a. Bentuk pasif : seseorang tahu bahwa senam rematik itu dapat mencegah rematik tapi orang tersebut tidak menerapkannya dalam
kehidupannya. b. Bentuk aktif : orang tersebut sering mengikuti senam rematik.
• Jantung
a. Bentuk pasif : seseorang tahu bahwa merokok dapat memicu penyakit jantung, tapi orang tersebut tidak menghentikan kebiasaan
merokoknya. b. Bentuk aktif : orang tersebut menghentikan kebiasaan merokoknya.
• Diabetes Melitus
a. Bentuk pasif : seseorang tahu bahwa pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula
dapat menyebabkan penyakit DM, tapi orang tersebut tidak bisa mengatur pola makannya yang salah.
b. Bentuk aktif : orang tersebut bisa mengatur pola makannya ke dalam pola makan yang sehat.
• Hipertensi
a. Bentuk pasif : seseorang mengetahui bahwa olahraga yang cukup dan teratur dapat mengurangi resiko hipertensi, tapi orang tersebut jarang
berolahraga. b. Bentuk aktif : orang tersebut rajin berolahraga untuk kesehatan
tubuhnya.
2. Perilaku Kesehatan Masyarakat Provinsi A
Perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap rangsangan atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan.
a Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit TB dan ISPA
Peningkatan masalah TB dan ISPA di masyarakat A bisa dipengaruhi oleh perilaku kesehatan masyarakat A yang tidak tahu tentang cara
peningkatan pemeliharaan kesehatannya, perlu kita kaji hal- hal seperti mengusahakan sanitasi yang baik dalam lingkungan rumah, menjemur
barang-barang, memakan makanan yang bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, berolahraga, serta kepadatan penduduk, perlu dikaji juga
tentang perilaku masyarakat terhadap imunisasi dan vaksinasi pencegahan penyakit TB, kaji juga perilaku terhadap kebiasaan meludah, batuk, dan
bersin sembarangan. Diare
Peningkatan masalah diare di masyarakat A bisa di pengaruhi oleh tindakan masyrakat yang tidak selalu mencuci tangan dan mencuci makanan
tertentu sebelum makan, jajan sembarangan, lingkungan sekitar rumah yang dekt dengan sampah,kaji keluarga yang tidak memiliki MCK, sumber air
minum, serta personal hygine, hal tersebut perlu dikaji. HIVAIDS
Peningkatan masalah AIDS bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan perlu dikaji tentang pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan pengetahuan
pencegahan AIDS, berupa setia terhadap pasangan, penularan lewat cairan tubuh, penggunaan jarum suntik ang steril, transfusi darah, pelaku
homobiseksual, penderita hemofilia serta penularan dari ibu ke anak dan konsumsi mkanan brgizi.
Rematik Peningkatan masalah rematik di masyarakat A bisa dipengaruhi oleh
perilaku kesehatan masyarakat A yang tidak atau kurang mengetahui pencetus dari penyakit rematik seperti stress, obesitas, sikap posisi yang
tidak benar. Diabetes mellitus
Peningkatan masalah DM bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang apa yang menyebabkan penyakit dan faktor apa saja yang dapat
mempengaruhinya, perlu dikaji tentang pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan pengetahuan pencegahan DM, berupa olah raga, penurunan berat
badan, dan pengaturan pola makan. Penyakit Jantung
Peningkatan masalah penyakit jantung bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat provinsi A faktor yang dapat menyebabkan
penyakit jantung, pengaturan pola makan yang sehat contohnya: konsumsi kacang-kacangan, batasi makanan yang mengandung minyak jenuh karena
dapet menyebabkan radang arteri, dan lain-lain, dan pola hidup sehat. Hipertensi
Peningkatan masalah hipertensi bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat provinsi A tentang :
- Peningkatan dan pemeliharaan kesehatan health promotion
behaviour Makan makanan bergizi, batasi konsumsi makanan berlemak dan
berkolesterol tinggi serta garam, tidak merokok, dan olahraga teratur. -
Pencegahan penyakit health prevention behaviour Hindari stress, rokok, dan alkohol, dan olahraga teratur.
b Perilaku sehubungan pencarian pengobatan terhadap penyakit Hal ini biasanya dikaitkan dengan kemampuan pemahaman dan
pendidikan serta kemampuan ekonomi masyarakat terhadap penyakit tersebut. Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang mungkin akan
menggunakan pengobatan yang tidak teruji secara klinis, mengobati dengan caranya sendiri, pengobatan turun temurun dari nenek moyang bahkan tidak
melakukan pengobatan sama sekali. Bagi masyarakat dengan pendidikan yang baik, cenderung akan menggunakan fasilitas kesehatan modern seperti
klinik, RS, puskesmas, mantri dsb. c Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan
Kaji sikap dan respon masyarakat Provinsi A terhadap pelayanan kesehatan yang ada baik itu pelayanan kesehatan modern ataupun
tradisional, meliputi pengetahuan, persepsi, fasilitas, obat-obatan yang ada di fasilitas kesehatan tersebut.
d Perilaku terhadap makanan Kaji pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan makanan bergizi,
serta kandungan makanan, bagaimana masyarakat mengolah bahan makanan serta kebersihan makanan. Gali pengetahuan masyarakat tentang makanan
yang dapat mengakibatkan penyakit yang dialami dan makanan yang dapat memperburuk kondisi sakitnya.
e Perilaku terhadap lingkungan kesehatan Pengkajian lingkungan kesehatan mencakup :
1. Air bersih: komponen, emanafaatn, serta pengguanaan air besih 2. Pembuangan sampah dan limbah: pemeliharaannya,
pemanfaatannya 3. Rumah sehat: sanitasi, pencahayaan, ventilasi, kebersihan
4. Lingkungan sekitar prumah: pembersihan dari vektor-vektor sumber penyakit
3.
Promosi Kesehatan
•
Merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan. Dengan bantuan kontribusi dari profesional kesehatan perawat, bidan, penilik kesehatan dengan cara
memotivasi perilaku positif masyarakat kearah hidup sehat melalui Kamus keperawatan edisi 31 Christine Brooker PENERBIT BUKU
KEDOKTERAN EGC •
Promosi kesehatan merupakan upaya atau kegiatan menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, keluarga, dan individu sebagai
bagian dari tingkat pencegahan penyakit health promotion, specific protection, early diagnosis and prompt treatment, disability limitation, and
rehabilitation. Dalam kata lain promosi kesehatan juga dikenal dengan pendidkan
kesehatan health education, karena pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan promosi atau pendidikan kesehatan ini adalah : mendorong setiap individu untuk proaktif dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyaki, melindungi
diri dari penyakit, menumbuhkan peran aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
4. Metode Promosi Kesehatan