5
Kelebihan media informasi elektronik : sudah dikenal masyarakat, mengikutsertakan semua panca indera, bias menampilkan gerak dan suara,
sebagai alat diskusi dapat diulang-ulang.
Kekurangan media informasi elektronik : biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik, perlu alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang,
peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan, perlu terampil dalam pengoperasiannya Notoadmodjo, 2005.
- Media cetak:
Media cetak adalah kumpulan berbagai media informasi yang dibuat diproduksi dan disampaikan kepada khalayak sasaran pembaca melalui
tulisan cetakan dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca. Madjadikara,2005. Contoh media informasi cetak adalah flyer
selebaran, surat kabar, majalah, tabloid, jurnal, poster, brosur, foto, buku dll.
Kelebihan media informasi cetak adalah tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak mahal, tidak perlu listrik, dapat dibawa kemana-mana, dapat
mengungkit rasa keindahan, menambah keinginan belajar.
Kekurangan media informasi cetak : media ini tidak dapat menggunakan efek suara dan gerak, mudah terlipat Notoatmodjo, 2005.
II.1.3. Fungsi Media Informasi
Media informasi yang ditunjukkan untuk orang banyak disebut media massa. Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa sebagaimana
dikemukakan Harold D. Laswell: 1.
Informasi to inform 2.
Mendidik to educate 3.
Menghibur to entertain
6
II.2. Buku Anak
Buku anak merupakan buku yang ditujukan khusus untuk anak. Buku khusus anak banyak jenisnya seperti buku pop up, kolase, buku cerita, buku bergambar dan
masih banyak lagi.
Gambar II.1. Buku Pop Up Sumber : 1.bp.blogspot.com-OFsa6YERS-
kT8S8WjDwq4IAAAAAAAAAEEbGxya9pW6kEs1600pop_up_book2-450x338.jpg 22 April 2014
Gambar II.2. Buku Kolase Sumber : 1.bp.blogspot.com--
tkTuqmxpisTiE75G0d8UIAAAAAAAAAEc4pe6bVkLkrEs1600905110311-My- Adventure-Busy.jpg 22 April 2014
7 Gambar II.3. Buku Cerita
Sumber : www.mindtomind.com.mywp-contentgatalog-2011-BM-22-8.jpg 22 April 2014
Gambar II.4. Buku Anak Sumber : Pribadi
8 Gambar II.5. Buku Anak Dua Bahasa
Sumber : Pribadi
Gambar II.6. Buku Pengetahuan Dasar Sumber : Pribadi
Gambar II.7. Komik Sumber : Pribadi
9 Gambar II.8. Buku Dengan Media Bantal
Sumber: bukubantalanak.files.wordpress.com201203konten-berwudlu-sebelum-sholat- buku-bantal-buku-bayi-buk-balita-buk-anak-buku-anak-online-www-bukubantalanak-
wordpress-com-hp-0812-320-90008.jpg?w=720 1 Mei 2014
Gambar II.9. Buku Lipat Sumber: 4.bp.blogspot.com_xxNA4I1WfdETOW-
_HnIkRIAAAAAAAABM4ZISuFRuiovYs1600bonus_bona_2a.jpg 1 Mei 2014
II.2.1 Ilustrasi
Ilustrasi merupakan gaya visual yang sering dijumpai pada buku anak. Menurut Adi Kusrianto 2007 Ilustrasi adalah seni gambar yang dipakai untuk
memberikan penjelasan atas satu tujuan atau maksud tertentu secara visual. Ilustrasi juga dikatakan sebagai gambaran pesan yang tak terbaca, namun bisa
mengurai cerita.
10
Jenis-jenis Teknik Ilustrasi: Menurut Agus Nugroho, 3 Desember 2013
a. Realis: artinya gambar ilustrasi dibuat dengan bentuk objek yang mirip dengan aslinya atau sesuai dengan kenyataan. Baik secara anatomi maupun proporsinya.
Gambar II.10. Ilustrasi Realis Sumber : www.ericdesign-jogja.comfoto_berita96ontel.jpg 22 April 2014
b. Karikatur Kartun: artinya gambar ilustrasi yang bentuk objeknya dilebih- lebihkan atau mengalami perubahan deformasi. Perbedaannya terletak pada
tujuan pembuatan, yaitu karikatur bertujuan untuk memberikan kritik atau sindiran secara halus. Sedangkan kartun lebih ditekankan pada penampilan objek
yang aneh dan lucu dengan tujuan menghibur.
Gambar II.11. Ilustrasi Kartun Sumber :bimg.antarnews.comjogja201207ori20120725ilustrasi-kartun.jpg 22 April
2014
11 Gambar II.12. Ilustrasi Karikatur
Sumber : 3.bp.blogspot.com_OzVh8FCMNbcS1ZyterZdkI?AAAAAAAAAFY_VeRmufC0nss1
600-hkarikatur.jpg 22 April 2014
c. Dekoratif: Objek yang digunakan dalam gambar ilustrasi dekoratif sudah mengalami penggayaan stilasi yaitu perubahan bentuk dengan cara menambah
atau mengurangi garisnya tanpa meninggalkan bentuk objek aslinya.
