Craft, Counter strike dan lain-lain


(30)

mengerjakan tugas. Juga menemani anak mereka bermain PlayStation Begitu jawaban responden. yang menjawab di kantor mereka melakukan juga melakukannya pada waktu tidak ada pekerjaan dan itu mereka memainkannya di komputer.

Sedangkan responden yang menjawab memainkan game fantasi itu di rental, dikarenakan responden tidak memiliki komputer maupun PlayStation sehingga mereka memainkannya di rental game. Adapun yang menjawab bahwa mereka memainkan game fantasi di Handphone.

TABEL 22

Pengetahuan Masyarakat Tentang PlayStation

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Tahu Tidak Tahu

121 6

95,27 4,73

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan data yang tercantum pada tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden tahu mengenai PlayStation . Kondisi ini dikarenakan di rumah mereka ada yang terdapat PlayStation, dan juga mereka tahu dari anak-anak mereka. Serta tingkat pendidikan penduduk yang tinggi mempengaruhi pikiran dan pengetahuan mereka. selain itu juga di daerah sekitar rumah responden juga terdapat rental PlayStation.

Sedangkan mereka yang menjawab tidak tahu karena diantara responden yang menjawab bahwa mereka sudah sibuk dengan pekerjaan sehari-hari sehingga tidak terlintas di dalam pikiran mereka.


(31)

TABEL 23

Frekuensi Yang Hobi Bermain PlayStation Di Dalam Rumah Tangga No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %

1 2 3

Anak Suami Lainnya

112 9 6

88,19 7,87 3,94

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas diketahui bahwa yang paling hobi bermain PlayStation merupakan anak-anak yang mana mereka menyukai hal seperti ini, itu dikarenakan kualitas game dan cerita yang menarik dari permainan game tersebut yang juga gambaran dari cerita di televisi yang mereka tonton seperti permainan Smack Down yang merupakan permainannya yang disukai anak-anak saat ini. Dikarenakan mereka menyukai tokoh-tokohnya dan terkadang mereka juga meniru gaya mereka.juga permainan sepakbola yang mereka lihat di televisi di dalam PlayStation. Mereka menganggap bahwa merekalah bintangnya, karena dapat melakukan gerakan seperti yang diinginkan. Seperi menurut Dr. W.A. Gerungan Dipl. Psych. Dalam buku nya yang berjudul Psikologi Sosial seseorang anak akan melakukan suatu imitasi atau peniruan apabila di pengaruhi faktor minat, perhatian yang cukup besar akan hal tersebut dan juga sikap yang menjunjung tinggi atau mengagumi hal – hal yang diimitasikan.


(32)

TABEL 24

Pernah Tidaknya Melihat Anak Bermain PlayStation Di Rental PlayStation No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %

1 2

Pernah

Tidak Pernah

80 47

62,99 37,01

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas mayoritas para orang tua pernah melihat anaknya bermain playstation di rental playstation. Itu dikarenakan tempat rental PlayStation lokasinya dekat dengan rumah responden. Dari wawancara penulis dengan responden yang bernama Ibu Nilawati Lubis yang mengatakan bahwa Ibu tersebut pernah menjemput anaknya di rental PlayStation dikarenakan anaknya lupa pulang kerumah sehabis pulang sekolah hingga sore hari sehingga menimbulkan kecemasan terhadap dirinya. Sedangkan responden yang menyatakan tidak pernah, hal ini disebabkan mereka sibuk bekerja sehingga mereka tidak pernah melihat anaknya bermain PlayStation di rental PlayStation.


(33)

TABEL 25

Status Anak Yang Bermain Playstation Dari Responden

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2 3 4

Sekolah

Drop out (DO) Bekerja Tidak Bekerja 98 - 20 9 77,16 - 15,75 7,09

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas status anak yang bermain PlayStation di rental PlayStation adalah masih berstatus sekolah yaitu dengan jumlah 98 orang (77,16%) yang bekerja sebanyak 20 orang (15,75%) dan yang tidak bekerja sebanyak 9 %.

TABEL 26

Pengaruh Bermain PlayStation Di rental PlayStation Terhadap Prilaku Dan Prestasi Anak

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1 2 Berpengaruh Negatif Berpengaruh Positif 123 4 96,85 3,15

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan dari tabel di atas bahwa mayoritas responden menjawab bahwa pengaruh rental PlayStation terhadap perilaku anak dan prestasi anak


(34)

wawancara peneliti bahwa banyak orang tua mengeluh karena anaknya suka sekali bermain game di rental sehingga melupakan waktu, waktu disini yang dimaksud yaitu waktu untuk bekerja di rumah maupun waktu untuk belajar dan sekolah. Tidak jarang ada anak yang ketahuan oleh orang tuanya bolos dari sekolah hanya untuk bermain game di rental PlayStation sehingga membuat prestasi di sekolah mereka semakin menurun anak-anak tersebut menjadi malas belajar , mereka juga memboroskan uang yang di berikan oleh orang tua mereka yang mana terkadang uang sekolah juga dihabiskan untuk bermain PlayStation di rental PlayStation, Juga mereka mengetahui bahwa anak-anak tersebut tidak hanya bermain game tetapi juga melakukan tindak kriminal seperti perjudian yang mana terkadang menimbulkan perkelahian disebabkan oleh perjudian tersebut.

TABEL 27

Pengaruh Bermain PlayStation Di Rental PlayStation Terhadap Pekerjaan No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %

1 2

Berpengaruh negatif Berpengaruh positif

120 7

94,49 5,51

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa bermain PlayStation di rental PlayStation berpengaruh negatif terhadap pekerjaan. Seperti hasil wawancara penulis dengan responden yang bernama Ibu Hj.Aminah yang mana anaknya bekerja sebagai sales yang


(35)

menyatakan bahwa berkat hobi anaknya tersebut terkadang sampai pulang larut malam sehingga keesokan harinya susah untuk bangun sehingga mengganggu pekerjaan dari anaknya tersebut.mereka yang menyatakan berpengaruh negatif sebanyak 120 (94,49%), dan yang menyatakan berpengaruh negatif sebanyak 7 responden (5,51 %).

B.2. Pengetahuan Masyarakat Tentang Fungsi Rental PlayStation TABEL 28

Rental PlayStation Sebagai Sarana Hiburan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Setuju Tidak Setuju

67 60

52,75 47,25

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden hampir berimbang didalam menyatakan pendapat bahwa rental PlayStation sebagai sarana hiburan. Seperti hasil wawancara penulis terhadap Bapak Maulana Safrizal Lubis yang menyatakan bahwa rental PlayStation merupakan suatu tempat dimana seseorang bisa mendapatkan hiburan dari tempat tersebut yang mana di tempat itu menyediakan Game yang bisa menghibur diri. Responden merupakan bekas pemilik rental PlayStation. Sedangkan yang kurang setuju bahwa rental PlayStation merupakan sarana hiburan menyatakan bahwa rental PlayStation membuat masyarakat khususnya anak-anak menjadi lupa waktu dan sering


(36)

menirukan adegan – adegan kekerasan yang terdapat di dalam game tersebut contoh game Smackdown.

TABEL 29

Rental PlayStation Sebagai Sarana Perjudian

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Setuju Tidak Setuju

120 7

94,49 5,51

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan data yang tercantum pada tabel di atas dapat diketahui bahwa yang responden yang setuju terhadap pernyataan diatas berjumlah 120 responden atau sebesar 94,46 % hal ini disebabkan karena didalam memainkan permainan anak-anak juga menjadikan PlayStation sebagai ajang pertaruhan uang. Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu anak yang bermain PlayStation bahwa didalam melakukan permainan game tersebut mereka melakukan pertaruhan untuk menambah uang mereka dan juga untuk menambah semangat untuk bermain game tersebut. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 7 orang atau sebasar 5,51% mereka tidak pernah mengetahui bahwa anak mereka pernah melakukan hal tersebut dan juga sebahagian lagi merupakan pemilik rental.


(37)

Tabel 30

Frekuensi Anak Meminta Uang Dengan Alasan Bermain Di Rental PlayStation

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Pernah Tidak pernah

29 98

22,83 77,17

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan data pada tabel di atas bahwa sebagian besar responden yaitu 98 responden atau sebesar 77,17 % menyatakan bahwa anak mereka tidak pernah meminta uang untuk alasan bermain PlayStation tetapi dengan alasan lain. Dan selebihnya yaitu 29 responden menyatakan bahwa anak mereka pernah meminta uang untuk bermain PlayStation akan tetapi ada yang memberikan dan ada juga yang tidak.

Untuk melihat frekuensi orang tua memberikan uang kepada anaknya untuk bermain di rental PlayStation dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(38)

TABEL 31

Frekuensi Orang Tua Memberikan Uang Kepada Anaknya Untuk Bermain Di Rental PlayStation

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Pernah

Tidak Pernah

10 117

7,87 92,13

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan uang kepada anaknya untuk bermain PlayStation di rental PlayStation itu disebabkan menurut mereka bahwa uang diberikan kepada anak tersebut akan digunakan untuk suatu hal yang negatif dan juga bisa melupakan waktu belajarnya sehingga merupakan suatu pekerjaan yang sia-sia dan bisa juga menjurus pada tindakan perjudian. Sedangkan responden yang menjawab pernah karena menurut mereka anak-anak membutuhkan hiburan akan tetapi tidak sering memberikannya, tetapi pernah.

TABEL 32

Frekuensi Anak Mencuri Uang Untuk Bermain Di Rental PlayStation No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %

1 2

Pernah Tidak Pernah

37 90

29,13 70,87

Jumlah 127 100%


(39)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak pernah anak mereka mencuri uang yaitu sebanyak 90 responden (70,87%) yang mana dari wawancara penulis terhadap responden tidak pernah melihat anaknya kedapatan mencuri uang.dan selebihnya sekitar 37 responden (29,13%) menyatakan pernah anaknya kedapatan mencuri uang mereka dan, dan setelah di interogasi oleh orang tua mereka, uang tersebut digunakan untuk bermain PlayStation di rental PlayStation.

TABEL 33

Manfaat Usaha Rental PlayStation Bagi Masyarakat

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Tidak Bermanfaat Bermanfaat

112 15

88,19 11,81

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab bahwa rental PlayStation tidak bermanfaat bagi masyarakat. Menurut mereka rental PlayStation merupakan suatu bentuk pelayanan yang melalaikan para pemainnya dan unsur perjudian yang melibatkan anak-anak didalamnya. Berdasarkan wawancara penulis dengan responden Ibu Dahliana Lubis yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga mengatakan dampak psikologis bagi orang tua yang merasa was-was terhadap anaknya yang bermain di rental PlayStation untuk menghambur-hamburkan uang dan juga melupakan waktu sehingga membuat anak mereka kurang disiplin dan pemboros. Sedangkan mereka yang


(40)

dagangannya berupa roti juga atau makanan kecil di rental PlayStation sehingga menambah pendapatan keluarga. Juga menurut mereka rental PlayStation mampu menciptakan kompetisi bisnis di lingkungan mereka sehingga dapat memicu roda perekonomian masyarakat setempat.

TABEL 34

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kerugian Atau Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Rental PlayStation

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Merugikan Tidak Merugikan

112 15

88,19 11,81

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut . Itu disebabkan sebagai orang tua mereka juga mengalami kerugian dimana anak-anak mereka menjadi susah diatur itu biasa dilihat pada saat jam makan siang anak mereka masih berada di rental PlayStation dan anak merupakan melupakan waktu tersebut. Juga anak-anak tersebut menghamburkan uang yang diberikan orang tua mereka hanya untuk bermain PlayStation dan ada diantara mereka yang mau mencuri uang orang tua mereka hanya untuk bermain PlayStation.


(41)

TABEL 35

Persetujuan Masyarakat Terhadap Keberadaan Rental PlayStation No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %

1 2

Setuju Tidak Setuju

13 114

89,76 10,24

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju terhadap keberadaan rental PlayStation . Menurut mereka selain sebagi sarana bermain juga terdapat unsur pemborosan dan juga perjudian, yang mana dari hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya suatu tindak perkelahian apabila seseorang kalah didalam bermain. Ada juga responden yang berpendapat bahwa sarana rental PlayStation sebagai sarana pelalaian bagi anak.sedangkan selebihnya responden yang menyatakan tidak setuju hal itu disebabkan responden merupakan pemilik usaha tersebut dan juga pernah mendirikan usaha tersebut.

TABEL 36

Penilaian Masyarakat Terhadap Kehadiran Rental PlyaStation

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Baik

Tidak Baik

13 114

10,24 89,76

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian


(42)

penilaian dari masyarakat bahwa rental PlayStation merupakan sarana pelalaian dan pemborosan bagi anak maupun orang dewasa yang mana banyak dari anak mereka yang melupakan waktu makan, sekolah maupun bekerja dikarenakan mereka bermain di rental tersebut. Kalau di rumah mereka bisa diperingati oleh orang tua mereka, jika berada di rental maka orang tua tidak tahu dimana merka bermain dan malas untuk menjemputnya.. selain itu juga usaha rental PlayStation juga dijadikan sebagai tempat perjudian. Yang mana dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis menemukan bahwa rental PlayStation tidak hanya dijadikan sebagai sarana untuk bermain juga sekaligus untuk bertaruh uang didalamnya.

TABEL 37

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kehadiran Rental PlayStation No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %

1 2

Menolak Tidak Menolak

114 13

89,76 10,24

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Dari tabel di atas dapat kita kita ketahui bahwa mayoritas responden menolak kehadiran rental PlayStation itu dikarenakan dinilai dijadikan suatu tempat yang melalaikan sesorang dari fungsi sosialnya sendiri. Responden yang menolak sebanyak 114 responden atau sebesar 89,76 % sedangkan mereka yang tidak menolak yaitu sebanyak 13 responden atau sebesar 10,24 %.


(43)

TABEL 38

Frekuensi Masyarakat Yang Pernah Protes Rental PlayStation Kepada Pemerintah Setempat Atau Polisi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase % 1

2

Pernah Tidak pernah

2 125

1,57 98,43

Jumlah 127 100%

Sumber : hasil kuesioner dan wawancara penelitian

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa walaupun banyak responden yang tidak setuju terhadap kehadiran rental PlayStation, tetapi mayoritas responden tidak pernah melakukan suatu tindakan protes ataupun melaporkan pada Polisi ataupun pada pemerintah setempat itu dikarenakan banyak responden sudah disibukkan oleh kegiatan masing – masing dan tidak mau peduli terhadap hal-hal tersebut. Sedangkan responden yang pernah melaporkan atau melakukan suatu tindakan protes itu disebabkan kekesalannya sudah terlalu tinggi melihat anaknya bermain PlayStation hingga lupa waktu dan sering mencuri uangnya untuk berjudi di rental tersebut..

Berdasarkan keseluruhan tabel di atas maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Interval : Nilai Tertinggi - Nilai Terendah Kategori

= 2 – (-2) 2


(44)

Rata-rata = Total Skor hdb Jumlah Pertanyaan

KESIMPULAN

I. 1. RESPONDEN YANG BERPERSEPSI POSITIF = 10,24 % 2. RESPONDEN YANG BERPERSEPSI NEGATIF = 89,76 % II. Persepsi masyarakat secara meneyeluruh :

TOTAL RATA-RATA = -121,9 = - 0,96 RESPONDEN 127

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental playstation yaitu Negatif. hal ini menunjukkan mayoritas masyarakat menolak kehadiran usaha rental PlayStation di sekitar lingkungan mereka.


(45)

No Responden

Nilai Responden Melalui Nomor Pertanyaan

JLH Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 -2 -2 -2 2 -8 -0,57

2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

3 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

4 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 2 4 0,28

5 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

6 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

7 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

8 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

9 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -20 -1,43

10 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

11 2 2 2 2 2 2 -2 2 2 2 2 2 2 2 26 1,86

12 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

13 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

14 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

15 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

16 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -26 -1,86

17 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

18 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

19 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

20 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

21 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

22 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

23 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

24 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -28 -2

25 2 -2 -2 2 2 2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 12 -0,85

26 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

27 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

28 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 0 0

29 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

30 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

31 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

32 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -26 -1,86

33 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -26 -1,86

34 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

35 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

36 2 2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

37 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

38 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

39 2 2 -2 -2 2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -8 -0,57

40 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

41 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14


(46)

45 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

46 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

47 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

48 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

49 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

50 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

51 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

52 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

53 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

54 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

55 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

56 2 2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

57 2 -2 -2 2 2 2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 12 0,85

58 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 12 -0,85

59 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

60 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

61 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 -12 -0,85

62 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

63 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

64 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 1,14

65 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

66 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

67 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

68 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

69 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

70 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

71 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

72 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

73 2 2 2 2 2 2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 20 1,43

74 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

75 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

76 2 2 2 2 2 2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 20 1,43

77 2 2 2 2 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 8 -0,57

78 2 2 -2 -2 -2 -2 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

79 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

80 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

81 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

82 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

83 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

84 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

85 2 2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

86 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

87 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

88 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

89 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85


(47)

91 2 2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

92 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

93 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

94 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

95 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

96 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

97 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

98 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 2 8 0,57

99 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -20 -1,43

100 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

101 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

102 2 2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -8 -0,57

103 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 -2 -2 2 -8 -0,57

104 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 -2 2 -8 -0,57

105 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

106 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 2 -4 -0,28

107 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

108 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

109 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

110 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

111 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 4 0,28

112 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

113 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

114 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

115 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

116 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -12 -0,85

117 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

118 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

119 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

120 2 2 -2 2 2 2 -2 2 2 2 2 2 2 2 20 -1,43

121 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

122 2 2 -2 2 -2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -8 -0,57

123 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

124 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 2 2 2 2 2 8 -0,57

125 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

126 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 -16 -1,14

127 2 2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 2 2 -2 -2 -2 2 -8 -0,57

JUMLAH -121,9

TOTAL PERSEPSI POSITIF = 10,24 % TOTAL PERSEPSI NEGATIF = 89,74 %


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada BAB I sampai dengan BAB V didapatkan kesimpulan dari “Persepsi Masyarakat Terhadap Kehadiran Rental PlayStation Di Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan” yaitu :

1. Responden yang berada di Kelurahan Hevetia tengah mayoritas penduduk asli yaitu sebesar 68,50%. Sementara responden yang merupakan penduduk pendatang daerah kelurahan Helvetia tengah sebesar 31,50%. Responden tersebut terbagi kedalam beberapa suku yang pada umumnya bersuku Batak Mandailing 40 jiwa atau sebesar 31,50%, Batak Karo 35 jiwa atau sebesar 11,24 %, Jawa 35 jiwa atau 27,56 %, Aceh 15 jiwa 11,81 %, Batak Toba 9 jiwa 7,09 %. Sebahagian besar bermata pencaharian sebagai wiraswasta. Hal ini dipengaruhi oleh pemukiman penduduk dekat dengan pasar.

2. Persepsi masyarakat terhadap usaha Rental PlayStation yang diukur pada Variabel manfaat kehadiran rental PlayStation menyimpulkan sebesar 88,19 % menyatakan tidak bermanfaat.

3. Sikap masyarakat terhadap kehadiran usaha rental PlayStation pada umumnya tidak menyukai. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak menerima kehadiran usaha rental PlayStation


(49)

VI.2. Saran

 Masyarakat sebaiknya lebih proaktif dalam menyingkapi berbagai fenomena yang mungkin terjadi akibat adanya kehadiran rental PlayStation yang ada di lingkungan sekitarnya.

 Kepada pemilik rental agar kiranya dapat mengawasi dan melarang segala bentuk perjudian yang bermodus PlayStation agar tercipta kondisi yang kondusif, supaya rental PlayStation hanya sebagai hiburan.

 Kepada orang tua agar lebih mengawasi dan memperhatikan anak-nak mereka di dalam melakukan suatu permainan ataupun pekerjaan agar anak-anak tidak terjerumus apada suatu tindakan yang dapat merusak masa depan mereka.

 Hendaknya pemerintah Kota Medan melalui instansi dan dinas-dinasnya lebih tanggap terhadap pertumbuhandan pembangunan di Kota Medan Khususnya di dalam bidang usaha hiburan khususnya usaha rental PlayStation.


(50)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA II.1. Persepsi

Di dalam kehidupan bahwa setiap manusia tidak dapat lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Sejak manusia dilahirkan, pada hakekatnya secara langsung telah berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula manusia secara langsung menerima stimulus dari luar dirinya, dan ini berkaitan dengan stimulus.

Pada dasarnya persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan seseorang terhadap orang lain. Persepsi terhadap suatu objek yang ada disekitar manusia pada dasarnya berbeda antara satu dengan yang lain karena sebagai makhluk individu setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuannya dan pemahamannya. Bertambah tinggi pengetahuan dan pemahan seseorang terhadap objek yang dipersepsikan maka semakin baik bentuk persepsi orang tersebut terhadap objek, begitu pula sebaliknya (Hall, 1993:125).

Persepsi secara etimologi diartikan sebagai pandangan terhadap suatu objek tertentu (Purwodarminta,1984:24). Persepsi juga bisa diartikan sebagai proses, pemahaman terhadap sesuatu informasi yang disampaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan atau bekerjasama, jadi setiap orang tidak terlepas dari proses persepsi.

Agar lebih jelas, dibawah ini terdapat beberapa pengertian mengenai persepsi yang dikemukan beberapa ahli, seperti :


(51)

1. Le Boueuf (1992 : 48), yang menyatakan bahwa persepsi adalah pemahaman kita terhadap apa yang kita alami. Penafsiran kita terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar dengan dipengaruhi oleh kombinasi antara pengalaman masa lalu, keadaan, serta psikologi yang benar-benar sama.bagi setiap orang, apa yang dipersepsikan itulah kenyataannya.

2. Kimbal Young, persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, mengidentifikasikan dan memahami objek baik fisik maupun sosial (Walgito, 1986 : 89). Definisi ini menekankan bahwa persepsi akan timbul setelah seseorang atau kelompok orang terlebih dahulu merasakan kehadiran suatu objek dan setelah dirasakan akan menginterprestasikan objek yang dirasakan tersebut.

3. William James (Adi, 1994 :55) yang mengatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita proses dari lingkungan yang diserapkan oleh indra kita serta sebagian lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan (memori) kita dan kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Sementara itu yang dimaksud dengan proses kognitif adalah proses atau kegiatan mental yang disadari seperti berfikir, mengetahui,


(52)

pengharapan yang kesemuanya merupakan faktor penentu atau yang mempengaruhi prilaku.

Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentu ada faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor ini yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interprestasi yang berbeda tentang yang dilihatnya itu. Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang.

Pertama : Diri orang yang bersangkutan sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia diperngaruhi oleh karakteristik, minat, pengalaman, dan harapan.

Kedua : Sasaran persepsi tadi tersebut. Sasaran itu mungkin berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Dengan kata lain, gerakan,suara, ukuran, tindak tanduk dan ciri-ciri lain dari sasaran persesi turut menentukan cara pandang orang melihatnya.

Ketiga : Faktor situasi. Persepsi harus dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu tibul perlu pula mendapat perhatian. Situasi merupakan fakta yang turut berperan dalamn pertumbuhan persepsi seseorang (Siagian,1989:101)

Sejalan dengan ini, Kasali (1994:23) mengemukakan faktor-faktor yang juga menentukan persepsi yaitu :

a. Latar Belakang Budaya b. Pengalaman Masa Lalu c. Nilai – nilai Yang Dianut


(53)

d. Berita-berita yang berkembang

Menurut Rukminto, di dalam membicarakan persepsi maka ada beberapa hal yang penting yaitu :

1. Impression Formation

Proses dimana informasi tentang orang lain diubah menjadi pengetahuan/ pemikiran yang relatif menetap orang tersebut.

