Islam adalah sebuah sistem yang sempurna dan menyeluruh. Dengan Islam, Allah swt. memuliakan manusia, agar dapat hidup dengan nyaman dan sejahtera
di muka bumi ini. Allah memberikan sarana-sarana untuk menuju kehidupan yang mulia dan memungkinkan dirinya melakukan ibadah. Diantara sarana-
sarana menuju kebahagian hidup manusia yang diciptakan Allah melalui agama Islam adalah disyariatkannya Zakat, yaitu dalam rangka meluruskan perjalanan
manusia agar selaras dengan syarat-syarat menuju kesejahteraan manusia secara pribadi dan kesejahteraan manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Zakat
berfungsi menjaga kepemilikan pribadi agar tidak keluar dari timbangan keadilan, dan menjaga jarak kesenjangan sosial yang menjadi biang utama
terjadinya gejolak yang berakibat runtuhnya ukhuwah, tertikamnya kehormatan dan robeknya integritas bangsa.
Zakat mulai disyariatkan pada bulan Syawal tahun ke 2 Hijriyah sesudah pada bulan Ramadlannya diwajibkan zakat fitrah. Jadi mula mula
diwajibkan zakat fitrah, baru kemudian diwajibkan zakat mal atau kekayaan. Akan tetapi pada dasarnya secara garis besar zakat telah diwajibkan sebelum
Rasulullah berhijrah ke Madinah, tetapi belum terperinci benda-benda apa yang dikenakan zakat dan belum ada kadar nisabnya maupun kadar zakatnya.
1. Pengertian Zakat
Menurut bahasa lughat, bahasa Arab “ ةاك
ك زك “. Zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah atau Zakat menurut bahasa dapat
pula berarti membersihkan atau mensucikan, tumbuh dan bertambah. Sedangkan menurut syariat, zakat adalah kewajiban pada harta tertentu
untuk diberikan kepada kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Allah swt berfirman:
Artinya : ”Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”. QS. Al-Baqarah : 43
Artinya : ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala
di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati”. QS. Al-Baqarah : 277
Selain nama zakat, berlaku pula nama shadaqah. Shadaqah mempunyai dua makna. Pertama ialah harta yang dikeluarkan dalam upaya mendapatkan ridha
Allah. Makna ini mencakup shadaqah wajib dan shadaqah sunnah tathawwu’. Kedua adalah sinonim dari zakat. Hal ini sesuai dengan firman
Allah dalam surat At-Taubah ayat 60:
Artinya: “Sesungguhnya shadaqah-shadaqah itu, hanyalah untuk orang- orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para muallaf
yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. QS. At-Taubah: 60
2. Macam-macam Zakat