Gambar II.13. Ilustrasi Dekoratif Sumber : Abunnada.files.wordpress.com201002jokojoko001-copy.jpg 22 April 2014
d. Ekspresionis: Gambar ilustrasi dengan bentuk ini lebih menekankan pada ekspresi pembuatnya. Biasanya banyak dijumpai pada jenis ilustrasi pada karya
sastra, lukisan.
12 Gambar II.14. Ilustrasi Ekspresionis
Sumber : 3.bp.blogspot.com-Ey- 0mCB44ggTtYqx3wAOZIAAAAAAAAAEUGGJqCrUzMlss1600SENI+3.jpg 22
April 2014
Untuk gaya ilustrasi dan pendekatan penyampaiannya di beberapa negara berbeda. Beberapa Negara yang memiliki gaya ilustrasi dan penyampaian pendekatannya
sendiri adalah:
a. Amerika
Amerika Serikat adalah negara yang banyak berpengaruh dalam perkembangan gaya ilustrasi seperti gaya ilustrasi Marvel, Disney, Pixar dll. Untuk pendekatan
penyampaiannya, Amerika lebih menggunakan imajinasi dan fantasi yang jarang ditemukan di dunia nyata.
b. Eropa
Untuk Eropa, Ilustrasi lebih mengarah ke gaya ilustrasi Prancis. Julien Rosa merupakan salah satu ilustrator dari Paris yang memiliki gaya ilustrasi sendiri.
Gaya ilustrasinya memiliki kesan sederhana, tidak beraturan. Namun ilustrasi gaya Eropa terus menurun.
c. Asia
Untuk kawasan Asia, yang banyak memberi pengaruh adalah Jepang. Gaya ilustrasi manga sudah dikenal dan bahkan mempengaruhi gaya ilustrasi di dunia.
Untuk pendekatan
penyampaiannya, Jepang
lebih mendekatkan
pada penggambaran kehidupan sehari-hari sehingga bisa dibilang lebih bisa masuk akal
dibandingkan Amerika.
13
d. Indonesia
Gaya ilustrasi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh gaya ilustrasi Amerika dan Jepang namun ada pula yang ditambahkan dengan gaya humor. Untuk pendekatan
penyampaiannya, biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari atau terkadang juga berupa fantasi.
II.3. Tinjauan Mitos Hewan di Jawa Barat
II.3.1. Pengertian Mitos
Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa
yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib kamus besar Bahasa Indonesia.
William A. Havilland seperti dikutip Sutardi, 2007 mitos adalah cerita mengenai peristiwa-peristiwa semihistoris yang menerangkan masalah-masalah akhir
kehidupan manusia. Mitos merupakan gambaran dan penjelasan tentang keteraturan alam semesta yang menjadi latar belakang perilaku yang teratur.
Mitos adalah sebuah tipe pembicaraan atau wicara a type of speech.Tentu saja mitos bukanlah pembicaraan atau wicara yang sembarangan.Tetapi yang harus
ditetapkan secara tegas pada awalnya adalah bahwa mitos adalah suatu sistem komunikasi, bahwa mitos adalah suatu pesan. Kuno atau tidak, mitologi hanya
dapat memiliki suatu fondasi historis, karena mitos merupakan semacam wicara yang dipilih oleh sejarah. Barthes,1957.
Dari pengertian mitos yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa mitos adalah suatu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya.
14
Mitos merupakan bagian dari budaya dan kearifan lokal yang merupakan seni ungkapan dalam budaya tutur berupa pernyataan yang lebih sopan untuk
memperingati manusia terutama anak-anak karena anak-anak lebih susah untuk dilarang, diberitahu atau disuruh.
II.3.2. Perkembangan Mitos
Mitos bermula dari konotasi yang telah menetap di masyarakat, sehingga pesan yang didapat dari mitos tersebut sudah tidak lagi dipertanyakan oleh masyarakat.
Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Secara historis, sebenarnya mitos adalah nenek
moyang sejarah. Keduanya sama-sama berupaya menceritakan masa lalu dengan caranya masing-masing.
Seringkali mitos disamakan dengan legenda. Namun dari segi tujuan sangatlah berbeda. Mitos bertujuan untuk mengubah atau membentuk kepribadian, hidup
dan perilaku manusia sedangkan legenda tidak bermaksud mengubah kehidupan manusia. Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami
perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Salah satu mitos yang
terkenal adalah mitos yang berasal dari Yunani. Meskipun berbeda, masyarakat Barat memiliki banyak kesamaan dengan masyarakat Yunani. Sebagaimana
masyarakat Yunani, mitologi juga banyak menarik bagi masyarakat Barat.
Pengaruh mitos-mitos Yunani terhadap masyarakat Barat dapat dilihat dari banyaknya istilah atau nama-nama yang diambil dari nama-nama dewa dalam
mitologi Yunani, seperti Titans, Eros, Aether, Urasnus, Electra, Hera, Apollo, Mars, Hermes. Di masa modern, Barat pun mengembangkan mitos-mitos yang
mirip dengan mitologi Yunani. Bisa dibandingkan, bagaimana produktifnya masyarakat Yunani dalam memproduksi mitos-mitos dengan masyarakat Barat
dalam memproduksi berbagai mitos.
15
II.3.3. Mitos di Indonesia
Sama halnya dengan Yunani yang produktif dalam mebuat mitos dan Barat yang memproduksi mitos, di Indonesia hampir setiap daerah memiliki mitos tersendiri.
Bahkan setiap kota satu dengan yang lain memiliki cerita mitos yang berbeda walaupun mungkin memiliki inti cerita yang sama. Mitos tersebut diantaranya :
a. Mitos Seputar Alam
Contoh : Petir disiang hari yang cerah tanpa awan mendung pertanda akan ada tokoh masyarakat yang meninggal, atau akan datang bencana besar didaerah
tersebut.
b. Mitos Kesehatan
Contoh : Tidak boleh mandi pada saat malam, karena akan menyebabkan rematik
c. Mitos Kehamilan
Contoh : Apabila orang hamil sedang ngidam maka harus dipenuhi, jika tidak kelak anaknya akan suka ngecesileran.
d. Mitos Perilaku Manusia
Contoh : Jangan duduk diatas bantal, karena dipercaya akan bisulan.
e. Mitos Percintaan
Contoh : Jangan memberi saputangan pada pasangan karena akan berakibat perpisahan tanpa sebab.
Dan mitos-mitos yang lainnya, salah satunya adalah mitos hewan
16
II.3.4. Mitos Hewan
Mitos hewan memang ada yang menganggapnya dongeng tapi ada pula yang mempercayainya. Karena begitu luasnya suatu mitos hewan beredar di masyarakat
sehingga masyarakat tidak memperdulikan kebenaran atau tidaknya suatu mitos
hewan. Berikut adalah beberapa mitos hewan yang ada:
a. Manuk Prenjak Pager burung prenjak pagar
Gambar II.15.Manuk Prenjak Pager Sumber: http:farm8.staticflickr.com71336936762804_ff592e5e9d_o.jpg 02
Desember 2013
Menurut orang Jawa Kuno tepatnya di Kota Jogjakarta, Jawa Tengah terdapat mitos jika burung ini muncul dan berkicau di sekitar rumah, artinya pemilik
rumah akan kedatangan tamu. Jika posisi burung tepat berada didepan atas sisi kanan rumah maka pertanda tamu yang datang membawa kebaikan, tapi apabila
burung berada di belakang atau sisi kiri rumah, menandakan akan adanya tamu yang membawa petaka.
b. Kucing emas
Gambar II.16. Kucing emas Sumber: http:alamendah.files.wordpress.com201203kucing-emas.jpg 02 Desember
2013
17
Menurut orang Sumatera, kucing emas merupakan simbol dari jimat penangkal bala. Kucing emas termasuk salah satu satwa yang dikeramatkan dan dianggap
mempunyai tuah. Bagian tubuhnya dijadikan jimat dan penangkal bala kecelakaan seperti bulu kumis dan kuku cakarnya yang dipercaya mampu
menangkal teluh atau santet. Dagingnya, dapat membuat badan orang yang memakannya menjadi kebal terhadap benda tajam, mampu memiliki gerakan
segesit kucing emas, dan tidak mudah terlihat oleh mata orang-orang normal.
c. Naga
Menurut orang Kalimantan khususnya daerah Sungai Mahakam, naga merupakan simbol dari makhluk penjaga sungai. Masyarakat Kalimantan percaya bahwa
terdapat seekor ular naga raksasa yang menjaga Sungai Mahakam. Konon katanya, saking besarnya naga tersebut, disebutkan bahwa kepalanya ada di Kota
Tenggarong dan ekornya sampai Kota Samarinda. Sebagai wujud kepercayaan masyarakat tersebut, maka diadakanlah ritual peluncuran Naga Erau di Sungai
Mahakam yang disisipkan sebagai salah satu bagian dari rangkaian upacara adat Erau di Kota Tenggarong, Kab Kutai Kartanegara.
d. Laba-laba
Gambar II.17.Laba-laba Sumber: http:mimpipribumi.files.wordpress.com201010wasp-spider.jpg 02
Desember 2013
18
Menurut kepercayaan orang Sulawesi, tepatnya Gorontalo seekor laba-laba yang jatuh di hadapan seseorang, dianggap sebagai pertanda ada saudara atau kerabat
dekat yang meninggal dunia. Kepercayaan tersebut hingga kini masih bertahan di tengah masyarakat Gorontalo, terutama di daerah pedesaan, di mana alam
lingkungan yang ada di sana masih cukup relevan dengan mitos-mitos yang berkembang.
II.3.5. Mitos Hewan Jawa Barat
Secara geografis, Jawa Barat merupakan tempat lahir dan bertumbuhnya kebudayaan Sunda. Jawa Barat juga merupakan daerah kepulauan yang biasa
disebut kepulauan Nusantara. Istilah itu dipakai dari abad ke 14 Masehi yaitu zaman Majapahit.
Berikut ini adalah mitos hewan yang berkembang menurut masyarakat di kawasan Kebon Bibit, Bandung, Jawa Barat. Pada Kamis, 17 April 2014 disertai dengan
fakta menurut Cece Sobarna selaku pakar budaya dan beberapa narasumber seperti mahasiswa biologi dan ustadz.
- Bila ada anjing melolong tengah malam bermakna ada roh gentayangan.
Faktanya : Mitos ini dibuat agar anak-anak lekas tidur.
- Suara ayam jago pertanda adanya malaikat.
Faktanya : Mitos ini digunakan orang tua zaman dulu agar anak-anak mau melakukan sholat shubuh.
Selain itu, mitos ini memang benar adanya seperti yang dijelaskan dalam Hadist Rasulullah SAW dibawah ini :
“bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat” Shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
19
- Bila melihat kucing hitam pertanda akan mendapat kesialan.
Faktanya : Mitos ini bertujuan agar manusia lebih berhati-hati saat beraktifitas, apalagi saat malam hari karena warna kucing hitam itu gelap sehingga
menyebabkan sering mendapat sial yakni tersandung hingga jatuh.
- Suara tokek bermakna akan adanya keberuntungan.
Faktanya : Mitos ini digunakan agar anak-anak mau sholat. Karena pada zaman dahulu, salah satu sahabat Rasul mendengar suara tokek dirumahnya sehingga ia
terbangun dari tidurnya dan dapat melakukan sholat. Inilah alasan mengapa tokek dianggap membawa keberuntungan.
- Bila ada ular masuk kedalam rumah pertanda akan mendapat bencana.
Faktanya : Mitos ini digunakan agar manusia menjaga rumah dengan baik dan tidak terlalu sibuk padahal-hal yang tidak penting.
Manusia dulu hidup dekat dengan alam, tempat mereka berlindung sering kedatangan hewan-hewan salah satunya adalah ular yang terkadang membawa
bencana, sehingga mitos ini pun muncul.
- Bila ada gagak berkicau dan berkeliaran diatas rumah bermakna adanya
kematian. Faktanya : Sama seperti kucing hitam, mitos ini digunakan agar anak-anak tidak
main di malam hari.
- Suara burung hantu pertanda adanya hantu.
Faktanya : Burung hantu merupakan hewan nocturnal beraktifitas dimalam hari sehingga mitos ini dibuat agar anak-anak tidak keluar rumah saat malam hari.
- Bila ada suara burung uncuing bermakna akan ada yang meninggal.
Faktanya : Mitos ini digunakan agar manusia tidak malas beribadah dan berdoa agar panjang umur.
20
- Bila ada kupu-kupu masuk kedalam rumah pertanda akan ada tamu.
Faktanya : Mitos ini digunakan agar anak-anak mau membantu orang tuanya dan tidak malas membersihkan rumah.
- Bila ikan peliharaan mati secara tiba-tiba pertanda akan mendapat musibah.
Faktanya : Mitos ini digunakan agar anak-anak merawat peliharaan dengan baik meningat anak-anak selalu ingin memelihara hewan namun malas merawatnya.
- Bila tiba-tiba didalam sumur ada ikan bermakna akan mendapat rezeki.
Faktanya : Mitos ini digunakan hanya untuk menyindir agar manusia selalu berdoa dan berusaha bila menginginkan sesuatu karena tidak ada sesuatu yang
terjadi tiba-tiba.
II.4. Studi Lapangan
Untuk mendapat data yang diinginkan, dengan tujuan untuk mengetahui berapa persenkah masyarakat yakni anak-anak yang mempercayai akan adanya mitos-
mitos hewan di Jawa Barat, maka dilakukan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner kepada target audiens yakni pelajar SD Pertiwi Bandung
yang berada di daerah Kebon Bibit, Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 17 April 2014. Kuisioner tersebut berisikan nama, umur, percaya terhadap mitos atau tidak
mitos hewan apa yang diketahui, dan yang terakhir adalah fakta yang mereka ketahui dari mitos tersebut. Data yang diperlukan untuk penelitian ini
dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner kepada 20 pelajar kelas 5-6 SD. Pada 20 kuisioner yang disebar yang dapat dianalisis adalah seluruhnya 100.
II.4.1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada responden berdasarkan jenis kelamin, 10 orang 50 responden adalah siswi SD perempuan sedangkan 10 orang
lainnya 50 adalah siswa SD laki-laki. Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin dapat terlihat dari table berikut:
21
No Jenis Kelamin Responden
Jumlah Presentasi
1 Siswi SD Perempuan
10 50
2 Siswa SD Laki-laki
10 50
Total 20
100
Tabel II.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut hasil kuisioner yang dibagikan kepada target audiens yakni pelajar SD kelas 5-6 SD Pertiwi di Jalan Kebon Bibit, Bandung didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel II.2. Diagram tingkat kepercayaan mitos
Seperti yang terlihat pada diagram bahwa 80 dari responden yakni siswa dan siswi kelas 5-6 SD masih mempercayai mitos, sedangkan 20 tidak
mempercayainya. 60 siswa laki-laki percaya terhadap mitos sedangkan siswi perempuan 100 percaya.
80 20
Kepercayaan Mitos
percaya tidak
22 Tabel II.3. Diagram kepercayaan macam-macam mitos hewan
Menurut hasil kuisioner 15 mengetahui mitos tentang kucing hitam, 10 mengetahui mitos anjing, 15 mengetahui mitos burung uncuing, 20
mengetahui mitos kupu-kupu, 25 mengetahui mitos hewan yang lainnya dan 15 tidak mengetahui mitos hewan yang ada.
Tabel II.4. Diagram perasaan saat melihatmendengar mitos hewan
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa 50 dari responden yakni siswa dan siswi kelas 5-6 SD merasa takut, 30 merasa khawatir dan 20 merasa biasa saja saat
15 10
15 20
25 15
Kepercayaan Macam-Macam Mitos Hewan
kucing hitam anjing
burung uncuing kupu-kupu
lain-lain tidak tahu
50 30
20
Perasaan saat melihatmendengar mitos hewan
takut khawatir
biasa saja
23
melihatmendengar mitos hewan tersebut. Untuk fakta seputar mitos hewan 100 dari target audiens tidak mengetahuinya.
Dengan adanya hasil kuisioner diatas diketahui bahwa mitos hewan masih dipercayai oleh sebagian besar target audiens. Sehingga dibutuhkan media
informasi yang dapat menjelaskan fakta yang merupakan kebenaran dari mitos tersebut atau alasan adanya mitos tersebut sehingga mitos yang merupakan bagian
dari kebudaan tetap ada dan sehingga menambah pengetahuan target audiens.
II.5. Khalayak Sasaran
Perancangan media informasi ini ditujukan pada anak-anak pelajar kelas 5-6 SD dengan rincian sebagai berikut :
Demografi
- Kelompok usia 5-6 SD
Anak-anak usia pelajar kelas 5-6 SD dijadikan target audiens karena mereka lebih memiliki pengetahuan yang luas dibandingkan anak usia
dibawahnya. -
Pekerjaannya adalah pelajar SD
Status Ekonomi Sosial
- Kalangan ekonomi menengah atas
Status Ekonomi Sosial menengah atas dijadikan target audiens karena kalangan ini kurang begitu mengenal mitos namun lebih mau belajar
dibandingkan kalangan dibawahnya.
24
Psikografi
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sedikit kritis dalam berfikir, suka akan hal yang belum begitu dimengerti serta bisa membedakan antara
khayal dan realistis.
Geografi
Di seluruh Indonesia terutama kawasan Jawa Barat.
25
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1. Strategi Perancangan
Strategi Perancangan yang bertujuan sebagai media informasi ini yaitu dengan menampilkan konsep desain visual yang menarik. Dengan menggunakan visual
yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari maka dipilihlah buku ilustrasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan target audiens tentang mitos hewan
Jawa Barat disertai dengan fakta seputarnya agar mereka tahu salah satu kebudayaan Jawa Barat yang ada. Dengan tampilan visual yang dibuat dengan
pendekatan karakter anak-anak dan menyesuaikan dengan temanya yakni mitos hewan Jawa Barat yang akan ditampilkan yaitu mitos hewan dan fakta-fakta
seputarnya. Selain itu, elemen-elemen lain juga dibuat berdasarkan pendekatan visual sesuai dengan target audiensnya.
III.1.1. Pendekatan Komunikasi
Pendekatan Visual: Target audiens mempengaruhi visual yang diinginkan. Karena target audiensnya adalah anak-anak maka visual yang akan ditampilkan adalah
visual ilustrasi kartun karena apabila visual fotografi mereka akan cepat bosan. Selain itu, dengan ilustrasi akan memancing imajinasi mereka.
Pendekatan Verbal :
Pemilihan gaya bahasa sangat berpengaruh terhadap pesan yang akan disampaikan sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh audiens. Bahasa Sunda dipilih
sebagai identitas dari mitos hewan Jawa Barat. Sedangkan Bahasa Indonesia dipilih agar pembaca baik target audiens ataupun bukan mengerti isi dari
informasi. Bahasa Indonesia yang dipilih adalah Bahasa Indonesia sehari-hari mengingat target audiensnya merupakan anak-anak. Untuk itu, strategi
komunikasi ini adalah menggunakan Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.
26
III.1.2. Strategi Kreatif
Strategi kreatifnya yaitu menampilkan konsep desain visual berupa illustrasi. Selain itu, strategi kreatifnya adalah memvisualisasikan mitos dan melipat
beberapa bagian halaman serta menggunakan 2 bahasa untuk setiap percakapannya, yakni Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia sehari-hari. Strategi
yang lain yakni menambahkan fakta-fakta dari ilmu sains dan agama.
III.1.3. Strategi Media
Pemilihan media utama yang digunakan sebagai media informasi ini adalah media informasi yang dapat dengan mudah diakases sesuai dengan karakteristik target
audiens. Buku merupakan media informasi yang sesuai dengan target audiens karena tidak membutuhkan media lain. Disamping itu, buku tetap dibutuhkan
hingga saat ini dan bisa dijadikan pedoman untuk mengetahui informasi yang lebih informatif.
Maka dipilihlah buku ilustrasi sebagai media utama karena lebih memperlihatkan visual sehingga lebih disukai target audiens. Tak lupa media pendukung lainnya
seperti poster, flyer dan beberapa media pendukung lainnya. Media-media tersebut adalah :
- Poster
- Flyer
- X-banner
- Flag Chain
- Sticker
- Box Display
- Kupon Berhadiah
- Buku Catatan
- Tempat Pensil
- Tempat Minum
27
- Kaos
- Totebag
- Penggaris
- Pembatas Buku
III.1.4. Strategi Distribusi
Media utama buku ilustrasi ini akan ditawarkan ke toko-toko buku seperti Gramedia dan Gunung Agung karena toko tersebut sudah dikenal oleh semua
kalangan. Dalam pemilihan penerbit, penerbit Dar Mizan dipilih karena merupakan penerbit yang mengkhususkan buku-buku anak, selain itu penerbit ini
berasal dari Bandung sehingga dirasa tepat dengan buku Mitos Hewan Jawa Barat.
III.1.4.1. Jadwal Penyebaran
Media Tahapan
Juli Agustus
September Oktober
November Desember
Minggu ke Minggu ke
Minggu ke Minggu ke
Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Buku
Poster Flyer
X-Banner Flag Chain
Sticker Box Display
Kupon Berhadiah Buku Catatan
Tempat Pensil Tempat Minum
Kaos
28
Totebag Penggaris
Pembatas Buku
Tabel III.1. Tabel Jadwal Penyebaran
Buku ini dijadwalkan akan terbit pada Juli 2014 sampai Desember 2014. Karena pada Bulan Juli bertepatan dengan liburan sekolah anak-anak begitu pula dengan
Desember. Untuk media pendukung seperti poster, X-Banner dan flag chain digunakan sebagai media pengingat sehingga digunakan pada awal minggu di
awal peluncuran buku, pertengahan minggu di pertengahan bulan setelah peluncuran, dan di akhir minggu di akhir peluncuran. Sedangkan untuk flyer
disebarkan lebih awal sebagai upaya promosi.
III.2. Konsep Visual
III.2.1. Format Desain
Format desain buku ini adalah landscape, karena memberi kesan yang lebih luas sehingga ilustrasi dapat dengan mudah divisualisasikan. Selain itu dengan ukuran
22 x 18 cm dibaca dengan arahan dari kiri ke kanan. Pemilihan format ini lebih memudahkan target audiens untuk memegang dan membaca buku.
18 cm 18 cm
22 cm 22 cm
Gambar III.1. Format Desain Landscape
29
III.2.2. Tata Letak Layout
Untuk layout, peletakkan tata visual lebih ditonjolkan untuk menjadikannya sebagai pusat perhatian. Hal ini bertujuan agar target audiens langsung terfokus
pada visualnya ketika membaca buku tersebut. Tata letak dalam perancangan buku ilustrasi ini memberikan kesan seimbang tetapi tetap menampilkan kesan
visual yang dinamis.
Gambar III.2. Tata LetakLayout.
III.2.3. Tipografi
Peranan tipografi cukup besar dalam media perancangan ini, karena jika pemilihan tipografi kurang tepat maka pesan tidak akan tersampaikan. Untuk font
menggunakan beberapa jenis sehingga sesuai dengan konsep. Seperti yang terlihat pada tata letak kedua, ada 5 letak untuk teks sehingga membutuhkan 5 jenis font
yang berbeda.
Ilustrasi dan Teks atau
IlustrasiTeks
Ilustrasi dan Teks Ilustrasi dan Teks
Teks
Teks Teks
Teks
Ilustrasi catatan
dan teks
30
Yiggivoo Unicode:
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
Font Yiggiivoo Unicode digunakan sebagai judul dan nomor halaman karena berkesan formal.
Kristen ITC:
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
Font Kristen ITC digunakan untuk font dalam bubble talk di dalam ilustrasi utama karena cocok untuk ilustrasi bagi anak.
Thin Pencil Handwriting :
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890 Font Thin Pencil Handwriting digunakan karena font ini berada di atas catatan dan
font ini pun terlihat seperti tulisan tangan.
Gabriola :
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
31
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
Font Gabriola digunakan untuk menjelaskan mitos. Font ini dipilih karena mitos dan fakta-faktanya yang disampaikan ingin disampaikan secara tidak menakut-
nakuti namun terkesan serius.
Permanent Marker:
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
The quick brown fox jump over the lazy dog. 1234567890
Font ini digunakan karena digunakan sebagai font untuk pengetahuan sehingga membutuhkan font yang terlihat seperti spidol.
Sedangkan untuk judul pada cover menggunakan font Yarborough.