Sedangkan Impression Formation ini terbentuk melalui :

a. Pengkategorian (Klasifikasi) berdasarkan teori kepribadian yang implisit (Implicit personality Theory)

b. Mempertimbangkan /kombinasi segi positif dan negatif. c. Praduga (streotip)

2. Attribution

Morgan King, Weisz dan Schopler melihat bahwa Attribution dan

inferences terjadi karena manusia tidak mempunyai akses untuk mengetahui pikiran, motif maupun perasaan seseorang. Dengan membuat atribusi berdasarkan perilaku tertentu yang dilakukan seseorang, kita dapat meningkatkan kemampuan kita yang akan dilakukan orang tertentu pada saat yang lain.

3. Social Relationship.

Kehadiran orang lain mempengaruhi tingkah laku. Bentuk tingkah laku dapat terbentuk karena :

a. Imitasi (peniruan)


(54)

c. Kepatuhan (banyak diterapkan dalam militer, dengan tingkat sanksi yang berat.

d. Perhatian yaitu suatu pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas ditentukan kapada sesuatu atau sekelompok objek.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa apa yang diterima seseorang itu dari panca inderanya merupakan satu faktor yang berperan dalam persepsi. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain :

1. Objek yang dipersepsikan

Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar manusia yang dipersepsikan, tetapi juga dapat datang dari luar manusia yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar manusia.

2. Alat indera, syaraf dan pusat susuna syaraf.

Alat indera atau Reseptor merupakan alat untukmenerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan motoris.

3. Perhatian

Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagi suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian


(55)

merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas manusia yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. (Walgito, 1990:70-71)

Sedangkan proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus menegani alat indera atau reseptor. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan kesyaraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga manusia menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba. (dirasakan). Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari persepsi adalah manusia menyadari tentang apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba ( dirasakan), yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya.

II.2. Persepsi Masyarakat Terhadap Rental PlayStation

Persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental PlayStation ini adalah suatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, menginterprestasikan dan memahami suatu objek tertentu, dimana seseorang atau sekelompok orang merasakan kehadiran objek tersebut, dalam hal ini adalah merasakan, menginterprestasikan dan memahami keberadan tempat rental Play Station di daerahnya.


(56)

Menurut J.L Gillin dan J.P Gilllin masyrakat diartikan sebagai kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan menurut Auguste Comte, masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri. Masyarakat dapat membentuk kepribadian yang khas bagi manusia, sehingga tanpa adanya kelompok manusia, manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat banyak dalam kehidupannya.

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat adalah wadah hidup bersama dari individu-individu yang mempunyai kebiasaan, tradisi dan sikap yang terjalin dan terikat dalam hubungan interaksi dan interaksi sosial. Secara ringkas, kumpulan individu baru dapat disebut sebagai masyarakat jika telah memenuhi empat syarat utama yaitu :

4. Dalam kumpulan manusia harus ada ikatan perasaan dan kepentingan. 5. Mempunyai tempat tinggalatas daerah yang sama atau mempunyai

kesatuan ciri kelompok tertentu

6. hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama

7. Dalam kehidupan bersama itu terdapat aturan-aturan atau hukum yang mengatur prilaku meraka dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama.

Dengan demikian, berarti masyarakat bukan sekedar kumpulan manusia sesama tanpa ikatan, akan tetapi terdapat hubungan fungsional


(57)

antara satu sama lainnya. Setiap individu mempunyai kesadaran atau keberadaannya di tengah-tengah individu lainnya. Sistem pergaulan didasarkan atas kebiasaan atau lembaga kemasyarakatan yang bersangkutan.

Antara pembangunan dan lingkungan hidup terjalin hubungan yang saling isi mengisi. Pembangunan tergantung kepada lingkungan dan lingkungan tergantung pada pembangunan. Oleh karena itu Prof. Dr. Otto Soemarwoto menyatakan bahwa pembangunan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup membentuk sistem ekologis yang disebut ekosistem. (Soemarwoto, 1992:102-103).

Masyarakat dan pembangunan saling berkaitan. Pembangunan dalam pengertian umum sering dinyatakan sebagai usaha untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan kepada norma – norma tertentu. Perubahan-perubahan yang direncanakan dengan pendayagunaan potensi alam, manusia dan sosial budaya inilah yang disebut dengan pembangunan. T.R Batten dalam bukunya Communities and Their Development memberikan batasan pengertian pembangunan suatu proses dimana orang atau masyarakat mulai mendiskusikan dan menentukan kegiatan mereka kemudia merencanakan dan mengerjakan bersama-sama untuk memenuhi keinginan tersebut. (Brattha, 1991:67).

Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana persepsi seseorang terhadap objek-objek tertentu, seperti perubahan lingkungan


(58)

mendekati, mengharapkan suatu objek muncul sikap negatif yakni menghindari, membenci suatu objek (Adi,1994:178-179).

Apabila dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap pembangunan yang memberikan suatu pra pemahaman, penerimaan maupun rasa suka masyarakat akan pembanguanan menjadi positif apabila mereka menilai usaha-usaha pembangunan tersebut positif. Disamping itu partisipasi masyarakat di dalam kegiatan pembangunan yang dipelopori pemerintah akan lebih efektif apabila tumbuh dari masyarakat itu sendiri. Kesemua hal ini pada akhirnya akan menimbulkan persepsi positif masyarakat terhadap pembangunan. Besarnya partisipasi masyarakat pada pembangunan dapat dilihat melalui persepsi masyarakatterhadap objek pembangunan tersebut.

