Penerapan Metode Choice Based Conjoint (CBC) pada Studi Kasus Asrama Mahasiswa TPB IPB.

PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT (CBC)
PADA STUDI KASUS ASRAMA MAHASISWA TPB IPB

AISYAH FITASARI

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan Metode
Choice Based Conjoint (CBC) pada studi kasus asrama mahasiswa TPB IPB
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Aisyah Fitasari
NIM G14080049

ABSTRAK
AISYAH FITASARI. Penerapan Metode Choice Based Conjoint (CBC) pada
Studi Kasus Asrama Mahasiswa TPB IPB. Dibimbing oleh INDAHWATI dan
DIAN KUSUMANINGRUM.
Percobaan konjoin adalah teknik untuk memahami keinginan konsumen
terhadap produk atau jasa dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai
kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk. Choice Based Conjoint (CBC)
merupakan salah satu bentuk percobaan konjoin yang berdasarkan pilihan dan
digunakan untuk mendapatkan konsep produk yang disukai responden. Di asrama
Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB, terdapat mahasiswa yang tidak tinggal di
asrama karena merasa kurang nyaman dengan kondisi asrama. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan konsep asrama yang disukai mahasiswa dengan
menggunakan percobaan CBC. Berdasarkan Nilai Relatif Penting (NRP) atribut
yang mempengaruhi kenyamanan tinggal di asrama adalah jumlah penghuni
kamar, ketersediaan dan kebersihan air di asrama, serta penggantian fasilitas kasur

dan bantal. Adapun konsep asrama yang memiliki Nilai Kegunaan Total (NKT)
tertinggi adalah asrama dengan atribut jam malam pukul 21.00 WIB, kasur dan
bantal yang diganti baru tiap 5 tahun sekali, kamar mandi dibersihkan oleh BRT
tiap minggu, tersedia 3 buah setrika di tiap lorong, air selalu bersih dan tersedia
setiap saat, dan jumlah penghuni kamar adalah 4 orang (versi 1, task 4, konsep 1).
Kata kunci: analisis konjoin, asrama TPB IPB, choice based conjoint, NKT, NRP

ABSTRACT
AISYAH FITASARI. The Implementation of Choice Based Conjoint (CBC)
Method on TPB IPB Dormitory Case Study. Supervised by INDAHWATI and
DIAN KUSUMANINGRUM.
Conjoint experiment is a technique to understand consumer’s preference
toward products or services by measuring overall utility and relative importance
result of various product attributes. Choice Based Conjoint (CBC) is a type of
conjoint experiments based on choices and used to obtain the concept of product
preferred by respondents. In IPB’s Common First Year (TPB) dormitories, there
were students who did not live in it because they felt uncomfortable with
dormitory’s condition. This research held to obtain the boarding concepts
expected by students using the CBC experiment. The attributes that considered as
influencing factors of living in dormitories based on Relative Importance Result

(NRP) were the amount of the occupants, the availability of clean water, and the
change of beds/pillows. The dormitory concept with the highest Total Utility
Values (NKT) is the concept with the curvew at 21.00 WIB, the beds and pillows
change every 5 year, the bathrooms is cleaned every week, there are 3 irons in
every corridor, the water always clean and available, and the occupants in every
room are 4 person (versi 1, task 4, konsep 1).
Keywords : conjoint analysis, choice based conjoint, NKT, NRP, TPB IPB
dormitory

PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT (CBC)
PADA STUDI KASUS ASRAMA MAHASISWA TPB IPB

AISYAH FITASARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Statistika
pada
Departemen Statistika


DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Penerapan Metode Choice Based Conjoint (CBC) pada Studi Kasus
Asrama Mahasiswa TPB IPB.
Nama
: Aisyah Fitasari
NIM
: G14080049

Disetujui oleh

Dr Ir Indahwati, MSi
Pembimbing I

Dian Kusumaningrum, SSi, MSi
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr Ir Hari Wijayanto, MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karuniaNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan karya ilmiah dengan judul
“Penerapan Metode Choice Based Conjoint (CBC) pada Studi Kasus Asrama
Mahasiswa TPB IPB”. Karya ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir Indahwati, MSi dan Ibu
Dian Kusumaningrum, SSi, MSi selaku dosen pembimbing, para dosen dan staf
Departemen Statistika atas segala bimbingan dan bantuannya, teman-teman
Statistika angkatan 45 atas semangat dan kebersamaan selama ini, mahasiswa IPB
angkatan 2011 dari berbagai fakultas yang bersedia menjadi responden survei

CBC, Badan Pengelola Asrama (BPA) serta seluruh pihak yang telah membantu
proses survei dan penelitian penulis.
Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orangtua,
bapak Djoko Pitono, ibu Siti Aminah, dan adik Amir Muhammadi serta seluruh
keluarga atas segala doa dan dukungannya. Demikian pula kepada seluruh pihak
yang telah membantu dan mendukung penulis, penulis ucapkan terimakasih.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2013
Aisyah Fitasari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA

Percobaan Konjoin
Choice Based Conjoint (CBC)
Regresi Logistik
DATA DAN METODE
Data
Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Analisis Konjoin
Nilai Relatif Penting (NRP)
Nilai Kegunaan Setiap Level (
Nilai Kegunaan Total (NKT) 12
Konsep Asrama yang Dipilih Mahasiswa dengan Karakteristik Tertentu
SIMPULAN DAN SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17
RIWAYAT HIDUP 28

vi
vi

1
1
1
2
2
2
2
3
5
5
5
5
7
7
8
9
10
13

DAFTAR TABEL

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Rancangan faktorial fraksional
Contoh manual shifting
Klasifikasi kecocokan model lengkap
Nilai dugaan parameter dengan regresi logistik
Tingkat kepentingan atribut ke-i ( ) dan Nilai Relatif Penting (NRP)
Nilai kegunaan setiap level (
Perbedaan konsep asrama dengan keadaan asrama TPB IPB
Asrama paling dipilih berdasarkan jenis kelamin responden
Asrama paling dipilih berdasarkan asal daerah responden


4
4
8
9
10
11
12
14
14

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7

Istilah dalam metode konjoin

Hasil survei pendahuluan
Atribut penyusun konsep asrama
Kuesioner
Contoh kartu bantu
Profil responden
Nilai Kegunaan Total (NKT)

