I. PENDAHULUAN
A. Lat ar Belakang
Upaya pembangunan perkebunan rakyat yang diselenggarakan melalui berbagai pola
pengembangan t elah mampu meningkat kan luas areal dan produksi perkebunan dan
pendapat an nasional, namun demikian peningkat an pendapat an pet ani pekebun
belum sesuai dengan harapan.
Ket erbat asan pet ani dalam kepemilikan lahan, penguasaan t eknologi, akses
t erhadap sumber permodalan dan pasar, t elah menempat kan pet ani pada posisi yang
masih belum mengunt ungkan pada set iap t ahapan kegiat an usahat aninya, dan pet ani
selalu berada pada pihak yang paling besar menanggung resiko set iap kali t erj adi
perubahan pada kebij akan yang berlaku.
Sement ara disat u pihak pet ani j uga pada dasarnya memiliki kemauan dan t ekad,
penget ahuan dan ket rampilan, hubungan sosial dan lahan sebagai kekuat an. Dengan
Pemberdayaan Pet ani besert a kekuat an yang dimilikinya dalam suat u wadah
kelembagaan berdasarkan kebersamaan maka dipandang akan mampu meningkat kan
posisi pet ani dalam kegiat an usaha agribisnisnya.
25
Unt uk it u dalam upaya Pemberdayaan Pet ani, sej ak t ahun 2011, pemerint ah mulai
kembali memf asilit asi kegiat an Pemberdayaan Pet ani melalui Tugas
Pembant uan baik Provinsi at au Kabupat en. Kegiat an ini t erus dilanj ut kan pada t ahun
2014. Berkait an dengan pelaksanaan kegiat an
Pemberdayaan Pet ani t ahun 2014, dipandang perlu disusun Pedoman Teknis
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiat an di lapangan.
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiat an Fasilit asi Pemberdayaan dan Kelembagaan Pet ani t anaman t ahunan
adalah t erf asilit asinya peningkat an kemampuan dan kemandirian kelembagaan
pet ani perkebunan dalam memanf aat kan peluang usaha yang ada.
C. Tuj uan
Tuj uan kegiat an Fasilit asi Pemberdayaan dan Kelembagaan Pet ani t anaman t ahunan
adalah unt uk memberikan pengert ian kepada pet ani t anaman t ahunan unt uk
merubah pola pikir yang dit andai dengan t umbuhnya kesadaran anggot a masyarakat
26
unt uk memperbaiki hidupnya dengan menggunakan pot ensi yang dimiliki.
27
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN