Geologi Daerah Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 6. Penampang seismik berarah SW-NW menunjukkan kondisi struktur batu pasir Telisa yang berupa struktur homoklin yang membuka ke arah Timur Laut lapangan YTS. Pulunggono et al., 1992

BAB III TEORI DASAR

3.1. Konsep Dasar Seismik Refleksi

Dalam seismik refleksi, dasar metodanya adalah perambatan gelombang bunyi darisumber getar ke dalam bumi atau formasi batuan, kemudian gelombang tersebut dipantulkan ke permukaan oleh bidang pantul yang merupakan bidang batas suatu lapisan yang mempunyai kontras akustik impedansi. Di permukaan bumi gelombangitu ditangkap oleh serangkaian instrument penerima geophonehydrophone yang disusun membentuk garis lurus terhadap sumber ledakan atau profil line. Gambar 7. Konsep Gelombang Seismik Badley, 1985 Nilai-nilai impedansi akustik yang dimaksud adalah kecepatan dan massa jenis batuan penyusun perlapisan bumi. Hubungan antara keduanya dapat dinyatakan sebagai koefisien refleksi R dan koefisien transmisi T. Dengan RC = Koefisien refleksi = Massa jenis V = Kecepatan rambat perlapisan = Impedansi akustik T = Koefisien Tranmisi Waktu perambatan gelombang dari sumber ledakan, kemudian dipantulkan kembali oleh bidang reflektor tersebut merupakan waktu dua arah atau lebih dikenal dengan istilah two way time TWT dan besarnya waktu ini tergantung pada kedalaman reflektor, semakin dalam maka semakin besar waktu yang diperlukan TcTaTb gambar 3-2. Sebagian energi yang dipantulkan tersebut akan diterima oleh serangkaian detektor, kemudian akan direkam dalam satu Magnetic Tape. Parameter yang direkam adalah waktu penjalaran gelombang seismik dari sumber menuju detektor Gambar 8. Pemantulan Gelombang

3.2. Trace Seismic

Trace seismic adalah data seismik yang terekam oleh satu perekam geofon. Trace seismic mencerminkan respon dari medan gelombang elastik terhadap kontrasimpedansi akustik refleksivitas pada batas lapisan batuan sedimen yang satu denganyang lain. Secara matematis, Trace seismic merupakan konvolusi antara wavelet sumber gelombang dengan refleksivitas bumi ditambah dengan noise Russel, 1991, seperti yang ditampilkan seperti gambar di bawah ini: dimana: St = Trace seismik Wt = wavelet seismik Rt = refleksivitas lapisan bumi nt = noise St = Wt Rt + nt

3.3. Noise dan Data

Noise adalah gelombang yang tidak dikehendaki dalam sebuah rekaman seismik, sedangkan data adalah gelombang yang dikehendaki. Dalam seismik refleksi, gelombang refleksilah yang dikehendaki sedangkan yang lainya diupayakan untuk diminimalisir. Gambar 9. Noise dan data Telford,1976 Gambar diatas menunjukkan sebuah rekaman dengan data gelombang refleksi dan noise gelombang permukaangroundroll dan gelombang langsung direct wave. Noise terbagi menjadi dua kelompok, yaitu noise koheren coherent noise dan noise acakambient randomambient noise. Contoh noise koheren, yaitu: groundroll dicirikan dengan amplitudo yang kuat dan frekuensi rendah, guidedwaves atau gelombang langsung frekuensi cukup tinggi dan datang lebih awal, noise kabel, tegangan listrik power line noise adalah frekuensi tunggal, mudah direduksi dengan notch filter, multiple adalah refleksi sekunder akibat