Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni 2015
3.4.3 Variabel Pemoderasi Moderating
Variabel moderating
Ghozali, 2007:163 adalah variabel independen yang
akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap
variabel dependen. Variabel pemoderasi X
4
pada penelitian ini adalah penghasilan pajak. Penghasilan yaitu penghasilan kena pajak
PKP sebagai dasar besarnya pajak terutang. PKP selanjutnya akan digunakan sebagai dasar
pengenaan pajak yang akan menentukan besar kecilnya jumlah PPh terutang.
3.4.4 Metode Analisis Data
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekstensifikasi dan intensifikasi pajak
WPOP terhadap penerimaan pajak, dalam penelitian ini digunakan regresi berganda yang
diuji dalam 2 dua tahap.
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pertambahan jumlah dan kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak, maka
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melakukan analisis terhadap data adalah
sebagai berikut: 1. Melakukan perhitungan terhadap jumlah
penambahan NPWP Orang pribadi, jumlah SPT yang disampaikan WP Orang pribadi
ke KPP, dan Jumlah penghasilan WP orang pribadi.
2. Melakukan perumusan model penelitian. Model yang digunakan untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini adalah uji interaksi
atau Moderating
Regression Analysis MRA dengan bantuan program
SPSS 16.0. Menurut Ghozali 2007:163, MRA merupakan aplikasi khusus regresi
berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
perkalian
dua atau
lebih variabel
independen dengan rumus persamaan sebagai berikut:
Y = a + B
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
1
X
2
+ e Variabel perkalian antara X
1
dan X
2
merupakan variabel moderasi oleh karena menggambarkan pengaruh moderasi variabel
X
2
terhadap hubungan X
1
dan Y. Sedangkan variabel X
1
dan X
2
merupakan pengaruh langsung dari variabel X
1
dan X
2
terhadap Y. Model persamaan regresi yang digunakan
dalam penelitian ini dengan pemeriksaan atau taxaud sebagai variabel moderasi
adalah sebagai berikut :
Y = b + b
1
npwp + b
2
comp + b
3
inc + b
5
npwp.inc + b
6
comp.inc + e Keterangan:
Y = Penerimaan Pajak
b = Konstanta
npwp = Tambahan jumlah NPWP Orang pribadi
comp = Tingkat Kepatuhan WP Orang pribadi
inc = Penghasilan Kena Pajak
e = Standar Error
3. Melakukan analisis
deskriftif, yaitu
mengorganisasi dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran
teratur mengenai suatu kegiatan. Yaitu dengan menentukan ukuran tendensi sentral
misalnya menentukan rata-rata mean, angka tengah median, dan nilai yang
paling sering muncul modus. Serta menentukan
ukuran variabilitaspenyimpangan
misalnya kecondongan, range dan standar deviasi.
4. Untuk memastikan bahwa kesimpulan yang diperoleh benar dan parameter yang diduga
bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator, maka perlu dilakukan pengujian
terhadap asumsi-asumsi tertentu, yang dikenal dengan istilah uji asumsi klasik.
Pengujian asumsi klasik, pada penelitian ini yaitu uji normalitas.Pengujian normalitas
data adalah untuk mengetahui apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian
mempunyai distribusi data yang normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas
digunakan
uji kolomogorov-smirnov.
Distribusi data
dapat dilihat
dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel
dengan kriteria, jika angka signifikan taraf signifikan α = 0,05 maka distribusi data
dikatakan normal Ghozali, 2007:110. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal.
5. Melakukan pengujian terhadap hipotesis, yang meliputi :
Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni 2015
1. Uji Koefisien Determinasi R
2
, yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2007:
83. Nilai R
2
adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas, nilai R
2
yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Secara umum R
2
untuk data silang cross section adalah relatif rendah, karena adanya
variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut
waktu time series biasanya mempunyai nilai R
2
yang tinggi Ghozali, 2007: 83. 2. Pengujian secara keseluruhan simultan
dengan Uji F, yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
akan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria
pengujiannya adalah tolak H
, jika p- value Sig α. Puspowarsito, 2008.
Artinya, bila signifikansinya lebih tinggi daripada tingkat keyakinan α= 0,05
maka seluruh variabel independen tidak punya pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama
terhadap variabel
dependennya, begitupun sebaliknya. Bila signifikansinya lebih kecil daripada
tingkat keyakinan α= 0,05 maka seluruh variabel
independen mempunyai
pengaruh yang
signifikan secara
bersama-sama terhadap
variabel dependennya.
3. Pengujian secara individual parsial dengan Uji t, yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh
variabel independen secara sendiri-sendiri tehadap
variabel dependennya Kriteria ujinya
adalah tolak Ho, jika jika p-value Sig α Puspowasito, 2008. Artinya, bila
signifikansinya lebih tinggi daripada tingkat keyakinan α= 0,05 maka
variabel tersebut tidak punya pengaruh yang
signifikan terhadap
variabel dependennya, begitupun sebaliknya. Bila
signifikansinya lebih kecil daripada tingkat keyakinan α= 0,05 maka
variabel tersebut punya pengaruh yang signifikan
terhadap variabel
dependennya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL