KEWAJIBAN
EKUITAS PEMILIK
PENDAPATAN ASET
BEBAN
CAPITAL EXPENDITURE
1. Biaya awal 2. Penambahan
3. Peningkatan 4. Perbaikan luar biasa
1. Biaya awal 2. Penambahan
3. Peningkatan 4. Perbaikan luar biasa
Laba bersih
Perbaikan dan pemeliharaan
normal dan rutin
REVENUE EXPENDITURE
Awal
Entitas harus memilih
antara:
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama
.
59
Awal
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
–
Jumlah revaluasian , yaitu
nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi
–
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
60
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-
pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
61
• Kuotasi harga di pasar aktif; • Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik
penilaian yang meliputi:
– penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika
tersedia; – referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama; – analisis arus kas yang didiskonto discounted cash flow
analysis; dan – model penetapan harga opsi option pricing model
62
Definisi Nilai Wajar – PSAK 68
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer
a liability in an orderly transaction
between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 par 9
63
64
Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik Level 1
Apakah ada input selain harga kuotasioan yang
dapat diobservasi Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan
‡
Level 2
Gunakan input yang bukan berdasarkan
harga pasar yang dapat diobservasi.
Level 3
No Yes
Yes No
Harus digunakan tanpa penyesuaian
Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya
‡
Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas anggaran,
proyeksi, harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
64
65
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan
oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan,
kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan
depreciated replacement cost
.
66
67
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu
dilakukan. • Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif
, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan
. • Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila
perubahan nilai wajar tidak signifikan
, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali .
Revaluation Model Revaluation Model
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca. Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:
proporsional , atau
eliminasi .
68
Revaluation Model Revaluation Model
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan
metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset
dinaikkan menjadi nilai revaluasi
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan
metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset
dinaikkan menjadi nilai revaluasi
69
Metode Proporsional Metode Proporsional
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
112012 Aset tetap
100.000.000 Kas
100.000.000 31122012 Beban Penyusutan
20.000.000 Akumulasi Penyusutan
20.000.000
3112 2012 Aset Tetap 12.500.000
Akumulasi Penyusutan 2.500.000
Surplus Revaluasi 10.000.000
90.000.000 - 80.000.000 80.000.000 x 20.000.000 = 2.500.000
Example Example
70
Metode Eliminasi Metode Eliminasi
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
112012 Aset tetap
100.000.000 Kas
100.000.000 31122012 Beban Penyusutan
20.000.000 Akumulasi Penyusutan
20.000.000
3112 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000
Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000
Surplus Revaluasi 10.000.000
Example Example
71
Revaluation Model Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka – seluruh
aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi
, kenaikan tersebut
langsung dikreditkan ke ekuitas pada
bagian surplus revaluasi. – Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan
akibat revaluasi terdahulu impairment. • Jika jumlah tercatat aset
menurun akibat revaluasi ,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi
. – Didebit ke surplus revaluasi ekuitas – sejumlah saldo
kredit surplus revaluasi jika ada sebelum debit ke saldo laba.
Entire class Entire class
To Equity directly
To Equity directly
Negative to PL
Negative to PL
72
Revaluation Model Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. partially realized saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
73
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap
3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
74
Example Example
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp
3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000
75
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap
3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap 700.000.
76
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap
3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000
Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
77
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin
dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan
menggunakan metode revaluasi
• Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus 5thn.
• Pada 31 Desember 2010
direvaluasi sebesar 48.000 •
Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.
Contoh Contoh
Dr Aset tetap 50,000
Cr Kas
50,000 Dr Aset tetap
50,000 Cr
Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr
Aset tetap 2,000
Cr Surplus Revaluasi
8,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
Cr Aset tetap
2,000 Cr
Surplus Revaluasi 8,000
Revaluation Model Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan 48K4 12,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr
Saldo Laba 2,000
Dr Beban Penyusutan 48K4 12,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr
Saldo Laba 2,000
1.1.2010
31.12.2011
78
31.12.2010
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis
jumlah yang dapat disusutkan depreciable amount
dari suatu aset selama umur
manfaatnya useful life .
Penyusutan Penyusutan
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
79
Sifat Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya
saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya perolehan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya
saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban
Depresiasi. Depresiasi alokasi biaya
perolehan
Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan
saat digunakan atau karena cuaca.
Depresiasi fisik terjadi
dari pengausan atau perusakan
saat digunakan atau karena cuaca.
Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat
digunakan pada tingkat yang diharapkan.
Depresasi fungsional terjadi
saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang
diharapkan.
Sifat Penyusutan
Biaya Perolehan Nilai Sisa
- =
Biaya didepresiasi
Masa Manfaat
1
Beban Depresiasi Periodik
2 3
5
Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi
Penyusutan
• Setiap bagian aset
tetap yang memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah. – Contoh : rangka dan mesin
pesawat • Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan Penyusutan
82
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset
tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal
ketika:
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan –
Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak
dihentikan sekalipun aset:
– tidak digunakan
atau –
dihentikan penggunaannya
Implikasinya, penyusutan tidak
dihentikan sekalipun aset:
– tidak digunakan
atau –
dihentikan penggunaannya
Penyusutan Penyusutan
83
Penyusutan
• Nilai residu dan
umur manfaat suatu aset
harus di-review minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
84
Penyusutan
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum misal :
sewa.
Umur Manfaat Umur Manfaat
85
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh
entitas
. – Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan – Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi
.
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
86
Penyusutan
Garis Lurus Garis Lurus
Saldo Menurun Saldo Menurun
Jumlah Unit Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
87
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan di USA menggunakan
metode garis lurus straight line
Garis Lurus Saldo Menurun
Lainnya Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Biaya Awal.....………….. ... 2.400.000
Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun Masa manfaat dalam jam…... 10.000
Nilai sisa............................ 200.000 Biaya Awal.....…………..
... 2.400.000
Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun Masa manfaat dalam jam…... 10.000
Nilai sisa............................ 200.000
Biaya – Nilai Sisa
Masa Manfaat = depresiasi tahunan
2.400.000 – 200.000
5 tahun = 440.000 depresiasi tahunan
440.000
2.400.000 = 18.3
Tingkat depresiasi garis lurus
91
Akum. Depr. Nilai Buku
Nilai buku pada awal
pada awal Beban
pada akhir Tahun Biaya
tahun tahun
Depr. tahun
1 2.400.000
2.400.000 440.000
1.960.000 2
2.400.000 440.000 1.960.000 440.000
1.520.000 3
2.400.000 880.000 1.520.000 440.000
1.080.000 4
2.400.000 1.320.000 1.080.000
440.000 640.000
5 2.400.000 1.760.000
640.000 440.000
200.000
Biaya 2.400.000 – Nilai Sisa 200.000 Estimasi Masa Manfaat 5 thn
=
Beban Depresiasi
tahunan 440.000
Metode Unit Produksi
Biaya – Estimasi nilai sisa
Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb.
= Depresiasi per unit, jam, dsb.
2.400.000 – 200.000
10,000 jam = 220 per jam.
Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus saat
jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun.
Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus saat
jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun.
93
= 480.000
2.400.000 – 200.000
5 tahun
480.000
2.400.000 = 20
Mengabaikan nilai sisa, menghitung tingkat
garis lurus
Tahap 1 Tahap 1
Cara mudahnya dengan membagi satu dengan
jumlah tahun 1 ÷ 5 = .20. Cara mudahnya dengan
membagi satu dengan jumlah tahun 1 ÷ 5 = .20.
Tingkat garis lurus dikali dua.
Tahap 2 Tahap 2
0.20 x 2 = .40
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
Tahap 3 Tahap 3
311.040 – 200.000 311.040 – 200.000
Nilai Buku akhir yang diinginkan
Tahun Nilai Buku
Awal Tahun Tingkat
Depresiasi Tahunan
Akumulasi Depresiasi Akhir
Tahun Nilai Buku
Akhir Tahun 1 2.400.000
40 960.000 960.000
1.440.000 2 1.440.000
40 576.000 1.536.000
864.000 3 864.000
40 345.600 345.600
518.400 4 518.400
40 207.360 207.360
311.040 5 311.040
111.040 111.040
200.000
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan recoverable amount
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi • Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
95
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:
– Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai impairment test.
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan
• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
Nilai Aset
96
Akhir periode
Entitas menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai
Jika ada indikasi
Entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset.
Aset
PSAK 48 par 12 PSAK 48 par 12
97
Informasi minimum yang dipertimbangkan
Informasi dari sumber-sumber eksternal
• Perubahan signifikan nilai pasar • Perubahan signifikan teknologi,
pasar, ekonomi dan lingkup hukum
• Perubahan suku bunga • Jumlah tercatat aset neto enttitas
melebihi kapitalisasi pasarnya
Informasi dari sumber-sumber internal
• Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset
• Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan
masa manfaat aset • Bukti internal mengindikasikan
bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkan.
Carrying Amount
Carrying Amount
Nilai Aset Nilai Aset
Akumulasi Penyusutan
dan Akumulasi Rugi
Penurunan Nilai
Akumulasi Penyusutan
dan Akumulasi Rugi
Penurunan Nilai
Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan
Nilai Pakai
Recoverable Amount Nilai
tertinggi Recoverable
Amount Nilai tertinggi
Recovered through sale
Recovered through sale
Recovered through use
Recovered through use
98
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah yang lebih tinggi antara:
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Fair Value Less Costs to Sell Fair Value Less Costs to Sell
Nilai pakai Value in Use Nilai pakai Value in Use
dan
adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit
penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset. adalah jumlah yang dapat dihasilkan
dari penjualan suatu aset atau unit
penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset .
adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang
diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas.
adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang
diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas.
99
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
PSAK 48 Par 59-60-61
100
nilai terpulihkan aset dari nilai tercatatnya nilai terpulihkan aset dari nilai tercatatnya
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai
terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,
• Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain
Contoh PSAK 16: Aset Tetap
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
101
• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
diakui dalam pendapatan komprehensif lain,
sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama
rugi penurunan nilai atas aset revaluasian
mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200
juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp180 juta dan nilai pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Rp 180 juta Rp 205 juta
Tidak ada penurunan
nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
102
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.
Illustration 11-15
Rp 200 juta Rp 180 juta
Rp 175 juta Rp20 juta
Rugi Penurunan Nilai
103
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Rp 180 juta
PT Mawar membuat jurnal berikut ini untuk mencatat kerugian penurunan nilai:.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta
Cr. Akulumasi Depresiasi - Peralatan Rp 20 juta
104
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat
aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat:
a dilepaskan; atau b Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya kecuali transaksi jual-
sewa balik. • Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
105
Penghentian Pengakuan
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset,
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan
secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan – Jumlah tercatat dari aset.
106
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. dibuang, 2. dijual,