Data Primer Data Sekunder

1. Proses tukar menukar tanah milik dengan tanah eks bengkok di Kelurahan Beringin Kota Semarang. 2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya sengeta tukar menukar tanah milik dengan tanah eks bengkok di Kelurahan Beringin Kota Semarang. Dari pemfokusan masalah yang diambil oleh peneliti diharapkan dapat memperjelas dan mempertajam bahasan yang akan diambil oleh peneliti sehingga lebih detail dan rinci serta tidak menimbulkan berbagai persepsi yang terlalu luas tentang penelitian dan kajian yang terdapat dalam skripsi ini.

3.5 Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dibagi menjadi dua :

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti. Menurut Moleong 2006:12 sumber data primer adalah kata- kata dan tindakan dari orang-orang yang diwawancarai. Data primer ini digunakan sebagai data utama dalam penelitian ini, dalam data ini berasal dari informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Moleong, 2006 : 132. Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Bapak Suroso, SH selaku Kasubsi Penetapan Hak Kantor Pertanahan Kota Semarang. 2 Bapak Wahyudi selaku ahli waris Almarhum Hadi Muchtar. 3 Bapak Drs. Puput Widhiatmoko selaku Lurah Beringin. 4 Ibu Dwi Budi, SE selaku Staf Pemerintahan Sub Bagian Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang. 5 Ibu Narti selaku warga sekitar Kelurahan Beringin. 6 Bapak Prasojo selaku yang dituakan di sekitar Kelurahan Beringin.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder dilakukan dengan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan landasan teoritas berupa pendapat-pendapat atau tulisan tulisan para ahli atau pihak-pihak lain yang berwenang dan juga untuk memperoleh informasi baik dalam ketentuan formal maupun data melalui naskah resmi yang ada. Sumber data yang digunakan terdiri dari : a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, dan terdiri dari Norma atau kaedah dasar, Peraturan Dasar, Peraturan Perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan contohnya seperti hukum adat, Yurisprudensi, Traktat, bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku. Soerjono Soekanto 1986 : 52, meliputi : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 2. Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah. 5. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 5 tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. 6. Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Buku-buku yang membahas mengenai Hukum Agraria, Hukum Pertanahan dan masalah tukar menukar tanah. 2. Buku-buku hukum yang membahas mengenai pensertifikatan tanah. 3. Hasil karya ilmiah para sarjana tentang Hukum Agraria dan Hukum Pertanahan. c. Bahan Hukum Tersier Bahan Hukum tersier yang digunakan oleh peneliti adalah petunjuk atau penjelasan mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus, surat kabar, dan media internet, tentunya yang berkaitan dengan masalah yang ada di dalam penelitian skripsi ini.

3.6 Teknik Pengumpulan Data