17
18
19
20
21
23
25

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah perguruan tinggi negeri unggulan di
Indonesia yang memberikan keluaran mahasiswa berkualitas. Deklarasi UNESCO
telah merumuskan empat pilar konsep pendidikan perguruan tinggi yaitu belajar
menguasai bidang ilmu (learning to know), belajar melatih keterampilan (learning
to do), belajar menjadi sesuatu (learning to be), dan belajar hidup bermasyarakat
(learning to live together). IPB menjabarkan dan mengaplikasikan deklarasi
tersebut dalam lima pilar konsep pendidikan yaitu profesionalisme, kepekaan
sosial, kepedulian terhadap lingkungan, moral, dan jiwa kewirausahaan.
Pelaksanaan kelima pilar konsep pendidikan tersebut diwujudkan dalam bentuk
pendirian asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB. Asrama ini
diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat satu program sarjana IPB dengan masa
kepenghunian satu tahun. Mahasiswa akan mengikuti program Pembinaan
Akademik dan Multibudaya (PPAMB) selama tinggal di asrama (Arifin 2012).
Kenyamanan penghuni asrama diperhatikan oleh pihak Badan Pengelola
Asrama (BPA) meliputi masalah kesehatan, ketertiban, kebersihan, dan
kelengkapan fasilitas (IPB 2011). Fasilitas asrama terdiri atas fasilitas gedung (TV,
ruang bersama, mushola, halaman, dll), fasilitas kamar (tempat tidur, kasur, bantal,
meja belajar, dll) dan fasilitas penunjang (laundry, kantin, ambulans, dll). Fasilitas
yang lengkap diharapkan membuat mahasiswa nyaman tinggal di asrama.
Menurut informasi BPA masih ditemukan kasus mahasiswa tidak tinggal di
asrama. Salah satu penyebabnya adalah mahasiswa merasa kurang nyaman
dengan kondisi asrama (Amaliya 2013). Untuk itu perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui konsep asrama yang dirasa nyaman bagi mahasiswa. Dengan
demikian mahasiswa diharapkan dapat mengikuti program persiapan dan
pembinaan di asrama semaksimal mungkin sehingga tujuan program dapat
tercapai.
Percobaan untuk mendesain asrama atau pelayanan asrama yang diminati
oleh mahasiswa adalah percobaan konjoin. Percobaan konjoin digunakan untuk
merancang produk baru, mengubah atau memposisikan kembali produk yang
sudah ada (Angraini 2006). Percobaan konjoin tradisional memiliki kelemahan
jika terdapat banyak alternatif konsep asrama yang ditawarkan. Untuk
mempermudah responden, digunakan percobaan konjoin berbasis pilihan (Choice
Based Conjoint) (Supranto 2004).
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh konsep asrama yang paling disukai
oleh mahasiswa TPB IPB dengan menggunakan percobaan Choice Based
Conjoint (CBC).

2
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
BPA untuk memperbaiki atribut-atribut yang mempengaruhi kenyamanan tinggal
di asrama.
Ruang Lingkup Penelitian
Atribut yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada atribut yang
dianggap mempengaruhi kenyamanan mahasiswa. Berdasarkan hasil survei
pendahuluan atribut-atribut yang mempengaruhi kenyamanan adalah atribut yang
berkaitan dengan fasilitas asrama, sehingga penelitian ini hanya menitikberatkan
kepada masalah fasilitas asrama saja. Setiap atribut memiliki banyak level yang
sama yaitu tiga buah level.

TINJAUAN PUSTAKA
Percobaan Konjoin
Percobaan konjoin adalah teknik yang digunakan untuk memahami
keinginan konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan mengukur tingkat
kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk (Hair et
al.1995, diacu dalam Riskiandini 2006).
Model dasar percobaan konjoin dapat dituliskan sebagai berikut (Supranto
2004):
(

∑∑

dengan :
(
= nilai kegunaan total atau total kepuasan seluruh responden (NKT)
=
nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j
ij
= peubah boneka atribut ke-i level ke-j
= level ke-j dari atribut ke-i
= banyaknya atribut
Proses pengukuran yang menjadi landasan percobaan konjoin tradisional
adalah konsumen melihat atribut produk secara serentak, membuat pertukaran
antar atribut, dan menyatakan preferensinya terhadap produk tersebut. Percobaan
konjoin mengasumsikan penilaian responden untuk tiap konsep produk dapat
diuraikan ke dalam kontribusi jumlah dari berbagai atribut. Yang dimaksud
konsep dalam percobaan konjoin adalah alternatif produk yang disajikan dalam
percobaan, terdiri atas kombinasi atribut-atribut yang mempengaruhi responden
dalam memilih suatu produk atau jasa.
Hasil dari percobaan konjoin adalah total kepuasan responden dari berbagai
atribut yang terdapat dalam konsep. Tingkat kepentingan dari tiap atribut

3
didefinisikan sebagai selisih antara nilai kegunaan maksimum dan nilai kegunaan
minimum, atau diformulasikan sebagai berikut (Supranto 2004):
ma ( ) - min ( ) untuk setiap i.
dengan :
= tingkat kepentingan atribut ke-i
= nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j
Nilai kepentingan relatif (NRP) suatu atribut terhadap atribut lainnya adalah
sebagai berikut (Supranto 2004) :


dengan :
= tingkat kepentingan relatif (NRP)
= tingkat kepentingan atribut ke-i
Choice Based Conjoint (CBC)
Choice Based Conjoint (CBC) merupakan bentuk percobaan konjoin yang
berdasarkan pilihan. Keunggulan CBC adalah mampu mencerminkan keadaan
pasar sesungguhnya karena responden diminta memberikan pendapat tentang
keinginan dengan memilih secara langsung salah satu konsep produk (Supranto
2004).
Di dalam metode CBC terdapat sekelompok pilihan yang terdiri atas
kombinasi atribut yang telah dirancang sebelumnya. Satu kelompok pilihan
disebut sebagai satu versi yang terdiri atas beberapa task. Satu task terdiri atas tiga
sampai lima konsep produk. Konsep produk adalah alternatif produk yang
disajikan, berisi kombinasi dari beberapa atribut yang digunakan. Atribut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi seorang responden dalam menentukan
pilihannya, dengan setiap atribut terdiri atas beberapa level (Lampiran 1). Seorang
responden akan diberi satu versi yang menampilkan kombinasi atribut-atribut
yang telah dirancang (Angraini 2006).
Metode CBC tidak sesuai digunakan pada studi yang menggunakan atribut
dalam jumlah besar karena ada batasan kemampuan responden dalam memberikan
informasi. Batasan jumlah atribut yang mungkin adalah kurang dari atau sama
dengan enam dan harus ada keseimbangan dalam jumlah level antar atribut
(Angraini 2006). Penelitian ini menggunakan enam atribut yang paling banyak
dipilih responden dalam survei pendahuluan. Enam atribut tersebut adalah atribut
yang paling mempengaruhi keinginan mahasiswa tinggal di asrama. Masingmasing atribut terdiri atas tiga level untuk mendapatkan kombinasi yang optimum.
Ada tiga pendekatan metode CBC untuk menghasilkan suatu task yang
terdiri lebih dari satu konsep produk yaitu pendekatan manual, optimasi
menggunakan software, dan pengacakan melalui komputer (Chrzan dan Orme
dalam Angraini 2006). Membentuk kombinasi level secara manual dapat
menggunakan rancangan faktorial lengkap atau rancangan faktorial sebagian
namun kombinasi level yang dihasilkan hanya satu konsep asrama pada setiap
task. Jika diterapkan pada rancangan CBC, harus dilakukan adaptasi untuk
menghasilkan versi yang memiliki lebih dari satu konsep. Metode yang biasa
digunakan di antaranya adalah metode manual shifting (Bunch et al. 1994).

4
Metode manual shifting digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan
metode yang sederhana dalam membentuk kombinasi level fasilitas asrama.

Tabel 1 Rancangan faktorial fraksional
Atribut
Task
D
A
B
C
1
1
1
2
2
2
3
3
3

1
2
3
4
5
6
7
8
9

1
2
3
1
2
3
1
2
3

1
2
3
2
3
1
3
1
2

1
3
2
2
1
3
3
2
1

Pada Tabel 1 ditunjukkan contoh rancangan faktorial fraksional untuk 4
atribut (A, B, C, dan D) dengan masing-masing atribut terdiri atas 3 level (1, 2
dan 3).
Cara untuk memperoleh suatu gugus pilihan yang terdiri lebih dari satu
konsep produk pada rancangan diatas adalah sebagai berikut:
a. Membuat 9 kombinasi perlakuan. Kesembilan kombinasi perlakuan
tersebut merupakan konsep pertama masing-masing dengan 9 task
(Tabel 1).
b. Tambahkan 4 kolom berikutnya setelah kolom ke-4, dengan masingmasing kolom dinaikkan ke 1 level diatasnya (shifted). Misal, level 1
dinaikkan menjadi 2, level 2 dinaikkan menjadi 3, dan seterusnya.
c. Kolom ke-5 hingga 8 menjadi konsep yang kedua.
d. Lakukan kembali langkah 2 untuk memperoleh konsep berikutnya.

Tabel 2 Contoh manual shifting
Task
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Konsep 1

Konsep 2

A

B

C

D

A

B

C

D

1
1
1
2
2
2
3
3
3

1
2
3
1
2
3
1
2
3

1
2
3
2
3
1
3
1
2

1
3
2
2
1
3
3
2
1

2
2
2
3
3
3
1
1
1

2
3
1
2
3
1
2
3
1

2
3
1
3
1
2
1
2
3

2
1
3
3
2
1
1
3
2

5
Regresi Logistik
Regresi logistik adalah suatu prosedur untuk memaparkan hubungan antara
peubah penjelas Y yang berupa peubah biner dan peubah bebas X (Hosmer dan
Lemeshow 1989). Peubah respon Y memiliki dua kemungkinan nilai, yaitu Y=1
menyatakan bahwa respon memenuhi kriteria yang ditentukan dan Y=0 tidak
memenuhi kriteria. Peubah bebas yang bersifat kategorik memerlukan peubah
boneka (dummy variable).
Model umum regresi logistik yang dibentuk E(Y=1| x) sebagai ( adalah
e p g(
(
e p g(
(
(
Fungsi penghubung yang sesuai untuk model regresi logistik adalah fungsi
logit. Transformasi logit sebagai fungsi dari ( adalah :
Log [ ( ] = g(x) = ln [

Dengan model logitnya adalah :

-

(

kj

g(


u

ju

(

]

Dju

Analisis regresi logistik dalam penelitian ini digunakan karena respon yang
diukur memiliki dua kemungkinan nilai yaitu Y=1 menyatakan konsep asrama
yang dipilih responden, dan Y=0 untuk konsep asrama yang tidak dipilih
responden. Analisis regresi logistik digunakan untuk mendapatkan penduga
parameter. Penduga parameter digunakan untuk menentukan total nilai kegunaan
masing-masing konsep produk. Konsep produk yang paling disukai oleh
responden adalah yang memiliki total nilai kegunaan yang paling besar.

DATA DAN METODE
Data
Data yang digunakan adalah data primer hasil survei. Survei dilaksanakan
dua kali, yaitu survei pendahuluan dan survei CBC. Responden merupakan
mahasiswa IPB angkatan 2011 dengan jumlah populasi sebanyak 3336 orang.
Survei pendahuluan dilaksanakan kepada 30 orang mahasiswa, sedangkan survei
CBC dilaksanakan kepada 100 orang mahasiswa S1 IPB angkatan 2011.
Metode
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan survei pendahuluan.
Survei pendahuluan dilaksanakan kepada 30 mahasiswa angkatan 2011
yang pernah tinggal di asrama dengan menggunakan metode penarikan contoh
purposive sampling (penarikan contoh dengan tujuan tertentu). Purposive
sampling adalah penarikan contoh dengan pertimbangan tertentu dan jumlah

6

2.

3.

4.

5.

6.

7.

contoh telah ditentukan terlebih dahulu (Cochran 1977). Informasi yang
terkumpul adalah berbagai atribut yang mempengaruhi kenyamanan penghuni
asrama (Lampiran 2).
Menetapkan atribut penting penyusun konsep asrama.
Batasan banyaknya atribut yang mungkin digunakan dalam CBC adalah
kurang dari atau sama dengan enam. Penelitian ini menggunakan enam atribut
yang paling banyak dipilih mahasiswa berdasarkan survei pendahuluan.
Enam atribut tersebut adalah atribut jam malam, fasilitas kasur dan bantal,
kebersihan kamar mandi, setrika, ketersediaan dan kebersihan air, serta jumlah
penghuni kamar. Atribut ini selanjutnya digunakan dalam perancangan konsep
asrama menggunakan analisis CBC (Lampiran 3).
Merancang kombinasi atribut.
Perancangan konsep dilaksanakan dengan metode CBC dengan
pendekatan manual shifting. Terdapat enam jenis atribut yang digunakan
sehingga versi optimum yang dapat dirancang adalah lima versi, masingmasing versi terdiri atas empat task dan masing-masing task terdiri atas empat
konsep asrama (Angraini 2006).
Menyusun kuesioner.
Kuesioner berisi pertanyaan tentang identitas responden, deskripsi
responden, dan pertanyaan khusus untuk percobaan konjoin (Lampiran 4)
beserta kartu bantu CBC (Lampiran 5).
Menentukan responden/penarikan contoh.
Populasi survei CBC adalah mahasiswa IPB angkatan 2011 sejumlah
3336 mahasiswa, dengan jumlah contoh yang diambil adalah 100 orang
mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penarikan contoh adalah quota
sampling. Menurut Scheaffer (1990), quota sampling (penarikan contoh
menurut kuota) adalah penarikan contoh yang merupakan bentuk dari sampel
distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan
dikuotakan menurut faktor yang dianggap mempengaruhi. Populasi dikuotakan
berdasar jenis kelamin karena kondisi asrama laki-laki dan asrama perempuan
berbeda dan diasumsikan jenis kelamin mempengaruhi preferensi mahasiswa
terhadap asrama yang disukai. Diketahui perbandingan mahasiswa IPB
angkatan 2011 berdasar jenis kelamin adalah 6:4, sehingga responden survei
yang berjumlah 100 orang terdiri atas 60 orang mahasiswi dan 40 orang
mahasiswa (Scheaffer 1990).
Melakukan survei CBC
Survei dilaksanakan dengan tujuan mencari konsep asrama yang paling
diinginkan responden. Setiap responden diberi kartu bantu sebuah versi asrama,
yang terdiri atas 4 task dan masing-masing task terdiri atas 4 konsep asrama.
Melakukan analisis regresi logistik.
Analisis regresi logistik dalam penelitian ini digunakan karena respon
yang diukur memiliki dua kemungkinan nilai yaitu Y=1 menyatakan konsep
asrama yang dipilih responden, dan Y=0 untuk konsep asrama yang tidak
dipilih responden. Analisis regresi logistik digunakan sebagai alat bantu untuk
mendapatkan penduga parameter dengan diasumsikan bahwa pilihan responden
saling bebas.

7
8. Melakukan analisis konjoin.
Nilai penduga paremeter regresi logistik yang diperoleh digunakan untuk
menentukan Nilai Kegunaan Total (NKT) dan Nilai Relatif Penting (NRP)
untuk mengetahui konsep asrama yang paling dipilih oleh responden.
9. Interpretasi dan kesimpulan.
Diambil kesimpulan dengan ketentuan bahwa level yang memiliki nilai
kegunaan lebih tinggi adalah level yang lebih disukai oleh responden, dan
konsep yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah konsep yang paling
disukai responden.
Ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil percobaan konjoin, yaitu :
a. Level yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah level yang lebih
disukai oleh responden.
b. Total nilai kegunaan masing-masing konsep sama dengan jumlah nilai
kegunaan tiap level dari atribut-atribut tersebut.
c. Konsep yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah konsep yang
paling disukai responden.
d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai
kegunaan level maksimum dan minimumnya merupakan atribut yang
lebih penting (Angraini 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Profil responden menurut jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu
64%, sedangkan laki-laki sebanyak 36%. Menurut asal daerah, jumlah responden
hampir berimbang. Terdapat 46% responden yang berasal dari Jabodetabek dan
54% responden berasal dari luar Jabodetabek. Responden perempuan tinggal di
asrama A1 sampai A5. Sebanyak 19% responden tinggal di asrama A1, 16%
responden tinggal di asrama A2, 16% responden tinggal di asrama A3, 9%
responden tinggal di asrama A4 dan 5% responden tinggal di asrama A5.
Sementara responden laki-laki tinggal di asrama C1 sampai C4. Sebanyak 4%
responden tinggal di asrama C1, 10% responden tinggal di asrama C2, 12%
responden tinggal di asrama C3 dan 9% responden tinggal di asrama C4.
Sebanyak 36% responden menyatakan tidak memiliki tempat tinggal selain
asrama TPB, sedangkan 64% responden menyatakan memiliki tempat tinggal
selain asrama, baik rumah saudara, rumah kost, maupun rumah orang tua. Ketika
hari libur atau akhir pekan, sebanyak 47% responden tetap tinggal di asrama
sedangkan 53% responden menginap di tempat lain.
Sebagian besar responden menyatakan tinggal di asrama (87%), sebagian
lainnya menyatakan tinggal di rumah orang tua (10%) dan sisanya menyatakan
tinggal di rumah kost (3%). Intensitas responden untuk tinggal di asrama cukup
tinggi. Sebanyak 63% responden menyatakan tinggal di asrama selama 5-7 hari
seminggu, 26% responden tinggal 3-5 hari seminggu, 7% responden menyatakan
tinggal selama semester pertama dan hanya 4% yang responden menyatakan
tinggal di asrama selama 2-3 bulan pertama (Lampiran 6).

8
Analisis Konjoin
Data hasil survei dianalisis dengan dua metode yaitu analisis regresi logistik
dan analisis konjoin. Analisis regresi logistik digunakan untuk menduga
parameter dengan pertimbangan bahwa peubah respon pada percobaan konjoin
terdiri atas dua kategori yaitu konsep asrama yang dipilih dan konsep asrama yang
tidak dipilih oleh responden.

Tabel 3 Klasifikasi kecocokan model lengkap

Aktual

0
1

Prediksi
0
1
1200
0
400

Tingkat ketepatan (%)

0

% Benar
100
0
75.0

Keterangan :
1= konsep asrama dipilih
0= konsep asrama tidak dipilih
Titik potong = 0.500

Tabel 3 menunjukkan tingkat ketepatan klasifikasi dari model tersebut
adalah 75% dan dapat dikatakan bahwa regresi logistik yang dibangun cukup baik.
Dapat dilihat bahwa dari 1200 konsep asrama yang tidak dipilih, terdapat 1200
konsep asrama yang diklasifikasikan secara tepat atau spesifisitas dari model
tersebut adalah 100%. Sedangkan dari 400 konsep asrama yang dipilih terdapat 0
konsep yang diklasifikasikan dengan tepat atau sensitifitas model tersebut 0%.
Spesifisitas adalah kemampuan model dalam memprediksi kejadian Y=0,
sementara sensitifitas adalah kemampuan model dalam memprediksi Y=1.
Semakin besar tingkat ketepatan klasifikasi, sensitifitas dan spesifisitas, maka
keakuratan model semakin tinggi.
Hasil analisis menunjukkan nilai spesifisitas yang tinggi tetapi nilai
sensitifitas rendah. Hal ini disebabkan data yang digunakan tidak seimbang antara
konsep asrama dipilih (Y=1) dan konsep asrama tidak dipilih (Y=0). Dalam
penelitian ini setiap responden diberi 16 konsep asrama yang terbagi dalam 4 task.
Hasilnya adalah 4 konsep asrama yang dipilih responden dan 12 konsep asrama
tidak dipilih. Jumlah responden 100 orang sehingga total data adalah 1600 konsep
asrama dengan 400 konsep terpilih dan 1200 konsep tidak terpilih.
Berikut adalah hasil pendugaan parameter untuk seluruh responden (Tabel
4). Nilai ini digunakan untuk menentukan nilai kegunaan dari setiap level ( ij dan
NRP. Nilai ij selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan NKT. Nilai dugaan
parameter diperoleh dengan level pembanding adalah level yang sesuai dengan
keadaan asrama TPB saat ini yaitu jumlah penghuni kamar 4 orang, air selalu
bersih, penggantian kasur/bantal setiap 5 tahun, kamar mandi dibersihkan setiap
dua minggu, tersedia 1 buah setrika di setiap lorong, dan jam malam pukul 21.00
(Tabel 5).

9
Tabel 4 Nilai dugaan parameter dengan regresi logistik
Level

Koefisien

Intersep

-1.480

Jam malam pukul 22.00 WIB

0.138

Jam malam pukul 23.00 WIB

-0.176

Kasur/bantal diganti tiap enam tahun

-0.651

Kasur/bantal diganti tiap empat tahun

0.114

Kamar mandi dibersihkan tiap minggu

0.259

Kamar mandi dibersihkan tiap tiga hari

0.480

Dua buah setrika tersedia di tiap lorong

-0.161

Tiga buah setrika tersedia di tiap lorong

0.168

Air selalu tersedia

0.635

Air selalu bersih serta tersedia

1.024

Penghuni kamar lima orang

-1.173

Penghuni kamar tiga orang

-0.153

Nilai Relatif Penting (NRP)
NRP digunakan untuk mengetahui kepentingan relatif suatu atribut terhadap
atribut lainnya. Atribut yang memiliki NRP tertinggi adalah atribut yang paling
mempengaruhi pilihan responden. Perhitungan ini didasarkan pada hasil dugaan
parameter yang diperoleh dari analisis regresi logistik, dengan level pembanding
adalah level yang menunjukkan keadaan asrama saat ini.
Nilai Relatif Penting (NRP) ditunjukkan pada Tabel 5. Peringkat NRP
menunjukkan prioritas atribut yang diutamakan mahasiswa dalam memilih konsep
asrama. Atribut dengan persentase NRP terbesar adalah atribut jumlah penghuni
kamar dengan NRP sebesar 28.71%. Atribut ini merupakan atribut yang paling
diutamakan mahasiswa dalam memilih konsep asrama.
Atribut selanjutnya berturut-turut adalah atribut air, penggantian kasur dan
bantal, kebersihan kamar mandi, jumlah setrika di tiap lorong, dan atribut jam
malam. Atribut-atribut yang dapat diidentifikasi sangat mempengaruhi
kenyamanan tinggal di asrama adalah jumlah penghuni kamar, air, dan
penggantian kasur/bantal karena jumlah persentase NRP dari ketiga atribut
tersebut adalah 72.51% dari persentase total. Oleh karena itu ketiga atribut
tersebut menjadi atribut utama yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan
kenyamanan penghuni asrama.

10
Tabel 5 Tingkat kepentingan atribut ke-i (Ii) dan Nilai Relatif Penting (NRP)
Atribut / Level

Tingkat kepentingan
atribut ke-i

NRP

Peringkat
NRP

1.173

28.71%

1

1.024

25.07%

2

0.765

18.73%

3

0.480

11.75%

4

0.329

8.05%

5

0.314

7.69%

6

Jumlah penghuni kamar
Lima orang
Tiga orang
Empat orang
Air
Selalu tersedia.
Selalu bersih dan tersedia
Selalu bersih
Penggantian kasur / bantal
Setiap enam tahun
Setiap empat tahun
Setiap lima tahun
Kamar mandi
Dibersihkan tiap minggu
Dibersihkan tiap tiga hari
Dibersihkan tiap dua
minggu
Setrika di setiap lorong
Dua buah
Tiga buah
Satu buah
Jam malam
Pukul 22.00WIB
Pukul 23.00WIB
Pukul 21.00WIB
Total Ii

4.085

Keterangan: level yang ditebalkan adalah level yang menjadi pembanding

Nilai Kegunaan Setiap Level (

)

Tabel 6 menunjukkan nilai kegunaan setiap level ( ij ). Dari nilai ij dapat
dilihat kecenderungan pilihan mahasiswa terhadap level-level dari setiap atribut.
Level yang memiliki nilai ij paling tinggi adalah level yang paling diutamakan di
antara seluruh level pada atribut tersebut.

11
Tabel 6 Nilai kegunaan setiap level (

Peringkat

Lima orang

Nilai kegunaan
setiap level ( ij
-0.731

3

Tiga orang

0.289

2

Empat orang

0.442

1

Selalu tersedia.

0.082

2

Selalu bersih dan tersedia

0.471

1

Selalu bersih

-0.553

3

Setiap enam tahun

-0.472

3

Setiap empat tahun

0.293

1

Setiap lima tahun

0.179

2

Dibersihkan tiap minggu

0.013

2

Dibersihkan tiap tiga hari

0.233

1

Dibersihkan tiap dua
minggu

-0.246

3

Dua buah

-0.164

3

Tiga buah

0.166

1

Satu buah

-0.002

2

Pukul 22.00WIB

0.151

1

Pukul 23.00WIB

-0.163

3

Pukul 21.00WIB

0.013

2

Atribut
Jumlah penghuni
kamar

Air

Penggantian
kasur/bantal

Kebersihan kamar
mandi

Setrika di setiap
lorong

Jam malam

ij )

Level

ij

Keterangan: level yang ditebalkan adalah level pembanding

Atribut jumlah penghuni kamar merupakan atribut paling penting dan paling
mempengaruhi kenyamanan mahasiswa karena nilai NRP yang paling tinggi.
Setiap level dalam atribut ini memiliki nilai kegunaan ( ij . Tabel 6 menunjukkan
bahwa jumlah penghuni kamar 4 orang adalah level yang paling diutamakan
dalam atribut ini. Jumlah penghuni kamar 4 orang memiliki nilai ij sebesar 0.442,
yaitu nilai ij yang paling besar diantara ketiga level dalam atribut jumlah
penghuni kamar. Level berikutnya yang diutamakan dalam atribut ini adalah
penghuni kamar 3 orang yang memiliki nilai ij terbesar kedua. Level ketiga
adalah penghuni kamar 5 orang yang memiliki nilai ij -0.731, nilai yang paling
kecil diantara ketiga level tersebut.
Fasilitas air bersih di asrama menjadi atribut kedua yang mempengaruhi
kenyamanan mahasiswa. Level yang paling diutamakan adalah air yang selalu
bersih dan tersedia. Air yang bersih diharapkan selalu tersedia setiap waktu bagi
penghuni asrama dan tidak terjadi masalah kekurangan air bersih. Sementara itu,
level yang diutamakan mahasiswa untuk atribut penggantian kasur/bantal adalah

12
kasur/bantal yang diganti setiap 4 tahun sekali. Kenyamanan mahasiswa tinggal di
asrama dipengaruhi atribut ini sehingga mahasiswa menginginkan fasilitas
kasur/bantal lebih sering diganti agar nyaman digunakan.
Urutan atribut selanjutnya berdasarkan nilai NRP adalah atribut kebersihan
kamar mandi, setrika, dan atribut jam malam. Prioritas level yang dipilih
mahasiswa untuk atribut kebersihan kamar mandi adalah kamar mandi yang
dibersihkan tiap 3 hari sekali. Mahasiswa menginginkan asrama yang
kebersihannya terjaga, terutama kebersihan kamar mandi. Kamar mandi yang
selalu bersih akan mempengaruhi kenyamanan mahasiswa. Level yang paling
diutamakan mahasiswa untuk atribut setrika adalah jumlah setrika di tiap lorong
ada 3 buah. Saat ini di setiap lorong rata-rata terdapat 12 kamar yang dihuni 4
mahasiswa sehingga jumlah penghuni tiap lorong adalah 48 orang namun hanya
tersedia satu buah setrika di setiap lorong. Hal ini menjadi pertimbangan
mahasiswa sehingga mengutamakan level dengan setrika berjumlah paling banyak
di antara dua level lainnya. Pada atribut jam malam, level yang paling diutamakan
adalah jam malam pukul 22.00 WIB. Level ini paling diutamakan mahasiswa
karena dianggap sudah sesuai dengan kebutuhan.
Nilai Kegunaan Total (NKT)
Nilai kegunaan setiap level ( ij yang diperoleh dijumlahkan untuk setiap
konsep, sehingga diperoleh NKT (Nilai Kegunaan Total) dari setiap konsep
asrama. Konsep asrama dengan jumlah NKT paling besar adalah asrama yang
paling dipilih oleh responden. NKT setiap konsep asrama terdapat dalam
Lampiran 7.
Asrama yang paling dipilih oleh mahasiswa adalah versi 1, task 4, konsep 1
dengan NKT sebesar 1.283. Kriteria asrama ini berbeda dengan keadaan di asrama
saat ini. Perbedaan keduanya terangkum dalam Tabel 7.

Tabel 7 Perbedaan asrama yang diinginkan mahasiswa dengan keadaan asrama
TPB IPB
Kondisi asrama

Keadaan asrama saat ini

Asrama yang paling dipilih
mahasiswa
(versi 1, task 4, konsep 1)

Jumlah penghuni
kamar

Empat orang

Empat orang

Air

Selalu bersih

Selalu bersih dan tersedia

Penggantian
kasur/bantal

Diganti tiap lima tahun
sekali

Diganti tiap 5 tahun sekali

Kamar mandi

Dibersihkan tiap dua minggu

Dibersihkan tiap minggu

Setrika di setiap
lorong

Satu buah

Tiga buah

Jam malam

Pukul 21.00 WIB

Pukul 21.00 WIB

13
Perbedaan konsep asrama yang paling dipilih mahasiswa dengan keadaan
saat ini di asrama TPB terletak pada atribut air, kebersihan kamar mandi dan
jumlah setrika. Atribut yang berbeda sebaiknya diperbaiki agar meningkatkan
kenyamanan mahasiswa. Terdapat tiga atribut yang perlu dipertimbangkan yaitu
atribut jumlah penghuni kamar, atribut air, dan fasilitas kasur/bantal yang
memiliki NRP paling tinggi.
Atribut yang paling mempengaruhi kenyamanan mahasiswa adalah jumlah
penghuni kamar asrama. Saat ini setiap kamar dihuni oleh 4 orang dan sesuai
konsep asrama yang paling dipilih mahasiswa. Atribut yang tidak sesuai dengan
konsep asrama paling diinginkan mayoritas mahasiswa adalah atribut air.
Mahasiswa mengharapkan air selalu bersih dan tersedia setiap saat namun air
bersih di asrama tidak bisa tersedia setiap saat karena sering terjadi kekurangan air
saat mati listrik. Pompa air tidak menyala dan persediaan air terbatas sehingga air
yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan penghuni asrama. Masalah air bersih ini
sebaiknya mendapat perhatian lebih dari pihak BPA. Atribut ketiga yaitu
penggantian fasilitas kasur/bantal tidak menjadi masalah bagi mahasiswa karena
keadaan di asrama sudah sesuai keinginan mahasiswa.
Konsep asrama yang paling tidak diinginkan mahasiswa adalah asrama yang
memiliki NKT terendah yaitu asrama versi 1, task 4, konsep 3 dengan NKT
sebesar -1.694. Asrama ini memiliki atribut jam malam pukul 23.00 WIB, kasur
dan bantal yang diganti baru tiap 6 tahun sekali, kamar mandi dibersihkan oleh
BRT tiap 2 minggu, tersedia 2 buah setrika di tiap lorong, air selalu tersedia setiap
saat, dan jumlah penghuni kamar adalah 5 orang.
Konsep Asrama yang Dipilih Mahasiswa dengan Karakteristik Tertentu
Asrama TPB IPB terdiri atas asrama laki-laki dan perempuan. Kondisi yang
berbeda pada kedua asrama ini diasumsikan mempengaruhi preferensi mahasiswa
terhadap asrama. Penelitian yang dilakukan Amaliya (2013) menyebutkan bahwa
menurut informasi dari BPA, sebagian besar mahasiswa yang tidak tinggal atau
jarang menginap di asrama adalah mahasiswa yang berasal dari Jabodetabek.
Berdasar informasi tersebut, asal daerah mahasiswa juga diasumsikan sebagai
faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa.
Analisis konjoin lebih lanjut dilakukan dengan membedakan responden
berdasar karakteristik jenis kelamin dan asal daerah. Responden dibedakan
menjadi responden laki-laki, perempuan, responden yang berasal dari Jabodetabek
dan berasal dari luar Jabodetabek. Secara umum, hasil yang diperoleh
menunjukkan ada perbedaan preferensi terhadap konsep asrama yang dipilih
responden.
Konsep asrama pilihan responden yang dibedakan berdasar jenis kelamin
memberikan hasil yang berbeda. Konsep asrama pilihan responden perempuan
adalah versi 1, task 1, konsep 2 dengan NKT sebesar 1.6315, sedangkan
responden laki-laki memilih versi 1, task 2, konsep 2 dengan NKT sebesar 1.493.
Perbedaan konsep asrama pilihan karakteristik responden perempuan dan laki-laki
terletak pada seluruh atribut. Urutan atribut yang dipertimbangkan hampir sama,
namun atribut jam malam dan penggantian fasilitas kamar menunjukkan urutan
berbeda.

14
Tabel 8 Konsep asrama paling dipilih berdasarkan jenis kelamin responden.
Laki-laki
Atribut

Peringkat
NRP

Level dipilih

Perempuan
Peringkat
NRP

Level dipilih

Jumlah penghuni
kamar

1

Empat orang

1

Tiga orang

Air

2

Selalu bersih

2

Selalu tersedia

Penggantian
kasur/bantal

4

Diganti tiap
lima tahun

3

Diganti tiap
empat tahun

Kamar mandi

5

Dibersihkan
tiap minggu

5

Dibersihkan tiap
dua minggu

Setrika

6

Tiga buah

6

Dua buah

Jam malam

3

23.00 WIB

4

22.00 WIB

Pilihan

V1, T2, K2

V1, T1, K2

Perbedaan di antara keduanya adalah atribut jam malam dan atribut
penggantian kasur/bantal. Jam malam adalah atribut yang lebih dipertimbangkan
oleh mahasiswa daripada mahasiswi. Atribut jam malam bagi mahasiswa berada
di urutan ketiga sementara bagi mahasiswi berada di urutan keempat. Mahasiswa
memilih jam malam yang lebih larut (pukul 23.00) sementara mahasiswi memilih
jam malam yang lebih awal (pukul 22.00). Mahasiswi lebih mempertimbangkan
fasilitas kasur/bantal daripada mahasiswa. Mahasiswi menginginkan kasur/bantal
diganti tiap 4 tahun sekali, dan mahasiswa menginginkan kasur/bantal diganti tiap
5 tahun sekali. Selain dua atribut diatas, NRP atribut lain menempati urutan yang
sama antara mahasiswa dan mahasiswi.
Tabel 9 Konsep asrama paling dipilih berdasarkan asal daerah responden.
Jabodetabek
Atribut

Peringkat
NRP

Level dipilih

Luar Jabodetabek
Peringkat
NRP

Level dipilih

Jumlah penghuni
kamar

1

Tiga orang

1

Lima orang

Air

2

Selalu tersedia

2

Selalu bersih
dan tersedia

Penggantian
kasur/bantal

3

Diganti tiap
empat tahun

3

Diganti tiap
enam tahun

Kamar mandi

4

Dibersihkan tiap
minggu

4

Dibersihkan
tiap minggu

Setrika

5

Tiga buah

6

Tiga buah

Jam malam

6

22.00 WIB

5

23.00 WIB

Pilihan

V1, T3, K3

V1, T1, K3.

15
Hasil analisis untuk karakteristik asal daerah responden, responden asal
Jabodetabek memilih konsep asrama versi 1, task 3, konsep 3 dengan NKT
sebesar 2.0696, sedangkan responden yang berasal dari luar Jabodetabek memilih
versi 1, task 1, konsep 3 dengan NKT sebesar 1.0185.
Secara umum, perbedaan antara konsep asrama pilihan responden asal
Jabodetabek dan luar Jabodetabek ini berbeda hampir pada seluruh atribut selain
jumlah setrika dan kebersihan kamar mandi. Urutan atribut yang dipertimbangkan
hampir sama, hanya pada atribut setrika dan jam malam saja yang berbeda.
Perbedaan paling menonjol di antara keduanya adalah pada atribut jumlah
penghuni kamar. Mahasiswa asal Jabodetabek mengutamakan jumlah penghuni
kamar 3 orang, sedangkan mahasiswa asal luar Jabodetabek mengutamakan
jumlah penghuni kamar 5 orang
Meskipun semua konsep asrama pilihan masing-masing karakteristik
responden tersebut berbeda baik versi, task maupun konsepnya, hal tersebut
terjadi karena masing-masing responden mengutamakan pertimbangan terhadap
atribut yang dianggap lebih penting.

