Peranan Guru dalam Pembelajaran
33
Secara konseptual, penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika
menerapankan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar siswa, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan,
aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah Kemendikbud, 2013.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatam ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian tersebut mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian
autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam
pengaturan yang lebih autenyik Kemendikbud, 2013.
Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan denagn hasil jangka
panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks.
Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas problem sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada Kemendikbud,
2013.
Jenis-jenis penilaian autentik pada ranah sikap terbagi menjadi dua yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Teknik dan bentuk penilaian sikap dalam Kurikulum
2013 dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
34
1. Teknik Observasi
Observasi merupakan
teknik penilaian
yang dilakukan
secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan
oleh guru atau pendidik secara langsung tanpa perantara orang lain. Observasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan dengan bantuan orang lain,
seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjukuraian dalam penilaian skala atau daftar cek,
sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir.
2. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya, penguasaan kompetensi
yang ditargetkan, dan menghargai, menghayati serta pengalaman perilaku berkepribadian jujur. Teknik penilaian diri terbagi menjadi tiga, yaitu:
1 Teknik Penilaian Diri Terbuka
Peserta didik mampu untuk menentukan sikap terhadap suatu situasi atau pernyataan yang membutuhkan tanggapan, lengkap dengan alasan
terhadap pilihannya tersebut. Teknik ini menuntut peserta didik berani untuk mengungkapkan pendapat pribadi dari masing-masing peserta
35
didik. Guru bisa memilih jawaban-jawaban peserta didik yntuk menentukan pilihan yang positif dalam hidup mereka.
2 Skala Semantik Differensial
Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis
kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan
skala semantik differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki
seseorang.
3 Penilaian Antarteman
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Aspek kompetensi yang dinilai adalah kompetensi inti spiritual yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya,
dan kompetensi inti sosial yaitu perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, dan percaya diri.
Selanjutnya, jenis-jenis
penilaian autentik pada ranah
pengetahuan dan keterampilan peserta didik adalah sebagai berikut.
1. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan
kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu.