Kelimpahan Relatif KR Total Suspended Solids TSS Kedalaman Sungai Kecepatan Arus Pengamatan Substrat Dasar Penetrasi cahaya kecerahan

10 menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 400 kali dan diidentifikasi menggunakan buku Davis 1955, Edmondson 1959 dan Plankton of South Vietnam Shirota,1966. Penghitungan jumlah individu menggunakan perbesaran 100 kali. Mikrozoobentos diamati sebanyak 20 lapang pandang dan setiap sampel diulang sebanyak 5 kali. Perhitungan jumlah mikrozoobentos menggunakan rumus modifikasi dari Lackey Drop Microtransect Counting APHA, 1992, yaitu : K = F x N 3-2 Keterangan : F = x x x 3-3 Luas substrat = 2500 cm 2 K = Kelimpahan mikrozoobentos Organismecm 2 N = Jumlah mikrozoobentos yang diamati Q1 = Luas gelas penutup 18x18 mm mm 2 Q2 = Luas lapang pandang 1,11279 mm 2 V1 = Volume air dalam botol sampel 90 ml V2 = Volume air yang diamati 0,25 ml P = Jumlah lapang pandang 20 W = Volume air yang disaring 0,5 l

4. Kelimpahan Relatif KR

Kelimpahan relatif merupakan kelimpahan jenis mikrozoobentos ke-i dengan jumlah total seluruh jenis mikrozoobentos Krebs, 1978. Kelimpahan relatif dihitung dengan menggunakan rumus : KR = x 100 3-4 Keterangan : KR = kelimpahan relatif ni = jumlah individu spesies ke i N = jumlah individu total seluruh spesies

5. Total Suspended Solids TSS

Total Suspended Solid diukur dengan metode Gravimetric dari APHA 1985. Pertama kertas saring Whatman no. 41 dibilas dengan akuades, kemudian kertas saring Whatman dikeringkan pada suhu 105 C selama kurang lebih 1 jam dan kertas saring Whatman ditimbang sebagai berat awal x. Sampel air sungai sebanyak 50 ml disaring dengan kertas saring Whatman no. 41 yang sudah dibilas dengan akuades. Kertas saring bio.unsoed.ac.id 11 dikeringkan pada suhu 105 C selama 1 jam kemudian kertas saring didinginkan dan ditimbang beratnya sebagai berat akhir y. Rumus nilai konsentrasi Total Suspended Solid TSS : mgl = × 10 3-5 Keterangan: y = berat kertas saring dan zat tersuspensi x = berat kertas saring

6. Kedalaman Sungai

Kedalaman sungai diukur dengan mencelupkan tongkat berskala pada lokasi yang akan diukur kedalamannya, sampai tongkat menyentuh dasar, dan skala yang diperoleh dicatat.

7. Kecepatan Arus

Kecepatan arus diukur menggunakan metode pelampung Barus, 2002, yaitu botol plastik 0,5 l diisi dengan air sampai 25 kemudian diikat dengan tali sepanjang 10 m, kemudian dihanyutkan ke sungai. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 10 m dihitung dengan menggunakan stop watch, kemudian dicatat. Kecepatan arus : V m.dt -1 = 3-6 Keterangan : V = kecepatan arus m.dt -1 M = panjang tali m S = waktu s

8. Pengamatan Substrat Dasar

Pengamatan substrat dasar dilakukan secara visual,

9. Penetrasi cahaya kecerahan

Penetrasi cahaya atau kecerahan diukur dengan menggunakan keping Secchii. Keping Secchii dimasukkan ke dalam air sampai batas yang tidak dapat terlihat oleh mata, kemudian diukur jaraknya x, Setelah itu keping Secchii diturunkan kembali secara perlahan-lahan sampai terlihat oleh mata dan diukur jaraknya y. Penetrasi cahaya atau kecerahan dapat dihitung dengan rumus : Penetrasi cahaya cm = Keterangan : bio.unsoed.ac.id 12 x = jarak saat Keping Secchi tidak terlihat oleh mata y = jarak saat Keping Secchi terlihat lagi oleh mata

10. Temperatur air