The quick brown fox
jump over the lazy
dog. 1234567890
III.2.4. Ilustrasi
Ilustrasi pada perancangan buku bergambar mitos ini bertemakan kekeluargaan. Studi karakter pun dilihat dari beberapa referensi, seperti:
32 Gambar III.3. Referensi Ilustrasi
Sumber : http:3.bp.blogspot.com_yJsB5-oVISoS6oWE- PjTMIAAAAAAAAACkyx0gx9CtAl8s1600doraemon.gif 25 Juni 2014
Gambar III.4. Referensi Ilustrasi Sumber : http:upload.wikimedia.orgwikipediaen228Sakura-familylow.jpg 25 Juni
2014
Ilustrasi yang akan digunakan dalam buku yang akan dibuat adalah ilustrasi vektor sederhana. Ilustrasi yang ditampilkan dalam buku memiliki latar tempat disekitar
rumah agar member kesan dekat dengan pembaca. Contoh ilustrasi pada cover buku Mitos Hewan Jawa Barat :
33 Gambar III.5. Ilustrasi Cover
Sumber : Dokumen pribadi
Seperti yang telah disebutkan, ilustrasi berada di sekitar rumah. Disini terlihat sebuah keluarga yang terdiri atas ayah, 2 orang anak, nenek dan ibu sedang
berbincang-bincang. Nenek tersebut terlihat diibaratkan sedang memberi tahu tentang mitos dan fakta hewan yang ada. Selain itu terdapat pula hewan-hewan
yang dijadikan mitos didalam buku.
III.2.4.1 Studi Karakter
Dalam pembuatan karakter terlebih dahulu melakukan studi. Dari hasil studi kemudian dilakukan proses pembuatan karakter mulai dari foto kemudian menjadi
sketsa dan diproses menjadi sebuah ilustrasi vektor. Karakter-karakter manusia ini disesuaikan dengan target audiensnya, yaitu anak kelas 5-6 SD beserta
keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu dan nenek. Studi karakter:
Studi Karakter
Ayah Asep
Usianya 37
tahun Berkumis
34 Sumber :
http:sin.stb.s- msn.comi1D
336C49A33BDFB3C 3DC2692F0288B1C.jpg
15 Agustus 2014. Sumber :
Dokumen pribadi Sumber:
Dokumen pribadi
Ibu Heti
Sumber : http:t1.gstatic.comimages
?q=tbn:ANd9GcSTSV6ayu TvI7vvwaayi03iTyeV2XdX
hBySu44u1yBk7e6UN3OA 15 Agustus 2014.
Sumber : Dokumen pribadi
Sumber : Dokumen
pribadi Usianya 34
tahun Kulit putih
bersih
Nenek Kokom
Sumber : http:ardiantodamas.files.
wordpress.com2008 09nenek3.jpg
15 Agustus 2014. Sumber :
Dokumen pribadi
Sumber : Dokumen
pribadi Usianya 60
tahun Cerewet
tapi baik
Aa Surya
Usianya 12 Kelas 6 SD
Seperti anak-
anak pada
35 Sumber :
Dokumen pribadi Sumber :
Dokumen pribadi Sumber :
Dokumen pribadi
umumnya yang senang
bermain.
Eneng Winda
Sumber : Dokumen pribadi
Sumber : Dokumen pribadi
Sumber : Dokumen
pribadi Usianya 10
tahun Kelas 5 SD
Seperti anak- anak pada
umumnya yang senang
bermain.
Gambar III.6. Studi Karakter
III.2.4.2 Studi Visual
Rumah
Gambar III.7. Studi Rumah Sumber : http:nul.iswp-contentuploads201301Desain-Rumah-Sederhana.jpg 25 Juni
2014
Gambar III.8. Ilustrasi Rumah
36 Sumber : Dokumen Pribadi
Ruang Tamu
Gambar III.9. Studi Ruang Tamu
Sumber : http:www.omahimpian.comwp-contentuploads201401.jpg 25 Juni 2014
Gambar III.10. Ilustrasi Ruang Tamu Sumber : Dokumen Pribadi
Ruang Keluarga
Gambar III.11. Studi Ruang Keluarga Sumber : http:www.rumahku.comimagesviewusersfullsize2013035139ad9f-
7b7c-485a-846b-5ffbca2ba9b3.jpg 25 Juni 2014
37 Gambar III.12. Ilustrasi Ruang Keluarga
Sumber : Dokumen Pribadi
Kamar Anak
Perempuan
Gambar III.13. Studi Kamar Anak Perempuan Sumber : http:www.tokomeubel.comwp-contentuploads201205Kamar-Set-Anak-
Perempuan-KSA-03.jpg 25 Juni 2014
Gambar III.14. Ilustrasi Kamar Anak Perempuan Sumber : Dokumen Pribadi
Kamar Anak
Laki-laki
Gambar III.15. Studi Kamar Anak Laki-laki Sumber : http:www.davyn-furn.comwp-contentthemestheme1051imagesDN08.jpg
25 Juni 2014
38 Gambar III.16. Ilustrasi Kamar Anak Laki-laki
Sumber : Dokumen Pribadi
Lapangan Bermain
Gambar III.17. Studi Lapangan Sumber :
http:4.bp.blogspot.com_1vx_1p_h6fk S_vVH0zHozlAAAAAAAAANIrDh_RvkrPk0s1600anak-main-bola.jpg
29 Juni 2014
Gambar III.18. Ilustrasi Lapangan Sumber : Dokumen Pribadi
Bukit
Gambar III.19. Studi Bukit
39 Sumber : http:2.bp.blogspot.com-9QtEGGKTqjwUXqa2mq66NIAAAAAAAAGBU
8QO9GU1EQhEs1600bukit+teletubies+gunung+prau.jpg 29 Juni 2014
Gambar III.20. Ilustrasi Bukit Sumber : Dokumen Pribadi
Hewan
40 Gambar III.21. Sketsa dan Hasil Ilustrasi Hewan.
III.2.4.3 Studi Properti
Bola
Gambar III.22. Studi Bola Sumber : http:3.bp.blogspot.com-
VqQyL3B7m_kTwuroUO8jjIAAAAAAAAAD41rX2lGMakzYs1600cara-tendang- bola.jpg
1 Juli 2014
Gambar III.23. Ilustrasi Bola
41 Sumber : Dokumen Pribadi
Aquarium
Gambar III.24. Studi Aquarium
Sumber : http:scientiats.files.wordpress.com201111dscn03191.jpg 2 Juli 2014.
Gambar III.25. Ilustrasi Aquarium Sumber : Dokumen Pribadi
Notes
Gambar III.26. Studi dan Ilustrasi Notes Sumber : Dokumen Pribadi
III.2.5. Warna
Warna adalah elemen pendukung agar isi lebih menarik perhatian pembaca. Warna yang terdapat dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah full color
42
sehingga memberikan kesan ceria dikalangan target audiens dan mengingat banyaknya objek yang akan ditampilkan. Warna utama yang digunakan adalah
coklat muda karena menurut psikologi, dominasi warna ini akan memberi kesan hangat dan nyaman.
Sedangkan merah, hijau, biru, kuning, hitam, ungu beserta turunan warnanya merupakan warna pendukung sehingga apa yang diinginkan dari buku ini tercapai.
Contoh warna utama yang digunakan :
Gambar III.27. Warna Sumber : Dokumen Pribadi
43
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV.1. Buku Ilustrasi Mitos Hewan Jawa Barat dan Faktanya
Media utama diproduksi dengan ukuran 22 cm x 18 cm. Pertimbangan ukuran ini adalah karena ukuran ini disesuaikan dengan ukuran tangan anak, dan mirip
dengan ukuran-ukuran buku anak lainnya yang dijual di toko-toko buku terkemuka. Jenis kertas yang digunakan adalah Artpaper 150 gr karena bagian
bawah dari buku ini dilipat. Sedangkan untuk cover menggunakan hardcover laminasi doff karena sifatnya yang kuat dan tebal sehingga menjaga agar bagian
dalam buku tidak mudah rusak. Dicetak dengan dengan teknik cetak offset.
IV.1.1. Teknik Produksi Media Utama
Tahap awal produksi adalah dimulai dengan memproduksi sejumlah sketsa menggunakan pensil 2B di kertas HVS kosong. Sketsa halaman dibuat
perhalaman buku yang didapat dari sejumlah referensi visual. Setelah sketsa selesai dibuat, tahap selanjutnya yaitu memproses sketsa pensil menjadi bentuk
digital. Langkah pertama adalah dengan melakukan scan, sketsa discan dengan resolusi 300dpi sehingga menghasilkan file .jpeg.
Gambar IV.1. Hasil scan sketsa.
44
Kemudian hasil digitalnya yang berupa file .jpeg diolah dengan vektor yang terdapat pada software Adobe Illustrator cs5 setelah itu diberi warna dengan
menggunakan software yang sama.
Gambar IV.2. Proses Pengolahan Gambar di Adobe Ilustrator.
Setelah vektor dibuat, vektor ditarik menuju Adobe Photoshop cs5 agar ukurannya tepat 22 x 18 cm.
Gambar IV.3. Proses Pengolahan Ukuran Gambar di Adobe Photoshop.
Disimpan agar menjadi file .jpeg. Langkah selanjutnya adalah penataan layout. File .jpeg yang telah disimpan tadi dikerjaan kembali menggunakan Adobe
Illustrator cs5. Teks yang berisi pesan atau narasi percakapan dimasukan dan disusun sedemikian rupa agar komposisi menarik, informatif. Mode warna yang
digunakan adalah CMYK karena pengerjaannya dilakukan didalam komputer sehingga warna yang dihasilkan akan sama dengan warna yang ada pada
komputer.
45 Gambar 1V.4. Penataan Layout.
Setelah itu, dibuat tambahan 19.5 x 4 cm untuk bagian yang dilipat sehingga menghasilkan ukuran 22 x 22 cm. Tahap pembuatan halaman untuk bagian
disebelah kanan pun selesai. Untuk halaman disebelah kiri, melalui tahapan yang sama yaitu membuat vektor
di Adobe Illustrator cs5, dijadikan ukuran 22 x 18 cm di Adobe Photoshop cs5 lalu membuat layout dengan Adobe Illustrator cs5.
Gambar 1V.5. Penataan Layout.
Karena hasil akhir nanti dicetak secara bolak-balik maka gambar dihalaman kiri harus menggunakan 19.5 x 4 cm bagian bawah dari halaman sebelumnya untuk
mengganti bagian yang dilipat. Pada tahap ini vektor dihalaman sebelumnya yang telah dilayout kembali ditarik menuju Adobe Photoshop cs5 dan bagian yang
diinginkan dicrop hingga menghasilkan file .jpeg