1
1.1 Latar Belakang
Desa Pematang Pasir terpilih sebagai lokasi pengembangan model pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu berbasis masyarakat setelah melalui
proses seleksi awal dari 9 sembilan desa di Pantai Timur Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki wilayah pertambakan tradisional. Kegiatan ini merupakan
kerjasama antara pemerintah daerah Kabupaten Lampung Selatan, Proyek Pesisir dan Lembaga Swadaya Masyarakat LPSM Yasadhana, Yayasan Mitra
Bentala dan Yayasan A las Indonesia.
Desa Pematang Pasir termasuk dalam wilayah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari lima dusun yaitu Purwosari, Rejosari
I, Rejosari II, Sidomukti I, dan Sidomukti II. Desa ini merupakan salah satu desa di wilayah Pantai Timur Lampung yang padat dengan masalah kegiatan
pembukaan tambak udang dan masalah abrasi yang parah. A brasi ini disebabkan ketidakjelasan status lahan dan lemahnya pengawasan jalur hijau
sehingga sebagian besar hutan pantai mangrove dibuka oleh masyarakat menjadi areal tambak.
Penyusunan Profil Sumberdaya W ilayah Pesisir Desa Pematang Pasir adalah salah satu proses dalam kegiatan pengelolaan wilayah pesisir secara
terpadu yang berbasis masyarakat, yaitu berupa proses pencarian data dan informasi mengenai situasi dan kondisi yang ada dan berkembang di desa.
Profil ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam perencanaan kegiatan.
Berdasarkan kesepakatan internasional, proses pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir terpadu mengikuti suatu siklus pembangunan atau kebijakan
Gambar 1. Siklus tersebut terdiri dari lima langkah berikut: 1. Identifikasi isu-isu pengelolaan sumberdaya
wilayah pesisir 2. Persiapan atau perencanaan program
3. A dopsi program dan pendanaan 4. Pelaksanaan program
5. Monitoring dan evaluasi Dokumen profil ini merupakan satu langkah awal dari serangkaian tahapan
atau langkah-langkah dalam siklus tersebut. Pengalaman dunia juga menunjukkan bahwa beberapa langkah di atas
harus dilalui apabila ingin mencapai keberhasilan dalam tujuan jangka panjang. Program akan lebih matang dan kuat apabila telah berhasil melewati satu putaran
siklus.
Profil desa ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenali potensi diri dan sumberdaya alamnya sehingga mereka dapat
memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan potensi yang ada. Dengan meningkatnya kepedulian
dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desanya diharapkan akan muncul kembali rasa kebersamaan dan kemampuan untuk berswadaya.
Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan kegiatan akan sangat membantu pemerintah daerah dalam penyusunan program yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga dana pembangunan benar-benar
I. P E N D AH U L U AN
Gambar 1. Siklus Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
Adopsi Program dan Pendanaan
Pelaksanaan Program
Monitoring dan Evaluasi
Perencanaan program
Identifikasi Isu Pengelolaan
2
dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, sesuai dengan tuntutan desentralisasi dan otonomi daerah.
1.2 Tujuan