Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

26 perusahaan di Perancis. 14 Karthik, et. al. “Mandatory Financial Reporting Environment and Voluntary Disclosure: Evidence from Mandatory IFRS Adoption ” 2012 Variabel penelitian Voluntary and Mandatory Disclosure pre and post IFRS Adaption. Alat analisis Poissonlogit regressions. Hasil menunjukkan dengan Voluntary Mandatory Post – IFRS Adoption lebih tinggi dibanding local GAAP Adoption sehingga mengurangi Earning Management.

2.3. Hipotesis

Teori regulasi memberikan alasan bagi perusahaan untuk membuat informasi kepada publik. Setiap informasi yang dipublikasikan akan memberikan petunjuk bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berita yang baik good news atau berita yang buruk bad news . Begitu pula yang terjadi ketika Indonesia menggunakan PSAK berbasis IFRS sebagai standar akuntansi yang digunakan, dapat memberikan signal yang baik karena salah satu karakteristik IFRS ialah juga mengharuskan pengungkapan disclosure yang lebih banyak, khususnya dalam laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan publik. Dengan demikian mengurangi asimetry information yang terjadi antara manajemen dan user. Pengungkapan wajib mandatory disclosure menjelaskan salah satu yang harus dilakukan oleh perusahaan publik setelah adopsi IFRS. Penelitian Lopes, et. al. 2007, tentang penerapan berbasis IFRS di Portugis sesudah adopsi pada tahun 2005, menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan wajib berpengaruh 27 signifikan dengan fitur intrinsik laporan keuangan. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Karthik, et. al. 2012 yang menunjukkan bahwa Mandatory disclosure Post – IFRS Adoption lebih tinggi dibanding local GAAP Adoption sehingga mengurangi Earning Management. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan hipotesis: H 1 = Tingkat pengungkapan wajib mandatory disclosure laporan tahunan lebih tinggi setelah penerapan PSAK Berbasis IFRS Begitu pula dengan tingkat pengungkapan sukarela oleh perusahaan akan segera direspon oleh investor sebagai berita yang baik good news atau berita yang buruk bad news sesuai dengan teori signal, sehingga perusahaan akan konservatif dalam mengumumkan informasi ini kepada publik. Namun salah satu karakteristik IFRS ialah juga mengharuskan pengungkapan disclosure yang lebih banyak, khususnya dalam laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan publik, termasuk dalam hal ini tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian tentang tingkat pengungkapan sukarela setelah adopsi IFRS seperti dalam penelitian Yu 2012 menunjukkan bahwa perusahaan berbasis IFRS meningkatkan voluntary disclosure dalam annual financial reports dibanding pada US GAAP. Hasil yang sama dari penelitian Street and Bryant 2000 juga menunjukkan bahwa penerapan IASC pada disclosure level lebih tinggi dibanding dengan atau tanpa U.S. Listings and Filings. Dengan demikian peneliti mengajukan hipotesis: H 2 = Tingkat pengungkapan sukarela voluntary disclosure laporan tahunan lebih tinggi setelah penerapan PSAK Berbasis IFRS 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada purposive judgment sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative. Adapun kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel sebagai berikut : a Merupakan perusahaan sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2009 dan 2012. b Memiliki kelengkapan informasi laporan keuangan dan laporan tahunan yang dibutuhkan dalam penelitian yang telah diaudit dan dipublikasikan dan dapat diakses melalui internet. c Sampel adalah emiten yang memiliki tahun buku per 31 Desember. d Perusahana sample tidak mengalami delisting selama periode pengamatan. Hasil pemilihan sampel berdasarkan kriteria tersebut sebesar 17 perusahaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 64 85

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2013)

0 8 17

Pengaruh Penerapan IFRS, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Kompleksitas Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2011)

0 7 146

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 76

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi Dalam Laporan Tahunan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 11

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LEVERAGE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Adopsi Ifrs Pada Psak Dan Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia)

0 0 8