Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

E. Perumusan Masalah

Penyebab utama persoalan yang dihadapi manusia dan mengakibatkan kekhawatiran adalah terlampau tingginya pengurasan sumberdaya alam, tingginya kebutuhan dan gaya hidup, serta pelepasan gas-gas rumah kaca diiringi lajunya pertumbuhan penduduk dunia yang semakin massif Mangunjaya, 2008. Unit Pengolah Pupuk Organik Langgeng Jaya dalam proses produksinya menghasilkan limbah berupa gas yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun saat ini limbah yang dihasilkan belum dimanfaatkan dan masih terbuang begitu saja. Meskipun jumlah produksinya kecil, namun bila produksinya dilakukan terus menerus akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan dapat menjadi sumber penyakit terlebih lokasi kandang berada di dekat perumahan warga. Limbah yang dihasilkan tersebut berupa biogas yang masih dapat dimanfaaatkan. Wahyuni 2009 menyatakan bahwa biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik. Pada umumnya biogas terdiri dari gas metana CH 4 , karbondioksida CO 2 , hidrogen H 2 dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Metana dapat dihasilkan dari bakteri yang terdapat pada bahan-bahan organik yang membusuk dan bakteri yang dijumpai pada sapi, kambing, kerbau, unta dan rayap Tim SOS, 2011. Gas metana yang menjadi komponen terbesar dari biogas merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyumbang terhadap pemanasan global. Keberadaan gas metana di atmosfer akan berdampak 21 kali lebih besar terhadap pemanasan global dibandingkan dengan gas karbon dioksida. Penumpukan gas rumah kaca naik tajam dalam ukuran puluhan tahun. Jika laju pertumbuhan gas rumah kaca ini berlanjut tanpa kendali, maka suhu global akan semakin panas. Suhu global tahun 1990-an lebih panas 0.6 o C ketimbang 100 tahun lalu. Bila pola pembangunan tak berubah, suhu global akan naik 1,7-4,5 o C tahun 2100 Salim, 2010. Gas metana yang dihasilkan dari pengolahan pupuk organik meskipun memiliki dampak negatif namun dapat juga dimanfaatkan sebagai energi alternatif dengan nilai kalor 35,9 MJm 3 CH 4 Nakamura, 2006 dalam Suroso 2011. Beberapa tempat bahkan sudah memanfaatkan biogas dari kotoran sapi menjadi energi, sehingga dapat mencegah pemanasan global dengan cara mencegah terlepasnya gas metana ke atmosfer. Produksi bersih merupakan sebuah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif atau pencegahan dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan. Obyek penelitian ini merupakan Unit Pengolah Pupuk Organik yang mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik. Proses produksi tersebut akan dilakukan evaluasi untuk menghasilkan kemungkinan penerapan produksi bersih yang berdasarkan manfaat ekonomi dan lingkungan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang bahan bakunya berasal dari makhluk hidup baik berupa tumbuhan maupun hewan. Biasanya yang dijadikan bahan baku adalah limbah tumbuhan seperti daun kering, jerami, maupun tumbuhan lain dan limbah peternakan seperti kotoran sapi, kotoran kerbau dan kotoran ternak lainnya. Dalam pembahasan tinjauan ini yang akan dibahas lebih lanjut adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak yang lebih dikenal dengan pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan produk yang berasal dari limbah usaha peternakan dalam hal ini adalah kotoran ternak Setiawan, 2010. Jenis ternak yang bisa menghasilkan pupuk organik ini sangat beragam diantaranya sapi, kambing, domba, kuda, kerbau, ayam dan babi. Adapun fungsi dari pupuk organik sebagai berikut: 1. Sebagai operator, yaitu memperbaiki struktur tanah. 2. Sebagai penyedia sumber hara makro dan mikro. 3. Menambah kemampuan tanah dalam menahan air. 4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara melepas hara sesuai kebutuhan tanah. 5. Sumber energi bagi mikro organisme