Dalam hal ini rental PlayStation merupakan salah satu wujud dari pembangunan khususnya pembangunan dibidang elektronik. Keberadaan rental PlayStation menimbulkan berbagai macam persepsi dikalangan masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa usaha rental PlayStation merupakan suatu bentuk hiburan yang sedang populer saat ini. Namun ada juga yang bersanggapan bahwa rental PlayStation kerap dijadikan sebagai sarana tempat perjudian dimana melibatkan kebanyakan anak-anak remaja dan dewasa yang terlibat didalamnya.adapun persepsi yang timbul dalam mayarakat terhadap keberadaan rental PlayStation yaitu :

1. Berkolerasi dengan kriminalitas seperti terjadinya perkelahian akibat dari perjudian tersebut

2. Menimbulkan kelalaian dalam waktu seperti terjadinya bolos sekolah meninggalkan pekerjaan rumah dan lain-lain


(59)

3. Pemborosan uang dan buang uang sia-sia dan akbat dari hal tersebut ada dijumpai seorang mengambil atau mencuri uang orang tuanya dikarenakan untuk bermain permainan tersebut.

II.3. Usaha Rental PlayStation

suatu sarana hiburan yang menyediakan fasilitas permainan tiga dimensi yaitu Game animasi yang mana menyewakan mesin game kepada penyewa dengan durasi perjam

PlayStation (bahasa Jepang : Pureisutēshon) adalah konsol permainan grafis dari era 32-bit dan merupakan generasi kelima keluaran Sony. Pertama kali diproduksi oleh Sony sekitar tahun 1990. PlayStation diluncurkan perdana di Jepang pada 3 Desember 1994, di Amerika Serikat 9 September 1995 dan Eropa 29 September 1995. PlayStation menjadi sangat terkenal sehingga membentuk "Generasi PlayStation". Dari sekian banyak game PlayStation, beberapa yang terkenal adalah: Tomb Raider, Final Fantasy, Resident Evil, Tekken, Winning Eleven, Ridge Racer, wipEout, Gran Turismo, Crash Bandicoot, Spyro, dan seri Metal Gear Solid. Pada 18 Mei 2004, Sony telah memproduksi 100 juta PlayStation dan PSOne ke seluruh dunia. Pada Maret 2004, sebanyak 7.300 judul permainan telah tersedia dengan jumlah akumulasi 949 juta. ( http://id.wikipedia.org/wiki/PlayStation)

II.4. Kerangka Pemikiran


(60)

bisnis PlayStation di Kota Medan ini tentunya disebabkan karena alasan ekonomi. Maksudnya diberdirikan untuk tujuan mencari keuntungan di samping memberikan pelayanan hiburan kepada anak-anak, remaja dan dewasa dan terkadang juga orang tua yang saat ini membutuhkan suatu hiburan untuk mengisi kekosongan waktu.

Dikarenakan semakin merebaknya dan banyaknya tempat-tempat rental PlayStation terkadang terjadi suatu tindak kriminal seperti perjudian yang disebabkan kurang puasnya pemain apabila suatu permainan itu tidak dilakukan dengan pertaruhan atau perebutan suatu hadiah bila memenangkan suatu pertandingan. Disini rental PlayStation dijadikan wadah sebagai tempat sarana perjudian tersebut. Selain itu rental PlayStation juga bisa melalaikan waktu seseorang dimana khususnya anak-anak yang rela atau mau bolos dari sekolah hanya untuk bermain PlayStation dengan kata lain mengakibatkan seseorang kecanduan. Oleh sebab itu peneliti ingin menggali lebih lanjut bagaimana sebenarnya Persepsi Masyarakat Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan terhadap kehadiran rental PlayStation di daerahnya. Adapun kerangka pemikiran sebagai berikut :


(61)

Dampak Permainan Keberadaan rental playstation Playstation di Kelurahan Helvetia Tengah

kota Medan

+ Menghilangkan stress a. Pengetahuan masyarakat terhadap + Menambah kecerdasan berpikir rental playstation

- Kecanduan b. Pemahaman tentang kegiatan yang - Kurang disiplin dilakukan didalamnya

- Tindak Kriminal c. Pengetahuan terhadap bentuk - Tindak asosial pelayanan yang diberikan

Persepsi masyarakat

Kelurahan Helvetia Tengah

Kota Medan


(62)

II.5. Definisi Konsep Dan Definisi Operational II.5.1. Definisi Konsep

Definisi konsep adalah perumusan masalah yang akan diteliti (Bungin, 2001:140)sedangkan menurut Amrin ( 2001 : 6 ) konsep merupakan unsur terpenting dalam penelitian yang merupakan suatu definisi, suatu abstraksi mengenai suatu gejala atau realita, atau suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala. Yang dimaksud dengan persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental PlayStation di Kelurahan Helvetia Tengah yaitu sesuatu pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap rental PlayStation tersebut

Maka yang menjadi batasan konsep dari penelitian adalah :

1. Persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, menginterprestasikan dan memahami suatu ojek tertentu dimana seseorang atau sekelompok orang tela merasakan kehadiran objek tersebut

2. Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal dalam suatu wilayah yang mempunyai tujuan bersama. Yang dimaksud dengan masyarakat disini ialah kepala keluarga

3. Rental PlayStation adalah suatu sarana hiburan yang menyediakan fasilitas permainan tiga dimensi yaitu game animasi yang mana menyewakan mesin game kepada penyewa dengan durasi perjam.


(63)

II.5.2. Definisi Operational

Definisi operasional adalah unsur yang memberikan bagaimana mengukur suatu variabel (Singarimbun,1989:49) bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan. Maka perlu operasionalisasi dari konsep-konsep yang digunakan untuk bertujuan menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh orang lain :

Dalam penelitian ini, definisi operational adalah :

Persepsi masyarakat terhadap kehadiran usaha rental PlayStation (PS) dapat diukur dari :

1. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai usaha rental PlayStation yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk apa usaha rental PlayStation tersebut di bangun dan didirikan. Semakin baik pemahaman masyarakat terhadap kehadiran tempat usaha rental playstation maka bertambah positif persepsi yang diberikan masyarakat, dengan indikatornya :

a. Pengetahuan masyarakat terhadap usaha rental PlayStation.

2. Pemanfaatan masyarakat terhadap kehadiran tempat usaha rental PlayStation yaitu frekuensi masyarakat yang memanfaatkan kehadiran usaha rental tersebut yang ada di lingkungannya, dengan indikatornya : a. Manfaat kehadiran tempat usaha Rental PlayStation.

