Menjaga Kedisiplinan Kerja Meningkatkan Kedisiplinan Kerja

b. FBE Family Business Enterprise, memiliki arti perusahaan yang dimilki keluarga dan yang menjalankan manajemen perusahaan adalah anggota keluarga itu sendiri. Baik kepemimpinan maupun pengelolaan dipegang oleh pihak yang sama yaitu keluarga. Perusahaan tipe ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam perusahaan oleh anggota keluarga.

2.8.3 Karakteristik Perusahaan Keluarga

Perusahaan keluarga merupakan perpaduan antara perusahaan dan keluarga, perusahaan keluarga dapat dikatakan sebuah organisasi dengan perpaduan dua dimensi yang sepertinya berada pada dua kutub yang berbeda, yakni dimensi keluarga dan dimensi perusahaan. Perbedaan sifat dan dimensi antara perusahaan dan keluarga antara lain: Tabel 2.2 Perbedaan Sifat dan Dimensi Antara Keluarga Dan Perusahaan Sifat dan Dimensi Keluarga Sifat dan dimensi perusahaan Lebih mementingkan kebersamaan dan harmonisasi hubungan Lebih mengutamakan pencapaian-pencapaian atau kinerja Lebih bersifat subyektif dengan ukuran- ukuran dan batasan-batasan yang tidak begitu jelas. Lebih bersifat obyektif dengan ukuran-ukuran yang lebih pasti Hierarki tidak memainkan peranan sangat penting, tak ada jabatan fungsional Hierarki menentukan hak danwewenang, jabatan dan fungsi menentukan peran Tidak ada target atau tujuan yang jelas, cita- cita finansial tidak dirumuskan Tujuan sangat jelas, yakni melipatgandakan kapital dan mengembangkan usaha yang berimbas pada perolehan hasil finansial maksimal Sumber: Marpa 2012:17 Oleh karena adanya dua dimensi dalam dua kutub yang berbeda tersebut, maka perusahaan keluarga memiliki karakteristik yang dikemukakan oleh Marpa 2012:21-25, yaitu sebagai berikut: a. Menganut nilai-nilai yang diwariskan Perusahaan keluarga yang ideal terdiri atas keluarga-keluarga yang memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang diwariskan dari pendiri atau pendahulunya. Nilai-nilai itu tercermin dalam tiap keputusan dan kegiatan bisnis. Nilai-nilai itu digunakan untuk membantu mengambil keputusan penting terkait dengan strategi, struktur, diversivikasi, budaya perusahaan, rekruitmen karyawan, manajemen, dan suksesi kepemimpinan. b. Performa finansial yang kuat Perusahaan keluarga tidak hanya berpikir mengenai untung semata. Ada aspek sosial yang muncul dari sifat hubungan antar anggotanya. Karenanya sukses sebuah perusahaan keluarga bukan hanya diukur dari perolehan laba, tetapi juga pada kiprah mereka pada tiga bidang: ekonomi, lingkungan hidup, dan memberdayakan komunitas. Hampir semua kegiatan filantrofi berasal dari perusahaan keluarga. Karena banyak tujuan yang hendak dicapai, mereka harus memiliki performa finansial yang kuat. c. Membangun manajemen yang khas Tujuan perusahaan keluarga adalah membangun bisnis yang hebat sekaligus membentuk keluarga yang tetap utuh. Dua hal ini tidak mungkin terwujud kalau tidak ada manajemen yang baik yang mengakomodasi kepentingan bisnis dan kepentingan keluarga. d. Partisipasi aktif keluarga Semakin besar dan bertahan lamanya sebuah perusahaan keluarga dapat diindikasikan oleh semakin banyaknya anggota keluarga yang terlibat dan berpartisipasi secara aktif. e. Manajemen keuangan yang konservatif Banyak perusahaan keluarga yang sukses tidak agresif dalam hal investasi dengan mengandalkan pinjaman atau utang. Mereka berhutang sedikit sekali dan dengan demikian senantiasa berhati-hati dalam mengembangkan bisnisnya. Mmereka cenderung bersabar mengumpulkan kapital dan mengandalkan keuntungan bisnis untuk penambahan modal usaha berikutnya. f. Manajemen paradoks Banyak hal yang paradoks dalam hal bisnis keluarga karena kepentingan menyatukan dua kutub yaitu perusahaan dan keluarga. Sebagai contoh, pengaturan gaji anggota keluarga diperusahaan didasarkan performa kerja atau kebutuhan hidupnya, memotivasi tiap anggota keluarga untuk tetap bekerja secara profesional meskipun manajemen tahu aada persoalan keluarga yang berat tengah dihadapi.