Teori- Teori Terhadap Putusan Hakim
Konsepsi Negara hukum juga dikeluarkan oleh Friedrich Julius Stahl mengemukakan 4 usur yang harus dimiliki oleh Negara hukum yaitu perlindungan
terhadap hak dasar manusia, pembagian kekuasaan, pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan, peradilan tata usaha dalam peradilan.
Kesimpulan pendapat pakar diatas menerangkan bahwa suatu Negara hukum baik
yang dikembangkan oleh Negara-negara kontinental atau oleh Negara-negara anglo sexon memiliki sebagai basic requirement pengakuan, jaminan hak-hak
dasar manusia, yang dijunjung tinggi. Hak-hak dasar ini, yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun dan yang seolah-olahmerupakan suatu holy area area
bebas yang tidak boleh dilampaui, kemudian diperluas dan mencakupi juga hak- hak sosial, ekonomis dan cultureel.
Hal demikian jelas dinyatakan oleh Universal Declaration of Human Rights,
dimana hak-hak tersebut perlu dilaksanakan untuk menjunjung tinggi martabat manusia. Kepadanya harus diberikan hak untuk bekerja pemilihan bebas tentang
pekerjaan, syarat-syarat yang favourable untuk bekerja dan perlindungan terhadap pengangguran. Setiap orang mempunyai standard of living yang sesuai, adequate,
dengan kesehatan dan kesejahteraannya dan keeluarganya dan security apabila ia sakit, nanggur, tua dan termasuk didalamnya putusan hakim.
Putusan hakim yang dimaksud adalah putusan hakim yang memiliki kebebasan
termasuk didalamnya kebebasan dari campur tangan badan-badan lainnya seperti eksekutif maupun legislatif meskipun ini tidak berarti bahwa hakim tidak boleh
bertindak sewenang-wenang karena putusan hakim itu bersifat kongkrit individual.
Putusan hakim yang didasarkan kepada kelalaian bahkan kecenderungan kepada like or dislike suka atau tidak suka, selain bertentangan dengan prinsip Negara
hukum karena telah melanggar hak asasi manusia, juga bertentangan dengan prinsip presumptionof innocence praduga tak bersalah. Jika putusan hakim yang
didasarkan kepada perasaan suka atau tidak suka dan kelalaian, maka akan menghasilkan sebuah putusan yang tidak sesuai dengan fakta-fakta yang terdapat
dilapangan dan pengadilan. Padahal asas praduga tak bersalah menyatakan bahwa seorang tertuduh harus dipandang tidak salah, sehingga terdapat bukti tentang
kesalahannya. Ia mengandung unsur kepercayaan terhadap seseorang dalam Negara hukum dan merupakan suatu disapproval terhadap kekuasaan yang
sewenang-wenangdalam suatu Negara, yang berpendapat, bahwa setiap orang itu dipandang salah, hingga terbukti bahwa ia tidak salah.
D.
Makna Keadilan Justice
Banyak penjelasan mengenai tujuan hukum bahwa sesungguhnya keadilan
merupakan muara dari penegakan hukum. Lantas sesungguhnya apa yang dimaksud dengan keadilan tersebut sebab keadilan merupakan sesuatu yang
abstrak, subjektif karena keadilan bagaimanapun juga menyangkut nilai etis yang dianut masing-masing individu. Ada yang mengaitkan keadilan dengan peraturan
politik negara, sehingga ukuran tentang apa yang menjadi hak atau bukan, senantiasa didasarkan pada ukuran yang telah ditentukan oleh negara. Ada juga
yang memandang keadilan dalam wujud kemauan yang sifatnya tetap dan terus menerus untuk memberikan apa yang menjadi hak untuk setiap orang. Ada juga