3. Tanggapan masyarakat terhadap keberadaan tempat usaha rental PlayStation yaitu yang diawali dari penilaian menyenangi atau


(64)

penolakan, suka atau tidak suka, mengharapkan atau menghindari dari lingkungannya dengan indikator :

a. Sikap masyarakat terhadap keberadaan usaha rental PlayStation.

b. Sikap masyarakat terhadap pembangunan usaha rental PlayStation.


(65)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kemajuan teknologi dewasa ini telah merambah ke berbagai sektor kehidupan, tidak ketinggalan juga merambah dunia anak dan remaja, dengan munculnya sarana teknologi interaktif, video games, PlayStation atau internet. Disadari atau tidak sesungguhnya itu telah mengubah suasana rumah, kelas maupun ruang bermain. Permainan yang bersifat interaktif dan kelompok, akan tergantikan dengan permainan yang bersifat soliter.

Games, sejenis program permainan yang paling disukai anak-anak di seluruh dunia. Kelahirannya seiring dengan kemunculan teknologi komputer dan media massa. Kehadiran media massa khususnya elektronik, berbagai peralatan mainan sejenis, seperti ; CD, DVD, PlayStation (baca PS) serta terwujudnya dunia maya (internet) menjadi pokok permasalahan tersendiri bagi para orang tua. Apalagi dengan kondisi dunia yang harus menjadikan manusia saling mengejar urusan dunia, kesibukan telah merongrong waktu para orang tua yang seharusnya lebih banyak waktu untuk mendampingi mereka bermain dan berinteraksi di rumah.

Berbagai studi telah mengidentifikasi masalah dan persoalan yang muncul sebagai akibat keterlibatan dalam pemanfaatan video games, komputer games, televisi dan dunia maya antara lain adalah dapat menjadi addiction


(66)

Pengguna games, komputer dan PS yang kelewat batas akan menimbulkan dampak negatif bagi si anak antara lain; mendorong anak untuk asosial, enggan bergaul dengan sekeliling, malas belajar, kurang konsentrasi, pemicu tindakan kekerasan (agresif), berkurangnya perasaan ingin menolong sesama serta pemicu tindakan kriminal (mencuri, perjudian). ( http://studia online.com/index.php?optio n=com_content&task=view&id=43&Itemid=4).

Ada sebuah kebiasaan dan kecanduan baru yang efeknya orang jadi mengabaikan teman, keluarga, bahkan lupa makan, lupa mandi. Tapi kebiasaan ini tidak terkait alkohol atau narkotika. Ini adalah dampak kecanduan bermain PlayStation. Para pakar psikologi Amerika, secara resmi menyatakan kekhawatiran mereka terhadap efek yang ditimbulkan dari kebiasaan sejumlah orang yang sangat gemar bermain PlayStation. Mereka menganggap penyakit yang ditimbulkan akibat kecanduan PlayStation harus segera diatasi karena bisa mengakibatkan penyakit kejiwaan yang cukup parah. Para pakar medis itu mengatakan, ‘cukup’ untuk permainan PlayStation karena permainan itu sudah menjadi candu layaknya seseorang terikat dengan narkoba. Penyakit ketergantungan dan kecanduan berat seperti itu menurut mereka akan menjadi pintu berbagai penyakit jiwa yang lainnya. Dalam laporan yang diajukan American Medical Association-Forum Kedokteran AS yang menghimpun lebih dari 250 ribu dokter disampaikan agar para dokter melakukan tekanan terhadap para penentu kebijakan bisnis untuk mulai menahan peredaran PlayStation. Mereka juga menyebutkan, agar para orang tua berperan aktif mengatur jadwal anak-anak mereka yang gemar bermain PlayStation, tidak lebih dari dua jam


(67)

dalam satu hari. (http://gammafunky.wordpress.com/2007/06/25/asosiasi-dokter-amerika-resah-akan-dampak-playstation)

DR. Martin Wasserman, seorang pakar kesehatan jiwa menyatakan bahwa pernyataan ini sangat masuk akal. Karena kecanduan PlayStation bisa mengakibatkan keguncangan jiwa dan biasanya bisa merambat pada pola kehidupan pribadi yang bisa merusak kehidupan keluarga. Penelitian The Kaisar Foundation di Amerika Serikat pada tahun 1999, sebagaimana di kutip majalah Monitor, di muat dalam APA 2003, mengungkapkan bahwa anak berusia 2-18 tahun rata-rata menghabiskan waktu lima setengah jam menghabiskan waktu di rumah dengan menonton TV, memainkan Video games, menjelajahi internet. Seorang peneliti dari Tokyo’s Nihon University melakukan studi tentang efek video games terhadap aktivitas otak. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi penurunan gelombang bheta pada kelompok yang bermain games antara 2-7 jam setiap hari. Berikutnya penurunan gelombang beta masih terus terjadi meski sudah berhenti bermain, selain itu responden juga manyampaikan bahwa mereka mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mengalami gangguan sosialisasi.

(http://gammafunky.wordpress.com/2007/06/25/asosiasi-dokter-amerika-resah-akan-dampak-playstation)

Asumsi awal yang menyatakan bahwa permainan game aman bagi kesehatan anak-anak juga ternyata tidak benar. Pandangan mata yang terpusat selama berjam-jam kepada layar televisi maupun komputer jelas merusak kesehatan mata. Selama beberapa tahun terakhir ini diketahui bahwa para pasien


(1)

V DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I ABSTRAK ... IV DAFTAR ISI ... V DAFTAR BAGAN ... VII DAFTAR TABEL ... VIII

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LatarBelakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 10

I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

I.3.1. Tujuan Penelitian ... 10

I.3.2. Manfaat Penelitian ... 10

I.4. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Persepsi ... 13

II 2. Persepsi Masyarakat Terhadap Rental PlayStation ... 18

II.3. Usaha Rental PlayStation ... 22

II.4. Kerangka Pemikiran ... 22

II.5. Definisi Konsep dan Definisi Operasional ... 25

II.5.1. Definisi Konsep ... 25

II.5.2. Definisi Operasional ... 26

BAB III METODE PENELITIAN III.1. Tipe Penelitian ... 28

III.2. Lokasi Penelitian ... 28

III.3. Populasi dan Sampel ... 29

III.3.1. Populasi ... 29

III.3.2. Sampel ... 30

III.4. Teknik Pengumpulan Data ... 31

III.5. Teknik Analisa Data ... 32


(2)

