Definisi Sifat-Sifat Asam Sitrat

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Definisi

Asam sitrat merupakan asam organic lemah yang ditemukan di daun dan buah tumbuhan genus citrus jeruk – jerukan. Senyawa ini berguna dalam industri makanan, farmasi dan tambahan dalam makanan ternak. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi hingga dapat mencapai bobot 8 kering. Hal ini ditemukan pada buah jeruk dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut. Gambar 2.1 Asam Sitrat Sifat asam sitrat yang tidak beracun, dapat mengikat logam-logam berat, besi maupun bukan besi dan dapat menimbulkan rasa yang menarik. Di dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus yang terjadi dalam mitokondria yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Asam sitrat dapat diproduksi secara kimiawi atau secara fermentasi menggunakan mikroorganisme. Adapun rumus kimia asam sitrat adalah C 6 H 8 O 7 . CH 2 CO 2 H HO C CO 2 H CH 2 CO 2 H Gambar 2.2 Struktur Kimia Asam Sitrat Struktur asam ini tercermin pada nama IUPACnya, asam 2-hidroksi- 1,2,3- propanatrikarboksilat. Keasamaan Asam Sitrat didapat dari tiga gugug karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi yang dihasilkan adalah ion sitrat.

II.2 Sifat-Sifat Asam Sitrat

Sifat zat pada umumnya terbagi menjadi 2 sifat fisika dan kimia, begitu pula dengan asam sitrat seperti berikut :

II.2.1 Sifat Fisika

1. Berat molekul : 192 grmol 2. Spesific Gravity : 1,54 20° C 3. Titik Lebur : 153° C 4. Titik didih : 175° C 5. Kelarutan dalam air : 207,7 gr 100 ml 25° C 6. Pada titik didihnya asam sitrat terurai Terdekomposisi 7. Berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan memiliki rasa asam.

II.2.2. Sifat Kimia

1. Kontak langsung paparan dengan asam sitrat yang bersifat kering dan larut, akan mengakibatkan iritasi pada kulit dan mata. 2. Mampu mengikat ion-ion logam sehingga dapat digunakan sebagai pengawet dan kesadahan dalam air 3. Keasaman pada asam sitrat, didapatkan dari gabungan tiga gugus karboksi-COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. 4. Asam sitrat dapat berupa kristal anhidrat yang bebas air atau berupa kristal monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekulnya. 5. Bentuk anhidrat asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. 6. Bentuk monohidrat Asam sitrat dapat diubah menjadi bentuk, anhidrat dengan pemanasan pada suhu 70 – 75° C 7. Jika dipanaskan diatas suhu 175°C akan terurai terdekomposisi dengan melepaskan karbon dioksida CO2 dan air H2O. 8. Reaksi yang terjadi : 1. Reaksi Pembentukan C 6 H 10 O 5 n5 + nH 2 O l → C 12 H 22 O 11 s Karbohidrat sukrosa C 12 H 22 O 11 s + H 2 O l → C 6 H 12 O 6 s + C 6 H 12 O 5 s Glukosa fruktosa C 6 H 12 O 6 s + O 2g → C 6 H 8 O 7 s + 2 H 2 O l Asam sitrat 2. Reaksi Pemurnian C 6 H 8 O 7 s + 3CaOH 2 l → Ca 3 C 6 H 5 O 7 2 s + 6H 2 O l Ca. Sitrat Ca3C6H5O72s + 3H2SO4l → 3CaSO4s + 2 C6H8O7s Ca. Sulfat As. Sitrat C 6 H 8 O 7 s + 3NaOH l → Na 3 C 6 H 8 O 7 s + 3 H 2 O l

II.3 Macam Proses Pembuatan Asam Sitrat