SIMPULAN DAN SARAN
Konsep asrama yang paling disukai oleh mahasiswa S1 IPB angkatan 2011
adalah asrama yang memiliki atribut jam malam pukul 21.00 WIB, kasur dan
bantal yang diganti baru tiap 5 tahun sekali, kamar mandi dibersihkan oleh BRT
tiap minggu, tersedia 3 buah setrika di tiap lorong, air selalu bersih dan tersedia
setiap saat, dan jumlah penghuni kamar adalah 4 orang (versi 1, task 4, konsep 1).
Terdapat beberapa perbedaan di antara konsep asrama yang paling disukai
mahasiswa dan keadaan asrama TPB IPB saat ini. Perbedaan keduanya terletak
pada atribut kebersihan kamar mandi, jumlah setrika yang terdapat di tiap lorong,
serta ketersediaan dan kebersihan air. Atribut kebersihan kamar mandi
menunjukkan bahwa mahasiswa menginginkan pelayanan kebersihan asrama
ditingkatkan. Sementara itu, atribut fasilitas setrika di setiap lorong juga perlu
diperbaiki oleh pihak BPA, dan lebih baik jika setrika yang disediakan di setiap
lorong diperbanyak jumlahnya. Atribut terakhir adalah ketersediaan air bersih di
asrama. Atribut ini pun seharusnya mendapat perhatian lebih dari pihak BPA dan
menjadi pertimbangan untuk diperbaiki dengan tersedianya air bersih setiap saat.

16

DAFTAR PUSTAKA
Amaliya I. 2013. Hubungan hasil studi dan intensitas tinggal penghuni asrama
TPB IPB tahun 2011 menggunakan analisis korespondensi dan regresi
logistik biner [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Angraini Y. 2006. Penentuan rancangan optimum pada CBC (choice based
conjoint) [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Arifin M. 2012. Asrama TPB IPB [Internet]. [diunduh 2013 Jun 03]; Tersedia
pada: http//asramatpb.ipb.ac.id/index.
Charzan K, Orme BK. 2000. An Overview and Comparison of Design Strategies
for Choice Based Conjoint Analysis. www.sawtoothsoftware.com
Cochran WG. 1977. Sampling Techniques. Third Edition. New York: Wiley.
Harbi J, Kasmanhadi HS, Sholihah N. 2009. Sistem asrama pada program Tingkat
Persiapan Bersama IPB Sebagai alternatif upaya peningkatan prestasi
akademik mahasiswa [PKM-GT]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Hosmer DW Jr, Lemeshow S. 2000. Applied Logistic Regression. 2nd Ed. New
York (US): John Willey & Sons.
[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2011. Life Guide Kiat Sukses Tinggal di Asrama
Tingkat Persiapan Bersama IPB. Bogor (ID): IPB Pr.
Moeliono AM. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Balai Pustaka.
Raghavo D, Wiley J, Chitturi P. 2011. Choice Based Conjoint Analysis Models
and Design. New York (US): Taylor and Fancis Group.
Supranto MA. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta (ID):
Rineka Cipta.
Kinnear TC, Taylor JR. 1991. Marketing Research, an Applied Approach. 4th.
Singapore: Mc Graw-Hill Inc.

17
Lampiran 1 Istilah dalam metode konjoin
1. Atribut : faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam memilih
suatu produk atau jasa.
2. Level : level/taraf dari suatu atribut.
3. Konsep (produk hipotetik) : alternatif produk yang disajikan pada satu task
4. Task : sekumpulan alternatif produk.
5. Versi (gugus pilihan) : sekumpulan task yang ditanyakan pada seorang
responden.

18
Lampiran 2 Hasil survei pendahuluan
Atribut pilihan mahasiswa
Jam malam
Penggantian kasur/bantal
Kebersihan kamar mandi
Jumlah setrika tiap loromg
Kebersihan dan ketersediaan air
Jumlah penghuni kamar
TV
Fasilitas kamar asrama (Jendela/pintu,dll)
Tempat cuci baju
Galon dan dispenser
Perbaikan fasilitas kamar
Bus asrama
Tenaga kesehatan
Tempat cuci piring
Kegiatan PPAMB
Tempat menjemur baju
Agama penghuni kamar
Apel Pagi
Satpam/keamanan
Senior Residence
Tempat sampah
Kantin
Listrik
Internet
Fotocopy
Kebersihan asrama
Asal daerah penghuni
Perpustakaan
Lapangan olahraga
Departemen/fakultas penghuni kamar
Alat elektronik
Ruang bersama
Tempat istirahat/taman

Persentase pilihan
mahasiswa
8%
7%
7%
7%
6%
6%
5%
5%
4%
4%
3%
3%
3%
3%
3%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
1%

19
Lampiran 3 Atribut penyusun konsep asrama
Atribut

Level

Pukul 21.00 WIB
Pukul 22.00 WIB
Pukul 23.00 WIB
Diganti tiap 6 tahun
Penggantian
Diganti tiap 5 tahun
kasur/bantal
Diganti tiap 4 tahun
Dibersihkan tiap 3 hari
Kebersihan
Dibersihkan tiap minggu
kamar mandi
Dibersihkan tiap 2 minggu
1 buah
Jumlah setrika
2 buah
di setiap lorong
3 buah
Air selalu tersedia setiap saat meski tidak bersih.
Air
Air selalu bersih serta tersedia setiap saat.
Air selalu bersih meski tidak tersedia setiap saat
5 orang
Jumlah penghuni 4 orang
kamar
3 orang
Jam malam

20
Lampiran 4 Kuesioner
SURVEI CHOICE BASED CONJOINT
ASRAMA MAHASISWA TPB IPB
Responden yang terhormat,
Selamat pagi/siang/sore. Saya Aisyah Fitasari dari departemen Statistika IPB. Saat ini, saya
sedang menghimpun informasi mengenai persepsi mahasiswa terhadap Asrama TPB IPB. Untuk
itu, saya mengharapkan partisipasi Anda sebagai responden untuk menjawab pertanyaan yang saya
ajukan dalam kuesioner ini dengan benar dan jujur. Sebagai peneliti, saya akan menjamin
kerahasiaan jawaban Anda dan semua data yang diperoleh dari jawaban anda adalah MUTLAK
hanya untuk kepentingan penelitian serta TIDAK berdampak pada apapun.
Atas partisipasi Anda, saya ucapkan terimakasih.

IDENTITAS RESPONDEN
Nama
No. HP
Email
Asrama
Jenis Kelamin

Gedung......./Lantai...../Lorong......./Kamar nomor........
a. Laki-laki
b. Perempuan
a. JABODETABEK
b. Luar JABODETABEK

Asal daerah

DESKRIPSI RESPONDEN
LINGKARILAH KODE JAWABAN YANG PALING SESUAI DENGAN ANDA.

CHOICE BASED CONJOINT (KARTU BANTU)
PILIHLAH KONSEP YANG PALING ANDA SUKAI DARI BEBERAPA KOMBINASI
KONSEP YANG TERSAJI DI DALAM KARTU BANTU.
KARTU BANTU KONJOINT.
VERSI :....... (Tuliskan nomor versi kartu konjoint anda)

TASK
1
2
3
4

PILIHAN

-TERIMAKASIH-

21
Lampiran 5 Contoh Kartu Bantu
VERSI I
(V1) TASK I
I
jam malam :
pkl.21.00
Kasur/bantal
diganti baru tiap
5 tahun sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 3 hari
setrika di tiap
lorong 1 buah
Air selalu bersih
meski tidak
tersedia setiap
saat
jumlah penghuni
kamar : 4 orang

I
jam malam :
pkl.22.00
Kasur/bantal
diganti baru tiap
6 tahun sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 2
minggu
setrika di tiap
lorong 2 buah
Air selalu bersih
dan tersedia
setiap saat
jumlah penghuni
kamar : 5 orang

II
jam malam :
pkl.22.00
Kasur/bantal
diganti baru tiap
4 tahun sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 2
minggu
setrika di tiap
lorong 2 buah
Air selalu
tersedia setiap
saat meski
kadang keruh
jumlah penghuni
kamar : 3 orang

III
jam malam :
pkl.23.00
Kasur/bantal
diganti baru tiap
6 tahun sekali
Dibersihkan
oleh BRT tiap
minggu
setrika di tiap
lorong 3 buah
Air selalu
bersih dan
tersedia setiap
saat
jumlah
penghuni
kamar : 5 orang

(V1) TASK II
II
III
jam malam :
jam malam :
pkl.23.00
pkl.21.00
Kasur/bantal
Kasur/bantal
diganti baru tiap diganti baru tiap
5 tahun sekali
4 tahun sekali
Dibersihkan oleh Dibersihkan
BRT tiap
oleh BRT tiap 3
minggu
hari
setrika di tiap
setrika di tiap
lorong 3 buah
lorong 1 buah
Air selalu bersih Air selalu
meski tidak
tersedia setiap
tersedia setiap
saat meski
saat
kadang keruh
jumlah penghuni jumlah penghuni
kamar : 4 orang
kamar : 3 orang

IV
jam malam :
pkl.21.00
Kasur/bantal diganti
baru tiap 5 tahun
sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 3 hari
setrika di tiap lorong
1 buah
Air selalu bersih
meski tidak tersedia
setiap saat
jumlah penghuni
kamar : 3 orang

IV
jam malam :
pkl.22.00
Kasur/bantal diganti
baru tiap 6 tahun
sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 2 minggu
setrika di tiap
lorong 2 buah
Air selalu bersih
dan tersedia setiap
saat
jumlah penghuni
kamar : 4 orang

22

I
jam malam :
pkl.23.00
Kasur/bantal
diganti baru tiap
6 tahun sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 3 hari
setrika di tiap
lorong 1 buah
Air selalu bersih
dan tersedia
setiap saat
jumlah penghuni
kamar :5 orang

I
jam malam :
pkl.21.00.00
Kasur/bantal
diganti baru tiap
5 tahun sekali
Dibersihkan oleh
BRT
tiap
minggu
setrika di tiap
lorong 3 buah
Air selalu bersih
dan tersedia tiap
saat
jumlah penghuni
kamar : 4 orang

(V1) TASK III
II
III
jam malam :
jam malam :
pkl.21.00.00
pkl.22.00
Kasur/bantal
Kasur/bantal
diganti baru tiap diganti baru tiap
5 tahun sekali
4 tahun sekali
Dibersihkan
Dibersihkan
oleh BRT tiap 2 oleh BRT tiap
minggu
minggu
setrika di tiap
setrika di tiap
lorong 2 buah
lorong 3 buah
Air selalu bersih Air selalu
meski tidak
tersedia setiap
tersedia setiap
saat meski
saat
kadang keruh
jumlah penghuni jumlah penghuni
kamar : 4 orang kamar : 3 orang
(V1) TASK IV
II
III
jam malam : jam malam :
pkl.22.00
pkl.23.00
Kasur/bantal
Kasur/bantal
diganti baru tiap diganti baru tiap
4 tahun sekali
6 tahun sekali
Dibersihkan
Dibersihkan
oleh BRT tiap 3 oleh BRT tiap 2
hari
minggu
setrika di tiap setrika di tiap
lorong 1 buah
lorong 2 buah
Air selalu bersih Air
selalu
meski
tidak tersedia setiap
tersedia setiap saat
meski
saat
kadang keruh
jumlah
jumlah penghuni
penghuni
kamar :5 orang
kamar : 3 orang

IV
jam malam :
pkl.23.00
Kasur/bantal diganti
baru tiap 6 tahun
sekali
Dibersihkan oleh
BRT tiap 3 hari
setrika di tiap
lorong 1 buah
Air selalu bersih
dan tersedia setiap
saat
jumlah penghuni
kamar : 4 orang

IV
jam
malam
:
pkl.21.00.00
Kasur/bantal diganti
baru tiap 5 tahun
sekali
Dibersihkan
oleh
BRT tiap minggu
setrika di tiap lorong
3 buah
Air selalu bersih dan
tersedia setiap saat

jumlah
penghuni
kamar : 3 orang

23
Lampiran 6 Profil Responden

Perempuan
64%

Laki-laki
36%

Persentase responden berdasar jenis kelamin

Luar
Jabodetabek
54%

Jabodetabek
46%

Persentase responden berdasar asal daerah

Tidak memiliki
tempat tinggal lain
36%

Memiliki tempat
tinggal lain
64%

Persentase responden berdasar tempat tinggal di Bogor selain
asrama TPB IPB

Tetap tinggal di
asrama
47%

Menginap di
tempat lain
53%

Persentase tinggal di asrama ketika hari libur / akhir pekan

24

Tinggal di
rumah
10%

Tinggal di kost
3%

Tinggal di
asrama
87%

Persentase responden berdasar status tinggal di asrama

C4
9%

C3
12%

A1
19%

C2
10%

A2
16%

C1
4%
A5
5%
A4
9%

A3
16%

Persentase responden berdasar asrama

2-3 bulan pertama
semester pertama
4%
7%
3-5 hari seminggu
26%

5-7 hari seminggu
63%

Persentase responden berdasar waktu tinggal di asrama

25
Lampiran 7 Nilai Kegunaan Total
Versi Task
Konsep NKT
1
1
1
0.312
1
1
2
0.405
1
1
3
-0.717
1
1
4
0.159
1
2
1
-0.991
1
2
2
0.083
1
2
3
0.908
1
2
4
0.182
1
3
1
-0.664
1
3
2
-0.329
1
3
3
0.993
1
3
4
0.509
1.283
1
4
1
0.411
1
4
2
-1.694
1
4
3
1.13
1
4
4
2
1
1
-0.054
2
1
2
-0.101
2
1
3
0.155
2
1
4
-0.207
2
2
1
-0.732
2
2
2
0.304
2
2
3
0.428
2
2
4
0.441
2
3
1
-0.493
2
3
2
0.044
2
3
3
0.449
2
3
4
0.68
0.991
2
4
1
-0.497
2
4
2
-0.494
2
4
3
0.838
2
4
4
3
1
1
0.205
3
1
2
0.12
3
1
3
-0.325
3
1
4
0.052
3
2
1
-0.511
3
2
2
-0.176
3
2
3
0.687
3
2
4
0.662

Versi
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Task
3
3
3
3
4
4
4
4
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4

Konsep
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

NKT
-0.234
0.265
-0.031
0.939
0.848
0.052
-0.9
0.695
0.564
-0.674
0.11
0.411
-0.654
0.373
0.281
0.519
-0.709
0.289
0.42
0.464
0.373
0.076
-0.449
0.22
1.108
-1.05
-0.058
0.955
-0.395
0.594
-0.199
0.778
-0.968
0.068
0.9
0.205
0.77
-0.017
-0.753
0.617

26

27

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Baleharjo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur tanggal
20 Mei 1990. Penulis adalah anak kandung pertama dari dua bersaudara dari
pasangan Djoko Pitono (ayah) dan Siti Aminah (ibu). Penulis menyelesaikan
pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kabupaten Pacitan,
Jawa Timur. Pendidikan sekolah dasar diselesaikan tahun 2002 di SD Negeri
Baleharjo 1. Pendidikan sekolah menengah pertama diselesaikan di Mts Negeri
Pacitan tah