VI

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

IV.2. Komposisi Penduduk di Masing – Masing Lingkungan ... 34

IV.3. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa ... 36

IV.4. Komposisi Penduduk Menurut Kewarganegaraan ... 37

IV.5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 38

IV.6. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 38

IV.7. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 40

IV.8. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 41

IV.9. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 42

IV.10. Sarana Pendidikan ... 42

IV.11. Sarana Peribadatan ... 44

IV.12.Sarana Kesehatan ... 44

IV.13. Komposisi Penduduk Menurut Sampel Penelitian ... 45

BAB V ANALISA DATA V.1. Karakteristik Responden ... 47

V.2. Analisa Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Rental PlayStation ... 52

V.3. Pengetahuan Masyarakat Tentang Fungsi Rental PlayStation ... 53

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan ... 73

VI.2. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(3)

VII DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Pemikiran... 24


(4)

VIII DAFTAR TABEL

Tabel. IV.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

Tabel. IV.2. Komposisi Penduduk di Masing – Masing Lingkungan ... 34

Tabel. IV.3. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa ... 36

Tabel. IV.4. Komposisi Penduduk Menurut Kewarganegaraan ... 37

Tabel. IV.5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 38

Tabel. IV.6. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 38

Tabel. IV.7. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 40

Tabel. IV.8. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 41

Tabel. IV.9. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian... 42

Tabel. IV.10. Sarana Pendidikan... 42

Tabel. IV.11. Sarana Peribadatan ... 44

Tabel. IV.12.Sarana Kesehatan ... 44

Tabel. IV.13. Komposisi Penduduk Menurut Sampel Penelitian ... 45

Tabel. V. 14. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 47

Tabel . V. 15. Karakteristik Responden Menurut Status Perkawinan ... 48

Tabel . V. 16. . Karakteristik Responden Menurut Status Penduduk ... 49

Tabel . V. 17. Karakteristik Responden Menurut Suku Bangsa ... 50

Tabel . V.18. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ... 51

Tabel . V.19. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 52

Tabel . V.20. Pernah Tidaknya Responden Bermain Game Fantasi ... 53

Tabel . V.21. Tempat Bermain Game Fantasi ... 54

Tabel . V.22. Pengetahuan Masyarakat Tentang PlayStation ... 55

Tabel . V.23. Frekuensi Yang Hobi Bermain PlayStation Didalam Rumah Tangga ... 56

Tabel . V.24. Pernah Tidaknya Melihat Anak Bermain PlayStation Di Rental PlayStation ... 57

Tabel . V.25. Status Anak Yang Bermain PlayStation Dari Responden ... 58

Tabel . V.26. Pengaruh Bermain PlayStation Terhadap Perilaku Dan Prestasi Anak ... 58


(5)

IX Tabel . V.27. Pengaruh Bermain Playstation Di Rental PlayStation

Terhadap Pekerjaan ... 59 Tabel . V.28. Rental PlayStation Sebagai Sarana Hiburan ... 60 Tabel . V.29. Rental PlayStation Sebagai Sarana Perjudian ... 61 Tabel . V.30. Frekuensi Anak Meminta Uang Dengan Alasan

Bermain Di Rental PlayStation ... 62 Tabel . V.31. Frekuensi Orang Tua Memberikan Uang Kepada

Anaknya Untuk Bermain Di Rental PlayStation ... 63 Tabel . V.32. Frekuensi Anak Mencuri Uang Untuk Bermain

Di Rental PlayStation ... 63 Tabel . V.33. Manfaat Usaha Rental PlayStation Bagi

Masyarakat ... 64 Tabel . V.34. Pengetahuan Terhadap Kerugian Atau Masalah

Yang Ditimbulkan Oleh Rental PlayStation ... 65 Tabel . V.35. Persetujuan Masyarakat Terhadap Kehadiran

Rental PlayStation ... 66 Tabel . V.36. Penilaian Masyarakat Terhadap Kehadiran

Rental PlayStation ... 66 Tabel . V.37. Tanggapan Masyarakat Terhadap Kehadiran

Rental PlayStation ... 67 Tabel . V.38. Frekuensi Masyarakat Yang Pernah Protes

Rental PlayStation Kepada Pemerintah

Setempat Atau Polisi ... 68


(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Oleh: NUR QADRI NIM: 030902024

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Kehadiran Rental PlayStation Di Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan”. Skripsi ini terdiri dari 6 BAB dengan jumlah halaman sebanyak 74 halaman. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Persepsi masyrakat terhadap kehadiran rental PlayStation . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap rental PlayStation di Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pouplasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada disekitar kelurahan Helvetia Tengah kota Medan yang berjumlah 27.700 jiwa. Sampel yang diambil sebanyak 127 responden dimana mereka adalah para orang tua anak – anak yang semuanya berada di sekitar rental PlayStation. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan Proporsional Random Sampling. Adapun teknik pengumpulan datanya lebih mengutamakan kuisioner ditambah dengan wawancara untuk melengkapi data-data yang diinginkan. Responden dalam penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 80 jiwa atau 62,99 %. Sedangkan yang menjadi mata pencaharian penduduk mayoritas wiraswasta sebanyak 70 orang atau sebesar 55,12 % pada umumnya bersuku Batak Mandailing sebanyak 40 orang atau sebesar 31,50 %.

Jika dilihat dari persepsi masyarakat terhadap keberadaan rental PlayStation dapat diketahui bahwa pada dasarnya masyarakat tidak suka dan menolak kehadiran rental PlayStation yang ada di lingkungannya.

Karena itu perlulah kiranya semua pihak untuk proaktif dalam menyingkapi permasalahan ini dan turut berpartisipasi dalam mewujudkan keadaan lingkungan yang kondusif dan bermanfaat bagi masa depan anak-anak